Hewan: Monyet

  • Resah Warga Pejaten, Babi Hutan Lagi-lagi Lepas dari Animal Shelter 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Juni 2025

    Resah Warga Pejaten, Babi Hutan Lagi-lagi Lepas dari Animal Shelter Megapolitan 28 Juni 2025

    Resah Warga Pejaten, Babi Hutan Lagi-lagi Lepas dari Animal Shelter
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Warga RT 02/RW 08,
    Pejaten
    Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, resah dengan keberadaan Pejaten Animal Shelter.
    Bukan karena hewan yang mereka tampung, tapi lokasinya berdampingan langsung dengan permukiman warga.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    , Kamis (26/6/2025), gerbang utama Pejaten Animal Shelter sebenarnya terbilang jauh dari rumah penduduk. Tempatnya tidak langsung terlihat dari sisi kiri Jalan Pejaten Barat karena posisinya sedikit masuk ke dalam, seperti berada di ceruk.
    Namun, area belakang Pejaten Animal Shelter berdampingan dengan permukiman. Pembatas hanyalah tembok setinggi dua meter dan sebuah kali, di mana  terdapat kawat besi sebagai penutup dari dalam tempat penampungan.
    Resahnya warga RT 02/RW 08 Kelurahan Pejaten Barat dengan Pejaten Animal Shelter memuncak karena pada bulan Juni ini saja sudah ada dua
    babi hutan
    yang lepas dari tempat penampungan.
    Namun, setelah satu hari pemangku wilayah dari Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan mendatangi lokasi, babi kembali lepas dan mengacak-acak permukiman warga pada Rabu (25/6/2025).
    “Kami singgung masalah babi (saat kunjungan). Dia (pihak Pejaten Animal Shelter) bilang sudah enggak ada, sudah dipindahkan ke Bandung. Baru jelang sehari doang ternyata ada lagi. Keluar ke pemukiman warga. Berarti kan pembohongan publik,” kata Ketua RT setempat, Nurdiansyah (34), saat ditemui
    Kompas.com
    , Jumat (27/6/2025).
    Nurdiansyah berasumsi, keberadaan babi di Pejaten Animal Shelter memang sengaja dipelihara untuk memakan limbah kotoran anjing di sana.
    “Yang paling banyak memang anjing. Anjing itu
    rate
    -nya ada 500 sampai 1.000 ekor keberadaan anjing di situ. Itu pengakuan dari mereka ya, bukan saya yang mengada-ada,” ungkap dia.
    Bukan hanya babi, Nurdiansyah mengungkapkan, sejumlah hewan lain juga sempat lepas dari Pejaten Animal Shelter, mulai dari anjing hingga monyet.
    Saat kejadian itu, Nurdiansyah langsung berkoordinasi dengan Pejaten Animal Shelter untuk melakukan penangkapan.
    Nurdiansyah menyebut, tak ada warga yang menyakiti hewan-hewan yang lepas dari Pejaten Animal Shelter. 
    Namun, kondisi ini kerap terulang hingga akhirnya seekor
    babi lepas
    .
    Warga mengeluhkan kerap mendengar suara gonggongan anjing yang begitu nyaring dari Pejaten Animal Shelter. Kondisi ini membuat warga sulit beristirahat, apalagi saat malam hari.
    Selain itu, aroma tak sedap dari kotoran hewan seiring dengan berembusnya angin juga menjadi “makanan” sehari-hari warga. Limbah kotoran hewan mengalir ke area permukiman warga saat banjir datang.
    “Dan bahkan, saat saya sedang diwawancara di sini, kalau anginnya lagi ke arah kita, baunya terasa. Pagi kita pengin nikmatin kopi, baunya malah bau kotoran,” kata Nurdiansyah.
    Kini, warga RT 02/RW 08 Kelurahan Pejaten Barat menuntut agar Pejaten Animal Shelter segera ditutup.
    “Penginnya warga ditutup,” kata Nurdiansyah.
    Namun, rupanya tuntutan serupa telah muncul sejak awal berdirinya tempat penampungan hewan tersebut.
    “Ya, setelah 2010-2014 itu ketika ada penolakan, dia ada pernah berucap, waktu itu saya lupa siapa, yang penting orang shelter. Kita dikasih angin surga, bahasanya. Dia akan pindah ke daerah Bogor. Sampai dengan 2019, tidak terjadi,” tutur Nurdiansyah.
    Sejumlah pertemuan antara warga dan pengurus Pejaten Animal Shelter pernah berlangsung, rapat terakhir terjadi pada April 2025.
    “Ada warga dan RT, dan ada pengurus mereka, dan mereka bilang, ‘kalau untuk bau memang kita lagi berusaha’. Saya tanya, ‘bisa kasih jaminan berapa lama?’. Mereka tidak bisa kasih jaminan. Karena memang susah untuk baunya,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pejaten Shelter Bikin Resah, Warga Kerap "Dihantui" Gonggongan Anjing
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 Juni 2025

    Pejaten Shelter Bikin Resah, Warga Kerap "Dihantui" Gonggongan Anjing Megapolitan 27 Juni 2025

