Hewan: Monyet

  • Pulau Menjangan, Alternatif Wisata Sunyi di Tengah Ramainya Bali

    Pulau Menjangan, Alternatif Wisata Sunyi di Tengah Ramainya Bali

    JAKARTA – Sebagian pelancong kini justru mencari suasana perjalanan yang lebih tenang dan bersifat personal. Wisata yang menawarkan kedekatan dengan alam serta pengalaman autentik menjadi alternatif bagi mereka yang ingin sejenak menjauh dari hiruk-pikuk keramaian.

    Pulau Menjangan, yang berada di kawasan Taman Nasional Bali Barat, menjadi salah satu tujuan yang menawarkan ketenangan tersebut. Lokasinya relatif jauh dari pusat keramaian Bali bagian selatan. Dari Kota Denpasar, perjalanan darat menuju area penginapan di Pulau Menjangan memerlukan waktu lebih dari tiga jam.

    Setibanya di pulau ini, wisatawan dapat menikmati suasana pantai yang alami dengan pepohonan rindang serta lingkungan yang masih terjaga. Dari balik keteduhan, pengunjung berkesempatan menyaksikan satwa liar seperti rusa atau menjangan dan kawanan monyet yang hidup bebas di habitat aslinya.

    Beberapa ekor menjangan terlihat beristirahat di bawah pepohonan di sekitar Plataran Menjangan Resort & Spa ketika peserta kegiatan Familiarization Trip bertema “Hidden Bali: Serenity, Nature and Sustainability” mengunjungi kawasan tersebut di Kabupaten Buleleng pada Rabu (10/12). Di sekitar area resor, monyet-monyet juga tampak berkeliaran di jalur tanah yang belum beraspal.

    Pengelola kawasan mengingatkan wisatawan untuk tidak memberi makan satwa liar, khususnya monyet, guna menjaga perilaku alami mereka. Pengunjung juga disarankan untuk selalu memperhatikan barang bawaan saat melintasi area yang menjadi jalur pergerakan kawanan monyet.

    Selain menikmati suasana daratan, Pulau Menjangan dikenal memiliki keindahan bawah laut yang menarik. Perairan di sekitar pulau ini menjadi habitat berbagai jenis ikan berwarna-warni, seperti ikan badut dan ikan Moorish, yang dapat disaksikan melalui aktivitas snorkeling.

    Aktivitas lain yang dapat dilakukan antara lain menyusuri garis pantai dengan kayak, terutama pada pagi hari untuk menikmati pemandangan matahari terbit apabila kondisi cuaca mendukung. Berjalan kaki menyusuri pantai juga menjadi pilihan bagi wisatawan yang ingin menikmati alam secara perlahan.

    Bagi pengunjung yang berencana berjalan di sepanjang pantai pada pagi hari saat air laut surut, penggunaan alas kaki disarankan agar aktivitas tetap nyaman dan aman.

  • Speedboat Angkut Wisatawan China yang Hendak ke TN Komodo Meledak, ABK Terluka
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 Desember 2025

    Speedboat Angkut Wisatawan China yang Hendak ke TN Komodo Meledak, ABK Terluka Regional 13 Desember 2025

    Speedboat Angkut Wisatawan China yang Hendak ke TN Komodo Meledak, ABK Terluka
    Tim Redaksi
    LABUAN BAJO KOMPAS.com – Kapal cepat yang mengangkut wisatawan mancanegara meledak di perairan Pelabuhan Labuan Bajo pada Sabtu (13/12/2025).
    Kapal itu mengangkut 4 wisatawan asal China yang mau berwisata ke TN Komodo.
    Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto menerangkan, peristiwa itu terjadi saat kapal baru mau berangkat. Masih di kolam pelabuhan Labuan Bajo, dekat pulau Monyet pada Sabtu pagi.
    “Kapalnya tidak terbakar. Ada ledakan ringan di bagian kotak penyimpan aki di bagian belakang kapal,” jelas Stephanus saat dikonfirmasi Sabtu sore.
    Ia mengatakan, akibat peristiwa itu ABK alami luka ringan. Sementara wisatawan dalam keadaan aman.
    “ABK luka ringan di bagian tangan. 4 wisatawan China aman,” ungkap dia.
    Ia mengatakan, tim tanggap langsung bergerak dan bersama kantor LKK pelabuhan lalu mengantar korban luka ringan ke RS Siloam.
    Ia menambahkan, kapal sudah ditarik di area labuh agar tidak mengganggu alur pelayaran.
    Ia menyebut, dugaan sementara konsleting hubungan arus pendek dari kabel aki. Kondisi speedboat utuh tidak terbakar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Strain Baru ‘Cacar Monyet’ Mpox Ditemukan di Inggris, Gabungan Dua Tipe Virus

