Hewan: Monyet

  • 7 Film Kartun Seru untuk Anak, Dijamin Bebas Kekerasan!

    7 Film Kartun Seru untuk Anak, Dijamin Bebas Kekerasan!

    Jakarta, Beritasatu.com – Menemani anak-anak dengan tontonan film kartun yang lucu tetapi tetap aman sangat penting di tengah banyaknya konten yang beredar. Salah satu pilihan terbaik adalah film kartun yang menghibur tanpa mengandung kekerasan.

    Selain menyenangkan, kartun-kartun ini juga bisa memberi pelajaran moral yang baik untuk si kecil. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut tujuh film kartun terbaik yang menghadirkan humor tanpa kekerasan dan sangat cocok untuk anak-anak!

    Film Kartun Lucu untuk Anak

    1. Motu Patlu

    Kartun asal India ini menceritakan dua sahabat, Motu dan Patlu, yang tinggal di kota kecil bernama Furfuri Nagar. Motu yang suka makan samosa sering kali membuat kekacauan karena tingkah lucunya, sementara Patlu selalu berusaha menyelesaikan masalah.

    Cerita mereka dipenuhi aksi konyol, karakter unik seperti Dr Jhatka dan Inspektur Chingum, serta humor slapstick yang aman dan menghibur. Tidak ada adegan kekerasan berlebihan, sehingga cocok banget buat tontonan keluarga.

    Bagi Anda yang ingin menyaksikan keseruan Motu patlu, kartun ini tayang setiap hari di BTV pada pukul 16.00 WIB, tentunya siap menghibur anak-anak dengan tontonan edukatif yang penuh keceriaan.

    2. Shaun the Sheep

    Shaun adalah seekor domba cerdas yang suka berpetualang bersama teman-temannya di peternakan. Uniknya, kartun ini tidak menggunakan dialog, tapi tetap bisa membuat penonton tertawa lewat ekspresi dan situasi yang lucu.

    Dengan gaya animasi stop-motion yang khas, kartun ini sangat kreatif dan menghibur. Anak-anak akan belajar tentang kerja sama, kepemimpinan, dan pentingnya berpikir kreatif dalam menghadapi masalah.

    3. Bluey

    Bluey adalah anak anjing berusia 6 tahun yang hidup bersama keluarga kecilnya di Australia. Setiap episode menggambarkan kegiatan sehari-hari yang penuh imajinasi, seperti bermain peran atau menjelajahi taman.

    Cerita Bluey tidak hanya lucu, tapi juga menyentuh hati. Banyak pesan positif tentang keluarga, kesabaran, dan kebersamaan yang disampaikan dengan cara yang ringan. Orang tua juga bisa ikut menikmati ceritanya.

    4. Peppa Pig

    Peppa Pig adalah seekor babi kecil yang hidup bersama keluarganya. Setiap episode menunjukkan kegiatan sehari-hari seperti pergi ke sekolah, bermain hujan, atau mengunjungi kakek-nenek.

    Kartun ini sangat cocok untuk anak-anak prasekolah. Bahasanya sederhana, gambarnya cerah, dan pesan moralnya kuat. Peppa mengajarkan anak-anak tentang kebaikan, rasa ingin tahu, dan pentingnya keluarga.

    5. Pocoyo

    Pocoyo adalah anak kecil lucu yang hidup di dunia warna-warni bersama teman-temannya seperti Elly si gajah dan Pato si bebek. Setiap episodenya mengajarkan hal-hal sederhana, mulai dari berhitung sampai mengenal bentuk dan warna.

    Gaya animasinya minimalis tapi menarik. Dengan narasi yang lembut dan alur cerita yang mudah dimengerti, Pocoyo sangat cocok untuk anak-anak usia dini. Humornya juga ringan dan menyenangkan.

    6. Doraemon

    Doraemon adalah robot kucing dari masa depan yang membantu Nobita, anak lelaki pemalas dan ceroboh. Dengan alat-alat canggih dari kantong ajaibnya, Doraemon mencoba memperbaiki hidup Nobita.

    Kartun ini populer di seluruh dunia karena ceritanya seru dan sarat nilai-nilai positif. Meski ada petualangan dan konflik kecil, semuanya disajikan dengan cara yang lucu dan penuh imajinasi, tanpa kekerasan berlebihan.

    7. Curious George

    George adalah seekor monyet kecil yang selalu penasaran dan ingin mencoba hal-hal baru. Ia tinggal bersama The Man with the Yellow Hat dan sering membuat kekacauan lucu karena rasa ingin tahunya yang besar.

