Hewan: Sapi

  • Kasus PMK Meningkat, Pemkab Kediri Tutup Pasar Hewan dan Intensifkan Pengobatan

    Kasus PMK Meningkat, Pemkab Kediri Tutup Pasar Hewan dan Intensifkan Pengobatan

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Kediri resmi menutup sementara pasar hewan mulai Senin, 13 Januari 2025, sebagai langkah strategis menekan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terus melonjak.

    Kebijakan ini tidak hanya berlaku untuk pasar hewan yang dikelola Pemkab Kediri, seperti Pasar Hewan Tretek Pare dan Pasar Hewan Grogol, tetapi juga mencakup pasar hewan yang dikelola oleh pemerintah desa, di antaranya, Pasar Hewan Purwokerto Ngadiluwih, Pasar Hewan Wonorejo Wates, Pasar Hewan Brenggolo Plosoklaten dan Pasar Hewan Bringin Badas

    Kasus PMK di Kabupaten Kediri Capai 607, Sapi Potong Jadi Korban Terbanyak

    Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, mengungkapkan bahwa saat ini petugas terus melakukan pengobatan intensif terhadap ternak yang terinfeksi PMK. “Saat ini petugas kita terus melakukan pengobatan ternak yang terkena PMK,” ujar Tutik.

    Berdasarkan data DKPP hingga 12 Januari 2025, jumlah kasus PMK di Kabupaten Kediri telah mencapai 607 kasus, tersebar di semua kecamatan dan didominasi oleh sapi potong. Rinciannya: 128 ekor sapi sembuh, 450 sapi masih sakit dan 25 sapi mati.

    Penutupan Pasar Hewan Diperpanjang hingga 28 Januari 2025

    Semula, penutupan pasar hewan dijadwalkan hanya sampai 25 Januari 2025, namun dengan meningkatnya kasus, Pemkab Kediri memperpanjang masa penutupan hingga 28 Januari 2025.

    Tutik juga mengimbau para pedagang untuk mematuhi kebijakan ini guna mencegah penyebaran virus PMK yang lebih luas. Namun, masih ada pedagang kambing yang nekat berjualan, dengan alasan bahwa PMK hanya menyerang sapi, seperti yang terjadi di Pasar Tretek pada hari pertama penutupan.

    Padahal, menurut Tutik, PMK juga dapat menyerang hewan berkuku belah lainnya, termasuk kambing dan domba. “Saat ini kita juga sedang mempersiapkan pengadaan vaksin,” tambahnya.

    Pemkab Kediri Usulkan 50.000 Dosis Vaksin untuk PMK

    Dalam rapat koordinasi gugus tugas PMK yang dipimpin Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana pada 8 Januari 2025, DKPP mengusulkan pengadaan 50.000 dosis vaksin dengan estimasi anggaran Rp1,5-2 miliar.

    Plt Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Kediri, Erfin Fatoni, menyebutkan bahwa pada tahun 2025, Pemkab Kediri telah mengalokasikan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp17,9 miliar.

    “Kami menyesuaikan dengan kebutuhan DKPP. Apa yang dibutuhkan akan kami penuhi agar kenaikan kasus PMK tidak semakin tinggi,” jelas Erfin.

    Langkah Strategis Pemkab Kediri dalam Mengendalikan PMK

    1. Penutupan sementara pasar hewan hingga 28 Januari 2025
    2. Pengobatan intensif bagi ternak yang terinfeksi PMK
    3. Sosialisasi dan penertiban pedagang untuk mencegah transaksi ilegal
    4. Pengadaan 50.000 dosis vaksin PMK untuk mencegah lonjakan kasus

    Dengan langkah-langkah ini, Pemkab Kediri berharap dapat menekan penyebaran PMK secara signifikan serta melindungi kesehatan hewan ternak dan perekonomian peternak di wilayah Kediri. [nm/kun]

  • Makan Bergizi Gratis, DPR Ingatkan Rencana Impor 2 Juta Sapi Agar Tak Ganggu Peternak Lokal

    Makan Bergizi Gratis, DPR Ingatkan Rencana Impor 2 Juta Sapi Agar Tak Ganggu Peternak Lokal

    Jakarta, Beritasatu.com – Komisi IV DPR mengingatkan pemerintah untuk memastikan rencana impor 2 juta sapi dalam lima tahun ke depan tidak merugikan peternak lokal. Rencana impor ini merupakan bagian dari upaya memenuhi kebutuhan program makan bergizi gratis (MBG) pemerintah.