    Pejaten Shelter Bikin Resah, Warga Kerap “Dihantui” Gonggongan Anjing
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Warga RT 02/RW 08, Pejaten Barat, Pasar Minggu,
    Jakarta
    Selatan, merasa resah dengan keberadaan
    Pejaten Animal Shelter
    .
    Meski pintu masuk utama terletak cukup jauh dari permukiman warga, bagian belakang Pejaten Animal Shelter justru berbatasan langsung dengan kawasan hunian. Pemisahnya hanya berupa tembok setinggi dua meter dan sebuah aliran kali.
    Gonggongan sejumlah anjing yang begitu nyaring membuat warga sulit istirahat, apalagi saat malam hari.
    Selain gonggongan anjing, aroma tak sedap dari kotoran hewan seiring dengan berembusnya angin juga menjadi “makanan” sehari-hari warga. Limbah kotoran hewan mengalir ke area permukiman warga saat banjir datang.
    “Dan bahkan, saat saya sedang diwawancara di sini, kalau anginnya lagi ke arah kita, baunya terasa. Pagi kita pengin nikmatin kopi, baunya malah bau kotoran,” kata Ketua RT setempat, Nurdiansyah (34), saat ditemui Kompas.com, Jumat (27/6/2025).
    Nurdiansyah mengatakan, setidaknya ada 500 hingga 1.000 anjing berada di
    Pejaten Shelter
    . Namun, juga ada beberapa hewan lain seperti kucing dan monyet.
    Atas dasar itu, warga mendesak agar Pejaten Animal Shelter segera ditutup. Tuntutan serupa telah muncul sejak awal berdirinya tempat penampungan hewan tersebut.
    “Ya, setelah 2010-2014 itu ketika ada penolakan, dia ada pernah berucap, waktu itu saya lupa siapa, yang penting orang Shalter. Kita dikasih angin surga, bahasanya. Dia akan pindah ke daerah Bogor. Sampai dengan 2019, tidak terjadi,” tutur Nurdiansyah.
    Sejumlah pertemuan antara warga dan pengurus Pejaten Animal Shelter pernah berlangsung, rapat terakhir terjadi pada April 2025.
    “Ada Warga dan RT, dan ada pengurus mereka, dan mereka bilang, ‘kalau untuk bau memang kita lagi berusaha’. Saya tanya, ‘bisa kasih jaminan berapa lama?’. Mereka tidak bisa kasih jaminan. Karena memang susah untuk baunya,” kata dia.
    Selama berdirinya Pejaten Animal Shelter, sejumlah hewan sempat lepas dan memasuki permukiman warga. Mulai dari anjing, monyet, hingga babi hutan.
    Diberitakan sebelumnya, seekor babi kembali lepas pada Rabu (25/6/2025). Kali ini, hewan tersebut mengacak-acak permukaan warga RT 02/RW 08, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
    Peristiwa ini membuat warga panik dan histeris karena babi hutan itu sampai memasuki pekarangan rumah, merusak, hingga merobohkan sejumlah kendaraan.
    “Babi masuk ke halaman warga, ngacak-ngacak pekarangan, motor warga sampai roboh. Warga jadi histeris,” kata Herry Kurniawan, salah satu warga setempat, kepada Kompas.com.
    Peristiwa pertama saat babi lepas terjadi pada Sabtu (14/6/2025). Hewan itu berkeliaran di Jalan Pejaten Barat Raya dan lari ke arah lampu merah Republika atau The Park Pejaten lalu memasuki permukiman warga dekat PLN GIS Kemang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pejaten Shelter Bikin Resah, Warga Kerap "Dihantui" Gonggongan Anjing
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 Juni 2025

    Warga Merasa Dibohongi oleh Pejaten Animal Shelter Soal Babi Hutan Megapolitan 27 Juni 2025

