Hewan: Sapi

  • Jatim Darurat PMK, 18.581 Ekor Sapi Terjangkit, Kadisnak Bungkam

    Jatim Darurat PMK, 18.581 Ekor Sapi Terjangkit, Kadisnak Bungkam

    Surabaya (beritajatim.com) – Pj. Gubernur Jatim, Adhy Karyono telah mengeluarkan Keputusan Gubernur nomor 100.3.3.1/31/013/2025 tentang Status Keadaan Darurat Bencana Non Alam Akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Provinsi Jatim. Surat ini ternyata telah diterbitkan sejak 23 Januari 2025.

    Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jatim, Indyah Aryani mendadak bungkam saat dikonfirmasi beritajatim.com terkait status keadaan darurat tersebut, yang sudah dikeluarkan seminggu lalu itu.

    Saat ini, kasus hewan ternak khususnya sapi yang terjangkit PMK per 29 Januari 2025 telah mencapai 18.581 ekor. Dari jumlah itu, 980 ekor mati, 443 potong paksa, 11.016 masih sakit, dan 6.142 sembuh.

    Kasus PMK di Jatim ini tersebar merata. Tercatat, hewan ternak di 35 dari 38 kabupaten/kota terdampak. Tiga daerah yang tidak terdampak ialah Kota Surabaya, Kota Mojokerto dan Kota Pasuruan. Ketiganya memang kawasan perkotaan yang notabene tidak ada peternak.

    Sementara itu lima daerah dengan kasus terbanyak, pertama Lamongan sebanyak 1.368 ekor, Jombang 1.332 ekor, Jember 1.267 ekor, Pacitan 1.134 ekor dan Ponorogo 1.060 ekor.

    Dengan status keadaan darurat bencana non alam diakibatkan PMK tersebut, BPBD Jatim ikut bergerak dalam penanganan PMK. “Kami dari BPBD Jawa Timur membantu melakukan penyemprotan desinfektan bersama dengan TNI/Polri dan juga dari Pramuka,” kata Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, Kamis (30/1/2025).

    Gatot menambahkan, penyemprotan difokuskan di pasar hewan. “Penyemprotan di pasar hewan, ataupun di peternakan sebagaimana permintaan peternak dan juga dari dinas peternakan,” ujarnya.

    Selain itu, upaya penanganan PMK di Jatim, yaitu dengan memberikan pengobatan terhadap hewan ternak yang terlanjur sakit, serta diberikan vaksin bagi hewan ternak sehat.

    Vaksinasi PMK untuk hewan ternak terus dilakukan. Periode 30 Desember 2024-29 Januari 2025, ada sebanyak 165.000 vaksin PMK yang dialokasikan. Namun, distribusinya baru 55 persen atau 91.295 dosis vaksin PMK. Realisasi terbanyak 9342 vaksin berada di Tulungagung. [tok/beq]

  • Nikmat Berlipat Menyantap Sego Gandul, Kuliner Favorit Khas Pati di Surabaya

    Nikmat Berlipat Menyantap Sego Gandul, Kuliner Favorit Khas Pati di Surabaya

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq 

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Kuahnya sedap mantap melimpah. Dengan aroma rempah yang kuat semakin terasa nikmatnya saat disatukan dengan guntingan empal atau babat.

    Inilah Sego Gandul, kuliner favorit di Pati, Jawa Tengah.

    Namun warga Surabaya tidak perlu jauh-jatuh ke Pati untuk merasakan sensasi menyantap Sego Gandul atau Nasi Gandul.

    Salah satunya bisa dinikmati di tempat terbaik di Surabaya barat.

    Tepatnya di Warung Pati yang tempatnya menyatu dengan Hotel Deka di Jalan HR Muhammad nomor 24 Surabaya.

    Pengunjung bisa menikmati makanan khas Pati itu di tempat terbaik di hotel ini.

    Berada di tempat terbaik, siapapun bisa menikmati kuliner favorit asal Pati itu.

    Tidak hanya empal atau daging sapinya yang khas. Tapi babat hingga parunya juga rasanya kuat.

