Hewan: Monyet

  • Dharma minta diberi kesempatan selesaikan persoalan banjir di Jakarta

    Dharma minta diberi kesempatan selesaikan persoalan banjir di Jakarta

    Seandainya dimanfaatkan sebagai kolam pipi monyet maka akan berbeda hasilnya

    Jakarta (ANTARA) – Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun meminta diberikan kesempatan untuk memimpin Jakarta lima tahun ke depan agar dapat menyelesaikan persoalan banjir.

    Menurut dia penanganan banjir harus dilakukan secara terpadu yang dimulai dari hulu ke hilir.

    “Kalau tidak terpadu maka hasilnya tidak optimal,” kata dia.

    Apalagi saat ini sudah ada dua waduk yakni Waduk Sukamahi dan Waduk Ciawi yang sudah diresmikan presiden tapi tidak dimanfaatkan dengan baik.

    Ia mengaku tidak mudah menilai keberadaan dua waduk ini memberikan faedah karena memang belum dirasakan hingga saat ini karena pengelolaannya belum sesuai peruntukan.

    “Seandainya manajemen paham dalam mengelola air supaya air dari banjir kiriman jadi air minum dengan teknologi.

    Sementara calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Kun Wardana menambahkan harus ada indikator dalam menentukan pembangunan dua waduk ini efektif atau tidak.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Dharma: Banjir itu bukan musibah tapi alam sedang mencari keseimbangan

    Dharma: Banjir itu bukan musibah tapi alam sedang mencari keseimbangan

    Jangan setiap banjir dianggap bencana atau musibah

    Jakarta (ANTARA) – Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun menyatakan banjir yang terjadi itu bukan sebuah musibah melainkan alam sedang mencari keseimbangan.

    Ia mengatakan pihaknya akan menyiapkan kolam pipi monyet yang akan berfungsi menyimpan air yang dikirim dari daerah luar Jakarta.

    “Jangan setiap banjir dianggap bencana atau musibah,” kata dia.

    Ia mengatakan dalam menghadapi banjir diibaratkan seperti monyet yang mendapatkan hadiah dari Tuhan berupa makanan. Monyet tidak habiskan makanan tapi disimpan di pipinya agar dimanfaatkan saat dibutuhkan.

    Ia menilai masalah banjir adalah masalah klasik, dari tahun ke tahun ganti gubernur, banjir tetap jadi masalah.

    Ia mengatakan banjir yang masih terjadi menunjukkan ada masalah, karena selama ini pemerintah hanya menyelesaikan persoalan di hilir saja.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Dharma minta diberi kesempatan selesaikan persoalan banjir di Jakarta

    Dharma-Kun usung konsep sistem beton berpori atasi banjir Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana mengusung konsep sistem beton berpori (permeable concrete system) untuk mengatasi banjir di Jakarta pada debat ketiga Pilkada DKI Jakarta.

    Banjir yang dimaksud khususnya banjir akibat curah hujan yang tinggi di wilayah Jakarta.

    Menurut Kun, sistem beton berpori tersebut dapat menyerap air dari area yang tergenang menuju saluran dalam jumlah yang cukup bagus.

    “Jadi trotoar-trotoar yang ada dia punya beton, pori-porinya itu nanti bisa menyerap air 600 liter per meter persegi per menit. Jadi jumlahnya cukup bagus untuk resapan air,” katanya.

    Selain sistem beton berpori, Dharma-Kun juga mengusung pembangunan kolam pipi monyet serta solusi-solusi banjir lainnya untuk mengatasi banjir akibat curah hujan tinggi.

    “Untuk masalah terkait dengan banjir kiriman, kita perlu melakukan koordinasi dan komunikasi aktif dengan pemerintah daerah di hulu, seperti Bogor dalam pengaturan debit air. Kemudian kita juga akan perbaiki tata guna lahan di sana,” kata Kun.

    Untuk perbaikan pompa dan modifikasi cuaca juga bakal dilakukan pada situasi-situasi tertentu.

