Hewan: Sapi

  • Gara-gara Copet, Kerapan Sapi di Bangkalan Ricuh

    Gara-gara Copet, Kerapan Sapi di Bangkalan Ricuh

    Bangkalan (beritajatim.com) – Kerapan Sapi yang digelar di Desa Sendang Dajah, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan. diwarnai aksi kericuhan lantaran terjadi aksi pencopeten penoton.

    Kasatreskrim Polres Bangkalan AKP Hafid Dian Maulidi mengatakan, aksi pencopetan itu bermula saat ia mendatangi kerumunan massa yang sedang menonton kerapan sapi. Namun saat pelaku hendak mengambil uang korban di saku jaket, korban langsung sadar. “Langsung diteriaki oleh korban maling,” terangnya, Selasa (28/1/2025).

    Pelaku yakni AB (41), warga Desa Karpote, Kecamatan Blega, Bangkalan. Pelaku langsung ciut saat polisi yang ada di lokasi turut mengamankan. “Uang yang diambil pelaku sebesar Rp 625 ribu,” imbuhnya.

    Setelah pelaku diamankan, korban yakni AW (48) asal Kabupaten Pamekasan memilih tak membuat laporan. Ia hanya meminta pelaku mengembalikan uang tersebut. “Keduanya sepakat damai dan sudah menandatangani pernyataan yang sudah di buat,” pungkasnya.[sar/kun]

  • Pemprov Jatim Siapkan Rp25 Miliar untuk 320.000 Dosis Vaksin PMK

    Pemprov Jatim Siapkan Rp25 Miliar untuk 320.000 Dosis Vaksin PMK

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengalokasikan anggaran sebesar Rp25 miliar untuk pengadaan 320.000 dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Langkah ini diambil sebagai upaya penanganan wabah PMK yang telah menyerang ribuan hewan ternak sapi di wilayah tersebut.

    Penjabat (PJ) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menjelaskan bahwa vaksin yang dibeli ini akan menjadi tambahan dari pasokan 1,7 juta dosis vaksin yang telah diberikan oleh Kementerian Pertanian (Kementan).

    “Ya, (anggaran Rp25 miliar) itu semuanya untuk beli vaksin. Sebanyak 320.000 vaksin disamping 1,7 juta yang diberikan oleh Kementerian Pertanian,” kata Adhy, Selasa (28/1/2025).

    Menurut data terbaru dari iSIKHNAS, sistem pelaporan real-time berbasis android, per tanggal 13 Januari 2025, sebanyak 12.934 ekor sapi di Jawa Timur telah terinfeksi PMK. Angka ini setara dengan 0,4 persen dari total populasi sapi potong dan sapi perah di Jawa Timur yang mencapai 3,3 juta ekor.

    Dari jumlah tersebut, 8.500 ekor (65 persen) masih dalam proses pengobatan, 3.473 ekor (26 persen) telah sembuh, sementara 689 ekor (5,4 persen) mati akibat infeksi. Selain itu, 272 ekor (2,1 persen) harus dipotong untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

    Adhy menegaskan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai langkah preventif, termasuk memperketat pengawasan lalu lintas ternak antarprovinsi. Hewan ternak yang boleh masuk ke Jawa Timur hanya yang telah divaksin. Selain itu, peternak juga diimbau untuk rutin memberikan vitamin kepada ternak mereka guna menjaga daya tahan tubuh hewan.

    “Pintu-pintu yang harus kita jaga adalah lalu lintas antarprovinsi. Yang boleh masuk hanya yang sudah divaksin. Jadi, ini mohon kesadaran kepada pemilik sapi untuk tetap waspada, ikuti kebijakan pemerintah. Dan, jangan khawatir, kami sudah siapkan vitamin, obat, maupun vaksinnya,” ucap Adhy pada 15 Januari 2025 lalu.

    Langkah ini diharapkan dapat menekan angka penyebaran PMK dan meminimalisir dampaknya terhadap sektor peternakan dan ekonomi di Jawa Timur. [ram/suf]

  • Gebrakan Gibran: Bikin Lapor Mas Wapres, Malah Banyak Laporan Iseng

    Gebrakan Gibran: Bikin Lapor Mas Wapres, Malah Banyak Laporan Iseng

    Bisnis.com, JAKARTA–Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka membuat inisiatif untuk menampung aspirasi warga melalui program Lapor Mas Wapres yang resmi dibuka mulai 11 November 2024 lalu.