    Strain Baru ‘Cacar Monyet’ Mpox Ditemukan di Inggris, Gabungan Dua Tipe Virus

    Jakarta

    Otoritas kesehatan Inggris (UK Health Security Agency/UKHSA) mendeteksi adanya strain virus mpox atau monkeypox pada seorang individu di Inggris yang baru kembali dari perjalanan di Asia.

    Penemuan ini memicu perhatian global karena virus baru tersebut merupakan hasil pencampuran (rekombinasi) genetik dari dua jenis utama virus mpox.

    Dikutip dari BBC, strain baru yang belum memiliki nama resmi ini mengandung elemen dari dua tipe mpox utama, yaitu Clade Ib dan Clade IIb. Clade IIb adalah strain yang bertanggung jawab atas wabah global mpox pada tahun 2022. Sementara Clade Ib baru-baru ini menunjukkan tanda-tanda penyebaran lokal di beberapa negara Eropa.

    Risiko Rekombinasi yang Dikhawatirkan

    Para pejabat kesehatan Inggris masih menilai signifikansi dari strain baru ini. Namun, Dr Boghuma Titanji, asisten profesor kedokteran di Emory University, menyatakan bahwa strain baru ini adalah hal yang dikhawatirkan para ahli jika virus mpox terus menyebar di seluruh dunia.

    “Semakin banyak sirkulasi mpox yang kita izinkan, semakin banyak peluang virus untuk melakukan rekombinasi dan beradaptasi, yang semakin menguatkan virus mpox sebagai patogen manusia yang tidak akan hilang,” kata Dr Titanji.

    Meskipun virus memiliki sifat alami untuk berevolusi, UKHSA menekankan bahwa vaksinasi tetap menjadi cara terbaik untuk melindungi diri dari penyakit parah, meskipun infeksi mpox umumnya bersifat ringan bagi kebanyakan orang.

    Virus berevolusi

    Dr Katy Sinka, kepala infeksi menular seksual di UKHSA, mengatakan bahwa penemuan ini dimungkinkan berkat pengujian genomik yang canggih.

    “Adalah hal yang normal bagi virus untuk berevolusi, dan analisis lebih lanjut akan membantu kami memahami lebih banyak tentang bagaimana mpox berubah,” ujarnya.

    Meskipun belum ada studi khusus mengenai seberapa efektif vaksin yang ada terhadap strain gabungan terbaru ini, para ahli meyakini bahwa tingkat perlindungan akan tetap tinggi.

    Secara global, mpox masih menjadi ancaman. Tercatat hampir 48.000 kasus mpox terkonfirmasi secara global pada tahun 2025, dengan 2.500 kasus terjadi dalam sebulan terakhir, dan mayoritas terjadi di Afrika tengah.

    Mpox umumnya menyebar melalui kontak fisik yang sangat dekat, batuk, bersin, atau menyentuh pakaian/tempat tidur yang terkontaminasi. Gejala umum termasuk lesi atau ruam kulit yang dapat berlangsung selama dua hingga empat minggu, disertai demam, sakit kepala, dan nyeri otot.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: WHO Cabut Status Darurat Cacar Monyet”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/sao)

  • Teka-teki Menantang Ini Bisa Bikin Kepala Auto Pening, Coba Pecahkan dalam 5 Detik!

    Teka-teki Menantang Ini Bisa Bikin Kepala Auto Pening, Coba Pecahkan dalam 5 Detik!

    Jakarta

    Siapa yang suka tantangan? Teka-teki bisa memicu rasa penasaran dan membuat kita ingin terus mencoba sampai menemukan jawaban yang tepat.

    Tak hanya seru, aktivitas ini mampu mengasah logika dan meningkatkan konsentrasi. Semakin sulit teka-teki yang dihadapi, semakin besar pula kepuasan ketika berhasil memecahkannya.

