Hewan: Kambing

  • Korupsi dan Arah Menuju Despotisme

    Korupsi dan Arah Menuju Despotisme

    Korupsi dan Arah Menuju Despotisme
    Peneliti PARA Syndicate dan Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Politik, Shanghai Jiao Tong University.
    KORUPSI
    terus menjadi isu yang membakar kemarahan publik. Kekecewaan terhadap lemahnya pemberantasan
    korupsi
    semakin nyata ketika kasus besar seperti perkara
    Harvey Moeis
    —yang menyebabkan kerugian negara hingga Rp 300 triliun—dianggap tidak mencerminkan keadilan. Vonisnya hanya enam tahun penjara.
    Fenomena ini menyingkap paradoks yang mengganggu: koruptor kelas kakap seolah tak tersentuh, seperti siluman yang sukar ditangkap, sementara koruptor kecil menjadi kambing hitam untuk mempertahankan ilusi keberhasilan pemberantasan korupsi.
    Fenomena ini mengungkap dua pola besar yang mencolok. Pertama, pejabat dengan indikasi kuat terlibat korupsi sering kali berhasil berlindung di bawah kekuasaan, menikmati impunitas karena kedekatan mereka dengan lingkar kekuasaan.
    Kedua, oposisi politik kerap menjadi sasaran empuk untuk dikriminalisasi, dengan tuduhan korupsi dijadikan alat untuk meredam kritik.
    Dalam konteks ini, korupsi telah berkembang melampaui sekadar penyakit administratif menjadi instrumen strategis bagi elite untuk menjaga hegemoni kekuasaan mereka. Ini bukan sekadar persoalan etika, tetapi ancaman serius terhadap fondasi demokrasi.
    Korupsi
    tidak berhenti pada dampak material semata, tetapi menjalar hingga ke pelenturan konstitusi, hukum, dan undang-undang.
    Niccolò Machiavelli dalam Discorsi dengan tepat mencatat bahwa keberhasilan pelaksanaan konstitusi sangat bergantung pada tingkat korupsi dalam negara.
    Semakin tinggi korupsi, semakin rendah supremasi hukum. Pandangan ini sejalan dengan kenyataan di Indonesia, di mana korupsi material dan korupsi konstitusional saling mendukung satu sama lain.
    Contoh mutakhirnya adalah skandal perubahan batas usia minimum calon presiden dalam UU No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, yang secara jelas memberikan keuntungan bagi Gibran Rakabuming Raka.
    Publik tidak hanya melihat ini sebagai bentuk pelanggaran etika politik, tetapi juga bukti bahwa hukum dapat ditekuk sesuai dengan kebutuhan penguasa.
    Jika konstitusi terus dilenturkan dengan mudah, kepercayaan publik terhadap institusi negara akan runtuh.
    Pelenturan hukum bukan sekadar masalah kepatuhan, tetapi merusak integritas yang menjadi dasar legitimasi negara.
    Dalam jangka panjang, ini dapat memicu instabilitas sistemik, di mana warga kehilangan kepercayaan pada hukum dan cenderung permisif terhadap pelanggaran, menciptakan lingkaran setan korupsi yang sulit dihentikan.
    Lebih dari itu, korupsi yang merusak konstitusi mencerminkan pergeseran nilai di antara elite politik. Hukum tidak lagi menjadi instrumen keadilan, melainkan alat tawar-menawar kekuasaan.
    Prinsip
    rule of law
    tergantikan oleh
    rule of power
    , dengan keputusan yang diambil untuk melayani kepentingan politik jangka pendek.
    Pergeseran ini mengkhianati demokrasi dan membuka peluang eksploitasi, di mana hukum menjadi komoditas bagi kepentingan segelintir elite.
    Kondisi yang terjadi mencerminkan apa yang oleh Machiavelli disebut sebagai tanda republik yang sakit (
    ill-ordered republic
    ), di mana hukum tunduk pada kehendak penguasa.
    Sebaliknya, dalam republik yang sehat, hukum adalah pilar yang tidak boleh diganggu gugat. Ketika hukum kehilangan otoritasnya dan bergantung pada keinginan elite, korupsi tidak hanya merusak tatanan negara, tetapi juga membuka jalan bagi kemunculan despotisme.
    Korupsi dalam skala ini lebih dari sekadar pengkhianatan moral; ia adalah ancaman eksistensial bagi keberlanjutan republik itu sendiri.
    Despotisme adalah bayangan gelap yang muncul ketika hukum tidak lagi menjadi panduan utama pemerintahan.
    Dalam kondisi di mana korupsi merajalela, prinsip keadilan dan cinta republik yang dirumuskan Cicero perlahan lenyap.
    Penguasa despotis memerintah bukan berdasarkan aturan yang menjamin keadilan bagi semua, tetapi menurut kehendak pribadinya yang tak terkendali.
    Patriotisme yang sejatinya menjadi jiwa politik berubah menjadi egoisme kekuasaan yang mengekang rakyat dengan cara pahit, bukan manis seperti yang seharusnya terjadi dalam negara hukum.
    Machiavelli telah lama memperingatkan bahaya kekuasaan absolut. Kekuasaan tanpa batas tidak hanya melahirkan korupsi, tetapi juga menciptakan loyalitas semu, di mana rakyat tunduk kepada penguasa, bukan kepada konstitusi.
    John Dalberg-Acton menguatkan hal ini dengan pernyataannya bahwa kekuasaan absolut cenderung korup secara mutlak (
    absolute power corrupts absolutely
    ).
    Dalam konteks ini, pelenturan konstitusi oleh elite menunjukkan sinyal kuat bahwa negara sedang melangkah menuju despotisme. Hukum menjadi fleksibel, bukan karena kebutuhan rakyat, melainkan karena hasrat kekuasaan yang tak terpuaskan.
    Reformasi 1998 seharusnya menjadi tonggak perubahan besar, membebaskan bangsa ini dari bayang-bayang Orde Baru yang korup dan otoriter.
    Namun, lebih dari dua dekade kemudian, cita-cita ini tampak terdistorsi oleh kenyataan bahwa korupsi masih mengakar dalam setiap lini institusi negara.
    Korupsi tidak hanya melemahkan sistem pemerintahan, tetapi juga menciptakan rasa muak kolektif, atau nausea, sebagaimana dijelaskan oleh Jean-Paul Sartre.
    Republik ini membutuhkan pemimpin yang mampu menjadi panasea, obat yang benar-benar mampu menyembuhkan penyakit kronis ini.
    Pemimpin yang dibutuhkan adalah seseorang yang teguh menjunjung prinsip republikanisme: menjadikan konstitusi sebagai landasan utama, memprioritaskan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi atau kelompok, dan menegakkan keadilan sosial.
    Dengan pemberantasan korupsi yang sungguh-sungguh, seorang presiden dapat memulihkan kepercayaan publik terhadap negara, menjaga kesehatan institusi, dan membawa Indonesia menjadi bangsa kompetitif di panggung global.
    Lebih dari itu, keberanian untuk melawan korupsi akan mengembalikan cita-cita Reformasi dari sekadar janji menjadi kenyataan yang dirasakan oleh seluruh rakyat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kisah Dimas Anak Yatim Penjual Dawet yang Sukses Kuliah di UNY, Uang Hasil Ngarit Dibelikan Kambing

