Hewan: Sapi

  • Asal Usul Kenaikan PPN 12 Persen: Diusulkan Jokowi, Disetujui DPR, Kini Ditolak Banyak Pihak

    Asal Usul Kenaikan PPN 12 Persen: Diusulkan Jokowi, Disetujui DPR, Kini Ditolak Banyak Pihak

    Asal Usul Kenaikan PPN 12 Persen: Diusulkan Jokowi, Disetujui DPR, Kini Ditolak Banyak Pihak
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen per 1 Januari 2025, mendapat penolakan luas dari masyarakat.
    Tak hanya lewat petisi di media sosial, sejumlah elemen masyarakat pun turun ke jalan menyuarakan penolakan terhadap rencana pemerintah menaikkan pungutan pajak ini.
    Di tataran elite partai politik, PDI Perjuangan menjadi parpol yang paling keras menolak rencana kenaikan tersebut.
    Meskipun, fraksi partai ini juga yang menjadi pimpinan panitia kerja (panja), ketika Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP), yang menjadi dasar kenaikan PPN tersebut, dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
    Ketua DPP PDI-P sekaligus Ketua DPR RI, Puan Maharani, misalnya, menilai kenaikan PPN akan memperburuk situasi ekonomi, terutama masyarakat kelas menengah dan pelaku usaha kecil.
    “Kita harus memahami kondisi rakyat, jangan sampai dengan kenaikan PPN ini malah membuat perekonomian rakyat semakin sulit,” ujar Puan dalam keterangannya, Rabu (18/12/2024).
    “Pemerintah harus menyiapkan langkah antisipatif, termasuk stimulus ekonomi yang benar-benar efektif, agar kenaikan PPN ini tidak menambah beban bagi rakyat kecil,” ujarnya.
    Ia mengatakan, kondisi perekonomian masyarakat saat ini sudah cukup tertekan. Hal ini yang kemudian membuat tidak sedikit dari mereka yang justru terjebak pinjaman online (pinjol) demi memenuhi kebutuhannya.
    “Dengan dinamika ekonomi yang ada saat ini, banyak masyarakat yang sudah tertekan. Tak sedikit yang lalu akhirnya terjerumus pada pinjaman online (pinjol) dengan bunga tak masuk akal. Kita berharap tak ada lagi tambahan tekanan ekonomi yang dirasakan masyarakat,” ungkap Puan.
    Sementara itu, Ketua DPP PDI-P Ganjar Pranowo mengatakan, kenaikan PPN memang memiliki tujuan yang baik untuk memenuhi pemasukan negara dan menutup defisit. Namun, penerapannya dilaksanakan pada waktu yang kurang tepat.
    “Kenaikan pajak pertambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen ini bisa membuat ngilu sedikit kehidupan rakyat. Dengan angka ini, Indonesia menjadi negara dengan PPN tertinggi di ASEAN bersama Filipina,” kata Ganjar dalam unggahan video di akun Instagram pribadinya @ganjar_pranowo, Kamis (19/12/2024), melansir
    Kompas.tv
    .
    Ia khawatir, menaikkan PPN pada saat ini justru akan memunculkan efek samping yang tidak diinginkan, seperti menurunnya daya beli masyarakat dan kepercayaan terhadap pemerintah.
    “Saya khawatir kenaikan
    PPN 12 persen
    yang dimaksudkan sebagai obat justru menyebabkan sejumlah komplikasi. Jika kita membiarkan ini terjadi, maka kita bukan saja kehilangan pekerjaan, tetapi juga kepercayaan. Kepercayaan rakyat kepada negara bahwa negara hadir melindungi mereka,” kata Ganjar.
    Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai
    Gerindra
    , Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, mengaku heran dengan respons kritis PDI-P atas rencana kenaikan ini. 
    Ia pun mengungkit bahwa pembahasan RUU HPP pada tiga tahun lalu, justru dikomandoi oleh Fraksi PDI-P. Saat itu, kader PDI-P, Dolfie Othniel Frederic Palit, ditunjuk menjadi ketua panjanya.
    “Itulah kenapa saya heran saat ada kader PDI-P berbicara di rapat paripurna, tiba-tiba menyampaikan pendapatnya tentang PPN 12 persen,” kata Rahayu dalam pesan singkatnya kepada
    Kompas.com
    , Sabtu (21/12/2024) malam.
    Kemenakan Presiden RI Prabowo Subianto itu bilang, banyak anggota partainya yang hanya bisa senyum dan geleng-geleng tertawa mendengar respons kritis
    PDIP
    .
    “Dalam hati, hebat kali memang kawan ini bikin kontennya,” lanjut dia.
    “Padahal mereka saat itu Ketua Panja RUU yang mengamanatkan kenaikan PPN 12 persen ini. Kalau menolak ya kenapa tidak waktu mereka ketua panjanya?” tambah Saras.
    Dihubungi terpisah, Dolfie berdalih bahwa pembahasan revisi UU HPP merupakan usul inisiatif pemerintahan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo. 
    “UU HPP merupakan UU inisiatif pemerintahan Jokowi yang disampaikan ke DPR pada 5 Mei 2021,” kata Dolfie kepada Kompas.com, Minggu (22/12/2024).
    “Seluruh fraksi setuju untuk melakukan pembahasan atas usul inisiatif pemerintah atas RUU HPP,” sambungnya.
    Sebagai informasi, hubungan Jokowi saat itu masih menyandang status kader PDI-P. Namun, baru-baru ini Jokowi dan keluarganya dipecat dari partai karena dianggap melakukan pelanggaran berat.
    Dari laporan Dolfie, pembahasan revisi UU tersebut terbilang cepat, yaitu hanya berlangsung selama lima bulan hingga disahkan pada 7 Oktober 2021.
    Diketahui, Jokowi mengirim Jokowi mengirimkan surat presiden bernomor R-21/Pres/05/2021 pada 5 Mei 2021. Surat itu kemudian ditindaklanjuti oleh pimpinan DPR RI dengan menerbitkan surat nomor PW/08529/DPR RI/VI/2021 tanggal 22 Juni 2021.
    Saat itu, UU HPP masih menggunakan nomenklatur Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP). Sebab, UU HPP merupakan revisi kelima dari UU Nomor 6 Tahun 1983 tentang KUP.
    Pada 28 Juni 2021, Komisi XI memulai pembahasan Revisi UU KUP bersama Menteri Keuangan dan Menteri Hukum dan HAM dengan agenda membentuk panitia kerja (panja).
    Setelahnya, Komisi XI DPR RI melanjutkan pendalaman, perumusan, dan sinkronisasi terkaiu RUU itu. Dolfie mengeklaim DPR juga sudah melakukan rapat dengar pendapat dari akademisi, praktisi, pakar, maupun pengamat.