    Kartun ini sangat edukatif dan cocok untuk anak-anak yang suka eksplorasi. Lewat George, anak-anak belajar sains, kreativitas, dan bagaimana belajar dari kesalahan. Semuanya dibalut dengan humor yang ringan dan aman.

    Kartun-kartun ini bisa menjadi pilihan hiburan yang menyenangkan sekaligus mendidik untuk anak-anak. Mereka tidak hanya tertawa, tapi juga belajar banyak hal baik tanpa perlu melihat adegan yang kasar atau tidak pantas. Selamat menonton bersama keluarga!

  • Monyet Albino Langka Milik Warga Sampang Dicuri, Satu Pelaku Ditangkap

    Monyet Albino Langka Milik Warga Sampang Dicuri, Satu Pelaku Ditangkap

    Sampang (beritajatim.com) – Monyet albino langka milik Jusup, warga Desa Paopale Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, hilang dicuri pada bulan Ramadhan lalu. Hewan berharga mahal yang sulit ditemukan ini diduga sudah lama menjadi incaran pencuri, mengingat harga jualnya yang sangat tinggi.

    Menurut keterangan Muhammad Awi, kehilangan monyet tersebut terjadi saat Jusup hendak melaksanakan sahur. “Saat bangun tidur, monyet peliharaannya sudah tidak ada di tempat biasanya,” ujarnya pada Senin (14/4/2024).

    Sebelumnya, ada warga yang menyaksikan dua orang berboncengan mengendarai sepeda motor memasuki rumah Jusup pada malam kejadian. Upaya pencarian terus dilakukan, dan diduga monyet tersebut telah dijual ke Surabaya. Pihak keluarga berusaha menghubungi pembeli, namun ponsel pembeli tidak bisa dihubungi.

    Beruntung, salah satu pelaku berhasil ditangkap oleh warga setempat. Kasus ini mendapat perhatian serius dari warga yang berharap pihak kepolisian menangani masalah ini dengan tegas.

    Kasihumas Polres Sampang, Ipda Andi Amin, membenarkan kejadian tersebut. “Pelaku berinisial MT sudah berhasil diamankan pada Minggu (6/4/2025) kemarin dan kasus ini masih dalam pengembangan,” tutupnya. [sar/beq]

  • Pelaporan Polisi, Klarifikasi dan Permintaan Maaf

    Pelaporan Polisi, Klarifikasi dan Permintaan Maaf

    PIKIRAN RAKYAT – Pengasuh Ponpes Roudlotul Fatihah Fuad Riyadi (Gus Fuad Plered) diduga menghina Guru Tua yakni Habib Idrus bin Salim Aljufri sekaligus pendiri organisasi Islam Alkhairaat.

    Polemik berawal dari usulan gelar pahlawan nasional pada Guru Tua. Gus Fuad Plered menganggapnya tak memiliki nilai historis, dan sosoknya dinilai tidak memiliki kontribusi signifikan pada perjuangan kemerdekaan Indonesia.

    Fuad Riyadi melontarkan kata “monyet” dan “pengkhianat” yang oleh banyak pihak dialamatkan pada Guru Tua. Ia langsung mengklarifikasi ucapannya tersebut.

    Awal kronologi dugaan penghinaan ini bermula dari sebuah perbincangan atau diskusi yang ditayangkan lewat channel YouTube pribadinya.

    Kronologi Fuad Plered Diduga Hina Guru Tua

    Maret 2025

    Video perbincangannya yang diduga mengandung penghinaan beredar luas di media sosial.

    Reaksi dan Kecaman

    Pernyataan ini viral memicu gelombang protes dan kecaman keras dari keluarga besar Alkhairaat dan para pengikutnya, organisasi Nahdlatul Ulama (NU) Sulawesi Tengah, dan tokoh-tokoh masyarakat lain.

    Pelaporan Polisi

    Beberapa orang dan kelompok dari Alkhairaat melaporkan Fuad Riyadi ke Polda Sulawesi Tengah atas dugaan penghinaan dan ujaran kebencian.

    Klarifikasi dan Permintaan Maaf

    Fuad Plered memberi klarifikasi dan menyampaikan permintaan maaf atas ucapannya yang kontroversial. Namun dinilai tak cukup meredam kemarahan berbagai pihak.

    Sanksi Adat

    Dewan Adat setempat menjatuhkan sanksi adat padanya berupa denda penggantian hewan.

    Desakan Proses Hukum

    Pengurus Besar (PB) Alkhairaat mendesak pihak kepolisian tetap memproses hukum kasus ini meskipun Ia sudah meminta maaf dan menerima sanksi adat.

    Pemeriksaan Saksi

    Polda Sulawesi Tengah mulai mengusut kasus ini dan sudah memeriksa sejumlah saksi soal dugaan penghinaan.

    Tuntutan Warga Alkhairaat

    Ribuan warga Alkhairaat melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Sulawesi Tengah menuntut Fuad Riyadi segera ditangkap dan diadili. Mereka membawa berbagai spanduk dan menyuarakan “Bela Guru Tua harga mati!”.

    Seruan PBNU dan MUI

    Pengurus Besar NU (PBNU) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta semua pihak menahan diri, tak terprovokasi dan menyerahkan penanganan kasus pada aparat penegak hukum.

    “Ini kan sama-sama umat Islam, sesama umat Nabi Muhammad jadi harus bisa menahan diri. Jangan saling menjatuhkan dan saling menyerang,” ucap Ketua PBNU Ahmad Fahrurrozi di Jakarta pada Jumat, 11 April 2025.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Stop Penghinaan Atas nama SARA

    Stop Penghinaan Atas nama SARA

    GELORA.CO –  Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh mengajak masyarakat bisa menahan diri serta tidak terprovokasi oleh isu yang berkembang terkait pernyataan kontroversial yang disampaikan oleh Gus Fuad Plered baru-baru ini. 

    “Meski menimbulkan kegelisahan di tengah publik, saya mengimbau agar masyarakat tidak terpancing emosi atau narasi-narasi yang berpotensi memecah belah persatuan dan tetap menjaga ketenangan serta tidak terprovokasi,” tegas Asrorun Niam Sholeh, hari ini. 

    “Stop penghinaan atas nama SARA, jangan beri ruang untuk saling benci,” kata dia lagi.

    Menurut dia, dalam situasi seperti ini, penting untuk mempercayakan sepenuhnya proses penanganan kepada aparat penegak hukum. 

    “Jangan main hakim sendiri, percayakan kepada penegak hukum. Jika main hakim sendiri justru berpotensi memperkeruh suasana dan merugikan banyak pihak,” tuturnya.

    Dalam hal ini, lanjut dia, aparat penegak hukum diharapkan memiliki sensitivitas terhadap situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). 

    Sebelumnya, polemik ini berawal dari usulan gelar pahlawan nasional kepada Guru Tua yakni Habib Idrus bin Salim Aljufri sekaligus pendiri Alkhairaat. Usulan tersebut direspons oleh Pengasuh Ponpes Roudlotul Fatihah Fuad Riyadi (Fuad Plered).

    Fuad menganggap usulan gelar Pahlawan kepada Guru Tua tidak memiliki nilai historis serta sosoknya dinilai tidak memiliki kontribusi signifikan terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia.

    Ia pun melontarkan kata “monyet” yang oleh banyak pihak kata tersebut dialamatkan kepada Guru Tua. Tak lama kemudian, Fuad langsung mengklarifikasi ucapannya tersebut. (ebs)

    “Langkah-langkah penegakan hukum perlu segera diambil secara profesional dan transparan, guna memberikan rasa keadilan serta menenangkan keresahan publik,” ujarnya.

    Selain itu, Asrorun Niam Sholeh berpesan agar aparat hukum perlu bergerak cepat mengambil langkah hukum atas dugaan tindak pidana SARA, agar masyarakat yang menjadi korban merasa memperoleh keadilan. Serta untuk memberikan efek jera terhadap setiap upaya provokasi yang berpotensi merusak harmoni dan persatuan. 

    “Kesan lamban dan pembiaran akan menjadi bensin yang bisa menyulut api kekerasan horisontal,” tambahnya.

    Oleh karena itu, Asrorun Niam Sholeh mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga kondusifitas dan mencegah perpecahan. 

    “Mari jaga persatuan dengan mengedepankan akal sehat, hukum, dan rasa saling memaafkan, menghormati di tengah perbedaan, serta tidak menyebarluaskan konten provokatif yang dapat memperkeruh keadaan,” pungkasnya.

  • Buntut Dihina Gus Plered, Habib Rizieq Ungkap Peran Guru Tua Syiarkan Islam di Wilayah Timur

    Buntut Dihina Gus Plered, Habib Rizieq Ungkap Peran Guru Tua Syiarkan Islam di Wilayah Timur

    GELORA.CO – Habib Rizieq Shihab berbicara peran besar pendiri Alkhairaat, Habib Idrus bin Salim Aljufri alias Guru Tua yang telah dihina KH Muhammad Fuad Riyadi alias Gus Fuad Plered.

    Habib Rizieq Shihab dengan berapi-api menerangkan pengaruh Guru Tua tidak dianggap sembarangan. Menurutnya, sang ulama besar dicintai umat Muslim di bagian wilayah Timur Indonesia.

    Habib Rizieq Shihab tentang Sosok Guru Tua

    “Nah, saya ingin sedikit bercerita, siapa sih Guru Tua? Guru Tua itu adalah Sayyid Idrus bin Salim Aljufri, biasanya disingkat SIS,” ujar Habib Rizieq Shihab dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Islamic Brotherhood Television, Kamis (3/4/2025).

    HRS sapaan akrabnya menjelaskan bahwa, Guru Tua merupakan pendiri Alkhairaat sebagai perguruan sekaligus organisasi Islam terbesar di wilayah Indonesia Timur.

    “Satu perguruan Islam yang memiliki cabang lebih dari 1.500 cabang sekolah, pesantren pendidikan se-Indonesia Timur, pokoknya dari tengah sampai ke Timur, dari Sulawesi sampai ke Papua sana,” terang dia.

    Habib Rizieq merasa heran terhadap tuduhan yang dilakukan oleh Gus Fuad Plered terkait Guru Tua dianggap “pengkhianat dan monyet”.

    Bagi Habib Rizieq, Guru Tua sudah memperjuangkan agama Islam sekaligus menyatukan umat Muslim di Timur Indonesia di semasa hidupnya sebelum wafat pada 22 Desember 1969.

    “Ini orang yang terhormat, orang yang begitu mulia, orang yang seumur hidupnya mengorbankan tenaga pikiran, harta benda saudara. Untuk apa? Untuk agama, bangsa dan negara,” tegasnya.

    Kehadiran Guru Tua, kata Habib Rizieq, membuat seluruh keturunan baik anak hingga cucunya tetap melanjutkan perjuangannya menyiarkan agama Islam di wilayah Timur, khususnya Sulawesi.

    “Sampai daerah-daerah terpencil yang tadinya belum kenal Islam, tahunya agama sampai ada Guru Tua dimasukin lagi ikhwan, sampai mereka masuk Islam,” tuturnya.

    Habib Rizieq Shihab Soroti Gus Fuad Plered

    Habib Rizieq pun berpendapat bahwa, pernyataan Gus Fuad dalam suatu konten melalui YouTube Gus Fuad Channel tidak seharusnya menyoroti Guru Tua.

    Terlebih lagi, ia menganggap ucapan Gus Fuad soal kata-kata pengkhianat dan binatang tidak pantas dilontarkan, hanya perkara menyoroti usulan Guru Tua akan dinobatkan pahlawan nasional.

    “Guru Tua dibilang pengkhianat, Alkhairaat dia bilang merampas tanah negara. Hey mereka bekerja banting tulang menguras keringat mengorbankan harta benda untuk membela agama,” katanya.

    “Pakai bawa ayat Quran segala diambil dari Surat Al-Baqarah yang firman Allah untuk orang-orang Yahudi, untuk Bani Israil yang melawan perintah Allah,” sambungnya.

    Dengan berapi-api saat mengisi kajian, Habib Rizieq mengatakan, penghinaan tersebut dianggap telah terlampau batas karena tidak seharusnya ulama besar dihina.

    “Ini bukan baru pertama kali. Begitu saya lihat ini enggak boleh dibiarkan. Saya mau sampaikan kepada mereka, sudahlah capek kita, kalian setiap hari menghina, memfitnah,” tuturnya.

    Sementara, pernyataan Habib Rizieq pun mendapat respons dari PWI LS Banyuwangi yang menyesali atas sikap tersebut karena dinilai provokasi. (*)

  • Tak Banyak yang Tahu! Inilah 103 Film yang Dibintangi Ray Sahetapy

    Tak Banyak yang Tahu! Inilah 103 Film yang Dibintangi Ray Sahetapy

    Jakarta, Beritasatu.com – Dunia perfilman Indonesia kehilangan salah satu aktor terbaiknya, Ray Sahetapy, yang meninggal dunia pada Selasa (1/4/2025) di usia 68 tahun.

    Sejak 2023, ia telah berjuang melawan penyakit strok. Kepergiannya meninggalkan duka yang mendalam, mengingat kontribusinya yang besar dalam industri hiburan Tanah Air.

    Perjalanan karier Ray Sahetapy di dunia film dimulai dengan perannya dalam Gadis (1980). Sejak itu, ia terus berkiprah di dunia perfilman, membangun reputasi sebagai aktor berbakat dengan karakter yang kuat.

    Sepanjang kariernya, Ray tercatat telah menerima tujuh nominasi Piala Citra di Festival Film Indonesia, enam di antaranya dalam kategori Aktor Terbaik, menjadikannya salah satu aktor dengan nominasi terbanyak tanpa kemenangan.

    Berikut adalah daftar film layar lebar yang pernah dibintangi oleh Ray Sahetapy:

    Daftar Film yang Diperankan Ray Sahetapy

    1980-an

    Gadis (1980)Sejuta Serat Sutera (1981)Dukun Ilmu Hitam (1981)Kabut Ungu di Bibir Pantai (1981)Tapak-Tapak Kaki Wolter Monginsidi (1982)Ponirah Terpidana (1983)Cinta Semalam (1983)Darah dan Mahkota Ronggeng (1983)Hati Seorang Wanita (1984)Pelangi di Balik Awan (1984)Kabut Perkawinan (1984)Kerikil-Kerikil Tajam (1984)Tirai Kasih (1984)Secangkir Kopi Pahit (1984)Sebening Kaca (1985)Opera Jakarta (1985)Melintas Badai (1985)Cinta yang Terjual (1986)Secawan Anggur Kebimbangan (1986)Di Balik Dinding Kelabu (1986)Pesona Natalia (1986)7 Manusia Harimau (1986)Tahu Sama Tahu (1986)Tatkala Mimpi (1987)Harga Diri (1987)Mekar Diguncang Prahara (1987)Luka di Atas Luka (1987)Noesa Penida (1988)Kanan Kiri OK (1989)Giliran Saya Mana (1989)Api Cemburu (1989)Cas Cis Cus (1989)

    1990-an

    Kanan Kiri OK 2 (1990)Nona Manis (1990)Jangan Bilang Siapa-Siapa (1990)Kanan Kiri OK III (1990)Sejak Cinta Diciptakan (1990)Curi-Curi Kesempatan (1990)

    2000-an

    Dunia Maya (2006)Terowongan Casablanca (2007)Jakarta Undercover (2007)The Wall (2007)Mereka Bilang Saya Monyet! (2008)Mengaku Rasul: Sesat (2008)Anak Ajaib (2008)Jagad X Code (2009)Terowongan Rumah Sakit (2009)Rasa (2009)Identitas (2009)

    2010-2015

    Jinx (2010)Bahwa Cinta Itu Ada (2010)Akibat Pergaulan Bebas (2010)Demi Dewi (2010)Mudik Lebaran (2011)Dilema (2012)The Raid (2012)Sang Martir (2012)Loe Gue End (2012)Air Terjun Pengantin (2013)True Heart (2013)Hari Ini Pasti Menang (2013)Finding Srimulat (2013)Crazy Love (2013)Merry Go Round (2013)Make Money (2013)Eyang Kubur (2013)Pukulan Maut (2014)Killers (2014)Sepatu Dahlan (2014)Runaway (2014)Negeri Tanpa Telinga (2014)Haji Backpacker (2014)Mantan Terindah (2014)Salah Bodi (2014)Kukejar Cinta ke Negeri Cina (2014)Erau Kota Raja (2015)Bulan di Atas Kuburan (2015)Comic 8: Casino Kings Part 1 (2015)

    2016-2020

    I Am Hope (2016)Jingga (2016)Comic 8: Casino Kings Part 2 (2016)Romansa: Gending Cinta di Tanah Turki (2016)Raksasa dari Jogja (2016)Captain America: Civil War (2016)Pacarku Anak Koruptor (2016)Mimpi Anak Pulau (2016)Ini Kisah Tiga Dara (2016)Spy in Love (2016)Senjakala di Manado (2016)Gerbang Neraka (2017)Chrisye (2017)Insya Allah Sah 2 (2018)Sebelum Iblis Menjemput (2018)The Origins of Santet (2018)Keira, Kisah Gadis dengan Tujuh Kepribadian (2018)Boundless Love (2019)Nagabonar Reborn (2019)Darah Daging (2019)Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2 (2020)100 Persen Halal (2020)

    2023-2024

    Jin Khodam (2023)Kutukan Peti Mati (2023)Lokananta (2024)

    Dengan gaya aktingnya yang khas dan penuh penghayatan, Ray Sahetapy berhasil menciptakan berbagai karakter yang melekat di hati penonton. Warisannya dalam dunia perfilman Indonesia akan selalu dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus.

  • Fuad Plered Harus Masuk Kerangkeng Layaknya Monyet di Kandang

    Fuad Plered Harus Masuk Kerangkeng Layaknya Monyet di Kandang

    GELORA.CO – Pengacara Habib Rizieq Syihab (HRS), Azis Yanuar, dengan tegas mengecam pernyataan provokatif yang dilontarkan oleh Fuad Plered terkait penghinaan terhadap pendiri Al Khairaat Habib Idrus bin Salim Aljufri atau Guru Tua. Azis menilai tindakan Fuad sebagai bentuk provokasi yang dapat memicu kemarahan umat.

    “Kelakuan provokator seperti Fuad Plered ini lagi-lagi memancing kemarahan masyarakat. Pemerintah wajib menindak tegas makhluk yang kelakuannya mirip antek penjajah ini,” ujar Azis dalam keterangannya, Sabtu (29/3/2025).

    Menurut Azis, ujaran yang disampaikan Fuad tidak hanya meresahkan tetapi juga mengarah pada upaya adu domba dan penyebaran kebencian yang berpotensi mengganggu stabilitas sosial.

    “Adu domba, provokasi, dan ujaran kebencian lainnya harus dihentikan. Kami yakin pemerintah akan bertindak tegas kali ini atas kelakuan durjana makhluk ini,” lanjutnya.

    Azis juga menyoroti bahwa Fuad telah berulang kali menghina berbagai pihak, termasuk ulama, tokoh nasional, dan bahkan pahlawan bangsa.

    “Umat sudah marah besar atas kelakuan dia yang berulang kali menghina anak bangsa, ulama, bahkan tokoh nasional. Dari para habaib, tokoh seperti Pak Sufmi Dasco dan Pak Habiburokhman, hingga pahlawan yang belakangan ini ia hina,” tegas Azis.

    Sebagai langkah tegas, Azis menuntut aparat penegak hukum untuk segera mengambil tindakan terhadap Fuad.

    “Kali ini mulut comberannya harus berujung di balik jeruji kerangkeng, layaknya monyet di kandang,” pungkasnya. (*)

  • Monyet Bukan Saya Amanatkan untuk Guru Tua

    Monyet Bukan Saya Amanatkan untuk Guru Tua

    GELORA.CO – Gus Fuad Plered memilih meminta maaf atas kontroversi ucapan monyet terkait usulan Guru Tua alias Habib Idrus bin Salim Aljufri sebagai calon pahlawan nasional. Hal itu setelah Pengurus Besar (PB) Alkhairaat di Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengintruksikan kepada seluruh komisariat wilayah (komwil) dan komisariat daerah (komda), untuk melaporkan Gus Fuad Plered ke kepolisian.

    “Merespons para kiai-kiai pendukung kajian tesis batalnya nasab Balawi dan pihak-pihak lain terkait yang memperkuat mempertanyakan pernyataan saya tentang pengusulan pahlawan nasional Guru Tua, Idrus bin Salim Al Jufri, di mana kiai-kiai mempertanyakan maksud pernyataan saya yang menyebut istilah monyet itu, saya perlu klarifikasi,” katanya melalui akun channel Youtube Gus Fuad Channel dikutip Republika.co.id di Jakarta, Jumat (28/3/2025).

    Dalam klarifikasinya, Gus Fuad Plered menjelaskan maksud pernyataan kontroversialnya ketika ia mengetahui Guru Tua yang sudah diusulkan sebagai pahlawan nasional sejak tahun 2006, namun selalu ditunda karena tidak adanya data dan dokumen tertulis perjuangan fisik. Hal itu juga berdasarkan hasil penelitian Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) M Alfan Alfian, karena status kewarganegaraan yang bersangkutan juga tidak memenuhi syarat.

    “Kemudian saya juga membaca berita, Menteri Sosial Gus Ipul menyatakan semangat pengangkatan pahlawan nasional kali ini adalah mikul dhuwur mendem jero, semangat merangkul, saya curiga walaupun tidak memenuhi syarat, baik dari sisi warga negara dan dokumen tertulis perjuangan fisik, akan tetapi akan diangkat sebagai pahlawan nasional,” ucap Gus Guad Plered.

    Jika sampai hal itu terjadi, Gus Guad Plered menganggap, sangat berbahaya sekali bagi kewibawaan pemerintah. Menurut dia, jika sampai Guru Tua diangkat sebagai pahlawan nasional, walaupun tidak memenuhi syarat maka jelas tidak bisa dibenarkan.

    “Dan saya menganggap upaya itu sebagai sebagai upaya akal-akalan seperti orang Yahudi di masa lalu yang diberitakan Alquran bahwa orang Yahudi menyiasati larangan Tuhan agar mereka tidak memburu ikan di hari Sabtu, lalu mereka menyiapkan perangkap di hari Sabtu dan memburunya di hari lainnya, akhirnya Tuhan mengatakan, jadilah kalian semua monyet yang hina,” kata Gus Guad Plered.

    Merujuk firman Allah tersebut, Gus Fuad Plered menegaskan, ucapan monyet itu itu bukan diamanatkan untuk guru Tua, tapi ditujukan kepada sekelompok-sekelompok orang yang berusaha menyiasati aturan. Padahal, kata dia, Guru Tua yang tidak memenuhi syarat sebagai pahlawan nasional, namun bisa tetap diangkat sebagai pahlawan nasonal karena dicarikan celah aturan.

    “Walaupun kemudian, jika apa yang saya nyatakan itu dianggap menghina, kepada pihak-pihak yang terkait saya menyatakan memohon maaf, semata-mata apa yang saya nyatakan tentang usulan pahlawan nasional itu adalah untuk menjaga kewibawaan pemerintah dan dalam upaya menjaga kebesaran nama pahlawan yang telah berjuang kemerdekaan bangsa dan demi ketinggian martabat bangsa Indonesia,” ujar Gus Fuad Plered.

    Dia pun hanya menyampaikan klarifikasi sebagaimana deskripsi yang dibacakan. Gus Fuad Plered mengajar masyarakat bersama-sama mendukung pemerintah agar bisa menjalankan tugas dan amanat yang diberikan rakyat dengan sebaik-baiknya sesuai target dan tujuan yang sesuai dengan konstitusi kita.

    “Dan marilah kita tidak ikut-ikutan menambah beban pemerintah. Salam Pancasila, merdeka. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,” kata Gus Fuad Plered.

  • Dongeng Anak Sebelum Tidur, Kisah Kakek Bori Beruang yang Bijak dan Lubi Si Zebra

    Dongeng Anak Sebelum Tidur, Kisah Kakek Bori Beruang yang Bijak dan Lubi Si Zebra

    Dongeng Anak Sebelum Tidur, Kisah Kakek Bori Beruang yang Bijak dan Lubi Si Zebra

    TRIBUNJATENG.COM – Siang hari yang cerah, Lubi si Zebra merasa sangat bosan berjalan-jalan mengelilingi hutan Karudalang. Lubi terus berjalan hingga akhirnya Lubi sampai di depan rumah Kakek Bori si beruang bijak.

    Kakek Bori sedang mengerjakan sesuatu di pekarangan rumahnya, terlihat banyak kayu dan perkakas berserakan.

    Lubi sangat tertarik, dia mendatangi Kakek Bori.

    “Halo kakek Bori.” serunya.

    “Kakek sedang apa?” Tanya Lubi sambil penasaran.

    “Hai Lubi, Kakek sedang membuat mainan dari kayu-kayu ini.” jawab Kakek Bori.

    Setelah itu ia masuk ke pekarangan rumah Kakek Bori dan melihat-lihat mainan kayu buatan Kakek Bori.

    “Bisakah kita membuat kapal yang besar? Jadi kita bisa masuk ke dalamnya” kata Lubi.

    “Wow… ide yang menarik itu Lu, ayo kita buat” kata kakek Bori.

    Keduanya pun menyiapkan bahan-bahan dari kayu-kayu yang ada untuk membuat kapal yang besar. Kemudian keduanya pun mulai membuat kapal.

    Tak lama, Riri si Bebek dan Momo si Monyet lewat di depan rumah Kakek Bori.

    Mereka berdua langsung menghampiri setelah melihat Lulu dan Kakek Bori sedang membuat kapal.

    Kemudian Kakek Bori, Lubi, Riri dan Momo membuat kapal kayu bersama-sama.

    Kakek Bori dan Lubi menyusun dan memaku kayu menjadi sebuah kapal.

    Sementara Momo mengecat kapal, Riri menyiapkan kain yang lebar untuk dijadikan layar kapal.

    Karena dikerjakan bersama-sama kapal itu tidak akan membutuhkan waktu yang lama untuk selesai

    Setelah kapal selesai, mereka bersama-sama mendorong kapal itu menuju danau.

    Sesampainya di danau, mereka bersama-sama masuk ke dalamnya. Kapal kayu hasil buatan Kakek Bori, Lubi, dan teman-teman berlayar dengan indah di atas danau.

    Suasana di dalam kapal sangat menyenangkan

    “Sekarang saatnya kita memancing!” kata Kakek Bori mengajak Lubi, Riri dan Momo.

    Kakek sudah menyiapkan alat pancing yang dibawa dari rumah.

    Kakek Bori menjaga kapal, kemudian Lubi dan teman-teman memancing ikan.

    Waktu pun sudah mulai sore, ikan yang dipancing pun banyak hingga ember yang disiapkan Kakek Bori penuh dengan ikan. Kapal pun dibawa ke tepian danau.

    “Terima kasih Kakek Bori dan teman-teman, hari ini menjadi hari yang sangat menyenangkan!” kata Lubi dengan gembira.

    Kemudian Lubi, Momo dan Riri pulang ke rumah dengan membawa ikan hasil tangkapan mereka.

    Amanat:

    Amanat yang dijadikan penutup dalam dongeng adalah segala sesuatu yang berat jika kita kerjakan bersama-sama maka akan terasa lebih mudah dan cepat selesai.

    Selain itu, ketika ada orang lain yang mengalami kesulitan maka kita yang melihatnya dan mampu untuk membantu harus mau bergerak dan memiliki kesadaran untuk membantu sebagai bentuk kepedulian kita kepada sesame.

    Dari hal baik yang kita lakukan kepada orang lain maka suatu saat kita akan mendapatkan balasan yang lebih baik juga.

    (*)

  • 73 PMI Dideportasi dari Malaysia, 1 Terindikasi Menderita Cacar Monyet

    73 PMI Dideportasi dari Malaysia, 1 Terindikasi Menderita Cacar Monyet

    Pekanbaru, Beritasatu.com – Sebanyak 73 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dideportasi dari Malaysia melalui Pelabuhan Internasional Dumai, Sabtu (15/3/2025). Seluruh PMI yang dideportasi terdiri dari 58 laki-laki dan 15 perempuan. PMI yang dideportasi itu setelah menjalani hukuman di Depot Tahanan Imigresen Kemayan, Pahang, Malaysia. 

    Salah satu PMI yang dideportasi terindikasi penyakit menular cacar monyet. Hal ini diketahui setelah dilakukan pengecekan kesehatan oleh petugas Balai Kekarantinaan Kesehatan Pelabuhan (KKP) .

    “Terdapat satu orang yang sakit gatal-gatal kronis. Diagnosis sementara Balai Karantina mengarah ke cacar infeksi atau cacar monyet,” kata Kepala Balai Pelindungan dan Pelayanan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau, Fanny, Minggu (16/3/2025). 

    Saat ini, PMI yang terindikasi terinfeksi cacar monyet itu sedang menjalani pemeriksaan lanjutan oleh pihak medis. 

    Diungkap Fanny, selain yang terindikasi cacar monyet, PMI ilegal yang dideportasi dari Malaysia ini rata-rata mengalami sakit gatal-gatal atau penyakit kulit dan tidak memerlukan perhatian khusus.

    “Selanjutnya dilakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen oleh petugas imigrasi Kota Dumai dan  terdapat empat orang anak-anak di antaranya berusia 11 bulan, satu orang berusia 13 tahun, satu orang usia empat  tahun dan satu orang berusia tiga tahun,” lanjut Fanny.

    Seluruh PMI ilegal yang dideportasi Malaysia ini kini ditampung di pos P4MI Kota Dumai menunggu jadwal pemulangan ke daerah masing-masing. 

    Dari 73 PMI ini 32 di antaranya dari, 13 dari Jawa Timur, enam dari Aceh, lima dari Sumatera Utara, masing-masing tiga dari Jambi, Sulawesi Tengah dan Jawa Barat. Selanjutnya dua dari Riau dan Kalimantan Barat. Kemudian masing-masing satu orang dari NTT, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan dan Banten. 

    “BP3MI Riau menginformasikan mengenai  bahaya bekerja di luar negeri secara tidak prosedural atau ilegal. Negara hadir melalui  Kementerian Pelindungan Pekerja  Migran Indonesia dalam melayani dan melindungi  Pekerja Migran Indonesia,” pungkasnya terkait PMI yang dideportasi Malaysia ini.