    Kisah Dimas Anak Yatim Penjual Dawet yang Sukses Kuliah di UNY, Uang Hasil Ngarit Dibelikan Kambing

    TRIBUNJATIM.COM – Berikut ini sosok Dimas anak yatim penjual dawet dan tukang ngarit.

    Kini Dimas sukses kuliah dan menjadi narasumber acara.

    Salah satu impiannya adalah bisa melanjutkan pendidikan hingga jenjang tinggi.

    Pria yang akrab dipanggil Landung itu bahkan tidak tahu apakah bisa melanjutkan sekolah saat ia lulus SMP.

    Hal itu lantaran kondisi ekonomi keluarga tidak memungkinkannya untuk lanjut SMA, apalagi kuliah.

    Diketahui, sejak kecil, Landung sudah ditinggal sang ayah. Ketika berusia 5,5 tahun ayahnya meninggal dunia. 

    Sehingga ia pun hanya tingga bersama sang ibu, Sumiriyati.

    Karena itulah, keinginan Landung untuk lanjut SMA, kuliah sempat ditentang oleh keluarganya.

    Masuk Pondok Pesantren

    Meski begitu, ia memberanikan diri untuk masuk pondok khusus yang menampung anak yatim dan dhuafa yaitu Pondok Pesantren Darul Fatihah Pundong Bantul.

    “Saya memberanikan diri untuk masuk pondok tersebut karena dengan ikut pondok tersebut saya dibiayai sekolah sampai lulus dan dijamin uang saku setiap harinya,” kata Landung, beberapa waktu lalu, dikutip dari laman UNY.

    Landung akhirnya diterima di SMAN 1 Bambanglipuro Bantul dan bisa menghasilkan beberapa prestasi salah satunya juara 1 Inovasi Project Moderasi Beragam Kementerian Agama RI tahun 2022.

    Ketika kelas XII Landung termasuk salah satu siswa eligible ddan didukung dengan medali yang didapatkan.

    Ia pun disarankan untuk melanjutkan kuliah melalui jalur SNBP di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

    “Namun kembali pihak keluarga saya tidak mendukung sebab berbagai pertimbangan salah satunya seputar pembiayaan. Namun cita-cita saya memang ingin meneruskan belajar sampai tamat, karena bagi saya pendidikan merupakan keharusan,” ujarnya.

    Dukungan dari sekolah juga tidak kurang, Landung pun berkonsultasi dengan guru BK bernama Eny.

    Saat itu gurunya meyakinkannnya untuk studi lanjut.

    Bahkan Kepala Sekolah SMAN 1 Bambanglipuro saat itu Gami Sukarjo M.Pd memberikan informasi soal beasiswa karena sekolah sangat mendukung siswanya untuk lanjut kuliah dengan mendapatkan beasiswa salah satunya KIP Kuliah.

    Akhirnya Landung memilih program studi Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum Fakultas Ilmu Sosial, Hukum dan Ilmu Politik UNY melalui jalur SNBP dan diterima. 

    Tidak mengecewakan, selama kuliah warga Samen, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul tersebut berhasil meraih indeks prestasi kumulatif 3,84 dan berkesempatan menjadi narasumber di beberapa acara mentoring anak muda sekaligus aktif dalam kegiatan organisasi mahasiswa.

    Landung Dwi Prakoso sejak usia 5,5 tahun ditinggal meninggal ayahnya. Ia diminta sekolah hanya sampai SMP saja namun berkat usahanya, ia bisa lanjut SMA, kuliah dan meraih IPK 3,84 di UNY sambil berjualan dawet sejak remaja. (DOK UNY)

    Anak yatim yang ulet berjualan dawet

    Diketahui, Landung berjalan dawet sejak tinggal di Pondok Pesantren dengan modal yang didapat dari Pondok.

    “Saya berdagang es dawet hitam di dekat pondok saya dan alhamdulillah laku keras. Hingga sekarang saya bisa berjualan dawet hingga 5 tempat bersama teman-teman,” katanya. 

    Uang hasil berdagang lalu ditabung serta disisihkan untuk pondok pesantren.

    Selain berdagang es dawet, Landung juga memelihara kambing di rumah yang diperolehnya dari hasil ngarit atau mencarikan rumput untuk kambing tetangga sekaligus menggembalakannya.

    Uang hasil ngarit tersebut dikumpulkannya dan dibelikan kambing yang sekarang mencapai 7 ekor.

    Landung mengaakan kambing itu sebagai bentuk tabungannya bila membutuhkan uang secara tiba-tiba.

    “Kambing ini saja jadikan tabungan bila membutuhkan uang secara tiba-tiba” papar Landung.

    Hingga saat ini pun ia masih setia ngarit untuk memberi makan ketujuh ekor kambingnya. 

    Ia berpesan pada calon mahasiswa agar pantang menyerah menghadapi kesulitan ekonomi. 