    “Lembaga yang dilibatkan dalam penggalian informasi dan keilmuan melalui rapat dengar pendapat ini di antaranya KADIN, HIPMI, APRINDO, Asosiasi Ekspor Impor, Asosiasi Pendidikan, Asosiasi Keagamaan, dan Asosiasi Kesehatan, HIMBARA, Perbanas, Asbisindo, Asosiasi BPR, Asosiasi Buruh, YLKI, HKTI, dan Asosiasi Pedagang Pasar,” tulis laporan yang dibacakan Dolfie.
    Dari berbagai rapat itu, disepakati perubahan nomenklatur menjadi Harmonisasi Peraturan Perpajakan serta memuat aturan yang membuat
    PPN naik
    12 persen di tahun 2025.
    Pada 29 September 2021, ditetapkan bahwa RUU HPP akan dibawa ke rapat paripurna untuk diketok menjadi undang-undang.
    Tercatat sebanyak delapan dari sembilan fraksi di DPR setuju dengan revisi UU HPP yakni PDI-P, Golkar, Gerindra, Nasdem, PKB, Demokrat, PAN, PPP. Hanya PKS yang menolak revisi tersebut.
    RUU HPP pun resmi ditetapkan DPR menjadi Undang-Undang dalam Sidang Paripurna pada 7 Oktober 2021. Rapat saat itu dihadiri 120 anggota dan 327 anggota secara virtual.
    “Kepada seluruh anggota dewan, apakah RUU tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan dapat disetujui dan disahkan menjadi UU?,” tanya Pimpinan Sidang dan Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar dalam Sidang Paripurna pada 7 Oktober 2021, disambut ucapan setuju para anggota DPR.
    Adapun UU HPP mengubah dan menambah regulasi terkait perpajakan. Beberapa di antaranya yakni mengubah UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP), UU Pajak Penghasilan (UU PPh).
    Kemudian, mengubah UU Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (UU PPN).
    Lalu, mengatur program pengungkapan sukarela Wajib Pajak, mengatur pajak karbon, dan mengubah UU terkait cukai.
    Tujuan pembentukan UU ini diklaim untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mendukung percepatan pemulihan ekonomi, mengoptimalkan penerimaan negara.
    Selanjutnya diklaim akan mewujudkan sistem perpajakan yang lebih berkeadilan dan berkepastian hukum, mereformasi administrasi, konsolidasi perpajakan, perluasan basis perpajakan, dan meningkatkan kepatuhan sukarela Wajib Pajak.
    Berdasarkan UU HPP, kenaikan tarif PPN diatur dalam Pasal 7 yang menyebut PPN sebesar 12 persen yang mulai berlaku paling lambat pada tanggal 1 Januari 2025.
    Dalam UU HPP Pasal 4A, barang yang tidak terkena pajak meliputi makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung dan sejenisnya, uang, emas batangan, hingga barang kebutuhan pokok. Sejumlah jasa juga dibebaskan dari PPN 12 persen yaitu jasa keagamaan, kesenian dan hiburan, perhotelan, penyediaan tempat parkir, katering, keuangan, hingga pendidikan.
    Sejumlah jasa juga dibebaskan dari PPN 12 persen yaitu jasa keagamaan, kesenian dan hiburan, perhotelan, penyediaan tempat parkir, katering, keuangan, hingga pendidikan.
    Di sisi lain, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pemerintah akan menerapkan kenaikan tarif PPN 12 persen khusus untuk barang dan jasa mewah.
    Menurutnya, barang dan jasa mewah ini dikonsumsi oleh penduduk terkaya dengan pengeluaran menengah ke atas yang masuk dalam kategori desil 9-10 .
    “Kita akan menyisir untuk kelompok harga barang dan jasa yang masuk kategori barang dan jasa premium tersebut,” terangnya dalam konferensi pers, Senin (16/12/2024).
    Barang dan jasa mewah yang akan dikenai PPN 12 persen mulai 1 Januari 2025 adalah Rumah Sakit kelas VIP atau pelayanan kesehatan premium lainnya; Pendidikan standar internasional berbayar mahal atau pelayanan pendidikan premium lainnya; Listrik pelanggan rumah tangga dengan daya 3600-6600 VA.
    Kemudian, beras premium; buah-buahan premium; ikan premium, seperti salmon dan tuna udang dan crustasea premium seperti king crab; daging premium, seperti wagyu atau kobe yang harganya jutaan.
    Sedangkan barang yang tidak kena PPN 12 persen yaitu beras, daging ayam ras, daging sapi, ikan bandeng/ikan bolu, ikan cakalang/ikan sisik, ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, ikan tuna, telur ayam ras, cabai hijau, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, serta gula pasir.
    Rencana pemerintah untuk menaikkan tarif PPN menjadi 12 persen pun menuai kontra dari masyarakat.
    Kebijakan ini diprediksi akan memicu lonjakan harga barang dan jasa, yang berpotensi mengubah pola konsumsi masyarakat. Banyak yang khawatir bahwa PPN yang lebih tinggi akan memberikan efek domino yang merugikan.
    Sejumlah elemen masyarakat menggelar aksi tolak kenaikan PPN 12 persen di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (19/12/2024). Inisiator gerakan Bareng Warga, Rasyid Azhari menilai, kenaikan PPN 12 persen akan berdampak luas pada perekonomian masyarakat.
    Menurutnya, alasan pemerintah mengatakan bahwa kenaikan PPN 12 persen hanya dikenakan untuk barang mewah merupakan sebuah cara untuk meredam isu ini.
    “Harus dibatalkan karena dampaknya sangat luas. Harusnya didengarkan ya, itu doang harapannya,” katanya.
    Warganet di media sosial juga ramai-ramai menandatangai petisi penolakan kenaikan PPN menjadi 12 persen yang akan berlaku tahun depan.
    Penandatanganan petisi penolakan kenaikan PPN 12 persen tersebut dibuka seiring digelarnya demonstrasi tolak kenaikan PPN tersebut. Petisi dibuat oleh akun dengan nama “Bareng Warga” dengan judul “Pemerintah, Segera Batalkan Kenaikan PPN!”.
    Petisi Penolakan Kenaikan PPN 12 persen itu telah diserahkan ke Kantor Kementrian Sekretaris Negara (Kemensesneg) oleh perwakilan aksi massa di Jakarta Pusat, saat aksi demontrasi berlangsung.
    Berdasarkan pantauan Kompas.com, hingga Kamis pukul 20.00 WIB, petisi penolakan kenaikan PPN 12 persen tersebut telah ditandatangani lebih dari 132.703 ribu dari target 150.000 orang.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Beras, Bawang Merah, hingga Cabai Rawit Hari Ini Turun Harga

    Beras, Bawang Merah, hingga Cabai Rawit Hari Ini Turun Harga

    Jakarta: Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum turun. Bawang merah turun menjadi Rp40.220 per kilogram (kg), sedangkan cabai rawit merah Rp45.510 per kg, per Minggu (22/12).
     
    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 09.00 WIB, seperti dikutip dari Antara, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium turun 0,32 persen atau Rp50 menjadi Rp15.370 per kg.
     
    Begitu pun beras medium turun 0,74 persen atau Rp100 menjadi Rp13.340 per kg; namun beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik tipis 0,16 persen atau Rp20 menjadi Rp12.510 per kg.
     
    Komoditas bawang merah juga terpantau turun 0,89 persen atau Rp360 menjadi Rp40.220 per kg; lalu bawang putih bonggol juga turun 0,71 persen atau Rp300 menjadi Rp42.190 per kg.
     
    Berikutnya, harga komoditas cabai merah keriting turun 5,07 persen atau Rp1.920 menjadi Rp35.980 per kg; sedangkan cabai rawit merah naik 0,35 persen atau Rp160 menjadi Rp45.510 per kg.
     
    Selanjutnya, harga daging sapi murni naik 0,02 persen atau Rp30 menjadi Rp135.120 per kg; sedangkan daging ayam ras turun 1,26 persen atau Rp470 menjadi Rp36.710 per kg; lalu telur ayam ras turun 1,28 persen atau Rp390 menjadi Rp30.180 per kg.
     

     

    Harga gula turun 0,33%
     
    Meski begitu, kedelai biji kering (impor) terpantau naik 0,97 atau Rp100 menjadi Rp10.460 per kg; berbeda dengan gula konsumsi turun 0,33 persen atau Rp60 menjadi Rp17.930 per kg.
     
    Lalu minyak goreng kemasan sederhana turun 0,53 persen atau Rp100 menjadi Rp18.600 per kg; lalu minyak goreng curah juga turun 2,40 persen atau Rp420 menjadi Rp17.110 per kg.
     
    Kemudian, komoditas tepung terigu curah turun 1,78 persen atau Rp180 menjadi Rp9.920 per kg; begitu pula terigu non curah turun 1,76 persen atau Rp230 menjadi Rp12.840 per kg.
     
    Di sisi lain, harga jagung di tingkat peternak juga turun 0,16 persen atau Rp10 menjadi Rp6.130 per kg; begitu pun harga garam halus beryodium turun 1,30 persen atau Rp150 menjadi Rp11.390 per kg.
     
    Sementara itu, untuk harga ikan kembung terpantau naik 3,80 persen atau Rp1.450 menjadi Rp39.560 per kg; sedangkan ikan tongkol juga turun 0,82 persen atau Rp260 menjadi Rp31.630 per kg; begitu pun ikan bandeng juga turun 3,39 persen atau Rp1.140 menjadi Rp32.480 per kg.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Koperasi Susu Siap Pasok 1,3 Juta Liter Per Hari untuk Makan Bergizi Gratis – Halaman all

    Koperasi Susu Siap Pasok 1,3 Juta Liter Per Hari untuk Makan Bergizi Gratis – Halaman all

     

     

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengatakan, koperasi susu di Indonesia siap memasok 1,3 juta liter susu per hari untuk prorgam Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Para koperasi susu yang tergabung dalam Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) itu disebut siap memasok untuk kebutuhan program tersebut.

    “Koperasi susu sudah siap memasok 1,3 juta liter per hari untuk makan bergizi gratis,” katanya ketika ditemui di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Minggu (22/12/2024).

    Budi sebelumnya pernah mengatakan bahwa keberadaan MBG menjadi peluang penyerapan produk susu lokal.

    Ia pun meminta GKSI tidak perlu khawatir karena produksi mereka akan terserap oleh program MBG.

    “Justru kita saat ini kekurangan pasokan susu, maka kita akan amankan produksi susu dalam negeri untuk kebutuhan MBG,” kata Budi Arie dalam keterangan tertulis, Jumat (15/11/12).

    Menurut dia, pemerintah berkomitmen untuk memastikan penyerapan produksi susu lokal terutama dari koperasi.

    Meski demikian, Budi menekankan pentingnya para peternak sapi perah dan pengelola koperasi susu untuk memastikan kualitas susu yang dihasilkan terjamin dan harga bisa bersaing.

    “Jadi jangan khawatir kalau soal takut produk susu lokal tidak terserap, justru yang harus diperhatikan adalah soal kualitas dan harganya,” ujar Budi.

    Berdasarkan data GKSI, rata-rata produksi harian susu segar mencapai 1,23 juta liter per hari. Sementara, kebutuhan untuk memenuhi program MBG sekitar 3 juta liter per hari.

