Hewan: Sapi

  • Harga pangan Minggu, cabai rawit Rp55.480/kg, bawang putih Rp42.610/kg

    Harga pangan Minggu, cabai rawit Rp55.480/kg, bawang putih Rp42.610/kg

    Ilustrasi – Pedagang memilah cabai rawit yang dijual di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (21/5/2024). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.

    Harga pangan Minggu, cabai rawit Rp55.480/kg, bawang putih Rp42.610/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 29 Desember 2024 – 10:31 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum turun, cabai rawit merah menjadi Rp55.480 per kilogram (kg), dan bawang putih bonggol Rp42.610 per kg di Minggu pagi. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 09.00 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,32 persen atau Rp50 menjadi Rp15.490 per kg.

    Sedangkan beras medium turun 0,37 persen atau Rp50 menjadi Rp13.450 per kg; begitu pun beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog turun 0,56 persen atau Rp70 menjadi Rp12.470 per kg. Selanjutnya komoditas bawang merah terpantau turun 2,45 persen atau Rp1.000 menjadi Rp39.820 per kg; lalu bawang putih bonggol juga turun 0,14 persen atau Rp60 menjadi Rp42.610 per kg.

    Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting juga turun 3,39 persen atau Rp1.610 menjadi Rp45.870 per kg; begitu pun cabai rawit merah turun 3,56 persen atau Rp2.050 menjadi Rp55.480 per kg. Selanjutnya harga daging sapi murni turun 0,89 persen atau Rp1.200 menjadi Rp134.180 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 0,53 persen atau Rp200 menjadi Rp37.950 per kg; berbeda dengan telur ayam ras turun 1,39 persen atau Rp430 menjadi Rp30.500 per kg.

    Komoditas kedelai biji kering (impor) terpantau naik 1,64 atau Rp170 menjadi Rp10.530 per kg; begitu pun gula konsumsi naik 0,55 persen atau Rp100 menjadi Rp18.120 per kg. Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana turun 0,64 persen atau Rp120 menjadi Rp18.690 per kg; lalu minyak goreng curah juga turun 3,47 persen atau Rp610 menjadi Rp16.990 per kg.

    Kemudian komoditas tepung terigu curah juga turun 2,76 persen atau Rp280 menjadi Rp9.850 per kg; begitu pula terigu non curah juga turun 2,29 persen atau Rp300 menjadi Rp12.810 per kg. Berbeda dengan harga jagung di tingkat peternak naik 3,95 persen atau Rp240 menjadi Rp6.320 per kg; begitu pula harga garam halus beryodium naik 0,26 persen atau Rp30 menjadi Rp11.630 per kg.

    Selanjutnya, untuk harga ikan kembung terpantau naik 1,78 persen atau Rp690 menjadi Rp39.550 per kg; sedangkan ikan tongkol turun 2,59 persen atau Rp850 menjadi Rp32.000 per kg; begitu pun dengan ikan bandeng juga turun 3,86 persen atau Rp1.320 menjadi Rp32.880 per kg.

    Sumber : Antara

  • Update Pangan Akhir Tahun: Harga Cabai, Telur, hingga Beras Turun

    Update Pangan Akhir Tahun: Harga Cabai, Telur, hingga Beras Turun

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga rata-rata sebagian besar komoditas pangan mengalami penurunan secara nasional jelang pergantian tahun. Komoditas pangan yang turun harganya yaitu beras, bawang, cabai, hingga telur ayam. 

    Menurut data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), Minggu (29/12/2024) pukul 08.31 WIB, harga beras medium turun 0,22% menjadi Rp13.470 per kg dibandingkan hari sebelumnya.

    Sementara itu, harga beras premium mengalami kenaikan sebesar 0,52% menjadi Rp15.520 per kg dan harga beras SPHP turun 0,88% menjadi Rp12.390 per kg.

    Komoditas pangan yang harganya juga turun yaitu bawang merah turun 1,13% menjadi Rp40.360 per kg, sedangkan bawang putih bonggol naik 0,19% dengan harga Rp42.750 per kg.