    “Cita-cita akan terwujud bilamana kita pantang menyerah dalam menggapainya. Tidak apa bersakit-sakit dahulu, karena semua butuh proses untuk mencapai tujuan yang kita inginkan” tegasnya. 

    Landung juga berterimakasih kepada UNY, berkat beasiswa KIP Kuliah inilah ia bisa menggapai cita-cita sejak kecil yaitu berkesempatan mencicipi bangku perkuliahan. 

    Harapannya dengan beasiswa KIP Kuliah Landung bisa berkuliah dengan baik, menjadi orang yang selalu bersyukur, dan bisa menggapai cita-cita di masa depan.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • 10 Ribu Dosis Vaksin PMK Ngawi Kedaluwarsa

    10 Ribu Dosis Vaksin PMK Ngawi Kedaluwarsa

    Ngawi (beritajatim.com) – Sebanyak 10 ribu dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Ngawi ditemukan kedaluwarsa pada Oktober 2024. Vaksin ini merupakan sisa dari bantuan pemerintah pusat sebanyak 463.747 dosis yang diterima pada awal 2024.

    Menurut Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (DPP) Ngawi, Eko Yudo Nurcahyo, sebagian besar vaksin tersebut telah disalurkan kepada peternak untuk hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba. Rinciannya adalah:

    Sapi: 130.248 dosis
    Kerbau: 1.914 dosis
    Kambing: 307.910 dosis
    Domba: 13.675 dosis

    Meski demikian, 10 ribu dosis tidak sempat digunakan hingga akhirnya kedaluwarsa. “Vaksin yang tersisa ini disimpan dalam mesin pendingin di kantor DPP Ngawi. Sekarang sudah tidak dapat digunakan lagi,” ungkap Eko, Sabtu (4/1/2025)

    Salah satu alasan masih adanya sisa vaksin adalah penolakan dari peternak. Banyak peternak enggan memberikan vaksin kepada ternak mereka karena efek samping pasca-vaksinasi.

    “Beberapa peternak melaporkan ternak mereka kehilangan nafsu makan setelah divaksin. Bahkan, ada yang menolak secara tertulis,” jelasnya.

    Eko menambahkan, vaksin PMK hanya memberikan kekebalan tubuh sementara, yaitu selama enam bulan. Oleh karena itu, vaksinasi harus dilakukan secara rutin untuk menjaga kekebalan ternak.

    “Virus PMK masih ada, sehingga vaksin booster enam bulan sekali sangat penting. Indonesia belum sepenuhnya bebas dari PMK,” terangnya.

    Terkait vaksin yang telah kadaluarsa, DPP Ngawi berencana untuk memusnahkannya. Namun, proses tersebut masih menunggu arahan dari pemerintah pusat mengenai mekanisme dan prosedur yang harus dilakukan.

    Saat ini, Ngawi mencatat 501 kasus ternak terjangkit PMK, dengan 57 di antaranya telah mati. Untuk menekan penyebaran, DPP Ngawi berencana menyediakan 10 ribu dosis vaksin baru pada pertengahan Januari 2025. Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp255 juta, atau Rp25.500 per dosis.

    Vaksin baru ini akan diberikan kepada ternak yang belum terinfeksi. “Kami terus melakukan vaksinasi dan menangani ternak yang sakit dengan bantuan dokter hewan dan petugas lapangan. Sosialisasi pentingnya vaksin juga terus digencarkan agar kasus PMK bisa segera terkendali,” ujar Eko. [fiq/beq]

  • 10.000 Dosis Vaksin PMK di Ngawi Kedaluwarsa, Ini Penyebabnya
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        3 Januari 2025

    10.000 Dosis Vaksin PMK di Ngawi Kedaluwarsa, Ini Penyebabnya Surabaya 3 Januari 2025

    10.000 Dosis Vaksin PMK di Ngawi Kedaluwarsa, Ini Penyebabnya
    Tim Redaksi
    NGAWI, KOMPAS.com
    – Sebanyak 10.000 dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (
    PMK
    ) bantuan pemerintah pusat untuk Pemkab
    Ngawi
     kedaluwarsa sejak Oktober 2024. Penyebabnya, banyak peternak yang menolak sapinya disuntik
    vaksin PMK
    .
    “Kebetulan banyak peternak yang menolak divaksin (sapinya). Bahkan ada yang membuat surat pernyataan tertulis menolak divaksin. Makanya ada vaksin yang masih dan
    kadaluarsa
    ,” kata Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (DPP) Ngawi, Eko Yudo Nurcahyo, yang dikonfirmasi Kompas.com pada Kamis (2/1/2025).
    Dia menyebut peternak menolak vaksin PMK lantaran sapinya tidak mau makan usai disuntik vaksin. Padahal, agar sapi terlindung dari PMK, kata Yudo, setiap enam bulan sekali sapi harus disuntik vaksin tersebut.
    “Jadi memang harus booster terus dan rutin enam bulan sekali disuntik vaksin. Apalagi virus PMK masih ada dan Indonesia belum zero PMK,” kata Yudo.
    Yudo mengungkapkan bahwa awal tahun lalu Pemkab Ngawi mendapatkan bantuan vaksin dari pemerintah pusat sebanyak 463.747 dosis.
    Ratusan ribu dosis vaksin tersebut disuntikkan ke berbagai hewan ternak yang berpotensi terkena PMK secara rutin setiap enam bulan sekali.
    Rinciannya, sapi 130.248 dosis, kerbau 1.914 dosis, kambing 307.910 dosis, dan domba 13.675 dosis.
    Rencananya, ribuan vaksin kadaluarsa tersebut akan dimusnahkan. Hanya saja, pihaknya menunggu petunjuk dari pemerintah pusat terkait mekanisme dan syarat pemusnahan vaksin tersebut.
    Terkait pencegahan PMK, Yudo mengatakan Pemkab Ngawi akan mengadakan 10.000 dosis vaksin PMK pada pertengahan bulan ini dengan total anggaran sebesar Rp 255 juta.
    “Kami menganggarkan sepuluh ribu dosis vaksin. Akhir Januari sudah bisa terealisasi,” jelas Yudo.
    Pengadaan vaksin PMK perlu segera dilakukan lantaran sampai saat ini belum ada informasi dari pemerintah pusat maupun provinsi mengenai pengadaan vaksin tersebut.
    Rencananya, vaksin tersebut akan disuntikkan pada hewan sapi yang belum terjangkit.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 7 Makanan untuk Anak Kucing dengan Kandungan Nutrisi Tinggi, Merek Apa Saja?