    Artinya, ada gap yang harus dipenuhi oleh peternak atau koperasi susu nasional dengan meningkatkan produktivitas susu sapi perah.

    Budi sadar bahwa upaya peningkatan produktivitas susu terkendala beberapa hal seperti jumlah sapi yang terus berkurang.

    Sebelum kasus Penyalit Mulut Dan Kaki (PMK), populasi sapi sebanyak 239.196 ekor. Kini tersisa 214.878 ekor.

    Merespons hal itu, Budi menyatakan Kemenkop akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak. Hal itu agar permasalahan yang dihadapi oleh para peternak sapi di Indonesia bisa teratasi.

    Budi akan langsung menyampaikan permasalahan ini kepada Presiden Prabowo Subianto agar ada kebijakan afirmatif, sehingga kekurangan produksi susu nasional bisa segera teratasi.

    “Saya optimis program MBG ini menjadi momentum kebangkitan koperasi susu, maka mari bersama-sama meningkatkan produktivitas agar kebutuhan dalam negeri tidak selalu dipenuhi dari impor,” ucap Budi.

    Budi berharap GKSI dapat mengembangkan inovasi produknya agar memiliki nilai tambah lebih, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi.

    Saat ini, menurut dia, hilirisasi produk susu oleh GKSI sudah cukup baik, tetapi potensi pengembangannya masih terbuka lebar.

    “Koperasi harus terlibat dalam program hilirisasi. Kalau dari susu memang produk turunannya sudah banyak seperti keju, yogurt, mozarella, dan lainnya. Hilirisasi ini akan memberikan nilai tambah,” pungkas Budi.

     

  • Cara Genjot Produksi Susu Demi Program Makan Bergizi Gratis

    Cara Genjot Produksi Susu Demi Program Makan Bergizi Gratis

    Jakarta

    Kebutuhan susu dalam negeri saat ini 80% masih dipenuhi secara impor. Pemerintah dan industri perlu kerja keras untuk mendorong produktivitas seiring kebutuhan susu yang meningkat akan adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Peneliti senior sekaligus Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad mengatakan setidaknya ada tiga hal yang perlu dilakukan. Pertama, impor sapi perah untuk meningkatkan produksi.

    “Sapi yang untuk perahnya, indukan sapi yang buat perah itu kita impor. Pola itu yang kemudian mungkin dilakukan karena kita memang existing sekarang impornya sudah besar, ke depannya memang harus dikurangi,” kata Tauhid kepada detikcom, Minggu (22/12/2024).

    Tauhid menyebut kondisi eksisting produksi susu sapi Tanah Air kini berada di kisaran 1 juta ton atau setara dengan 21%. Sedangkan, impor susu sapinya ada di kisaran 3,7 juta ton atau setara dengan 79%.

    “Padahal sampai 2029, kebutuhannya (susu sapi) bisa dua kali lipat, sekitar 8,5 juta ton. Ini bertahap tentu saja ya, karena kita kan bertahap 8,5 juta ton di mana susu segar itu dari dalam negeri mungkin 4,9 juta ton sampai 2029, dan impor itu 3,6 juta ton. Artinya, dengan situasi ini, ketergantungan impornya masih tinggi,” bebernya.

    Kedua, industri dalam negeri harus memperluas skala bisnisnya. “Mulai dari tempat untuk rumputnya, tempat untuk ternaknya, membangun infrastruktur dan sebagainya,” ucapnya.

    Ketiga, dari sisi pemerintah harus memberikan dorongan fasilitas pembiayaan bagi industri susu sapi dalam negeri.

    “Karena begini, untuk menambah kapasitas susu dalam negeri tidak mudah, ini butuh sekian (anggaran). Itu kan bisnisnya peternak juga menanggung, misalnya peternak butuh indukan, dia harus siapkan uangnya. Uangnya dari mana? Itu juga tidak gratis. Pemerintah bisa datangkan (indukan sapi perah impor), tapi peternak harus beli indukan sapi perahnya,” jelasnya.

    Menurut Tauhid, butuh waktu untuk Indonesia memenuhi kebutuhan susu di dalam negeri. Untuk itu, di tahun-tahun pertama diyakini masih akan ada impor susu untuk mensukseskan program MBG.

    “Itu butuh waktu, jadi mungkin di tahun pertama hingga tahun kedua itu belum cukup, pasti kita masih ada importasi susu. Akan tetapi mungkin kalau ada dukungan anggaran untuk infrastruktur, mungkin saja itu bisa dilakukan,” terangnya.

    Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menambahkan bahwa susu bisa diganti dengan protein hewani atau nabati bagi daerah yang sulit dijangkau peternak susu.

    “Daerah pesisir kan ada ikan laut dan berbagai jenis produk perikanan yang potensial menjadi pasokan protein hewani untuk MBG. Sekolah di pinggir laut menunya mungkin berbeda dengan daerah basis peternakan sapi perah, tetapi kandungan gizinya yang perlu dipastikan merata,” beber Bhima.

    (aid/kil)

  • Menkop Sebut Koperasi Susu Siap Dukung Program Makan Bergizi Gratis

    Menkop Sebut Koperasi Susu Siap Dukung Program Makan Bergizi Gratis

    Jakarta

    Kementerian Koperasi mengaku siap mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pagu anggaran sebesar 20% atau Rp 14% di programMBG ini memang disiapkan untuk penyediaan susu.

    Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengungkapkan koperasi susu kini sedang menyiapkan diri untuk memenuhi kebutuhan MBG ini.

    “Koperasi sudah siap memasok 1,3 juta liter per hari untuk makan bergizi gratis,” kata Budi Arie kepada wartawan di Taman Rekreasi Wiladatika, Depok, Jawa Barat (22/12/2024).

    Kendati begitu, Budi Arie tak menampik besarnya kebutuhan susu yang diperlukan untuk memenuhi MBG. Karenanya, ia akan mendorong koperasi susu untuk meningkatkan produksi.

    “Kebutuhan tentu jauh lebih besar, karena itu kita harus tingkatkan produksi,” tutupnya.

