Hewan: Kambing

  • Ditinggal Mancing, Maling Motor Scoopy Sejak Agustus Lalu Berhasil Ditangkap

    Ditinggal Mancing, Maling Motor Scoopy Sejak Agustus Lalu Berhasil Ditangkap

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Nasib buruk dialami Isrori (51), Pria asal Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi harus kehilangan sepeda motornya merek Honda Scoopy saat memancing karena digasak maling.

    Kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) milik Isrori terjadi pada, Jumat 29 Agustus lalu, di area kandang kambing di Dusun, Desa Kemiri.

    Kapolsek Singojuruh, AKP Achmad Rudy menceritakan, kronologi kejadian bermula sekitar pukul 00.30 WIB, ketika Isrori bersama dua rekannya, Isriyanto dan Ikrom, sedang mengecek kambing di kandang.

    Ketiganya mengendarai sepeda motor Honda Scoopy putih bernomor polisi P-5803-US milik pelapor alias Isrori.

    Setibanya di kandang dan mengecek kambingnya itu, lanjut AKP Rudy, Isrori memarkir sepeda motornya dengan kondisi setir telah terkunci. Setelahnya mereka bertiga langsung mencari belut di area persawahan yang berada di sebelah timur kandang.

    “Sekira pukul 02.00 WIB pelapor kembali ke kandang dan mengetahui pintu kandang yang semula ditutup saat itu terbuka dan mendapati sepeda motornya sudah tidak ada atau hilang,” jelasnya, Jumat (28/11/2025).

    Jejak sepeda motor yang hilang itu terendus pada Sabtu, 30 Agustus. Saat itu, Hartono memberi informasi kepada Isrori bahwa telah menemukan sebuah kendaraan Honda Scoopy putih yang dijual melalui Marketplace Facebook, dengan ciri-ciri yang sama persis dengan motor milik Isrori.

    Berangkat dari informasi ini, keesokan harinya pada, Minggu, 31 Agustus, sekitar pukul 07.30 WIB. Hartono bersama Isriyanto dan Ikrom mencoba melakukan transaksi dengan cara Cash On Delivery (COD) dengan penjual di depan minimarket sebelah barat Bandara Blimbingsari Rogojampi. Upaya ini dilakukan untuk memastikan kebenaran kepemilikan kendaraan.

    Saat melakukan transaksi, diketahui bahwa sepeda motor itu dibawa oleh Mistarun dan Nadhif Zuhri Pratama yang sama-sama warga Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. Saat ditanyai, keduanya mengaku jika membeli sepeda motor tersebut seharga Rp.1,9 Juta dari pelaku bernama Sampek.

    “Ternyata benar, bahwa sepeda motor tersebut adalah milik pelapor yang hilang dan langsung melaporkannya ke Polsek Singojuruh,” kata AKP Rudy.

    Setelah mendapat laporan itu, masih kata AKP Rudy, Unit Reskrim Polsek Singojuruh tancap gas melakukan penelusuran atau pencarian terhadap terlapor atau pelaku pencurian.

    Hingga pada Kamis, 27 November Pukul 16.45 WIB Unit Reskrim telah menangkap tersangka atas nama Sampek di kediaman orang tuanya di Dusun Dawuhan, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang.

    Dari hasil interogasi diketahui bahwa, tersangka Sampek melancarkan aksinya bersama satu orang rekanya. Hingga pada 28 November nama Moch. Sahroni berhasil ditangkap di rumahnya di Dusun Krajan, Desa Menampu, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember.

    “Keduanya mengaku bersama-sama telah mengambil sepeda motor honda scoopy milik pelapor tersebut,” cetus AKP Rudy.

    Adapun barang bukti yang telah diamankan pihak kepolisian, tiga sepeda motor dan tiga kunci. Kedua tersangka dan beberapa saksi kini telah dimintai keterangan.