    Di sisi lain, kedelai biji kering impor naik harganya 1,16% menjadi Rp10.480 per kg dan harga jagung tingkat peternak naik 3,62% menjadi Rp6.300 per kg. 

    Adapun, harga cabai merah keriting mengalami penurunan 2,25% menjadi Rp46.410 per kg dan harga cabai rawit merah turun 4,15% menjadi Rp55.140 per kg.

    Di samping itu, harga telur ayam ras turun 1,23% menjadi Rp30.550 per kg. Sementara, harga daging ayam ras naik 1,38% menjadi Rp38.270 per kg. 

    Selanjutnya, harga daging sapi murni turun 1,23% menjadi sebesar Rp133.710 per kg. Di sisi lain, harga gula konsumsi naik 1,05% menjadi Rp18.210 per kg. 

    Sementara itu, harga minyak goreng kemasan sederhana berada di angka Rp18.860 per liter atau naik 0,27% dari hari sebelumnya.

    Adapun, harga tepung terigu curah turun 2,67% menjadi Rp9.850 per kg, sedangkan minyak goreng curah turun 3,13% menjadi Rp17.050 per liter.

    Berbagai jenis ikan seperti ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng memiliki harga bervariasi. Harga ikan kembung hari ini yaitu Rp40.790 per kg atau naik 4,97% dari hari sebelumnya. 

    Sementara itu, harga ikan tongkol turun 0,40% menjadi Rp32.720 per kg dan ikan bandeng turun 2,89% menjadi Rp33.210 per kg.

  • Top 3: Harga Emas Naik 28% – Page 3

    Top 3: Harga Emas Naik 28% – Page 3

    Sejumlah harga pangan merangkak naik sejak awal pekan ini hingga beberapa hari menjelang perayaan Tahun Baru 2025 ini. Harga pangan yang terpantau naik adalah telur ayam, beras premium, cabai, dan minyak goreng.

    Menilik data Badan Pangan Nasional (Bapanas), dikutip dari Antara Sabtu (28/12/2024) pagi, harga telur ayam ras naik menjadi Rp 30.710 per kilogram (kg), sedangkan daging sapi murni turun menjadi Rp 133.930 per kg. Harga pangan ini merupakan harga di tingkat pedagang eceran secara nasional.

    Untuk komoditas lainnya seperti beras premium naik 0,58 persen atau Rp 90 menjadi Rp 15.490 per kg. Beras medium turun 0,59 persen atau Rp 80 menjadi Rp 13.390 per kg, beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik di 0,08 persen atau Rp 10 menjadi Rp 12.500 per kg.

    Simak artikel selengkapnya di sini

  • Wabah PMK Menyerang Hewan Ternak di Gunungkidul, Warga Diminta Waspada

    Wabah PMK Menyerang Hewan Ternak di Gunungkidul, Warga Diminta Waspada

    Liputan6.com, Gunungkidul – Gunungkidul digemparkan oleh kematian mendadak seekor anak sapi jenis simental di Padukuhan Polaman, Kalurahan Pampang, Kapanewon Paliyan, pada Minggu (22/12/2024). Anak sapi berusia 2,5 bulan milik Samiasri (79) itu sempat mengeluarkan jeritan keras sebanyak lima kali sebelum akhirnya mati. Kejadian ini memicu kekhawatiran di kalangan peternak setempat.

    Sebelumnya, sapi tersebut diketahui menerima suntikan pada Jumat (20/12/2024), dua hari sebelum kematian. Pasca kejadian, warga segera mengubur sapi tersebut di sekitar kandangnya untuk mencegah penyebaran penyakit.

    Menurut Kepala Dukuh Polaman, Heru Lawan, kasus ini bukanlah yang pertama. Hingga saat ini, sebanyak 17 ekor sapi di Polaman diduga terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), dengan tujuh di antaranya dilaporkan mati. Penyebaran kasus bahkan mulai meluas ke Kalurahan Sodo, di mana dua sapi lainnya menunjukkan gejala serupa.