    Mengutip data menurut data AIPS, secara industri, angka rata-rata kebutuhan susu sapi untuk dalam negeri yakni sebanyak 80% impor, dan 20% dari industri susu sapi dari dalam negeri. Angka ini untuk kebutuhan domestik dalam negeri, belum termasuk dengan kebutuhan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung pemerintah.

    Sementara itu, diketahui Pemerintah tengah menyusun Peraturan Presiden (Perpres) tentang Percepatan produksi Susu Nasional untuk sebagai landasan dalam memastikan penyerapan susu segar dari peternak, dan menekan impor bahan baku susu.

    Direktur Eksekutif AIPS (Asosiasi Industri Pengolahan Susu), Sonny Effendy mengatakan, pemerintah nantinya juga memberikan fasilitas berupa kredit dengan bunga yang murah, hingga perbaikan infrastruktur dalam mendorong industri susu sapi dalam negeri. Selain itu juga mengimpor sapi perah dan memasok kepada para peternak, sehingga pasokan susu bertambah.

    “Jadi, selain Pemerintah datangkan sapi perah, juga memberikan fasilitas kredit bunga murah. Kemudian perbaikan infrastruktur, dan penyediaan lahan. Lahan-lahan yang idle itu ‘kan sudah dipertahankan, seluruh Indonesia. Jadi, sudah tahu nanti kalau menambah sapi akan di mana, yang memungkinkan untuk menanam rumput, jagung dan sebagainya. Pemerintah udah memikirkan lebih komprehensif,” papar Sonny saat kepada detikcom, Sabtu (21/12/2024).

    (kil/kil)

  • Manfaat Susu Sebagai Pelengkap Makan Bergizi Gratis

    Manfaat Susu Sebagai Pelengkap Makan Bergizi Gratis

    Jakarta

    Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi kebijakan prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang akan dijalankan Badan Gizi Nasional mulai 2025. Salah satu menu pendamping yang didorong yakni susu sebagai sumber protein.

    Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Iwan Syahril mengatakan gerakan minum susu merupakan program mendasar dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

    “Kabupaten Banyumas melakukan dengan baik uji coba program ini dan kami ingin memahami apa yang dirasakan di lapangan. Harapannya, hasil belajar ini dapat menyempurnakan program agar bisa lebih siap di kala menjadi program nasional,” kata Iwan dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (22/12/2024).

    Iwan menyebut tujuan program makan bergizi dan susu gratis adalah agar kesehatan generasi masa depan bisa lebih baik daripada saat ini. Gerakan ini didorong agar dilakukan juga di tingkat nasional.

    “Kita perlu bergotong-royong sesuai peran masing-masing dengan bersungguh-sungguh. Generasi yang kini berada di ruang kelas yang harus kita rawat dan kita jaga, bibit yang sedang tumbuh mekar sehingga semakin baik, buahnya baik dan unggul kualitas sehingga membawa dampak di masyarakat. Bagaimana mewujudkannya, salah satunya melalui makan bergizi dan minum susu,” imbuhnya.

    Kabupaten Banyumas terpilih menjadi lokasi awal program gerakan minum susu bagi murid sekolah dasar karena keberadaan Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden yang memiliki peternakan sapi perah.

    Kepala BBPTUHPT Baturraden, Banyumas, Sintong Hutasoit menyampaikan bahwa gerakan minum susu sudah dilakukan dengan frekuensi satu kali dalam seminggu selama Agustus-September 2024, lalu Oktober 2024 mulai dua kali seminggu dan November 2024 menjadi setiap hari (5 kali dalam seminggu).

    Sejauh ini, menurut Sintong, sudah ada 36 SD dan MI baik negeri maupun swasta yang mengimplementasikan program Makan Bergizi Gratis dan Gerakan Minum Susu, dengan lebih dari 5.100 sasaran baik peserta didik maupun tenaga pendidik.

    Program Makan Bergizi Gratis yang dimulai sejak September 2024 disebut sebagai dukungan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari Mitra Pembangunan Direktorat Pembibitan dan Produksi Ternak, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian. Kerja sama ini melibatkan katering yang menyediakan makanan setiap harinya.

    “Program Makanan Bergizi Gratis diberikan sekali dalam seminggu dengan penjadwalan yang sudah ditentukan,” tambah Sintong.

    Manfaat yang terlihat selama program tersebut berjalan yakni murid-murid diklaim semakin bersemangat datang ke sekolah.

    “Saat ini terlihat para murid semakin semangat datang ke sekolah, berdoa sebelum memulai makan dan minum, serta jangka panjangnya dapat lebih fokus belajar dan mendukung pertumbuhan badan, belajar lebih menyenangkan,” terang Marsini, Kepala SD Dawuhan.

    (aid/kil)

  • Harga pangan Minggu, bawang merah Rp40.220/kg, cabai rawit Rp45.510/kg

    Harga pangan Minggu, bawang merah Rp40.220/kg, cabai rawit Rp45.510/kg

    Arsip foto – Bawang merah, cabai rawit merah dan komoditas pangan lainnya yang dijual pedagang di Pasar Minggu, Jakarta. ANTARA/Harianto

    Harga pangan Minggu, bawang merah Rp40.220/kg, cabai rawit Rp45.510/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 22 Desember 2024 – 10:33 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum turun, bawang merah turun menjadi Rp40.220 per kilogram (kg), sedangkan cabai rawit merah Rp45.510 per kg, per Minggu (22/12/2024). Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 09.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium turun 0,32 persen atau Rp50 menjadi Rp15.370 per kg.

    Begitu pun beras medium turun 0,74 persen atau Rp100 menjadi Rp13.340 per kg; namun beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik tipis 0,16 persen atau Rp20 menjadi Rp12.510 per kg. Komoditas bawang merah juga terpantau turun 0,89 persen atau Rp360 menjadi Rp40.220 per kg; lalu bawang putih bonggol juga turun 0,71 persen atau Rp300 menjadi Rp42.190 per kg.

    Berikutnya, harga komoditas cabai merah keriting turun 5,07 persen atau Rp1.920 menjadi Rp35.980 per kg; sedangkan cabai rawit merah naik 0,35 persen atau Rp160 menjadi Rp45.510 per kg. Selanjutnya, harga daging sapi murni naik 0,02 persen atau Rp30 menjadi Rp135.120 per kg; sedangkan daging ayam ras turun 1,26 persen atau Rp470 menjadi Rp36.710 per kg; lalu telur ayam ras turun 1,28 persen atau Rp390 menjadi Rp30.180 per kg.

    Meski begitu, kedelai biji kering (impor) terpantau naik 0,97 atau Rp100 menjadi Rp10.460 per kg; berbeda dengan gula konsumsi turun 0,33 persen atau Rp60 menjadi Rp17.930 per kg. Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana turun 0,53 persen atau Rp100 menjadi Rp18.600 per kg; lalu minyak goreng curah juga turun 2,40 persen atau Rp420 menjadi Rp17.110 per kg.

    Kemudian, komoditas tepung terigu curah turun 1,78 persen atau Rp180 menjadi Rp9.920 per kg; begitu pula terigu non curah turun 1,76 persen atau Rp230 menjadi Rp12.840 per kg. Kemudian, harga jagung di tingkat peternak juga turun 0,16 persen atau Rp10 menjadi Rp6.130 per kg; begitu pun harga garam halus beryodium turun 1,30 persen atau Rp150 menjadi Rp11.390 per kg.

    Sementara itu, untuk harga ikan kembung terpantau naik 3,80 persen atau Rp1.450 menjadi Rp39.560 per kg; sedangkan ikan tongkol juga turun 0,82 persen atau Rp260 menjadi Rp31.630 per kg; begitu pun ikan bandeng juga turun 3,39 persen atau Rp1.140 menjadi Rp32.480 per kg.

    Sumber : Antara

  • 4 Tips Memilih Susu Formula Sesuai Kebutuhan

    4 Tips Memilih Susu Formula Sesuai Kebutuhan

    Jakarta – ASI merupakan asupan terbaik untuk bayi. Namun, pemberian ASI ada kalanya tidak bisa dilakukan saat ibu atau si bayi memiliki masalah medis. Bila mengalami hal ini, pemberian susu formula menjadi opsi atau pilihan membantu perkembangan anak.

    Susu formula untuk bayi memiliki kandungan yang berbeda-beda. Hal ini membuat orang tua perlu cermat dalam memilih susu formula terbaik dan sesuai dengan kondisi buah hati. Dengan begitu, kebutuhan nutrisi bayi dapat tercukupi dan mendukung tumbuh kembangnya.

    Ada beberapa cara yang bisa dilakukan saat memilih susu formula, dikutip dari Healthline:

    1. Kandungan pada susu

    Ada susu formula dengan kandungan protein standar atau ukuran penuh. Susu semacam ini tidak memecah protein sama sekali. Persis seperti saat dikeluarkan dari sapi atau kedelai.

    Protein ukuran penuh pada daftar bahan-bahan biasanya ditandai dengan susu tanpa lemak, isolat protein susu, atau protein whey atau komponen protein susu sapi, atau ‘isolat protein kedelai’ dalam formula kedelai. Adapula susu formula dengan protein terhidrolisis sebagian, atau artinya terpecah menjadi lebih kecil ukurannya, mendekati ukuran protein ASI.

    Pada daftar bahan, akan terlihat kata-kata ‘terhidrolisis sebagian’ di depan protein. Karena protein yang terhidrolisis sebagian memerlukan pencernaan lebih sedikit untuk diserap, protein tersebut mungkin merupakan pilihan yang baik untuk beberapa bayi baru lahir atau bayi yang mengalami ketidaknyamanan dalam mencerna protein ukuran penuh, atau dengan riwayat masalah pencernaan.

    Karbohidrat

    Laktosa adalah sumber karbohidrat dalam ASI, dan semua bayi yang sehat mampu mencerna laktosa. Jika bayi yang sehat baru pertama kali minum susu formula, disarankan untuk mulai dengan formula berbasis laktosa sembari memantau bagaimana perkembangannya.

    Ada alasan mengapa beberapa bayi tumbuh subur dengan formula rendah laktosa. Bayi lahir prematur atau memiliki saluran pencernaan yang belum matang serta teriritasi mungkin menghasilkan lebih sedikit enzim mencerna laktosa.

    Bayi yang baru pulih dari diare atau bayi yang telah mengonsumsi susu formula rendah laktosa dalam waktu lama juga akan memiliki lebih sedikit enzim pencerna laktosa dan mungkin lebih nyaman dengan susu formula rendah laktosa.

    Jika laktosa dihilangkan dari susu formula, karbohidrat lain harus ditambahkan untuk memastikan bayi mendapatkan cukup energi karbohidrat. Hanya ada dua karbohidrat lain yang cukup kecil sehingga bayi dapat mencernanya dengan baik yaitu sukrosa (gula meja) dan gula glukosa.

    2. Kondisi Bayi

    Bila bayi mengalami refluks asam atau gumoh kronis, sebaiknya mempertimbangkan susu formula dengan kandungan whey tinggi. Protein susu terbagi dalam dua kategori, whey dan kasein. Protein whey tetap cair di lambung sehingga lebih cepat keluar dari lambung.

    Para orangtua juga bisa mempertimbangkan susu formula yang dikentalkan untuk mengatasi refluks asam.

    3. Berizin BPOM

    Sama seperti produk lain, tentu memilih susu formula yang berizin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merupakan cara paling aman.

    Susu formula tidak selalu cocok untuk bayi, termasuk saat bayi memiliki alergi protein susu, kolik, gas, atau masalah khusus lain, para ibu bisa memerhatikan kondisi bayi saat diberikan susu formula.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan saat bayi mulai mengonsumsi susu formula baru meliputi:

    perubahan pola tidurperubahan tinjarewel di siang harimuntah

    Bila keluhan terus berlanjut, sebaiknya segera menghubungi dokter anak untuk meminta rekomendasi.

    4. Kemungkinan Alergi

    Melihat risiko alergi bayi pada susu formula tentu penting. Bila mengalami reaksi alergi, seperti kulit ruam, kemerahan, muntah, atau diare, jangan lanjutkan pemberian susu formula tersebut dan segera berkonsultasi ke dokter.

    Pada kasus ini, dokter mungkin akan menyarankan susu formula dengan formulasi khusus, seperti susu terhidrolisa ekstensif atau susu formula asam amino. Susu jenis ini masih berbasis susu sapi, tetapi kandungan proteinnya sudah diolah sehingga tidak menyebabkan alergi.

    Selain itu, hindari juga memberikan berbagai susu berbasis tanaman yang hanya diperas dari tanamannya, seperti susu kedelai, susu beras, dan susu almond, baik pada bayi normal maupun bayi yang memiliki alergi susu sapi. Pasalnya, nilai gizi dalam jenis susu ini tidak mampu mencukupi kebutuhan nutrisi anak.

    (naf/up)

  • Daftar Kuliner Khas Tegal Wajib Dicicipi saat Libur Natal dan Tahun Baru, Ada Sate Blengong

    Daftar Kuliner Khas Tegal Wajib Dicicipi saat Libur Natal dan Tahun Baru, Ada Sate Blengong

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut ini daftar kuliner khas Tegal yang bisa jadi rekomendasi untuk dicicipi saat berlibur ke sana.

    Momen libur Natal dan Tahun Baru jadi ajang masyarakat untuk berwisata.

    Mengunjungi suatu tempat, tidak lengkap jika tak menjajal makanan khas daerah tersebut.

    Kota Tegal, yang sering dikenal dengan sebutan Kota Bahari, tidak hanya memiliki keindahan alam yang menawan tetapi juga beragam kuliner khas yang menggoda selera.

    Kuliner khas Tegal mencerminkan kearifan lokal yang kaya rasa dan tradisi. Berikut adalah daftar kuliner khas Tegal yang wajib Anda coba:

    1. Sauto Tegal

    Sauto adalah soto khas Tegal yang memiliki cita rasa unik karena tambahan tauco di dalamnya.

    Hidangan ini biasanya disajikan dengan daging sapi atau ayam, ditambah dengan potongan lontong, tauge, dan kuah yang gurih.

    Salah satu tempat terbaik untuk mencicipinya adalah di Sauto Sedap Malam, yang berlokasi di Jalan Diponegoro.

    Seporsi sauto dihargai sekitar Rp15.000 hingga Rp20.000. Rasanya gurih dengan sentuhan manis dan asin yang khas.

    2. Tahu Aci

    Resep Tahu Aci Camilan Gurih Renyah untuk Keluarga (Youtube/CR Cook)

    Tahu aci adalah camilan khas Tegal yang terbuat dari tahu yang dilapisi adonan tepung kanji, lalu digoreng hingga renyah.

    Camilan ini paling enak disantap hangat-hangat dengan cabai rawit.

    Anda bisa menemukannya di Tahu Aci Bu Nanik, yang berada di Jalan Kartini. Harga seporsi tahu aci biasanya sekitar Rp10.000 hingga Rp15.000.

    3. Kupat Glabed

    Kupat glabed adalah hidangan khas Tegal yang terdiri dari potongan ketupat yang disiram dengan kuah kental berwarna kuning.

    Hidangan ini biasanya disajikan dengan sate blengong (daging campuran bebek dan mentok).

    Anda bisa mencobanya di Warung Kupat Glabed Mbok Darmi, di kawasan Alun-Alun Tegal. Seporsi kupat glabed dihargai sekitar Rp15.000 hingga Rp20.000.

    4. Nasi Bogana

    Nasi bogana adalah nasi yang disajikan dengan lauk pauk seperti ayam suwir, telur pindang, sambal goreng, dan serundeng.

    Hidangan ini biasanya dibungkus dengan daun pisang. Anda bisa mencicipinya di Nasi Bogana Ibu Tinah, yang berlokasi di Jalan Veteran.

    Seporsi nasi bogana dihargai sekitar Rp12.000 hingga Rp18.000. Rasanya gurih dan kaya rempah.

    5. Blengong Goreng

    Blengong adalah jenis unggas yang merupakan persilangan antara bebek dan mentok.

    Hidangan blengong goreng memiliki tekstur daging yang empuk dan rasa yang gurih.

    Salah satu tempat terbaik untuk mencicipinya adalah di Warung Blengong Pak Karto, di Jalan Ahmad Yani. Seporsi blengong goreng dihargai sekitar Rp25.000 hingga Rp30.000.

    6. Teh Poci

    Sate Batibul Bang Awi disajikan bersama teh poci, kuliner legendaris Tegal (TRIBUN JATENG/FAJAR B ACHMAD)

    Teh poci adalah minuman khas Tegal yang disajikan dalam poci tanah liat dengan gula batu sebagai pemanis.

    Aroma teh melati yang khas membuat minuman ini sangat istimewa. Anda bisa menikmatinya di warung-warung tradisional di kawasan Stasiun Tegal.

    Secangkir teh poci dihargai sekitar Rp5.000 hingga Rp10.000. Rasanya segar dan menenangkan.

    7. Latopia

    Latopia adalah kue khas Tegal yang mirip dengan bakpia, tetapi memiliki tekstur kulit yang lebih tebal dan rasa yang lebih gurih.

    Latopia biasanya memiliki isian seperti kacang hijau, cokelat, atau keju.

    Salah satu merek terkenal adalah Latopia Cap Matahari, yang bisa Anda temukan di pusat oleh-oleh Tegal. Harga per kotak mulai dari Rp20.000 hingga Rp40.000.

    8. Ponggol Setan

    Ponggol setan adalah nasi ponggol (nasi bungkus dengan lauk sambal tempe) yang memiliki rasa pedas luar biasa.

    Hidangan ini biasanya dijual di malam hari. Salah satu tempat yang terkenal adalah di Warung Ponggol Setan Mbak Yuni, yang berlokasi di Jalan Sultan Agung. Seporsi ponggol setan dihargai sekitar Rp10.000 hingga Rp15.000.

    Rasanya pedas menggigit namun sangat nikmat.

    9. Pilus Tegal

    Pilus adalah camilan ringan berbentuk bulat kecil yang terbuat dari tepung tapioka dan diberi bumbu khas. Pilus ini sangat renyah dan cocok dijadikan oleh-oleh. Anda bisa membelinya di Pusat Oleh-Oleh Tegal, di Jalan Raya Pantura.

    Harga per bungkus pilus mulai dari Rp10.000 hingga Rp20.000.

    10. Es Lontrong

    Es lontrong adalah minuman segar khas Tegal yang terdiri dari campuran tape ketan, cincau, kolang-kaling, dan sirup manis.

    Minuman ini bisa Anda temukan di Warung Es Lontrong Pak Min, yang berlokasi di kawasan Lontrong, dekat Alun-Alun Tegal. Harga per porsi es lontrong sekitar Rp8.000 hingga Rp12.000.

    Rasanya manis dan menyegarkan.

    Tegal adalah surga bagi pecinta kuliner tradisional yang kaya akan rasa dan variasi.

    Jangan lupa untuk mencoba hidangan-hidangan khas di atas saat Anda berkunjung. Selamat menikmati wisata kuliner di Tegal!

  • Ngeri! Arkeolog Temukan Lantai Terbuat dari Tulang di Belanda

    Ngeri! Arkeolog Temukan Lantai Terbuat dari Tulang di Belanda

    Jakarta

    Saat menggali lantai sebuah bangunan, para arkeolog biasanya menemukan ubin gerabah kuno atau mosaik Romawi yang indah. Namun tim peneliti di Belanda menemukan temuan yang jauh lebih aneh bahkan mengerikan berupa tulang belulang.

    Tulang-tulang yang disusun dengan cermat itu ditemukan di dalam sebuah bangunan di Achterdam, sebuah kawasan Red Light District di Alkmaar, Belanda.

    Menurut para ahli, tulang-tulang ini berasal dari bangkai sapi, dan mungkin telah diletakkan sekitar 500 tahun lalu selama pembangunan gedung tersebut. Tulang-tulang tersebut diletakkan berabad-abad sebelum Achterdam terkenal sebagai wilayah Red Light District.

    “Pertanyaannya tentu saja mengapa tulang digunakan untuk mengisi ubin,” kata juru bicara pemerintah kota Alkmaar, Gemeente Alkmaar, dikutip dari Daily Mail.

    “Ubin tidak terlalu menuntut bahan khusus dan sering digunakan. Ada kemungkinan tulang-tulang itu ditempatkan di sana karena alasan tertentu. Mungkin karena cocok dengan keahlian yang mungkin dipraktikkan di sini. Ini juga bisa menjadi cara yang murah,” duganya.

    Penataan tulang yang cermat dapat dilakukan jika jumlah ubin tidak mencukupi atau untuk mengisi lubang yang disebabkan oleh kerusakan.

    Foto: Erfgoed Alkmaar

    Achterdam adalah kawasan lokalisasi wisata malam di Alkmaar, Belanda, yang berjarak sekitar 30km di utara ibu kota Amsterdam. Para ahli di dinas warisan kota setempat sedang melakukan renovasi di rumah tersebut, yang dibangun pada 1609, ketika mereka menemukan tulang-tulang tersebut.

    Tulang-tulang tersebut ditutup dengan lapisan tipis lempung, tanah yang merupakan campuran pasir, lanau, dan tanah liat, yang kemudian ditutup dengan lantai ubin baru.

    Periode pasti tulang-tulang itu diletakkan masih diselidiki. Namun para ahli memperkirakan bahwa aktivitas itu mungkin terjadi pada abad ke-15.

    “Bangunan itu sendiri dibangun pada tahun 1609. Tetapi mungkin saja fondasi dan lantai bawah tempat ditemukannya tulang-tulang itu jauh lebih tua. Biasanya rumah dibangun di atas fondasi yang lebih tua,” kata Nancy de Jong, petugas arsip kota Alkmaar.

    Foto: Erfgoed Alkmaar

    De Jong memperkirakan tanggalnya sekitar 1.000 tahun, karena kota ini pertama kali disebutkan dalam dokumen abad ke-10.

    Tulang-tulang tersebut merupakan metacarpal dan metatarsal dari anggota tubuh bagian bawah sapi, semuanya dipotong dengan ketinggian yang sama. Namun alasan mengapa tulang-tulang tersebut digunakan sebagai pengganti ubin masih belum jelas.

    Menurut para ahli, tulang-tulang tersebut nantinya akan diselidiki untuk melihat apakah ada petunjuk bagaimana lantai ini digunakan.

    Penambahan tulang yang disusun dengan hati-hati bisa saja dilakukan jika jumlah ubin tidak mencukupi, atau untuk mengisi lubang yang disebabkan oleh kerusakan.

    “Kami sangat senang mendapat kesempatan melihat dasar tulang ini dengan mata kepala sendiri. Merupakan suatu kehormatan untuk menguraikan sesuatu dari masa lalu dan menambahkan informasi baru ke dalam kisah Alkmaar,” kata de Jong.

    Meskipun sejarah penggunaan tulang dalam bentuk ini jarang terjadi, hal ini bukan tidak mungkin terjadi di Belanda, tetapi hanya di provinsi utara Belanda.

    Di masa lalu, jenis lantai ini ditemukan di kota Hoorn, Enkhuizen dan Edam yang juga berada di wilayah Belanda Utara.

    Dalam contoh Hoorn, tulang yang ditempatkan secara vertikal juga digunakan dalam kombinasi dengan lantai keramik, menunjukkan bahwa ini adalah taktik yang disengaja yang digunakan oleh pembuat ubin di Belanda Utara.

    Menurut para ahli, tulang-tulang tersebut akan diselidiki lebih lanjut untuk menelusuri petunjuk bagaimana sebenarnya lantai ini digunakan.

    Angel van de Ven, pemegang warisan di Gemeente Alkmaar, mengatakan, menemukan lantai ini sangatlah menarik. “Masih banyak cerita yang tersembunyi, menunggu tim arkeolog kami datang dan menemukannya,” ujarnya.

    (rns/rns)