Hewan: Kambing

  • Sosok Siswa SMA yang Mencuri Pisang 4 Tundun di Pati, Ditinggal Ayah Kandung dan Tak Mau Menafkahi

    Sosok Siswa SMA yang Mencuri Pisang 4 Tundun di Pati, Ditinggal Ayah Kandung dan Tak Mau Menafkahi

    TRIBUNJATIM.COM – Kisah pilu siswa mencuri pisang di Pati.

    Ternyata kondisinya hidup kekurangan tanpa orangtua.

    Ternyata ada kisah pilu di balik viralnya video seorang remaja SMA yang diarak warga karena kepergok mencuri empat tandan pisang di Dukuh Pangonan, Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Senin (17/2/2025) sore. 

    Pelaku berinisial AAP, warga Kecamatan Trangkil, yang masih remaja tersebut mencuri pisang di kebun milik Kamari (50) yang berlokasi di Dukuh Pangonan, Desa Gunungsari.

    Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid, mengatakan bahwa pelaku ialah AAP (17), warga Kecamatan Trangkil yang masih berstatus sebagai pelajar SMA.

    Pencurian yang dilakukan AAP dipergoki oleh korban sekira pukul 15.30 WIB.

    “Korban mendapati pelaku sedang membawa hasil curian berupa pisang tanduk sebanyak 4 tundun dengan dipikul menggunakan 1 batang tongkat kayu,” ujar dia, Selasa (18/2/2025).

    Setelah itu, korban membawa pelaku ke kantor desa. AAP diarak dan dipaksa bertelanjang dada.

    Sepanjang perjalanan dari kebun ke kantor desa, pelaku menjadi tontonan warga dan videonya tersebar di media sosial.

    Menurut AKP Mujahid, pisang yang dicuri pelaku bernilai Rp 250 ribu.

    Atas alasan kemanusiaan, pihak kepolisian dan pemerintah desa melakukan mediasi untuk mendamaikan kedua belah pihak.

    Akhirnya, setelah kakek AAP sebagai wali datang, tercapailah kesepakatan damai.

    Ternyata, AAP adalah anak kurang mampu. Dia dan adiknya selama ini tinggal dengan sang kakek.

    Kepala desa di Kecamatan Trangkil tempat AAP tinggal mengatakan pada 2019, ibu AAP meninggal dunia. 

    Ada pun ayah kandungnya menikah lagi, kemudian pergi meninggalkan AAP dan adiknya tanpa mau bertanggungjawab menafkahi.

    AAP dan adiknya pun harus bertahan hidup bersama sang kakek dan nenek dalam keadaan perekonomian yang sulit.

    REMAJA CURI PISANG – AAP (17), warga Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati dimintai keterangan di Balai Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati seusai kedapatan mencuri empat tundun pisang dari kebun warga, Senin (17/2/2025). Dari identitasnya, pelaku berstatus sebagai pelajar SMA. (Dok Polresta Pati)

    Sang kakek hanya bekerja sebagai buruh serabutan dan mencari rumput pakan kambing.

    Bahkan, AAP terpaksa putus sekolah karena keterbatasan biaya. 

    “Sudah beberapa bulan tidak masuk sekolah. Menurut keterangan dari kakeknya seperti itu,” jelas sang Kades.

    Dia menyebut, berdasarkan kesepakatan dengan pihak korban dan Pemdes Gunungsari, saat ini AAP berada dalam pangawasannya untuk dibina dan agar tidak mengulangi perbuatannya lagi.

    Terpisah, Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid, menjelaskan bahwa setelah dilakukan pemeriksaan, pihaknya mengedepankan penyelesaian melalui jalur restorative justice dengan melibatkan kepala desa dan pihak keluarga.

    “Dalam kasus ini, kami melihat pentingnya penyelesaian secara kekeluargaan. Setelah dilakukan mediasi, korban sepakat untuk berdamai ” ujar AKP Mujahid, Kamis (20/2/2025).

    Ia menambahkan bahwa setelah ditinggal orangtuanya, AAP merawat adiknya dalam kondisi kekurangan. Maka, penyelesaian melalui mediasi ini diharapkan juga dapat menjadi contoh dalam membangun rasa empati di tengah masyarakat.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Rindu Kampung Halaman? Yuk Nostalgia Ramadan di Taman Safari Bogor!

    Rindu Kampung Halaman? Yuk Nostalgia Ramadan di Taman Safari Bogor!

    JABAR EKSPRES – Taman Safari Bogor kembali memanjakan pengunjung dengan beragam promo menarik dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan 1446 H.

    Selain promo menginap, tempat wisata ini juga menawarkan paket berbuka puasa bersama dengan beragam menu yang menggugah selera.

    Manager Marketing Communication Taman Safari Bogor, Danang Wibowo mengatakan, tahun ini TSI Bogor mengusung tema “Rindu Kampung Halaman” untuk menyajikan suasana berbuka puasa dengan konsep tradisional.