    PMK merupakan penyakit menular akut yang menyerang hewan berkuku belah seperti sapi, kambing, dan kerbau. Penyakit ini disebabkan oleh virus dari genus Aphthovirus, yang menyebar melalui udara, kontak langsung, atau benda yang terkontaminasi. Gejalanya meliputi demam tinggi, lepuh di mulut dan kaki, air liur berlebihan, hingga kematian mendadak pada pedet.

    Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, menyatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan investigasi di lokasi. Meski belum menerima laporan resmi, ia mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan kandang dan menghindari pembelian sapi dari luar tanpa pemeriksaan kesehatan.

    “Kami meminta warga tetap waspada, tetapi tidak perlu panik. Kebersihan kandang dan penerapan biosecurity menjadi langkah penting dalam mencegah penyebaran penyakit ini,” ujarnya.

    Sebagai langkah awal, pemerintah setempat telah melakukan penyemprotan disinfektan di area terdampak. Upaya ini diharapkan dapat menekan risiko penyebaran lebih lanjut. Namun, dengan kerugian ekonomi yang mencapai Rp15 hingga Rp16 juta per ekor, peternak berharap pemerintah sigap menangani wabah ini agar tidak semakin meluas.

  • Harga pangan Sabtu, telur ayam Rp30.710/kg, daging sapi Rp133.930/kg

    Harga pangan Sabtu, telur ayam Rp30.710/kg, daging sapi Rp133.930/kg

    Arsip foto – Peternak menunjukkan telur ayam ras di Desa Gribig, Gebog, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (5/3/2024). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/Spt/pri.

    Harga pangan Sabtu, telur ayam Rp30.710/kg, daging sapi Rp133.930/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 28 Desember 2024 – 10:49 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum fluktuatif, telur ayam ras naik menjadi Rp30.710 per kilogram (kg), sedangkan daging sapi murni turun menjadi Rp133.930 per kg di Sabtu pagi. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas pukul 09.30 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,58 persen atau Rp90 menjadi Rp15.490 per kg.

    Sedangkan beras medium turun 0,59 persen atau Rp80 menjadi Rp13.390 per kg; sedangkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik di 0,08 persen atau Rp10 menjadi Rp12.500 per kg. Selanjutnya komoditas bawang merah terpantau turun 0,02 persen atau Rp10 menjadi Rp40.500 per kg; sedangkan bawang putih bonggol naik 0,40 persen atau Rp170 menjadi Rp42.660 per kg.

    Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting naik 1,05 persen atau Rp480 menjadi Rp46.280 per kg; begitu pun cabai rawit merah naik 0,88 persen atau Rp490 menjadi Rp56.130 per kg. Selanjutnya harga daging sapi murni turun 0,95 persen atau Rp1.290 menjadi Rp133.930 per kg; lalu daging ayam ras naik 0,27 persen atau Rp100 menjadi Rp37.650 per kg; begitu pun telur ayam ras naik 0,29 persen atau Rp90 menjadi Rp30.710 per kg.

    Komoditas kedelai biji kering (impor) terpantau naik 0,48 atau Rp50 menjadi Rp10.410 per kg; sedangkan gula konsumsi turun 0,17 persen atau Rp30 menjadi Rp17.950 per kg. Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana naik 0,11 persen atau Rp20 menjadi Rp18.760 per kg; sedangkan minyak goreng curah juga turun 1,25 persen atau Rp220 menjadi Rp17.350 per kg.

    Kemudian komoditas tepung terigu curah turun 2,09 persen atau Rp210 menjadi Rp9.860 per kg; begitu pula terigu non curah juga turun 1,53 persen atau Rp200 menjadi Rp12.870 per kg. Berbeda dengan harga jagung di tingkat peternak naik 1,31 persen atau Rp80 menjadi Rp6.190 per kg; begitu pula harga garam halus beryodium naik 1,30 persen atau Rp150 menjadi Rp11.680 per kg.

    Selanjutnya, untuk harga ikan kembung terpantau turun hingga 2,47 persen atau Rp960 menjadi Rp37.930 per kg; sedangkan ikan tongkol turun 1,10 persen atau Rp360 menjadi Rp32.350 per kg; begitu pun dengan ikan bandeng juga turun 4,77 persen atau Rp1.620 menjadi Rp32.370 per kg.