    Gibran semula optimistis melalui program tersebut pemerintah bisa lebih responsif pada saat menangani laporan dan aduan dari semua masyarakat di Indonesia.

    Pasalnya, tidak sedikit masyarakat yang membuat laporan namun tidak ditindaklanjuti oleh lembaga maupun kementerian, sehingga dibuatlah program Lapor Mas Wapres.

    “Kepada yang saya cintai, seluruh warga negara Indonesia, mulai besok, saya akan membuka pengaduan dari masyarakat Indonesia secara terbuka untuk umum,” tulis Gibran melalui akun Instagram @gibran_rakabuming.

    Masyarakat pun bisa melaporkan seluruh aduannya baik secara langsung datang ke kantor wapres yang berlokasi di Jl. Kebon Sirih Jakarta Pusat, maupun lapor secara daring, meskipun per hari hanya boleh 60 laporan saja.

    Namun sayang seribu sayang, fasilitas layanan yang memangkas birokrasi itu banyak digunakan masyarakat untuk membuat laporan aneh-aneh. Salah satu yang menarik adalah laporan tentang kebohongan Presiden Jokowi yang berjanji ingin memberikan sapi ke warga Bekasi atas nama Astinah Septiani (42) jika Covid-19 sudah hilang dari Indonesia.

    Tidak hanya itu, sejumlah nitizen pun turut serta melaporkan akun fufufafa ke Lapor Mas Wapres secara daring yang dibuka mulai pukul 08.00 WIB-14.00 WIB.

    Sejak 4 hari dibuka, 11 November 2024 lalu, jumlah aduan yang diterima Lapor Mas Wapres ada sebanyak 296 laporan dari masyarakat.

    Rinciannya, pada hari pertama Lapor Mas Wapres, jumlah aduan yang diterima ada sebanyak 62 aduan, lalu pada hari kedua ada 87 aduan, hari ketiga 81 aduan dan hari keempat 60 aduan. 

    Istana Mengapresiasi

    Tenaga Ahli Utama pada Kantor Komunikasi Kepresidenan, Prita Laura mengemukakan antusiasme masyarakat sangat tinggi atas Program Lapor Mas Wapres tersebut.

    Dia menjelaskan Program Lapor Mas Wapres itu merupakan upaya dari pemerintah untuk memaksimalkan kinerja para penyelenggara negara di seluruh Indonesia. 

    “Jadi ini bagaimana penyelenggara negara bisa mengelola pengaduan dari masyarakat secara sederhana, cepat, tuntas dan juga terkoordinasi dengan baik,” tutur Prita di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis (14/11/2024)

    Sementara itu, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi memastikan bahwa program ‘Lapor Mas Wapres’ dan Lapor.go.id tidak tumpang tindih.

    Pasalnya, semua pelaporan di dua kanal tersebut tetap akan ditindaklanjuti pemerintah.”Jadi ini memperkuat, bukan menggantikan dan semua yang dicatat di sini, itu pun juga tercatat secara otomatis di input otomatis di lapor.go.id,” tuturnya di Kantor Istana Wakil Presiden Jakarta, Selasa (19/11).

    Program Lapor Mas Wapres tersebut pun tidak hanya menuai pujian, namun juga kritikan. Salah satunya datang dari Pendiri Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKopi) Hendri Satrio yang menilai bahwa gebrakan dari orang nomor dua di Indonesia itu murni sebagai program pencitraan.  

    Apalagi, Hendri juga menilai bahwa tak ada kejelasan bagaimana hasil pengaduan akan direalisasikan secara eksplisit di lapangan. Maka dari itu, dia menilai bahwa program ini sebaiknya diserahkan ke Kepala Daerah.

    “Ini program bagus, tetapi ini level Kepala Daerah jadi harusnya setelah ini diturunkan ke level Bupati/Walikota. Mungkin Gibran masih bernostalgia sebagai Walkot, padahal penanganannya tidak bisa sekecil ini,” ujarnya.

  • Wamentan Sudaryono Beberkan Alasan Pemerintah Buka Keran Impor Sapi Hidup dari Brasil – Halaman all

    Wamentan Sudaryono Beberkan Alasan Pemerintah Buka Keran Impor Sapi Hidup dari Brasil – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Indonesia membuka keran impor sapi hidup untuk memenuhi kebutuhan daging dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan mendukung Indonesia menuju swasembada daging serta susu.

    Impor ini akan dilakukan oleh pihak swasta, dengan pemerintah menyediakan lahan peternakan bagi mereka yang ingin berinvestasi di peternakan dengan mendatangkan sapi dari luar negeri.

    Satu negara yang disebut secara spesifik oleh Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono sebagai sumber sapi impor ini adalah Brasil.

    Targetnya, 2 juta sapi hidup dari Brasil didatangkan hingga 2029. Jumlah tersebut terdiri dari 1,2 juta sapi perah dan 800 ribu sapi pedaging.

    Ada beberapa alasan mengapa Brasil dipilih sebagai negara sumber sapi impor ini.

    Pertama, Sudaryono menyebut sapi dari Brasil sudah puluhan tahun terbebas dari Penyakit Mulut dan Kaki (PMK).

    “Brasil ini sudah sekian puluhan tahun bebas PMK. Insyaallah mereka akan mendapatkan sertifikasi bebas [PMK], sehingga kita tidak ada isu lagi urusan PMK,” katanya dalam acara bertajuk 3 Bulan Pertama Prabowo-Gibran Memimpin Indonesia, Selasa (28/1/2025).

    Kedua, ia mengatakan bahwa Brasil memiliki populasi sapi yang besar.

    Dengan jumlah yang melimpah, mendatangkan 2 juta sapi dari Brasil dianggap mudah tanpa mengganggu keseimbangan ekonomi atau jumlah sapi di negara tersebut.

    Ketiga, Brasil merupakan negara tropis, sama seperti Indonesia.

    Oleh karena itu, sapi dari Brasil dianggap lebih mudah beradaptasi dengan cuaca di Indonesia, dibandingkan sapi dari negara subtropis Eropa yang mungkin memerlukan penyesuaian lebih sulit.

    “Brasil ini kan kayak kita ya, negara tropis. Jadi sapinya sapi tropis, relatif… ya mungkin penyesuaian enggak terlalu sulit dibandingkan kita mendatangkan sapi-sapi dari Eropa yang dari negara subtropis,” ujar Sudaryono.

    Ia kembali menegaskan bahwa di sini bukan pemerintah yang mengimpor sapi. Tidak ada penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di aktivitas ini.

    Namun, pemerintah membuka kesempatan bagi swasta, baik dari perusahaan dalam maupun luar negeri, koperasi, atau perorangan untuk berinvestasi di sektor peternakan RI dengan mendatangkan sapi dari luar negeri.

    Sejauh ini, menurut catatannya, sudah ada 160 perusahaan yang menyatakan minat untuk berinvestasi dan mendatangkan sapi impor dari Brasil dengan jumlah yang bervariasi, mulai dari 50 ribu hingga 100 ribu sapi

    Kini, Sudaryono menyebut sudah ada regulasi berupa Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur soal impor sapi oleh para pihak swasta ini.

    “Nah, PP-nya sudah diteken oleh presiden, sudah diundangkan, nah ini sekarang di fase implementasi. Ikan sepat ikan bagus, makin cepat makin bagus,” ucapnya.

    Dikritik DPR

    Keputusan pemerintah membuka keran impor ini menuai kritik dari Anggota Komisi IV DPR Johan Rosihan.

    Johan mengungkapkan keprihatinannya atas keputusan Pemerintah yang masih bergantung pada impor bahan pangan, termasuk impor 200 ribu sapi dari Brasil untuk mendukung program ini. 

    Menurutnya, ketergantungan pada impor bahan pangan memiliki sejumlah dampak negatif.

    Pertama, Tekanan pada Anggaran Negara. Fluktuasi harga global dapat membebani anggaran, apalagi jika nilai tukar rupiah melemah.

    Kedua, Risiko Pasokan Global. Gangguan rantai pasok internasional, seperti krisis pangan atau kebijakan pembatasan ekspor dari negara lain, dapat mengancam keberlanjutan program.

    “Ketergantungan pada impor adalah solusi instan yang tidak berkelanjutan. Kita harus menjadikan program ini sebagai pendorong untuk memperkuat ketahanan pangan lokal dan mengurangi ketergantungan pada bahan pangan impor,” tegas Johan di Jakarta, Selasa (7/1/2025).