    Anggota Komisi IV DPR Rina Saadah menegaskan langkah tersebut harus dibarengi dengan peningkatan kuota produksi sapi lokal. “Pemerintah harus memprioritaskan pemberdayaan peternak lokal dan memaksimalkan hasil produksi mereka. Kebijakan impor hanya memberikan manfaat jangka pendek,” katanya di Jakarta, Senin (13/1/2025).

    Rina mengingatkan kebijakan impor sapi berpotensi menimbulkan ketergantungan terhadap pasokan luar negeri dan melemahkan sektor peternakan domestik. Ia juga mengkritisi sejarah panjang impor sapi di Indonesia yang telah dilakukan sejak 1980-an, tetapi belum mampu mengurangi ketergantungan pada produk impor.

    “Ketergantungan ini membuat peternak lokal sulit bersaing. Jangan sampai terjadi lagi kasus peternak susu lokal terpaksa membuang hasil produksi mereka karena tidak terserap pasar,” ujarnya.

    Menurut Rina, pemerintah harus memberikan jaminan produksi lokal, baik daging maupun susu sapi, dapat terserap dengan baik di pasar domestik. Langkah ini penting untuk memastikan keberlanjutan sektor peternakan nasional.

    Rina menyarankan beberapa langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada impor sapi demi menguatkan program makan bergizi gratis. 

    Pertama, pemberdayaan peternak lokal. Pemerintah perlu membangun kemitraan dengan peternak skala kecil untuk meningkatkan teknologi dan pengetahuan mereka.

    Kedua, penguatan kelembagaan. Dengan memperkuat organisasi peternak, pemerintah dapat membantu mereka menghadapi tantangan pasar.

    Ketiga, regulasi ketat pada impor. Pemerintah harus memastikan pemeriksaan kesehatan sapi impor untuk mencegah masuknya penyakit yang dapat merugikan peternakan lokal.

    “Langkah-langkah ini sangat penting untuk mendukung swasembada daging sapi dan mengurangi ketergantungan pada impor,” tambah Rina.

    Pemerintah berencana mengimpor 2 juta ekor sapi secara bertahap pada 2025 hingga 2029. Rencana ini mencakup 1 juta sapi perah dan 1 juta sapi pedaging untuk memenuhi kebutuhan susu dan daging nasional. Pada 2025, pemerintah menargetkan impor awal sebanyak 200.000 ekor sapi perah dan 200.000 ekor sapi pedaging.

    Rina meminta pemerintah untuk secara aktif meninjau komitmen perusahaan yang akan mengimpor sapi dan memastikan mereka memiliki rencana yang jelas. “Pemerintah juga harus menjamin kebijakan impor sapi tidak hanya mendukung program makan bergizi gratis, tetapi juga melindungi keberlangsungan peternakan lokal,” pungkasnya.

  • Kementan Siapkan Vaksin 4 Juta Dosis Atasi Wabah PMK

    Kementan Siapkan Vaksin 4 Juta Dosis Atasi Wabah PMK

    Jakarta

    Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan 4 juta dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di 2025. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda mengatakan vaksin akan didistribusikan secara bertahap ke 25 provinsi dengan kasus PMK.

    Agung mengatakan sebanyak 124.225 dosis vaksin telah didistribusikan ke tujuh provinsi dan unit perbibitan, termasuk Jawa Barat, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Bali dan Bangka Belitung.

    “Jawa Barat (20.000 dosis), Sumatera Barat (20.000 dosis), Sumatera Selatan (10.000 dosis), Sulawesi Barat (10.000 dosis), Jawa Tengah (40.000 dosis), Bali (17.000 dosis), Bangka Belitung (4.000 dosis), dan unit perbibitan ternak (3.225 dosis) ,” ujar Agung dalam keterangannya, Senin (13/1/2025).