    “Kemudian kita akan lakukan optimalisasi dan perbaikan pompa dan juga teknologi modifikasi cuaca, khususnya untuk waktu-waktu tertentu,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Ditanya Rano Soal Kerusakan Ekosistem Jawa Barat, Dharma Pongrekun Langsung Menoleh ke Ridwan Kamil
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 November 2024

    Ditanya Rano Soal Kerusakan Ekosistem Jawa Barat, Dharma Pongrekun Langsung Menoleh ke Ridwan Kamil Megapolitan 17 November 2024

    Ditanya Rano Soal Kerusakan Ekosistem Jawa Barat, Dharma Pongrekun Langsung Menoleh ke Ridwan Kamil
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Calon gubernur Jakarta nomor urut 2,
    Dharma Pongrekun
    , menoleh ke calon gubernur Jakarta nomor urut 1,
    Ridwan Kamil
    , usai ditanya terkait ekosistem di Jawa Barat oleh calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 3,
    Rano Karno
    , dalam debat ketiga
    Pilkada Jakarta 2024
    .
    Mulanya, Rano bertanya ke Dharma soal salah satu penyebab banjir di Jakarta, yakni kiriman air hujan dari Bogor.
    “Yang saya tanyakan adalah, banjir karena kiriman hujan dari Bogor ini kenapa? Apakah karena ekosistem Jawa Barat atau Bogor itu rusak? Sementara waduk kan sudah kita buat, ada dua waduk tapi jakarta masih banjir. Kira-kira apa masalahnya selain curah hujan?” tanya Rano ke Dharma.
    Mendapatkan pertanyaan itu, Dharma sempat menoleh ke arah Ridwan Kamil yang berada di samping kanannya.
    Setelah itu, Dharma memberikan jawaban terkait apa yang ditanyakan oleh Rano kepadanya.
    “Tadi saya sampaikan bahwa perlu penanganan terpadu dimulai dari hulu ke hilir. Kalau penanganannya tidak terpadu, maka hasilnya tidak akan optimal. Waduk baru Sukamahi dan Ciawi sudah ada, tetapi tidak dimanfaatkan sebagai kolam pipi monyet,” kata Dharma.
    “Seandainya dia dimanfaatkan sebagai kolam pipi monyet, maka berbeda hasilnya. Berikan kami kesempatan, kami akan selesaikan dari hulu ke hilir, mulai dari normalisasi juga disiapkan naturalisasi,” lanjutnya.
    Usai memberikan jawaban, Dharma mengaku tidak tahu soal permasalahan yang terjadi di Jawa Barat.
    “Kalau ditanya apakah ada miss management di Jawa Barat, jangan tanya kepada kami, karena kami belum pernah jadi gubernur, apalagi di Jawa Barat,” imbuhnya.
    Sebagai informasi, debat ketiga atau debat terakhir Pilkada Jakarta mengangkat tema tentang lingkungan perkotaan dan perubahan iklim.
    Debat ini diikuti oleh tiga pasangan calon, yaitu pasangan calon nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono yang didukung Partai Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat, NasDem, PSI, PKB, Gelora, PBB, Perindo, PAN, PPP, dan Garuda.
    Kemudian pasangan calon nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana yang maju lewat jalur independen.
    Sedangkan pasangan calon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno yang dikung oleh PDI-P dan Partai Hanura.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kami Tak Pernah Jadi Gubernur Jabar

    Kami Tak Pernah Jadi Gubernur Jabar

    Jakarta

    Cawagub Jakarta nomor urut 3, Rano Karno (Si Doel), bertanya ke paslon nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana. Rano bertanya terkait kiriman air dari Bogor yang bikin Jakarta banjir.

    “Mas Dharma dan Mas Kun, yang saya tanya tadi adalah banjir karena kiriman hujan dari Bogor ini kenapa? Apakah karena ekosistem Jawa Barat atau Bogor itu rusak. Sementara kan waduk kita udah buat, ada 2 waduk dibuat, tapi Jakarta masih banjir. Kira-kira apa masalahnya selain curah hujan?” tanya Rano dalam debat ketiga Pilgub Jakarta 2024, Minggu (17/11/2024).