    Johan menekankan pentingnya penguatan produksi lokal. Pemerintah harus memberikan perhatian khusus pada pengembangan sektor peternakan lokal.

    Berikan subsidi kepada peternak kecil, perbaiki sistem distribusi pakan, dan fasilitasi peternakan modern berbasis komunitas.

    “Peternak lokal harus menjadi tulang punggung program ini,” ucap Johan.

    Kedua, imbuhnya, diversifikasi sumber protein. Johan menekankan pentingnya mengurangi ketergantungan pada sapi dengan mendorong produksi alternatif sumber protein seperti ikan, ayam, dan kambing.

    Indonesia memiliki potensi besar di sektor perikanan dan peternakan unggas.

    “Kita harus memanfaatkannya untuk mendukung kebutuhan protein masyarakat,” tutur Johan.

    Ketiga, lanjut Johan, infrastruktur dan teknologi. Pembangunan fasilitas seperti cold storage, sistem irigasi, dan fasilitas produksi pakan harus menjadi prioritas.

    Selain itu, pemerintah perlu memperkenalkan teknologi modern untuk meningkatkan efisiensi peternakan.

    “Keempat, perlindungan pasar lokal. Pemerintah perlu melindungi peternak lokal dari dampak impor melalui kebijakan tarif dan kuota impor yang ketat. Jangan biarkan pasar lokal kalah oleh produk impor. Peternak kita butuh dukungan nyata,” ujar Johan.

    Kelima, kata Johan, edukasi dan diversifikasi konsumsi. Johan juga mengusulkan kampanye edukasi untuk mendorong masyarakat mengonsumsi pangan lokal yang beragam, seperti ikan air tawar, ayam, dan hasil tani lainnya.

    Ia pun mengingatkan bahwa swasembada pangan adalah tujuan jangka panjang yang harus diperjuangkan bersama.

    “Program makan bergizi gratis ini harus menjadi bagian dari strategi besar untuk mencapai kemandirian pangan. Jika kita hanya mengandalkan impor, program ini akan menjadi pedang bermata dua yakni membantu masyarakat dalam jangka pendek, tetapi melemahkan ketahanan pangan nasional dalam jangka panjang,” pungkasnya. 

  • Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Berdikari Suplai Bahan Baku Pangan ke Indonesia Timur – Halaman all

    Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Berdikari Suplai Bahan Baku Pangan ke Indonesia Timur – Halaman all

    Berdikari bekerja sama dengan Pelni menyuplai bahan baku pangan ke Indonesia Timur untuk mendukung program makan siang bergizi gratis.

    Tayang: Selasa, 28 Januari 2025 11:28 WIB

    handout

    PT Berdikari bekerja sama dengan Pelni mulai menyuplai bahan baku pangan ke Indonesia Timur untuk mendukung program makan bergizi gratis (MBG). 

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – BUMN sektor peternakan PT Berdikari bekerja sama dengan Pelni mulai menyuplai bahan baku pangan ke Indonesia Bagian Timur untuk mendukung program makan bergizi gratis (MBG).

    General Manager Corporate Secretary & Social Responsibility PT Berdikari AS Hasbi Al-Islahi, Selasa (28/1/2025) mengatakan, pihakny menjalin kemitraannya dengan koperasi dan peternak rakyat, termasuk FGD sapi perah yang melibatkan berbagai pihak.

    General Manager Corporate Strategy & Digital Transformation PT Berdikari Teddy Margamulia optimistis dapat terus mendukung ketahanan pangan nasional. 

    “Keberhasilan kami dalam mencatatkan laba positif selama lima tahun berturut-turut sekaligus mengoptimalkan aset perusahaan bukti nyata dedikasi perusahaan dalam mendukung ketahanan pangan nasional, khususnya yang bersumber dari protein hewani,” terangnya. 

    Di 2024, PT Berdikari berhasil mencatat laba terbesar mencapai ratusan miliar dan capaian ini membuat pihaknya optimistis akan kembali mencatatkan laba secara konsisten ke depannya.

    “Keberhasilan mencatatkan laba terbesar di 2024 adalah bukti nyata dari kerja keras seluruh Manajemen dan Pegawai PT Berdikari. Capaian ini langkah awal menuju kontribusi yang lebih besar bagi ketahanan pangan nasional,” ujar AS Hasbi.