    Kementan menargetkan 400.000 dosis didistribusikan pada Januari, 1,2 juta dosis pada Februari, dan 400.000 dosis lagi pada Maret. Sedangkan alokasi 2 juta dosis lagi direncanakan untuk vaksinasi periode kedua pada Juli hingga September 2025.

    Agung mengatakan vaksin PMK itu diproduksi Balai Besar Veteriner Farma (Pusvetma). Pusvetma, sebagai laboratorium rujukan PMK nasional, telah menjadi produsen utama vaksin milik pemerintah.

    Sebelumnya, pada Desember 2024, vaksin hibah sebanyak 51.200 dosis telah disalurkan ke delapan provinsi. Selain itu, sebanyak 65.000 dosis vaksinasi mandiri dilakukan di berbagai wilayah.

    Kepala Pusvetma, Edy Budi Susila, menambahkan, pendistribusian vaksin ini diharapkan dapat segera diaplikasikan untuk menekan angka kasus PMK di Indonesia.

    “Pusvetma siap memenuhi kebutuhan dalam negeri dan menjamin kualitas vaksin telah sesuai dengan standar nasional sehingga dijamin aman dan memiliki efikasi (khasiat) sebagaimana yang dipersyaratkan,” kata Edy.

    Dalam catatan detikcom, kasus PMK telah menyerang ternak sapi di berbagai daerah. Terbaru, 189 ekor sapi yang tersebar di beberapa desa di wilayah Bojonegoro masuk sebagai suspect penyakit mulut dan kuku (PMK). Sementara itu, 17 sapi milik warga Desa Papringan Kecamatan Temayang mati dalam sepekan ini.

    Di tempat berbeda, data dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Kuningan hingga saat ini tercatat sudah 28 sapi yang terpapar penyakit mematikan tersebut. Kepala Disnakan Kabupaten Kuningan Wawan Setiawan mengatakan, data sapi yang terpapar PMK tersebut berada di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Maleber dan Subang.

    (ada/fdl)

  • Intip, 6 Rekomendasi Tempat Makan Sate Asin Pedas Enak di Bandung

    Intip, 6 Rekomendasi Tempat Makan Sate Asin Pedas Enak di Bandung

    3. Sate Madas Asin Pedas

    Sate Madas Asin Pedas merupakan destinasi berikutnya yang menarik dikunjungi untuk mencicipi sate asin pedas. Tempat ini termasuk destinasi kuliner hidden gem karena masih beberapa orang yang mengetahui kenikmatan sate tersebut.

    Sate yang ditawarkan di tempat makan ini tidak hanya nikmat tetapi juga dibanderol dengan harga yang terjangkau. Selain itu, tempat makan ini memiliki pilihan sate daging sesuai selera misalnya sate ayam, sapi, atau kambing.

    Sate Madas Asin Pedas berlokasi di Jl. Pagarsih No.264, Jamika, Kec. Bojongloa Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat. Tempat makannya mempunyai jam buka setiap hari pada pukul 16.00 hingga 00.00 WIB.

    4. Sate DJ

    Sate DJ merupakan destinasi sate yang sangat populer di kota Bandung dan jadi incaran banyak wisatawan. Pasalnya tempat makan ini terkenal dengan rasa satenya yang nikmat dan menggugah selera.

    Para pengunjung juga bisa memilih sajian daging sesuai seleranya misalnya sate ayam, sate kambing, atau sate sapi. Kemudian harga yang ditawarkan juga ramah dikantong dengan porsi yang mengenyangkan.

    Melansir dari ulasan Google tempat makan ini bahkan meraih rating 4,4 dari total 5.002 pengguna. Lokasi Sate DJ berada di Jl. Jend. Sudirman No.276, Kb. Jeruk, Kec. Andir, Kota Bandung, Jawa Barat dengan jam buka setiap hari pukul 10.00 hingga 01.00 WIB.

  • Penyakit Mulut dan Kuku di Jombang Tembus 536 Kasus, Dewan Desak Pemkab Segera Antisipasi

    Penyakit Mulut dan Kuku di Jombang Tembus 536 Kasus, Dewan Desak Pemkab Segera Antisipasi

    Jombang (beritajatim.com) – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang sapi di Kabupaten Jombang terus menunjukkan peningkatan signifikan.