    Empal dan aneka daging sapi itu diracik dengan bumbu yang kuat. Rasa manis enak itu makin menguatkan kenikmatan menyantap Nasi Gandul.

    Kenikmatan itu makin disempurnakan dengan jeroan.

    Semua bisa dipilih sesuai selera.

    Bahkan ada juga pilihan lauk telur dan tempe. Tentu tempe khas Jateng yang terkenal enak.

    “Ada sensasi manisnya. Tapi bukan manis enek. Manis yang sedap dan pas di lidah saya. Saya penasaran saja karena namanya unik. Nasi Gandul,” ucap Nawang, salah satu penikmat Nasi Gandul di Warung Pati Hotel Deka Surabaya, Kamis (30/1/2025).

    Nasi Gandul memang unik.

    Ada yang mengatakan bahwa disebut Nasi Gandul karena nasinya seperti menggantung di kuah.

    Sebab kuliner ini disajikan dengan kuah melimpah, sehingga nasinya seperti menggantung.

    Namun sejumlah sumber menyebut, Nasi Gandul dulu saat dijual keliling, nasinya itu dipikul. Menggantung. Gandul-gandul di tempat nasi.

    Nasi ini mirip nasi gule tapi perpaduannya dengan daging sapi.

    Yang khas adalah rasa dagingnya yang tidak hanya empuk. Tapi juga ada sedap manisnya.

    Ada yang menyebut mirip daging semur. Namun ada pula yang menyamakan dengan daging bacem. Semua terasa enak dengan karakter yang kuat.

    Nawang mengaku penasaran dengan disediakannya potongan daun di tepi nasi.

    Katanya potongan daun ini yang dulu karena tidak ada sendok difungsikan sebagai sendok.

    “Ini suru katanya,” kata Nawang.

    Keunikan lain adalah Nasi Gandul ini tidak disajikan langsung dengan piring.

    Namun piringnya itu dilapisi daun pisang. Daun yang biasa menyatu dengan aneka makanan ini juga menyatu dengan kuah melimpah.

    Bisa jadi aroma alam dari daun ini yang menambah kenikmatan Sego Gandul.

    Kuah yang panas ini dituang di atas lembaran daun pisang.

    “Saya yang biasa di Surabaya saja suka. Apalagi yang asli Jateng,” tambah Nawang.

    Tentu harga Nasi Gandul di Warung Pati menyesuaikan harga karena berada di hotel.

    Namun untuk ukuran hotel, harga Nasi Gandul masih terjangkau.

    Namun harga ini dipastikan sebanding dengan enaknya kuliner khas Pati itu.

  • Jatim Darurat PMK, 18.581 Ekor Sapi Terjangkit, Kadisnak Bungkam

    Jatim Darurat PMK, Puluhan Ekor Sapi di Bangkalan Mendadak Mati

    Bangkalan (beritajatim.com) – Puluhan ekor sapi di wilayah Kabupaten Bangkalan, mati. Diantaranya karena terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Kembung dan Lumpy Skin Desease (LSD).

    Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Bangkalan Iskandar Ahadiyat mengatakan, sejauh ini pihaknya mencatat 37 sapi ekor mati selama Januari 2025.

    “Tidak hanya terpapar PMK namun juga terinfeksi penyakit lain,” terangnya, Kamis (30/1/2025).

    Tidak hanya, itu pihaknya mendata sebanyak 193 ekor sapi mengalami PMK. Sapi-sapi yang telah dilaporkan itu langsung mendapat penanganan pengobatan.

    “Yang dilaporkan langsung kami obati dan yang masih sehat kami vaksin,” tambahnya.

    Terpisah, salah satu peternak di Kecamatan Klampis, Ilham mengaku penyakit itu berakibat fatal pada ternaknya. Apalagi, dirinya tak memahami ciri-ciri sapi yang terinfeksi penyakit.

    “Kadang beberapa jam sebelumnya sehat lalu mendadak mati,” pungkasnya.

    Sementara itu, Pemprov Jatim telah menetapkan status keadaan darurat bencana non alam akibat wabah PMK yang telah menyebar luas ke berbagai wilayah Kota dan Kabupaten di Jawa Timur.

    Status keadaan darurat tersebut ditetapkan oleh Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono melalui Keputusan Gubernur pada tanggal 23 Januari 2025 lalu.

    Berdasarkan data Posko Terpadu Penanganan PMK Jatim, terdapat 18.136 ekor ternak yang terinfeksi PMK di Jawa Timur. Dari jumlah tersebut, 949 ekor dilaporkan mati, sementara 10.752 ekor lainnya masih dalam proses penyembuhan. [sar/ian]

  • Pemkab Tulungagung Perpanjang Penutupan Pasar Sapi

    Pemkab Tulungagung Perpanjang Penutupan Pasar Sapi

    Tulungagung (beritajatim.com) – Pemkab Tulungagung memutuskan memperpanjang penutupan aktivitas penjualan di pasar sapi. Mereka memperpanjang penutupan ini hingga 9 Februari mendatang.

    Awalnya penutupan ini dilakukan mulai tanggal 10-25 Januari. Namun masih tingginya kasus PMK di beberapa daerah lain membuat Pemkab memutuskan untuk memperpanjang penutupan ini.

    Kabid Kesehatan Hewan, Disnakeswan Tulungagung, Tutus Sumaryani mengatakan keputusan untuk memperpanjang penutupan pasar hewan ini dilakukan setelah melihat kondisi tingginya kasus PMK di daerah sekitar seperti Blitar dan Trenggalek.

    Meskipun di Tulungagung masih ditemukan kasus PMK, namun angkanya diklaim cenderung melandai. “Hingga saat ini total ada 123 kasus PMK, dari jumlah ini 10 ekor sapi mengalami potong paksa sedangkan 3 ekor mati karena PMK,” ujarnya, Kamis (30/1/2025).

    Penutupan aktivitas di pasar hewan ini dilakukan guna mengantisipasi peredaran PMK di Tulungagung. Menurutnya di beberapa daerah baru diberlakukan kebijakan penutupan pasar hewan.

    Sehingga dikhawatirkan jika aktivitas di pasar hewan Tulungagung dibuka kembali akan banyak masuk hewan dari luar kota. “Salah satu penyebab penyebaran PMK adalah hewan dari luar kota yang masuk,” tuturnya.

    Penutupan aktvitas pasar hewan ini hanya berlaku untuk ternak jenis sapi saja. Sedangkan untuk ternak kambing sudah diperbolehkan beraktivitas. Selama ini tidak ada laporan penyakit PMK pada hewan ternak kambing.

    Nantinya mereka akan melakukan evaluasi untuk menentukan kebijakan pembukaan pasar hewan tersebut. “Yang masih kita tutup pasar sapi saja, untuk kambing sudah boleh,” pungkasnya. [nm/beq]

  • 7 Kuliner Khas Pekalongan yang Wajib Dicoba, Sate Ayam Kuah Hingga Nasi Megono

    7 Kuliner Khas Pekalongan yang Wajib Dicoba, Sate Ayam Kuah Hingga Nasi Megono

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut ini daftar kuliner khas Pekalongan yang dirangkum Tribun Jateng.

    Berkunjung ke Pekalongan tak lengkap jika tak mencicipi kuliner khas daerah tersebut.

    Pekalongan adalah kota yang terletak di jalur Pantai Utara Jawa Tengah.

    Kota ini dijuluki sebagai Kota Batik karena banyak pengrajin kain batik.

    Nah jika Anda berkesempatan berkunjung ke Pekalongan, berikut ini beberapa kuliner yang bisa Anda cicipi.

     1. Soto Tauto

    Resep Soto Tauto Khas Pekalongan, Kuliner Kuah Pedah Manis (Bank Foto Tribun Travel)

    Soto Tauto atau Tauco merupakan soto khas dari Pekalongan dan sekitarnya.

    Kuah soto ini dibuat dari campuran tauto, yaitu fermentasi kedelai sehingga memiliki aroma dan rasa khas.

    Soto tauto disajikan dengan daging sapi/ayam, soun, bawang goreng, perasan jeruk nipis.