    Teka-teki Asah Otak

    Kalau kamu suka menguji kemampuan berpikir, jawab soal teka-teki asah otak berikut ini. Jangan intip kunci jawabannya!

    1. Sekilas tampak sama, tapi ada satu monyet yang berbeda. Coba perhatikan dengan seksama.

    Hayo perhatikan baik-baik mana yang berbeda. Foto: Firdaus Anwar

    2. Mana bayangan yang cocok dengan gambar?

    Seberapa Jeli Mata Kamu, Pecahkan Teka-teki Gambar Ini Foto: Firdaus Anwar/detikHealth

    3. Teka-teki semacam ini terkadang muncul di soal psikotes. Pola manakah yang berikutnya?

    Seberapa Jeli Mata Kamu, Pecahkan Teka-teki Gambar Ini Foto: Firdaus Anwar/detikHealth

    4. Dari ketiga gambar ini, mana yang berbeda?

    Asah otak Foto: Firdaus/detikHealth

    5. Seperti apa tumpukan balok ini jika dilihat dari atas?

    Asah otak Foto: Firdaus/detikHealth

    6. Hitung baik-baik. Ada berapa kubus di dalam gambar? Jangan sampai salah.

    Asah otak Foto: Firdaus/detikHealth

    7. Bagaimana garis warna piramida ini jika dilihat dari atas?

    Asah otak Foto: Firdaus/detikHealth

    8. Ada satu dari gambar ini yang berbeda. Coba tebak yang mana?

    Ada satu dari kumpulan emoticon ini yang berbeda sendiri. Foto: Firdaus Anwar

    Jawaban Teka-teki Asah Otak

    Berikut kunci jawaban teka-teki asah otak. Lihat berapa banyak soal yang berhasil dijawab dengan benar.

    1. Monyet C yang berbeda. Ada garis yang membentuk kepalan tangan si monyet.

    Asah otak Foto: Firdaus Anwar

    2. Jawabannya C, pilihan A kurang bayangan perban di bagian kaki, sementara pilihan B kurang satu bayangan tangan.

    Seberapa Jeli Mata Kamu, Pecahkan Teka-teki Gambar Ini Foto: Firdaus Anwar/detikHealth

    3. Kunci penyelesaiannya adalah gambar di paling ujung kanan haya memuat gambar yang ada di dua kotak sebelumnya

    Seberapa Jeli Mata Kamu, Pecahkan Teka-teki Gambar Ini Foto: Firdaus Anwar/detikHealth

    4. Gambar A yang berbeda. Perbedaannya pada frame atau rangka sepeda

    asah otak Foto: Firdaus/detikHealth

    5. A jawaban yang tepat. Jika dilihat dari atas, maka lapisan ketiga tidak akan terlihat karena luasnya yang lebih kecil dari lapisan kedua.

    Asah otak Foto: Firdaus/detikHealth

    6. Ada 9 kubus. Hitung juga kubus di bagian belakang yang tak nampak.

    Asah otak Foto: Firdaus/detikHealth

    7. B adalah jawaban yang benar. Caranya, cukup lihat warna dari garis yang berseberangan dengan piramida.

    Asah otak Foto: Firdaus/detikHealth

    8. Hanya satu gambar yang menggunakan tangan kiri

    Asah otak. Foto: Firdaus Anwar

    (elk/suc)

  • Setelah Zara, Tsaqib Ingin Ajak Cipung dan Kamari Jadi Model Video Klip

    Setelah Zara, Tsaqib Ingin Ajak Cipung dan Kamari Jadi Model Video Klip

    JAKARTA – Tsaqib mengungkap keinginannya untuk menjadikan Rayyanza dan Kamari sebagai model video klipnya suatu saat nanti. Ia berharap rencananya itu bisa benar-benar terwujud.

    Telah mengoleksi tiga lagu di salah satu label rekaman ternama, Tsaqib kerap menyajikan hal menarik dalam video musik. Ia melibatkan beberapa sosok yang sukses mencuri perhatian.

    Seperti di lagu Mau Tak Mau, ia beradu akting dengan kakak beradik, Hasyakyla dan Adhisty Zara. Sementara di single anyar, Roda Berputar, chemistry-nya dengan Dinda Annisa pun juga banyak dibicarakan.  

    Ketika ditanya tentang sosok yang ingin ia hadirkan di video musik, penyanyi 23 tahun itu menyebut Rayyanza dan Kamari. Bukan hanya karena gemas, ia merasa punya materi yang cocok jika dibintangi dua bocah imut tersebut.

    “Ini gong sih. Pengen sama Kamari dan Rayyanza. Gue ada satu lagu dari POV cintanya anak kecil. Lucu banget kayanya, semoga ada kesempatannya,” tutur Tsaqib. 

    Lebih lanjut, ia menceritakan lagunya nanti akan menggambarkan cinta monyet, ketika seorang anak mulai merasa nyaman dan tertarik dengan teman sebayanya.

    “Jadi kayak ini dia, cinta-cintaan zaman SD. Ngeliat dari jauh. Gue tuh cuman suka lo, tapi gak pengen juga miliki lo,” tambahnya.

    Di MV Roda Berputar, kehadiran Dinda Annisa yang juga dikenal dengan Muti, perannya di salah satu sinetron, jadi scene stealer yang ampuh. Dirilis akhir November, MV tersebut kini telah ditonton 700 ribu kali lebih di YouTube.  

  • Mengenal Lutung Jawa, Hewan Terancam Punah di Atap Rumah Depok

    Mengenal Lutung Jawa, Hewan Terancam Punah di Atap Rumah Depok

    Jakarta

    Viral video lutung jawa muncul di atap rumah warga Bojongsari, Depok, Jawa Barat. Pada Senin (1/12/2025), lutung tersebut dievakuasi oleh warga dan petugas Pemadam Kebakaran (Damkar).

    Lutung itu disebut muncul sejak Jumat (28/11) di Bojongsari, Depok. Kabid Pengendalian Operasional Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok, Tessy Haryati, mengatakan petugas melakukan pendampingan terkait penangkapan lutung.

    “Damkar hanya bantu pendampingan, yang tangkap anggota komunitas. Karena lutung termasuk hewan dilindungi,” ujar Tessy kepada detikNews.

    Melansir situs Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI), lutung jawa memiliki sejumlah keunikan. Berikut ini fakta terkait lutung jawa yang baru-baru ini viral ditemukan di atap rumah warga Depok.

    1. Klasifikasi keluarga lutung jawa

    Dari taksonomi, lutung jawa masuk famili Cercopithecidae yang merupakan keluarga monyet dunia lama (Old World monkeys) yang banyak ditemukan di Asia serta Afrika.

    Nama latin lutung jawa adalah Trachypithecus auratus. ‘Trachypithecus’ berarti monyet berbulu lebat, sedangkan ‘auratus’ merujuk pada warna keemasan. Sesuai dengan kondisi sebagian populasi lutung jawa muda, mereka memiliki bulu jingga keemasan sebelum akhirnya berubah hitam pekat ketika dewasa.

    “Di masyarakat lokal, lutung jawa juga dikenal dengan sebutan ‘lutung budeng’. Meski memiliki kerabat dekat seperti lutung ekor panjang dan spesies lain di Asia Tenggara, Trachypithecus auratus hanya ditemukan di Pulau Jawa dan sekitarnya, sehingga menjadikannya salah satu primata endemik Indonesia yang penting untuk kita jaga bersama,” tulis YIARI.

    2. Perilaku lutung jawa

    Lutung jawa mempunyai beberapa karakteristik seperti sifat tenang dan tidak agresif. Selain itu, ini dia perilaku lutung jawa:

    Pemalu, cenderung menghindari interaksi dengan manusia dan konflikHidup berkelompok, biasanya terdiri dari satu pejantan dominan, beberapa betina dan anak-anak merekaKomunikasi lewat suara lembut, gerakan tubuh, dan ekspresi wajahSifatnya diurnal (aktif di siang hari) untuk mencari makan, merawat anak, dan beristirahat di pepohonanArboreal atau lebih sering berpindah dari pohon ke pohon, alih-alih jalan di atas tanahBetina dewasa saling membantu merawat bayi lutung lain, menunjukkan sistem sosial yang kooperatif.3. Habitat lutung jawa