    7 Makanan untuk Anak Kucing dengan Kandungan Nutrisi Tinggi, Merek Apa Saja?

    YOGYAKARTA – Memelihara anak kucing perlu perhatian lebih, salah satunya dalam pemilihan makanannya. Ada makanan khusus kitten yang berbeda dengan yang biasanya diberikan pada kucing dewasa. Oleh karena itu, sebagai pemilik maka Anda harus tahu apa saja makanan untuk anak kucing. 

    Ketika masih usia bayi atau kitten, kucing kecil belum bisa mencerna makanan seperti pada kucing dewasa. Biasanya makanan untuk anak kucing dibuat khusus dengan bentuk kecil dan tekstur lebih lembut. 

    Selain itu, makanan untuk kitten juga diformulasikan dengan berbagai nutrisi untuk mendukung pertumbuhannya. Lantas apa saja makanan untuk anak kucing yang mengandung nutrisi baik dan aman dikonsumsi kitten?

    Rekomendasi Makanan untuk Anak Kucing

    Ada berbagai merek makanan kucing yang bisa anda pilih untuk mencukupi kebutuhan anabul Anda. Biasanya makanan yang diperuntukkan bagi anak kucing akan diberi label ‘kitten’. Jadi Anda bisa dengan mudah membedakan dan mencari mana makanan yang tepat untuk anak kucing. 

    Berikut ini beberapa makanan untuk anak kucing dari berbagai merek yang bisa Anda jadikan pilihan:

    1. Oricat Kitten 20kg

    Oricat Kitten Food adalah makanan kering berkualitas premium untuk kucing yang diproduksi di China. Produk ini dibuat dari bahan-bahan alami terbaik, seperti ikan, daging kambing, daging sapi, dan berbagai bahan alami lain yang kaya akan nutrisi lengkap dan seimbang. 

    Pakan ini sangat mendukung pertumbuhan kucing, mulai dari pembentukan massa otot, menjaga kesehatan bulu dan kulit, serta melancarkan pencernaan yang sehat. Untuk kemasan 20 kg, harga Oricat Kitten Food dimulai dari Rp478.000.

    2. Royal Canin Kitten Instinctive Gravy 85gr

    Royal Canin Wet Kitten Instinctive in Gravy dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak kucing sejak dini. Dengan formula yang disesuaikan untuk mendukung pertumbuhan, makanan ini membantu anak kucing berkembang secara optimal. 

    Makanan khusus kitten ini dirancang agar disukai oleh anak kucing dan mudah dicerna. Mengandung nutrisi penting seperti antioksidan dan protein, makanan ini berperan dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh, mendukung pembentukan tulang yang kuat, serta menjaga kesehatan keseluruhan.

    Dilengkapi tekstur lembut yang mudah dikunyah, produk ini tersedia dalam bentuk jeli dengan potongan daging yang lezat. Harga Royal Canin Kitten Instinctive Gravy 85 gr dimulai dari Rp20.390.

    3. Bolt Kitten Salmon 20kg

    Pakan kucing ini diformulasikan dengan kandungan protein tinggi untuk mendukung pertumbuhan optimal kitten. Pakan ini juga berperan dalam memperkuat pembentukan gigi dan tulang, serta menjaga kesehatan pencernaan. Selain itu, pakan ini memberikan manfaat untuk menjaga kesehatan kulit, bulu, dan penglihatan kucing.

    Diperuntukkan bagi kucing berusia di bawah 1 tahun, pakan ini mengandung berbagai bahan, seperti tepung ikan, tepung ayam, jagung, beras, kedelai, dan minyak ikan serta ayam. Pakan ini juga mengandung taurin, vitamin, mineral, dan antioksidan. Bolt Kitten Salmon 20 kg dijual dengan harga mulai dari Rp 505.000.

    4. Lams Cat Mother And Kitten 400gr

    Lams Cat Mother And Kitten adalah pakan premium yang dirancang khusus untuk anak kucing. Produk ini mengandung protein, omega-3, dan daging ayam berkualitas tinggi. Diformulasikan dengan kolostrum dan DHA, makanan ini mendukung perkembangan mata dan otak anak kucing.

    Pakan ini terbuat dari bahan-bahan seperti daging ayam, jagung, gandum, minyak ayam, penyedap rasa, bubur bit, mineral, minyak ikan, garam beryodium, serta bahan alami lainnya. Harga pakan anak kucing 400 gr ini mulai dari Rp 59.360.

    5. Felibite Cat Food 500gr

    Felibite Cat Food diformulasikan dengan kandungan nutrisi seimbang yang bertujuan untuk mendukung stamina serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh kucing. Pakan ini mengandung omega 3 dan 6 yang baik untuk kesehatan bulu, taurin untuk mendukung kesehatan mata, serta ekstrak yucca untuk mengurangi bau kotoran.

    Dengan mengonsumsi makanan ini, kucing Anda akan memperoleh nutrisi penting yang diperlukan untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraannya. Harga Felibite Cat Food bentuk ikan 500 gr mulai dari Rp 16.000.

    6. Purina Proplan Kitten Chicken 8kg

    Proplan Kitten Chicken adalah pakan yang diformulasikan khusus untuk anak kucing dengan kandungan yang lebih baik. Terbuat dari daging ayam asli sebagai bahan utama, pakan ini juga diperkaya dengan Kolostrum dan nutrisi penting lainnya.

    Proplan Kitten Chicken cocok diberikan pada anak kucing hingga usia satu tahun, membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan mendukung pertumbuhannya. Pakan ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan kucing Anda. Harga pakan kucing Proplan Kitten Chicken 8 kg ini mulai dari Rp 940.000.

    7. Beauty Adult & Kitten 1kg 

    Beauty Cat Food adalah pakan kucing kering dengan formula lengkap yang memiliki rasa ayam dan salmon yang disukai kucing. Makanan ini disajikan dalam bentuk kibble bulat kecil dengan tekstur renyah yang memudahkan proses pengunyahan dan pencernaan.

    Beauty Cat mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan asam amino esensial yang mendukung kesehatan sistem pencernaan dan organ tubuh lainnya. Pakan ini aman dan cocok diberikan untuk kucing dewasa maupun anak kucing. Harga Beauty Adult & Kitten 1 kg mulai dari Rp 28.875.

    Demikianlah rekomendasi makanan untuk anak kucing dari beberapa merek yang sudah terkenal. Ketika memelihara anak kucing, pastikan memberi makanan yang khusus kitten demi mendukung pertumbuhannya. Baca juga cara merawat kucing saat musim hujan, biar gak cacingan dan sakit-sakitan. 

    Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.

  • 800 Hewan Ternak Jatim Terjangkit Virus PMK

    800 Hewan Ternak Jatim Terjangkit Virus PMK

    Surabaya, CNN Indonesia

    Sebanyak 800 ekor hewan ternak di Jawa Timur dilaporkan terjangkit virus penyakit mulut dan kuku (PMK). Kasus itu dilaporkan mulai melonjak signifikan sejak pertengahan Desember 2024 lalu.

    “Jadi ada kasus per hari pertama ada 21 naik menjadi 64 naik lagi, naik lagi, sampai tadi malam ada hampir 800 kasus dari seluruh Jawa Timur dari laporan iSIKHNAS (sistem informasi kesehatan hewan nasional),” kata Kepala Dinas Peternakan Jatim Indyah Ariyani, Kamis (2/1).

    Indyah menuturkan, faktor melonjaknya kasus PMK ini ialah cuaca ekstrem yang terjadi sepanjang Desember 2024. Hal itu berpengaruh pada kondisi kesehatan hewan ternak.

    “Nah di Desember ini intensitas hujannya tinggi, kemudian pancaroba itu juga berpengaruh pada kondisi ternak, sehingga ini berpengaruh pada kasus. Memang di akhir bukan Desember itu tren naik pada pertengahan Desember sampai akhir Desember trennya naik,” ucapnya.

    Tapi dari ratusan kasus PMK itu, Indyah mengatakan, tingkat kematian hewan ternak masih tergolong kecil. Dari catatan mereka ada delapan ekor yang dilaporkan meninggal dunia.

    “Untuk yang mati saat ini ada beberapa, enggak banyak, memang tingkat kematiannya kecil, kurang lebih delapan ekor,” ucapnya.

    Sebaran kasus PMK itu, kata dia, terjadi di Jember, Tuban, Lumajang, Ngawi, Bojonegoro dan beberapa daerah di Jatim lainnya.

    Untuk mengatasi kasus PMK ini, Indyah mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait termasuk pemda setempat, untuk penanganan, pengobatan, termasuk vaksinasi rutin tiap enam bulan.

    “Kita sudah lakukan rapat koordinasi untuk penanganan lanjutan, sebenarnya kita semua masih terus menangani PMK. PMK ini disebabkan virus, penanganannya butuh vaksinasi berulang enam bulan,” ucapnya.

    Ia menyebut, pihaknya bakal terus melakukan edukasi kepada para peternak untuk memisahkan hewan yang bergejala PMK, dengan yang masih sehat. Serta mengawasi kegiatan perniagaan di pasar-pasar hewan seluruh Jatim.

    “Jawa Timur ini populasinya cukup besar kita yang rentan ada sapi, kambing, domba, kemudian kerbau termasuk babi, kita total yang harus divaksin sebanyak 10,4 juta ekor. Ini merupakan populasi terbesar di Indonesia sehingga memang Jatim harus kerja keras untuk mempertahankan Jatim sebagai gudangnya ternak,” pungkasnya.

    (frd/isn)

    [Gambas:Video CNN]

  • Wabah PMK Kembali Melanda Batang, Vaksinasi Jadi Kendala Utama

    Wabah PMK Kembali Melanda Batang, Vaksinasi Jadi Kendala Utama

    TRIBUNJATENG.COM, BATANG – Kabupaten Batang kembali dilanda wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak.

    Kekurangan vaksin membuat peternak di daerah ini semakin khawatir.

    Hingga awal Januari 2025, tercatat 161 ekor sapi terinfeksi PMK pada akhir tahun lalu, dengan tambahan 25 sapi, 14 kambing, dan 4 domba yang dilaporkan terjangkit tahun ini.

    Kepala Bidang Peternakan Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang, Syam Manohara, menjelaskan bahwa lonjakan kasus disebabkan oleh masuknya ternak baru dari luar daerah yang belum divaksin.

    “Ternak yang sudah divaksin di Batang relatif aman, namun ternak baru dari Jawa Timur dan Lampung membawa risiko besar,” ungkapnya, Kamis (2/1/2025).

    Wabah pertama kali terdeteksi pada Oktober 2024 di beberapa desa, termasuk Desa Silurah, Sodong, Kecamatan Wonotunggal, dan Kebaturan Bawang, yang menjadi daerah terdampak terparah.

    Menurut Syam, persediaan vaksin PMK habis sejak akhir tahun lalu, dan pihaknya sedang berkoordinasi dengan Provinsi Jawa Tengah untuk tambahan alokasi vaksin.

    “Saat ini kami tidak ada vaksin sama sekali. Langkah yang bisa dilakukan hanya fokus pada kebersihan kandang dan biosekuriti,” ujarnya.

    Petugas lapangan mengedukasi peternak tentang pemisahan ternak baru dari ternak lama serta menjaga kebersihan kandang untuk mencegah penyebaran virus.

    “Virus berkembang pesat saat musim hujan, sehingga pencegahan adalah langkah terbaik saat ini,” tambah Syam.

    Dokter hewan Ambar Puspitaningsih dari Dinas Pangan dan Pertanian Batang memastikan bahwa PMK tidak menular ke manusia.

    “Jika daging dan jeroan ditangani dengan baik, produk tersebut aman dikonsumsi,” jelasnya.

    Namun, ia mengingatkan bahwa biosekuriti tetap menjadi kunci utama.

    “Ternak yang sakit harus dipisahkan dari yang sehat, dan ternak baru dipisahkan dari ternak lama dengan pemantauan ketat,” pungkasnya.

    Dinas berharap ketersediaan vaksin segera terpenuhi agar wabah PMK dapat diatasi lebih efektif, sehingga peternak dapat kembali tenang dalam mengelola usaha ternak mereka.

  • Sumanto Purbalingga Eks Napi Kanibalisme Jadi Konten Kreator, Ernest Prakasa: Mukbang Banget Nih?

    Sumanto Purbalingga Eks Napi Kanibalisme Jadi Konten Kreator, Ernest Prakasa: Mukbang Banget Nih?

    Sumanto Eks Napi Kanibalisme Kini Jadi Konten Kreator, Ernest Prakasa: Mukbang Banget Nih?

    TRIBUNJATENG.COM – Ernest Prakasa ikut berkomentar terkait kabar terbaru Sumanto eks napi kanibalisme yang kini jadi konten kreator.

    Nama Sumanto tentu masih lekat di ingatan publik, terutama karena kasus kontroversialnya pada tahun 2003.

    Saat itu, pria asal Purbalingga, Jawa Tengah ini menggemparkan masyarakat karena terlibat dalam kasus kanibalisme. Ia mengaku melakukan tindakan tersebut demi mendalami ilmu hitam.

    Kini, setelah bebas pada tahun 2006, Sumanto kembali menjadi sorotan.

    Ia tengah menjajal dunia sebagai konten kreator di media sosial.

    Kontennya yang memperlihatkan kegiatan sehari-hari, termasuk mencoba konsep “mukbang” atau makan-makan, berhasil mencuri perhatian.

    Meski masa lalunya masih meninggalkan kesan menyeramkan, konten yang diunggah Sumanto justru memperlihatkan sisi yang berbeda.

    Ia tampil santai dan menghibur, bahkan tak segan bernyanyi atau berpose di depan kamera, meskipun sering terlihat sedikit malu-malu saat diarahkan oleh sang admin.

    Akun Instagram Sumanto, @sumantoofficial_, menjadi platform utama di mana ia membagikan aktivitasnya.

    Hingga Kamis, 2 Januari 2025, akun tersebut telah memiliki 14,2 ribu pengikut.

    Dalam unggahannya, terlihat bagaimana Sumanto mulai beradaptasi kembali dengan masyarakat.

    Ia bahkan bertemu sejumlah tokoh seperti Panji Petualang, Dokter Forensik dr. Stephanie, dan Sujiwo Tejo.

    Salah satu momen yang menarik perhatian adalah ketika ia ikut memilih pada gelaran Pilkada 2024 serta membuat konten mukbang sate kambing, yang menjadi sorotan warganet.

    Meski banyak yang memberikan dukungan dan perhatian di kolom komentar, tidak sedikit yang masih mengaitkan dirinya dengan kasus lama.

    Termasuk komika dan sutradara Ernest Prakasa yang memberikan komentar terkait kabar terbaru Sumanto.

    “Sumanto jadi konten kreator oke lah. Tapi mukbang banget nih?” Komentar Ernest Prakasa melalui akun @ErnestPrakasa.

      

      

    Kehidupan Sumanto Setelah Bebas

    Setelah kasus kanibalismenya terbongkar, Sumanto menghadapi banyak tantangan.

    Hakim yang menangani kasusnya sempat kebingungan karena tidak ada pasal yang secara spesifik mengatur tindakan tersebut.

    Akhirnya, ia didakwa dengan pasal pencurian dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara.

    Namun, setelah tiga tahun menjalani hukuman, ia mendapat remisi dan dibebaskan pada tahun 2006.

    Kendati demikian, warga Desa Pelumutan, Kecamatan Kemangkon, tempat asalnya, menolak kehadirannya karena rasa takut yang masih membekas.

    Sumanto akhirnya diterima di Yayasan Annur, sebuah panti rehabilitasi dan klinik jiwa di Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga, yang diasuh oleh KH Supono Mustajab atau Mbah Pono.

    Di tempat tersebut, Sumanto diajarkan ilmu agama dan diarahkan untuk melupakan masa lalunya yang kelam.

    Ia bahkan sempat diajak terlibat dalam kegiatan sosial dan mengisi pengajian bersama Mbah Pono.

    Setelah wafatnya Mbah Pono, Sumanto mengalami kesulitan menerima kenyataan.

    Pengasuhnya, Singgih Prakoso, pernah bercerita bahwa Sumanto sering menunjukkan perilaku murung dan terus mempertanyakan keberadaan Mbah Pono.

    “Ada sedikit kendala di kita, karena meninggalnya almarhum, Sumanto belum bisa menerima dan percaya. Masih sering ditanyakan, ‘kok mbaeh jarang meng ngisor?’ (kok Mbah Pono jarang ke bawah?),” kata Singgih, seperti dikutip dari Kompas.com.

    Meskipun telah berkali-kali dijelaskan bahwa Mbah Pono telah tiada, Sumanto tetap tidak percaya.

    “Kita sudah jelaskan tapi tetap tidak percaya, ‘lombo lah, mesih ana koh’ (bohong, masih ada kok), begitu selalu jawaban dia,” ungkap Singgih. (*)

  • Awali 2025, Mayor Teddy Indra Wijaya Ajak Netizen Main Tebak-tebakan

    Awali 2025, Mayor Teddy Indra Wijaya Ajak Netizen Main Tebak-tebakan

    Jakarta: Mengawali tahun baru 2025, Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya memulai dengan unggahan penuh teka-teki di media sosial. Ia membagikan ilustrasi yang menggambarkan suasana perayaan di sebuah desa Indonesia yang meriah dan penuh kebersamaan, sambil bertanya kepada warganet, “Ada yang bisa tebak, saya ada di mana?”

    “Selamat Tahun Baru.
     
    Ada yang bisa tebak, saya ada di mana?

    — TIW —
    #CatatanSeskab,” demikian tulis Teddy di akun instagram Sekretariat Kabinet, Rabu 1 Januari 2025.

    Detail Ilustrasi yang Sarat Kehidupan
    Ilustrasi yang diunggah benar-benar penuh kehidupan. Setiap sudutnya memancarkan cerita unik dari kehidupan masyarakat desa yang harmonis, modern, dan tetap menjunjung nilai tradisional. Berikut detail-detailnya:

    1. Bangunan Sekolah yang Jadi Pusat Kegiatan

    Di tengah gambar, tampak sebuah bangunan sekolah bercat hijau dengan atap merah. Bendera merah putih berkibar di halaman depan.

    Beberapa anak berseragam merah putih terlihat bermain ceria, ada yang berkejaran di halaman dan ada yang saling mengobrol sambil tersenyum lebar.

    Baca juga: Raffi Ahmad dan Mayor Teddy Berbagi Harapan untuk Tahun 2025

    2. Makan Bersama di Lapangan

    Di halaman depan sekolah, warga desa duduk di meja panjang menikmati hidangan bersama. Anak-anak, guru, dan orang dewasa berbagi kebahagiaan. Di meja tampak makanan tradisional seperti nasi, sayuran, dan lauk-pauk yang disajikan sederhana namun menggugah selera.

    3. Pria Bertopi Hitam Menggendong Anak Kecil
    Di dekat pintu gerbang sekolah, seorang pria bertopi hitam mencuri perhatian. Ia tampak menggendong seorang anak kecil dengan penuh kasih sayang. Anak tersebut tersenyum ceria, melambangkan kehangatan hubungan keluarga di desa.

    4. Keramaian Jalan Desa

    Jalan di depan sekolah penuh dengan aktivitas. Seorang pria dengan rompi hijau terlihat mengatur lalu lintas sambil tersenyum. Pengendara motor lewat dengan santai, sementara seekor kambing, itik, dan anjing melintasi jalan, menambah suasana desa yang unik dan hidup.

    5. Pedagang Keliling yang Ramai

    Seorang penjual jajanan tradisional dengan gerobak warna-warni menarik perhatian anak-anak. Mereka berkumpul di sekitarnya, memilih permen, mainan, atau makanan kecil.

    6. Suasana Pasar dan Warga yang Sibuk

    Di sisi kanan gambar, ibu-ibu menjual hasil kebun seperti sayur, buah, dan rempah-rempah. Ada pula seorang pria duduk di dekat mereka sambil membawa hasil panen.

    7. Sawah dan Alam yang Hijau

    Di bagian bawah ilustrasi, tampak sawah hijau dengan beberapa petani yang mengenakan caping sedang sibuk bekerja. Ada juga seorang anak laki-laki mengenakan kaos biru sambil membawa sangkar burung, melambangkan kehidupan yang dekat dengan alam.

    8. Elemen Modern

    Seorang pria di sisi jalan terlihat sedang memegang ponsel untuk merekam suasana. Kehadiran mobil ambulans di jalan juga menunjukkan bagaimana tradisi desa tetap berdampingan dengan unsur modernitas.

    9. Gerbang Desa yang Ikonik

    Gerbang desa dengan warna merah putih berdiri megah, menjadi latar anak-anak yang bermain dan seorang ibu yang menggandeng anak kecil.
    Pesan Penuh Kebersamaan dari TIW
    Unggahan ini ditutup dengan tanda khas Mayor Teddy: “— TIW”. Warganet pun ramai-ramai mencoba menebak keberadaan beliau dalam ilustrasi tersebut. Banyak yang menduga TIW merupakan seorang pria bertopi hitam yang sedang menggendong seseorang.

    “PAK APAANSI?? dikira saya udh lupa apa itu pak tiw lg gendong cwek????????,” tulis akun @oline****.

    “serius nih ngucapin selamat tahun baru tapi pke foto yg itu?????m” tulis akun @c10*****.

    “Karikaturnya kenapa mesti yg itu sih pak seskab ????,” tulis akun @hyvi***.

    Jakarta: Mengawali tahun baru 2025, Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya memulai dengan unggahan penuh teka-teki di media sosial. Ia membagikan ilustrasi yang menggambarkan suasana perayaan di sebuah desa Indonesia yang meriah dan penuh kebersamaan, sambil bertanya kepada warganet, “Ada yang bisa tebak, saya ada di mana?”

    “Selamat Tahun Baru.
     
    Ada yang bisa tebak, saya ada di mana?
     
    — TIW —
    #CatatanSeskab,” demikian tulis Teddy di akun instagram Sekretariat Kabinet, Rabu 1 Januari 2025.

    Detail Ilustrasi yang Sarat Kehidupan

    Ilustrasi yang diunggah benar-benar penuh kehidupan. Setiap sudutnya memancarkan cerita unik dari kehidupan masyarakat desa yang harmonis, modern, dan tetap menjunjung nilai tradisional. Berikut detail-detailnya:
     
    1. Bangunan Sekolah yang Jadi Pusat Kegiatan
    Di tengah gambar, tampak sebuah bangunan sekolah bercat hijau dengan atap merah. Bendera merah putih berkibar di halaman depan.
     
    Beberapa anak berseragam merah putih terlihat bermain ceria, ada yang berkejaran di halaman dan ada yang saling mengobrol sambil tersenyum lebar.
     
    Baca juga: Raffi Ahmad dan Mayor Teddy Berbagi Harapan untuk Tahun 2025
     
    2. Makan Bersama di Lapangan
     
    Di halaman depan sekolah, warga desa duduk di meja panjang menikmati hidangan bersama. Anak-anak, guru, dan orang dewasa berbagi kebahagiaan. Di meja tampak makanan tradisional seperti nasi, sayuran, dan lauk-pauk yang disajikan sederhana namun menggugah selera.
     
    3. Pria Bertopi Hitam Menggendong Anak Kecil
    Di dekat pintu gerbang sekolah, seorang pria bertopi hitam mencuri perhatian. Ia tampak menggendong seorang anak kecil dengan penuh kasih sayang. Anak tersebut tersenyum ceria, melambangkan kehangatan hubungan keluarga di desa.
     
    4. Keramaian Jalan Desa
     
    Jalan di depan sekolah penuh dengan aktivitas. Seorang pria dengan rompi hijau terlihat mengatur lalu lintas sambil tersenyum. Pengendara motor lewat dengan santai, sementara seekor kambing, itik, dan anjing melintasi jalan, menambah suasana desa yang unik dan hidup.
     
    5. Pedagang Keliling yang Ramai
     
    Seorang penjual jajanan tradisional dengan gerobak warna-warni menarik perhatian anak-anak. Mereka berkumpul di sekitarnya, memilih permen, mainan, atau makanan kecil.
     
    6. Suasana Pasar dan Warga yang Sibuk
     
    Di sisi kanan gambar, ibu-ibu menjual hasil kebun seperti sayur, buah, dan rempah-rempah. Ada pula seorang pria duduk di dekat mereka sambil membawa hasil panen.
     
    7. Sawah dan Alam yang Hijau
     
    Di bagian bawah ilustrasi, tampak sawah hijau dengan beberapa petani yang mengenakan caping sedang sibuk bekerja. Ada juga seorang anak laki-laki mengenakan kaos biru sambil membawa sangkar burung, melambangkan kehidupan yang dekat dengan alam.
     
    8. Elemen Modern
     
    Seorang pria di sisi jalan terlihat sedang memegang ponsel untuk merekam suasana. Kehadiran mobil ambulans di jalan juga menunjukkan bagaimana tradisi desa tetap berdampingan dengan unsur modernitas.
     
    9. Gerbang Desa yang Ikonik
     
    Gerbang desa dengan warna merah putih berdiri megah, menjadi latar anak-anak yang bermain dan seorang ibu yang menggandeng anak kecil.

    Pesan Penuh Kebersamaan dari TIW

    Unggahan ini ditutup dengan tanda khas Mayor Teddy: “— TIW”. Warganet pun ramai-ramai mencoba menebak keberadaan beliau dalam ilustrasi tersebut. Banyak yang menduga TIW merupakan seorang pria bertopi hitam yang sedang menggendong seseorang.

    “PAK APAANSI?? dikira saya udh lupa apa itu pak tiw lg gendong cwek????????,” tulis akun @oline****.
     
    “serius nih ngucapin selamat tahun baru tapi pke foto yg itu?????m” tulis akun @c10*****.
     
    “Karikaturnya kenapa mesti yg itu sih pak seskab ????,” tulis akun @hyvi***.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Kementan Tingkatkan Kapasitas Penyuluh Pertanian melalui Peran BPP

    Kementan Tingkatkan Kapasitas Penyuluh Pertanian melalui Peran BPP

    loading…

    Acara Ngobrol Asyik (Ngobras) Volume 45, Selasa (31/12/2024), mengangkat tema bertemakan Peran BPP dalam Meningkatkan Kapasitas Penyuluh Pertanian. FOTO/TANGKAPAN LAYAR

    JAKARTA – Kementerian Pertanian ( Kementan ) melakukan terobosan guna memperbaiki keberlanjutan penyuluhan pertanian . Hal ini dilakukan untuk mendukung program-program strategisnya guna peningkatan produktivitas pertanian.

    Salah satunya melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang merupakan unit penunjang penyelenggaraan penyuluhan pertanian yang administrasi, pengaturan, pengelolaan dan pemanfaatannya adalah tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten/kota.

    “Para penyuluh pertanian dan petani mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan produktivitas pangan dan menekan impor. Terlebih menghadapi ancaman dampak El Nino yang begitu kuat saat ini yang berdampak langsung pada penurunan produksi,” kata Mentan Amran.

    Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widhi Arsanti mengatakan peran BPP sebagai garda terdepan dalam pembangunan pertanian tidak diragukan lagi. BPP merupakan pusat pembelajaran, inovasi, dan transfer teknologi bagi penyuluh dan petani di tengah dinamika pertanian modern dan tantangan global.

    “Peningkatan kapasitas penyuluh melalui peran aktif BPP menjadi kunci untuk menciptakan SDM pertanian yang unggul, adaptif, dan berdaya saing tinggi,” katanya.

    Sementara itu, pada acara Ngobrol Asyik (Ngobras) Volume 45, Selasa (31/12/2024) bertemakan “Peran BPP dalam Meningkatkan Kapasitas Penyuluh Pertanian”, menghadirkan narasumber Penyuluh BPP Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Yeri Dwihastuti.

    Yeri mengungkapkan bagaimana BPP kokap menjadi BPP yang berprestasi, sesuai dengan visinya yaitu terwujudnya BPP Kapanewon Kokap sebagai tempat pelatihan para penyuluh dan pelaku utama pertanian menjadi sumberdaya manusia yang Sinergi, Inovatif, Profesional (SIP).

    Sedangkan untuk misi BPP Kokap yaitu meningkatkan pelayanan kegiatan penyuluhan dengan menjalankan administrasi yang akuntabel, mengumpulkan, melengkapi dan meningkatkan data yang diperlukan dalam penyuluhan untuk peningkatan produksi pertanian. Selain juga untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan penyuluhan dan penerapan teknologi tepat guna pertanian dengan melaksanakan metode penyuluhan yang tepat.

    Terakhir, Yeri menjelaskan kegiatan BPP Kokap di antaranya bidang tanaman pangan, bidang hortikultura, bidang perkebunan, bidang peternakan dan bidang ketahanan pangan. Sedangkan untuk komoditasnya ada padi, jagung, ubi kayu, cabai, durian, manggis, alpukat, biofarma, kelapa, cengkeh, kakao dan panili.

    “Selain itu ada kambing, sapi, ayam ras, ayam buras, ayam pedaging dan burung puyuh,” katanya.

    (abd)