    Berdasarkan data terbaru dari Dinas Peternakan Kabupaten Jombang, hingga 13 Januari 2025 tercatat 536 kasus PMK, dengan rincian 23 sapi mati, 65 ekor disembelih paksa, 193 ekor dinyatakan sembuh, dan 254 ekor masih dalam kondisi sakit.

    Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jombang, Anas Burhani, meminta pemerintah kabupaten segera mengambil langkah antisipasi untuk mencegah tingginya angka kematian sapi akibat PMK.

    “Jangan sampai setiap hari kematian hewan karena kasus PMK ini terus berlanjut,” ujar Anas Burhani, Senin (13/1/2025).

    Menurut Anas, kasus PMK yang terus meningkat menunjukkan perlunya perhatian serius dari pemerintah daerah. Ia juga mengungkapkan bahwa Dinas Peternakan sebelumnya sempat kehabisan stok vaksin PMK.

    Oleh karena itu, jika dinas terkait mengajukan anggaran untuk penanganan kasus ini, termasuk pengadaan vaksin, DPRD akan mendukung penuh. “Kami akan mendorong agar segera direalisasikan,” tegas Anas Burhani.

    Namun, Anas juga mempertanyakan kurangnya langkah antisipasi rutin oleh pemerintah daerah. “Mengapa tidak ada antisipasi-antisipasi, sehingga anggaran kok mesti minta. Apakah tidak ada ploting anggaran untuk pengadaan vaksin di 2024 kemarin,” kritiknya.

    Sementara itu, Plt Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang, Mochamad Saleh, menjelaskan pihaknya sedang mengajukan anggaran pengadaan vaksin melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) kepada Penjabat (Pj) Bupati Jombang. “Sesuai kebutuhan,” ujarnya singkat.

    Terkait penutupan pasar hewan untuk mengendalikan penyebaran PMK, Saleh menyebut pihaknya masih menunggu Surat Keputusan (SK) Bupati terkait penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB). “Kami belum melakukan penutupan (pasar hewan),” pungkasnya. [suf]

  • Kasus Sapi Terpapar PMK di Kendal Naik, Vaksin Habis
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Januari 2025

    Kasus Sapi Terpapar PMK di Kendal Naik, Vaksin Habis Regional 13 Januari 2025

    Kasus Sapi Terpapar PMK di Kendal Naik, Vaksin Habis
    Tim Redaksi
    KENDAL, KOMPAS.com 
    – Data dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten
    Kendal
    Jawa Tengah, sepanjang tahun 2024, ada 137 ekor sapi yang terkena Penyakit Mulut dan Kuku (
    PMK
    ).
    Dari Jumlah tersebut, 9 ekor diantaranya mati dan 15 lainnya harus dipotong paksa.
    Sedang pada tahun 2025 ini, hingga 12 Januari, ada 43 ekor sapi/kerbau yang terserang PMK. Dari 43 ekor sapi/kerbau itu, 6 ekor terpaksa dipotong dan 6 lainnya sembuh.
    Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal, Pandu Rapriat Rogojati mengatakan, 137 hewan ternak sapi yang terkena PMK tersebar di beberapa tempat, di antaranya di Kecamatan Pegandon, Gemuh, Kangkung, Ngampel, Pageruyung dan Sukorejo.
    Upaya yang dilakukan untuk menekan penyebaran PMK, menurut pengakuan Pandu, pihaknya melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, rutin melaksanakan pemantauan dan melakukan pemeriksaan kepada hewan-hewan ternak, khususnya sapi.
    “Guna mencegah supaya hewan ternak tidak terjangkit PMK, kami rutin mendatangi peternakan dan pasar hewan yang ada di Kendal,” kata Pandu melalui telepon, Senin (13/01/2025).
    Pandu, mengaku untuk mencegah penularan virus PMK, juga perlu diberikan vaksin bagi semua hewan sapi.
    Namun sejak Desember 2024 , vaksin di Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal sudah habis. Pihaknya masih mengusahakan untuk meminta ke Provinsi maupun Kementan.
    “Kami mengajukan 1.000 vaksin ke provinsi , dan rencananya akhir Januari nanti akan datang,” ucapnya.
    Pandu menjelaskan, harga vaksin PMK cukup mahal dan pemerintah daerah tidak menganggarkan pengadaan vaksin tersebut.
    “Untuk pemberian vaksin PMK untuk hewan sapi milik peternak maupun pedagang itu gratis tidak dipungut biaya, namun harus nunggu pasokan dari pusat,” terangnya.
    Pandu mengimbau kepada para peternak maupun penjual sapi di Kendal, untuk sementara tidak mendatangkan sapi dari luar daerah Kendal.
     
