Hewan: Monyet

  • Anggota Polres Pelabuhan Makassar Tertembak saat Tangkap Begal, Alami Luka di Dada – Halaman all

    Anggota Polres Pelabuhan Makassar Tertembak saat Tangkap Begal, Alami Luka di Dada – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Aiptu Noval, anggota Satreskrim Polres Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, tertembak saat berusaha menangkap terduga pelaku begal bernama Aldi Monyet.

    Peristiwa ini terjadi di Jl. Abu Bakar Lambogo, Kecamatan Makassar, Sabtu (3/5/2025) pukul 05.15 WITA.

    Menurut Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Makassar, AKP Andri Kurniawan, Aiptu Noval sedang bertugas menangani salah satu tersangka yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) terkait kasus begal.

    Saat penangkapan, terjadi perlawanan dari Aldi Monyet yang menyebabkan Aiptu Noval tertembak di bagian dada.

    “Ketika hendak diamankan terjadi perlawanan terhadap pelaku yang menyebabkan Aiptu Noval  tertembak bagian dada,” ungkap Andri Kurniawan.

    Setelah tertembak, Aiptu Noval segera dilarikan ke RS Bhayangkara untuk perawatan medis.

    Sementara itu, Aldi Monyet berhasil melarikan diri dari lokasi kejadian.

    Tim gabungan dari Polres Pelabuhan Makassar, Polrestabes Makassar, dan Polda Sulsel kini sedang melakukan pengejaran terhadap Aldi Monyet.

    Kombes Pol Didik Supranoto, Kabid Humas Polda Sulsel, menyampaikan Aldi Monyet diduga juga terkena tembakan dalam insiden tersebut.

    “Kuat dugaan saudara Aldi Monyet juga terkena tembakan dan sampai saat ini masih dilakukan pengejaran,” jelas Didik Supranoto.

    Kondisi Aiptu Noval

    Setelah menjalani operasi untuk mengangkat proyektil peluru, kondisi Aiptu Noval dinyatakan baik.

    Kepala RS Bhayangkara Makassar, Kombes Pol dr. Bambang Triambodo, menjelaskan Aiptu Noval kini dirawat di ruang perawatan untuk pemulihan pasca-operasi.

    “Operasi pengangkatan proyektil telah berhasil dilakukan, saat ini Aiptu Noval proses menjalani perawatan pasca operasi dan observasi,” tuturnya.

    AKP Andri Kurniawan menekankan pentingnya tindakan tegas terhadap pelaku kriminal.

    “Kami mengutuk keras aksi kekerasan terhadap aparat yang sedang menjalankan tugas dan kami tidak akan mundur menindak tegas pelaku kriminal yang membahayakan masyarakat,” tegasnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Tangkap Pelaku Begal, Polisi di Makassar Terkena Luka Tembak

    Tangkap Pelaku Begal, Polisi di Makassar Terkena Luka Tembak

    JAKARTA – Seorang personel Polres Pelabuhan Makassar Inspektur Polisi Satu Noval mengalami luka tembak saat hendak menangkap pelaku begal inisial AS (30) alias Aldi Monyet di Jalan Abubakar Lambogo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.

    “Anggota mengalami luka tertembak saat melaksanakan tugas untuk penegakan hukum terhadap pelaku AS yang masuk DPO (daftar pencarian orang),” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pelabuhan Makassar Ajun Komisaris Polisi Andi Kurniawan dikutip dari ANTARA.

    Kejadian itu berlangsung pada Sabtu, (3/5) sekitar pukul 05.15 WITA. Saat itu Iptu Noval sedang melaksanakan tugas untuk melakukan penangkapan terhadap pelaku begal yang telah diketahui keberadaannya di Jalan Abubakar Lambogo.

    Ketika hendak ditangkap, pelaku melawan hingga terjadi adu fisik, kemudian keduanya saling bergulat. Saat itu, sepucuk senjata api diduga milik anggota atau milik pelaku, kini masih dalam penyelidikan, digunakan pelaku untuk menembak anggota polisi yang akan menangkapnya.

    Usai melepaskan tembakan, pelaku langsung melarikan diri, sedangkan Iptu Noval tergeletak hingga akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk mendapatkan perawatan intensif serta mengeluarkan proyektil dari tubuhnya.

    “Jadi, saat pengamanan tersangka, terjadi perlawanan dari pihak pelaku yang menyebabkan Iptu Noval tertembak pada bagian dada sebelah kiri. Setelah kejadian tersebut, korban langsung di bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar agar mendapatkan penanganan medis secara intensif,” ujar Kurniawan.

    Berdasarkan perkembangan informasi dari pihak rumah sakit, operasi pengangkatan proyektil berhasil dilakukan dan korban sudah sadar. Anggota polisi itu sedang menjalani perawatan usai operasi dan kini berada di ruang rawat inap.

    “Perlu kami sampaikan juga kepada rekan-rekan media, tim gabungan, Polrestabes Makassar, Polres Pelabuhan Makassar, serta Resmob Polda Sulsel saat ini sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku. Kami mengutuk keras aksi kekerasan terhadap aparat yang menjalankan tugas,” ujarnya.

    Atas kejadian itu, pihak kepolisian tidak mundur dalam upaya menindak tegas pelaku kriminal yang membahayakan keselamatan dan keamanan masyarakat.

    Selain itu, ia meminta dukungan masyarakat agar turut membantu aparat kepolisian dalam menjaga kamtibmas.

    Mengenai senjata api yang digunakan pelaku, dia menambahkan kini dalam proses pemeriksaan dan pendalaman, apakah itu milik Polri atau senjata rakitan.

    Pelaku diketahui seorang residivis dan memiliki tiga laporan polisi di wilayah Makassar dan masuk daftar buron (DPO).

    “Soal senjata, proyektilnya, sementara kami dalami dulu. Kami berharap pelaku segera ditangkap. Ada tiga LP (laporan polisi) di Polres Pelabuhan, Polrestabes, dan Polsek Makassar. Untuk lebih jelasnya, nanti kami akan rilis. Kami belum bisa memberikan pernyataan lebih karena penyelidikan kini ditangani Polrestabes dan Polda Sulsel,” katanya menambahkan.

  • Bergulat dengan Begal, Polisi Tergeletak Usai Ditembak

    Bergulat dengan Begal, Polisi Tergeletak Usai Ditembak

    GELORA.CO – Seorang personel Polres Pelabuhan Makassar Inspektur Polisi Satu Noval mengalami luka tembak saat hendak menangkap pelaku begal inisial AS (30) alias Aldi Monyet di Jalan Abubakar Lambogo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.

    “Anggota mengalami luka tertembak saat melaksanakan tugas untuk penegakan hukum terhadap pelaku AS yang masuk DPO (daftar pencarian orang),” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pelabuhan Makassar Ajun Komisaris Polisi Andi Kurniawan kepada wartawan.

    Kejadian itu berlangsung pada Sabtu, (3/5) sekitar pukul 05.15 WITA. Saat itu Iptu Noval sedang melaksanakan tugas untuk melakukan penangkapan terhadap begal yang telah diketahui keberadaannya di Jalan Abubakar Lambogo.

    Ketika hendak ditangkap, pelaku melawan hingga terjadi adu fisik. Kemudian keduanya saling bergulat. Saat itu, sepucuk senjata api diduga milik anggota atau milik pelaku- kini masih dalam penyelidikan – dipakai menembak anggota polisi yang akan menangkapnya.

    Usai melepaskan tembakan, pelaku langsung melarikan diri. Sementara itu  Iptu Noval tergeletak hingga akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk mendapatkan perawatan intensif serta mengeluarkan proyektil dari tubuhnya.

    “Jadi, saat pengamanan tersangka, terjadi perlawanan dari pihak pelaku yang menyebabkan Iptu Noval tertembak pada bagian dada sebelah kiri. Setelah kejadian tersebut, korban langsung di bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar agar mendapatkan penanganan medis secara intensif,” ujar Kurniawan.

    Berdasarkan perkembangan informasi dari pihak rumah sakit, operasi pengangkatan proyektil berhasil dilakukan dan korban sudah sadar. Anggota polisi itu sedang menjalani perawatan usai operasi dan kini berada di ruang rawat inap.

    “Perlu kami sampaikan juga kepada rekan-rekan media, tim gabungan, Polrestabes Makassar, Polres Pelabuhan Makassar, serta Resmob Polda Sulsel saat ini sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku. Kami mengutuk keras aksi kekerasan terhadap aparat yang menjalankan tugas,” ujarnya.

    Atas kejadian itu, pihak kepolisian tidak mundur dalam upaya menindak tegas pelaku kriminal yang membahayakan keselamatan dan keamanan masyarakat.

    Selain itu, ia meminta dukungan masyarakat agar turut membantu aparat kepolisian dalam menjaga kamtibmas.

    Mengenai senjata api yang digunakan pelaku, dia menambahkan kini dalam proses pemeriksaan dan pendalaman, apakah itu milik Polri atau senjata rakitan.

    Pelaku diketahui seorang residivis dan memiliki tiga laporan polisi di wilayah Makassar dan masuk daftar buron (DPO).

    “Soal senjata, proyektilnya, sementara kami dalami dulu. Kami berharap pelaku segera ditangkap. Ada tiga LP (laporan polisi) di Polres Pelabuhan, Polrestabes, dan Polsek Makassar. Untuk lebih jelasnya, nanti kami akan rilis. Kami belum bisa memberikan pernyataan lebih karena penyelidikan kini ditangani Polrestabes dan Polda Sulsel,” katanya menambahkan.

  • Detik-detik Anggota Polres Pelabuhan Makassar Tertembak di Dada Saat akan Tangkap DPO Pelaku Begal – Halaman all

    Detik-detik Anggota Polres Pelabuhan Makassar Tertembak di Dada Saat akan Tangkap DPO Pelaku Begal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR – Anggota Polres Pelabuhan Makassar, Aiptu Noval mengalami luka tembak di bagian dada saat berupaya menangkap terduga pelaku begal, Aldi Monyet, yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) alias buronan, di Jalan Abu Bakar Lambogo, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, pada Sabtu (3/5/2025) pagi  pukul 05.15 Wita atau setelah salat subuh.

    Kronologi kejadian awalnya Aiptu Noval, bersama adiknya, Bripka S—yang juga anggota polisi—melakukan operasi penangkapan terhadap Aldi Monyet, seorang DPO yang diduga terlibat dalam sejumlah aksi begal di wilayah Makassar. 

    Namun, saat hendak diringkus, Aldi tidak tinggal diam dan melakukan perlawanan sengit, menembak Aiptu Noval hingga mengenai bagian dadanya sebelum melarikan diri dari lokasi kejadian.

    “Pada saat akan mengamankan DPO atas nama Aldi Monyet, yang bersangkutan melakukan perlawanan dan menembak ke arah Aiptu Noval, mengenai bagian dadanya,” ujar Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, dalam keterangan resminya, Sabtu.

    Dari lokasi kejadian, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa sepucuk senjata api dan sebilah pisau, yang diduga digunakan Aldi dalam aksinya. 

    Didik menyebutkan bahwa Aldi diduga juga terluka akibat tembakan dalam insiden tersebut.

    “Kuat dugaan saudara Aldi Monyet juga terkena tembakan. Saat ini masih dalam pengejaran,” ungkapnya.

    Kondisi Aiptu Noval: Stabil Pasca Operasi

    Pascainsiden, Aiptu Noval segera dilarikan ke RS Bhayangkara Makassar untuk menjalani operasi pengangkatan proyektil.

    Kepala RS Bhayangkara Makassar, Kombes Pol dr Bambang Triambodo, menyampaikan bahwa operasi berjalan lancar dan kondisi Aiptu Noval kini stabil.

    “Kondisinya baik. Sudah dioperasi,” ujar Bambang, Sabtu (3/5/2025).

    Ia menambahkan bahwa Aiptu Noval saat ini dirawat di ruang perawatan untuk pemulihan lebih lanjut. “(Pengangkatan proyektil) ditangani langsung oleh tim bedah. Yang utama adalah keselamatannya. Sekarang sudah di ruang perawatan,” jelasnya.

    Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Makassar, AKP Andri Kurniawan, turut mengonfirmasi keberhasilan operasi.

    “Operasi pengangkatan proyektil telah berhasil dilakukan. Saat ini Aiptu Noval masih menjalani perawatan dan observasi pasca operasi,” tuturnya.

    Sementara itu, Aldi Monyet masih buron dan menjadi target utama pengejaran polisi. Tim Reskrim Polres Pelabuhan Makassar, dibantu Ditreskrimum Polda Sulsel, tengah menyisir berbagai lokasi untuk menemukan keberadaannya.

    Pihak kepolisian belum merinci jenis senjata api yang digunakan Aldi, tetapi kepemilikan senjata ini menambah daftar pelanggaran yang akan dihadapi pelaku.

    Selain kasus begal, Aldi kemungkinan akan dijerat dengan pasal terkait kepemilikan senjata api ilegal dan penyerangan terhadap anggota polisi.

    Polres Pelabuhan Makassar mengimbau masyarakat untuk memberikan informasi yang dapat membantu pengejaran Aldi Monyet.

    “Kami terus melakukan upaya maksimal untuk menangkap pelaku. Dukungan informasi dari masyarakat sangat kami harapkan,” ujar AKP Andri.

    Ancaman Hukuman Berat

    Jika tertangkap, Aldi Monyet berpotensi menghadapi hukuman berat berdasarkan beberapa pasal yang relevan.

    Untuk kasus begal, pelaku dapat dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, yang mengancam hukuman penjara hingga 7 tahun.

    Penyerangan terhadap anggota polisi dengan senjata api dapat dikenakan Pasal 212 KUHP tentang perlawanan terhadap petugas, dengan ancaman hukuman hingga 1 tahun 4 bulan, atau bahkan pasal yang lebih berat seperti Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan berat jika terbukti menyebabkan luka serius, dengan ancaman hingga 7 tahun penjara.

    Selain itu, kepemilikan dan penggunaan senjata api ilegal dapat dikenakan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951, yang mengatur hukuman penjara hingga 20 tahun atau bahkan hukuman mati dalam kasus tertentu. (Tribun Timur/Muslimin Emba)

     

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Kondisi Aiptu Noval Membaik Usai Dioperasi karena Tertembak Saat Kejar Terduga Begal Aldi Monyet

     

  • Manusia 3x Lebih Lambat Sembuh Dibanding Simpanse Dkk

    Manusia 3x Lebih Lambat Sembuh Dibanding Simpanse Dkk

    Jakarta

    Manusia disebut membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh dari luka ketimbang para primata sejenis simpanse (Pan troglodytes) dan bonobo (Pan paniscus). Ini diketahui dari sebuah penelitian yang diterbitkan 29 April silam di jurnal Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences.

    Perbedaan dalam tingkat penyembuhan antara manusia dan simpanse ini tidak terjadi pada spesies primata lain, maupun antara primata nonmanusia dan mamalia lain, seperti hewan pengerat. Penemuan ini menunjukkan bahwa manusia mengembangkan penyembuhan yang lambat.

    “Temuan ini menunjukkan bahwa penyembuhan luka yang lambat yang diamati pada manusia bukanlah karakteristik umum di antara ordo primata dan menyoroti kemungkinan adaptasi evolusioner pada manusia,” tulis para peneliti dalam makalah tersebut.

    Luka manusia sembuh dalam beberapa tahap, dimulai dengan pembekuan untuk mencegah pendarahan, diikuti oleh sel-sel imun, seperti neutrofil dan makrofag, yang bergegas ke area tersebut untuk membunuh bakteri dan membuang jaringan mati serta serpihan. Selanjutnya, tubuh memperbaiki jaringan yang rusak. Sel-sel fibroblas membuat kolagen; protein yang menyediakan struktur dan kekuatan; pembuluh darah baru terbentuk untuk memasok nutrisi; dan sel-sel kulit bermigrasi melintasi luka untuk menutupinya.

    Mamalia lain sembuh dengan cara yang hampir sama seperti kita dengan sedikit perbedaan. Beberapa spesies seperti tikus, kuda, dan kucing sembuh melalui metode yang disebut kontraksi luka, di mana tepi luka ditarik bersama-sama seperti jahitan saat menjahit.

    Dalam studi baru tersebut, para peneliti menguji bagaimana tingkat penyembuhan berbeda antara manusia, primata nonmanusia, dan mamalia lainnya.

    Para peneliti menguji penyembuhan luka pada babon zaitun (Papio anubis), monyet Sykes (Cercopithecus albogularis), dan monyet vervet (Chlorocebus pygerythrus) yang ditangkap di alam liar dan kemudian ditempatkan di Institut Penelitian Primata Kenya. Primata tersebut dibius dan diberi luka sepanjang 1,6 inch kemudian diukur setiap hari setelahnya.

    Untuk mengukur penyembuhan luka pada simpanse, para peneliti menganalisis foto luka yang terjadi secara alami pada lima simpanse di Suaka Kumamoto University of Kyoto di Jepang.

    Luka-luka ini terletak di seluruh tungkai atas, tungkai bawah, punggung, bokong, perut, wajah, dan punggung tangan, dan difoto dengan interval dua hingga tujuh hari. Tingkat penyembuhan pada manusia dan hewan pengerat juga diukur.

    Ada 24 relawan manusia yang menjalani operasi pengangkatan tumor kulit dan difoto lukanya setiap hari di Rumah Sakit University of Ryukyus di Jepang. Luka tikus dan mencit dibuat dan dipantau di laboratorium.

    Pada akhirnya, para peneliti menemukan bahwa tingkat penyembuhan luka pada manusia sekitar tiga kali lebih rendah daripada yang terlihat pada spesies primata nonmanusia.

    Para peneliti menyarankan bahwa penyembuhan yang lebih lambat pada manusia mungkin muncul karena perbedaan rambut tubuh, ketebalan kulit, atau kepadatan kelenjar keringat. Peningkatan konsentrasi kelenjar keringat akan menyebabkan penurunan kepadatan rambut tubuh, yang mungkin membuat kulit lebih rentan terhadap cedera.

    Hal ini mungkin memicu evolusi lapisan kulit yang lebih tebal untuk meningkatkan perlindungan, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan tingkat penyembuhan yang lebih lambat. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk benar-benar memahami alasan penyembuhan yang lambat, kata para peneliti.

    “Pemahaman yang lebih komprehensif tentang penyebab yang mendasari penyembuhan luka yang tertunda pada manusia memerlukan pendekatan komprehensif yang mengintegrasikan data genetik, seluler, morfologi, kerangka manusia fosil, dan primata non-manusia yang masih ada,” tulis para peneliti. Demikian melansir Live Science.

    (ask/rns)

  • 7 Manfaat Biji Pepaya yang Tak Terduga, Bisa Dimakan Seberapa Banyak?

    7 Manfaat Biji Pepaya yang Tak Terduga, Bisa Dimakan Seberapa Banyak?

    Jakarta

    Biji pepaya umumnya dibuang saat menyantap daging buahnya yang segar. Namun kini sebaiknya jangan lagi membuang semua biji hitam dari buah pepaya.

    Ternyata, biji pepaya sangat bergizi dan bisa dimakan. Khasiat berasal dari berbagai zat mikro esensial dan nutrisi lain yang terkandung di dalamnya. Apa saja manfaat lengkap biji pepaya?

    Manfaat Biji Pepaya

    Biji pepaya membantu tubuh melawan infeksi penyakit, melancarkan pencernaan, hingga berpotensi mencegah kanker. Dilansir Healthline dan Cleveland Clinic, berikut penjelasan khasiat biji pepaya:

    1. Melawan Infeksi Penyakit

    Biji pepaya bisa menghancurkan beberapa jenis jamur dan parasit di saluran pencernaan. Studi 2011 menunjukkan ekstrak biji pepaya efektif melawan tiga jenis jamur, termasuk patogen spesifik penyebab infeksi jamur.

    Meski ada ada bukti pendukung, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui pengaruh memakan biji pepaya terhadap infeksi jamur dan parasit. Termasuk dosis, aturan pakai, serta efek sampingnya jika ada.

    2. Mengobati Cacingan

    Dengan kemampuannya melawan parasit, konsumsi biji pepaya sempat menjadi tren di media sosial sebagai obat alami cacingan. Ada beberapa bukti yang menunjukkan khasiat ini.

    Salah satunya dalam riset tahun 2007 terhadap 60 anak-anak Nigeria yang terjangkit parasit usus, dengan diberi ramuan biji pepaya kering dan madu. Hasilnya menyatakan, pengobatan biji pepaya ini berhasil membersihkan tinja 71% anak-anak tersebut dari parasit.

    Studi 2014 juga mengidentifikasi biji pepaya berpotensi membasmi parasit pada kambing. Walau biji pepaya bisa memberi dampak positif pada hewan, hal yang sama belum tentu terjadi pada manusia. Perlu riset lebih lanjut untuk mengetahui detail manfaat biji pepaya terhadap cacingan.

    3. Mempertahankan Fungsi Ginjal

    Ginjal berperan penting menyaring sisa metabolisme tubuh sebelum dibuang saat buang air kecil. Penelitian menyatakan, fungsi ginjal dapat dijaga dengan makan biji pepaya.

    Biji pepaya juga kaya antioksidan polifenol dan flavonoid yang menghalau kerusakan oksidatif pada sel serta melindungi kesehatan ginjal. Biji pepaya melengkapi pilihan aneka hidangan yang mampu menjaga ginjal.

    4. Melancarkan Pencernaan

    Biji pepaya termasuk sumber serat baik yang menjaga fungsi pencernaan. Menurut penelitian 2012, serat meningkatkan frekuensi buang air besar pada orang yang mengalami sembelit.

    Penelitian lain memperlihatkan asupan serat dapat menurunkan risiko penyakit radang usus, meringankan gejala wasir, dan mencegah pembentukan tukak usus.

    5. Meningkatkan Kesehatan Jantung

    Kandungan biji pepaya lain yang sangat bermanfaat untuk tubuh adalah asam oleat, yang termasuk dalam asam lemak tak jenuh tunggal. Berdasarkan studi 1998 pada pasien diabetes tipe 2, diet tinggi asam lemak tak jenuh tunggal bisa menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol lipoprotein densitas sangat rendah (VLDL) masing-masing sebesar 19% dan 22%.

    Serat dalam biji pepaya juga membantu mengurangi tekanan darah dan kadar kolesterol. Konsumsi serat yang tinggi dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes, dan obesitas.

    6. Membasmi Infeksi Bakteri

    Biji pepaya dapat membantu mengobati infeksi bakteri yang memicu diare, demam, hingga kram perut, mengutip Livestrong.com. Berbagai zat dalam biji pepaya berperan seperti antibiotika yang melindungi tubuh.

    Berdasarkan tinjauan 2017 yang diterbitkan dalam Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry, ekstrak biji pepaya terbukti efektif membunuh Escherichia coli, Salmonella, Staphylococus, dan infeksi bakteri lainnya.

    7. Berpotensi Mencegah Kanker

    Berkat nutrisi dan antioksidannya, beberapa penelitian menunjukkan biji pepaya mungkin memiliki efek antikanker. Riset lebih lanjut menegaskan peluang biji pepaya sebagai harapan baru pasien kanker.

    Studi laboratorium 2014 mengungkapkan, ekstrak biji pepaya membantu mengurangi peradangan dan melindungi terhadap perkembangan kanker. Studi 2017 lainnya menemukan biji buah ini menurunkan pertumbuhan sel kanker prostat.

    Ilustrasi biji pepaya yang penuh manfaat tak terduga Foto: Getty Images/Nungning20Cara Makan Biji Pepaya

    Konsumsi biji pepaya mungkin tidak biasa dilakukan di Indonesia. Berbeda halnya dengan negara lain yang makan biji pepaya dengan berbagai cara, seperti dikutip dari healthshots.

    Cara konsumsi biji pepaya lain antara lain:

    1. Dikonsumsi segar

    Biji pepaya diambil dan langsung dimakan dari buahnya tanpa pengolahan atau ditambah bahan tertentu. Sebelum ditelan, biji pepaya dikunyah perlahan hingga halus lebih dulu.

    Rasa biji pepaya dikatakan agak pedas seperti lada dan mungkin tidak cocok untuk semua orang. Karena itu, tidak semua biji pepaya dikonsumsi segar untuk mempertahankan kesehatan tubuh.

    2. Diolah menjadi bubuk

    Dengan cara ini, biji pepaya digiling hingga halus dan menjadi bubuk. Kemudian bubuk ditambahkan dalam smoothies, topping salad, dressing (saus), atau ditambah madu menjadi paste.

    Cara ini dianggap lebih aman dan mudah diterima banyak orang, terutama yang tidak terbiasa dengan makan biji pepaya. Konsumsi menjadi lebih praktis dan pastinya tetap bernutrisi.

    3. Bahan infused water

    Biji pepaya bisa menjadi salah satu bahan pilihan infused water yang menyegarkan. Cara ini juga dianggap lebih mudah, karena praktis sekaligus menjaga hidrasi tubuh.

    Efek Samping Biji Pepaya

    Konsumsi biji pepaya berisiko menurunkan kesuburan, menurut beberapa penelitian pada hewan. Diperlukan studi lanjutan terkait efek konsumsi biji pepaya pada kesuburan manusia. Meski begitu, ada baiknya waspada terhadap efek samping ini.

    Studi 2002 menemukan pemberian ekstrak biji pepaya dalam dosis besar ke hewan monyet menyebabkan azoospermia, yaitu kondisi yang ditandai dengan kurangnya sperma dalam air mani.

    Temuan serupa sempat ditulis dalam hasil riset tahun 1994 pada tikus. Riset melaporkan, ekstrak biji pepaya mengurangi jumlah dan motilitas sperma pada binatang tersebut.

    Di sisi lain, biji pepaya mengandung benzyl isothiocyanate yang mungkin berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Menurut penelitian laboratorium, pemberian zat tersebut mengakibatkan kerusakan DNA yang signifikan. Penelitian pada tikus juga menemukan senyawa itu memiliki efek toksik terhadap sel-sel sehat.

    Seberapa Banyak Biji Pepaya Boleh Dikonsumsi?

    Biji pepaya bisa dikonsumsi sebanyak satu sendok teh dalam bentuk segar atau diolah menjadi bubuk. Konsumsi biji sebaiknya dilakukan usai makan malam.

    Meski bergizi dan menawarkan banyak manfaat bagi kesehatan, biji pasta sebaiknya dikonsumsi secukupnya. Hindari makan biji hitam dari buah ini dalam jumlah besar agar terhindar dari bahaya efek sampingnya.

    Sebelum konsumsi biji pepaya, sebaiknya berkonsultasi lebih dulu pada dokter untuk hasil terbaik. Selain itu, jangan ragu segera ke dokter jika kondisi makin buruk setelah makan biji pepaya.

    (azn/row)

  • Daftar Harga Emas Antam, UBS, Galeri24 di Pegadaian Hari ini Senin, 28 April 2025

    Daftar Harga Emas Antam, UBS, Galeri24 di Pegadaian Hari ini Senin, 28 April 2025

    JABAR EKSPRES – Inilah daftar harga emas batangan di Pegadaian untuk tiga prduk logam mulai buatan Antam, UBS, dan Galeri24 hari ini Senin, 28 April 2025.

    Ketiga produk logam mulia tersebut tidak mengalami perubahan harga atau stabil dari hari sebelumnya.

    Emas antam tetap di harga Rp2.048.000 per gram setelah kemarin turun Rp22.000 dari semula Rp2.070.000.

    Kemudian harga emas Galeri24 masih stabil di harga Rp1.963.000 per gram, serta emas batangan dari UBS tak berubah, tetap di angka Rp1.991.000 per gram.

    Emas batangan dari Antam dan Galeri24 dijual dengan kuantitas 0,5 gram hingga 1.000 gram atau 1 kilogram.

    Sementara itu, emas UBS dijual dengan kuantitas 0,5 gram hingga 500 gram saja.

    BACA JUGA: Cara Membedakan Kode Karat pada Emas Agar Tidak Tertipu saat Membeli Emas Batangan

    BACA JUGA: 9 Batu Akik Termahal yang Kini Mulai Dilirik Kalangan Anak Muda

    Mengutip dari laman resmi Pegadaian, berikut ini daftar harga emas dari tiga produk logam mulai Antam, UBS, dan Galeri24 hari Senin, 28 April 2025.

    Daftar Harga Emas di Pegadaian

    Harga emas Antam

    – Harga emas Antam 0,5 gram: Rp1.077.000

    – Harga emas Antam 1 gram: Rp2.048.000

    – Harga emas Antam 2 gram: Rp4.033.000

    – Harga emas Antam 3 gram: Rp6.023.000

    – Harga emas Antam 5 gram: Rp10.004.000

    – Harga emas Antam 10 gram: Rp19.950.000⁠

    – Harga emas Antam 25 gram: Rp49.742.000

    – Harga emas Antam 50 gram: Rp99.402.000

    – Harga emas Antam 100 gram: Rp198.722.000

    – Harga emas Antam 250 gram: Rp496.529.000

    – Harga emas Antam 500 gram: Rp992.839.000

    – Harga emas Antam 1000 gram: Rp1.985.636.000.⁠

    BACA JUGA: Daftar Harga Jual Uang Kertas Kuno Rp500 Gambar Monyet di e-Commerce dan Marketplace

    Harga emas UBS

    – Harga emas Galeri24 0,5 gram: Rp1.077.000

    – Harga emas Galeri24 1 gram: Rp1.991.000

    – Harga emas Galeri24 2 gram: Rp3.951.000

    – Harga emas Galeri24 5 gram: Rp9.763.000

    – Harga emas Galeri24 10 gram: Rp19.423.000

    – Harga emas Galeri24 25 gram: Rp48.460.000

    – Harga emas Galeri24 50 gram: Rp96.722.000

    – Harga emas Galeri24 100 gram: Rp193.366.000

    – Harga emas Galeri24 250 gram: Rp483.270.000

    – Harga emas Galeri24 500 gram: Rp965.401.000

    BACA JUGA: 6 Uang Koin Kuno Paling Diminati Kolektor, Harganya Hampir Setara 1 Unit Mobil Mewah?

    Harga emas Galeri24

  • Pertama di Dunia, Pria Umur 20-an Jadi Penerima Transplantasi ‘Pabrik Sperma’

    Pertama di Dunia, Pria Umur 20-an Jadi Penerima Transplantasi ‘Pabrik Sperma’

    Jakarta

    Seorang pria berusia awal 20-an telah menerima transplantasi sel punca pembuat sperma pertama di dunia dalam prosedur baru yang dapat menjadi terobosan untuk pengobatan infertilitas.

    Sampai sekarang, prosedur ini hanya diuji pada hewan. Tapi transplantasi ‘pabrik sperma’ atau sel pembuat sperma tersebut berhasil memungkinkan tikus dan monyet jantan untuk menjadi ayah dari keturunannya.

    Diberitakan Live Science, pasien ini didiagnosis azoospermia, suatu kondisi yang menyebabkan tidak ada sperma dalam ejakulasinya dan membuatnya tak mungkin untuk mengandung anak secara alami, setelah menerima kemoterapi untuk mengobati kanker tulang yang diidapnya saat masih anak-anak. Untuk uji klinis ini, dokter menanamkan sel induk pria itu sendiri, yang dipanen dan dibekukan selama masa kecilnya sebelum dia menjalani kemoterapi, ke dalam sistem reproduksinya.

    Dalam kasus ini, para dokter menggunakan sel induk pembentuk sperma, yang ada di testis saat lahir dan kemudian matang menjadi sel sperma selama masa pubertas. Jika transplantasi berhasil, pasien sudah mulai memproduksi sperma.

    Belum ada sel sperma yang terdeteksi dalam air maninya, tetapi USG mengkonfirmasi kadar hormonnya dan prosedurnya tidak merusak jaringan testis pria itu.

    Ke depan, para dokter akan menganalisis sampel air maninya dua kali setahun untuk melihat apakah itu mengandung sel sperma.

    “Jika disempurnakan dan terbukti aman, transplantasi sel induk spermatogonial (SSC) bisa menjadi teknik pemulihan kesuburan yang revolusioner bagi pria yang telah kehilangan kemampuan untuk memproduksi sperma,” kata Dr Justin Houman, asisten profesor urologi di Cedars-Sinai Medical Center yang tidak terlibat dalam penelitian ini, kepada Live Science.

    Perawatan ini mungkin terbukti sangat bermanfaat bagi pasien kanker lain yang menerima kemoterapi sebelum pubertas, dan dengan demikian mengembangkan azoospermia, atau pria dengan ‘kegagalan testis genetik’.

    (kna/up)

  • Sosok Mbok Yem Meninggal, Relawan: Tidak Naik Gunung Lawu Lagi Seusai Lebaran Karena Sakit

    Sosok Mbok Yem Meninggal, Relawan: Tidak Naik Gunung Lawu Lagi Seusai Lebaran Karena Sakit

    TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR – Dunia pendakian berduka atas meninggalnya Wakiyem atau akrab disapa Mbok Yem, pedagang warung di sekitar puncak Gunung Lawu yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

    Nama Mbok Yem tentu tidak asing lagi bagi pendaki Gunung Lawu.

    Warung milik warga Magetan itu kerapkali menjadi jujukan pendaki dari berbagai daerah yang melakukan pendakian ke Gunung Lawu.

    Kabar duka tersebut dibenarkan Relawan Tawangmangu sekaligus Juru Kunci Bancolono, Haryanto atau akrab disapa Best. 

    Dia menerima kabar Mbok Yem meninggal pada Rabu (23/4/2025) sekira pukul 15.00.

    “Iya dapat kabar (duka) pukul 15.00,” katanya kepada Tribunjateng.com, Rabu (23/4/2025).

    Mbok Yem biasanya melakukan pendakian menuju ke warungnya di kawasan Hargo Dalem melalui Jalur Cemoro Sewu Magetan Jawa Timur.

    Mbok Yem turun gunung pada Lebaran tahun ini.

    Biasanya setiap kali selesai Lebaran, Mbok Yem kembali lagi berjualan di warungnya sekitar puncak Gunung Lawu.

    “Karena sakit tidak naik lagi.”

    “Tidak diperbolehkan anaknya,” terangnya.

    Dia menuturkan, Mbok Yem berjualan di kawasan Hargo Dalem.

    Seingatnya saat dia melakukan pendakian bersama ayahnya, terang Best, Mbok Yem sudah berjualan di warung pada 1998.

    Seiring berkembangnya teknologi dan media sosial, lanjutnya, Mbok Yem semakin dikenal di kalangan pendaki.

    Dia menceritakan, semula Mbok Yem naik ke Gunung Lawu itu untuk mencari tanaman herbal.

    Kemudian lambat lahun berjualan di kawasan puncak dengan mendirikan warung semi permanen.

    Kini ada lima warung yang berada di sekitar puncak Lawu, salah satunya milik Mbok Yem.

    Best mengungkapkan, Mbok Yem naik turun Gunung Lawu ditandu oleh beberapa orang sejak sekira 4 tahun terakhir.

    Sebelumnya Mbok Yem naik turun gunung didampingi porter yang biasa membawa barang dagangan.

    Setiapkali membawa tamu melakukan pendakian ke Gunung Lawu dia terkadang juga membawa tamu tersebut ke Warung Mbok Yem.

    Ada beberapa makanan dijajakan di warung tersebut.

    Seperti soto, mie instan, teh tapi biasanya yang kerap dicari pendaki itu pecel.

    Terkait keseharian Mbok Yem di warung, terang Best, hanya menunggu pendaki yang mampir ke warungnya selain mengurus monyet peliharaannya yang diberi nama Temon atau ayam.

    Terkadang Mbok Yem juga menonton siaran televisi mengingat telah ada panel surya untuk membantu pasokan listrik di warungnya.

    Sementara itu, Relawan Cetho, Nardi mengungkapkan, adanya warung di kawasan puncak tentu sangat membantu terutama bagi para pendaki yang membutuhkan logistik.

    “Biasanya memang (Warung Mbok Yem) menjadi jujukan para pendaki,” ungkapnya.

    Dia menambahkan, Mbok Yem hanya turun gunung bertepatan dengan momentum Lebaran atau ketika ada hajatan di rumah. (*)

  • Wabah Masih Berlanjut, CDC Afrika dan WHO Perbarui Strategi Hadapi Mpox – Halaman all

    Wabah Masih Berlanjut, CDC Afrika dan WHO Perbarui Strategi Hadapi Mpox – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Afrika dan Organisasi Kesehatan Dunia telah memperbarui Rencana Tanggap Kontinental bersama mereka untuk menghadapi keadaan darurat mpox atau cacar monyet.

    Munculnya strategi baru ini karena penyakit tersebut terus menyerang wilayah-wilayah baru. 

    “Strategi yang direvisi tersebut berfokus pada pengendalian wabah. Sekaligus memperluas cakupan vaksinasi dan beralih ke tanggapan yang berkelanjutan dan berjangka panjang,” dilansir dari laman WHO, Jumat (18/4/2025). 

    Mpox adalah penyakit yang disebababkan oleh virus yang menyebar antarmanusia, terutama melalui kontak dekat. 

    Penyakit ini menyebabkan lesi kulit dan mukosa yang menyakitkan. sering kali disertai demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. 

    Penyakit ini dapat melemahkan tubuh dan merusak penampilan seseorang.

    Secara historis, mpox merupakan penyakit zoonosis yang ditularkan dari hewan yang terinfeksi, dan semakin menunjukkan kecenderungan untuk menyebar antarmanusia. 

    Pada tahun 2022, varian virus, klade IIb, mulai menyebar secara global melalui hubungan seksual. 

    Sejak akhir tahun 2023, jenis virus lainnya, klade Ib, mulai menyebar melalui jaringan seksual dan dalam rumah tangga serta melalui kontak dekat.

    Hal ini mendorong CDC Afrika untuk mengumumkan Keadaan Darurat Kesehatan Masyarakat Keamanan Kontinental dan Direktur Jenderal WHO untuk mengumumkan Keadaan Darurat Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia pada bulan Agustus 2024. 

    Pada bulan Agustus 2024, virus tersebut mulai menyebar dari Republik Demokratik Kongo ke 4 negara tetangga.

    Sejak saat itu, 28 negara di seluruh dunia telah melaporkan kasus Mpox akibat klade Ib. Di luar Afrika, kasus sebagian besar masih terkait dengan perjalanan. 

    Namun, di Afrika, selain penularan di Burundi, Republik Demokratik Kongo, Kenya, Rwanda, dan Uganda, penularan lokal kini telah terdokumentasi di negara-negara tambahan termasuk Republik Kongo, Afrika Selatan, Sudan Selatan, Republik Bersatu Tanzania, dan Zambia. 

    Sejak deklarasi keadaan darurat, dukungan regional dan global telah meningkat, khususnya untuk Republik Demokratik Kongo, episentrum wabah. 

    Rencana Gabungan Mpox CDC Afrika dan WHO telah memandu upaya ini, dengan fokus pada sepuluh pilar utama.

    Koordinasi, komunikasi risiko dan keterlibatan masyarakat, pengawasan penyakit, kapasitas laboratorium, manajemen klinis, pencegahan dan pengendalian infeksi, vaksinasi, penelitian, logistik, dan pemeliharaan layanan kesehatan penting. 

    Upaya vaksinasi sedang berlangsung, dengan lebih dari 650.000 dosis telah diberikan di 6 negara, 90 persen di antaranya telah diberikan di Republik Demokratik Kongo. 

    Secara keseluruhan, lebih dari satu juta dosis telah dikirimkan ke 10 negara, dengan upaya terus dilakukan untuk mengamankan pasokan vaksin tambahan. 

    Kapasitas pengujian diagnostik di Republik Demokratik Kongo telah tumbuh secara signifikan, didorong oleh perluasan infrastruktur laboratorium.

    Jumlahnya dari 2 laboratorium pada akhir tahun 2023 menjadi 23 laboratorium di 12 provinsi saat ini. 

    Dengan pengujian baru yang saat ini sedang diluncurkan di negara tersebut, kapasitasnya diperkirakan akan meningkat lebih jauh. 

    Meskipun ada kemajuan ini, tantangan besar masih ada.

    Konflik dan ketidakamanan yang terus berlangsung di wilayah timur Republik Demokratik Kongo, tempat kejadian mpox masih tinggi, serta pemotongan bantuan kemanusiaan, terus membatasi respons kesehatan masyarakat dan membatasi akses ke layanan penting.

    Di seluruh negara dan mitra, lebih dari US$ 220 juta dibutuhkan untuk mengisi kesenjangan pendanaan untuk melawan mpox.  

    Rencana Respons Kontinental yang diperbarui menyerukan upaya yang lebih intensif untuk mengendalikan wabah.

    Sementara juga mengambil tindakan konkret untuk mengintegrasikan Mpox ke dalam layanan kesehatan rutin.  

    Bersama dengan Rencana Tanggap Kontinental untuk Afrika, WHO telah memperbarui rencana strategis global untuk membatasi dan jika memungkinkan menghentikan penularan mpox antarmanusia. 

    Dalam dua bulan pertama tahun 2025, 60 negara melaporkan kasus mpox, dengan mayoritas kasus dan kematian dilaporkan dari Benua Afrika.