    Melalui anak perusahaan PT Berdikari Meubel Nusantara (BMN), Berdikari berhasil menembus pasar ekspor Eropa dan menjadi pelopor di industri peternakan dan pangan nasional.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’4′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Pasuruan Genjot Vaksinasi PMK, Ribuan Dosis Tiba untuk Selamatkan Ternak

    Pasuruan Genjot Vaksinasi PMK, Ribuan Dosis Tiba untuk Selamatkan Ternak

    Pasuruan (beritajatim.com) – Upaya pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam mengatasi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terus digencarkan. Sebanyak 7.000 dosis vaksin PMK telah tiba dan siap digunakan untuk imunisasi ribuan ternak, terutama sapi potong. Vaksin ini merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian yang ditujukan untuk menekan penyebaran PMK yang semakin meluas.

    Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, Ainur Alfiah, menjelaskan bahwa vaksin-vaksin tersebut telah didistribusikan ke seluruh kecamatan, dengan prioritas wilayah yang memiliki kasus PMK paling tinggi seperti Prigen, Lekok, Grati, Winongan, dan Gempol.

    “Vaksinasi ini sangat penting untuk mencegah meluasnya wabah PMK dan melindungi peternak dari kerugian ekonomi,” ujarnya.

    Dari total 7.000 dosis, sekitar 2.000 dosis telah disuntikkan pada ternak. Alfiah menegaskan bahwa vaksinasi saat ini difokuskan pada sapi potong, sedangkan sapi perah telah selesai divaksinasi sebelumnya. “Kami terus berupaya untuk mencapai target vaksinasi sebanyak-banyaknya,” imbuhnya.

    Meskipun demikian, masih ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan vaksinasi. Beberapa peternak masih ragu untuk memvaksin ternaknya karena khawatir akan efek samping.

    “Kami terus melakukan sosialisasi kepada peternak agar memahami pentingnya vaksinasi dan meyakinkan mereka bahwa vaksin yang digunakan aman,” jelasnya.

    Selain kendala penolakan, faktor cuaca yang tidak menentu juga menjadi tantangan tersendiri dalam pelaksanaan vaksinasi. Namun, petugas kesehatan hewan tetap berkomitmen untuk terus melakukan vaksinasi hingga seluruh ternak di Kabupaten Pasuruan mendapatkan perlindungan.

    Hingga saat ini, kasus PMK di Kabupaten Pasuruan terus meningkat. Tercatat sebanyak 251 kasus dengan rincian 17 ekor mati, 140 ekor sembuh, dan 104 ekor masih dalam perawatan. Pemerintah daerah berharap dengan adanya vaksinasi massal ini, penyebaran PMK dapat segera terkendali dan peternak dapat kembali beraktivitas seperti biasa.

    “Kami mengimbau kepada seluruh peternak di Kabupaten Pasuruan untuk aktif mendukung program vaksinasi ini. Dengan bekerja sama, kita bisa mengatasi wabah PMK dan menyelamatkan peternakan kita,” pungkas Fia. [ada/aje]

  • Waspadai Serangan Flu Burung pada Sapi Perah dan Kucing, Berikut Gejalanya – Halaman all

    Waspadai Serangan Flu Burung pada Sapi Perah dan Kucing, Berikut Gejalanya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Pakar Virologi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR) Prof Dr Suwarno drh MSi mengungkapkan, kewaspadaan Avian Influenza atau flu burung yang bisa menyerang sapi perah dan kucing.

    Kasus sapi perah dan kucing tertular flu burung pernah merebak pada awal 2024 di Amerika Serikat.

    Ia mengatakan, flu burung merupakan penyakit yang kompleks dan terus berkembang dimana hewan liar banyak mati akibat terinfeksi virus tersebut. 

    “Flu burung terus berevolusi, bermutasi dan mengalami spillover, lompatan antar spesies yang berbeda. Yang semula hanya menginfeksi burung liar, sekarang dilaporkan telah menginfeksi manusia, mamalia, dan unggas domestik,” terang Prof Suwarno dikutip dari laman website unair, Senin (27/1/2025).

    Saat ini kasus flu burung kembali merebak di dunia, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan surat edaran kepada masyarakat melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

    “Kewaspadaan ini sangat perlu karena beberapa negara di Amerika, Eropa, Afrika, Asia dan Australia telah melaporkan kasus flu burung akibat varian dari virus Flu Burung A yang sangat patogen,” ungkap Prof Suwarno. 

    Sapi perah merupakan salah satu hewan mamalia yang memiliki risiko terpapar virus flu burung.

    Penurunan produksi susu mulai dari 20-100 persen menjadi dampak dari penularan virus antar spesies (dari unggas ke mamalia).

    “Yang berbahaya adalah susu yang dihasilkan sangat tercemar dengan keberadaan virus tersebut. Susu mentah yang tidak dipasteurisasi dapat menjadi penyebab penyebaran virus pada spesies lain, termasuk kucing, harimau, singa, anjing dan unggas domestik, serta hewan liar lainnya,” ungkapnya. 

    Adapun tanda atau gejala jika sapi perah yang terdeteksi positif flu burung menunjukkan gejala yang tidak spesifik. 

    Umumnya terjadi penurunan nafsu makan, keluarnya leleran lendir dari hidung, feses yang lengket atau encer, lesu, dehidrasi dan demam.

     Kualitas susu pada sapi perah yang terpapar pun konsistensi kental dan pekat, serta berwarna kuning mirip kolostrum.

    Sementara pada kucing jauh lebih berisiko terjangkit daripada anjing. Hal tersebut dikarenakan perilaku kucing yang kerap menjadikan burung sebagai target mangsanya. Oleh karena itu, penting memahami gejala pada kucing yang terjangkit. 

    “Sejauh ini gejala yang muncul pada kucing ditandai dengan penurunan nafsu makan, lesu, demam, Leleran lendir pada mata, bersin, batuk, hingga sesak nafas.”

    Selain itu juga dapat dilihat gejala syaraf yang mengalami gangguan koordinasi gerak, tremor, dan kejang disertai kebutaan.

    Untuk mencegah penyebaran flu burung pada kucing, jangan beri kucing susu yang tidak dipasteurisasi (dipanaskan) serta tidak konsumsi daging mentah atau setengah matang yang berasal dari unggas. 

    “Langkah selanjutnya yakni, jaga kucing di dalam rumah agar terhindar dari paparan burung liar atau hewan liar lainnya, jauhkan kucing dari ternak atau unggas lainnya. Saya himbau untuk segera bawa ke dokter hewan jika didapatkan gejala seperti yang disebutkan,” pesan Prof Suwarno. 

     

     

  • Cara DKPP Pamekasan Tanggulangi Wabah PMK

    Cara DKPP Pamekasan Tanggulangi Wabah PMK

    Pamekasan (beritajatim.com) – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan, intens melakukan pendampingan dan penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dengan cara menyemprotkan cairan disinfektan hingga pendistribusian vaksin terhadap hewan ternak.

    Dari total sebanyak 7 ribu dosis vaksin PMK yang diterima dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia, juga sudah didistribusikan ke berbagai Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di empat kecamatan berbeda di Pamekasan.

    Bahkan personil media kesehatan hewan di lingkungan DKPP Pamekasan, juga terjun langsung ke berbagai pasar hewan guna melakukan pemeriksaan dan penyemprotan disinfektan hingga pemberian dosis anti PMK.

    “Sejauh ini kami sudah mendistribusikan sebanyak 7.000 dosis vaksin PMK ke empat puskeswan yang ada di Pamekasan, dan melakukan vaksinasi dengan cara mendatangi kandang sapi milik warga,” kata Plt DKPP Pamekasan, Indah Kurnia Sulistiorini, Selasa (28/1/2025).

    Total bantuan dosis vaksin PMK dibagi dan didistribusikan ke titik Puskeswan di Pamekasan. “Rincian pendistribusian dosis vaksin meliputi Puskeswan Galis dan Pamekasan, masing-masing sebanyak 1.675 dosis, Puskeswan Pakong dan Waru, masing-masing sebanyak 1.825 dosis,” ungkapnya.

    “Puskeswan Galis, merupakan pusat kesehatan hewan yang membawahi Kecamatan Larangan, Kadur, dan Pademawu. Puskeswan Pamekasan meliputi Kecamatan Proppo dan Tlanakan. Sementara Puskeswan Pakong, mencakup Kecamatan Pegantenan dan Palengaan. Sedangkan Puskeswan Waru, mencakup Kecamatan Batumarmar dan Pasean,” jelasnya.

    Tidak hanya itu, pihaknya juga mengimbau masyarakat khususnya para peternak agar segera menghubungi petugas lapangan jika terdapat sapi atau hewan ternak yang sakit. Bisa juga dengan menghubungi dokter hewan secara langsung sesuai wilayah tugas masing-masing.

    “Kami telah menyebarkan nomor telepon masing-masing dokter hewan kepada para aparat desa. Tolong dihubungi nomor tersebut, agar bisa segera tertangani dengan baik apabila ada sapi sakit dan diduga terserang PMK,” pungkasnya.

    Berdasar data DKPP Pamekasan, per 15 Januari 2025. Terdapat sebanyak 547 ekor sapi di Pamekasan, dinyatakan terjangkit PKM, bahkan sebanyak 24 ekor sapi di antaranya dinyatakan mati.

    Dari angka total kasus PKM, tercatat sebanyak 152 ekor sapi dinyatakan sakit, 24 ekor sapi mati, 25 ekor sapi dipotong paksa, serta sebanyak 346 ekor sapi di antaranya dinyatakan sembuh dari PMK. [pin/ted]

  • Lontong Osek Daging, Sarapan Khas Lumajang yang Menggugah Selera

    Lontong Osek Daging, Sarapan Khas Lumajang yang Menggugah Selera

    Lumajang, Beritasatu.com – Jika Anda bingung memilih menu sarapan, di Lumajang, Jawa Timur ada satu warung yang selalu ramai pengunjung di pagi hari. Warung ini menyajikan menu andalan, yaitu lontong osek daging.

    Kudapan tersebut adalah masakan khas Jawa Timur yang terbuat dari lontong dengan kuah santan, potongan daging sapi, dan telur. Menu ini sangat cocok untuk mengisi perut di pagi hari.

    Warung Osek Cak Bachroel menawarkan berbagai pilihan osek, mulai dari daging, telur, hingga jeroan. Setiap pagi, warung ini selalu dipenuhi pengunjung dan bahkan bisa menjual ratusan porsi dalam satu hari.

    Menu favorit di sini adalah lontong osek daging. Berbeda dengan lontong sayur karena menggunakan kuah santan yang kaya rempah dan potongan daging sapi sebagai lauk. Kemudian, ditambahkan serundeng, kacang bubuk, dan sambal petis yang membuat rasa masakan ini semakin khas.

    Pemilik warung, Bachroel menjelaskan, menu osek daging memang menjadi favorit banyak orang karena cita rasanya yang kaya akan rempah dan keotentikannya.

    “Ini berbeda dengan lontong sayur. Lontong osek daging menggunakan lauk daging sapi tanpa sayur. Di sini, memang sudah menjadi kebiasaan untuk makan lontong di pagi hari,” kata Bachroel kepada Beritasatu.com, Senin (27/1/2025).

    Salah satu pembeli sedang menikmati sarapan dengan lontong osek daging di Lumajang, Jawa Timur. – (Beritasatu.com/Rifqi Danwanus)

    Daging yang dimasak dalam kuah santan memberikan aroma yang khas dan rasa gurih yang lezat. Potongan dagingnya pas, dengan tingkat kematangan yang sempurna, sehingga teksturnya empuk. Taburan serundeng, kacang bubuk, dan petis khas Jawa Timur menambah kenikmatan rasa, sementara rempah-rempah dalam kuah Osek Daging semakin menggugah selera.

    Nia, salah seorang pengunjung mengaku memilih osek daging untuk sarapan lantaran rasanya yang autentik dan menggugah selera. Porsinya yang pas juga cukup untuk mengisi perut sebelum memulai aktivitas.

    “Rasanya gurih, kuahnya sedap. Dagingnya lembut, itu yang bikin nikmat. Porsinya juga pas untuk sarapan,” ujar Nia pencinta lontong osek daging untuk sarapan.

    Pengunjung lainnya, Maria, juga mengaku menikmati rasa kuah santan yang gurih, dipadukan dengan petis, serundeng, dan bubuk kacang. Kombinasi rasa ini memberikan pengalaman kuliner yang unik dan berkesan, terutama bagi pecinta makanan berkuah.

    “Kuah santannya sedap, gurihnya pas, dan lauknya juga tidak terlalu kuat. Semua rasa ini cocok banget,” katanya.

    Bagi Anda yang ingin mencoba lontong osek daging, bisa memasaknya sendiri di rumah atau langsung mengunjungi Warung Cak Bachroel yang terletak di Jalan KH. Wachid Hasyim, Kelurahan Tompokersan, Kecamatan Lumajang. 

    Namun, sebaiknya datang lebih pagi karena warung ini selalu ramai saat jam sarapan. Harga lontong osek daging dibanderol mulai Rp 15.000 per porsinya. Selamat mencoba.

  • Daging Sapi hingga Beras Naik

    Daging Sapi hingga Beras Naik

    Jakarta, FORTUNE – Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan beberapa harga komoditas pangan naik di Hari Raya Isra Miraj yang jatuh pada hari ini, Senin (27/1) seperti daging sapi murni, daging ayam ras turun, beras premium, beras medium, Minyakita, sampai minyak goreng curah.

    Merujuk data dari panel harga di Bapanas hari ini pukul 12.54 WIB di tingkat konsumen secara nasional, harga daging sapi murni mengalami penurunan 4,29 persen menjadi Rp133.989 per kilogram dengan harga acuan pembelian (HAP) nasional Rp140 ribu per kg. Adapun harga daging ayam ras juga turun 5,2 persen menjadi Rp37.919 per kg dengan HAP nasional Rp40 ribu per kg.

    Sedangkan telur ayam ras mengalami kenaikan harga 1,01 persen menjadi Rp30.303 per kg atau di atas HAP nasional yakni Rp30 ribu per kg. Sementara, harga beras premium pun naik 4,68 persen menjadi Rp15.598 per kg dengan harga eceran tertinggi (HET) nasional Rp14.900 per kg.

    Selain beras premium, harga beras medium juga mengalami kenaikan hingga 8,02 persen menjadi Rp13.502 per kg atau di atas HET nasional Rp12.500 per kg. Sedangkan harga beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog terpantau turun 0,48 persen menjadi Rp12.440 per kg dengan HET nasional Rp12.500 per kg.

    Kemudian harga rerata minyak goreng kemasan di tingkat konsumen secara nasional tercatat sebesar Rp20.287 per liter. Sedangkan harga Minyakita naik hingga 12,41 persen menjadi Rp17.649 per liter atau di atas HET nasional Rp15.700 per liter.

    Selain Minyakita, harga minyak goreng curah pun mengalami kenaikan sebesar 15,33 persen menjadi Rp18.107 per liter. Lalu, harga tepung terigu kemasan di tingkat konsumen secara nasional terpantau senilai Rp12.886 per kg.

    Selanjutnya, harga tepung terigu curah tercatat Rp9.767 per kg. Sementara, harga gula konsumsi mengalami kenaikan 5,25 persen menjadi Rp18.418 per kg dengan HAP Indonesia non timur Rp17.500 per kg dan Indonesia timur Rp18.500 per kg.

    Di samping itu, komoditas cabai rawit merah di tingkat konsumen secara nasional naik hingga 18,05 persen menjadi Rp67.291 per kg atau masih di atas HAP nasional yang berkisar Rp40 ribu-Rp57 ribu per kg. Cabai merah keriting pun mengalami kenaikan harga 3,75 persen menjadi Rp57.064 per kg atau di atas HAP nasional yang berkisar Rp37 ribu-Rp55 ribu per kg.

    Lalu, harga cabai merah besar tercatat sebesar Rp60.697 per kg. Selanjutnya, harga komoditas bawang merah di tingkat konsumen secara nasional turun sampai 10,64 persen menjadi Rp37.085 per kg dengan HAP nasional  berkisar Rp36.500-Rp41.500 per kg.

    Akan tetapi, bawang puting bonggol mengalami kenaikan harga hingga 11,89 persen menjadi Rp42.518 per kg atau di atas HAP nasional yakni Rp38 ribu per kg. Sementara itu, harga kedelai biji kering impor turun sampai 14,92 persen menjadi Rp10.210 per kg dengan HAP nasional Rp12 ribu per kg.

    Namun harga jagung tk peternak mengalami kenaikan 5,48 persen menjadi Rp6.118 per kg, atau di atas HAP nasional yaitu Rp5.800 per kg.