    Polsek Singojuruh melanjutkan proses penyidikan untuk melengkapi berkas perkara sebelum dilimpahkan sesuai prosedur hukum. Atas kejadian tersebut para tersangka dikenakan dalam Pasal 363 ayat (1) ke 3e, 4e, 5e KUHP yaitu pencurian dengan pemberatan.

    “Saat ini dua tersangka masih menjalani proses penyidikan,” ujar AKP Rudy. (tar/ian)

  • Induknya Lahirkan Anak Kambing Bermata Satu, Pemilik Terkejut dengan Bentuk Wajahnya
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        27 November 2025

    Induknya Lahirkan Anak Kambing Bermata Satu, Pemilik Terkejut dengan Bentuk Wajahnya Surabaya 27 November 2025

    Induknya Lahirkan Anak Kambing Bermata Satu, Pemilik Terkejut dengan Bentuk Wajahnya
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Warga Dusun Tojo Kidul, Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, digegerkan dengan kelahiran seekor kambing bermata satu, Kamis (27/11/2025).
    Kambing jantan tersebut lahir dari induk betina milik warga setempat bernama Suhailik (50) langsung menarik perhatian warga sekitar karena kondisinya yang tak biasa itu.
    Suhailik mengaku terkejut saat mendapati salah satu dari tiga anak kambingnya lahir dengan kondisi fisik abnormal.
    Awalnya ia membantu proses kelahiran seperti biasa, namun mendadak panik saat melihat wajah anak kambing tersebut.
    “Saya benar-benar bingung waktu lihat. Matanya cuma satu di bagian tengah, bentuk wajahnya juga tidak seperti kambing normal. Baru pertama kali seumur hidup saya melihat yang begini,” kata Suhailik.
    Menurutnya, dua anak kambing lain lahir dengan kondisi normal.
    Hanya satu yang memiliki ciri fisik menyerupai kondisi cyclopia, kelainan langka yang membuat organ mata tidak berkembang sempurna dan menyatu di satu titik.
    Tak butuh waktu lama, kabar kelahiran kambing bermata satu itu langsung menyebar dari mulut ke mulut.
    Warga sekitar berdatangan ke rumah Suhailik untuk melihat langsung hewan tersebut.
    “Banyak yang datang, anak-anak sampai orang tua pada penasaran. Mereka tidak percaya sebelum lihat sendiri,” tambahnya.
    Meski kondisi kambing itu memperlihatkan kelainan serius, Suhailik tetap merawatnya dengan baik.
    Ia memberi susu dan memastikan kambing kecil itu tetap hangat.
    Fenomena kelahiran hewan dengan kondisi langka seperti ini bukan kali pertama terjadi, namun tetap berhasil membuat heboh warga karena dianggap jarang ditemukan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Induknya Lahirkan Anak Kambing Bermata Satu, Pemilik Terkejut dengan Bentuk Wajahnya
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        27 November 2025