    “Jadi iftar ini adalah tahun ketiga yang kita laksanakan di Taman Safari Bogor. Tahun ini kita mengajak pengunjung bernostalgia,” ujarnya pada Sabtu (22/2).

    BACA JUGA:Atraksi Barong, Liong, Noodle Festival di Istana Panda dan Staycation Meriahkan Imlek di Taman Safari Bogor

    Tahun ini, pengunjung dapat merasakan suasana berbuka puasa ala tahun 1980-1990-an dengan kearifan lokal.

    Pertunjukan utama akan mengisahkan perjalanan seorang pemuda bernama Sakha yang kembali ke kampung halaman saat Ramadan setelah lama merantau.

    “Dalam cerita ini, pengunjung akan menjadi bagian dari pertunjukan dan merasakan pengalaman yang lebih interaktif,” jelasnya.

    Selain itu, acara ini juga akan menampilkan hidangan spesial seperti kambing guling dan live cooking.

    BACA JUGA:Promo Tiket Harbolnas Taman Safari Bogor, Buy 4 Get 1 Free Hanya Rp1 Jutaan!

    Pengunjung juga dapat menikmati suasana berbuka puasa yang lebih meriah dengan pertunjukan Fire Dance dan Live Music.

    Taman Safari Bogor juga memperkenalkan Caravan Iftar Picnic yang menawarkan sensasi berbuka puasa dengan nuansa alam.

    Caravan Iftar Picnic juga dilengkapi dengan berbagai aktivitas seru seperti Explore Safari Resort.

    Pengunjung dapat menikmati keindahan alam dan bertemu dengan satwa di sekitar resort, serta Afternoon Movie untuk menunggu azan Maghrib berkumandang.

    BACA JUGA:TSI Bogor Berikan Sanksi pada Pengunjung yang Turun dari Mobil saat Safari Journey

    Untuk paket iftar, pengunjung bisa memadukan dengan tiket safari siang, tiket safari siang premium, termasuk kunjungan ke Istana Panda.

    Harganya dimulai dari harga 90 ribuan untuk anak-anak pada hari biasa, dan 100 ribuan saat akhir pekan.

    Sekedar informasi, pengunjung bisa masuk ke Taman Safari mulai pukul 13.00 WIB dan menikmati wahana hingga buka puasa sampai pukul 20.00 WIB.

  • Berdayakan mustahik, BAZNAS RI luncurkan Program Balai Ternak di Jepara

    Berdayakan mustahik, BAZNAS RI luncurkan Program Balai Ternak di Jepara

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Berdayakan mustahik, BAZNAS RI luncurkan Program Balai Ternak di Jepara
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Sabtu, 22 Februari 2025 – 21:58 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI berkolaborasi dengan BAZNAS Kabupaten Jepara dan Yayasan Chamim Abdul Rasyid meresmikan Balai Ternak `Berkah Barokah Farm` di Desa Somosari, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Jumat (21/2/2025). 

    Balai Ternak Domba dan Kambing ini merupakan yang ke-39 dari 43 Balai Ternak BAZNAS yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 15 orang yang dikelompokkan dalam Kelompok Ternak ‘Berkah Barokah Farm’.  

    Hadir Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abdul Wahib, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, MA., SE, Ketua BAZNAS Provinsi Jawa Tengah, Dr. KH Ahmad Daroji, M. Si, Bupati Jepara H. Witiarso Utomo yang diwakili oleh Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Agus Bambang Lelono.

    Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, dalam sambutannya menyampaikan, Program Balai Ternak merupakan langkah nyata BAZNAS dalam meningkatkan kesejahteraan mustahik secara berkelanjutan. 

    “Program ini bertujuan untuk membekali para mustahik dengan keterampilan beternak yang baik dan berkelanjutan, sehingga mereka dapat mandiri secara ekonomi. Kami berharap dengan adanya Balai Ternak ini, para penerima manfaat tidak hanya memiliki sumber penghasilan yang lebih stabil, tetapi juga dapat berkembang menjadi muzaki di masa depan,” ujar Kiai Noor. 

    Kiai Noor menjelaskan, jumlah ternak yang dibudidayakan oleh kelompok peternak di Jepara ini sebanyak 136 ekor yang terdiri dari 1 pejantan dorper, 60 induk, dan 75 bakalan yang ditempatkan dalam kandang koloni.

    “Kali ini BAZNAS RI bekerja sama dengan Yayasan Chamim Abdul Rasyid dalam pengadaan stek hijauan pakan, pakan tambahan untuk pembiakan, tambahan obat-obatan, kandang tambahan, gudang pakan, pembangunan pagar lahan hijauan, alat administrasi,” ucapnya. 

    Kiai Noor menambahkan, keterlibatan berbagai pihak dalam program ini menunjukkan sinergi yang kuat dalam upaya pemberdayaan masyarakat berbasis ekonomi produktif. 

    “Terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Yayasan Chamim Abdul Rasyid, BAZNAS Kabupaten Jepara dan seluruh pihak yang ikut terlibat dalam mewujudkan program ini, kami berharap program ini dapat menjadi model pemberdayaan yang dapat direplikasi di berbagai daerah lain, sehingga semakin banyak mustahik yang terbantu dan berdaya,” tambahnya.

