Hewan: Kambing

  • Menanti Kinerja Kepala Daerah di Era Efisiensi

    Menanti Kinerja Kepala Daerah di Era Efisiensi

    Jakarta

    Hari ini ratusan Kepala Daerah serentak dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto. Di depan 961 Kepala Daerah yang dilantik, Prabowo mengingatkan jika mereka melewati jalan yang sulit hingga sampai di titik ini. Usaha tersebut kemudian berbuah kepercayaan rakyat. Sebagai pemimpin yang dipilih oleh rakyat, kata Prabowo, para pemimpin daerah diminta menjadi pelayan bagi masyarakat.

    “Saya ingin ingatkan atas nama bangsa Indonesia bahwa Saudara dipilih, adalah pelayan rakyat. Saudara adalah pengabdi rakyat,” kata Prabowo dalam pidatonya usai pelantikan kepala daerah di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (20/2/2025).

    Dalam kesempatan yang sama, Prabowo meminta para kepala daerah yang dilantik hari ini untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat di wilayah mereka masing-masing. Ia menekankan jika hal tersebut adalah tugas mereka sebagai seorang pemimpin.

    “Saudara harus bela kepentingan rakyat, menjaga kepentingan rakyat kita. Saudara harus berjuang melakukan perbaikan hidup mereka, itu tugas kita,” tegas Prabowo dalam arahan kepada Kepala Daerah, di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025).

    Begitu selesai pelantikan, para kepala daerah akan dihadapkan dengan banyak pekerjaan rumah yang harus tuntas sebelum masa tugas mereka berhasil. Tidak hanya itu, sejumlah janji yang mereka iming-imingkan saat masa kampanye juga harus direalisasikan. Masalahnya, saat mereka membuat perhitungan program kerja, situasinya jauh berbeda. Mereka tidak tertekan dengan adanya aturan efisiensi yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo tak lama usai ia menjabat.

    Sejumlah manuver perlu dilakukan agar seluruh program tetap berjalan tanpa menyilangi instruksi presiden yang pertama di tahun 2025 tersebut. Meski demikian, sejumlah kepala daerah mengaku sudah membuat ancang-ancang untuk menyelaraskan kedua hal tersebut. Gubernur Jawa Barat misalnya, ia mengaku sudah berhasil memotong beberapa triliun anggaran. Dedi juga juga mengatakan jika dirinya berhasil mengalokasikan anggaran untuk pos-pos yang lebih penting.

    “Pelantikan ini menjadi momentum untuk kita meluruskan kerangka pemikiran tentang efisiensi. Karena selama ini efisiensi dipahami sebagai memotong anggaran. Tapi di Jawa barat, efisiensi itu bukan memotong anggaran tetapi mengalihkan belanja yang tidak penting menjadi belanja penting,” kata Dedi kepada wartawan usai pelantikan kepala daerah, Kamis (20/2).

    “Dari penghitungan pembiayaan anggaran per malam tadi, kami mendapatkan mata anggaran yang diubah dari belanja tidak penting menjadi belanja penting, dari belanja hura-hura menjadi belanja yang bermanfaat, per malam tadi itu bisa mencapai Rp 5,5 triliun. Dan kita berharap mencapai Rp 6 triliun dalam dua hari ke depan,” lanjutnya.
    Lalu bagaimana dengan daerah lain? Apa saja tantangan mereka saat merealisasikan program kerja selama menjabat nanti? Benarkah komunikasi politik dengan pusat akan menjadi hal yang lebih krusial? Ikuti diskusinya dalam Editorial Review.

    Beralih ke topik lain, detikSore akan mengulas misteri serangan anjing-anjing liar di wilayah Pangandaran, Jawa Barat.Seperti diberitakan detikJabar, Warga Kabupaten Pangandaran sedang dibuat resah dengan adanya teror anjing liar (ajag) yang memangsa ternak mereka dalam beberapa pekan terakhir.

    Berdasarkan penelusuran tim detikJabar, serangan ini telah memakan belasan korban hewan ternak milik warga.Terbaru, pada Selasa (18/2/2025), teror ajag terjadi di Desa Cimenak, Kecamatan Cimenak dimana dua kambing milik warga di sana tewas dimangsa hewan liar tersebut. Lalu apa saja usaha yang sudah dilakukan masyarakat serta aparat setempat untuk menuntaskan teror ini? Ikuti laporan langsung Jurnalis detikJabar selengkapnya dalam Indonesia Detik Ini.

    Sementara itu di penghujung edisi kali ini, detikSore akan menghadirkan sosok seniman yang saat ini tengah menggelar pameran tunggalnya di kawasan Jakarta. Ia adalah Arkiv Vilmansa. Dikenal sebagai seniman sekaligus desainer kontemporer, ia mendalami gaya vibran nan imajinatif. Dalam setiap karyanya, Arkiv menggabungkan elemen seni pop dan format estetika tradisional.

    Melalui karyanya, Arkiv berusaha mengupas pengaruh sains dan teknologi terhadap seni. Tidak hanya itu, ia juga berusaha untuk meluruskan pandangan jika seni hanya menjadi alat representasi, melainkan agen yang menghidupkan potensi kreatif manusia. Bagaimana perjalanan Arkiv mengejar bentuk seni di era sains? Bagaimana pergulatan pikirannya dapat menghasilkan seni yang elok? Simak obrolannya hanya di Sunsetalk sore nanti!

    Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG bersama InvestasiKu di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.

    (far/vys)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Dukun Penyedia Uang Gaib di Sragen Dibekuk Polisi 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        20 Februari 2025

    Dukun Penyedia Uang Gaib di Sragen Dibekuk Polisi Regional 20 Februari 2025

    Dukun Penyedia Uang Gaib di Sragen Dibekuk Polisi
    Tim Redaksi
    KOMPAS, SRAGEN –
    Sutiman alias Jeman (49), seorang pria asal Pancuran, Bonagung, Tanon,
    Sragen
    , ditangkap oleh pihak kepolisian setelah diduga menipu
    Triyani
    , warga Tegal Mulyo RT 03/04, Mojosongo, Jebres, Surakarta.
    Akibat penipuan tersebut, Triyani mengalami kerugian lebih dari Rp 30 juta.
    Kapolres Sragen
    , AKBP Petrus Parningotan Silalahi, menjelaskan bahwa korban melaporkan kasus ini pada bulan Oktober 2022.
    Saat itu, Triyani dihubungi oleh seseorang bernama Sadiman yang memperkenalkan pelaku.
    Jeman berhasil meyakinkan Triyani bahwa ia dapat mengeluarkan uang gaib melalui ritual khusus.
    “Pelaku meminta sejumlah uang untuk keperluan operasional ritual, di antaranya pembelian burung gagak, kambing kendit, dan mendatangi beberapa makam di Sragen,” ungkap Parningotan.
    Namun, uang gaib yang dijanjikan tidak pernah ada, sehingga korban mengalami kerugian yang ditaksir mencapai lebih dari Rp 30 juta, yang terdiri dari uang tunai dan sebuah sepeda motor beserta dokumennya.
    Jeman ditangkap pada Senin (10/2/2025) setelah penyelidikan intensif yang dilakukan oleh Unit Resmob Polres Sragen.
    “Berdasarkan keterangan saksi-saksi di tempat kejadian perkara dan informasi yang kami kumpulkan, kami berhasil melacak keberadaan pelaku. Pada 10 Februari lalu, tim kami mengamankan Sutiman di rumahnya. Saat diinterogasi, ia mengakui perbuatannya,” jelas AKBP Petrus.
    Polisi juga menemukan barang bukti berupa satu lembar rekening koran, dua lembar surat tulisan tangan, dan satu lembar tangkapan layar percakapan bukti transfer sebesar Rp 1 juta ke rekening Bank BRI atas nama Nur Mega B.
    Saat ini, pelaku dijerat dengan Pasal 378 KUHPidana tentang penipuan, yang mengancam hukuman penjara bagi setiap orang yang dengan sengaja menggunakan tipu muslihat untuk memperoleh barang atau uang secara melawan hukum.
    “Tersangka telah diserahkan kepada penyidik untuk proses lebih lanjut. Rencana tindak lanjut kami meliputi gelar perkara, pemeriksaan lebih mendalam terhadap tersangka dan saksi, serta penyelesaian berkas perkara untuk diserahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU),” tambah Kapolres.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dahulu Jadi SPG, Kini Vonny Pilih Menjual Nasi Kebuli di Kalibata hingga Viral

    Dahulu Jadi SPG, Kini Vonny Pilih Menjual Nasi Kebuli di Kalibata hingga Viral

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemandangan yang tak biasa terlihat di kawasan kuliner kaki lima dekat Apartemen Kalibata, Jakarta Selatan. Seorang penjual nasi kebuli yang cantik dan viral bernama Vonny, tampak sibuk melayani pelanggan di tengah asap yang mengepul dari gerobaknya.

    Vonny sebagai pemilik kedai Kebuli Sultan memulai usaha kuliner ini setelah terdampak pandemi Covid-19. Sebelumnya, ia bekerja sebagai sales promotion girl (SPG) di berbagai bazar di mal, seperti di Kota Kasablanka (Kokas). Namun, saat pandemi melanda, ia kehilangan pekerjaan dan memutuskan untuk membuka usaha kuliner dengan modal yang terbatas.

    “Dahulu saya SPG di bazar-bazar mal, seperti di Kokas. Ketika Covid-19 datang, kita tidak bisa bekerja lagi. Saya punya sedikit modal dan berpikir, kenapa tidak jual nasi kebuli di pinggir jalan dengan gerobak? Ternyata, belum ada yang jual,” ujar Vonny saat ditemui Beritasatu.com di kedainya, Kalibata, Jakarta Selatan belum lama ini.

    Usahanya pun mulai membuahkan hasil. Kini, kedai yang ia rintis dari nol semakin ramai dikunjungi pelanggan dan bahkan mendapat perhatian dari media nasional.

    “Alhamdulillah, awalnya memang berat karena baru mulai. Namun, semakin hari, semakin banyak yang mengulasnya dan semakin banyak pelanggan yang datang,” kata Vonny.

    Nasi kebuli di Kalibata, Jakarta Selatan – (Beritasatu.com/Teguh Adi Prasetyo)

    Tak ingin cepat puas, Vonny berambisi untuk mengembangkan usaha nasi kebulinya dan membuka cabang di berbagai daerah.

    “Insyaallah, saya ingin membuka cabang di berbagai tempat. Banyak yang minta di Bandar Lampung, Bandung. Semoga kami bisa buka cabang di tempat-tempat lain juga,” ujarnya dengan penuh keyakinan.

    Kebuli Sultan menawarkan menu dengan harga yang terjangkau, mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 50.000. Menu andalannya adalah nasi kebuli dan nasi mandi.

    “Nasi kebuli rasanya pedas, sedangkan nasi mandi tidak pedas. Kalau tidak suka pedas, bisa di-mix. Selain itu, ada juga shawarma dan kebab. Menu yang paling laris adalah nasi mix, dengan pilihan daging sapi atau kambing,” jelas Vonny.

    Salah satu pelanggan setia, Ida (40), mengaku sering datang ke nasi kebuli buatan Vonny hingga empat kali dalam seminggu karena suka dengan cita rasanya.

    “Rasa nasi kebulinya enak, benar-benar enak. Gurih dan asinnya pas, pokoknya bikin ketagihan. Saya memang suka nongkrong dan cari makan di sini,” ungkap Ida yang menikmati nasi kebuli sebagai salah satu kuliner di kawasan Kalibata.

  • Kunjungan Bersejarah GP Ansor dan Pemuda Katolik Datangi  Pertapaan di Temanggung, Terkuak Tujuannya

    Kunjungan Bersejarah GP Ansor dan Pemuda Katolik Datangi Pertapaan di Temanggung, Terkuak Tujuannya

    TRIBUNJAKARTA.COM – Kunjungan bersejarah dua ormas pemuda lintas agama GP Ansor dan Pemuda Katolik ke pertapaan terjadi pada Selasa (18/2/2025).

    Kedua ormas pemuda itu mengunjungi Pertapaan Santa Maria Rawaseneng di kaki Gunung Sindoro, Desa Ngemplak, Kandangan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

    Di lokasi itu berdiri sebuah biara sunyi yang menjadi tempat tinggal para rahib Katolik dari Ordo Trapis (OCSO). Biara ini berdiri sejak tahun 1953. 

    Lebih dari sekadar rumah doa, Pertapaan Santa Maria Rawaseneng adalah pusat kegiatan ekonomi mandiri yang melibatkan masyarakat sekitar. 

    Para rahib di sini menghidupi diri mereka tanpa bergantung pada sumbangan umat, dengan menjalankan berbagai usaha seperti perkebunan kopi, peternakan sapi perah, serta industri olahan susu dan roti. 

    Di dalam kompleks pertapaan itu juga terdapat kafe dan pusat oleh-oleh yang menjual produk berbasis susu, seperti yoghurt, keju, wine coffee dan susu aneka rasa. 

    PERKENALAN PRODUK : Fr Stefanus Octaviano Purnama (batik biru tengah) saat memerkenalkan produk susu kepada Ketum GP Ansor, Addin Jauharudin (berjaket) di Pertapaan Santa Maria, Rawaseneng, Temanggung, Selasa (18/02/2025) (ISTIMEWA)

    Keseluruhan produksi dikelola langsung oleh para rahib, bekerja sama dengan masyarakat sekitar, sehingga menjadi roda ekonomi yang menggerakkan desa dan mengurangi pengangguran. 
    Aktivitas yang dijalankan oleh pertapaan Santa Maria Rawaseneng merupakan proses industri terintegrasi. 

    Keberhasilan ini menarik perhatian banyak pihak, termasuk Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor dan Pemuda Katolik, yang mengunjungi Rawaseneng pada Selasa (18/2/2025).

    Mereka berkunjung untuk belajar langsung mengenai sistem peternakan dan industri pengolahan susu di sana. Istilahnya, kedua organisasi pemuda lintas agama ini belajar „minum susu“ di tempat itu. 

    Peristiwa ini juga disebut sebagai kunjungan bersejarah karena pertama kali ormas keagamaan datang bersilaturahmi ke pertapaan. 

    Di tempat pengelolaan susu di pertapaan itu, para pengurus kedua ormas pemuda keagamaan itu sempat mencicipi lezatnya susu buatan Rawaseneng. 

    Mereka yang berkunjung adalah, Ketum GP Ansor, Addin Jauharudin dan didampingi para pengurus dari wilayah Semarang, Yogyakarta dan Temanggung. Sementara Ketum Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma didampingi pengurus dari wilayah Semarang, Temanggung dan Yogyakarta. 

    Hadir dalam kunjungan ini Taprof (Pengajar) Bidang Ideologi Lemhannas RI AM, Putut Prabantoro. Rombongan disambut oleh perwakilan pimpinan pertapaan, Fr. Stefanus Octaviano Purnama dan Rm. Edy Prasetyo Pr yang bertugas di bagian penjualan produk pertapaan termasuk penanggung jawab kafe pertapaan untuk para pengunjung.

    Ketua Umum PP Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma, mengungkapkan kekagumannya setelah melihat secara langsung bagaimana para rahib membangun usaha yang mandiri dan berkelanjutan.

    “Kami mendapat kesempatan melihat dari dekat proses peternakan sapi perah terintegrasi di Rawaseneng. Ini bukan hanya biara tempat berdoa, tetapi juga pusat usaha yang melibatkan masyarakat,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

    Menurutnya, banyak kader Pemuda Katolik yang sedang merintis usaha peternakan di berbagai daerah, seperti peternakan kambing Ettawa di Cianjur dan peternakan sapi di Nusa Tenggara Timur serta Bengkulu. 

    Kunjungan ini menjadi kesempatan untuk menyerap ilmu dan mencontoh praktik yang telah berhasil diterapkan di Rawaseneng.

    Ketertarikan serupa juga diungkapkan Ketua Umum PP Gerakan Pemuda Ansor, Addin Jauharudin. 

    Ia melihat bagaimana peternakan di Rawaseneng tidak hanya menghasilkan susu mentah, tetapi juga mengolahnya menjadi produk bernilai tambah seperti yoghurt dan keju.

    “Di tempat kami, peternak hanya menjual susu ke koperasi. Sementara di sini, kami melihat bagaimana susu dapat diolah menjadi produk yang lebih bernilai ekonomi,” katanya.

    Baginya, model peternakan Rawaseneng bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain. 

    “Jika diterapkan lebih luas, ini bisa menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan peternak,” ujarnya.

    Lebih dari sekadar pusat edukasi peternakan, Pertapaan Santa Maria Rawaseneng menjadi simbol persatuan di tengah keberagaman. 

    Stefanus Octaviano Purnama, OSCO, penanggung jawab pengolahan susu di pertapaan, menyebut bahwa mereka terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar.

    “Pada intinya, kita belajar bersama untuk menjadi lebih baik. Kenapa tidak menjadikan Indonesia semakin satu tanpa memandang perbedaan?” katanya.

    Bagi para rahib di Rawaseneng, kunjungan dari berbagai organisasi ini menjadi bukti bahwa kerja keras dan nilai kebersamaan dapat menyatukan banyak pihak.

    “Ini adalah pertama kalinya kami menerima kunjungan seperti ini. Syukur-syukur ada tindak lanjut ke depannya. Kami ingin terus menjalin relasi tanpa melihat perbedaan yang ada,” tambah Stefanus. 

    Sementara itu, Putut Prabantoro menegaskan bahwa kerukunan, toleransi dan perdamaian mensyaratkan adanya kesejahteraan bersama sebagai tujuan akhir. 

    Ormas terutama ormas keagamaan dalam visi misinya harus memastikan para anggotanya juga sejahtera secara khusus dan juga masyarakat Indonesia. 

    Bagaimana menyejahterakan para anggota salah satunya dengan membangun perekonomian bersama di kota atau daerah di mana ormas atau cabangnya berada. 

    Apa yang dimulai oleh GP Ansor dan Pemuda Katolik, masih menurut Putut Prabantoro, memberi contoh bagaimana hubungan harmonis antarumatberagama harus menuju kesejahteraan bersama. Dan itu saling melengkapi, saling belajar dan saling bertukar pikiran dalam bentuk nyata. Bukan hanya wacana.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Duduk Perkara Konten ‘Tabrak Bebek Minta Ganti Kambing’ Bikin Anggota Polda Banten Dipatsus – Halaman all

    Duduk Perkara Konten ‘Tabrak Bebek Minta Ganti Kambing’ Bikin Anggota Polda Banten Dipatsus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BANTEN – Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan seorang pria yang seakan tengah di tahan di dalam sel.

    Pria tersebut saat itu tengah divideokan oleh seorang polisi sambil bertanya mengapa pria itu masuk ke penjara.

    Adapun alasannya karena pria itu menabrak bebek namun pelapor meminta ganti rugi kambing.

    Sementara anggota yang memvideokan tersebut tertawa ketika mendengar alasan pria itu masuk penjara.

    “Biasa nabrak bebek Pak, orangnya minta ganti rugi. Cuma ya bagaimana saya enggak punya uang buat ganti rugi. Soalnya nabrak bebek dia (pelapor) minta gantinya kambing, ya saya enggak mau. (Nabrak) karena ngantuk doang,” kata pria yang berada di dalam sel tersebut.

    “Kata orangnya kalau bebeknya enggak saya tabrak nanti netes, nelor lagi, netes lagi.

    Gara-gara saya tabrak jadi enggak bisa nelor lagi terus minta ganti kambing,” sambungnya.

    Usut punya usut, ternyata anggota polisi yang memvideokan itu yakni berinisial Briptu HK yang merupakan anggota Biang TIK Polda Banten.

    “Benar Anggota Bid TIK Polda Banten dengan inisial KH. Benar yang bersangkutan merupakan personel Polda Banten,” kata Kabid Humas Polda Banten Kombes Didik Hariyanto saat dikonfirmasi, Selasa (18/2/2025).

    Didik menyebut anggota tersebut sudah dilakukan pemeriksaan oleh Bid Propam Polda Banten. Hasilnya, ternyata video itu dibuat hanya untuk guyonan.

    “Yang bersangkutan menjelaskan video yang viral tersebut merupakan lelucon,” ungkapnya.

    Meski begitu, lanjut Didik, saat ini Briptu HK tengah dilakukan penempatan khusus (patsus) guna mempertanggungjawabkan aksinya itu.

    “Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya yang bersangkutan di Patsus di Bidpropam Polda Banten dalam rangka pemeriksaan,” jelasnya.

    Sementara itu, pria yang dalam video ternyata bukanlah seorang tahanan melainkan warga sipil berinisial A yang merupakan teman dari Briptu KH yang dengan sengaja membuat konten lelucon seperti itu.

    “Temen yang bersangkutan warga sipil dengan inisial A,” imbuhnya.

    Minta Maaf

    Briptu KH, yang menjadi salah satu perekam video tersebut, kini sedang menjalani pemeriksaan di Bidang Propam Polda Banten.

    “Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, yang bersangkutan di Patsus di Bidpropam Polda Banten,” jelas Didik.

    Sebagai akibat dari video yang dianggap mengganggu ketertiban dan tidak bijaksana dalam menggunakan media sosial, Briptu KH telah meminta maaf.

    “Saya mohon maaf atas kecerobohan dan kelalaian saya.

    Saya minta maaf kepada institusi Polri. Bahwa video saya buat secara tidak sengaja,” kata KH dalam permohonan maafnya yang diunggah di akun TikTok @ykzladu.

    Didik menegaskan pentingnya kebijakan bijak dalam menggunakan media sosial bagi seluruh anggota Polda Banten.

    “Makanya kita minta semua anggota untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial,” tambahnya.

     

     

     

  • Orang-orang yang Hidup di Wilayah Blue Zone Rutin Minum Ini Biar Panjang Umur

    Orang-orang yang Hidup di Wilayah Blue Zone Rutin Minum Ini Biar Panjang Umur

    Jakarta

    Pola hidup merupakan faktor penting dalam menjalani hidup dengan umur panjang dan sehat. Memilih asupan yang dikonsumsi setiap hari juga dapat berpengaruh pada kesehatan, termasuk minuman.

    Menurut seorang ahli, ada dua minuman sederhana yang dapat membantu seseorang untuk tetap sehat dan berumur panjang. Dikutip dari Surry Live, seorang peneliti dari Amerika, Dan Buettner, merekomendasikan pola hidup yang mengacu pada wilayah di mana orang-orang biasanya berumur panjang.

    Itu termasuk di desa-desa tertentu di Jepang, Yunani, Italia, dan Kosta Rika. Ia mencatat bahwa penduduk di zona-zona ini biasanya hanya mengkonsumsi tiga jenis minuman.

    “Pada umumnya, (orang-orang di Zona Biru) tidak minum susu sapi sama sekali. Anda akan melihat sedikit keju susu domba, pecorino, dan keju susu kambing dalam bentuk feta,” jelas Buettner.

    “Sebagian besar, dalam hal apa yang mereka minum, orang-orang di Zona Biru minum air putih, teh, dan anggur,” sambungnya.

    Air Putih

    Air sangat penting bagi tubuh agar berfungsi dengan baik, serta memberikan manfaat lebih dari sekedar hidrasi. Minum air dengan rutin dapat mengatur suhu tubuh, membantu pencernaan, menjaga tekanan darah normal, dan menyeimbangkan kadar elektrolit tubuh.

    Saat seseorang mengalami dehidrasi dapat merusak kulit, sehingga kulit terasa kasar, gatal, dan tampak keriput. National Health Service (NHS) merekomendasikan orang dewasa yang sehat harus minum antara enam hingga delapan gelas cairan per hari atau sekitar dua liter, hingga urine berwarna kuning pucat jernih.

    Teh

    Ada berbagai macam teh yang ternyata memiliki manfaat kesehatan yang alami. Teh tertentu bahkan dapat membantu menurunkan kolesterol, peningkatan kesehatan jantung, hingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

    Beberapa jenis teh juga diketahui akan manfaatnya yang dapat meningkatkan kesehatan mental. Teh yang mengandung chamomile, matcha, dan lavender dapat membantu mengurangi stres serta kecemasan.

    (sao/kna)

  • Heboh! Pria Ini Dipenjara Gegara Tabrak Bebek, Pemilik Minta Ganti sama Kambing

    Heboh! Pria Ini Dipenjara Gegara Tabrak Bebek, Pemilik Minta Ganti sama Kambing

    GELORA.CO – Kasus unik sekaligus mengundang kehebohan baru-baru ini terjadi di Indonesia. Hal itu dikarenakan ada seorang pria yang harus mendekam di penjara setelah menabrak sekawanan bebek di jalan raya.

    Pria yang tidak diketahui namanya ini dilaporkan karena memilih tak menyanggupi untuk membayar uang ganti rugi yang diminta pemilik bebek. Kejadian ini pun viral di media sosial dan memicu berbagai reaksi dari warganet.

    “Seorang pria harus mendekam di penjara setelah menabrak sekawanan bebek di jalan raya. Pemilik bebek meminta ganti rugi berupa seekor kambing, tetapi pria itu tidak mampu memenuhi tuntutan tersebut,” dikutip VIVA dari unggahan Instagram @fakta.indo Senin,  17 Februari 2025.

    Dalam kronologinya, pria tersebut diketahui tengah mengendarai motornya di jalan desanya. Tiba-tiba, ada sekawan bebek melintas dan tertabrak hingga tewas.

    Lebih lanjut, pemilik bebek, seorang warga meminta pertanggungjawaban dengan meminta ganti rugi seekor kambing yang dinilai sepadan dengan harga bebek.

    Perlu diketahui, pria tersebut menjelaskan bahwa ia menabrak bebek karena mengantuk. Pemilik bebek mengklaim ternaknya seharusnya bisa bertelur dan menetas lagi, tetapi insiden itu membuatnya kehilangan potensi keuntungan.

    Peristiwa ini langsung menyedot perhatian warganet di media sosial. Banyak dari mereka yang merasa keputusan tersebut tidak masuk akal, sementara yang lain menyoroti keanehan dalam sistem hukum yang diterapkan.

    “Ini serius nggak si? Masa cuma kasus kayak gini dipenjara? Yang punya bebek dipenjara kenapa ternaknya dibiarkan berkeliaran bukan dikandangin, ganggu pengguna jalan raya itu bisa membahayakan lalu lintas,” tulis komentar warganet dalam unggahan tersebut.

    “Kasihan bapaknya, cuma gara-gara bebek malah masuk penjara. Harusnya ada solusi lain,” timpal warganet lainnya.

    Kasus ini pun kembali menjadi sorotan terkait pentingnya keadilan dalam sistem hukum, terutama bagi masyarakat kecil yang kerap mengalami ketidakadilan dalam proses hukum yang seharusnya berpihak kepada semua.

  • Kabupaten Kudus dapat tambahan vaksin PMK 800 dosis

    Kabupaten Kudus dapat tambahan vaksin PMK 800 dosis

    Tahap pertama kami mendapatkan 500 dosis, sedangkan tahap kedua mendapatkan tambahan 300 dosis

    Kudus (ANTARA) – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menggenjot vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak guna mencegah penyebaran penyakit PMK, menyusul adanya tambahan 800 dosis vaksin PMK.

    “Vaksin PMK sebanyak itu kami terima bulan ini dalam dua tahap. Tahap pertama kami mendapatkan 500 dosis, sedangkan tahap kedua mendapatkan tambahan 300 dosis,” kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Arin Nikmah di Kudus, Senin.

    Ia mengungkapkan tahap pertama sudah disuntikkan ke ternak, baik sapi maupun kerbau. Sedangkan tambahan sebanyak 300 dosis rencananya pekan ini segera dijalankan agar target akhir Februari 2025 sebanyak 800 dosis bisa tuntas.

    Untuk tambahan 300 dosis, kata dia, rencananya difokuskan untuk hewan ternak besar, namun di lokasi ketika ada ternak kecil seperti kambing dan domba juga bisa diberikan vaksin PMK.

    Pemberian vaksin PMK, dinilai salah satu cara yang paling efektif untuk menekan kasus PMK yang sebelumnya ditemukan 67 kasus, lima ekor ternak di antaranya mati dan selebihnya ada yang sembuh dan dipotong paksa.

    Tingkat kesembuhan hewan ternak terjangkit PMK, kata dia, cukup tinggi karena dari 67 kasus tercatat 50 ekor hewan ternak dinyatakan sembuh, sedangkan dipotong paksa ada 12 ekor.

    “Hingga kini, belum ditemukan adanya tambahan kasus PMK baru. Tetapi, kami tetap waspada dan meminta para peternak juga waspada dan menjaga kebersihan kandang dan ternak,” ujarnya.

    Untuk situasi Pasar Hewan Gulang, Kecamatan Mejobo, Kudus, menurut dia, pada awal Januari hingga awal Februari 2025 transaksi sempat turun, kini mulai ramai dan sapi tercatat sudah ada 10 ekor sapi yang ditawarkan. Sedangkan kerbau masih mendominasi dalam transaksi di pasar hewan.

    Pewarta: Akhmad Nazaruddin
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Wartawan Gadungan Palsukan Identitas Kemendes, Janji Bawa Program MBG di Purwadadi Ciamis

    Wartawan Gadungan Palsukan Identitas Kemendes, Janji Bawa Program MBG di Purwadadi Ciamis

    JABAR EKSPRES – Suasana mencekam menyelimuti Kantor Desa Purwadadi, Minggu (16/2/2025), ketika ratusan warga mengepung seorang pria berinisial YS (45).

    Pria yang mengaku sebagai staf ahli Kementerian Desa (Kemendes) itu diduga hendak menipu Kepala Desa Purwadadi, Markun Marheni, dengan iming-iming program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Aksi YS berakhir di tangan polisi setelah warga curiga dan memergoki identitas palsunya.

    Insiden ini berawal dari penolakan warga terhadap rencana pembangunan dapur bergizi MBG di lapangan sepak bola desa (aset publik yang dinilai sakral).

    Spanduk putih bertuliskan ‘Tolak Alih Fungsi Lapangan!’ dibentang warga sebagai bentuk protes. Kemarahan memuncak saat mereka mendatangi kantor desa dan menemukan YS yang mengaku sebagai tenaga ahli Kemendes.

    BACA JUGA: Karang Taruna Kota Banjar Terjebak Krisis Kepemimpinan, 3 Kecamatan Desak KLB

    Saat diminta tunjukkan kartu identitas Kemendes, dia malah menunjukkan kartu pers dari media. Warga langsung geram.

    Dede Suwarno, tokoh masyarakat setempat mengaku, YS yang mengklaim sebagai Kepala Biro Zona III (mencakup Purwakarta, Bandung Barat, dan Cianjur) itu pun panik.

    “Upaya YS untuk mengelak gagal setelah BPD dan perangkat desa memastikan tidak ada koordinasi resmi terkait proyek MBG,” kata Dede.

    Menurut keterangan warga, YS membawa skenario rumit. YS menjanjikan kedatangan Wakil Menteri Desa untuk groundbreaking proyek sekaligus meyakinkan Kades Markun agar menyiapkan material konstruksi.

    “Material seperti batu dan pasir sudah ditumpuk di lapangan. Semua dari kantong pribadi Pak Kades, bukan APBDes,” ujar Aan Rohimat, Ketua BPD Purwadadi.

    BACA JUGA: Malam Kelam di Purwodadi, 7 Kambing dan 1 Motor Raib dalam Senyap

    Sayangnya, Markun tak hadir saat konfrontasi terjadi. Warga menduga ia menjadi korban manipulasi YS yang memanfaatkan niatan baik kepala desa. “Ini jelas penipuan terstruktur. Pelaku eksploitasi kepercayaan pejabat desa,” tegas Dede.

    YS akhirnya diamankan Polsek Lakbok untuk menghindari amuk massa. “Kami khawatir terjadi main hakim sendiri. Pelaku kami bawa untuk pemeriksaan intensif,” jelas Aipda Bani Martin SH, Kanit Reskrim Polsek Lakbok.

    Warga kini mendesak aparat mengusut tuntas jaringan YS. “Jangan sampai ada desa lain yang jadi korban berikutnya,” seru Aan, warga sekitar. (CEP)

  • Malam Kelam di Purwodadi, 7 Kambing dan 1 Motor Raib dalam Senyap

    Malam Kelam di Purwodadi, 7 Kambing dan 1 Motor Raib dalam Senyap

    JABAR EKSPRES – Dini hari itu, langit Dusun Purwodadi masih diselimuti kabut. Tugio (49 tahun), peternak kambing di Desa Waringinsari, baru saja memberi pakan tujuh ekor kambing kesayangannya. Tak disangka, tiga jam kemudian, kandang itu kosong. Tak hanya kambing, sepeda motornya pun lenyap. Peristiwa ini menjadi catatan kelam kedua dalam sebulan terakhir di Kecamatan Langensari, Kota Banjar.

    Kerugian material ditaksir mencapai belasan juta rupiah. Namun, bagi Tugio -yang menggantungkan hidupnya pada ternak-, hilangnya dua kambing betina dan lima jantan itu seperti terpotongnya tali nafkah. “Ini bukan sekadar angka. Ini jerih payah bertahun-tahun,” ucapnya lirih, menahan sesak.

    Ia menduga pelaku lebih dari satu orang. “Menggondol motor sekaligus mengangkut kambing butuh kerjasama. Ini bukan kerja satu orang,” kata Slamet, tetangga Tugio.

    Menurut Ketua RW setempat, Pujiyanto, Tugio baru menyadari kehilangan saat hendak memberi pakan kembali pukul 05.00 WIB. “Dia kaget, kandang terbuka lebar. Tujuh kambing dan motornya raib tanpa suara,” kisah Pujiyanto, Minggu (16/2).

    BACA JUGA: DAU Pendidikan Kota Banjar Akan Beralih ke Sistem Lelang, Wali Kota Terpilih Janji Evaluasi

    Tak lama dari kejadian itu, pencarian warga membuahkan hasil. Tiga ekor kambing yang diduga milik Tugio mati tergeletak di tepi tanggul, sekitar 1 km dari kandang.“Diduga, pelaku panik atau kelelahan membawa hewan hidup. Tiga ekor ini ditinggalkan begitu saja,” jelas Pujiyanto.

    Kondisi kambing yang tak utuh -dengan luka di bagian leher- memperkuat dugaan bahwa pencuri menggunakan kendaraan roda empat untuk kabur.

    “Mustahil bawa tujuh kambing pakai motor. Pasti ada mobil atau pickup,” tambahnya. Sayangnya, tak ada CCTV atau saksi yang melihat momen kejadian.

    Aksi ini disebut ‘terlalu rapi’ untuk sekadar pencurian dadakan. Pelaku diduga telah memantau lokasi sebelumnya. “Kandang berada di pinggir sawah, jauh dari permukiman. Mereka pasti tahu situasi lingkungan,” curiga Pujiyanto.

    Sejak kejadian, warga Purwodadi mulai meningkatkan ronda malam. Namun, keterbatasan personel dan luasnya area pertanian membuat upaya ini seperti tempurung di tengah badai. “Kami butuh bantuan aparat. Jangan sampai ada korban berikutnya,” desak Pujiyanto.