    Pasalnya, tidak ada jaminan kesehatan hewan tersebut. Jika ada yang mendatangkan sapi dari luar Kendal, maka harus dilakukan isolasi terlebih dahulu. Isolasi dilakukan untuk pengamatan kepada sapi, apakah ada gejala PMK atau tidak.
    Oleh sebab itu, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan, terkait jalur transportasi perdagangan.
    “Sedang untuk pasar ternak yang ada di Kendal, kami akan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan,” tegas Pandu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Harimau Mangsa Warga dan Hewan Ternak, Warga Mukomuko Diminta Waspada

    Harimau Mangsa Warga dan Hewan Ternak, Warga Mukomuko Diminta Waspada

    Mukomuko, Beritasatu.com – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu mengimbau warga Kabupaten Mukomuko untuk waspada saat beraktivitas di luar rumah. Imbauan ini disampaikan menyusul keberadaan seekor harimau yang telah memangsa seorang warga dan seekor sapi di wilayah tersebut.

    Petugas Pos KSDA Air Hitam Kabupaten Mukomuko, Rasidin mengungkapkan, satwa liar tersebut masih bergerak di area tersebut dan kemungkinan merasa terancam.

    “Untuk itu, warga harus tetap waspada ketika beraktivitas di luar rumah,” ujar Rasidin, Senin (13/1/2025).

    Insiden harimau memangsa warga dialami seorang warga Desa Tunggal Jaya, Kecamatan Teras Terunjam, bernama Ibnu Oktavianto (22). Ibnu ditemukan meninggal dunia di kebun kelapa sawit pada Selasa (7/1/2025) sekitar pukul 23.30 WIB.

    Selain itu, seekor sapi milik Deden Nurjamil, warga Desa Mekar Jaya yang berbatasan dengan Desa Tunggal Jaya, juga ditemukan mati akibat dimangsa harimau.

    Petugas KSDA saat ini berada di area PT Agromuko, sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit di Mukomuko, untuk menelusuri jejak harimau dan menentukan langkah penanganan.

    BKSDA juga telah memasang tiga perangkap di tiga desa di Kecamatan Teras Terunjam, yaitu Desa Tunggal Jaya, Desa Mekar Jaya, dan Desa Setia Budi. Langkah ini dilakukan untuk menangkap harimau dan mencegah potensi serangan lebih lanjut.

    Selain langkah dari BKSDA, warga di beberapa wilayah setempat juga melakukan penelusuran jejak harimau berdasarkan laporan keberadaan satwa tersebut. Beberapa warga bahkan membuat pagar betis untuk mencegah harimau yang telah memangsa warga di Kabupaten Mukomuko masuk ke permukiman.

  • Mengenal Rawon Nguling, Kuliner Legendaris di Probolinggo

    Mengenal Rawon Nguling, Kuliner Legendaris di Probolinggo

    Liputan6.com, Bandung – Indonesia menyimpan banyak makanan khas yang dapat menggugah selera dan menambah pengalaman kuliner menjadi lebih kaya. Salah satunya adalah sajian rawon yang berasal dari Jawa Timur.

    Rawon terkenal dengan hidangan berupa sup daging sapi dengan kuah unik berwarna hitam. Selain itu, makanan ini dikenal dengan cita rasanya yang gurih dan menyimpan aroma rempah yang khas.

    Diketahui warna kuahnya yang hitam berasal dari penggunaan bahan bernama “kluwek” yaitu sebuah bahan utama rawon yang memiliki cita rasa unik. Kluwek termasuk dalam rempah-rempah dan berasal dari pohon kluwek.

    Adapun rawon biasanya dinikmati dengan nasi putih dan pendamping lain seperti tauge, telur asin, kerupuk, hingga sambal untuk menambah rasa pedas bagi pencinta pedas. Keunikan dari rawon sendiri ada pada bumbu dan cita rasanya,

    Makanan ini memiliki kombinasi rempah-rempah yang kaya seperti menggunakan serai, lengkuas, dan rempah lainnya. Kemudian perpaduan rempah tersebut tidak hanya menciptakan aroma yang harum tetapi juga cita rasa yang lezat.

    Keunikan dan megahnya rasa dari rawon membuat makanan tersebut menjadi salah satu ikon kuliner Indonesia. Makanan ini bisa ditemukan dengan mudah terutama di daerah asalnya terdapat banyak tempat makan Rawon nikmat dengan resepnya masing-masing.

    Salah satu tempat makan rawon yang wajib dicoba adalah Rawon Nguling yang dikenal legendaris bahkan sudah ada sebelum Indonesia merdeka. Tempat makannya menjadi destinasi kuliner yang wajib dikunjungi.

  • Harga pangan Senin turun, cabai rawit merah Rp72.690/kg

    Harga pangan Senin turun, cabai rawit merah Rp72.690/kg

    Ilustrasi – Penjual menyortir cabai rawit merah di Pasar Agung, Depok, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/wsj.

    Harga pangan Senin turun, cabai rawit merah Rp72.690/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 13 Januari 2025 – 11:13 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat pada Senin pagi, harga pangan secara umum mayoritas turun termasuk cabai rawit merah yang dijual dengan harga Rp72.690 per kilogram (kg). Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas dilansir di Jakarta pada pukul 09.13 WIB, secara umum di tingkat pedagang eceran secara nasional, harga beras premium turun 0,32 persen atau Rp50 menjadi Rp15.470 per kg.

    Lalu, beras medium juga turun 1,25 persen atau Rp170 menjadi Rp13.410 per kg; begitu pun beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog juga turun 1,04 persen atau Rp130 menjadi Rp12.380 per kg. Selanjutnya komoditas bawang merah terpantau turun 2,80 persen atau Rp1.110 menjadi Rp38.570 per kg; begitu pun bawang putih bonggol turun 1,97 persen atau Rp840 menjadi Rp41.760 per kg.

    Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting juga turun hingga 5,42 persen atau Rp2.720 menjadi Rp47.440 per kg; lalu cabai rawit merah juga turun 2,04 persen atau Rp1.510 menjadi Rp72.690 per kg. Sedangkan, harga daging sapi murni naik 0,81 persen atau Rp1.100 menjadi Rp136.200 per kg; sedangkan daging ayam ras turun 3,26 persen atau Rp1.220 menjadi Rp36.160 per kg; begitu pun telur ayam ras turun 3,08 persen atau Rp930 menjadi Rp29.300 per kg.

    Sementara itu, komoditas kedelai biji kering (impor) terpantau naik 0,86 persen atau Rp90 menjadi Rp10.540 per kg; sedangkan gula konsumsi turun 0,50 persen atau Rp90 menjadi Rp17.920 per kg. Berikutnya, minyak goreng kemasan sederhana turun 0,41 persen atau Rp80 menjadi Rp19.230 per kg; lalu minyak goreng curah juga turun 1,65 persen atau Rp290 menjadi Rp17.250 per kg.

    Komoditas tepung terigu curah turun 1,62 persen atau Rp160 menjadi Rp9.690 per kg; begitu pula terigu non curah juga turun 2,67 persen atau Rp340 menjadi Rp12.410 per kg. Berikutnya, harga jagung di tingkat peternak turun 0,63 persen atau Rp40 menjadi Rp6.340 per kg; lalu harga garam halus beryodium juga turun 2,85 persen atau Rp320 menjadi Rp10.890 per kg.

    Untuk harga ikan kembung terpantau naik 4,93 persen atau Rp1.970 menjadi Rp41.900 per kg; lalu ikan tongkol juga naik 2,22 persen atau Rp710 menjadi Rp32.740 per kg; sedangkan ikan bandeng turun 0,62 persen atau Rp200 menjadi Rp32.170 per kg.

    Sumber : Antara

  • Detik-detik Aktor Sandy Permana Tewas Diduga Dibunuh di Cibarusah Bekasi, Alami Luka Tusuk di Leher – Halaman all

    Detik-detik Aktor Sandy Permana Tewas Diduga Dibunuh di Cibarusah Bekasi, Alami Luka Tusuk di Leher – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aktor Sandy Permana, pemain dalam serial sinetron ‘Mak Lampir ditemukan tewas di dekat rumahnya di kawasan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (12/1/2025).

    Sandy Permana ditemukan tergeletak di jalan dekat rumahnya pada pukul 08.00 WIB.

    Saat ditemukan, terdapat sejumlah luka tusuk di tubuhnya.

    Keberadaan Sandy pertama kali ditemukan tetangga rumahnya.

    Saat ditemukan, Sandy masih hidup dalam kondisi bersimbah darah.

    Sandy pun sempat pingsan saat dibawa ke rumah sakit terdekat.

    “Awalnya korban ditemukan bersimbah darah oleh tetangganya. Kemudian dibawa ke rumah sakit, namun tidak tertolong,” kata Kasat Reskrim Polres Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukaha dikutip dari kompas.com, Minggu.

    Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar pihaknya sudah mengidentifikasi terduga pelaku penusukan yang menewaskan Sandy Permana.

    Menurutnya terduga pelaku berjumlah satu orang. 

    Hingga kini, pihak kepolisian masih memburu keberadaan pelaku.

    “Sudah ada yang kita identifikasi. Sekarang sedang kita lakukan pencarian. (Terduga pelaku) satu orang,” kata Onkoseno.

    Polisi menyatakan bahwa terdapat sejumlah luka tusuk di tubuh korban, termasuk di bagian leher, dada, dan perut. 

    Luka-luka tersebut menyebabkan korban tak tertolong meski sempat dilarikan ke rumah sakit.

    “Saya belum bisa memastikan ya ada berapa (tusukan). Di leher, dada, sama di perut,” kata Onkoseno.

    Polisi masih mendalami motif di balik insiden penusukan ini. 

    Penyidik juga mengumpulkan keterangan dari para saksi, termasuk tetangga korban yang pertama kali menemukan Sandy tergeletak bersimbah darah.

    Penanganan kasus ini menjadi prioritas bagi kepolisian, mengingat korban adalah seorang publik figur yang dikenal luas. 

    Sementara itu, pihak keluarga korban meminta pelaku segera ditangkap dan dihukum sesuai dengan perbuatannya.

    “Sudah ada (dugaan pelaku). Masih kita lakukan pencarian karena yang bersangkutan tidak ada di rumahnya,” ujarnya.

    Kesaksian Warga

    Seorang warga di Cibarusah yang enggan disebutkan namanya mengatakan Sandy ditemukan tewas di Perumahan TNI/Polri Cibarusah Jaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Saat itu, kata warga, Sandy sedang menaiki sepeda listrik.

    Tiba-tiba datang seorang pelaku melakukan penusukan.

    “Dia habis ngasih makan kambing dan sapi terus ada orang datang tiba-tiba nusuk,” kata warga tersebut.

    Usai melakukan penusukan pelaku tersebut langsung melarikan diri.

    “Habis itu pelakunya lari,” kata warga itu.

    Sosok Sandy Permana

    Sandy Permana merupakan aktor kelahir Jakarta tahun 1979.

    Sebelum terjun ke dunia akting, ia mengawali karir sebagai model pada 1999.

    Lama bergelut di dunia entertainment atau hiburan, bakat akting Sandy pun terasah hingga akhirnya ia bergabung dengan rumah produksi Genta Buana Paramita.

    Ia pun akhirnya memerankan tokoh Arya Soma dalam sinetron Misteri Gunung Merapi 3 atau Mak Lampir yang membuat namanya semakin dikenal luas.

    Sandy pun diketahui pernah beradu peran dengan artis-artis besar seperti Dwi Andhika, Dena Rachman, dan Angel Karamoy.

    Setelah menekuni dunia kating, Sandy Permana pun sempat terjun ke dunia politik.

    Ia pernah mencalonkan diri sebagai anggota dewan dari Partai Hanura pada Pemilu 2024.

    Namun, nasib di dunia politik tidak berpihak kepadanya.

    (tribunnews.com/ alivio/ kompas.com)