Hewan: Sapi

  • Tanda Kiamat Kian Dekat, Bill Gates Langsung Tunjuk Indonesia

    Tanda Kiamat Kian Dekat, Bill Gates Langsung Tunjuk Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pendiri Microsoft Bill Gates menyoroti ‘tanda-tanda kiamat’ yang disebabkan oleh perubahan iklim dan pemanasan global yang mulai terasa di mana-mana.

    Pendiri Microsoft tersebut baru-baru ini mengungkap fakta baru dalam blog personalnya pada Februari lalu. Dalam pemaparannya, Gates juga turut menyinggung Indonesia.

    Gates membeberkan fakta bahwa setiap tahun, aktivitas di Bumi menghasilkan 51 miliar ton gas rumah kaca. Sebanyak 7% berasal dari produksi lemak dan minyak dari hewan dan tumbuhan.

    “Untuk memerangi perubahan iklim, kita harus mengubah angka tersebut ke nol,” kata dia, dikutip dari blog personalnya, Jumat (22/11/2024).

    Lebih lanjut, Gates sadar bahwa rencana untuk menghilangkan konsumsi lemak hewan bagi manusia tidak realistis. Pasalnya, manusia sudah tergantung dengan lemak hewan dengan alasan yang logis.

    Lemak hewan menyimpan nutrisi dan kalori yang dibutuhkan oleh manusia. Namun, ada cara yang bisa dilakukan untuk mengambil lemak tanpa memproduksi emisi, menyiksa hewan, dan menghasilkan zat kimia berbahaya.

    Solusinya sudah ditemukan oleh startup bernama ‘Savor’, yang mana ia turut menjadi salah satu investornya.

    Savor menciptakan lemak dari sebuah proses yang melibatkan karbondioksida dari udara dan hidrogen dari air. Senyawa tersebut lalu dipanaskan dan dioksidasi sehingga terjadi pemisahan komponen asam yang menciptakan formulasi lemak.

    Gates mengklaim lemak yang dihasilkan memiliki molekuk serupa yang ditemukan dari susu, keju, sapi, dan minyak nabati.

    Minyak Sawit dan Indonesia

    Selain produksi lemak hewan yang merusak lingkungan, Gates juga menyoroti faktor yang menciptakan dampak lebih besar yakni minyak sawit.

    “Saat ini, minyak sawit adalah lemak nabati yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Sebagian ditemukan pada makanan sehari-hari seperti kue, mie instan, krim kopi, makanan beku, hingga makeup, sabun badan, odol, deterjen, deodoran, makanan kucing, formula bayi, dan sebagainya. Bahkan, minyak sawit juga digunakan untuk biofuel dan mesin diesel,” ia menuturkan.

    Gates menegaskan bahwa masalah pada minyak sawit bukan soal penggunaannya, tetapi bagaimana proses menghasilkannya. Mayoritas jenis sawit asli jenis Afrika Barat dan Tengah tidak tumbuh di banyak wilayah. Pohon itu hanya tumbuh subur di tempat-tempat yang dilewati garis khatulistiwa.

    “Hal ini menyebabkan penggundulan hutan di area-area khatulistiwa untuk mengonversinya menjadi lahan sawit,” kata Gates.

    Proses ini berdampak buruk bagi keragaman alam dan menyebabkan pukulan telak bagi perubahan iklim. Pembakaran hutan menciptakan emisi yang banyak di atmosfer dan mengakibatkan peningkatan suhu.

    “Pada 2018, kehancuran yang terjadi di Malaysia dan Indonesia saja sudah cukup parah hingga menyumbang 1,4% emisi global. Angka itu lebih besar dari seluruh negara bagian California dan hampir sama besarnya dengan industri penerbangan di seluruh dunia,” Gates menjelaskan.

    Sayangnya, Gates mengakui bahwa peran minyak sawit sulit tergantikan. Sebab, komoditas sawit murah, tidak berbau, dan melimpah.