    Pada kesempatan yang sama, Komisi VIII DPR RI, Abdul Wahib, menyampaikan, Balai Ternak BAZNAS di Kabupaten Jepara ini diharapkan dapat menjadi salah satu program untuk memperbanyak populasi ternak domba nasional melalui pemberdayaan masyarakat dan juga pengembangan green zakat melalui aktifitas pertanian terpadu. 

    “Pengembangan Balai Ternak juga diharapkan akan dapat menyasar kepada aktivitas pengembangan pasar ternak, pengembangan manajemen kelompok, penguatan kelembagaan kelompok, literasi zakat, infak, sedekah, serta peningkatan kualitas spiritual kelompok,” harapnya

    “Kami sangat mengapresiasi dan mendukung langkah BAZNAS melalui program balai ternak ini. Mudah-mudahan dapat memberikan kemanfaatan yang luas bagi masyarakat Jepara dan membantu meningkatkan taraf hidup mereka yang membutuhkan,” ucap Abdul Wahib. 

    Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat, Agus Bambang Lelono, mewakili Bupati Jepara H. Witiarso Utomo, menyatakan dukungan dan apresiasinya kepada BAZNAS RI yang telah memilih Kabupaten Jepara sebagai salah satu titik pelaksanaan program Balai Ternak BAZNAS. 

    “Terima kasih kepada BAZNAS RI, BAZNAS  Jateng, BAZNAS Kabupaten Jepara, Yayasan Chamim Abdul Rasyid  dan seluruh pihak yang telah bekerja sama bersinergi untuk mewujudkan Program Balai Ternak di Desa Somosari ini, dan memang Desa Somosari ini merupakan wilayah pedesaan yang potensial dalam pengembangan peternakan,” ucapnya.

    “Dengan adanya Program Balai Ternak BAZNAS di Jepara, diharapkan para mustahik dapat memperoleh manfaat ekonomi yang lebih baik, sehingga kesejahteraan mereka meningkat dan pada akhirnya mampu berkontribusi lebih luas bagi masyarakat yang ada di Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara khususnya,” harap Witiarso. 

    Sumber : Elshinta.Com

  • Pesta rakyat sambut kedatangan Wabup Kudus di pendopo kabupaten

    Pesta rakyat sambut kedatangan Wabup Kudus di pendopo kabupaten

    Sumber foto: Sutini/elshinta.com.

    Pesta rakyat sambut kedatangan Wabup Kudus di pendopo kabupaten
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 21 Februari 2025 – 22:22 WIB

    Elshinta.com – Ribuan porsi makanan dari para pedagang kaki lima Citywalk disiapkan untuk masyarakat Kabupaten Kudus Jawa Tengah. Kegiatan pesta rakyat ini menyambut kedatangan wakil bupati Kudus yang baru dilantik Bellinda Birton bersama istri bupati Kudus Indah Sam’ani Intakoris ke Pendopo Kabupaten Kudus, Jumat (21/2). Dimana, bupati Kudus sedang mengikuti retreat di Akmil Magelang sehingga belum kembali ke Kudus. 

    Saat masuk ke halaman pendopo Kabupaten, Bellinda Birton dan Indah Sam’ani disambut kalungan bunga dan deretan para pejabat yang mengalaminya disepanjang pintu gerbang masuk pendopo. Selanjutnya digelar pesta rakyat di tenda-tenda sisi timur pendopo dengan berbagai menu diantaranya sate kambing, soto Kudus. 

    Salah satu warga Desa Demaan Kecamatan Kota kabupaten Kudus Priyanto datang ke pendopo untuk mengikuti kegiatan pesta rakyat usai salat jumat. ” Tadi makan makan beberapa menu yang ada disitu. Alhamdulillah, mudah-mudahan bupati dan wakil bupati Kudus yang baru menjadi pemimpin yang bisa menyejahterakan masyarakat Kudus, harap salah satu tukang parkir ini. 

    Senada salah satu santri di Ponpes yang berlokasi di Desa Demaan Kecamatan Kota, Fahrul mengaku ikut datang ke Pendopo usai salat jumat untuk pesta rakyat karena diajak teman-temannya.

    “Saya datang bareng teman-teman karena acara ini dibuka untuk umum. Senang bisa nikmati makanan disini. Saya berharap bupati dan wakil bupati Kudus nantinya bisa memimpin dengan amanah”, ungkapnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Jumat (21/2). 

    Selain mereka, ada ribuan warga Kudus dari berbagai elemen masyarakat yang datang untuk mengikuti pesta rakyat utamanya para relawan pendukung bupati dan wakil bupati Kudus yang akan memimpin Kudus lima tahun kedepan.

    Tampak mereka menikmati menu yang ada diiringi alunan band dihalaman pendopo.

    Sementara itu, di pendopo bagian belakang sejumlah orang mengelar doa bersama menyambut kedatangan bupati dan wakil bupati yang baru. Menurut Kabag Kesra Setda Kudus Safi’i, doa bersama berupa pembacaan manakib dan hataman Qur’an sudah dilakukan selama 3 hari.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Curi Pisang untuk Makan Adik, Remaja di Pati Diarak Warga ke Balai Desa, Pemilik Kebun Beri Maaf – Halaman all

    Curi Pisang untuk Makan Adik, Remaja di Pati Diarak Warga ke Balai Desa, Pemilik Kebun Beri Maaf – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus pencurian pisang di Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah diselesaikan secara restorative justice.

    Pelaku pencurian merupakan remaja berinisial AAP (17) yang telah putus sekolah karena kekurangan biaya.

    Aksi pencurian yang terjadi pada Senin (17/2/2025) dilihat pemilik kebun.

    Warga kemudian mengarak AAP ke Balai Desa dengan kondisi telanjang dada.

    Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid, menjelaskan pisang yang dicuri korban senilai Rp250 ribu.

    Kakak korban mendatangi Balai Desa agar kasus diselesaikan secara damai.

    Pihak Desa menyodori surat kesediaan AAP menerima pembinaan serta wajib lapor selama tiga bulan.

    Dengan surat tersebut, pemilik kebun memberi maaf AAP dan tak menuntut ganti rugi apapun.

    “Dalam kasus ini, kami melihat pentingnya penyelesaian secara kekeluargaan. Setelah dilakukan mediasi, korban sepakat untuk berdamai,” tuturnya.

    AKP Mujahid, mengatakan aksi pencurian dilakukan AAP karena harus merawat adiknya.

    “Korban mendapati pelaku sedang membawa hasil curian berupa pisang tanduk sebanyak empat tundun dengan cara dipikul menggunakan satu tongkat kayu,” paparnya, Selasa (18/2/2025), dikutip dari TribunJateng.com.

    Selama ini AAP tinggal bersama kakeknya setelah ditinggal kedua orang tua.

    Kedes setempat menerangkan AAP tergolong warga kurang mampu.

    Ibunya meninggal pada 2019 dan ayah menikah lagi dengan perempuan lain.

    Ayah meninggalkan AAP serta adiknya tanpa memberikan nafkah.

    AAP harus merawat adik dalam keadaan ekonomi yang sulit.

    Sementara, kakeknya hanya bekerja sebagai buruh dan pencari rumput kambing.

    Karena tak punya biaya, AAP memutuskan putus sekolah.

    “Sudah beberapa bulan tidak masuk sekolah. Menurut keterangan dari kakeknya seperti itu,” kata Kades.

    Setelah kasus ini viral, pemerintah desa akan memberikan pegawasan ke AAP agar tak mengulangi perbuatannya lagi.

    AAP juga akan dibina dan diberikan bantuan karena tergolong warga kurang mampu.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Viral Bocah SMA di Pati Diarak Menuju Kantor Desa, Kepergok Curi 4 Tundun Pisang Seharga Rp250 Ribu

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Mazka)

  • Sosok AAP, Siswa SMA Diarak karena Curi Pisang Seharga Rp250 Ribu demi Adik, Terpaksa Putus Sekolah – Halaman all

    Sosok AAP, Siswa SMA Diarak karena Curi Pisang Seharga Rp250 Ribu demi Adik, Terpaksa Putus Sekolah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – AAP (17), siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, diarak setelah ketahuan mencuri pisang empat tundun seharga Rp250 ribu demi sang adik.

    Peristiwa itu terjadi di kebun milik seorang warga bernama Kamari (50) di Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Senin (17/2/2025).

    AAP merupakan warga Kecamatan Trangkil, hidup dalam kondisi ekonomi yang kekurangan.

    Melansir TribunJateng.com, selama ini, ia dan adiknya tinggal bersama sang kakek.

    Ibu AAP telah meninggal dunia pada 2019 lalu, sedangkan ayah kandungnya sudah menikah lagi dan pergi meninggalkan APP dan adiknya.

    AAP dan adiknya pun harus bertahan hidup bersama kakek dan neneknya dalam keadaan perekonomian yang sulit.

    Sang kakek hanya bekerja sebagai buruh serabutan dan mencari rumput untuk pakan kambing.

    Keterbatasan biaya membuat AAP terpaksa harus putus sekolah.

    “Sudah beberapa bulan tidak masuk sekolah. Menurut keterangan dari kakeknya seperti itu,” kata kepala desa tempat AAP tinggal.

    Himpitan ekononmi pada akhirnya membuat AAP nekat mencuri pisang.

    Pencurian yang dilakukan AAP dipergoki oleh korban sekira pukul 15.30 WIB.

    Saat itu, AAP tertangkap basah membawa pisang hasil curian dengan cara dipikul.

    “Korban mendapati pelaku sedang membawa hasil curian berupa pisang tanduk sebanyak 4 tundun dengan cara dipikul menggunakan satu tongkat kayu,” kata Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid, Selasa (18/2/2025).

    Setelah itu, pelaku diarak menuju kantor desa.

    Sepanjang perjalanan dari kebun ke kantor desa, pelaku menjadi tontotan warga. Bahkan, videonya viral di media sosial.

    Mujahid menuturkan, pisang 4 tundun yang dicuri remaja itu bernilai Rp250 ribu.

    Kondisi AAP yang hidup dalam kekurangan membuat Kapolsek Tlogowungi merasa iba.

    “Dia masih mengurus adiknya yang masih sekolah. Kasihan, kondisinya sangat memprihatinkan,” terangnya.

    Beruntung, kasus pencurian itu berhasil dimediasi dan tidak berlanjut ke meja hijau.

    Pelaku yang diwakili kakeknya selaku wali menandatangani surat pernyataan bersama korban.

    Pihak Kepala Desa tempat tinggal pelaku serta Kepala Desa Gunungsari juga menandatangani surat yang berisi ketersediaan pelaku untuk menerima pembinaan dan wajib lapor ke kantor desa selama tiga bulan.

    Pelaku juga menyatakan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.

    Dengan adanya surat pernyataan itu, pihak korban menyatakan tidak menuntut ganti rugi apapun.

    “Dalam kasus ini, kami melihat pentingnya penyelesaian secara kekeluargaan. Setelah dilakukan mediasi, korban sepakat untuk berdamai ” ujar AKP Mujahid, Kamis (20/2/2025).

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kisah Pilu Siswa SMA Yang Mencuri Pisang di Pati, Ternyata Hidup Kekurangan Tanpa Orang Tua

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJateng.com/Mazka Hauzan Naufal)

  • Kementan Catat Kasus PMK Sapi Menurun, Ini Datanya

    Kementan Catat Kasus PMK Sapi Menurun, Ini Datanya

    Jakarta

    Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat penurunan jumlah kasus penyakit mulut dan kuku (PMK). PMK sempat mencapai 2.412 kasus per minggu pada awal Januari 2025.

    Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan Agung Suganda mengatakan saat ini kasus menurun drastis menjadi hanya 182 kasus pada pekan ketiga Februari 2025.

    “Kita tidak boleh lengah. Pengawasan lalu lintas ternak harus tetap diperketat, dan vaksinasi akan terus kami tingkatkan,” tegas Agung, dalam keterangannya, Kamis (20/2/2025).

    Kementan memastikan akan terus menggenjot vaksinasi PMK. Sebagai langkah strategis pengendalian PMK, Kementerian Pertanian sejak awal tahun sudah menyalurkan 1,4 juta dosis vaksin PMK ke berbagai provinsi untuk mendukung Bulan Vaksinasi PMK Februari 2025.

    “Distribusi ini menjadi langkah strategis dalam pengendalian PMK agar tidak kembali merebak,” terangnya.

    Direktur Kesehatan Hewan Kementan, Imron Suandy mengungkapkan untuk terus menekan jumlah kasus, pihaknya akan mendorong kolaborasi dengan pemerintah daerah dan swasta.

    “Di samping menyalurkan vaksin PMK dari Kementan, kami juga mendorong partisipasi pemerintah daerah dan sektor swasta untuk pengadaan dan operasionalisasi vaksin sebagai bentuk tanggung jawab bersama pengendalian dan penanggulangan PMK,” terangnya.

    Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

    Sebelumnya, Provinsi Jawa Timur yang merupakan wilayah endemis, tampak mulai bangkit. Program vaksinasi efektif dalam menekan jumlah kasus. Misalnya, Lamongan, pemerintah daerah menggelar vaksinasi serentak sebagai upaya pencegahan. Di Kota Kediri, vaksinasi masif sejak tahun lalu berhasil menekan angka kasus, dengan target rampung sebelum April 2025.

    “Perkembangannya cukup baik, tapi vaksinasi harus tetap berjalan,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri M. Ridwan.

    Di Mojokerto, sebanyak 38 ribu dosis vaksin telah diberikan dengan target nol kasus pada saat Ramadan nanti . Kemudian di Trenggalek, vaksinasi menjadi kunci pengendalian PMK.

    Seiring dengan menurunnya kasus PMK, pasar hewan khusus kambing dan domba kembali dibuka. Pasar hewan di Tikung dan Babat, Lamongan, juga resmi kembali beroperasi. Di Jombang, sepuluh pasar hewan telah dibuka setelah tren kasus melandai. Kabar baik juga datang dari Provinsi Aceh yang telah berhasil mengendalikan PMK.

    Pj. Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, mengonfirmasi bahwa sudah tidak adanya laporan kejadian baru selama tiga minggu terakhir. Keberhasilan ini tidak lepas dari vaksinasi yang masif dan pengawasan ketat terhadap pergerakan ternak.

    Tak berbeda jauh, kasus PMK Di Jawa Tengah juga terus menurun. Tetapi pemerintah tetap mengingatkan peternak agar tidak lengah. Di Boyolali, tren kasus menunjukkan penurunan, dengan vaksinasi terus digalakkan untuk memastikan perlindungan ternak.

    Di Blora, pasar hewan kembali dibuka setelah sebelumnya ditutup akibat lonjakan kasus. Sementara itu, di Sragen, meskipun kasus menurun, pasar hewan setempat masih belum diizinkan beroperasi.

    “Peternak harus tetap menjalankan protokol pencegahan,” kata Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng Hariyanta Nugraha.

    Sementara itu, Pasar Hewan Imogiri Bantul, DI Yogyakarta, kembali beroperasi setelah sempat ditutup akibat lonjakan kasus. “Kami membuka pasar kembali karena kasus PMK sudah melandai,” ujar Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan Bantul Imawan Eko Handriyanto.

  • Curi Pisang untuk Makan Adik, Remaja di Pati Diarak Warga ke Balai Desa, Pemilik Kebun Beri Maaf – Halaman all

    Alasan Siswa SMA di Pati Curi Pisang Seharga Rp250 Ribu, Diarak Warga ke Balai Desa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Beredar viral di media sosial video seorang siswa SMA di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, diarak warga setelah kepergok mencuri pisang.

    Siswa SMA berinisial AAP (17) mengakui perbuatannya telah mencuri pisang di kebun warga bernama Kamari (50).

    Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid, mengatakan aksi pencurian yang dilakukan pada Senin (17/2/2025) dilihat pemilik kebun dan langsung dilaporkan ke warga.

    “Korban mendapati pelaku sedang membawa hasil curian berupa pisang tanduk sebanyak empat tundun dengan cara dipikul menggunakan satu tongkat kayu,” paparnya, Selasa (18/2/2025), dikutip dari TribunJateng.com.

    Para warga mengarak pelaku ke kantor desa sambil bertelanjang dada.

    Ia menjelaskan pisang yang dicuri seharga Rp250 ribu.

    Kepolisian berupaya memediasi kasus ini dengan mempertemukan kedua pihak.

    Kasus diselesaikan secara restorative justice dan pemilik kebun telah memaafkan AAP.

    “Dalam kasus ini, kami melihat pentingnya penyelesaian secara kekeluargaan. Setelah dilakukan mediasi, korban sepakat untuk berdamai,” tuturnya.

    AKP Mujahid menambahkan AAP melakukan pencurian karena tak punya uang untuk makan adiknya.

    Selama ini AAP tinggal bersama kakeknya setelah ditinggal kedua orang tua.

    Kedes setempat menerangkan AAP tergolong warga kurang mampu.

    Ibunya meninggal pada 2019 dan ayah menikah lagi dengan perempuan lain.

    Ayah meninggalkan AAP serta adiknya tanpa memberikan nafkah.

    AAP harus merawat adik dalam keadaan ekonomi yang sulit.

    Sementara, kakeknya hanya bekerja sebagai buruh dan pencari rumput kambing.

    Karena tak punya biaya, AAP memutuskan putus sekolah.

    “Sudah beberapa bulan tidak masuk sekolah. Menurut keterangan dari kakeknya seperti itu,” tandasnya.

    Setelah kasus ini viral, pemerintah desa akan memberikan pegawasan ke AAP agar tak mengulangi perbuatannya lagi.

    AAP juga akan dibina dan diberikan bantuan karena tergolong warga kurang mampu.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Viral Bocah SMA di Pati Diarak Menuju Kantor Desa, Kepergok Curi 4 Tundun Pisang Seharga Rp250 Ribu

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Mazka)

  • Truk Over Dimensi dan Over Loading akan Ditindak Tegas, Pengusaha Truk Buka Suara

    Truk Over Dimensi dan Over Loading akan Ditindak Tegas, Pengusaha Truk Buka Suara

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Rencana implementasi zero ODOL mendapat respon berbagai pihak, satu diantaranya keluar dari Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah. Kebijakan tersebut dinilai sangat baik dan harus dilaksanakan secepatnya tanpa kecuali serta toleransi. 

    Ketua Aptrindo Jateng, Bambang Widjanarko mengungkapkan, sejak dulu pengusaha truk yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) selalu mendukung upaya penerapan program zero ODOL. Bagi pengusaha truk muatan yang normal ( tidak ODOL ) lebih baik, karena truk akan menjadi lebih awet dan kemungkinan dapat menurunkan resiko kecelakaan.

    “Jadi sebaiknya program zero ODOL harus dilaksanakan secepatnya tanpa kecuali & tanpa toleransi. Peraturan harus berlaku untuk semua orang, equality before the law. Jangan ada jenis muatan yang dikecualikan agar tidak ada iri irian. Babat habis saja semua truk bermuatan ODOL,” ujarnya, Kamis (20/2). 

    Menurutnya, jika tidak ada yang dikecualikan, maka semua orang akan tunduk kepada peraturan. Tapi selama masih ada kata “kecuali” ia memperkirakan sampai kapan pun tidak akan terlaksana  zero   ODOL Justru nantinya “kecuali” itu akan menjadi celah hukum & berdampak pada suburnya pungli di lapangan.

    Bambang Widjanarko menambahkan, selama ini pengusaha truk hanya mengikuti apa maunya pemilik barang.Jika ada perusahaan truk yang tidak mau muat ODOL, maka muatan akan diberikan kepada perusahaan truk yang masih mau, selalu dilelang begitu.

    Sehingga jika   zero   ODOL diterapkan secara rigid & tegas lalu pemilik barang juga dilibatkan agar ikut menanggung hukuman, ia memperkirakan pemilik barang juga akan berpikir 1000 kali untuk menyuruh perusahaan truk muat ODOL.

    “Jika yang menyuruh sudah tidak berani, maka yang disuruh pun akan berhenti. Selama pemilik barang tidak dilibatkan dalam pemberian sanksi, rasanya mereka akan terus memaksa perusahaan truk agar muat ODOL. Jadi kalau mau memadamkan api ya harus dari bara apinya, jangan hanya dari lidah apinya saja,” imbuhnya. 

    Selama ini truk kerap menjadi kambing hitam kerusakan jalan maupun tingginya angka kecelakaan lalu lintas. Menanggapi hal tersebut,Bambang Widjanarko mengatakan, jalanan yang tidak boleh dilalui truk juga selalu rusak ketika musim hujan tiba. Berdasarkan data, kondisi jalan rusak di Jawa Tengah mencapai 33,26 persen atau 5,108,77 kilometer. Kerusakan paling banyak terjadi justru di status jalan Kabupaten/Kota dengan menyumbang 16,76 persen.

    Rinciannya adalah , untuk jalan nasional, kondisi mantap 1.381,72 km (91,01 persen) dan tidak mantap 136,36 km (8,99 % ). Sedangkan jalan provinsi, kondisi mantap 2.224,16 km ( % ) dan tidak mantap 73 km (7,51 % ). Sedangkan jalan di Kab/kota, kondisi mantap 22.294,39 km (83,24 % ) dan tidak mantap 4.899,41 km (16,76 % ).

    “Dalam kasus kecelakaan itu apakah dilihat secara detail truk sebagai penyebab atau sebagai penerima akibat. Misal ada orang naik sepeda motor yang tiba-tiba terjatuh di depan truk yang sedang melintas & terlindas, ini kan namanya bukan truk penyebabnya. Kalau truk rem blong atau sopir ngantuk itu truk sebagai penyebabnya. Tapi kami siap kok untuk penindakan yang tegas tanpa kecuali dan dilakukan sampai ke akarnya yaitu pemilik barang yang suka memaksa pengusaha truk muat ODOL,” pungkasnya.

    Diberitakan sebelumnya, Kemenhub dan Kemenperin sepakati Implementasi Zero ODOL. Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bertemu dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Rabu (19/2). Pertemuan yang berlangsung di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta ini, membahas isu strategis implementasi penuh kebijakan Zero Over Dimension Over Load (ODOL).

    Pada pertemuan ini, kedua menteri menyepakati untuk segera melaksanakan penerapan Zero ODOL di lapangan tanpa tahapan tambahan. Adapun tujuannya untuk meningkatkan keselamatan transportasi dan efisiensi distribusi logistik nasional.Menhub juga menegaskan bahwa keluhan masyarakat terkait kendaraan ODOL telah didengar oleh pemerintah, dan langkah konkret segera diambil untuk mengatasinya.

    “Apa yang menjadi keluhan masyarakat, kami dari pemerintah sangat mendengar. Ini adalah wujud dari komitmen kami untuk memastikan keselamatan transportasi, khususnya transportasi darat. Oleh karena itu, kami sepakat bahwa penerapan Zero ODOL akan segera kita laksanakan tanpa tahapan lagi,” tegasnya.

    Lebih lanjut Menhub juga menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam memastikan keberhasilan kebijakan ini. “Kami juga akan bekerja sama dengan stakeholder lain yang berkaitan dengan penerapan Zero ODOL, termasuk Kepolisian RI, Kementerian Perdagangan, dan pemerintah daerah. Sinergi ini penting untuk memastikan kebijakan berjalan dengan efektif di seluruh Indonesia,” tambahnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan dukungan penuh terhadap kebijakan ini sebagai bagian dari tanggung jawab sektor industri dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan berkelanjutan.

    “Kami selalu mendukung penerapan Peraturan Zero ODOL. Ini kesadaran kami dalam menciptakan Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) di lapangan dan juga termasuk di sektor industri,” jelas Menperin.

    Dengan adanya kesepakatan ini, pemerintah berharap kebijakan Zero ODOL dapat segera diterapkan secara efektif, sehingga meningkatkan keselamatan jalan, mengurangi dampak buruk terhadap infrastruktur, dan meningkatkan efisiensi distribusi logistik di Indonesia. (*)

  • Menanti Kinerja Kepala Daerah di Era Efisiensi

    Menanti Kinerja Kepala Daerah di Era Efisiensi

    Jakarta

    Hari ini ratusan Kepala Daerah serentak dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto. Di depan 961 Kepala Daerah yang dilantik, Prabowo mengingatkan jika mereka melewati jalan yang sulit hingga sampai di titik ini. Usaha tersebut kemudian berbuah kepercayaan rakyat. Sebagai pemimpin yang dipilih oleh rakyat, kata Prabowo, para pemimpin daerah diminta menjadi pelayan bagi masyarakat.

    “Saya ingin ingatkan atas nama bangsa Indonesia bahwa Saudara dipilih, adalah pelayan rakyat. Saudara adalah pengabdi rakyat,” kata Prabowo dalam pidatonya usai pelantikan kepala daerah di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (20/2/2025).

    Dalam kesempatan yang sama, Prabowo meminta para kepala daerah yang dilantik hari ini untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat di wilayah mereka masing-masing. Ia menekankan jika hal tersebut adalah tugas mereka sebagai seorang pemimpin.

    “Saudara harus bela kepentingan rakyat, menjaga kepentingan rakyat kita. Saudara harus berjuang melakukan perbaikan hidup mereka, itu tugas kita,” tegas Prabowo dalam arahan kepada Kepala Daerah, di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025).

    Begitu selesai pelantikan, para kepala daerah akan dihadapkan dengan banyak pekerjaan rumah yang harus tuntas sebelum masa tugas mereka berhasil. Tidak hanya itu, sejumlah janji yang mereka iming-imingkan saat masa kampanye juga harus direalisasikan. Masalahnya, saat mereka membuat perhitungan program kerja, situasinya jauh berbeda. Mereka tidak tertekan dengan adanya aturan efisiensi yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo tak lama usai ia menjabat.

    Sejumlah manuver perlu dilakukan agar seluruh program tetap berjalan tanpa menyilangi instruksi presiden yang pertama di tahun 2025 tersebut. Meski demikian, sejumlah kepala daerah mengaku sudah membuat ancang-ancang untuk menyelaraskan kedua hal tersebut. Gubernur Jawa Barat misalnya, ia mengaku sudah berhasil memotong beberapa triliun anggaran. Dedi juga juga mengatakan jika dirinya berhasil mengalokasikan anggaran untuk pos-pos yang lebih penting.

    “Pelantikan ini menjadi momentum untuk kita meluruskan kerangka pemikiran tentang efisiensi. Karena selama ini efisiensi dipahami sebagai memotong anggaran. Tapi di Jawa barat, efisiensi itu bukan memotong anggaran tetapi mengalihkan belanja yang tidak penting menjadi belanja penting,” kata Dedi kepada wartawan usai pelantikan kepala daerah, Kamis (20/2).

    “Dari penghitungan pembiayaan anggaran per malam tadi, kami mendapatkan mata anggaran yang diubah dari belanja tidak penting menjadi belanja penting, dari belanja hura-hura menjadi belanja yang bermanfaat, per malam tadi itu bisa mencapai Rp 5,5 triliun. Dan kita berharap mencapai Rp 6 triliun dalam dua hari ke depan,” lanjutnya.
    Lalu bagaimana dengan daerah lain? Apa saja tantangan mereka saat merealisasikan program kerja selama menjabat nanti? Benarkah komunikasi politik dengan pusat akan menjadi hal yang lebih krusial? Ikuti diskusinya dalam Editorial Review.

    Beralih ke topik lain, detikSore akan mengulas misteri serangan anjing-anjing liar di wilayah Pangandaran, Jawa Barat.Seperti diberitakan detikJabar, Warga Kabupaten Pangandaran sedang dibuat resah dengan adanya teror anjing liar (ajag) yang memangsa ternak mereka dalam beberapa pekan terakhir.

    Berdasarkan penelusuran tim detikJabar, serangan ini telah memakan belasan korban hewan ternak milik warga.Terbaru, pada Selasa (18/2/2025), teror ajag terjadi di Desa Cimenak, Kecamatan Cimenak dimana dua kambing milik warga di sana tewas dimangsa hewan liar tersebut. Lalu apa saja usaha yang sudah dilakukan masyarakat serta aparat setempat untuk menuntaskan teror ini? Ikuti laporan langsung Jurnalis detikJabar selengkapnya dalam Indonesia Detik Ini.

    Sementara itu di penghujung edisi kali ini, detikSore akan menghadirkan sosok seniman yang saat ini tengah menggelar pameran tunggalnya di kawasan Jakarta. Ia adalah Arkiv Vilmansa. Dikenal sebagai seniman sekaligus desainer kontemporer, ia mendalami gaya vibran nan imajinatif. Dalam setiap karyanya, Arkiv menggabungkan elemen seni pop dan format estetika tradisional.

    Melalui karyanya, Arkiv berusaha mengupas pengaruh sains dan teknologi terhadap seni. Tidak hanya itu, ia juga berusaha untuk meluruskan pandangan jika seni hanya menjadi alat representasi, melainkan agen yang menghidupkan potensi kreatif manusia. Bagaimana perjalanan Arkiv mengejar bentuk seni di era sains? Bagaimana pergulatan pikirannya dapat menghasilkan seni yang elok? Simak obrolannya hanya di Sunsetalk sore nanti!

    Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG bersama InvestasiKu di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.

    (far/vys)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu