Hewan: Kambing

  • Dugaan Keracunan Massal di Ponorogo, Polisi Periksa 41 Saksi

    Dugaan Keracunan Massal di Ponorogo, Polisi Periksa 41 Saksi

    Ponorogo (beritajatim.com) – Kepolisian telah memeriksa sebanyak 41 saksi terkait dugaan keracunan massal di Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo dan di sebuah pondok pesantren di Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo.

    “Sebanyak 41 saksi telah kami periksa,” ujar Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, Senin (3/2/2025).

    Menurut Andin, para saksi berasal dari berbagai pihak terkait, mulai dari korban yang telah pulih hingga pemilik katering yang menyediakan sate dan gulai kambing untuk acara kenduri dzikir fida di Desa Bondrang dan acara buka puasa di pondok pesantren di Desa Belang, Kecamatan Bungkal.

    “Penyelidikan masih berlangsung. Kami telah meminta keterangan dari korban hingga pihak katering,” tambahnya.

    Saat ini, pihak kepolisian masih menunggu hasil uji laboratorium dari sampel makanan sate gulai kambing yang diambil dari dua lokasi tersebut.

    “Kami menunggu hasil uji lab untuk mengetahui penyebab pasti keracunan ini,” tutupnya.

    Sebelumnya, kasus dugaan keracunan makanan terjadi di Ponorogo. Selain di Desa Bondrang, insiden serupa dialami oleh puluhan santri di sebuah pondok pesantren di Desa Belang, Kecamatan Bungkal.

    Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudi Hidajanto, mengungkapkan bahwa selain warga Desa Bondrang, terdapat laporan gejala keracunan dari salah satu pondok pesantren di Kecamatan Bungkal. Total ada 21 orang yang mengalami gejala keracunan di pondok pesantren tersebut.

    “Gejala yang dialami mayoritas santri meliputi mual, pusing, dan diare setelah menyantap sate gulai kambing. Makanan tersebut diketahui berasal dari penyedia katering yang sama dengan yang digunakan oleh warga Desa Bondrang,” jelas Rudi.

    Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam mengonsumsi makanan dan memastikan kebersihan serta keamanan pangan yang dikonsumsi. [end/beq]

  • Makan Sate Gulai, Puluhan Santri dan Warga Ponorogo Alami Gejala Keracunan

    Makan Sate Gulai, Puluhan Santri dan Warga Ponorogo Alami Gejala Keracunan

    Ponorogo (beritajatim.com) – Kasus dugaan keracunan makanan kembali terjadi di Ponorogo. Tak hanya warga di Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, insiden serupa juga dialami oleh puluhan santri di sebuah pondok pesantren (Ponpes) di Desa Belang, Kecamatan Bungkal.

    Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudi Hidajanto mengungkapkan bahwa, selain warga Desa Bondrang juga ada laporan gejala keracunan dari salah satu ponpes di Kecamatan Bungkal. Total ada 21 orang yang mengalami gejala keracunan di ponpes tersebut.

    “Di Kecamatan Bungkal juga ada 21 orang yang mengalami kejadian yang sama dengan 46 warga Desa Bondrang,” kata Rudi, Minggu (02/02/2025).

    Korban keracunan yang mayoritas santri itu, kata Rudi mengalami gejala seperti mual, pusing, serta diare. Peristiwa itu terjadi setelah penghuni ponpes itu menyantap makanan sate gulai kambing. Makanan tersebut, diketahui berasal dari penyedia catering yang sama dengan yang digunakan oleh warga Desa Bondrang.

    “Jadi 2 kejadian keracunan itu, yakni di Desa Bondrang dan Desa Belang, makanannya berasal dari penyedia catering yang sama, yakni dari Kelurahan Keniten Ponorogo,” kata Rudi.

    [irp posts=”1311974″ ]

    Rudi menyebut bahwa pihaknya sudah melakukan pengecekan di lokasi kejadian di Kecamatan Bungkal. Pun, petugas juga sudah mengambil sampel makanan dari ponpes yang diduga membuat diare tersebut. Sampel itu, nantinya akan diuji di Laboratorium.

    “Sampel makanan dari ponpes juga kita bawa untuk di uji di Laboratorium,” katanya.

    Hingga kini, kepolisian belum bisa menyimpulkan bahwa kejadian tersebut merupakan kasus keracunan makanan. Selain menunggu hasil laboratorium, polisi juga akan memanggil dan memeriksa penyedia catering untuk menggali lebih dalam asal-muasal makanan yang dikonsumsi para korban.

    “Penyedia catering akan kami periksa, sembari menunggu hasil dari uji Laboratorium,” tutup Rudi. [end/aje]

  • Update Dugaan Keracunan Massal Hidangan Selamatan di Ponorogo, Polisi Ambil Sampel Makanan

    Update Dugaan Keracunan Massal Hidangan Selamatan di Ponorogo, Polisi Ambil Sampel Makanan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Pramita Kusumaningrum 

    TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO – Satreskrim Polres Ponorogo terjun ke lokasi dugaan keracunan hidangan selamatan di rumah Miswaji, warga Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (1/2/2025).

    Pantauan di lokasi, setelah mengambil sampel makanan, Korps Bhayangkara juga meminta keterangan beberapa saksi di lokasi. Juga keterangan pemilik rumah Miswaji.

    “Ya kami ambil sampel makanannya dari lokasi, berupa kuah gulai kambing,” ungkap Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto, Minggu (2/2/2025).

    Dia menjelaskan, dugaan keracunan ini muncul karena banyak warga setempat mengalami muntah, mual, pusing dan diare.

    Total ada 46 orang yang diduga keracunan, dengan satu orang meninggal dunia.

    “Ini masih dalam proses penelitian, apakah betul-betul keracunan, apakah karena makanan yang dipesan atau yang lain,” kata AKP Rudy.

    Menurut AKP Rudy, untuk menentukan dugaan keracunan, pihaknya perlu hasil laboratorium.

    “Nanti hasil laboratorium yang akan menjelaskan di dalam makanan ada racun atau tidak,” terang mantan Kasatreskrim Polres Magetan ini.

    Dia menjelaskan, informasi yang didapatkan oleh polisi, ada 46 orang yang sakit, satu di antaranya meninggal dunia.

    “Korban sudah dimakamkan, kita mengetahui informasi ini ketika sudah dimakamkan. Apakah perkara ini harus ditindaklanjuti, apakah kita lakukan pembongkaran jasad dan lain sebagainya, tergantung hasil penyelidikan,” urainya.

    AKP Rudy menyebutkan, mayoritas saksi yang diduga keracunan, sudah diambil keterangan.

    Pemilik katering juga sudah diambil keterangan, termasuk pihak puskesmas.

    “Sampel sudah diambil dan dilakukan pengujian. Sate dan gulai yang dipesan sudah diambil sampel,” tambahnya.

    Pemilik rumah acara hajatan, Miswaji menjelaskan, dirinya mengundang 90 orang untuk menghadiri acara selamatan.

    Dia menyediakan menu sate gulai kambing untuk makan di tempat.

    “Saya sendiri tidak menyangka. Setelahnya banyak yang muntah-muntah. Sampel sudah diambil. Saya sendiri juga tidak tahu,” kata Miswaji.

    Dia menjelaskan, untuk acara tersebut, keluarganya memilih untuk pesan makanan di katering.

    Sehingga mereka tidak repot untuk memasak.

    “Saya sediakan kambingnya. Baru saya antar ke katering, kemudian diolah oleh pihak katering, baru diantar ke rumah,” pungkas Miswaji.

    Sedikitnya 46 warga Dukuh Tengah, Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, diduga mengalami keracunan.

    Satu di antara korban adalah Misnan, warga setempat.

    Satu orang lainnya dirawat inap di salah satu klinik. Dan puluhan orang lainnya rawat jalan.

    Puluhan orang itu diduga keracunan hidangan sate gulai kambing saat acara selamatan rumah Miswaji di Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Jatim, pada Kamis (30/1/2025) malam.

    Warga mulai periksa ke petugas kesehatan, Jumat (31/1/2025).

    Ada dua orang yang harus dirujuk.

    Satu orang dilarikan ke Rumah Sakit Yasyfin Darussalam Gontor Ponorogo dan meninggal dunia.

    Satu lainnya di klinik yang berlokasi di Kecamatan Jetis, Ponorogo.

    Mereka mengaku lemas, muntah-muntah, dan diare.

    Selain yang dirawat di klinik dan rumah sakit, kondisinya lemah tetapi tidak begitu parah, dan dilakukan rawat jalan.

  • JATIM TERPOPULER: Warga Ponorogo Keracunan Menu Selamatan – Kecelakaan Bus Brimob di Tol Purwodadi

    JATIM TERPOPULER: Warga Ponorogo Keracunan Menu Selamatan – Kecelakaan Bus Brimob di Tol Purwodadi

    TRIBUNJATIM.COM – Kumpulan berita peristiwa yang terjadi di Jawa Timur (Jatim) tersangkum dalam berita terpopuler Jatim, Minggu 2 Februari 2025.

    Berita pertama, asal hidangan yang bikin keracunan warga keracunan saat acara selamatan dzikir fida’ di rumah Miswaji warga RT 01 RW 01 Dukuh Tengah, Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo Jatim pada Kamis (30/1/2025). 

    Selanjutnya berita jumlah korban tewas insiden kecelakaan Bus Brimob mengangkut rombongan pelajar dan guru SMAN 1 Porong, menabrak tiang penunjuk jalan di dekat Exit Tol Purwodadi, KM 72-73 Tol Pandaan-Malang, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (1/2/2025), bertambah satu orang, menjadi dua orang. 

    Ada juga berita mengenai penangkapan pemilik panti asuhan di Surabaya, berinisial NK (61) terlapor dugaan pelecehan terhadap beberapa anak asuhnya. Ia ditangkap Anggota Unit 1 PPA Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim pada Jumat (31/1/2025) malam. 

    Berikut selengkapnya berita terpopuler Jatim hari ini, Minggu (2/2/2025) di TribunJatim.com.

    1. Terkuak Asal Hidangan Bikin Warga di Ponorogo Keracunan Menu Selamatan, Pemilik Hajatan: Tak Sangka

    KERACUNAN DI BONDRANG – Tuan rumah hajatan, Miswaji (pakai songkok) saat berbincang dengan pihak kepolisian di rumah duka Misnan yang diduga keracunan setelah santap menu hajatan di rumah Miswaji, Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Jatim . 46 orang warga Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Jatim diduga keracunan hidangan slametan, Kamis (30/1/2025) malam (TRIBUNJATIM.COM/PRAMITA KUSUMANINGRUM)

    Acara selamatan dzikir fida’ di rumah Miswaji warga RT 01 RW 01 Dukuh Tengah, Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo Jatim pada Kamis (30/1/2025) malam berakhir petaka.

    Bagaimana tidak, dari 90 undangan 46 diantaranya mengalami keracunan yang diduga disebabkan oleh hidangan yang disajikan.

    Bahkan, 1 diantaranya tewas setelah mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Yasfin Gontor di Desa Gontor, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, Jatim, Sabtu (1/2/2025).

    “Ada acara dzikir fida’  di tempat saya. Saya tidak memasak, semua pesan,” ungkap pemilik hajatan, Miswaji, Sabtu (1/2/2025) kepada wartawan.

    Dia menjelaskan bahwa mengundang 90 orang untuk menghadiri dzikir fida’ . Dia menyediakan menu sate gulai kambing untuk makan di tempat.

    “Saya sendiri tidak menyangka. Setelahnya banyak yang muntah-muntah. Sampel sudah diambil. Saya sendiri juga tidak tahu,” kata Miswaji.

    Dia menjelaskan untuk acara dzikir fida’ keluarganya memilih untuk pesan di katering. Sehingga mereka tidak repot untuk memasak.

    “Saya sediakan kambingnya. Baru saya antar ke catering kemudian diolah oleh pihak catering baru diantar ke rumah,” tegas Miswaji.

    Baca selengkapnya

    2. Korban Tewas Kecelakaan Bus Brimob di Tol Pandaan-Malang Bertambah, 1 Siswi Tewas di RS

    KECELAKAAN BUS DI JALAN TOL- Kondisi bus mengangkut rombongan pelajar dan guru SMAN 1 Porong, ringsek menabrak tiang penunjuk arah di bahu jalan dekat Exit Tol Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, pada pukul 11.38 WIB, Sabtu (1/2/2025) siang. (ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM)

    Jumlah korban tewas insiden kecelakaan Bus Brimob mengangkut rombongan pelajar dan guru SMAN 1 Porong, menabrak tiang penunjuk jalan di dekat Exit Tol Purwodadi, KM 72-73 Tol Pandaan-Malang, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (1/2/2025), bertambah satu orang, menjadi dua orang. 

    Menurut Kapolres Pasuruan AKBP Jazuli Dani Irawan, korban meninggal dunia bertambah satu orang dari pihak penumpang rombongan bus tersebut.

    Korban merupakan wanita pelajar sekolah tersebut yang berinisial NR (18). 

    Korban NR menghembuskan nafas terakhir setelah dirawat di RS karena mengalami luka berat dan situasi medis kritis akibat kecelakaan tersebut. 

    Kini jenazah sudah dievakuasi ke kamar mayat RSUD dr Saiful Anwar Malang untuk dilakukan visum dan pendataan oleh petugas Unit Laka Satlantas Polres Pasuruan. 

    Meninggalnya penumpang siswi berinisial NR, menambah daftar korban jiwa dalam kecelakaan tunggal tersebut, menjadi dua orang.

    Sebelumnya, korban meninggal dunia adalah sopir bus bernama Choirul (61) warga Ngoro, Mojokerto yang merupakan pensiunan PNS Pusdik Brimob Watukosek Gempol Pasuruan. 

    “Informasinya korban bertambah 1 orang. Iya perempuan dari penumpang siswanya itu. Korban salah satu siswa, NR. Satunya sopir Choirul,” ujarnya saat dihubungi Tribunjatim.com pada Sabtu (1/2/2025). 

    Mengenai kronologi kejadiannya, Dani mengaku, pihaknya masih melakukan penyelidikan bersama anak buahnya Anggota Unit Laka Satlantas Polres Pasuruan. 

    Baca selengkapnya

    3. REAKING NEWS : Polda Jatim Amankan Oknum Pemilik Panti Asuhan di Surabaya, Meracau Saat Diborgol

    DITANGKAP – Pria berinisial NK (61) terlapor kasus dugaan tindakan asusila yang dilakukan di sebuah panti asuhan terhadap anak asuhnya kawasan Gubeng, Kota Surabaya, digelandang oleh Anggota Unit I PPA Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim, menuju Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, pada Jumat (31/1/2025). NK yang merupakan pemilik yayasan panti asuhan tersebut ditangkap setelah kasus dilaporkan ke SPKT Polda Jatim, sejak Kamis (30/1/2025). (TribunJatim.com/Luhur Pambudi)

    Pemilik panti asuhan di Surabaya, berinisial NK (61) terlapor dugaan pelecehan terhadap beberapa anak asuhnya ditangkap Anggota Unit 1 PPA Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim pada Jumat (31/1/2025) malam. 

    Pantauan TribunJatim.com, mobil jenis MPV milik anggota kepolisian yang membawa Terlapor NK tampak tiba di Gedung Halaman Ditreskrimum Mapolda Jatim, sekitar pukul 21.30 WIB.

    Terlapor NK yang berkaus oblong warna hitam, bercelana jeans, dan berjalan tanpa alas kaki alias ‘nyeker’ itu, digelandang dengan kondisi kedua pergelangan tangan terborgol. 

    Sepanjang digelandang oleh beberapa orang penyidik kepolisian yang menangkapnya, Terlapor NK seperti berusaha menghindari sorot lampu pencahayaan kamera awak media. 

    Ia tampak memalingkan wajahnya ke arah lain dari sorotan kamera. Bahkan sesekali meringkuk di belakang punggung seorang penyidik yang berjalan di depannya. 

    Sesekali Terlapor NK meracau dengan suara lirih ke arah telinga anggota kepolisian yang membawanya. Terdengar bahwa Terlapor NK merasa keberatan dengan keberadaan awak media. 

    “Maksudnya apa pak, kok saya dibeginikan, dipamerkan. Maksudnya apa,” keluh Terlapor NK lirih kepada penyidik kepolisian berpakaian sipil yang menggiringnya menyusuri halaman parkir menuju Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim. 

    PS Kanit I PPA Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim AKP Imam Munadi tak menampik bahwa sosok pria yang sedang dibawanya menuju ke ruang penyidik, merupakan pemilik panti asuhan yang sempat viral belakangan ini. 

    Namun, ia belum bisa memaparkan banyak hal, mengingat proses penyelidikan terhadap Terlapor NK masih terus bergulir beberapa waktu ke depan. 

    Baca selengkapnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Acara Selamatan di Ponorogo Jatim Berakhir Petaka: 46 Orang Diare Diduga Keracunan, 1 Tewas  – Halaman all

    Acara Selamatan di Ponorogo Jatim Berakhir Petaka: 46 Orang Diare Diduga Keracunan, 1 Tewas  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO – Tak ada yang menyangka, acara selamatan berakhir petaka.

    Peristiwa ini terjadi di Dukuh Tengah, Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo Jatim pada Kamis (30/1/2025) malam.

    Sedikitnya 46 warga RT 01 RW 01 Dukuh Tengah, Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo Jatim diduga keracunan makanan. Bahkan ada satu orang yang tewas

    Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto membenarkan dugaan keracunan ini. Total ada 46 orang keracunan, 1 di antaranya tewas.

    “Ini masih dalam proses penelitian apakah betul-betul keracunan apakah karena makanan yang dipesan atau yang lain,” pungkas AKP Rudy.

     

    Keracunan Massal di Ponorogo, Puluhan Warga Diare, Mual, Muntah

    Keracunan massal melanda Ponorogo, sedikitnya 46 warga RT 01 RW 01 Dukuh Tengah, Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo Jatim diduga keracunan makanan.

    Puluhan orang itu diduga keracunan hidangan saat acara dzikir fida’ di rumah Miswaji warga RT 01 RW 01 Dukuh Tengah, Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo Jatim pada Kamis (30/1/2025) malam.

    “Yang periksa ke saya itu ada puluhan mulai Jumat, 31 Januari 2025. Satu orang dilarikan ke rumah sakit Yasyfin Gontor dan meninggal dunia. Satu di klinik di Jetis,” ungkap Mantri Kesehatan Desa Bondrang, Heru Kusmanto, Sabtu (1/2/2025).

    Dia menjelaskan bahwa awalnya warga yang periksa itu lemas muntah-muntah seperti diare. 

    Selain yang dirawat, kondisinya lemah tetapi tidak begitu parah.

    “Keluhannya diare. Sebagian ada muntah panas. Mereka yang diduga keracunan itu periksa paginya setelah selametan itu,” papar Heru.

    Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto membenarkan dugaan keracunan ini. Total ada 46 orang keracunan, 1 diantaranya tewas.

    “Ini masih dalam proses penelitian apakah betul-betul keracunan apakah karena makanan yang dipesan atau yg lain,” pungkas AKP Rudy

     

    Terkuak Asal Usul Hidangan Bikin Warga di Ponorogo Keracunan

    Acara selamatan dzikir fida’ di rumah Miswaji warga RT 01 RW 01 Dukuh Tengah, Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo Jatim pada Kamis (30/1/2025) malam berakhir petaka.

    Dari 90 undangan 46 di antaranya mengalami keracunan yang diduga disebabkan oleh hidangan yang disajikan.

    Bahkan, 1 di antaranya tewas setelah mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Yasfin Gontor di Desa Gontor, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, Jatim, Sabtu (1/2/2025).

    “Ada acara dzikir fida’  di tempat saya. Saya tidak memasak, semua pesan,” ungkap pemilik hajatan, Miswaji, Sabtu (1/2/2025) kepada wartawan.

    Dia menjelaskan bahwa mengundang 90 orang untuk menghadiri dzikir fida’. Dia menyediakan menu sate gulai kambing untuk makan di tempat.

    “Saya sendiri tidak menyangka. Setelahnya banyak yang muntah-muntah. Sampel sudah diambil. Saya sendiri juga tidak tahu,” kata Miswaji.

    Dia menjelaskan untuk acara dzikir fida’ keluarganya memilih untuk pesan di katering. Sehingga mereka tidak repot untuk memasak.

    “Saya sediakan kambingnya. Baru saya antar ke catering kemudian diolah oleh pihak catering baru diantar ke rumah,” tegas Miswaji.

     

    Penjelasan Kades Bondrang

    Kades Bondrang, Baru Pria Sukaca menjelaskan bahwa acara dzikir fida’ digelar, Kamis (30/1/2025) malam. 

    Kemudian sebagian besar warga mengalami mual muntah pada Jumat (31/1/2025)

    “Meninggal dunia 1, rawat inap masih satu. Puluhan rawat jalan dan mulai membaik. Total korban ada 46 orang. Mereka mual muntah dan mencret,” urainya.

    Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto membenarkan dugaan keracunan ini. 

    Total ada 46 orang keracunan, 1 diantaranya tewas.

    “Ini masih dalam proses penelitian apakah betul-betul keracunan apakah karena makanan yang dipesan atau yang lain,” pungkas AKP Rudy.

     

    Polisi Ambil Sampel Makanan, Periksa Tuan Rumah dan para Saksi

    Satreskrim Polres Ponorogo sudah terjun ke lokasi keracunan massal yang diduga akibat hidangan selamatan dzikir fida di rumah Miswaji, warga RT 01 RW 01 Dukuh Tengah, Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur (Jatim), Sabtu (1/2/2025).

    Pantauan di lokasi, setelah mengambil sampel makanan, anggota kepolisian juga meminta keterangan beberapa saksi, juga keterangan pemilik rumah, Miswaji.

    “Ya kami ambil sampel makanannya,” ungkap Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto, Sabtu (1/1/2025).

    Dia menjelaskan, dugaan keracunan ini muncul, karena warga setempat mengalami muntah, mual, pusing seperti diare. Total ada 46 warga yang keracunan massal dan 1 orang menjadi korban meninggal dunia.

    “Ini masih dalam proses penelitian, apakah betul-betul keracunan karena makanan yang dipesan atau yang lain,” kata AKP Rudy.

    Menurut Rudy, karena untuk menentukan apakah yang bersangkutan keracunan karena makanan yang dikonsumsi itu, pihaknya perlu hasil laboratorium .

    “Nanti hasil laboratorium yang akan menjelaskan di dalam makanan ada racun,” terang mantan Kasatreskrim Polres Magetan ini.

    Rudy menjelaskan informasi yang didapatkan oleh polisi, bahwa ada 46 orang yang sakit, 1 yang meninggal dunia.

    “Korban sudah dimakamkan, kami mengetahui informasi ini ketika sudah dimakamkan. Apakah perkara ini harus ditindaklanjuti, kami melakukan pembongkaran jasad dan lain sebagainya, tergantung hasil penyelidikan,” urainya.

    Rudy menyebutkan, bahwa mayoritas saksi yang menderita keracunan, sudah diambil keterangan. 

    Pemilik katering juga telah dimintai keterangan, termasuk pihak puskesmas atau pun pihak laboratorium yg melakukan penelitian.

    “Sampel sudah diambil dan dilakukan. Pengujian sate dan gulai yang dipesan sudah diambil sampel,” tambah Rudy. (tribun network/thf/TribunJatim.com/Surya.co.id).

  • Makan Sate Gulai, Puluhan Santri dan Warga Ponorogo Alami Gejala Keracunan

    Polisi Selidiki Dugaan Keracunan Massal di Ponorogo, Sampel Makanan Diuji Laboratorium

    Ponorogo (Beritajatim.com) – Satreskrim Polres Ponorogo bergerak cepat menyelidiki kasus dugaan keracunan massal yang terjadi di Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo. Petugas kepolisian telah mengumpulkan keterangan dari para saksi serta mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab puluhan warga mengalami gejala keracunan, seperti mual, diare dan lemas.

    Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Rudi Hidajanto, mengungkapkan bahwa penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan penyebab pasti kejadian ini. Sampel makanan, termasuk sate kambing dan kuah gule yang disajikan dalam acara kenduri dzikir fida, telah dikirim ke laboratorium untuk diuji kandungannya.

    “Kami menunggu hasil uji laboratorium. Dari situ, baru bisa dipastikan, apakah makana tersebut menjadi penyebab keracunan atau karena faktor lain yang berkontribusi terhadap kondisi para korban,” kata Rudi, Sabtu (01/02/2025).

    Selain mengamankan sampel makanan, polisi juga akan memeriksa pemilik katering yang menyiapkan hidangan dalam acara tersebut. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui proses pengolahan makanan serta kemungkinan adanya unsur kelalaian.

    “Kami akan menggali informasi dari berbagai pihak, termasuk pemilik catering, warga yang mengalami keracunan dan tenaga medis yang menangani para korban,” katanya.

    Untuk diketahui sebelumnya, puluhan warga Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, mengalami gejala keracunan setelah menghadiri acara dzikir fida (kenduri) di salah satu rumah warga. Mereka merasakan mual, muntah, dan diare usai menyantap hidangan sate gulai yang disajikan dalam acara tersebut.

    Dari 90 orang yang hadir, sebanyak 46 warga dilaporkan mengalami gejala serupa. Bahkan, satu di antaranya, Miskun Dayun (60), meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan di rumah sakit.

    Petugas Puskesmas Bondrang, Heru Kusmananto menyebutkan bahwa dua warga harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit akibat kondisi yang memburuk. Di mana salah satunya akhirnya meninggal dunia. Namun, Heru belum dapat memastikan penyebab pasti kematian korban. Saat dibawa ke rumah sakit, kondisi Miskun Dayun sudah dalam keadaan lemah.

    “Keluhannya diare dan lemas. Korban sempat mendapat penanganan medis, tetapi akhirnya meninggal dunia,” jelasnya. (end/ian)

  • Dugaan Keracunan di Ponorogo, Hidangan Sate Gulai Dipesan dari Catering

    Dugaan Keracunan di Ponorogo, Hidangan Sate Gulai Dipesan dari Catering

    Ponorogo (beritajatim.com) – Puluhan warga Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, mengalami gejala keracunan setelah menghadiri acara dzikir fida (kenduri) di rumah Miswaji seorang warga.

    Diduga, gejala mual, muntah, dan diare yang dialami warga muncul setelah menyantap hidangan sate gulai yang dipesan dari sebuah katering di Ponorogo.

    Miswaji menjelaskan bahwa kenduri tersebut digelar pada Kamis (30/1) malam sebagai peringatan 40 hari wafatnya ibunya. Untuk menjamu tamu, Ia memesan sate gulai kambing dari jasa katering, bukan memasaknya sendiri.

    Menurut Miswaji, kambing yang digunakan berasal dari pembelian sendiri dan dipastikan dalam kondisi sehat sebelum disembelih. Setelah dipotong, dagingnya langsung dikirim ke pihak katering untuk diolah.

    “Kambingnya sehat. Setelah disembelih, dagingnya saya serahkan ke katering. Semua proses memasak dan pengolahan dilakukan oleh mereka,” jelasnya, Sabtu (01/02/2025).

    Dari 90 orang yang hadir dalam kenduri, sebanyak 46 mengalami gejala keracunan. Dua orang sempat dirawat di rumah sakit, dan satu di antaranya, Miskun Dayun (60), meninggal dunia.

    “Yang dirawat di rumah sakit ada dua orang. Satu meninggal, sementara satu lainnya masih dalam perawatan,” ungkap Heru Kusmananto, tenaga medis Puskesmas Bondrang.

    Kepala Desa Bondrang, Baru Pria Sukaca, menjelaskan bahwa acara dzikir fida berlangsung pada Kamis (30/1) malam.

    Gejala keracunan mulai dirasakan warga keesokan harinya, tepatnya pada Jumat (31/1) pagi. Hingga kini, belum ada kepastian mengenai penyebab pasti kejadian ini.

    Pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan untuk memastikan faktor pemicu keracunan massal tersebut.(end/ted)

  • 6 Rekomendasi Tempat Makan Sate Klathak, Kuliner Wajib Ketika Berkunjung ke Yogyakarta

    6 Rekomendasi Tempat Makan Sate Klathak, Kuliner Wajib Ketika Berkunjung ke Yogyakarta

    3. Sate Klathak Mak Adi

    Tempat makan ini terkenal dengan menu Sate Klathaknya yang legendaris dan sering kali dijuluki sebagai pelopor sate klathak di kawasan Bantul. Terdapat sejumlah menu sate yang bisa dinikmati mulai dari sate goreng hingga sate bumbu.

    Sate Klathak Mak Adi selalu ramai pengunjung dan para pembeli harus sabar mengantre panjang. Selain sate tempat ini juga terkenal dengan sajian tambahan berupa krenyos yang terbuat dari lemak atau gajih goreng.

    Lokasinya berada di Jl. Imogiri Tim. No. Km. 9, Jati, Wonokromo, Kec. Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan jam buka setiap hari pukul 10.00 hingga 01.00 WIB.

    4. Sate Kambing Mbah Margo

    Sate Kambing Mbah Margo merupakan rekomendasi berikutnya untuk menikmati sajian sate. Tempat makan ini memiliki menu andalan yang wajib untuk dicoba yaitu sajian Sate Klathak dan Sate Kambingnya.

    Diketahui tempat makannya sudah berdiri sejak tahun 1965 dan memiliki menu makanan yang bervariasi mulai dari Sate Bakar, Sate Goreng, Tongseng, Gule, dan lain-lain dengan harga yang masih ramah di kantong.

    Lokasi Sate Klathak Mbah Margo berada di Jalan Wales Muntilan, Muntilan, RT.39/RW.13, Boto Wetan, Kembang, Nanggulan, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan jam buka setiap hari pukul 08.00 hingga 20.00 WIB.

  • Pemkab Tulungagung Perpanjang Penutupan Pasar Sapi

    Pemkab Tulungagung Perpanjang Penutupan Pasar Sapi

    Tulungagung (beritajatim.com) – Pemkab Tulungagung memutuskan memperpanjang penutupan aktivitas penjualan di pasar sapi. Mereka memperpanjang penutupan ini hingga 9 Februari mendatang.

    Awalnya penutupan ini dilakukan mulai tanggal 10-25 Januari. Namun masih tingginya kasus PMK di beberapa daerah lain membuat Pemkab memutuskan untuk memperpanjang penutupan ini.

    Kabid Kesehatan Hewan, Disnakeswan Tulungagung, Tutus Sumaryani mengatakan keputusan untuk memperpanjang penutupan pasar hewan ini dilakukan setelah melihat kondisi tingginya kasus PMK di daerah sekitar seperti Blitar dan Trenggalek.

    Meskipun di Tulungagung masih ditemukan kasus PMK, namun angkanya diklaim cenderung melandai. “Hingga saat ini total ada 123 kasus PMK, dari jumlah ini 10 ekor sapi mengalami potong paksa sedangkan 3 ekor mati karena PMK,” ujarnya, Kamis (30/1/2025).

    Penutupan aktivitas di pasar hewan ini dilakukan guna mengantisipasi peredaran PMK di Tulungagung. Menurutnya di beberapa daerah baru diberlakukan kebijakan penutupan pasar hewan.

    Sehingga dikhawatirkan jika aktivitas di pasar hewan Tulungagung dibuka kembali akan banyak masuk hewan dari luar kota. “Salah satu penyebab penyebaran PMK adalah hewan dari luar kota yang masuk,” tuturnya.

    Penutupan aktvitas pasar hewan ini hanya berlaku untuk ternak jenis sapi saja. Sedangkan untuk ternak kambing sudah diperbolehkan beraktivitas. Selama ini tidak ada laporan penyakit PMK pada hewan ternak kambing.

    Nantinya mereka akan melakukan evaluasi untuk menentukan kebijakan pembukaan pasar hewan tersebut. “Yang masih kita tutup pasar sapi saja, untuk kambing sudah boleh,” pungkasnya. [nm/beq]

  • 7 Kuliner Khas Pekalongan yang Wajib Dicoba, Sate Ayam Kuah Hingga Nasi Megono

    7 Kuliner Khas Pekalongan yang Wajib Dicoba, Sate Ayam Kuah Hingga Nasi Megono

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut ini daftar kuliner khas Pekalongan yang dirangkum Tribun Jateng.

    Berkunjung ke Pekalongan tak lengkap jika tak mencicipi kuliner khas daerah tersebut.

    Pekalongan adalah kota yang terletak di jalur Pantai Utara Jawa Tengah.

    Kota ini dijuluki sebagai Kota Batik karena banyak pengrajin kain batik.

    Nah jika Anda berkesempatan berkunjung ke Pekalongan, berikut ini beberapa kuliner yang bisa Anda cicipi.

     1. Soto Tauto

    Resep Soto Tauto Khas Pekalongan, Kuliner Kuah Pedah Manis (Bank Foto Tribun Travel)

    Soto Tauto atau Tauco merupakan soto khas dari Pekalongan dan sekitarnya.

    Kuah soto ini dibuat dari campuran tauto, yaitu fermentasi kedelai sehingga memiliki aroma dan rasa khas.

    Soto tauto disajikan dengan daging sapi/ayam, soun, bawang goreng, perasan jeruk nipis.

    Berikut ini beberapa Soto Tauto legendaris di Pekalongan:

    – Soto Tauto Haji Kunawi di Gang 5 Kampung Klego, Pekalongan

    – Soto Tauto Rochmani di Jalan Kurinci

    – Soto Tauto Pak Tjarlam di alun-alun Kota Pekalongan

    – Soto Tauto Pak Damudji di Jalan Agus Salim

    2. Nasi Megono

    Resep Sego Megono khas Kabupaten Batang. (Tribun Jateng/ Dina Indriani)

    Selanjutnya ada Nasi Megono.

    Nasi Megono adalah nasi bungkus yang disajikan dengan nangka muda cacah.

    Nangka muda yang sudah dicacah lalu dikukus bersama bumbu dan tambahan kelapa parut.

    Nasi Megono cukup mudah ditemui di wilayah Pekalongan.

    Salah satu nasi Megono yang bisa Anda coba adalah Nasi Megono Pak Bon di Jalan Mawar, Poncol, Kota Pekalongan.

    3. Sate Ayam Kuah

    Sate ayam identik dengan bumbu kacang atau kecap.

    Namun di Pekalongan, sate ayam disajikan dengan kuah mirip gulai.

    Kemudian ditambahkan dengan sambal kecap.

    Berikut ini beberapa sate ayam kuah yang bisa dicoba:

    – Sate ayam kuah Pak Didik di Jalan Hayam Wuruk

    4. Garang Asem H.Masduki

    Jika biasanya garam asem menggunakan daging ayam, garang asem di sini menggunakan daging sapi dan dicampur dengan megono.

    5. Sapitan

    Sapitan merupakan sate daging tumbuk yang dihidangkan dengan batang bambu belah dua.

    Lalu ujungnya dikundi batang daun pepaya.

    Salah satu Sapitan terkenal adalah Sapitan Bu Asliyah di RT 9, RW 5, Desa Tangkil Tengah, Kecamatan Kedungwuni. 

    6. Nasi Uwet

    Berbeda dengan Nasi Megono, nasi uwet adalah nasi putih yang diberi sayur dan uwet semur dari daging kambing.

    Selain daging kambing, uwet semur juga juga dimasak dari jeroan dan usus.

    Anda bisa mencicipi Nasi Uwet Haji Zarkasi di Jl. Sulawesi No.25, Kergon, Kec. Pekalongan Bar., Kota Pekalongan.

    7. Apem Kesesi

    Nah bagi yang mencari jajanan, Anda harus mencoba Apem Kesesi.

    Apem khas tradisional ini memiliki bundar pipih.

    Jajanan ini dibuat dari tepung beras dan gula aren.

    Kemudian dihidangkan dengan alas daun pisang sehingga membuatnya lebih harum..