    “MInyak sawit juga satu-satunya minyak nabati dengan keseimbangan lemak jenuh dan tak jenuh yang hampir sama, itulah sebabnya minyak ini sangat serbaguna. Jika lemak hewan adalah bahan utama dalam beberapa makanan, maka minyak sawit adalah pemain tim yang dapat bekerja untuk membuat hampir semua makanan dan barang-barang non-makanan menjadi lebih baik,” Gates menjelaskan.

    Untuk alasan-alasan tersebut, Gates mengatakan sudah ada perusahaan-perusahaan yang mencoba mengatasinya. Salah satunya C16 Biosciences yang berupaya membuat alternatif minyak sawit.

    Sejak 2017, Gates mengatakan C16 mengembangkan produk dari mikroba ragi liar menggunakan proses fermentasi yang tidak menghasilkan emisi sama sekali.

    Meski secara kimiawi berbeda dari minyak sawit konvensional, namun minyak C16 mengandung asam lemak yang sama, sehingga dapat digunakan untuk aplikasi serupa.

    Dengan solusi tersebut, Gates berharap dampak perubahan iklim bisa ditanggulangi agar tanda ‘kiamat’ tak mengguncang kehidupan manusia lebih lanjut.

    (fab/fab)

  • Google Didenda Rp202,5 Miliar, KPPU: Terbesar Sepanjang Sejarah

    Google Didenda Rp202,5 Miliar, KPPU: Terbesar Sepanjang Sejarah

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengeklaim besaran denda senilai Rp202,5 miliar kepada raksasa teknologi Google merupakan nilai denda terbesar sepanjang sejarah di KPPU.

    Dalam keterangan resmi KPPU yang dikutip pada Sabtu (1/2/2025), angka tersebut bahkan melampaui total denda terkait perkara kartel sapi impor di Jabodetabek pada 1 April 2016 lalu yang sebesar Rp170 miliar.

    “Besaran denda sebesar Rp 202,5 miliar telah dijatuhkan KPPU kepada Google LLC dalam Perkara Nomor 03/KPPU- I/2024 tentang Dugaan Pelanggaran Pasal 17, Pasal 19 huruf a dan b, dan Pasal 25 huruf a dan huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 terkait Penerapan Google Play Billing System,” tulis keterangan resmi itu.

    Dilanjutkannya, dalam putusan pada 21 Januari 2025 kemarin, pengenaan besaran denda mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 44 Tahun 2021 tentang pelaksanaan larangan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.

    “Majelis Komisi menentukan perhitungan besaran denda berdasarkan total penjualan yaitu paling banyak sebesar 10% dari total penjualan pada pasar bersangkutan dan kurun waktu terjadinya pelanggaran terhadap undang-undang,” sebutnya.

    Adapun, Majelis Komisi menetapkan periode waktu dalam perkara ini dimulai sejak Google LLC mewajibkan para pengembang aplikasi untuk menggunakan Google Play Billing System pada aplikasi yang memiliki transaksi pembelian di dalamnya, yakni 1 Juni 2022 hingga 31 Desember 2024.

    Sementara itu, untuk nilai total penjualannya, Majelis Komisi menggunakan laporan Google LLC periode 2022-2023 yang teraudit dan diserahkan kepada Komisi Sekuritas serta Bursa Amerika Serikat.

    “Data total penjualan tersebut dilaporkan untuk tingkat dunia dan untuk seluruh produk yang dihasilkan Google LLC. Akumulasi total penjualan tersebut digunakan untuk melakukan perhitungan rata-rata total penjualan Google LLC yang bersumber dari Google Play Store di Indonesia selama periode Juni 2022 – Desember 2024,” pungkasnya.

  • Akademisi Soroti Kebijakan Impor Daging dari Negara yang Belum Bebas PMK – Halaman all

    Akademisi Soroti Kebijakan Impor Daging dari Negara yang Belum Bebas PMK – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah dinilai tidak serius menangani wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Indonesia.

    Pernyataan ini terkait rencana impor daging dari negara yang belum bebas PMK.

    India merupakan salah satu negara yang belum bebas PMK.

    Guru Besar IPB Prof. Dwi Andreas Santosa menyatakan, Indonesia harus menghentikan impor dari negara belum bebas dari PMK jika ingin terbebas dari virus yang menyebar melalui udara tersebut.

    “Iya, kalau Indonesia mau ke arah sana ya seperti itu. Jadi tidak mengimpor dari negara-negara yang belum bebas PMK.” kata Prof Dwi Andreas Santosa dalam keterangan, Sabtu (1/2/2025).

    Menurutnya, wabah PMK yang kembali merebak di Tanah Air sebagai gelombang kedua dari PMK yang terjadi pada tahun 2022 lalu.

    “Dugaan saya, penyebab gelombang pertama adalah pembukaan pintu impor daging sapi dari India, yang saat itu belum bebas PMK,” kata Prof. Dwi Andreas.

    Dia menduga wabah PMK berasal dari India cukup beralasan karena sebelumnya Indonesia telah dinyatakan bebas PMK sejak tahun 1990, sementara India belum bebas PMK.

    “Ya, itu karena Indonesia membuka pintu impor daging kerbau dari India. India merupakan negara yang belum bebas PMK. Nah, sehingga dugaan saya ya pasti kemungkinan besar asalnya dari sana. Walaupun ada berbagai pendapat yang macam-macam yang lainnya, tapi dugaan saya dari sana,” ujarnya.

    Dwi menjelaskan bahwa dampak wabah ini sangat signifikan bagi peternak, dengan penurunan populasi sapi perah mencapai sekitar 80 ribu ekor.

    “Dari 580 ribu sapi perah pada tahun 2021, jumlahnya turun menjadi 507 ribu pada tahun 2022,” katanya.

    Sebelumnya, di tengah merebaknya wabah PMK, pemerintah tetap melanjutkan rencana impor daging dari India.

    Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa mengatakan, pemerintah akan menugaskan BUMN Pangan untuk mengimpor daging kerbau setelah ada keputusan resmi pemerintah.

    Menurutnya, keputusan penugasan tersebut akan terbit secepatnya pekan depan.

    Dia menjelaskan importasi daging kerbau akan memakan waktu sekitar sebulan.

    Ketut menjelaskan saat ini izin impor kerbau dan sapi masih ditunda agar peternak lokal dapat menikmati masa panen.

    “Kami tidak mempermasalahkan penugasan maupun izin impor daging agar harga daging dalam negeri naik dulu. Tujuannya agar penternak di dalam negeri bisa menikmati masa panen,” kata Ketut, Jumat (31/1/2025).

    Untuk diketahui, pemerintah menugaskan PT Rajawali Nusantara Indonesia untuk mengimpor 100.000 ton daging kerbau dari India.

    “Artinya, kami masih bisa mengejar pengadaan daging kerbau menjelang Ramadan 2025. Pekan depan proses penugasan impor daging kerbau sepertinya akan dimulai,” katanya.

  • Pj Gubernur Jatim dan Pj Gubernur DKI Jakarta Bertemu di Surabaya, Bahas Apa?

    Pj Gubernur Jatim dan Pj Gubernur DKI Jakarta Bertemu di Surabaya, Bahas Apa?

    Surabaya (beritajatim.com) – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono dan Pj Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi melakukan Penandatanganan Adendum Kesepakatan Bersama Antara Pemprov Jatim dan Pemprov DKI Jakarta di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (31/1/2025).

    Penandatanganan adendum berdasarkan kesepakatan bersama nomor: 100.3.7.1/17/KSB/011.3/2025 tanggal 31 Januari 2025 ini bertujuan untuk memperkuat sinergi di berbagai bidang yang sebelumnya telah terjalin dengan baik.

    “Pertemuan hari ini merupakan bentuk upaya nyata untuk menguatkan sinergi program kerjasama di berbagai bidang antara Pemprov Jatim dan DKI Jakarta,” ujar Adhy.

    “Pada prinsipnya tentu ini sangat penting karena kerja sama antar daerah itulah kunci untuk bisa mengendalikan inflasi dengan baik. Semoga pertemuan ini bisa berdampak positif bagi Jawa Timur maupun DKI Jakarta,” harapnya menambahkan.

    Kerja sama Pemprov Jatim dan DKI Jakarta sendiri telah terjalin sejak tanggal 3 Juni 2021 dan akan berakhir pada 3 Juni 2026. Adhy menyebut, ke depannya kerja sama akan dikembangkan seiring dengan kebutuhan antara kedua daerah. Maka dari itu, diperlukan beberapa penyesuaian dalam kesepakatan bersama tersebut.

    “Di antaranya bidang pangan; pengembangan pertanian, peternakan, dan perdagangan; peluang penanaman modal; pariwisata dan ekonomi kreatif; sdm; kehutanan; koperasi dan umkm; serta bidang lainnya yang terkait urusan pemerintahan,” terang Adhy.

    Adhy menambahkan, Jawa Timur bisa menjadi partner kerja sama lantaran memiliki beberapa kelebihan di berbagai sektor. Dari sisi ekonomi, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tumbuh positif sebesar 4,91 persen pada triwulan III tahun 2024.

    “Jawa Timur juga mampu mengendalikan tingkat inflasi sesuai sasaran nasional 2,5+1 persen. Dimana, pada Desember 2024, inflasi Jatim sebesar 1,51 persen (y-on-y) dan didukung dengan kinerja investasi yang tumbuh signifikan,” terangnya.

    Lebih lanjut, Adhy juga menjelaskan Jawa Timur mampu mempertahankan posisi sebagai produsen padi terbesar di Indonesia selama empat tahun berturut- turut sejak 2020 hingga 2023. Sedangkan berdasarkan angka sementara Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi Jatim tahun 2024 mencapai 9,23 juta ton-gkg atau setara 5,32 juta ton beras,

    “Ini berkontribusi sebesar 17,52 persen terhadap produksi padi nasional,” ucapnya.

    Dalam kesempatan ini, Adhy menyampaikan bahwa Pemprov Jatim juga meluncurkan program korporasi petani. Melalui program tersebut, ia berharap daya tawar terhadap tengkulak dan daya saing petani bisa meningkatkan.

    “Program ini juga sekaligus sebagai alternatif solusi meningkatkan kesejahteraan petani, memperkuat ketahanan pangan, sekaligus mengendalikan inflasi pangan,” katanya.

    Sementara di sektor peternakan, lanjut Adhy, Jawa Timur konsisten menjadi gudang ternak nasional. Sapi perah Jatim berkontribusi 62 persen terhadap populasi sapi perah nasional dan sapi potong Jatim berkontribusi 28 persen terhadap populasi sapi potong nasional.

    “Populasi sapi Jawa Timur pun yang terbanyak di Indonesia,” terangnya.

    Banyaknya populasi sapi yang ada di Jawa Timur ini, kata Adhy, membuat Pemprov Jatim terus berupaya untuk menekan wabah yang sedang mengancam. Seperti halnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD). Vaksinasi pun terus digencarkan.

    “Saat ini telah dilaksanakan vaksinasi PMK sebanyak 14,7 juta dosis atau 95 persen dari target vaksinasi 15,4 juta dosis. Meski begitu secara nasional Jawa Timur tetap menempati peringkat I untuk populasi sapi,” jelasnya.

    Tak berhenti di situ, untuk mempertahankan status tersebut, Jawa Timur menjalankan implementasi rencana aksi road map exit strategy PMK.

    “Hasilnya kejadian penyakit PMK di Jawa Timur telah dapat dikendalikan,” tegasnya.

    Lebih dari itu, Adhy mengungkapkan di tahun anggaran 2025, ia mengimbau agar dinas peternakan mengalokasikan kebutuhan obat, vaksin, semen beku, N2 cair untuk kawin suntik/inseminasi buatan (IB). Saat ini, pemerintah pusat dan provinsi telah mengalokasikan anggaran untuk fasilitasi vaksinasi, obat, vasilitasi IB.

    “Hanya saja masih belum mencukupi dari kebutuhan,” katanya.

    Adhy menyebut beberapa hal tersebut dapat menjadi gambaran untuk menindaklanjuti kerja sama bidang penguatan dan komoditas pangan. Menurutnya Jawa Timur sebagai lumbung pangan nasional pun membutuhkan pasar agar tidak terjadi over suply.

    “Dan Insya Allah ini akan terjadi kebermanfaatan bagi kedua belah pihak tadi bukan hanya produknya tetapi juga pelayanan peningkatan kapasitas bagaimana kelembagaan bagaimana teknologi yang berkaitan dengan peternakan,” jelasnua.

    Di sisi lain, Adhy menyambut baik kerja sama bisnis yang melibatkan PT. Food Station Tjipinang Jaya (BUMD Jakarta) dengan mitra bisnis jatim yaitu UD. Sahabat Tani; Kontak Tani Nelayan Andalan Jawa Timur dan BUMD Jatim Graha Utama (JGU).

    “Kami optimistis, kerja sama antara Jawa Timur dengan DKI Jakarta mampu semakin harmonis dan potensi kerja sama yang lebih luas dapat digali lebih dalam lagi,” harapnya.

    Sementara itu, Pj. Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi mengatakan, penandatanganan adendum dengan Pemprov Jatim ini penting dilakukannya. Karena sebagian pusat perdagangan dan distribusi, DKI Jakarta membutuhkan suplai yang cukup untuk ketahanan pangan dan mengendalikan inflasi.

    “Ini memang sangat strategis dalam rangka kita meningkatkan ketahanan pangan, ini juga sesuai dengan arahan Bapak Presiden Prabowo, dimana kita betul-betul ketahanan pangan harus kita tingkatkan dan kita pertahankan,” ungkapnya.

    “Kita juga harus menuju swasembada pangan dan DKI Jakarta sangat butuh kerja sama ini,” pungkasnya. (tok/ian)

  • Harga cabai rawit merah pada Jumat Rp63.650 per kilogram

    Harga cabai rawit merah pada Jumat Rp63.650 per kilogram

    Ilustrasi – Penjual menyortir cabai rawit merah di Pasar Agung, Depok, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/wsj.

    Harga cabai rawit merah pada Jumat Rp63.650 per kilogram
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 31 Januari 2025 – 12:47 WIB

    Elshinta.com – Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang dikelola Bank Indonesia mencatat pada Jumat pukul 09.00 WIB, harga cabai rawit merah di tingkat pedagang eceran Rp63.650 per kilogram (kg), serta bawang merah Rp37.550 per kg dan bawang putih di harga Rp42.550 per kg.

    Selain itu beras kualitas bawah I di harga Rp13.850 per kg; beras kualitas bawah II Rp13.700 per kg; beras kualitas medium I Rp14.900 per kg; beras kualitas medium II Rp14.800 pr kg. Lalu, beras kualitas super I di harga Rp15.950 per kg; dan beras kualitas super II Rp15.700 per kg.

    Selanjutnya, PIHPS mencatat harga cabai merah besar mencapai Rp63.850 per kg; cabai merah keriting Rp60.500 per kg; dan cabai rawit hijau Rp59.400 per kg. Kemudian, daging ayam ras segar Rp34.850 per kg; daging sapi kualitas I Rp132.950 per kg; daging sapi kualitas II Rp125.400 per kg.

    Harga komoditas berikutnya yakni gula pasir kualitas premium tercatat Rp19.150 per kg; gula pasir lokal Rp18.250 per kg. Sementara itu, minyak goreng curah di harga Rp19.350 per kg, minyak goreng kemasan bermerek I di harga Rp21.590 per kg; minyak goreng kemasan bermerek II di harga Rp20.900 per kg. Sedangkan, telur ayam ras segar di harga Rp29.400 per kg.

    Sumber : Antara

  • KPPU sidak pasar tradisional Medan

    KPPU sidak pasar tradisional Medan

    Sumber foto: Diurnawan/elshinta.com.

    KPPU sidak pasar tradisional Medan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 31 Januari 2025 – 16:37 WIB

    Elshinta.com – KPPU Kanwil I bersama Dinas Perdagangan Perindustrian, Energi, dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Provinsi Sumut melakukan monitoring harga komoditas pangan ke sejumlah pasar tradisional di Kota Medan.

    Sidak pertama dilaksanakan di Pasar Kemiri di Simpang Limun Medan, selanjutnya sidak ke Pasar Halat dan yang terakhir ke Pusat Pasar (Pasar Sentral). Ridho Pamungkas selaku kepala KPPU Kanwil I bersama Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag ESDM, Charles TH Situmorang memimpin tim sidak gabungan dari dua instansi tersebut.

    Dari hasil survey di pasar harga sejumlah komoditas cenderung stabil, meskipun beberapa masih relatif stabil tinggi. Beras premium Rp. 156.000/10Kg, sedangkan beras SPHP Rp. 65.000/5Kg. Sementara minyakita rata-rata Rp. 17.000/L, atau masih diatas harga HET yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp. 15.700. 

    Untuk Daging ayam, sapi dan telur cenderung turun dibandingkan dengan awal tahun. Daging sapi Rp. 120.000/Kg,  daging ayam Rp. 29.000/Kg, telur ayam Rp. 1.500-2.000/butir.

    Walaupun harga minyakita masih relatif tinggi namun tidak ditemuan kecurangan seperti perilaku bundling atau menjual paketan beberapa produk dalam satu kemasan. “KPPU akan terus melakukan pengawasan terkait harga komoditas di pasaran khususnya mendekati hari besar Idul Fitri nanti,” ujar Ridho seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Diurnawan, Jumat (31/1). 

    Terkait harga komoditi hortikultura seperti tomat, cabai, bawang, dan sayuran mengalami kenaikan karena terpengaruh oleh kondisi cuaca. Pasokan cabai merah yang sebagian besar dipasok dari Tanah Karo dihargai Rp.65.000/kg oleh pedagang. 

    Charles TH Situmorang mengatakan pemerintah akan terus mengupayakan agar harga sembako tetap stabil dan pasokan tetap aman khususnya menjelang Ramadhan nanti. Selain itu pemerintah juga akan membuat pasar murah disejumlah daerah untuk memastikan harga tetap stabil.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Akhir Pekan Menikmati Keindahan Padang Sabana Mausui di Manggarai Timur NTT

    Akhir Pekan Menikmati Keindahan Padang Sabana Mausui di Manggarai Timur NTT

    Liputan6.com, Jakarta – Padang Sabana Mausui merupakan sebuah destinasi wisata alam yang memukau, terletak di kawasan Perkampungan Mausui, Kelurahan Watunggene, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur.

    Hamparan padang rumput yang luas ini menjadi salah satu daya tarik utama bagi para pencinta alam dan pelancong yang ingin merasakan keindahan lanskap khas daerah tropis Indonesia. Berada di ketinggian yang cukup signifikan, padang sabana menawarkan panorama menawan yang memanjakan mata.

    Pemandangan hijau yang terhampar sejauh mata memandang, berpadu dengan birunya langit dan semilir angin yang membawa aroma segar rumput liar, menciptakan suasana yang damai dan menenangkan. Padang Sabana Mausui tidak hanya dikenal karena keindahan bentang alamnya, tetapi juga karena keberagaman hayatinya.

    Di kawasan ini, pengunjung dapat menemukan berbagai spesies tumbuhan khas savana yang tumbuh subur, seperti alang-alang, ilalang, dan beberapa jenis pohon kecil yang tersebar secara alami. Selain itu, fauna lokal yang hidup di sekitar padang rumput ini menambah pesona tersendiri bagi para wisatawan yang gemar mengamati kehidupan liar.

    Burung-burung endemik, seperti perkutut dan beberapa jenis elang, sering terlihat beterbangan di langit Mausui, memberikan sentuhan kehidupan yang dinamis pada lanskap yang tenang ini.

    Tidak jarang, gerombolan kuda atau sapi milik warga setempat tampak merumput di sekitar savana, menambah nuansa pedesaan yang asri dan autentik. Keunikan lain dari Padang Savana Mausui adalah posisinya yang strategis, dikelilingi oleh perbukitan dan lembah yang mempesona.

    Dari titik tertinggi di savana ini, pengunjung dapat menikmati pemandangan spektakuler berupa perpaduan antara padang rumput yang luas, perkampungan tradisional yang tersebar di kejauhan, hingga deretan bukit hijau yang menjadi latar belakang alami.

    Saat matahari terbit atau tenggelam, savana ini berubah menjadi panggung alam yang magis. Kilauan sinar matahari yang memantul di atas rerumputan menciptakan gradasi warna yang luar biasa, mulai dari keemasan hingga kemerahan, menjadikan momen tersebut sangat berkesan bagi siapa pun yang menyaksikannya.

  • Wabah PMK Merebak, Apa Kabar Rencana Impor Sapi?

    Wabah PMK Merebak, Apa Kabar Rencana Impor Sapi?

    Jakarta

    Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merebak di sejumlah sentra peternakan, seperti di Pulau Jawa, Lampung, Bali, hingga Nusa Tenggara Barat (NTB). Sejalan dengan itu, pemerintah akan mengimpor sebanyak 2 juta impor sapi perah dan sapi pedaging selama lima tahun ke depan.

    Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan Brasil, menjadi salah satu negara pengimpor sapi perah. Dia menyebut Brasil akan mendapat predikat terbebas dari wabah tersebut paling lambat tahun depan.

    “Kan ini jadi isu seolah-olah negara PMK, ini Brazil sudah sekian tahun, nanti bisa dicek, sudah bebas dari PMK, sudah tidak ada vaksinasi. Insyaallah kemungkinan di tahun ini atau tahun depan, dia sudah bebas, negara bebas PMK,” kata Sudaryono saat ditemui di Graha Mandiri, Jumat (31/1/2025).

    Dia pun menerangkan alasan Brasil menjadi negara impor sapi ke Indonesia. Menurut Sudaryono, angka populasi sapi hidup di Brasil tinggi, yakni sekitar 200 juta sapi. Selain itu, kondisi cuaca di Brasil juga tidak jauh berbeda dengan Indonesia sehingga sapi lebih mudah beradaptasi.

    Di sisi lain, pihaknya juga terus memonitor wabah PMK dalam negeri. Dia juga mendorong agar peternak lokal terus melakukan vaksin secara mandiri.

    Pria yang akrab disapa Mas Dar ini menyebut harga vaksin berkisar Rp 17.000-25.000 per dosis. Dengan harga yang masih itu masih bisa diupayakan oleh peternak lokal.

    “Karena harga vaksinnya Rp 17.000 sampai Rp 25.000 satu dosis ya. Saya kira, begitu dibandingkan dengan harga sapinya kan tentu sangat harga sapi sampai Rp 30 juta gitu kan Rp 17.000 saya kira. Bukan saya tidak mengecilkan nilai uang, tapi maksud saya dibandingkan Rp 30 juta kan Rp 17.000 itu, saya kira sangat affordable lah Bisa diupayakan,” imbuh Sudaryono.

    (acd/acd)

  • Cuaca Ekstrem Terjang Oro-Oro Ombo Kota Batu, Kandang Ternak Warga Ambruk-Pohon Tumbang Tutupi Jalan

    Cuaca Ekstrem Terjang Oro-Oro Ombo Kota Batu, Kandang Ternak Warga Ambruk-Pohon Tumbang Tutupi Jalan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Dya Ayu

    TRIBUNJATIM.COM, BATU – Cuaca ekstrem yang terjadi di Kota Batu pada Kamis (30/1/2025), mengakibatkan banyak pohon tumbang. 

    Setelah pohon tumbang di Area Pasar Laron Alun-alun Kota Batu menyebabkan 5 stand pedagang rusak, dan di Makam Umum Ngaglik hingga mengakibatkan beberapa makam rusak, pohon tumbang juga terjadi di Oro-oro Ombo Kecamatan Batu.

    Kejadian pertama di Dusun Dresel, Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu.

    Angin kencang yang melanda Wilayah Kota Batu itu mengakibatkan pohon Waru dengan diameter  50 centimeter dan tinggi 10 meter tumbang.

    “Iya menimpa rumah bagian dapur dan kamar mandi milik Pak Iksan Azhari. Sejak pagi tadi memang anginnya kencang dan hujan. Tidak tahunya pohonnya tumbang dan langsung menimpa rumah ini tadi,” kata warga setempat, Bambang, Kamis (30/1/2025).

    Kejadian kedua pohon tumbang di Desa Oro-oro Ombo terjadi di Jalan Raya Oro-oro Ombo. Pohon jenis galitus dengan diameter 120 centimeter dan tinggi 15 meter tumbang.

    “Pohonnya jatuh dan menutup jalan. Tiba-tiba mak bruk gitu tadi. Untung tidak ada pengguna jalan yang tertimpa. Cuma menimpa kabel saja,” ujar warga setempat, Mutinah.

    Kejadian ketiga akibat cuaca ekstrem di Kota Batu di Desa Oro-oro Ombo terjadi di Jalan TVRI Dusun Dresel.

    Hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang mengakibatkan atap kandang sapi milik Juwono mengalami ambruk dengan dimensi panjang 6 meter dan lebar 12 meter.

    “Saat ini hewan ternak sudah diungsikan ke tempat yang aman,” singkat Juwono

  • Jumlah Pohon Tumbang Bertambah, BPBD Bondowoso Ingatkan Hal ini: Jangan Bakar Sampah di Bawah Pohon

    Jumlah Pohon Tumbang Bertambah, BPBD Bondowoso Ingatkan Hal ini: Jangan Bakar Sampah di Bawah Pohon

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

    TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO – Pohon tumbang akibat angin kencang di beberapa titik Bondowoso terus bertambah.

    Pada pukul 16.00 WIB, jumlah pohon tumbang mencapai enam. Kini hingga pukul 18.24 WIB, telah bertambah lagi di empat titik berbeda.

    Di antaranya yakni Desa Sumber Kalong, Desa Traktakan, Desa Pasarejo, Desa Tumpeng, Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari; Kelurahan Kademangan, Kelurahan Dabasah dan Kelurahan Badean, Kecamatan Bondowoso. Kemudian, Desa Gayam, Kecamatan Botolinggo, dan Desa Jurang Sapi, Kecamatan Tapen.
    Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bondowoso Yuliono Triandana,  mengatakan, akibat pohon tumbang ini ada 5 orang mengalami luka-luka karena pohon tumbang di Desa Sumber Kalong, Kecamatan Wonosari.

    Kemudian, satu rumah di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Badean tertimpa pohon.

    “Dari pagi kita di Bondowoso memang ada angin kencang,” ujarnya.

    Ia menerangkan, pihaknya membagi dua tim dalam menangani pohon tumbang ini. Mereka silih berganti bergerak dari satu lokasi ke lokasi yang lain.

    “Kita ada dua tim,” ujarnya.

    Pria akrab disapa Yuli ini pun menghimbau kepada masyarakat agar tidak membakar sampah di bawah pohon.

    Karena seperti kejadian pohon tumbang di Desa Sumber Kalong, Kecamatan Wonosari itu diperkirakan karena batang pohon Nyamplong di bawah terlihat gosong, karena terlihat ada bekas bakaran.

    ” kita himbau sekalian ya, masyarakat untuk tidak membakar sampah di bawah pohon. Terkikis. Selain kencang,” urainya.

    Selain itu, kata Yuli, diharapkan masyarakat juga memangkas pohon yang rimbun di sekitarnya.

    “Jika memang tidak ada kegiatan yang penting sebaiknya di rumah,” pungkasnya.

    Sebelumnya diberitakan, 5 orang terluka akibat tertimpa pohon tumbang karena angin kencang di Desa Sumber Kalong, Kecamatan Wonosari, pada Kamis (30/1/2025).

    Data diterima dari BPBD Bondowoso, satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak berkendara becak motor mengalami luka-luka. Di antaranya yakni Misbahul Munir (40), Syifaul Qolbi (5), dan Indrayani (28).

    Kemudian, dua orang pekerja koperasi berkendara sepeda motor Honda Reno vit warna hitam nopol P-5220-JT, juga terluka. Yaitu, Hilal dan Rasudi masing-masing berusia 25 tahun.