    Dharma pun merespons pertanyaan Si Doel. Dia menyebut penanganan banjir di Jakarta perlu penanganan yang terpadu dari hulu ke hilir.

    “Kalau penanganannya tidak terpadu, maka hasilnya tidak akan optimal. Waduk baru Sukamandi, Sukamahi, dan Ciawi sudah ada. Tapi tidak dimanfaatkan sebagai kolam pipi monyet. Seandainya dimanfaatkan sebagai kolam pipi monyet, maka berbeda hasilnya,” ucap Dharma.

    Dharma pun berjanji jika terpilih menjadi gubernur Jakarta, akan menyelesaikan permasalahan banjir di Jakarta. Dia juga menyinggung jika bertanya terkait Jawa Barat agar tidak ditanyakan kepada dirinya, sebab belum pernah menjadi gubernur Jawa Barat.

    “Berikan kami kesempatan, kami akan selesaikan dari hulu ke hilir, mulai dari normalisasi disiapkan, naturalisasi. Jadi kalau ditanya ada mismenejemen di Jawa Barat, jangan tanya kepada kami, karena kami belum pernah menjadi gubernur apalagi di Jawa Barat,” imbuhnya.

    (fas/gbr)

  • Video: Sediakan Air Bersih, Dharma-Kun Mau Bangun Kolam Pipi Monyet

    Video: Sediakan Air Bersih, Dharma-Kun Mau Bangun Kolam Pipi Monyet

    Jakarta, CNBC – Dalam debat pilgub Jakarta,paslon nomor urut 2 Dharma Pongrekun mengungkapkan strategi untuk mengatasi masalah air bersih. Menurut Dharma, jika terpilih nanti pihaknya akan melakukan normalisasi 13 sungai hingga menyiapkan kolam pipi monyet untuk menampung air hujan.

    Selengkapnya saksikan di CNBC Indonesia

  • Kun Tawarkan Program Beton Berpori untuk Atasi Banjir di Jakarta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 November 2024

    Kun Tawarkan Program Beton Berpori untuk Atasi Banjir di Jakarta Megapolitan 17 November 2024

    Kun Tawarkan Program Beton Berpori untuk Atasi Banjir di Jakarta
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 2,
    Kun Wardana
    , mengungkapkan solusi untuk mengatasi masalah banjir di Jakarta melalui berbagai pendekatan teknis dan kolaboratif. Salah satunya program
    beton berpori
    .
    “Kami akan melakukan konsep di trotoar-trotoar, yang disebut sistem Pervious Concrete. Jadi, sistem beton berpori ini nantinya bisa menyerap air 600 liter per meter persegi per menit,” ujar Kun dalam debat ketiga
    Pilkada Jakarta
    2024, Minggu (17/11/2024).
    Menurut Kun, permasalahan banjir di Jakarta terdiri dari tiga faktor utama. Pertama adalah banjir rob, kedua adalah banjir di Jakarta karena curah hujan, dan yang ketiga adalah banjir kiriman dari daerah sekitar, khususnya Bogor.
    Setiap jenis banjir, lanjut Kun, memiliki solusi yang berbeda dan membutuhkan upaya mitigasi untuk mengurangi dampak risiko terhadap warga Jakarta.
    “Yang lebih penting memang bukan hanya penanggulangan, tetapi bagaimana kita melakukan mitigasi, mengurangi dampak risiko kepada warga Jakarta,” kata Kun.
    Untuk masalah banjir kiriman, Kun menekankan pentingnya koordinasi aktif dengan pemerintah daerah di hulu, tidak terkecuali Pemprov Bogor, Jawa Barat.
    “Kita perlu melakukan koordinasi dan komunikasi aktif melalui forum koordinasi dengan Pemprov di hulu, seperti Pemprov Bogor, dalam pengaturan debit air,” jelas Kun.
    Sementara untuk mengatasi curah hujan tinggi di Jakarta, Kun menyarankan sistem pengendalian air terpadu serta normalisasi daerah aliran sungai.
    Sebagai program unggulan, Kun juga mengusulkan pembangunan kolam pipi monyet, salah satunya di Tebet Eco Park.
    “Untuk curah hujan di Jakarta, kami akan lakukan sistem pengendalian air terpadu, kemudian kami akan normalisasi daerah aliran sungai, seperti program unggulan kami tadi, yaitu membangun kolam pipi monyet yang contohnya di Tebet Eco Park,” kata Kun.
    Sebagai informasi, debat ketiga Pilkada Jakarta 2024 berlangsung malam ini, dimulai pukul 19.00 WIB, di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu (17/11/2024).
    Tema debat kali ini mengangkat isu tentang lingkungan perkotaan dan perubahan iklim.
    Debat ini diikuti oleh tiga pasangan calon, yaitu pasangan calon nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, yang didukung oleh Partai Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat, NasDem, PSI, PKB, Gelora, PBB, Perindo, PAN, PPP, dan Garuda.
    Kemudian, pasangan calon nomor urut 2,
    Dharma Pongrekun
    -Kun Wardana, yang maju lewat jalur independen.
    Sedangkan pasangan calon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, yang didukung oleh PDI-P dan Partai Hanura.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ngeri! Geng Monyet ‘Kuasai’ Kota Sejarah Tetangga RI, 1.000 Ditangkap