    Sumber : Antara

  • Produksi Perikanan RI 13 Juta Ton, Berpeluang Pasok Kebutuhan Protein Global

    Produksi Perikanan RI 13 Juta Ton, Berpeluang Pasok Kebutuhan Protein Global

    Jakarta

    Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkomitmen memenuhi kebutuhan produksi protein melalui produk perikanan. Hal itu menjadi salah satu fokus dalam mewujudkan swasembada pangan.

    Menteri KP, Sakti Wahyu Trenggono menuturkan, pemenuhan protein dari produk perikanan lebih mudah dilakukan ketimbang daging sapi. Pasalnya, kata dia, produksi perikanan Indonesia menyentuh 13 juta ton rata-rata per tahun.

    “Dari perikanan, Alhamdulillah produksi kita bagus. Kira-kira kita 13 juta ton rata-rata setiap tahun. Ada 13 juta ton, tapi konsumsi kita lokal juga 11-12 juta ton,” kata Trenggono saat berdialog dengan pengusaha di kantor PT Tilapia Nusantara Jaya, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (28/12/2024).

    Akan tetapi, ia menyebut banyak pelaku industri yang tidak mendapat bahan baku pengolahan perikanan. Hal itu terjadi lantaran kondisi sektor hulu yang belum sepenuhnya kuat menyuplai sektor hilir.

    “Jadi kalau kita bicara hilirisasi. Ini hilirisasi. Kita bicara hilirisasi itu harus benar-benar hulunya beres,” ungkapnya.

    Berdasarkan data dari FAO, kata Trenggono, kebutuhan protein dunia meningkat menjadi 70%. Terkait dengan hal tersebut, sektor perikanan memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan protein.

    “Nah itulah kemudian kita produksi 13 juta ton. Tujuh juta dipenuhi dari perikanan tangkap. Enam juta atau bahkan kurang itu dari budi daya. Berbagai macam jenis budi daya didominasi dari ikan-ikan daerah. Ikan-ikan seperti gurame, lele, dan seterusnya,” ungkapnya.

    Di sisi lain, produk perikanan juga dapat dialokasikan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diketahui membutuhkan porsi protein yang tinggi. Menurutnya, ikan tidak perlu disajikan utuh, melainkan diolah menjadi berbagai bentuk.

    “Serahkan kepada industri yang lain. Dia olah menjadi fish ball, dia olah menjadi segala macam, yang mudah untuk dimakan, yang tidak harus buang-buang durinya. Pasti bisa. Kalau itu dilakukan, 4 juta (ton produksi tilapia) itu nothing,” ungkapnya.

    Lebih jauh, Trenggono mengajak industri pengolahan ikan untuk mendorong proses hilirisasi produk ikan. Melalui MBG, ia meyakini produksi ikan tidak akan kehabisan pasar seiring dengan meningkatnya kebutuhan protein dunia menjadi 70% menurut data FAO.

    “Karena itulah satu-satunya menurut saya untuk meningkatkan protein, ketersediaan protein dan asupan protein kepada masyarakat. Dunia kebutuhannya terus meningkat dan prediksinya akan meningkat mencapai 70% protein,” tutupnya.

    Selain untuk mendorong kebutuhan protein sebagai upaya mempercepat pencapaian swasembada pangan, nilai pasar perikanan dan kelautan juga dianggap prospektif. Pada kesempatan sebelumnya, Trenggono mengungkap terdapat lima komoditas perikanan yang dapat mengoptimalkan potensi pasar seafood dunia yang ditaksir sebesar US$ 419,09 miliar di tahun 2030.

    Sementara di tahun 2023, diketahui nilai pasar seafood dunia sebesar Rp 269,30 miliar dengan compounded annual growth rate (CAGR) naik sebesar 6,52% pada 2023-2030. Lima komoditas tersebut adalah:

    1. Udang dengan nilai pasar dunia hingga US$ 60,4 miliar pada tahun 2023 dengan pangsa pasar 6,1% dunia.

    2. Rumput laut dengan nilai pasar dunia US$ 7,8 miliar pada tahun 2023 dengan pangsa pasar 13,8% dunia.

    3. Nila salin atau tilapia dengan nilai pasar dunia US$ 13,9 miliar pada tahun 2023 dengan pangsa pasar 10,9% dunia.

    4. Kepiting dengan nilai pasar dunia US$ 879 juta pada tahun 2023 dengan pangsa pasar 7,3% dunia.

    5. Lobster dengan nilai pasar dunia US$ 7,2 miliar pada tahun 2023 dan pangsa pasar 0,5%.

    (fdl/fdl)

  • Jangan Kebanyakan, Konsumsi 4 Makanan Ini Bisa Picu Kolesterol Tinggi

    Jangan Kebanyakan, Konsumsi 4 Makanan Ini Bisa Picu Kolesterol Tinggi

    Jakarta

    Kolesterol merupakan senyawa lemak yang diproduksi oleh tubuh dan juga bisa didapatkan dari makanan. Kolesterol berperan untuk membantu membentuk sel-sel sehat, memproduksi hormon, memproduksi vitamin D, dan memproduksi asam empedu untuk mencerna lemak.

    Namun, kadar kolesterol tinggi dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti serangan jantung dan stroke. Kondisi ini disebut dengan kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia. Kolesterol sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu LDL (Low Density Lipoprotein) dan HDL (High Density Lipoprotein).

    LDL sering disebut ‘kolesterol jahat’, sebab dapat menumpuk pada dinding pembuluh darah. Sementara, HDL sering disebut ‘kolesterol baik’, sebab dapat membersihkan dan mengangkut timbunan lemak dari dinding pembuluh darah.

    Oleh sebab itu, penting untuk mengontrol kadar kolesterol dalam tubuh, termasuk dengan membatasi beberapa jenis makanan yang dapat memicu kadar kolesterol tinggi. Dikutip dari Harvard Health, berikut adalah daftar makanan yang sebaiknya dibatasi konsumsinya:

    1. Daging Merah

    Daging sapi dan domba umumnya mengandung lemak jenuh yang tinggi. Potongan daging seperti iga dan daging panggang mengandung lemak yang paling tinggi.

    Disarankan untuk mengonsumsi daging merah sesekali saja. Batasi diri untuk mengonsumsi pada ukuran porsi 85 gram, dan memilih potongan daging tanpa lemak, seperti sirloin.

    2. Gorengan

    Makanan yang digoreng dalam minyak yang banyak termasuk makanan yang paling buruk kadar kolesterolnya. Metode menggoreng dapat meningkatkan kepadatan energi atau jumlah kalori makanan.

    Jika memungkinkan, disarankan untuk menggoreng makanan menggunakan air fryer dan sedikit minyak zaitun.

    3. Makanan Olahan

    Makanan olahan seperti sosis menggunakan potongan daging merah yang paling berlemak, dan oleh sebab itu cenderung tinggi kolesterol dan lemak jenuh.

    Sosis yang dibuat menggunakan bahan daging ayam mungkin tampak lebih sehat, kadar kolesterolnya sedikit lebih rendah dibandingkan versi daging merah, namun tidak bebas kolesterol.

    4. Makanan Panggang

    Kue, bolu, dan pastry sering dibuat dengan menggunakan mentega dan shortening dalam jumlah yang banyak sehingga mengandung kolesterol tinggi.

    Disarankan untuk menggunakan saus apel atau pisang untuk mengganti mentega saat memanggang, atau dapat mengonsumsi yoghurt beku rendah lemak dengan buah beri sebagai camilan.

    (kna/kna)

  • Harga Pangan Stabil Pasca Natal 2024, Mendag: Ketersediaan Terjamin

    Harga Pangan Stabil Pasca Natal 2024, Mendag: Ketersediaan Terjamin

    FAJAR.CO.ID, BANDARLAMPUNG – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyatakan harga pangan secara nasional cenderung stabil hingga dua hari setelah Natal 2024.

    “Sampai dengan 27 Desember atau dua hari setelah Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2024, harga bahan pokok cenderung stabil dibandingkan bulan lalu,” ujar Budi dalam rapat koordinasi pangan di Bandarlampung, Sabtu.

    Budi menjelaskan sejumlah komoditas pangan yang stabil meliputi beras, gula, minyak goreng, tepung, daging sapi, dan bawang putih. “Beras premium Rp16.300 per kilogram, beras medium Bulog Rp12.600 per kilogram, gula pasir Rp18.200, minyak goreng curah Rp17.600 per liter, MinyaKita Rp17.200, dan minyak kemasan premium Rp21.900,” jelasnya.

    Untuk komoditas lainnya, daging sapi berada di harga Rp138.700 per kilogram, tepung terigu Rp13.200, cabai merah keriting Rp46.700, cabai merah besar Rp48.300, rawit merah Rp57.200, bawang putih kating Rp44.400, dan bawang putih honan Rp44.200 per kilogram.

    Namun, Budi juga mencatat adanya kenaikan harga pada beberapa komoditas, seperti bawang merah yang naik 5,78 persen menjadi Rp43.900 per kilogram. “Telur ayam ras naik 7,59 persen menjadi Rp32.600 per kilogram, dan daging ayam ras naik 3,12 persen menjadi Rp39.700 per kilogram,” tambahnya.

    Budi menegaskan bahwa stok bahan pangan mencukupi hingga awal tahun depan. “Ketersediaan bahan pangan di akhir tahun hingga tahun depan terjamin dan harga akan terus kami pantau secara berkala,” tutupnya.

  • Mendag: Harga pangan cenderung stabil dua hari setelah Natal

    Mendag: Harga pangan cenderung stabil dua hari setelah Natal

    Sampai 27 Desember atau dua hari setelah Natal 2024 dibandingkan bulan lalu, harga bahan pokok cenderung stabilBandarlampung (ANTARA) – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan bahwa harga pangan secara nasional cenderung stabil pada dua hari setelah Natal 2024.

    “Sampai dengan 27 Desember atau dua hari setelah hari besar keagamaan nasional (HBKN) Natal 2024 dibandingkan bulan lalu harga bahan pokok cenderung stabil,” ujar Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso saat rapat koordinasi pangan di Bandarlampung, Sabtu.

    Ia mengatakan bahan pangan yang memiliki harga stabil tersebut meliputi beras, gula, minyak goreng baik curah, premium maupun MinyaKita, tepung, daging sapi, tepung terigu dan bawang putih.

    “Beras premium memiliki harga Rp16.300 per kilogram, beras medium Bulog Rp12.600 per kilogram, gula pasir Rp18.200 per kilogram, minyak goreng curah Rp17.600 per liter, MinyaKita Rp17.200, dan minyak kemasan premium Rp21.900,” katanya.

    Kemudian daging sapi Rp138.700 per kilogram, tepung terigu Rp13.200 per kilogram, cabai merah keriting Rp46.700 per kilogram, cabai merah besar Rp48.300 per kilogram, rawit merah Rp57.200 per kilogram, bawang putih kating Rp44.400 per kilogram dan bawang putih honan Rp44.200 per kilogram.

    “Sementara komoditas yang mencatatkan peningkatan harga adalah bawang merah yang mengalami kenaikan harga menjadi Rp43.900 per kilogram atau naik 5,78 persen dibanding bulan sebelumnya,” tambahnya.

    Ia melanjutkan telur ayam ras yang naik 7,59 persen menjadi Rp32.600 kilogram akibat kenaikan permintaan masyarakat di akhir tahun, kemudian daging ayam ras naik 3,12 persen menjadi Rp39.700 per kilogram, dan cabai masih dalam harga acuan dengan kenaikan 26-37 persen.

    Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • Virus Babi Afrika Masuk Papua Tengah, Masyarakat Beralih Konsumsi Daging Ayam dan Sapi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 Desember 2024

    Virus Babi Afrika Masuk Papua Tengah, Masyarakat Beralih Konsumsi Daging Ayam dan Sapi Regional 28 Desember 2024

    Virus Babi Afrika Masuk Papua Tengah, Masyarakat Beralih Konsumsi Daging Ayam dan Sapi
    Tim Redaksi
    JAYAPURA, KOMPAS.com

    Virus Babi Afrika
    atau virus African Swine Fever (ASF) kini telah masuk ke berbagai daerah yang ada di Provinsi
    Papua Tengah
    .
    Hal ini membuat masyarakat di
    Papua Tengah
    merasa takut untuk mengonsumsi daging babi.
    Penjabat (Pj) Gubernur Papua Tengah,
    Anwar Damanik
    , menceritakan bahwa akibat virus ASF, masyarakat takut untuk mengonsumsi daging babi dan beralih mengonsumsi daging lainnya pada momen Natal dan Tahun Baru.
    Hal itu mengakibatkan kebanyakan masyarakat yang merayakan Natal beralih dengan mengonsumsi daging ayam dan daging sapi.
    “Tentunya, dengan meningkatnya permintaan daging sapi akibat virus ASF,
    harga daging sapi
    meningkat dari Rp 150.000 per kilogram menjadi Rp 180.000 per kilogram,” katanya dalam keterangan yang diterima
    Kompas.com
    , Sabtu (28/12/2024).


     
    Oleh karena itu, Anwar berjanji akan menyelesaikan masalah virus ASF yang mewabah di daerahnya, di mana akibat virus ini banyak peternak babi mengalami kerugian besar.
    “Kami telah membentuk satgas untuk mengatasi wabah virus ASF. Kami berjanji untuk mengatasinya,” ucapnya.
    Anwar menegaskan bahwa ia telah memerintahkan satgas untuk mengambil langkah cepat dan tepat dalam mengatasi lonjakan harga daging, dengan memberikan subsidi dari harga sebelumnya dan saat ini.
    “Tentunya, kita harus mengatur harga daging agar tetap stabil pada tingkat konsumen,” katanya.
    Anwar mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik.
    Pemerintah Provinsi Papua Tengah akan terus mengambil langkah-langkah strategis, baik dalam menyelesaikan wabah virus ASF maupun mengendalikan harga pasar.
    “Kita terus bekerja keras untuk mengatasi masalah ini, agar tahun baru nanti dapat dirasakan dengan baik dan penuh sukacita oleh masyarakat,” ujarnya.
    Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Nabire telah mengumumkan kepada seluruh masyarakat, khususnya peternak babi, agar waspada terhadap virus ASF.
    Kepala Dinas Peternakan Nabire, I Dewa Ayu Dwita, menjelaskan bahwa awal masuknya ASF di daerah ini terjadi pada 8 November 2024.
    “Saat mendapat laporan, petugas kami langsung turun ke lapangan untuk mengobati ternak babi warga yang sakit, tapi besoknya ternak itu mati dan terjadi peningkatan kematian,” kata Ayu sebelumnya.
    Atas kejadian itu, Dinas Peternakan Nabire memutuskan untuk mengambil sampel darah ternak babi yang sudah mati.
    Kemudian, dilakukan koordinasi dengan Balai Veteriner Jayapura mengenai gejala-gejala yang terjadi pada babi di lapangan, untuk memastikan penyebab dari kematian yang terus meningkat.
    “Kami juga telah berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Provinsi Papua terkait langkah-langkah yang harus dilakukan. Sambil menunggu hasilnya, kami melaksanakan tindakan pencegahan, seperti penyemprotan disinfektan di kandang ternak yang ada,” jelasnya.
    Tidak lama kemudian, hasil pemeriksaan laboratorium keluar dan menyatakan bahwa sampel yang dikirim positif virus ASF.
    Kemudian, Dinas Peternakan Nabire melakukan langkah penerapan standar SOP sesuai yang ditetapkan Kementerian, seperti pemberian desinfektan dan lain sebagainya.
    “Kini pimpinan telah membuat SK penetapan wabah dan SK pembentukan Satgas penanggulangan ASF yang tergabung dari beberapa dinas terkait. Selain itu, kami telah mengeluarkan surat edaran bupati terkait pelarangan keluar masuknya ternak babi di daerah ini,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.