Jakarta, Beritasatu.com – Saat bulan Ramadan, kebutuhan masyarakat terhadap daging meningkat secara signifikan. Namun, di tengah lonjakan permintaan ini, masyarakat perlu lebih berhati-hati dalam memilih daging agar terhindar dari praktik curang daging berformalin yang dilakukan pedagang nakal.
Formalin sering digunakan untuk mengawetkan daging agar terlihat segar lebih lama. Namun, zat ini sangat berbahaya bagi kesehatan karena bersifat toksik. Konsumsi daging berformalin dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan organ, keracunan, bahkan risiko penyakit serius.
Agar tidak tertipu, berikut beberapa tanda daging berformalin:
Tekstur kencang dan padat, daging berformalin terasa lebih keras dan kaku, berbeda dengan daging segar yang kenyal.
Tidak dihinggapi lalat, bau menyengat dari formalin mampu mengusir serangga, sehingga daging tampak bersih tanpa lalat.
Warna pucat, daging sapi segar berwarna merah alami, sedangkan daging ayam berwarna putih kekuningan. Jika warnanya pucat atau keabu-abuan, waspadai kandungan daging berformalin.
Aroma menyengat, daging segar memiliki bau khas alami, sementara daging berformalin beraroma seperti bahan kimia atau antiseptik.
Formalin tidak hanya ditemukan pada daging ayam, tetapi juga bisa terdapat pada daging sapi, kambing, serta makanan lainnya seperti ikan, tahu, dan mie basah. Oleh karena itu, penting untuk memilih makanan dengan cermat.
Cara Memilih Daging dan Makanan Bebas Formalin
1. Memilih Daging Segar
Aroma alami, daging segar berbau khas daging, tidak beraroma bahan kimia.
Warna alami, daging sapi merah segar, daging ayam putih kekuningan.
Tekstur elastis, saat ditekan, daging kembali ke bentuk semula.
Tidak mengeluarkan cairan berlebih, cairan daging tidak berbau menyengat atau keruh.
2. Memilih Ikan Segar
Bau khas laut, tidak berbau bahan kimia.
Mata ikan bening, tidak kusam atau cekung.
Insang merah segar, bukan pucat atau keabu-abuan.
Daging kenyal, tidak terlalu kaku atau keras.
3. Memilih Tahu dan Makanan Olahan
Bau kedelai alami, tidak beraroma antiseptik.
Warna putih alami, tidak terlalu mencolok atau mengkilap.
Tekstur lembut, mudah dipotong dan tidak terlalu kenyal.
4. Memilih Mie Basah
Tidak lengket berlebihan, tidak licin atau berminyak.
Warna kuning alami, tidak terlalu cerah atau mencolok.
Daya tahan pendek, mie tanpa formalin hanya bertahan 1-2 hari di suhu ruangan.
Masyarakat perlu lebih selektif dalam membeli daging dan makanan lainnya, terutama di bulan puasa saat permintaan meningkat. Dengan mengenali ciri-ciri makanan dan daging berformalin dengan cermat, kita bisa memastikan kesehatan keluarga tetap terjaga.

/data/photo/2025/03/21/67dcaa545fd6b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4595449/original/041640200_1696236506-pexels-cottonbro-studio-5435310.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5164029/original/075150000_1742104403-Sulawesi-Myzomela_DSC6283_Tomohon-North-Sulawesi-Jul-07-2024-1536x1067.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)