    Berikut ini beberapa Soto Tauto legendaris di Pekalongan:

    – Soto Tauto Haji Kunawi di Gang 5 Kampung Klego, Pekalongan

    – Soto Tauto Rochmani di Jalan Kurinci

    – Soto Tauto Pak Tjarlam di alun-alun Kota Pekalongan

    – Soto Tauto Pak Damudji di Jalan Agus Salim

    2. Nasi Megono

    Resep Sego Megono khas Kabupaten Batang. (Tribun Jateng/ Dina Indriani)

    Selanjutnya ada Nasi Megono.

    Nasi Megono adalah nasi bungkus yang disajikan dengan nangka muda cacah.

    Nangka muda yang sudah dicacah lalu dikukus bersama bumbu dan tambahan kelapa parut.

    Nasi Megono cukup mudah ditemui di wilayah Pekalongan.

    Salah satu nasi Megono yang bisa Anda coba adalah Nasi Megono Pak Bon di Jalan Mawar, Poncol, Kota Pekalongan.

    3. Sate Ayam Kuah

    Sate ayam identik dengan bumbu kacang atau kecap.

    Namun di Pekalongan, sate ayam disajikan dengan kuah mirip gulai.

    Kemudian ditambahkan dengan sambal kecap.

    Berikut ini beberapa sate ayam kuah yang bisa dicoba:

    – Sate ayam kuah Pak Didik di Jalan Hayam Wuruk

    4. Garang Asem H.Masduki

    Jika biasanya garam asem menggunakan daging ayam, garang asem di sini menggunakan daging sapi dan dicampur dengan megono.

    5. Sapitan

    Sapitan merupakan sate daging tumbuk yang dihidangkan dengan batang bambu belah dua.

    Lalu ujungnya dikundi batang daun pepaya.

    Salah satu Sapitan terkenal adalah Sapitan Bu Asliyah di RT 9, RW 5, Desa Tangkil Tengah, Kecamatan Kedungwuni. 

    6. Nasi Uwet

    Berbeda dengan Nasi Megono, nasi uwet adalah nasi putih yang diberi sayur dan uwet semur dari daging kambing.

    Selain daging kambing, uwet semur juga juga dimasak dari jeroan dan usus.

    Anda bisa mencicipi Nasi Uwet Haji Zarkasi di Jl. Sulawesi No.25, Kergon, Kec. Pekalongan Bar., Kota Pekalongan.

    7. Apem Kesesi

    Nah bagi yang mencari jajanan, Anda harus mencoba Apem Kesesi.

    Apem khas tradisional ini memiliki bundar pipih.

    Jajanan ini dibuat dari tepung beras dan gula aren.

    Kemudian dihidangkan dengan alas daun pisang sehingga membuatnya lebih harum..

     

     

     

     

  • Langkah Konkret, Pemkab Pacitan Bakal Ganti Sapi yang Mati Akibat PMK

    Langkah Konkret, Pemkab Pacitan Bakal Ganti Sapi yang Mati Akibat PMK

    Pacitan (beritajatim.com) – Penyakit mulut dan kuku (PMK) masih menjadi ancaman serius bagi peternakan di Kabupaten Pacitan. Hingga 27 Januari 2025, tercatat 1.231 kasus PMK dengan penambahan 24 kasus baru. Namun, tidak ada laporan kematian sapi dalam data terbaru.

    Sebagai bentuk perhatian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan tengah merancang program kompensasi untuk warga yang kehilangan ternaknya akibat serangan penyakit PMK. Kebijakan ini, berupa pemberian anak sapi (pedhet) senilai Rp5 juta per ekor. Sehingga kompensasi yang diberikan, nantinya bukan dalam bentuk uang tunai.

    Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pacitan, Sugeng Santoso, menyatakan bahwa program tersebut merupakan hasil rapat bersama dengan Komisi II DPRD Pacitan. Pun program ini sudah mendapatkan lampu hijau dari Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji.

    “Program ini sudah mendapat persetujuan dari Bupati Indrata Nur Bayuaji dan kini masih dalam tahap penyusunan regulasi melalui peraturan bupati,” ungkap Sugeng, Rabu (29/01/2025).

    Sugeng menjelaskan, syarat untuk mendapatkan kompensasi, mencakup bukti kematian ternak, yang dilengkapi dengan keterangan saksi warga sekitar, atau surat pernyataan dari pemerintah desa (Pemdes) setempat. Namun, pencairan bantuan baru akan dilakukan setelah wabah PMK mereda di kabupaten yang terkenal dengan sebutan 1.001 goa tersebut.

    Saat ini, Pemkab Pacitan sedang melakukan pendataan warga yang ternaknya terdampak PMK. Dengan kebijakan ini, diharapkan para peternak dapat melanjutkan usaha mereka, meskipun mengalami kerugian akibat penyakit PMK. (end/ian)

  • PKS Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Singgung soal Persatuan – Halaman all

    PKS Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Singgung soal Persatuan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mendukung wacana pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
     
    “Apresiasi Pak Prabowo yang terus membawa semangat persatuan. Bu Mega sejak dulu selalu menjaga persatuan,” kata Mardani kepada wartawan, Rabu (29/1/2025).

    Bahkan, Mardani menyebut saat Pilpres, PDIP selalu menyatukan unsur nasionalis dengan kelompok islam.

    “Capres dan Cawapres PDIP sejak zaman Bu Mega selalu menyatukan nasionalis dan kelompok Islamis, NU biasanya,” tambahnya.

    Mardani menyebut persatuan ini tentu perlu dibangun untuk pertumbuhan ekonominya. Kritik yang positif, katanya, juga perlu untuk pengawalan program pemerintah.

    “Saat menghadapi tantangan target 8 persen pertumbuhan ekonomi, swasembada pangan dan energi kita patut menyatukan barisan. Kritik yang konstruktif bisa difokuskan di proses teknokrasi dan pengawalan kualitas dari program pemerintah,” tandasnya.

    Rencana pertemuan Megawati dan Prabowo belakangan kembali mencuat. Bahkan, pada hari ulang tahun Megawati ke-78, Prabowo mengirimkan bunga anggrek.

    Sebelum mengirimkan bunga anggrek itu, Megawati juga sempat mengirimkan minyak urut untuk Prabowo.

    Ketua DPP PDIP sekaligus putri Megawati, Puan Maharani mengatakan bahwa ibunya sering juga memberikan vitamin untuk Prabowo.

    Pernyataan ini dibenarkan oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra sekaligus Ketua MPR RI, Ahmad Muzani.

    Menurut Muzani, Prabowo memang terbiasa memberi vitamin kepada orang – orang yang dia anggap penting. 

    “Kalau itu iya, Pak Prabowo itu punya kebiasaan, kalau beliau ke luar negeri atau ke beberapa tempat, selalu mencari vitamin yang baik dan beliau suatu hari membeli vitamin di suatu negara,” kata Muzani ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (25/1/2025). 

    Muzani menyebut, jika vitamin yang dibeli itu dirasa memiliki efek baik bagi tubuh, maka Prabowo akan membeli lagi dengan jumlah lebih banyak untuk dikirimkan ke tokoh – tokoh penting. 

    Ketua DPP PDIP Said Abdullah, berharap Megawati dan Prabowo bertemu sebelum Kongres PDIP pada April 2025.

    “Doakan pertemuan kedua beliau bisa terlaksana setidaknya sebelum PDIP melaksanakan Kongres,” kata Said kepada wartawan, Kamis (16/1/2025).

    Said mengatakan, Megawati dan Prabowo memiliki hubungan batin yang sangat baik. Pertemuan keduanya penting untuk meredakan kegaduhan.

    “Pertemuan kedua beliau tentu baik bagi kehidupan politik nasional, setidaknya meredakan kegaduhan yang tidak proporsional, terutama dari kalangan pendegung,” ujarnya.

    Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI ini menyebut, Prabowo rencananya diundang untuk menghadiri Kongres PDIP.

    “Sebagai tamu kehormatan pada Kongres nanti, tentu sudah sewajarnya didahulu pertemuan Ibu Mega dengan Presiden Prabowo,” ucap Said.

    Said meminta hubungan baik antara Megawati dan Prabowo tidak diartikan sebagai dagang sapi politik.

    “Selain itu, hubungan baik kedua tokoh juga mohon jangan diartikan dagang sapi politik, dimana PDIP masuk ke dalam pemerintahan. Karakter kedua tokoh tersebut tidak demikian,” tegasnya.

    Dia meyakini pertemuan Megawati dan Prabowo akan membicarakan tentang politik kenegaraan, perbaikan hukum, mematuhi konstitusi, masalah geopolitik hingga soal pangan dan energi.

    Di sisi lain, Said menepis anggapan PDIP sebagai oposisi Prabowo karena tidak bergabung dalam pemerintahan.

    “Seperti yang ditegaskan Ibu Mega kepada kami, sistem politik kita tidak mengenal oposisi atau koalisi. Jadi posisi PDIP akan tetap berada di luar pemerintahan dan akan menjadi sahabat yang konstruktif bagi pemerintahan Presiden Prabowo,” ungkapnya.

  • Hujan Deras di Madiun, 90 Rumah Terendam Banjir

    Hujan Deras di Madiun, 90 Rumah Terendam Banjir

    Hujan Deras di Madiun, 90 Rumah Terendam Banjir
    Tim Redaksi
    MADIUN, KOMPAS.com –

    Hujan deras
    yang mengguyur Kabupaten Madiun, Jawa Timur, pada Selasa (28/1/2025) malam, menyebabkan banjir yang merendam 90 rumah di
    Desa Sugihwaras
    , Kecamatan Saradan.
    Selain merendam rumah, enam rumah warga mengalami kerusakan parah dengan temboknya jebol akibat terjangan arus banjir yang deras.
    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Boby Saktia Putra Lubis, yang dihubungi Kompas.com, menjelaskan bahwa banjir terjadi setelah hujan lebat melanda wilayah tersebut sejak sore hari.
    “Hujan lebat disertai angin kencang mengakibatkan banjir, meluap di jalan raya dan masuk rumah,” ungkap Boby.
    Boby menambahkan bahwa banjir yang merendam pemukiman warga berasal dari luapan air sungai setempat.
    Dua dusun yang terdampak parah adalah Dusun Kedungrejo dan Dusun Josaren.
    “Dua dusun yang terdampak banjir hingga masuk ke pemukiman yakni Dusun Kedungrejo dan Dusun Josaren,” jelasnya.
    Dalam insiden ini, selain kerusakan pada rumah, satu ekor sapi dilaporkan terbawa arus banjir.
    BPBD Kabupaten Madiun bersama relawan segera melakukan evakuasi warga ke tempat yang lebih aman.
    Beruntung, tidak ada laporan mengenai korban jiwa atau luka akibat kejadian tersebut.
    Meskipun situasi terkendali, Boby mengingatkan warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai angin kencang di masa mendatang.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Unjuk Gigi di World Economic Forum, Rendang Jengkol dan Sapi Buatan Bandung Tembus Pasar AS-Eropa – Halaman all

    Unjuk Gigi di World Economic Forum, Rendang Jengkol dan Sapi Buatan Bandung Tembus Pasar AS-Eropa – Halaman all

    Unjuk Gigi di World Economic Forum, Rendang Jengkol dan Sapi Buatan Bandung Tembus Pasar AS dan Eropa
     
     
    Willy Widianto/Tribunnews.com
     
    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Salah satu produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) asal Bandung, Jawa Barat, mendunia karena berhasil ikut di ajang World Economic Forum (WEF) 2025 di Davos, Swiss.

    Salah satu produk makanan yang diperkenalkan adalah rendang sapi dan keripik rendang telur produksi UMKM Indonesia bernama Restu Mande.

    Pada acara yang berlangsung dari 20 hingga 24 Januari tersebut, produk unggulan UMKM tersebut, rendang sapi dan keripik rendang telur, jadi favorit pengunjung di Paviliun Indonesia.

    Selain itu, UMKM Indonesia ini juga memperkenalkan sejumlah racikan khas Indonesia mulai dari bumbu rendang, bumbu ayam gulai, teri balado hijau, dan rendang jengkol. 

    Business Development Director Restu Mande, Utami Ichda Ramadhanty mengaku merasa terhormat atas sambutan hangat yang diterima saat acara WEF 2025 di Swiss.

    “Jujur, awalnya kaget ya ketika salah satu tim Grab menghubungi kita untuk nawarin Restu Mande ke Swiss. Sempat mikir ini ditipu apa gimana, tapi alhamdulillah ternyata beneran. Senang banget bisa dapat sambutan hangat dari pengunjung. Mereka terkesan pas cobain produknya karena rasanya autentik. Terus produknya tahan lama dan praktis juga, pengunjung jadi antusias untuk bawa pulang produk kami,” kata Utami, Selasa (28/1/2025).

    Selain menawarkan rasa autentik yang kaya akan bumbu rempah, produk UMKM Indonesia ini memiliki keunggulan lain dengan kepemilikan sertifikasi kualitas makanan yang lengkap, bahkan berhasil memenuhi standar dan sertifikasi Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat yang sangat sulit untuk didapat. 

    Tak hanya itu, ia pun telah mengantongi berbagai sertifikasi mulai dari sertifikasi Halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Good Manufacturing Practice Certified (GMP), dan Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP) Certified.

    “Dapat sertifikasi FDA itu nggak gampang. Kami harus pastikan semua standar terpenuhi, dari fasilitas produksi sampai uji produk. Sekarang, ada empat produk kami yang sudah sertifikasi FDA, yaitu bumbu rendang, bumbu ayam gulai, teri balado hijau, dan rendang jengkol. Selain bisa masuk ke pasar Amerika, kami bisa juga masuk ke pasar negara lain yang menerima sertifikasi ini seperti Kanada, Selandia Baru, dan Jepang,” ujar Utami.

    Sertifikasi lengkap ini jadi bekal utama untuk melakukan ekspansi ke pasar internasional.

    Saat ini, produk-produk UMKM itu sudah berhasil masuk ke pasar Papua Nugini, Qatar, Australia, dan Singapura.

    PRODUKSI RENDANG – Proses produksi dari produk unggulan Restu Mande, rendang sapi dan rendang jengkol, baik untuk menu di rumah makan maupun kemasan instan. Racikan khas Indonesia ini mencuri perhatian pengunjung di ajang World Economic Forum (WEF) 2025 yang digelar di Davos, Swiss.

    Sempat Diadang Pandemi

    Perjalanan Utami hingga mampu ada di posisi saat ini tidak selalu mulus.  

    Pandemi COVID-19 jadi tantangan terberat baginya sebab pendapatan rumah makan yang berada di pusat Kota Bandung (Jawa Barat) ini menurun drastis.

    Namun, dengan memanfaatkan platform pemesanan online seperti Grab, ia mampu untuk perlahan bangkit dan justru tumbuh melejit. 

    “Dengan bergabung sebagai Mitra Merchant Grab sejak tahun 2020, kami bisa jangkau lebih banyak pelanggan. Hasilnya, penjualan kami malah naik 300 persen dibandingkan pendapatan sebelum pandemi. Hingga pandemi berakhir, pendapatan kami masih tetap stabil hingga sekarang,” ujar Utami.

    Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi mengatakan pihaknya bangga telah menjadi bagian dari perjalanan Restu Mande, dari mendukung digitalisasi bisnis hingga membantu mencapai pertumbuhan bisnis yang signifikan dalam memperluas jangkauan distribusi dan konsumen, sehingga pendapatan menjadi berlipat ganda. 

    “Keikutsertaan Restu Mande di Paviliun Indonesia adalah bentuk komitmen kami dalam mendorong UMKM asli Indonesia, sekaligus membuktikan bahwa inovasi lokal mampu bersaing di pasar global,” ujarnya.

    Dia menyatakan, pihaknya tidak hanya fokus pada keuntungan, tetapi juga menciptakan dampak positif bagi komunitas lokal dengan membuka peluang kerja bagi ibu rumah tangga tanpa meninggalkan peran mereka di rumah, dengan tawaran jam kerja yang fleksibel.