    Lutung jawa tidak berpindah-pindah pulau, setia pada habitat aslinya di Pulau Jawa dan sebagian kecil Pulau Bali. Secara umum, habitat lutung jawa meliputi:

    Hutan tropis: terutama hutan hujan dataran rendah dan hutan pegunungan yang lembap serta rimbunArea berhutan lebat: membutuhkan kanopi pohon yang saling terhubung agar dapat bergerak bebas tanpa harus turun ke tanahKetinggian: dapat ditemukan mulai dari 0 hingga 3.500 meter di atas permukaan laut, dengan populasi terbanyak pada kisaran 500-1.500 meterTaman nasional dan cagar alam: beberapa populasi masih bertahan di kawasan konservasi seperti Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Gunung Halimun Salak, dan Taman Nasional Meru BetiriDekat sumber makanan: memilih tempat dengan vegetasi beragam, terutama daun muda, buah, dan bunga.

    “Sayangnya, habitat alami lutung jawa terus menyusut akibat deforestasi, perluasan pertanian, serta urbanisasi. Fragmentasi hutan membuat kelompok lutung terisolasi, sehingga kesulitan menemukan pasangan baru dan semakin rentan terhadap kepunahan,” ungkap YIARI.

    4. Makanan lutung jawa

    Berbeda dengan gambaran populer monyet pemakan pisang, lutung jawa merupakan primata flivora yang artinya makanan utamanya adalah dedaunan. Beberapa jenis makanan lutung jawa antara lain:

    Daun muda: menjadi sumber energi utama dalam keseharian merekaBuah-buahan: dikonsumsi dalam jumlah lebih sedikit, biasanya saat musim buahBunga dan pucuk tanaman: bagian yang lembut dan kaya nutrisi, sering dimakan terutama oleh individu mudaKulit kayu dan biji-bijian: dimanfaatkan dalam kondisi tertentu untuk melengkapi kebutuhan nutrisi.

    “Menariknya, sistem pencernaan lutung jawa sangat adaptif terhadap makanan berserat tinggi. Mereka memiliki lambung khusus yang mampu melakukan fermentasi untuk memecah selulosa dari daun, mirip dengan proses pencernaan pada hewan ruminansia,” tandasnya.

    (ask/ask)

  • Benarkah Hewan Bisa Berbohong? Begini Penjelasannya

    Benarkah Hewan Bisa Berbohong? Begini Penjelasannya

    Jakarta

    Meskipun tidak semua, tapi kebanyakan manusia pandai sekali berkomunikasi satu sama lainnya. Saking handalnya, kebohongan yang diucapkan serasa sebuah kenyataan. Lantas, bagaimana dengan hewan, apakah mereka juga bisa melakukannya?

    Ternyata tidak sedikit dari hewan yang ada di dunia ini secara tidak sadar melakukan kebohongan. Banyak dari mereka yang menipu, menggunakan mimikri dan kamuflase untuk mengelabui pihak lain.

    Jadi proses menipu atau berbohong yang dilakukan hewan berbeda. Hal ini mengingat, kepura-puraan yang disengaja mirip dengan kebohongan manusia, membutuhkan teori berpikir, dilansir dari Discover Wild Life, Senin (24/11/2025).

    Namun sebuah studi pada 2019 menemukan informasi yang menarik. Sejumlah hewan ada yang bisa menggunakan teori pikiran tersebut. Contohnya seperti yang dilakukan oleh kera besar.

    Penipuan atau kebohongan yang terjadi secara sengaja terlihat pada primata, termasuk monyet kapusin berwajah putih yang dapat memberikan panggilan palsu kepada kawanannya. Selain itu ada juga monyet mangabey bertopi merah yang menyesatkan teman satu kelompoknya tentang lokasi makanan.

    Selain itu, kebohongan juga dilakukan seekor simpanse di taman margasatwa yang sengaja menyembunyikan batu dari penjaganya. Hal itu bertujuan untuk nantinya dilemparkan ke para pengunjung.

    Tak hanya simpanse, burung cuckoo dapat meniru suara anak burung lain untuk mendapatkan makanan dari induk yang berbeda. Contoh lainnya untuk melindungi diri, sejumlah hewan berpura-pura mati atau cedera agar terhindar dari predator.

    Ada pula burung merak jantan yang berbohong memamerkan bulu ekornya yang indah, supaya dapat menarik pasangan wanitanya. Meskipun kondisi fisiknya mungkin tidak sekuat yang terlihat.

    Tentu saja ini menarik untuk dipahami, dan perilaku tersebut menimbulkan sederet pertanyaan. Apakah hewan-hewan ini menggunakan teori pikiran atau hanya belajar dari sesamanya ketika menipu. Sayangnya belum ada bukti yang cukup kuat untuk menentukan sifat dari para hewan ini.

    (hps/fay)

  • Kawanan Monyet Lapar Serbu Permukiman, 1 Jam Sikat Jambu di Rumah Warga

    Kawanan Monyet Lapar Serbu Permukiman, 1 Jam Sikat Jambu di Rumah Warga

    Liputan6.com, Lampung – Suasana pagi di Jalan Way Sekampung, Kecamatan Enggal, Lampung, mendadak gaduh, Selasa (18/11/2025), ketika puluhan monyet ekor panjang dan beberapa kera muncul di atap-atap rumah warga.

    Kawanan satwa liar itu turun dari area Taman Wisata Hutan Kera di Sumur Batu, Teluk Betung Utara, diduga untuk mencari makan setelah beberapa pekan terakhir kerap terlihat merangsek ke permukiman.

    Warga yang baru membuka pintu rumah dikejutkan oleh pemandangan monyet-monyet bergelantungan di pagar, pepohonan, hingga teras rumah.

    Mereka terlihat mengais dan memakan buah-buahan yang tumbuh di sekitar permukiman, mulai dari bisbul, jambu, mengkudu, petai, hingga alpukat.

    Riduan (34), salah satu warga mengaku melihat kawanan itu muncul sekitar pukul 06.30 WIB.

    “Mereka datang ramai-ramai, makan sebentar, lalu pergi lagi sekitar setengah jam kemudian,” kata Riduan, Selasa (18/11/2025).

    Dia mengaku cukup resah dengan kemunculan kawanan monyet tersebut. Tanaman buah jambu miliknya pun ikut dimakan oleh kawanan satwa liar tersebut.

    “Iya ini rontok jambu saya di belakang rumah, ada puluhan moyetnya. Datengnya gerombolan sejak pagi itu, tapi sekitar satu jam udah pergi semua, ini bukan yang pertama kali,” ungkapnya.

    Camat Enggal, M. Supriyadi, mengonfirmasi fenomena turunnya kawanan monyet dan kera itu sudah terjadi sejak beberapa pekan terakhir.

    “Mereka memang berasal dari Taman Wisata Hutan Kera. Mungkin karena kebutuhan makan tidak terpenuhi, mereka turun mencari sumber makanan di sekitar permukiman,” jelasnya.

    Meski sempat membuat warga khawatir, karena takut satwa itu bersikap agresif, tidak ada laporan monyet menyerang warga maupun merusak rumah.

    Setelah puas melahap buah-buahan, kawanan itu kembali menghilang ke arah pepohonan.

  • Gen Z Banget, Seperti Ini Jika ‘Avoidant Attachment’ Dijelaskan dengan Monyet

    Gen Z Banget, Seperti Ini Jika ‘Avoidant Attachment’ Dijelaskan dengan Monyet

    Jakarta

    Avoidant attachment sedang ramai dibahas di media sosial, khususnya di TikTok. Banyak generasi muda seperti Gen Z mulai mengklaim dirinya sebagai seorang avoidant. Tapi, apa sih avoidant attachment itu?

    Psikolog klinis, Maharani Octy Ningsih menjelaskan bahwa pada avoidant attachment gaya keterikatan di mana seseorang cenderung menjaga jarak emosional, tidak nyaman dengan kedekatan, dan lebih memilih untuk mandiri.

    “Hal ini biasanya memang berakar dari pengalaman traumatis dari hubungan sebelumnya atau juga pengalaman masa kecil mereka dimana kebutuhan emosinya tidak terpenuhi dengan baik,” kata Rani saat dihubungi detikcom, Rabu (5/11/2025).

    Rani melanjutkan, mereka yang tergolong sebagai seorang avoidant mungkin disebabkan kelelahan secara emosional atau mempunyai pengalaman buruk sebelumnya, sehingga takut untuk membuka diri lag, terkikisnya rasa percaya diri, atau bahkan trauma.

    Dalam banyak kasus, menghindar adalah bentuk mekanisme pertahanan diri di mana cara otak melindungi diri dari potensi stres sosial.

    “Namun, kalau penghindaran tersebut berlangsung lama, membuatnya sulit membangun, atau mempertahankan hubungan, dan disertai rasa malu atau takut ditolak yang kuat, maka bisa jadi itu indikasi Avoidant Personality Disorder (AVPD) atau bentuk kecemasan sosial yang lebih dalam,” katanya.

    Sederhananya, avoidant attachment bisa dijelaskan dengan analogi monyet sebagai berikut:

    @detikhealth_official Apa kamu pernah merasa sulit untuk dekat dengan orang lain? Kamu mungkin memiliki Avoidant Attachment! Tonton video ini untuk tahu lebih lanjut! #Psikologi #AvoidantAttachment #hubungan ♬ suara asli – detikHealth

    Apa yang Dirasakan Para Avoidant?

    Spesialis kedokteran jiwa dr Lahargo Kembaren, SpKJ mengatakan para avoidant seringkali menekan emosi sendiri karena percaya bahwa menampilkan perasaan adalah tanda kelemahan. Lalu, memiliki batasan ketat dalam hubungan, baik pertemanan maupun romantik.

    “Tampak kuat, mandiri, dan rasional, tapi dalamnya sebenarnya ada rasa takut ditolak atau kehilangan kendali,” kata dr Lahargo.

    “Saat orang lain mendekat terlalu dekat secara emosional, mereka bisa merasa tidak nyaman atau bahkan sesak,” sambungnya.

    Apa Dampak Positif dan Negatifnya?

    Fenomena ‘avoidant attachment’ yang sedang viral ini bisa jadi cara Gen Z mengekspresikan luka emosional mereka dengan bahasa yang bisa mereka pahami dan bagikan di media sosial.

    Berikut dampak positif dan negatifnya menurut dr Lahargo.

    Efek positifnya:

    Terlihat mandiri dan tegar,Mampu berpikir logis dan tidak mudah terbawa perasaan,Sering berhasil dalam bidang profesional karena fokus dan efisien.

    Namun efek negatifnya:

    Sulit menjalin hubungan yang intim dan terbuka,Cenderung kesepian meski tampak tidak butuh orang lain,Sulit mengekspresikan emosi, sehingga stres atau luka batin sering tidak tersalurkan dengan sehat,Bisa merasa “kosong” atau “datar” secara emosional dalam hubungan jangka panjang.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Gen Z Kira-kira Masih pada Suka Minum Jamu Nggak Ya?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/up)

  • Fakta Mencengangkan Bioma Hutan Hujan Tropis yang Jarang Diketahui

    Fakta Mencengangkan Bioma Hutan Hujan Tropis yang Jarang Diketahui

    YOGYAKARTA – Bioma hutan hujan tropis menyimpan rahasia luar biasa yang jarang diketahui banyak orang. Ekosistem ini menampung lebih dari 50% spesies di dunia, meski hanya menutupi 6% permukaan Bumi.

    Keberadaannya mengatur iklim global dan menghasilkan 20% oksigen yang kita hirup setiap hari. Namun sayangnya, setiap menitnya kawasan seluas 40 lapangan sepak bola hilang dari muka Bumi.

    Di balik kelebatannya, hutan hujan tropis menyimpan fakta mencengangkan yang akan mengubah cara pandang Anda terhadap pentingnya menjaga ekosistem ini untuk kelangsungan hidup manusia.

    Dilansir VOI dari The Earth Observatory NASA dan Let’s Talk Science, berikut ini beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai hutan hujan tropis:

    Pengertian Bioma Hutan Hujan Tropis

    Bioma hutan hujan tropis adalah wilayah daratan luas yang diklasifikasikan berdasarkan tumbuhan dan hewan yang hidup di dalamnya. Bioma ini terletak di zona khatulistiwa, meliputi Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika, Asia, Indonesia, dan Australia.

    Hutan hujan tropis memiliki suhu hangat dan kelembaban tinggi sepanjang tahun. Curah hujan mencapai 1,5 hingga 4 meter per tahun, menciptakan habitat ideal bagi keanekaragaman hayati.

    Bioma ini tersusun dari banyak ekosistem yang saling berinteraksi. Karakteristiknya ditentukan oleh iklim, terutama suhu dan curah hujan, yang menjadikannya salah satu bioma paling beragam di Bumi.

    Ciri-Ciri Khas

    Hutan hujan tropis memiliki ciri khas berupa suhu hangat konstan dan kelembaban sangat tinggi. Curah hujan mencapai 1,5-4 meter per tahun, menciptakan kondisi basah sepanjang waktu.

    Selain itu, vegetasi tumbuh sangat lebat dan rapat dengan struktur berlapis. Lapisan teratas atau kanopi dibentuk oleh pohon-pohon raksasa setinggi 75 meter yang cabang dan daunnya saling tumpang tindih.

    Kanopi ini menghalangi sinar matahari sehingga hanya 2% cahaya yang mencapai lantai hutan. Lapisan tengah (understory) terdiri dari tumbuhan merambat, pohon kecil, pakis, dan palem.

    Kemudian ada lantai hutan yang tertutup daun basah dan serasah yang cepat terurai. Meski tanah miskin nutrisi, vegetasi tetap subur karena dekomposisi cepat mengembalikan nutrisi ke tanah.

    Flora dan Fauna

    Flora hutan hujan tropis sangat beragam. Pohon-pohon besar membentuk kanopi rapat, sementara tumbuhan merambat berkayu memanjat ke atas mencari sinar matahari.

    Kemudian pada lapisan tengah hutan akan ditumbuhi pakis, palem, dan tanaman hias populer yang telah beradaptasi dengan cahaya minim. Lantai hutan memiliki sedikit tumbuhan karena minimnya sinar matahari.

    Fauna di hutan hujan tropis juga sangat beragam, dengan separuh spesies terestrial Bumi hidup di bioma ini. Serangga mendominasi, seperti kupu-kupu morpho biru yang hidup di hutan Amerika Latin.

    Selain itu, juga banyak amfibi dan serangga berwarna cerah menandakan mereka beracun karena menyerap toksin dari tumbuhan, seperti katak panah beracun biru.

    Mamalia seperti jaguar, harimau, dan babi hutan berburu di lantai hutan dengan kamuflase berbulu bermotif. Monyet, lemur, dan kukang tinggal di kanopi untuk menghindari predator, memakan buah, bunga, kulit pohon, dan getah.

    Manfaat dan Fungsi Ekologis

    Hutan hujan tropis berfungsi sebagai penyerap karbon (carbon sink) penting yang memperlambat perubahan iklim.

    Melalui fotosintesis, tumbuhan menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen ke atmosfer. Bioma ini juga menjadi sumber obat-obatan penting, termasuk obat kanker, serta bahan produk kecantikan dan makanan.

    Lantaran keanekaragaman hayati hutan hujan tropis yang tinggi menjadikannya habitat krusial bagi separuh spesies terestrial di dunia. Fungsi ekologisnya vital untuk keseimbangan iklim global dan menyediakan sumber daya alam yang belum sepenuhnya dieksplorasi untuk kepentingan manusia.

    Ancaman dan Upaya Konservasi

    Deforestasi merupakan ancaman terbesar bagi hutan hujan tropis. Penebangan pohon untuk kayu dan pembakaran lahan untuk pertanian merusak ekosistem secara permanen.

    Laporan 2022 menunjukkan 13,2% hutan Amazon telah hilang, mendekati titik kritis 25% yang bisa mengubahnya menjadi habitat kering.

    Baca juga artikel yang membahas Yuk Cari Tahu Apa Itu Deforestasi, Berdampak Positif atau Negatif?

    Di Malaysia, ribuan hektar hutan ditebang untuk perkebunan kelapa sawit penghasil minyak sawit, mengancam orangutan dan spesies lain. Upaya konservasi meliputi perlindungan pemerintah, pengembangan metode pertanian berkelanjutan, dan reklamasi dengan penanaman kembali pohon di area yang telah dibuka.

    Selain itu, kerusakan tanah pada bioma hutan hujan tropis sering membuat hutan sulit tumbuh kembali, menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati selamanya.