    Warga Merasa Dibohongi oleh Pejaten Animal Shelter Soal Babi Hutan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Warga RT 02/RW 08, Pejaten Barat, Pasar Minggu,
    Jakarta
    Selatan, merasa dibohongi oleh pihak
    Pejaten Animal Shelter
    terkait keberadaan
    babi hutan
    yang sempat lepas pada Sabtu (14/6/2025).
    Sebab, pihak Pejaten Animal Shelter mengaku sudah tidak mempunyai babi hutan lagi. Hal ini disampaikan ketika pejabat dari Pemerintah Kota Jakarta Selatan bersama warga mengunjungi Pejaten Animal Shelter pada Selasa (24/6/2025).
    Namun, sehari setelah kunjungan, seekor babi kembali lepas dari Pejaten Animal Shelter lalu mengacak-acak permukiman warga.
    “Kami singgung masalah babi (saat kunjungan). Dia (pihak Pejaten Animal Shelter) bilang sudah enggak ada, sudah dipindahkan ke Bandung. Baru jelang sehari doang ternyata ada lagi. Keluar ke pemukiman warga. Berarti kan pembohongan publik,” kata Ketua RT setempat, Nurdiansyah (34), saat ditemui
    Kompas.com
    , Jumat (27/6/2025).
    Nurdiansyah berasumsi, keberadaan babi di Pejaten Animal Shelter memang sengaja dipelihara untuk memakan limbah kotoran anjing yang ada di sana.
    “Yang paling banyak memang anjing. Anjing itu
    rate
    -nya ada 500 sampai 1.000 ekor keberadaan anjing di situ. Itu pengakuan dari mereka ya, bukan saya yang mengada-ada,” ungkap dia.
    Nurdiansyah menjelaskan, lepasnya babi hutan untuk kedua kalinya ini bukan peristiwa baru. Beberapa hewan lain, yakni anjing dan monyet juga sempat lepas dari Pejaten Animal Shelter.
    Pasalnya, area belakang Pejaten Animal Shelter ini berdampingan langsung dengan permukiman warga. Pembatasannya hanya tembok dengan tinggi berukuran kurang lebih dua meter dan kali.
    Keberadaan Pejaten Animal Shelter memang menjadi momok bagi warga setempat. Sebab, gonggongan anjing yang begitu nyaring membuat warga sulit istirahat, apalagi saat malam hari.
    Selain gonggongan anjing, aroma tak sedap dari kotoran hewan seiring dengan berembusnya angin juga menjadi “makanan” sehari-hari warga. Limbah kotoran hewan mengalir ke area permukiman warga saat banjir datang.
    “Dan bahkan, saat saya sedang diwawancara di sini, kalau anginnya lagi ke arah kita, baunya terasa. Pagi kita pengin nikmatin kopi, baunya malah bau kotoran,” kata dia.
    Oleh karena itu, warga menuntut agar Pejaten Animal Shelter segera ditutup.
    “Dan kami di sini bukan memusuhi hewannya. Kami tidak memusuhi hewan sama sekali. Kalau ada hewan lepas, monyet, kami selalu laporan ke mereka. ‘ini ada monyet lepas, ada anjing lepas, mohon ditangkap’. Kami enggak takol, kami enggak sakiti,” ujar Nurdiansyah.
    “Karena yang kami permasalahkan bukan hewannya. Yang kami permasalahkan shelter tersebut karena berdampingan dengan masyarakat,” tambah dia.
    Diberitakan sebelumnya, seekor babi kembali lepas pada Rabu (25/6/2025). Kali ini, hewan tersebut mengacak-acak permukaan warga RT 02/RW 08, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
    Peristiwa ini membuat warga panik dan histeris karena babi hutan itu sampai memasuki pekarangan rumah, merusak, hingga merobohkan sejumlah kendaraan.
    “Babi masuk ke halaman warga, ngacak-ngacak pekarangan, motor warga sampai roboh. Warga jadi histeris,” kata Herry Kurniawan, salah satu warga setempat, kepada
    Kompas.com
    .
    Peristiwa pertama saat babi lepas terjadi pada Sabtu (14/6/2025). Hewan itu berkeliaran di Jalan Pejaten Barat Raya dan lari ke arah lampu merah Republika atau The Park Pejaten lalu memasuki permukiman warga dekat PLN GIS Kemang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Air Terjun Lembah Anai, Spot Ikonik yang ‘Menyapa’ Pengendara di Jalan Padang-Bukittinggi

    Air Terjun Lembah Anai, Spot Ikonik yang ‘Menyapa’ Pengendara di Jalan Padang-Bukittinggi

    Liputan6.com, Padang – Bagi siapa saja yang pernah melintasi jalur Padang menuju Bukittinggi atau sebaliknya, nama Air Terjun Lembah Anai pasti bukan hal asing lagi. Air terjun ini menjadi salah satu spot ikonik yang seolah ‘menyapa’ para pengendara.

    Namun pagi pelancong yang sedang berkunjung ke provinsi ini, pemandangan Air Terjun Lembah Anai mungkin akan menjadi kesan tersendiri.

    Sebab, air terjun ini persis di tepi jalan nasional Padang-Bukittinggi, menjadikan Lembah Anai salah satu destinasi paling ikonik dan mudah diakses di Sumbar.

    Secara geografis, Air Terjun Lembah Anai terletak di kawasan Cagar Alam Lembah Anai Kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar.

    Tinggi air terjun ini mencapai sekitar 35 meter. Airnya mengalir deras dari lereng pegunungan Bukit Barisan, lalu membentuk kolam alami kecil yang jernih dan sejuk.

    Suaranya yang bergemuruh sering kali terdengar bahkan sebelum air terjun terlihat oleh mata.

    Letaknya yang hanya berjarak sekitar 60 kilometer dari Kota Padang dan sekitar 40 kilometer dari Bukittinggi membuat Lembah Anai sering menjadi tempat singgah para wisatawan, baik untuk sekadar berfoto maupun melepas penat perjalanan.

    Selain pemandangan alamnya, di sekitar lokasi air terjun ini Anda juga bisa berbelanja cendera mata mulai dari gantungan kunci, baju hingga tas. Kemudian Anda juga bisa mencicipi kulineran khas Sumatera Barat, salah satunya keripik sanjai balado.

    Apabila Anda ingin berkunjung ke Air Terjun Lembah Anai tidak sarankan dalam cuaca buruk, karena air terjun ini sering meluap ketika hujan deras.

    Air Terjun Lembah Anai berada dalam kawasan konservasi alam yang dikelola BKSDA. Di sekitar kawasan ini, masih banyak flora dan fauna endemik Sumatera yang hidup, seperti monyet ekor panjang, rusa, dan beragam jenis burung.

     

  • Viral Galang dan Ayahnya yang Lumpuh, Semangat Bersekolah Meski dengan Keterbatasan

    Viral Galang dan Ayahnya yang Lumpuh, Semangat Bersekolah Meski dengan Keterbatasan

    Liputan6.com, Sulteng – Setiap pagi, Galang Rawadang (12) mengenakan seragam putih merah yang warnanya mulai memudar. Seragam itu satu-satunya yang ia miliki sejak dua tahun terakhir.

    Meski kerap diejek teman karena penampilan lusuhnya, siswa kelas 5 SDN 2 Wakai, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, itu tetap semangat berangkat ke sekolah.

    Langkah kakinya pelan menyusuri jalan tanah di Desa Wakai. Di punggungnya tergantung tas kecil yang sudah robek di beberapa bagian.

    Sandal jepit yang ia kenakan juga tak lagi utuh. Tapi wajah Galang tetap menyimpan tekad—ia ingin belajar, ingin pintar, dan ingin mengubah nasibnya suatu hari nanti.

    Di rumah sederhana beratap seng dan berdinding papan, Galang tinggal bersama ayahnya, Rikson Lawadang (51). Sang ayah lumpuh sejak dua tahun lalu akibat penyakit yang dideritanya. Sejak saat itu, hidup mereka berubah drastis.

    “Saya ingin sekali belikan dia seragam baru, tapi jangankan untuk beli baju, untuk makan saja kami kadang menunggu uluran tangan tetangga,” kata Rikson, dengan mata berkaca-kaca saat ditemui di rumahnya, Rabu (11/6/2025).

    Dulu, Rikson bekerja sebagai awak kapal penangkap ikan. Pekerjaan itu cukup untuk menghidupi keluarga kecilnya. Namun, sejak sakit membuatnya kehilangan fungsi kaki, Rikson tak bisa bekerja. Sang istri memilih berpisah, dan anak perempuan mereka kini diasuh oleh keluarga lain.

    “Saya cuma bisa lihat Galang jalan kaki ke sekolah dari jendela. Dia cuma punya satu baju sekolah, itu pun sudah lusuh. Hati saya hancur sebagai ayah,” ujarnya lirih.

    Meski sering dibully teman karena bajunya kumal, Galang tidak pernah bolos sekolah. Ia selalu hadir, duduk di barisan depan kelas, mencatat pelajaran, dan menjawab soal dengan antusias. Guru-gurunya mengenalnya sebagai siswa yang rajin dan pantang menyerah.

    “Saya mau jadi orang pintar supaya bisa bantu Bapak,” ujar Galang pelan, menunduk malu.

    Di sudut kecil Sulawesi Tengah, seorang anak bernama Galang menantang keterbatasan dengan semangat belajar. Satu setel seragam bukan penghalang baginya untuk mengejar mimpi.

    Kisahnya adalah potret nyata perjuangan anak-anak Indonesia yang berjuang dalam sunyi, berharap tangan-tangan peduli datang menyentuh.

    Guru besar Universitas Sumatera Utara, Prof. Yusuf Leonard Henuk dituding melakukan aksi rasisme terhadap mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai yang merupakan orang Papua, dengan mengunggah ilustrasi foto monyet di media sosial.

  • WHO Perpanjang Status Darurat Global Mpox! Ini Alasannya

    WHO Perpanjang Status Darurat Global Mpox! Ini Alasannya

    Jakarta

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi memperpanjang status darurat kesehatan masyarakat atau public health emergency international concern (PHEIC) untuk wabah Mpox (semula dikenal sebagai cacar monyet), menyusul rekomendasi dari Komite Darurat Peraturan Kesehatan Internasional atau International Health Regulation (IHR 2005), dalam keputusan pertemuan keempat pada 5 Juni 2025.

    Pertemuan yang berlangsung selama lima jam ini menilai lonjakan kasus Mpox sepanjang 2024 dan awal 2025 yang menunjukkan transmisi berkelanjutan di berbagai wilayah dunia.

    Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyetujui rekomendasi komite terkait situasi mpox masih memenuhi kriteria darurat global, dan merilis serangkaian rekomendasi sementara yang direvisi untuk memperkuat respons negara-negara.negara pihak dalam beberapa hari mendatang,” kata Dr. Tedros.

    “Saya mengucapkan terima kasih kepada semua anggota dan penasihat Komite atas kontribusi mereka. Hasil lengkap pertemuan ini akan dibagikan kepada negara-negara,” terang dia dalam keterangan tertulis di situs resmi WHO, dikutip Selasa (10/6/2025).

    Rekomendasi ini ditujukan kepada negara-negara yang mengalami transmisi komunitas atau memiliki kasus mpox yang berkaitan dengan perjalanan. Mereka diminta mengimplementasikan langkah-langkah tambahan di samping pedoman tetap yang telah berlaku. Rekomendasi ini berada dalam kerangka Strategis WHO 2024-2027 untuk pencegahan dan pengendalian mpox.

    “Dengan keputusan ini, WHO menegaskan bahwa meskipun dunia telah membuat kemajuan dalam pengendalian mpox, tantangan global masih nyata. Status darurat yang diperpanjang ini diharapkan memperkuat kesiapsiagaan dan respons kolektif dalam menghadapi penyakit yang masih terus mengancam populasi rentan di berbagai belahan dunia,” lanjut WHO.

    Sebagai catatan, wabah global mpox klade II yang sedang berlangsung telah menyebabkan lebih dari 100.000 kasus di 122 negara, termasuk 115 negara tempat Mpox sebelumnya tidak dilaporkan. Wabah ini disebabkan oleh subklade IIb.

    Terdapat wabah mpox klade I di Afrika Tengah dan Timur. Klade I memiliki dua subklade, klade Ia dan klade Ib.
    Di Afrika Tengah, orang-orang tertular Mpox klade Ib melalui kontak dengan hewan liar yang terinfeksi, baik yang mati maupun hidup, penularan di rumah tangga, atau perawatan pasien, sebagian besar kasus telah dilaporkan pada anak-anak yang berusia di bawah 15 tahun.

    Subklade Ib baru-baru ini diidentifikasi di Republik Demokratik Kongo timur dan telah menyebar melalui kontak seksual intim dan dewasa antara berbagai demografi, termasuk penyebaran heteroseksual dengan pekerja perdagangan seks. Sejauh ini, klade Ib memiliki tingkat kematian kasus yang lebih rendah daripada mpox klade Ia. Penyebaran lokal dan berkelanjutan dari orang ke orang dari mpox klade I telah terjadi di beberapa negara non-endemik melalui hubungan seksual, kontak rumah tangga sehari-hari, dan di lingkungan layanan kesehatan tanpa adanya alat pelindung diri.

    NEXT: Negara yang Masih Catat Kasus di Juni 2025

    Pada tanggal 2 Juni 2025, negara-negara Burundi, Republik Demokratik Kongo, Kenya, Malawi, Rwanda, Sudan Selatan, Tanzania, Uganda, dan Zambia mengalami penularan virus dari manusia ke manusia yang berkelanjutan, ada juga bukti penularan berkelanjutan di Republik Afrika Tengah dan Republik Kongo.

    Negara-negara yang melaporkan kasus mpox klade I terkait perjalanan sejak tanggal 1 Januari 2024, meliputi Angola, Australia, Belgia, Brasil, Kanada, Tiongkok, Prancis, Jerman, India, Irlandia, Oman, Pakistan, Qatar, Afrika Selatan, Swedia, Swiss, Thailand, Uni Emirat Arab, Inggris Raya, Amerika Serikat, dan Zimbabwe.

    Simak Video “Mpox Mewabah di Kongo, WHO Pastikan Vaksin akan Tiba dalam Beberapa Hari”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Selain Jumbo, Ini Deretan Film Animasi Indonesia Terlaris di Bioskop!

    Selain Jumbo, Ini Deretan Film Animasi Indonesia Terlaris di Bioskop!

    Jakarta, Beritasatu.com – Film animasi Indonesia semakin menunjukkan taringnya di industri perfilman nasional. Salah satu pencapaian paling mengesankan datang dari film Jumbo yang berhasil mencetak sejarah dengan menembus angka 10 juta penonton.

    Pencapaian ini menjadikan Jumbo sebagai film animasi lokal terlaris sepanjang masa dan mulai diperbincangkan sebagai penantang serius rekor film Indonesia terlaris yang masih dipegang oleh KKN di Desa Penari (2022) dengan 10,2 juta penonton.

    Namun, di balik kesuksesan Jumbo, terdapat beberapa film animasi Indonesia lainnya yang juga meraih popularitas tinggi dan memperkaya ragam sinema Tanah Air. Berikut daftar film animasi Indonesia terlaris yang patut diketahui:

    1. Jumbo (2025)

    Dirilis pada 31 Maret 2025, film bergenre komedi, drama, fantasi, dan keluarga ini mendapat rating 8,4/10 di IMDb. Dengan penonton hampir menyentuh angka 10 juta, Jumbo sukses melampaui capaian Agak Laen (9,125 juta penonton), dan tengah memburu rekor KKN di Desa Penari.

    Cerita yang menyentuh dan produksi animasi berkualitas membuat film ini disambut meriah oleh masyarakat.

    2. Si Juki The Movie: Panitia Hari Akhir (2017)

    Film garapan Falcon Pictures ini mencetak lebih dari 600.000 penonton dan meraih penghargaan Best Animated Feature di Piala Maya 2019.

    Kisahnya mengikuti Juki, seorang selebritas yang harus menghadapi meteor yang mengancam Bumi. Film ini dibalut dalam nuansa komedi khas dan animasi yang menghibur.

    3. Nussa: The Movie (2021)

    Diadaptasi dari serial populer, Nussa: The Movie menampilkan cerita tentang anak berprestasi yang menghadapi tantangan dari murid baru. Film ini memuat pesan moral dan nilai-nilai keluarga yang kuat.

    Dalam sebulan pertama penayangan, film ini ditonton lebih dari 150.000 orang dan berhasil menjangkau berbagai lapisan masyarakat.

    4. Si Juki The Movie: Harta Pulau Monyet (2024)

    Film kedua dari serial Si Juki ini tayang pada 27 Juni 2024 dan berhasil meraih 344.658 penonton dalam 22 hari.

    Mengusung tema petualangan berburu harta karun, film ini memperkenalkan karakter baru, seperti Susi dan menyuguhkan aksi seru melawan bajak laut dan penghuni pulau misterius.

    5.  Titus: Mystery of the Enygma (2020)

    Diproduksi oleh MNC Animation, film ini mengangkat kisah detektif muda bernama Titus dalam dunia steampunk.

    Diadaptasi dari komik anak terkenal, film ini mendapat rating 7,9/10 di IMDb dan menampilkan petualangan seru yang dipadukan dengan elemen misteri dan teknologi.

    Kesuksesan film animasi Indonesia terlaris ini menandakan bahwa pasar lokal memiliki minat besar terhadap karya-karya animasi berkualitas. Keberhasilan Jumbo membuka jalan bagi para kreator untuk terus mengembangkan cerita lokal dalam format visual yang mendunia.

  • Warga Pasuruan Resah, Monyet Liar Masuki Permukiman dan Naik ke Atap Rumah

    Warga Pasuruan Resah, Monyet Liar Masuki Permukiman dan Naik ke Atap Rumah

    Pasuruan (beritajatim.com) – Warga Desa Blawi, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, dilanda keresahan akibat kemunculan seekor monyet liar yang telah dua hari terakhir berkeliaran di kawasan permukiman. Hewan tersebut tidak hanya tampak bergelantungan di pepohonan sekitar, tetapi juga mulai masuk ke halaman hingga atap rumah warga.

    Menurut Syaroni, salah satu warga setempat, monyet yang diduga merupakan hewan peliharaan yang lepas itu mulai mengganggu ketenangan warga sejak kemarin. “Kemungkinan milik warga yang lepas, mulai kemarin sudah naik ke rumah-rumah,” ujarnya, Rabu (14/5/2025).

    Kekhawatiran utama warga adalah potensi serangan terhadap anak-anak yang sedang bermain di sekitar rumah. “Warga sekarang selalu bawa tongkat atau sapu buat jaga-jaga kalau monyet mendekat,” tambahnya.

    Iwan, warga lainnya, juga menyampaikan kekhawatirannya karena monyet tersebut sering terlihat naik ke atap rumah. “Saya takut, apalagi dia naik ke atap rumah, bisa saja turun dan menggigit,” ungkapnya.

    Situasi ini memaksa warga untuk membatasi aktivitas anak-anak di luar rumah demi keamanan. Mereka juga terus memantau pergerakan monyet tersebut setiap hari sambil berupaya mengusirnya menggunakan alat seadanya seperti tongkat dan sapu. Namun, upaya ini dinilai tidak efektif dan justru berisiko jika monyet menjadi agresif.

    Melihat kondisi yang semakin meresahkan, warga berencana melaporkan kejadian ini ke petugas pemadam kebakaran (damkar). Mereka berharap ada penanganan profesional agar hewan liar tersebut bisa segera ditangkap tanpa membahayakan warga.

    “Kami mau lapor ke damkar, karena biasanya mereka bisa menangani hewan liar seperti ini,” kata Iwan, seraya berharap agar kejadian ini segera ditangani sebelum menimbulkan korban. [ada/beq]

  • Sosok Misterius Aldi Monyet Begal Sadis Penembak Aiptu Noval di Makassar – Halaman all

    Sosok Misterius Aldi Monyet Begal Sadis Penembak Aiptu Noval di Makassar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Begal sadis di Makassar yang dijuluki Aldi Monyet akhirnya tertangkap pada Minggu (4/5/2025). 

    Penangkapan Aldi Monyet berlangsung di Jl Jalahong Dg Mattutu, Kelurahan Bara-barayya, Kecamatan Makassar.

    Aldi Monyet ditangkap oleh tim Macan Sumsel, gabungan dari Resmob Polda Sulsel, Jatanras Polrestabes Makassar dan Resmob Polres Pelabuhan Makassar

    Sosok begal misterius yang paling dicari-cali polisi itu ditangkap setelah kabur usai melawan Aiptu Noval, anggota Polres Pelabuhan Makassar yang hendak menangkapnya.

    Kini Aiptu Noval masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara akibat tembakan Aldi Monyet yang menembus dadanya.

     

    Identitas Aldi Monyet Masih Misterius 

    Sosok Aldi Monyet masih misterius meski telah ditangkap tim gabungan Resmob Polda Sulsel, Jatanras Polrestabes Makassar, dan Resmob Polres Pelabuhan Makassar, Minggu (4/5/2025).

    Aldi ditangkap di Jl Jalahong Dg Mattutu, Kelurahan Bara-barayya, Kecamatan Makassar setelah kabur usai melawan Aiptu Noval, anggota Polres Pelabuhan Makassar.

    Penangkapan Aldi Monyet diketahui dari unggahan akun Instagram @tribrata_multimedia, tim gabungan yang menyebut dirinya ‘Macan Sulsel’.

    “Mission complete,” tertulis pada unggahan tersebut.

    Akun itu menjelaskan bahwa Aldi Monyet merupakan begal yang telah berstatus residivis. 

    Kerap melancarkan aksi jahatnya kepada orang-orang yang tidak bersalah.

    Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, membenarkan bahwa terduga begal Aldi Monyet telah diamankan.

    Hanya saja, Arya enggan menjelaskan lebih jauh karena akan diekspose langsung oleh Polda Sulsel dalam waktu dekat.

    “Nanti releasenya dari Polda,” singkat Arya, Minggu petang.

    Sekedar diketahui, Aldi Monyet merupakan residivis begal.

    Ia sering beraksi menggunakan senjata api.

    Pernah ditangkap di pemukiman padat penduduk. 

    Ada empat laporan polisi Aldi Monyet.

    Ini 7 Fakta sosok Aldi Monyet

    1. resedivis begal.

    2. beraksi dgn senjata api

    3. ditangkap di pemukiman padat penduduk kota (ablam)

    4. ada 4 laporan polisi

    5. Sempat duel dan bergulat dengan bintara senior (AIPTU Noval) sebelum jadi DPO

    6. Diduga Aldi Monyet juga terkena tembakan sebelum menghilang 

    7. Kompol Benny Pornika (Kanit Resmob Polda) Sulsel juga selidiki asal usul pistol  Aldi Monyet

     

    Sosok Aiptu Noval

    Aiptu Noval, anggota Satreskrim Polres Pelabuhan Makassar, masih dirawat di RS Bhayangkara. Ia tertembak saat hendak menangkap Aldi Monyet.

    Aiptu Noval telah menjalani operasi pengangkatan proyektil di RS Bhayangkara Makassar, Sabtu (3/5/2025).

    Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Kombes Pol dr Bambang Triambodo, menyampaikan bahwa kondisi Aiptu Noval saat ini dalam keadaan baik pasca operasi.

    “Kondisinya baik. Sudah dioperasi,” ujar Bambang.

    Ia menambahkan, Aiptu Noval kini dirawat di ruang perawatan untuk pemulihan.

    “(Pengangkatan proyektil) Itu teknis ya, ditangani langsung oleh tim bedah. Yang utama adalah keselamatannya. Sekarang sudah di ruang perawatan,” jelasnya mengatakan.

    Hal senada disampaikan Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Makassar, AKP Andri Kurniawan.

    “Operasi pengangkatan proyektil telah berhasil dilakukan. Saat ini Aiptu Noval masih menjalani perawatan dan observasi pasca operasi,” tuturnya.

    Seorang tetangga menyebut, Aiptu Noval dikenal ramah dan rajin beribadah.

    “Kalau pulang dari masjid sering menyapa, lempar senyum,” ujarnya.

    Warga lainnya mengaku tidak mengenal Aldi Monyet.

    Terpisah Ketua RT 1/RW 1 Kelurahan Bara-barayya, Lena, mengatakan Aiptu Noval merupakan warganya.

    “Pak Nova ini lahir besar di sini memang, sama saya di sini juga besar,” kata Lena, Senin (5/5/2025).

    Namun menurut Lena, Aldi Monyet bukan warga setempat.

    “Saya lihat itu anak (Aldi Monyet), dia bukan orang di sini. Dia bukan warga sini. Kayaknya dia cuma bergaul di situ,” ucapnya.

    Lena, juga lahir dan besar di wilayah itu, mengaku tidak mengenal Aldi Monyet.

    “Tapi untuk kepastiannya itu anak tinggal di mana, saya tidak tahu, karena saya baru lihat juga itu orang,” ujarnya.

     

    Kronologi Penembakan

    Peristiwa terjadi Sabtu (3/5/2025) pagi sekitar pukul 05.15 Wita.

    Saat itu, Aiptu Noval hendak menangkap pelaku begal DPO.

    Namun, pelaku melawan dan Aiptu Noval tertembak di bagian dada.

    “Langsung dilarikan ke RS Bhayangkara,” kata Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Makassar, AKP Andri Kurniawan

    Ia menambahkan, tim gabungan saat ini masih memburu pelaku.

    “Kami mengutuk keras aksi kekerasan terhadap aparat yang sedang bertugas,” ujarnya.

    Senjata api menyebabkan luka belum bisa dipastikan milik siapa. 

     

    Aiptu Noval dan Aldi Monyet Sempat Berduel

    Ketua RT 1/RW 1 Kelurahan Bara-barayya, Lena menuturkan, Aiptu Noval mendatangi lokasi setelah menerima informasi keberadaan Aldi Monyet.

    Ia bergerak dari rumah ke masjid, lalu menuju pertigaan lorong di Jl Jalahong Dg Mattutu.

    “Dia pergi dengan tangan kosong. Tidak bawa borgol juga. Hanya pakai gamis, songkok, dan sajadah,” kata Lena, berdasarkan cerita warga.

    Setibanya di lokasi, Aldi Monyet melawan saat hendak ditangkap hingga Aiptu Noval tertembak.

    “Jadi waktu ke sana, ada yang lihat pelaku bermalam di ujung, di pertigaan. Pak Noval pergi salat subuh sekalian ke sana karena buronannya,” jelasnya.

    Lena menyebut, postur tubuh Aldi Monyet lebih besar dari Aiptu Noval, sehingga keduanya sempat bergulat.

    “Sempat katanya bergulat, pelaku besar badannya, sementara Pak Noval kecil,” ucapnya.

    Warga menyaksikan duel itu tak berani melerai karena ada  membawa senjata.

    “Setelah kejadian itu baru warga mendekat, langsung dihubungi Pak Binmas dan kemudian polisi setempat,” tambahnya.

    BEGAL ALDI MONYET – Meme, foto penangkapan begal sekaligus terduga penembak polisi, Aldi Monyet oleh tim gabungan Resmob Polda Sulsel, tim Jatanras Polrestabes Makassar, dan tim Resmob Polres Pelabuhan, Ahad atau Minggu (4/5/2025). Aldi kabur saat hendak ditangkap di Jl Abu Bakar Lambogo, Makassar, Sulsel, Sabtu (3/5/2025). Aldi Monyet saat ditangkap dan polisi korban penembakan Aldi Monyet. (INSTAGRAM.COM/@TRIBRATA MULTIMEDIA/ist)

     

    Tak Ada Garis Polisi di TKP Penembakan

    Peristiwa penembakan Aiptu Noval terjadi di Jl Jalahong Dg Mattutu, bukan di Jl Abu Bakar Lambogo seperti ramai diberitakan.

    Lokasi tepatnya di pertigaan jalan, samping tembok SDN KIP Bara-barayya.

    Pantauan Tribun, Senin (5/5/2025), tidak tampak garis polisi di lokasi, baik saat itu maupun sehari sebelumnya.

    Kapolsek Makassar Kompol Muhammad Tamrin membenarkan olah TKP telah dilakukan.

    “Sudah (olah TKP), tapi yang tangani bukan Polsek, itu ditangani Polrestabes dan Polres Pelabuhan,” ujarnya.

    Ia juga menyebut belum pernah menerima laporan keributan di lokasi tersebut.

     

    Diduga Tak Bawa Borgol, Aiptu Noval Teriak Minta Tali 

    Lokasi tertembaknya Aiptu Noval berada di samping tembok SD KIP Bara-barayya I, tepat di pertigaan lorong Jl Jalahong Dg Mattutu, RT 1, RW 1.

    Aiptu Noval diduga hendak menangkap Aldi Monyet usai salat subuh.

    “Subuh kejadiannya, setelah salat subuh. Saya tidak lihat juga,” kata seorang pemuda, Senin (5/5/2025).

    Namun upaya itu gagal karena Aldi Monyet melawan. 

    Keduanya sempat adu gulat, hingga Aiptu Noval tertembak di dada dan pelaku melarikan diri.

    “Sempatji teriak Pak Noval minta oterek (tali), mungkin mau dipakai mengikat,” ungkapnya.

    Warga menduga Aiptu Noval tidak membawa borgol saat hendak menangkap Aldi Monyet.

    Lokasi penangkapan sekitar 200–300 meter dari rumah Aiptu Noval.

    “Iye, orang siniji memang ini Pak Noval,” tambahnya. (tribun network/thf/TribunTimur.com)

  • 3 Mobil Kecelakaan Beruntun di Jl Raya Bogor-Sukabumi, 2 Orang Terluka

    3 Mobil Kecelakaan Beruntun di Jl Raya Bogor-Sukabumi, 2 Orang Terluka

    Bogor

    Kecelakaan beruntun melibatkan tiga unit kendaraan terjadi di Jl Raya Bogor-Sukabumi, Bogor Selatan, Kota Bogor. Kecelakaan mengakibatkan dua orang luka-luka.

    “Kecelakaan melibatkan tiga kendaraan. Akibat kejadian tersebut pengemudi dan penumpang pikap mengalami luka-luka, serta ketiga kendaraan mengalami kerusakan,” kata kata Kanit Gakkum Satlantas Polresta Bogor Kota AKP Santi Marintan, Senin (5/5/2025).

    Kecelakaan terjadi ketika mobil jenis LGCG melaju dari arah Ciawi menuju Sukabumi, sekitar pukul 17.20 WIB. Di lokasi, sopir LGCG alami blackout sehingga oleng dan menabrak dua kendaraan di lajur berlawanan arah.

    “Diduga pengemudinya mengalami blackout sehingga oleng ke kanan, masuk ke jalur berlawanan kemudian menabrak bagian kanan belakang angkot, kemudian kembali menabrak bagian depan pikup yang ada di belakang angkot,” terang Santi.

    Tiga unit kendaraan terlibat kecelakaan beruntun sempat melintang di jalan raya dan menimbulkan kemacetan. Pada saat bersamaan, tim rescue Damkar Kota Bogor yang sedang perjalanan pulang usai evakuasi monyet liar di pemukiman warga, melintas di lokasi dan mengevakuasi mobil.

    “Petugas yang sedang di jalan mengarah pulang ke Mako Sukasari, selepas evakuasi monyet di Kelurahan Harjasari, berpapasan langsung (di TKP kendaraan). Dengan sigap, petugas evakuasi orang dan juga kendaraan yang menghalangi badan jalan,” kata anggota Rescue Damkar Kota Bogor Kristian Permana, dihubungi terpisah.

    (sol/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini