Sopir Truk Maut Sering jadi Kambing Hitam…
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (INSTRAN) Deddy Herlambang menilai, posisi sopir truk yang terlibat di dalam sebuah kecelakaan seringkali tak diuntungkan secara peraturan perundangan.
Sebab, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan hanya menyasar sopir sebagai subyek hukum, tetapi tidak termasuk dengan perusahaan yang mempekerjakan sopir.
Padahal, kesalahan sopir yang mengakibatkan kecelakaan seringkali disebabkan oleh abainya perusahaan terhadap keselamatan berkendara.
“Kenapa hanya sopir yang jadi korban? Sopir itu sebenarnya korban undang-undang. Karena dia dijadikan kambing hitam terus. Kalau ada kecelakaan, pasti sopir salah terus,” kata Deddy kepada
Kompas.com
, Selasa (26/11/2024).
“Di UU Nomor 22/2009 memang tidak ada klausul yang menyalahkan atau menitikberatkan ke perusahaan. Kalau ada kesalahan, ya kesalahan sopir terus, enggak pernah perusahaan,” lanjut dia.
Oleh karena itu, UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dinilai tidak adil bagi para sopir yang bekerja di bawah naungan perusahaan.
Salah satu contohnya ketika truk atau bus pariwisata mengalami rem blong atau belum uji KIR. Bila merujuk pada UU itu, sanksi hanya menyasar pada sopir, bukan perusahaan yang bertanggung jawab atas kendaraan.
Deddy sekaligus heran tentang siapa pihak yang meloloskan UU Nomor 22 Tahun 2009 karena sangat tidak adil bagi para sopir truk..
“Lobi-lobinya siapa, lobi-lobi pengusaha-pengusaha? Kenapa kok tidak ada kesalahan satu pengusaha pun di situ? Tidak ada kesalahan. Coba dicek. Silakan diunduh, dan cek. Ada tidak yang menyalahkan pengusaha? Tidak ada,” tegas dia.
Sebelum hadirnya UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja atau biasa disebut Omnibus Law, Dinas Perhubungan mempunyai kewenangan untuk menilang angkutan umum, truk, atau bus. Dulu, mereka biasa disebut Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS).
Namun, setelah hadirnya Omnibus Law hadir, Dishub sudah tidak bisa menilang truk, bus, atau angkutan umum. Semua diserahkan kepada pihak kepolisian.
“Nah, polisi kan juga terbatas, jumlah personelnya, sistemnya juga terbatas. Sekarang dia kalau mau mantau bus, mantau sopir, mantau angkot, mantau angkutan pribadi, terbatas juga polisi,” ujar Deddy.
“Jadi kan sebenarnya, predator di jalan raya, itu pengemudi-pengemudi itu. Mati di jalan setiap hari kan, seratus orang kurang lebih, secara nasional ya. Tapi dengan adanya Undang-Undang Cipta Kerja ini, itu melemahkan fungsi keselamatan,” tambah dia.
Diberitakan sebelumnya, sebuah truk
wing box
menabrak enam kendaraan yang didominasi roda dua secara beruntun di Jalan Letjen S. Parman, tepatnya di persimpangan lampu lalu lintas Slipi yang mengarah ke Grogol, Jakarta Barat, Selasa sekitar pukul 06.47 WIB.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani menyampaikan, jumlah kendaraan yang terlibat kecelakaan berjumlah tujuh.
“Kendaraan yang terlibat satu truk wing box Mitsubishi Fuso, lima sepeda motor, dan satu roda empat,” tegas Ojo saat dikonfirmasi, Selasa.
Kecelakaan ini mengakibatkan dua orang pengendara motor tewas karena terlindas truk, yakni AL (31) dan AR (36).
Ojo mengungkapkan, sopir berinisial AZ (44) diduga mengantuk sesaat sebelum peristiwa tabrakan beruntun terjadi.
“Iya ngantuk saya tanya. Bangun jam 03.00 WIB,
start
(mulai) dari Cikarang,” ujar Ojo.
Pernyataan senada juga disampaikan Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman.
“Tadi sudah saya tanyakan. Untuk sementara ini sopir, dia mengantuk. Jadi dia menerobos lampu merah dalam kondisi mengantuk,” kata Latif.
Menurut Latif, kondisi pengereman truk yang dikemudikan AZ masih berfungsi normal. Untuk itu, dugaan soal rem truk blong terbantahkan.
“Bukan (rem blong), tadi kami sudah cek fungsi dan berfungsi. Dia (sopir truk) mengakui dia mengantuk,” ungkap Latif.
Usai ditangkap, AZ dibawa ke Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan. Pelaku menjalani tes urine dan dinyatakan negatif narkoba.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Hewan: Kambing
-
/data/photo/2024/10/07/6703cd2c87374.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Sopir Truk Maut Sering jadi Kambing Hitam… Megapolitan 26 November 2024
-

Mandiri Ekonomi via Program Pekarangan Pangan Lestari, Apa Itu?
Malang: Sekolah Luar Biasa (SLB) Tamima Mumtaz, Malang, Jawa Timur, terus berinovasi dalam meningkatkan kemandirian ekonomi dan kesejahteraan siswa melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Upland Project. Program ini tidak hanya memberikan edukasi tentang pembibitan dan budidaya tanaman, tetapi menjadi sumber penghasilan tambahan bagi sekolah dan siswanya.
Komite sekolah sekaligus pengelola program P2L Ari Anto menjelaskan kegiatan utama meliputi pembibitan dan budi daya berbagai sayuran seperti andewi, cabai, tomat, kubis, dan sawi bok. Program ini juga menjadi sarana edukasi yang melibatkan langsung siswa-siswi SLB.
“Kegiatan ini tidak hanya untuk konsumsi sendiri, tetapi sebagian besar hasilnya dijual. Pendapatannya kami gunakan untuk mendukung kegiatan sekolah, seperti buka bersama, kerja bakti, dan outing class,” ujar Ari Anto, Minggu, 24 November 2024.
Ari mengatakan meskipun masa program P2L akan berakhir, pihaknya berkomitmen untuk melanjutkan kegiatan ini secara mandiri. Sebab, program ini telah menjadi sumber pendapatan penting bagi sekolah.
“Kami berharap program ini dapat berkembang lebih besar lagi sehingga menghasilkan keuntungan lebih banyak. Harapan kami ke depan, keuntungan ini dapat digunakan untuk membeli fasilitas seperti mobil, untuk distribusi hasil panen dan mendukung kebutuhan pembibitan,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, program P2L berperan dalam pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat sekitar. Ari mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak yang telah mempercayakan program ini kepada SLB Tamima Mumtaz.
“Semboyan kami adalah fastabiqul khairat atau berlomba-lomba dalam kebaikan. Semoga program ini terus memberi manfaat bagi siswa SLB dan menginspirasi masyarakat luas,” tuturnya.
Sementara itu, Project Manajer Program Upland Muhammad Ikhwan mengapresiasi upaya SLB Tamima Mumtaz dalam memanfaatkan susu kambing dari program Upland untuk meningkatkan gizi siswa. Menurutnya, langkah ini sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan gizi anak-anak.
“Kami menilai langkah ini seperti gayung bersambut. Pemerintah menggalakkan peningkatan gizi, dan SLB langsung mengimplementasikan melalui program Upland,” kata Ikhwan.
Selain aspek gizi, program ini juga berhasil memanfaatkan teknologi Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) Biogas. Teknologi ini memberikan dampak langsung terhadap penghematan pengeluaran petani binaan Upland.
“Sejahtera itu bukan hanya tentang penghasilan meningkat, tetapi juga pengeluaran yang menurun. Dengan biogas dari UPPO, kebutuhan gas rumah tangga dapat terpenuhi, sehingga mengurangi beban biaya rumah tangga,” jelas Ikhwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id(ALB)
-

Menag Minta Jemaah Haji Indonesia Tak Ditempatkan di Mina Jadid
Makkah (beritajatim.com) – Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah. Banyak hal dibicarakan dalam pertemuan itu, salah satu di antaranya tentang rencana pelaksanaan haji 2025.
Terkait dengan haji 2025, Menag memohon kepada Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi agar di musim haji 2025 tak menempatkan jemaah haji Indonesia di kawasan Mina Jadid. “Alhamdulillah (Permohonan) itu diapresiasi,” kata Menag, Nasaruddin mengutip Kemenag.go.id.
“Alhamdulillah kami melakukan pertemuan dengan Menteri Haji, dr Tawfiq Al Rabiah. Alhamdulillah kami diterima dengan baik di Masjidil Haram. Ternyata di Masjidil Haram itu ada tempat pertemuan yang sangat luar biasa,” tambah Nasaruddin di Makkah, Minggu (24/11/2024) malam.
Menag menjelaskan bahwa pertemuannya dengan Menteri Tawfiq berlangsung sangat akrab, lengkap dengan jamuan makan malam. Diskusi berlangsung cukup panjang, lebih dari satu jam.
“Kita membicarakan banyak hal, antara lain: beliau meminta Kemenag RI untuk lebih siap menghadapi haji mendatang. Sebab, akan ada penyempurnaan-penyempurnaan,” katanya.
Selain Menag, hadir dalam pertemuan terbatas ini, Kepala Badan Penyelenggara Haji Muchammad Irfan Yusuf, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Dubes RI di Saudi Abdul Aziz, Konjen RI di Jeddah Yusron Ambary, dan Konsul Haji KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam.
Sejumlah poin penting yang dibicarakan Menag RI dan Menhaj Saudi di antaranya, pertama, Menag meminta agar jemaah haji Indonesia tidak menempati kawasan Mina Jadid. “Alhamdulillah itu diapresiasi,” tegas Menag.
Kedua, Menag meminta penambahan jumlah petugas. Menurutnya, banyak jemaah Indonesia yang lanjut usia saat beribadah haji. Sehingga, perlu petugas yang memadai untuk memberikan pendampingan dan pelayanan, termasuk dari unsur dokter dan tenaga medis kesehatan.
“Minimal (jumlahnya) dipertahankan seperti haji tahun lalu (2024) dengan segala konsekuensinya, karena kami perlu pelayan jemaah haji yang sudah banyak berumur,” ucap Menag.
“Tanggapan Menteri Haji (Arab Saudi) akan mempertimbangkan mengingat kenyataannya seperti itu. Pemerintah Saudi menurut informasi akan mengurangi 50% dari total kuota petugas. Tapi malah justru kita minta ditambahkan dan itu akan dipertimbangkan dengan alasan alasan tadi. Mudah-mudahan berhasil perjuangan kita,’ tambah Menag.
Masjidil Haram Makkah saat musim haji tahun 2024. Foto: Ainur Rohim
Ketiga, Menag dan Menhaj berdiskusi tentang murur. Menag melihat Murur, jika diperbolehkan oleh fatwa MUI, akan lebih melancarkan pergerakan jemaah haji.
Keempat, diskusi tentang Dam. Menag menyampaikan bahwa di Indonesia, ada kajian bahwa Dam boleh dilaksanakan di Indonesia. Artinya, kambing Dam dipotong di Indonesia, dan dagingnya didistribusikan ke warga Indonesia.
“Kata Menteri Haji, tergantung. Kalau misalnya pertimbangan ulama setempat menganggap itu boleh, kami tidak ada masalah. Malah lebih ringan: mengurangi beban kami dan menambah manfaat bagi masyarakat Indonesia itu sendiri,” jelas Menag.
“Sekali lagi, apakah itu sudah dibenarkan oleh fatwa MUI? Ini kami akan diskusikan,” lanjutnya.
Kepada Menhaj Tawfiq, Menag sempat menanyakan apakah ada negara yang menerapkan Dam seperti itu? Menhaj Saudi menjelaskan bahwa ada, tapi secara sporadis, termasuk Turki, juga banyak melaksanakan hal yang sama.
Kelima, Tanazul. Isu ini juga dibahas dalam pertemuan Menag dan Menhaj. Menteri Tawfiq, kata Menag, menjelaskan bahwa kebijakan Tanazul diserahkan ke Indonesia. “Kalau memang itu lebih siap, sebetulnya lebih bagus, melonggarkan pergerakan di Mina,” ucap Menag.
Isu keenam yang didiskusikan adalah terkait maskapai penerbangan. Keduanya mendiskusikan kemungkinan penggunaan Garuda dan Saudia, serta maskapai lain sebagai alternatif.
Ketujuh, Menteri Tawfiq mengimbau Indonesia segera kontrak layanan hotel jika ingin mendapat lokasi lebih dekat, khususnya ke Masjid Nabawi di Madinah. Perlu lebih cepat karena pendekatannya adalah first come first served, siapa cepat akan dapat layanan lebih awal.
Pertemuan Menag dan Menhaj Saudi di Masjidil Haram tidak hanya membahas urusan haji. Kedua tokoh ini juga membincang masalah pemberdayaan umat.
Menag Nasaruddin mengaku punya pandangan yang sama dengan Menhaj Tawfiq berkenaan perlunya upaya mengangkat harkat dan martabat umat Islam, bukan saja di Indonesia dan Saudi Arabia, tapi juga dunia Islam.
Kepada Menteri Tawfiq, Menag usul agar bisa dibangun Museum Hadits di Masjid Istiqlal, seperti yang ada di Madinah. “Menhaj bertanya ada tidak space untuk dibangun? Saya bilang ada dan lengkap,’ ujar Menag.
“Dalam waktu dekat ini, insya Allah beliau akan melakukan pendekatan – pendekatan, kemungkinan untuk kita membuka Museum Hadits di Istiqlal,” sambungnya.
Selain Makkah, Menag juga akan melakukan kunjungan kerja ke Madinah. Menhaj Tawfiq meminta Menag untuk mengunjungi beberapa tempat penting di Kota Nabi. Menhaj Tawfiq bahkan langsung menghubungi sejumlah pihak terkait di Madinah. [air]
-

Pakar Minta Pemerintah Perjelas Definisi Swasembada Pangan
Bisnis.com, JAKARTA – Rencana pemerintah agar Indonesia dapat mencapai swasembada pangan pada 2027 mengundang pertanyaan. Bukan soal bagaimana cara pemerintah dapat mencapai target tersebut, melainkan definisi dari swasembada pangan yang digaungkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (Aepi) Khudori menyampaikan, definisi swasembada pangan di masa pemerintahan Prabowo Subianto masih belum jelas.
“Sebenarnya pemerintah perlu menjelaskan apa yang dimaksud swasembada pangan itu,” kata Khudori kepada Bisnis, dikutip Sabtu (23/11/2024).
Dia menuturkan, swasembada pangan dapat diterjemahkan dalam berbagai bentuk. Pada masa pemerintahan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo, keduanya menargetkan swasembada untuk sejumlah komoditas pangan. Di era Jokowi, misalnya, ditargetkan swasembada beras, jagung, kedelai, daging sapi, bawang putih, dan gula.
Swasembada pangan juga dapat dimaknai berbasis gizi. Khudori mencontohkan, dalam berbagai kesempatan, sebelum menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menggulirkan swasembada berbasis gizi.
Misalnya swasembada karbohidrat, swasembada protein, dan swasembada lemak. Sumber karbohidrat tidak hanya dari beras, tetapi juga bisa berasal dari banyak sumber. Seperti sorgum, sagu, jagung, ubi kayu, talas, ubi jalar, sukun, dan lainnya.
Demikian pula sumber protein dapat berasal dari telur, daging ayam, daging sapi, daging kambing, daging kerbau atau aneka jenis ikan.
Selain itu, swasembada pangan bisa dimaknai apabila 90% kebutuhan domestik dapat terpenuhi dari produksi dalam negeri. “Nah, yang manakah yang dimaksud swasembada pangan itu?” ujarnya.
Menurutnya, perlu ada kejelasan dari pemerintah mengenai makna swasembada ini. Dengan begitu, pihaknya dapat memastikan, apakah swasembada pangan dapat tercapai sesuai dengan target pemerintah.
“Ihwal akan tercapai atau tidak, tergantung apa definisi swasembada pangan,” pungkasnya.
Dalam catatan Bisnis, target swasembada pangan di majukan, dari semula 2028-2029 menjadi 2027. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan, majunya target swasembada pangan telah diumumkan Presiden Prabowo Subianto dalam forum G20 dan Asia-Pacific Economic Cooperation (Apec).
“Kita kan perintah Presiden [target] swasembada 2028, sekarang sudah maju lagi. Kemarin Bapak Presiden sudah mengumumkan di G20, di APEC, bukan 2028, [tapi] 2027,” ungkap Zulhas dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kamis (21/11/2024).
Dengan dimajukannya target tersebut, Zulhas menyebut bahwa pemerintah dalam kurun dua tahun ini akan bergerak cepat dan bekerja keras untuk mewujudkan swasembada pangan.
Untuk mencapai target tersebut, Kemenko Bidang Pangan bersama kementerian yang berkoordinasi di bawahnya telah menyelesaikan neraca komoditas, yang sebelumnya berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Selanjutnya, neraca komoditas tersebut akan dituangkan dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres).
Selain itu, pemerintah sepakat untuk mengalokasikan 9,55 juta ton pupuk ke petani di 2025, dengan memangkas sejumlah regulasi yang dapat menghambat distribusi pupuk.
Pemerintah juga sepakat untuk melakukan transformasi lembaga terhadap Perum Bulog untuk mencapai swasembada pangan. Dengan demikian, Perum Bulog tak lagi berbentuk badan usaha, melainkan Badan Otonom.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3308865/original/083474900_1606461448-nita-anggraeni-goenawan-9tuLDya614I-unsplash.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Sate Kambing Bu Hj. Bejo, Kuliner yang Wajib Dicoba saat ke Solo
Sate Kambing Bu Hj. Bejo berlokasi di Jl. Sungai Sebakung No.10, Kedung Lumbu, Kec. Ps. Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Tempat makan ini memiliki jam buka setiap hari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.
Lokasi tempatnya juga bisa ditemukan dengan mudah karena berlokasi di pinggir jalan. Selain itu, Sate Kambing Bu Hj. Bejo juga bisa diakses dari pusat kota Solo karena hanya berjarak sekitar 1,8 km atau 6 menit perjalanan dari Alun-Alun Kidul Surakarta.
Tempat kuliner ini juga cukup dekat dengan kawasan Keraton Surakarta Hadiningrat karena berjarak sekitar 1,8 km atau 5 menit berkendara. Sementara itu, dari kawasan Alun-Alun Lor Surakarta hanya berjarak sekitar 900 meter atau 3 menit perjalanan.
Kemudian tempat makan ini juga cukup dekat dengan kawasan wisata bersejarah yaitu Benteng Vastenburg. Diketahui jarak dari tempat wisata tersebut hanya sekitar 750 meter atau 3 menit berkendara.
-

Sepasang Pengantin Masih Pakai Gaun Nikah Boncengan Motor Menerjang Hujan, Videonya Viral
TRIBUNJATIM.COM – Sepasang pengantin tampak berboncengan menaiki motor saat hujan.
Mereka santai mengendarai motor tak terganggu hujan lebat.
Bahkan mereka masih menggunakan baju pernikahan.
Hingga akhirnya potret sepasang pengantin itu lalu menjadi viral di media sosial.
Diketahui, video viral ini terjadi di Malaysia.
Seorang pengguna X membagikan video pasangan pengantin melaju di tengah derasnya hujan, terlihat tanpa beban dan bahagia meskipun cuaca kurang mendukung.
Pengantin wanita, yang masih mengenakan gaun songket pernikahannya yang indah, terlihat dalam momen langka dan menggemaskan.
Dia mengambil alih kemudi motor, sementara suaminya duduk di belakang sebagai penumpang.
Pemandangan pasangan yang menikmati momen spontan dan penuh canda ini cukup untuk membuat siapa saja tersenyum.
Caption yang menyertai unggahan tersebut berbunyi:
“Temui pasangan pengantin langka ini yang masih mengenakan baju pengantin, mengendarai motor bersama di tengah hujan deras. Ini adalah momen manis yang pasti akan menjadi kenangan indah.”
Netizen pun tidak tinggal diam, mereka langsung membanjiri kolom komentar dengan reaksi mereka.
“Sangat jarang melihat istri yang mengendarai motor,” komentar salah seorang netizen.
“Itu seperti pengantin wanita yang kabur,” kata yang lain.
“Kenangan seumur hidup yang tidak bisa diulang,” tambah seorang netizen.
“Ini benar-benar momen yang tak terlupakan,” komentar lainnya.
Salah satu komentar yang cukup menggelitik berbunyi, “Saya yakin orang yang menyewakan gaun pengantin pasti menangis setelah melihat video ini.”
Komentar yang lucu itu menyoroti betapa pasangan ini menikmati petualangan spontan di hari spesial mereka, meskipun pakaian pengantin mereka mungkin terkena sedikit hujan dan kotoran.
Momen sederhana namun mengharukan ini berhasil mencuri perhatian banyak orang, menunjukkan bahwa kadang-kadang kenangan yang paling berkesan tercipta dari momen-momen yang tidak terduga dan penuh ketulusan.
Sikap santai pasangan ini dan cinta yang mereka bagi terlihat jelas, dan tak heran jika video ini menyentuh hati banyak orang.
Sementara itu, kisah pengantin viral lainnya juga pernah terjadi di Malaysia.
Curhat keluarga pengantin ditipu jasa catering viral di media sosial.
Hal ini menyebabkan pasangan pengantin baru itu bermalam di kantor polisi setelah resepsi.
Si pengantin dan keluarganya begitu malu, apalagi saat tamu berbisik makanan yang disajikan saat acara basi.
“Kakakku nikah berujung ke polsek, ditipu catering,” tulis akun X @anjani mengawali ceritanya, melansir dari TribunBogor.
Ia mengatakan sepanjang pesta resepsi hanya ada tiga menu makanan.
“Makanan cuma dikeluarin 3 dan semuanya basi. Menu lainnya ? dibawa kabur. Lu bayangin tamu nungguin makanan pas dicek ke dapur mereka kegep cabut sambil bawa-bawa ikan gurami,” tulisnya.
Kejanggalan makanan catering ini sudah terjadi setelah akad nikah.
Mestinya setelah akad pihak catering menyediakan makanan untuk pihak keluarga.
“Tapi ternyata telat. Alasannya karena ujan,” katanya.
Saat resepsi bahkan hanya ada 3 menu makanan.
“Pas resepsi, makanannya baru ada 3. siomay, bakso, kambing guling. Dan gak ada yang jagain gubukan itu,” katanya.
Sampai akhirnya pihak keluarga berinisiatif menjadi petugas gubukan.
“Pihak keluarga ada yang jagain di dapur, cowo cowo. pas ngeliat gubukan kosongan, mereka inisiatif buat bantu jaga,” tulisnya.
Tak sampai di situ, makanan yang disediakan itu juga tidak layak makan.
“Pas dibuka ko siomaynya agak bau, dan alat makan pada abis semua, gada dari pihak catering yang ambil piring gtgt buat dicuci,” katanya.
Sampai kemudian keluarga mendatangi petugas catering.
Betapa terkejutnya melihat tingkah petugas catering di acara resepsi pernikahan tersebut.
“Akhirnya disamperin, tapi kok cuma ada 3/4 orang. yang cuci piring cuma satu dan lelet banget,” katanya.
Sampai-sampai tamu undangan yang datang juga saling berbisik.
“Nah setelah itu banyak komplen bisik bisik dari tamu; “basi” “sendoknya abis” “piringnya ga dicuciin”,” katanya.
Malahan saat diperiksa isi tas petugas catering juga berisi makanan.
“Disamperin lah sama pihak keluargaku, chaos bgt, eh pada mau kabur, dicekin tasnya, ada yang bawa ikan.. ya Allah,” katanya.
Di Malaysia, hal serupa juga terjadi.
Acara pernikahan calon pengantin di Malaysia ini berantakan karena ulah Wedding Organizer (WO).
H-1 resepsi, tempat pernikahan dan katering belum dipesan.
Padahal pasangan itu sudah membayar lunas kepada WO.
Dikutip dari mStar via TribunTrends, Rabu (30/10/2024), cerita pasangan itu viral di TikTok.
Dalam video, tampak seorang pria yang diyakini sebagai ayah mempelai wanita terlihat berbincang dengan para tamu di sebuah aula.
Ia mengaku pihak keluarga telah ditipu oleh pihak wedding planner.
“Siapa yang mau menikah, hati-hati dengan wedding planner.
“Pada pukul 19.30 setelah salat Maghrib, kami diberitahu bahwa tidak ada tempat pernikahan, tidak ada tempat upacara, tidak ada katering dan lain-lain.
“Panggungnya saja tidak ada.
Bayangkan, bayangkan.
Selalu dengar cerita orang lain, ini mengalami sendiri,” klaimnya saat mengumumkan hal tersebut di hadapan para tamu.
Lebih lanjut, pria tersebut mengatakan, pihaknya berupaya menyelamatkan upacara tersebut dengan tetap melanjutkan upacara meski dalam kondisi kacau balau.
Ia juga menginformasikan bahwa kedua mempelai telah membayar penuh kepada wedding planner yang bertanggung jawab menyelenggarakan upacara.
Namun, semua yang diharapkan hanyalah angan-angan belaka karena pihak perencana pernikahan tidak melakukan reservasi atau persiapan apa pun.
Dalam sharing-nya pun, pria ini juga berpesan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dan mengambil hikmah dari kejadian yang menimpanya.
“Kemitraan, tidak pernah memberikan pembayaran penuh (full payment).
Semoga menjadi berkah bagi semua.
“Hati-hati memilih wakil wedding planner.
Simak latar belakang.
Ini untuk perkara majlis seumur hidup sekali (berlaku).
“Allah uji dan Allah bagi dugaan pada kita semua tetapi rencana kita.
Ya Allah Ya Tuhanku kita punya rencana berbulan-bulan.
Hampir sempurna dengan segala-galanya,” ujarnya.
Hantaran tersebut dibanjiri dengan komen warganet yang bersimpati dengan nasib keluarga pengantin.
Membalas kepada beberapa komentar netizen, pemilik video turut menceritakan tindakan yang diambil pihak pengantin untuk menyelamatkan majlis.
Jelasnya, mereka terpaksa bergegas mencari katering baharu, dewan dan berunding dengan tok kadi ketika waktu semakin suntuk.
“Ini semua last minute pukul 9 malam kami kelam kabut cari caterer.
Cari tempat (dewan), cari tempat nikah dan runding dengan tok kadi.
“Memang kami sudah bayar penuh bayaran kepada wedding planner.
Semua benda sudah bayar penuh.
Tapi planner tu tak tempah tempat, tak book caterer.
Semua kami buat saat akhir,” ujarnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5014833/original/023939500_1732110395-Janda_Kalsum-3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