    Salah satu kisah inspiratif datang dari Bu Cicih, ibu tunggal berusia 50 tahun yang telah bekerja di UMKM tersebut selama 15 tahun, dan berhasil membesarkan dan menyekolahkan anak-anaknya hingga lulus.

    Selain itu, UMKM ini juga bekerja sama dengan petani lokal di sekitar Bandung (Jawa Barat) untuk memastikan bahan baku berkualitas, seperti daging dan rempah-rempah, didapat langsung dari sumbernya.

    Dengan memutus mata rantai tengkulak dan membeli langsung dari petani, tentu meningkatkan pendapatan petani sekaligus memastikan kualitas bahan baku tetap terjaga.

    Sehingga, keberlanjutan usaha ini tidak hanya demi kesuksesan roda usaha UMKM tersebut, tetapi juga untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.

    Ke depannya, Restu Mande berambisi untuk terus berkembang dan mengenalkan cita rasa Indonesia di kancah global.

    Usai mengikuti Paviliun Indonesia di Davos, Swiss, mereka tengah mempersiapkan persyaratan untuk sertifikasi EFSA (European Food Safety Authority) demi memperluas pasar ke Eropa. 

    “Semoga langkah kami bisa memotivasi UMKM lain bahwa produk lokal juga bisa go international,” kata Utami.

  • Relawan Bolone Mase fokus pemberdayaan masyarakat lewat usaha ekonomi produktif

    Relawan Bolone Mase fokus pemberdayaan masyarakat lewat usaha ekonomi produktif

    Sumber foto: A Muhtarom/elshinta.com.

    Relawan Bolone Mase fokus pemberdayaan masyarakat lewat usaha ekonomi produktif
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 28 Januari 2025 – 22:45 WIB

    Elshinta.com – Ketua Umum Relawan Bolone Mase, Kuat Hermawan Santoso, melakukan silaturahmi ke Rembang, Jawa Tengah untuk mempererat hubungan dengan sesama relawan.
    Relawan Bolone Mase sendiri merupakan relawan pendukung Gibran Rakabuming Raka saat Pilpres 2024.

    Dalam pertemuan tersebut, Kuat menegaskan bahwa Bolone Mase kini fokus pada pemberdayaan masyarakat, khususnya di sektor ekonomi mandiri.

    “Kami mendorong masyarakat meningkatkan kesejahteraan melalui usaha ekonomi produktif seperti UMKM,” ujar Kuat, Senin (27/1).

    Salah satu program unggulan Bolone Mase adalah pendirian angkringan di berbagai daerah, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, NTB, Jambi, dan Bali. Saat ini, sudah ada 350 angkringan yang beroperasi dari target ribuan unit, termasuk tiga yang telah berdiri di Rembang.

    Selain angkringan, relawan Bolone Mase juga membentuk koperasi untuk mendukung sektor peternakan, perdagangan, pertanian, dan perkebunan. Kuat mencontohkan koperasi peternakan yang telah berjalan di Jawa Timur, meliputi usaha sapi, kambing, ayam, dan ikan lele.

    “Minggu depan, kami akan memberikan bantuan alat pengolah serabut kelapa di Jawa Tengah untuk dijadikan tali kerja sama dengan sektor swasta. Ini bagian dari pengembangan ekonomi berbasis produksi,” tambahnya dilaporkan Kontributor Elshinta, A Muhtarom, Selasa (28/1).

    Di sisi lain, Bolone Mase juga berkomitmen untuk mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran dengan memberikan berbagai masukan terkait kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat.

    “Ngawal bisa berbentuk program atau gagasan. Kita bediakusi dengan para pengambil kebijakan tentang kondisi masyarakat hari ini agar masyarakat tetap sejahtera di tengah situasi ekonomi global yang tidak menentu,” tutup Kuat.

    Sementara itu, Koordinator Bolone Mase Rembang, Nanang Izzudin Haromi, berharap silaturahmi ini dapat memperkuat solidaritas antarrelawan dan mendukung keberhasilan program-program pemerintah.

    Sumber : Radio Elshinta