    Ngeri! Geng Monyet ‘Kuasai’ Kota Sejarah Tetangga RI, 1.000 Ditangkap

    Foto Internasional

    Ngeri! Geng Monyet ‘Kuasai’ Kota Sejarah Tetangga RI, 1.000 Ditangkap

    News

    21 menit yang lalu

  • 43 Monyet Kabur dari Lab, Warga Diminta Tutup Jendela-Pintu

    43 Monyet Kabur dari Lab, Warga Diminta Tutup Jendela-Pintu

    Video: 43 Monyet Kabur dari Lab, Warga Diminta Tutup Jendela-Pintu

    3,274 Views | Selasa, 12 Nov 2024 07:59 WIB

    43 monyet rhesus kabur dari fasilitas penelitian. Kepolisian di Yemassee, California Selatan, memperingatkan warga untuk menutup jendela dan pintu rumah mereka.

    Yolanda Vista/Reuters – 20DETIK

  • WHO Bakal Adakan Rapat Darurat Tentang Mpox Pekan Depan, Ini yang Dibahas

    WHO Bakal Adakan Rapat Darurat Tentang Mpox Pekan Depan, Ini yang Dibahas

    Jakarta

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengadakan pertemuan Komite Darurat minggu depan, Jumat 22 November. Pertemuan tersebut untuk menentukan apakah Mpox atau cacar monyet tetap menjadi krisis kesehatan global atau tidak.

    Pada bulan Agustus, penyakit yang terus menyebar di Afrika tersebut diklasifikasikan oleh badan kesehatan PBB sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, yang merupakan bentuk kewaspadaan tertinggi.

    Hal ini menyusul penyebaran ‘varian’ baru virus tersebut, yang disebut clade Ib, di beberapa bagian benua Afrika.

    Hingga 3 November, terdapat 46.794 kasus yang dikonfirmasi dan diduga terjadi di Afrika tahun ini, termasuk 1.081 kematian, menurut laporan yang diterbitkan WHO pada hari Senin.

    Negara yang paling terdampak adalah Republik Demokratik Kongo, diikuti oleh Burundi dan Uganda.

    Mpox dapat menyebar melalui kontak dekat. Gejala yang ditimbulkan biasanya ringan, tetapi bisa berakibat fatal dalam kasus yang jarang terjadi. Penyakit ini menyebabkan gejala seperti flu dan lesi berisi nanah pada tubuh. Dosis vaksin awal dialokasikan bulan ini untuk 9 negara Afrika yang paling terdampak.

    (suc/suc)