Hewan: Sapi

  • RPH Surabaya Klaim Wabah PMK Tak Pengaruhi Permintaan Konsumsi Daging Sapi oleh Konsumen

    RPH Surabaya Klaim Wabah PMK Tak Pengaruhi Permintaan Konsumsi Daging Sapi oleh Konsumen

    Surabaya (beritajatim.com) – Direktur Utama Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Surabaya, Fajar Arifianto mengungkapkan wabah PMK Jawa Timur, tidak mempengaruhi permintaan konsumsi daging sapi di masyarakat.

    Dia menyebut permintaan konsumsi daging sapi melalui RPH Surabaya ini normal seperti hari hari biasanya, ada sekitar 150 ekor sapi dijagal setiap harinya.

    “Kami menjamin sapi yang dipotong di RPH Kota Surabaya ini bebas dari PMK, sehingga dagingnya pun aman. Permintaan daging normal, karena masyarakat percaya SOP yang telah kami terapkan,” ujar Fajar di RPH Jalan Pegirian, Kamis (9/1/25).

    Fajar menyampaikan bahwa standar operasional prosedur (SOP) ketat di RPH Kota Surabaya telah diterapkan, jauh dua minggu setelah wabah PMK muncul.

    SOP tersebut diantaranya; meliputi pemeriksaan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) ketika hewan akan masuk kota, pemeriksaan antemortem-postmortem. Serta adanya biosafety dan biosecurity.

    “antemortem adalah pemeriksaan kesehatan sapi sebelum dipotong, sedangkan postmortem adalah pemeriksaan sapi setelah dipotong. Untuk memastikan dagingnya aman dikonsumsi,” papar Fajar.

    Sedangkan upaya biosafety dan biosecurity, yakni pencegahan penyebaran virus atau penyakit yang diintensifkan penghalauan, di lingkungan PD RPH Surabaya.

    “Diantaranya adalah dengan menjaga kebersihan dan dilakukan penyemprotan desinfektan di tiga titik lokasi berbeda RPH, yakni di tempat pemotongan, kandang, serta kendaraan angkutan hewan,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Fajar juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap risiko konsumsi bagian hewan sapi seperti cingur, kikil, dan jeroan yang berpotensi terkontaminasi PMK.

    “PMK terjadi pada hewan yang masih hidup, jadi bagian yang berisiko seperti cingur atau kaki yang terluka sebaiknya dihindari untuk dikonsumsi masyarakat,” ucap Fajar. (ted)

  • Terima Rp290.000/Jam, Ini Tips & Trik Game Penghasil Uang Tercepat 2025

    Terima Rp290.000/Jam, Ini Tips & Trik Game Penghasil Uang Tercepat 2025

    JABAR EKSPRES – Saat ini banyak bermunculan berbagai macam game penghasil uang yang dapat hasilkan keuntungan bagi para penggunanya hingga Rp290.000 dengan cara singkat dan cepat.

    Siapa yang tidak tergiur untuk peroleh keuntungan secara cuma-cuma hanya dengan cara yang mudah dan juga cepat. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai taat cara yang perlu kamu lakukan, untuk itu simak terus artikel ini hingga akhir untuk ketahui cara lengkapnya.

    Penjelasan mengenai cara hasilkan keuntungan dari game penghasil uang ini merupakan rangkuman dari tayangan YouTube Bang Gaptek ID.

    Salah satu apk penghasil uang di tahun 2025 ini termasuk aplikasi yang terbilang mudah, bagaimana tidak? karena aplikasi ini dapat dimainkan oleh berbagai kalangan mulai dari muda hingga tua.

    BACA JUGA: Tips Pinjam Saldo Rp500.000 Aman dan Cepat Tanpa Syarat NIK KTP

    BACA JUGA: KLAIM Saldo DANA Gratis Rp250.000 Langsung Cair Ke Akun, Ini Langkah Mendapatkannya

    Misi atau tantangan yang ada pada aplikasi ini di antaranya adalah beternak hewan, seperti ayam, sapi, bebel, dan juga domba.

    Di mana dalam misinya kamu hanya perlu memindahkan hewan-hewan ternak tersebut ke lahan kosong yang ada di game. Setelah itu tunggu beberapa menit maka nantinya hewan-hewan tersebut akan berubah menjadi daging, untuk mempercepat prosesnya kamu bisa mempercepatnya dengan menonton berbagai iklan yang muncul.

    Selain itu, kamu juga bisa hasilkan keuntungan dari misi harian yang ada pada aplikasi tersebut, di mana kamu hanya perlu login harian atau menyelesaikan misi-misi kecil yang ada setiap harinya.

    Proses penarikan reward pada aplikasi ini juga cukup fleksibel karena bisa melalui DANA, OVO, atau GoPay. Kamu hanya perlu memasukkan nomor akun e-wallet, klik withdraw, dan uang akan dikirim. 

    BACA JUGA: Buka Amplop DANA Kaget Hari Ini, Klaim Saldo Gratis Hingga Rp280.000 Didalamnya!

    Bagi kamu para pengguna baru, perlu diketahui apa saja keunggulan dari game penghasil uang ini di antaranya:

    Cepat dan Terbukti Membayar
    Uangnya benar-benar cair dalam hitungan menit.

  • Harga pangan Rabu, cabai rawit Rp64.470/kg dan daging ayam Rp38.690/kg

    Harga pangan Rabu, cabai rawit Rp64.470/kg dan daging ayam Rp38.690/kg

    Dokumentasi – Jajaran Badan Pangan Nasional (Bapanas) melakukan pemantauan harga pangan salah satunya daging ayam ras. ANTARA/HO-Humas Bapanas

    Harga pangan Rabu, cabai rawit Rp64.470/kg dan daging ayam Rp38.690/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 08 Januari 2025 – 08:53 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga pangan pada Rabu pagi secara umum berfluktuatif dengan cabai rawit merah turun menjadi Rp64.470 per kilogram (kg), sedangkan daging ayam ras naik menjadi Rp38.690 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas yang dilansir di Jakarta pukul 07.20 WIB, secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional yakni beras premium turun 1,48 persen atau Rp230 menjadi Rp15.280 per kg.

    Lalu, beras medium juga turun 1,77 persen atau Rp240 menjadi Rp13.340 per kg; sedangkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik 2 persen atau Rp250 menjadi Rp12.750 per kg. Selanjutnya, komoditas bawang merah terpantau turun 0,05 persen atau Rp20 menjadi Rp40.790 per kg; begitu pun bawang putih bonggol turun 3,72 persen atau Rp1.600 menjadi Rp41.410 per kg.

    Sementara itu, harga komoditas cabai merah keriting naik 1,10 persen atau Rp570 menjadi Rp52.430 per kg; sedangkan cabai rawit merah turun di level 11,88 persen atau Rp8.690 menjadi Rp64.570 per kg. Selanjutnya, harga daging sapi murni turun 2,96 persen atau Rp4.010 menjadi Rp131.390 per kg; sedangkan daging ayam ras naik 2,11 persen atau Rp800 menjadi Rp38.690 per kg; lalu telur ayam ras turun 1,85 persen atau Rp570 menjadi Rp30.190 per kg.

    Komoditas kedelai biji kering (impor) terpantau turun 4,13 persen atau Rp430 menjadi Rp9.970 per kg; sedangkan gula konsumsi naik 0,67 persen atau Rp120 menjadi Rp18.150 per kg. Selanjutnya, minyak goreng kemasan sederhana turun 2,60 persen atau Rp500 menjadi Rp18.710 per kg; lalu minyak goreng curah juga turun 4,85 persen atau Rp850 menjadi Rp16.660 per kg.

    Kemudian, komoditas tepung terigu curah naik 3,76 persen atau Rp370 menjadi Rp10.220 per kg; begitu pula terigu non curah juga naik 3,97 persen atau Rp510 menjadi Rp13.360 per kg. Sementara itu, harga jagung di tingkat peternak naik hingga 29,81 persen atau Rp1.890 menjadi Rp8.230 per kg; sedangkan harga garam halus beryodium turun 12,13 persen atau Rp1.380 menjadi Rp10.000 per kg.

    Kemudian, untuk harga ikan kembung terpantau turun 1,08 persen atau Rp410 menjadi Rp37.650 per kg; sedangkan ikan tongkol naik 2,50 persen atau Rp800 menjadi Rp32.820 per kg; lalu ikan bandeng juga naik 0,93 persen atau Rp310 menjadi Rp33.650 per kg.

    Sumber : Antara

  • DPRD Kota Blitar Sarankan Pengadaan Vaksin PMK Pakai Dana BTT

    DPRD Kota Blitar Sarankan Pengadaan Vaksin PMK Pakai Dana BTT

    Blitar (beritajatim.com) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Blitar menyarankan agar Pemerintah Kota (Pemkot) melakukan pengadaan vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) memakai dana Belanja Tak Terduga (BTT) sebesar Rp150 juta. Saran itu dilontarkan DPRD Kota Blitar usai melihat kondisi dilapangan, dimana hingga saat ini vaksin PMK gratis dari pemerintah pusat belum juga turun.

    Padahal, vaksin PMK tersebut sangat diperlukan pada saat ini oleh para peternak. Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kota Blitar dan sekitarnya saat ini memang tengah melonjak tajam.

    “Terkait wabah PMK ini kami minta agar vaksin segera diturunkan. Kita di anggaran Kota Blitar kan ada BTT. kalau nanti menunggu tetap ada kepastian, mau tidak mau Pemerintah Kota lewat dinas terkait harus segera mengadakan vaksin gratis dari BTT,” ucap Yohan Tri Waluyo, Ketua Komisi II DPRD Kota Blitar, Kamis (9/1/2025).

    Dari pandangan DPRD Kota Blitar, anggaran BTT yang dimiliki Pemkot Blitar sebenarnya mencukupi untuk pengadaan vaksin PMK bagi peternak. Data Pemkot Blitar jumlah sapi di Bumi Bung Karno hanya 3.700 ekor yang dimiliki oleh 900 peternak.

    Dengan jumlah tersebut maka Pemkot Blitar hanya perlu mengucurkan dana sekitar Rp150 juta hingga Rp200 juta untuk pengadaan vaksin PMK. Dan itu menurut DPRD Kota Blitar masih relevan dilakukan dengan anggaran BTT.

    “Ya tadi jika kita lihat data jumlah sapi di Kota Blitar kurang lebih ada 3700 ekor sapi dengan kurang lebih 900 peternak secara anggaran tidak banyak kemungkinan di angka Rp150-200 juta ini sudah bisa mengcover sekali lagi ini khusus bagi peternak dan pedagang Kota Blitar,” tegasnya.

    Vaksinasi menjadi hal yang wajib dilakukan untuk menekan kasus PMK baik di Blitar atau wilayah lain. Namun sayangnya di tengah wabah PMK, justru vaksin dari pusat dan provinsi belum juga turun.

    Di saat seperti ini maka pemerintah daerah dituntut untuk segera mengambil langkah. Sehingga kasus PMK di daerah bisa ditekan dan perekonomian peternak bisa kembali normal. [owi/beq]

  • Praktisi Kesehatan: Sulit Harapkan Kecukupan Kalori dan Gizi dari Menu Rp10 Ribuan  – Halaman all

    Praktisi Kesehatan: Sulit Harapkan Kecukupan Kalori dan Gizi dari Menu Rp10 Ribuan  – Halaman all

     

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Praktisi kesehatan Ngabila Salama menyampaikan beberapa catatan yang perlu diperhatikan terkait penyelenggaraan program Makan Siang Bergizi Gratis yang dijalankan pemerintahan Prabowo Subianto. 

    Pertama soal kecukupan kalori dan gizi dari menu makanan yang disajikan. 

    “Sulit mengharapkan kecukupan kalori dan gizi dari menu 10 ribu yang ini pun perlu dipastikan. Tidak dipotong pajak tinggi, adanya pemotongan anggaran dan lain-lain,” kata Ngabila pada keterangannya, Rabu (8/1/2025). 

    Yang juga perlu, konsep menu yang digunakan harus sesuai dengan isi piringk. Setengah piring sayur dan buah. Setengah piring lauk tinggi protein hewani dan karbohidrat. 

    Hal ini karena anak masih butuh hormon untuk tumbuh kembang, tentunya protein hewani sangat dibutuhkan.

    Kedua, penyedia makanan harus dipastikan memiliki sertifikat layak kebersihan dari puskesmas setempat untuk mencegah infeksi atau keracunan makanan massal. 

    Sebaiknya tidak menggunakan kemasan plastik atau kertas. 

    “Sebaiknya pakai peralatan makan yang bisa dipakai kembali agar komposisi anggaran untuk lauk protein hewani lebih tinggi,” imbuhnya. 

    Ketiga, program ini perlu didukung secara penuh oleh seluruh lapisan masyarakat. 

    Program ini juga perlu monitoring evaluasi berkala dan penyeragaman menu di cakupan wilayah mikro (kecamatan) sekaligus memungkinkan dikonsultasikan dengan ahli gizi. 

    Ngabila juga mengomentari tidak adanya susu pada program makanan bergizi gratis ini. Menurutnya, saat ini Indonesia tidak lagi menggunakan skema 4 sehat 5 sempurna, dan susu produk UPF (tidak alami).

    Ada juga orang Indonesia yang mengalami alergi protein susu sapi. Sehingga tidak dapat mengonsumsi susu.

    “Jadi saya pribadi ketimbang susu, lebih baik meningkatkan komposisi protein hewani (sumber makanan alami langsung yang bukan UPF / ultra processed food),” tambahnya. 

    Terakhir, Ngabila melihat program makan bergizi gratis ini punya potensi bertujuan menciptakan generasi yang sehat fisik dan mental.

    Sehingga diharapkan dapat menyongsong puncak bonus demografi 2030 dan Indonesia Emas 2045.

    “Dengan menciptakan kultur makanan sehat, ekonomis setiap hari, akan menjadi contoh untuk diterapkan di rumah dan kehidupan sehari-hari,” tutupnya. 

  • 2 Juta Ekor Sapi Impor Akan Didatangkan Pengusaha Hingga 2029 – Halaman all

    2 Juta Ekor Sapi Impor Akan Didatangkan Pengusaha Hingga 2029 – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Pertanian menargetkan 2 juta sapi impor bisa didatangkan para pengusaha hingga 2029 mendatang.

    Menurut Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, kebutuhan daging sapi dan susu masih tinggi sementara pasokan dari dalam negeri relatif kurang.

    Maka dari itu, pengusaha menargetkan 2 juta sapi impor didatangkan pengusaha, yang salah satunya untuk memenuhi kebutuhan program makan bergizi gratis.

    “Kita ingin pengusaha mendatangkan sapi hidup untuk dibudidaya di sini, sehingga kita mampu memenuhi kebutuhan nasional, utamanya untuk pemenuhan makan bergizi gratis,” kata Sudaryono di Surabaya, Jawa Timur, dikutip dari siaran pers pada Kamis (9/1/2025).

    Sudaryono menjelaskan bahwa hampir seluruh komponen makan bergizi gratis menjadi tanggung jawab Kementerian Pertanian (Kementan).

    Komponen itu seperti cabai, bawang, sayur, ayam, telur, daging, dan susu, Namun, untuk sapi masih kurang.

    Menurut Sudaryono, hal ini membuka peluang investasi sebesar-besarnya di sektor peternakan sapi. “Kita membuka ruang investasi bagi siapapun yang mau mendatangkan sapi hidup,” ujarnya.

    Target yang dipasang Kementan bertahap. Pertama, 200 ribu ekor sapi perah dan 200 ribu ekor sapi pedaging pada 2025.

    Hingga 2029, target total sapi indukan yang akan diimpor mencapai sekitar 2 juta ekor. 1 juta ekor di antaranya diperuntukkan sebagai sapi perah.

    Sapi indukan tersebut akan disebar ke berbagai peternak, baik skala kecil maupun besar, melalui pola kemitraan.

    “Pemerintah tidak langsung mengimpor sapi, tetapi membuka ruang bagi investor untuk mendatangkan sapi indukan dan memperbanyak jumlahnya di dalam negeri,” ucap Sudaryono.

    “Dengan hadirnya investasi di sektor peternakan sapi, diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan di Indonesia, terutama dalam menyediakan pasokan pangan yang bergizi bagi masyarakat,” pungkasnya.

     

  • Catatan Makan Bergizi Gratis, Praktisi Kesehatan:Sulit Harapkan Kecukupan Kalori Dari Menu Rp10 Ribu – Halaman all

    Catatan Makan Bergizi Gratis, Praktisi Kesehatan:Sulit Harapkan Kecukupan Kalori Dari Menu Rp10 Ribu – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk menuntaskan janji Kampanye Presiden Prabowo Subianto sudah dijalankan.

    Program yang menyediakan makanan sehat bagi siswa sekolah dasar dan menengah telah diluncurkan sejak Senin (6/1/2025) lalu.

    Terkait jalannya program ini, Praktisi kesehatan Ngabila Salama tinggalkan beberapa catatan yang perlu diperhatikan. 

    Pertama soal kecukupan kalori dan gizi dari menu makanan yang disajikan. 

    “Sulit mengharapkan kecukupan kalori dan gizi dari menu 10 ribu yang ini pun perlu dipastikan. Tidak dipotong pajak tinggi, adanya pemotongan anggaran dan lain-lain,” kata Ngabila pada keterangannya, Rabu (8/1/2025). 

    Selain itu, perlu diingat bahwa konsep menu yang digunakan harus sesuai dengan isi piringku.

    Setengah piring sayur dan buah. Setengah piring lauk tinggi protein hewani dan karbohidrat. 

    Hal ini karena anak masih butuh hormon untuk tumbuh kembang, tentunya protein hewani sangat dibutuhkan.

    Kedua, penyedia makanan harus dipastikan memiliki sertifikat layak kebersihan dari puskesmas setempat untuk mencegah infeksi atau keracunan makanan massal. 

    Menu siswa dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 06 dan SDN 07 Pulogebang, Jakarta Timur, tidak menyertakan susu sebagai salah satu komponennya.  (Tribunnews/Mario Christian Sumampow)

    Sebaiknya tidak menggunakan kemasan plastik atau kertas. 

    “Baiknya pakai peralatan makan yang bisa dipakai kembali agar komposisi anggaran untuk lauk protein hewani lebih tinggi,” imbuhnya. 

    Ketiga, program ini perlu didukung secara penuh oleh seluruh lapisan masyarakat. 

    Program ini juga perlu monitoring evaluasi berkala dan penyeragaman menu di cakupan wilayah mikro (kecamatan).

    Sekaligus, memungkinkan dikonsultasikan dengan ahli gizi. 

    Menu siswa dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 06 dan SDN 07 Pulogebang, Jakarta Timur, tidak menyertakan susu sebagai salah satu komponennya.  (Tribunnews/Mario Christian Sumampow)

    Di sisi lain, Ngabila juga mengomentari tidak adanya susu pada program makanan bergizi gratis ini. 

    Menurutnya, saat ini Indonesia tidak lagi menggunakan skema 4 sehat 5 sempurna, dan susu produk UPF (tidak alami).

    Ada juga orang Indonesia yang mengalami alergi protein susu sapi. Sehingga tidak dapat mengonsumsi susu.

    “Jadi saya pribadi ketimbang susu, lebih baik meningkatkan komposisi protein hewani (sumber makanan alami langsung yang bukan UPF / ultra processed food),” tambahnya. 

    Terakhir, Ngabila melihat program makan bergizi gratis ini punya potensi bertujuan menciptakan generasi yang sehat fisik dan mental.

    Sehingga diharapkan dapat menyongsong puncak bonus demografi 2030 dan Indonesia Emas 2045.

    “Dengan menciptakan kultur makanan sehat, ekonomis setiap hari, akan menjadi contoh untuk diterapkan di rumah dan kehidupan sehari-hari,” tutupnya. 

  • Menikmati Keindahan Bukit Merese di Kawasan Mandalika Lombok

    Menikmati Keindahan Bukit Merese di Kawasan Mandalika Lombok

    Sedangkan di musim kemarau, rumput berubah menjadi cokelat keemasan, memberikan nuansa yang berbeda namun tetap menawan. Selain itu, pengunjung juga kerap menjumpai kawanan sapi yang sedang merumput, menambah kesan pedesaan yang asri.

    Kehadiran hewan-hewan ini seolah melengkapi pengalaman wisata alam yang menenangkan jiwa. Bagi para pecinta fotografi, Bukit Merese adalah surga yang penuh dengan spot menarik.

    Keindahan alam di setiap sudut bukit ini memberikan banyak pilihan untuk menghasilkan foto yang menakjubkan. Baik itu potret lanskap, siluet saat matahari terbenam, atau foto candid bersama teman-teman, semua akan terlihat lebih indah dengan latar belakang Bukit Merese.

    Selain itu, tempat ini juga sering dijadikan lokasi prewedding karena suasananya yang romantis dan pemandangannya yang begitu epik. Bukit Merese juga memiliki nilai budaya dan sejarah yang menarik.

    Lokasinya yang dekat dengan kawasan Mandalika membuatnya terkait erat dengan legenda lokal tentang Putri Mandalika, seorang putri cantik yang memilih melompat ke laut daripada memicu perang di antara para pangeran yang memperebutkannya.

    Kisah ini menambah daya tarik Bukit Merese sebagai destinasi wisata yang tidak hanya memanjakan mata tetapi juga menyentuh hati. Dengan segala keindahannya, Bukit Merese adalah bukti nyata bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang tiada duanya dan patut untuk terus dijaga kelestariannya.

     

    Penulis: Belvana Fasya Saad

     

  • Program Makan Bergizi Gratis Berpotensi Perkuat Swasembada Pangan

    Program Makan Bergizi Gratis Berpotensi Perkuat Swasembada Pangan

    Jakarta, Beritasatu.com – Anggota Komisi IV DPR, Johan Rosihan, menyampaikan sejumlah catatan strategis terkait pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) untuk mendukung visi Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan. Catatan ini muncul menyusul keputusan pemerintah untuk mengimpor 200.000 ekor sapi dari Brasil guna mendukung program MBG.

    “Kita tidak boleh hanya fokus pada pelaksanaan jangka pendek. Program MBG ini harus menjadi motor penggerak untuk memperkuat produksi pangan lokal dan mencapai swasembada pangan secara bertahap. Ketergantungan pada impor adalah solusi instan yang tidak berkelanjutan,” ujar Johan kepada wartawan, Rabu (8/1/2025).

    Johan memberikan lima catatan strategis untuk memastikan program MBG mampu mendukung upaya swasembada pangan. Pertama, penguatan produksi lokal. Menurut dia, pemerintah perlu memberikan perhatian khusus pada pengembangan sektor peternakan lokal melalui subsidi bagi peternak kecil, perbaikan distribusi pakan, dan fasilitasi peternakan modern berbasis komunitas.

    “Kedua, diversifikasi sumber protein, perlu produksi alternatif sumber protein seperti ikan, ayam, dan kambing untuk mengurangi ketergantungan pada sapi. Indonesia memiliki potensi besar di sektor perikanan dan peternakan unggas. Kita harus memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat,” jelas dia.

    Ketiga, kata Johan, pembangunan infrastruktur dan teknologi seperti cold storage, sistem irigasi, dan fasilitas produksi pakan. Keempat, perlindungan pasar lokal di mana pemerintah harus melindungi peternak lokal dari dampak impor dengan kebijakan tarif dan kuota impor yang ketat.

    “Kelima, edukasi dan diversifikasi konsumsi. Kami mengusulkan kampanye edukasi untuk mendorong masyarakat mengonsumsi pangan lokal yang beragam, seperti ikan air tawar, ayam, dan hasil tani lainnya,” imbuh dia.

    Lebih lanjut, Johan berharap program makan bergizi gratis menjadi bagian dari strategi besar menuju kemandirian pangan nasional. Dengan demikian, ketergantungan pada impor untuk mendukung program ini dapat diminimalkan.

    “Pemerintah harus memanfaatkan program makan bergizi gratis sebagai momentum untuk membangun sistem pangan nasional yang kuat, berkelanjutan, dan mandiri. Kita memiliki potensi besar dalam sumber daya manusia dan alam. Dengan kebijakan yang tepat, saya yakin Indonesia dapat mewujudkan swasembada pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Johan.

  • Peternak di Jatim Diminta Vaksinasi Sapinya Cegah PMK, Wamentan Sudaryono: Harganya Terjangkau – Halaman all

    Peternak di Jatim Diminta Vaksinasi Sapinya Cegah PMK, Wamentan Sudaryono: Harganya Terjangkau – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono meminta peternak sapi di Jawa Timur (Jatim) segera melakukan vaksinasi pada sapinya agar mencegah penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

    Menurut dia, vaksinasi yang dilakukan secara berkala akan meningkatkan ketahanan dan kesehatan sapi, sehingga mencegah wabah PMK yang dapat merugikan peternak.

    Sudaryono mengatakan vaksin PMK dapat diperoleh melalui dinas peternakan dan kesehatan hewan setempat atau dengan membeli secara mandiri.

    Ia menyebut peternak bisa mendapatkan vaksinasi dengan harga yang sangat terjangkau, yaitu kurang dari Rp 50 ribu.

    “Bukan berarti kita mengecilkan nilai rupiah, tapi ini kan nilainya sama dengan 1 bungkus rokok saja kan enggak sampai,” kata Sudaryono di Processing Bird House PT Surya Aviesta, Surabaya, Jawa Timur, dikutip dari siaran pers pada Rabu (8/1/2025).

    “Jadi sekali lagi, selain juga nanti di masing-masing dinas itu ada vaksinasi yang memang kita berikan secara gratis, kami juga mengimbau kepada yang belum terkena PMK jangan menunggu sampai kena baru divaksin. Enggak ada gunanya,” lanjutnya.

    Para peternak pun diminta tidak menunggu bantuan dari pemerintah karena alokasi vaksin yang terbatas dan tidak dapat menjangkau semua peternak di Indonesia.

    Pemerintah telah mengalokasikan 4 juta dosis vaksin. Dia bilang, jumlah ini masih tidak cukup untuk seluruh populasi sapi di Indonesia.

    “Tidak perlu menunggu bantuan dari pemerintah karena sekali lagi jumlah alokasi vaksin yang disediakan pemerintah tidak bisa menjangkau semua,” ucap Sudaryono.

    Masyarakat diminta melapor jika ada indikasi sapi terpapar PMK. Laporan yang cepat akan membantu petugas melakukan tindakan isolasi dan pengobatan sesuai prosedur yang berlaku.

    “Nanti ada pengobatannya, sapinya langsung di tempat itu langsung diisolasi, langsung dibuatkan treatment pengobatannya. Tapi kuncinya satu, kuncinya harus segera lapor. Intinya itu,” pungkas Sudaryono.