    Anak Kambing Mata Satu Gegerkan Warga Banyuwangi Surabaya 27 November 2025

    Anak Kambing Mata Satu Gegerkan Warga Banyuwangi
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Warga Banyuwangi, Jawa Timur digegerkan dengan kelahiran anak kambing bermata satu milik Suhailik, warga Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, Kamis (27/11/2025).
    Anak kambing yang dinamai Sehati itu tak pelak menarik perhatian masyarakat karena kondisi langka yang dimilikinya dan membuat masyarakat setempat berdatangan untuk melihat langsung fenomena yang dianggap tak biasa ini.
    Namun Sehati tak hidup bertahan lama.
    Anak kambing tersebut hanya hidup beberapa jam setelah dilahirkan dan membuat Suhailik merasa sangat kehilangan.
    Dikonfirmasi terkait peristiwa langka tersebut, dokter hewan, drh. Risa Isna Fahziar mengatakan bahwa kondisi yang dialami Sehati merupakan kelainan bawaan yang sangat langka yang disebut
    cyclopia
    .
    Cyclopia adalah kondisi ketika mata tidak berkembang secara normal dan menyatu di satu rongga karena struktur tengkorak gagal terbentuk sempurna. Umumnya tidak kompatibel dengan kehidupan.
    “Saat lahir terlihat matanya hanya satu di bagian tengah. Itu terjadi karena cavum orbita mengalami fusi atau menyatu, sehingga organ mata yang tumbuh hanya satu,” kata Risa.
    Kelainan tersebut juga disertai tidak berkembangnya jaringan otak.
    Selain mata, kelainan juga tampak pada bagian wajah lain sebab cyclopia membuat struktur tengkorak menyempit dan tidak normal, sehingga beberapa organ wajah tidak terbentuk sempurna.
    “Karena volume tengkoraknya sangat kecil, hidungnya bisa tidak tumbuh atau hanya setengah,” jelasnya.
    Risa yang juga Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Jatim IV tersebur mengurai bahwa mulut juga bisa terlihat menjadi satu bagian karena ada kelainan pada pembentukan tulang wajah.
    Terkait faktor penyebab, Risa menjelaskan bahwa ada dua faktor utama yang menyebabkan cyclopia yaitu faktor genetik yang merupakan kelainan bawaan yang terjadi sejak fase awal perkembangan embrio.
    Atau paparan zat teratogenik selama induk bunting yaitu zat atau kandungan tertentu dalam makanan yang dapat menyebabkan cacat bawaan pada janin.
    “Ini multifaktor. Bisa karena faktor genetik, dan bisa juga karena induknya tanpa disadari mengonsumsi makanan yang mengandung zat teratogenik selama kebuntingan. Kondisi ini tidak bisa diperkirakan sebelumnya,” terangnya.
    Dalam 18 tahun pengalamannya sebagai dokter hewan, Risa mengaku hanya menemui tiga kasus cyclopia, yaitu dua kasus pada kucing, dan satu pada kambing yaitu Sehati.
    “Itu pun sangat jarang sekali. Peluang hidup hewan dengan cyclopia juga sangat kecil,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kebelet Beli HP, Kakak di Lamteng Nekat Curi dan Jual Kambing Adiknya Sendiri

    Kebelet Beli HP, Kakak di Lamteng Nekat Curi dan Jual Kambing Adiknya Sendiri

    Liputan6.com, Jakarta – Aksi seorang pria di Lampung Tengah ini benar-benar membuat geleng kepala. Imam Khoirur (25), warga Bandar Jaya Timur, Kecamatan Terbanggi Besar, nekat mencuri seekor kambing milik adik kandungnya sendiri demi membeli sebuah handphone.

    Aksinya terungkap setelah korban, Sadam (24), kebingungan mencari kambingnya yang tiba-tiba hilang pada Minggu, 23 November 2025. Merasa curiga, ia kemudian mencoba menelusuri informasi di media sosial Facebook, tepatnya pada fitur jual beli (marketplace).

    “Korban mencari keberadaan kambingnya di Facebook. Saat itulah ia melihat unggahan yang mencurigakan terkait kambing tersebut,” ungkap Kasatreskrim Polres Lampung Tengah, AKP Devrat Aulia Arvan, Kamis (27/11/2025).

    Sadar kambing itu ternyata dijual pelaku, Sadam langsung melapor ke Polsek Terbanggi Besar. Polisi bergerak cepat dan berhasil meringkus Imam yang sempat bersembunyi di sebuah rumah di kawasan Lampung Tengah.

    Menurut keterangan Imam kepada polisi, ia mengaku melakukan aksi keji tersebut lantaran ingin membeli handphone. Lebih mengejutkan lagi, Imam ternyata bukan orang baru dalam dunia kriminal.

     

  • HP Akan PHK 6.000 Karyawan Gara-gara AI

    HP Akan PHK 6.000 Karyawan Gara-gara AI

    Jakarta

    HP akan memutus hubungan kerja ribuan karyawan di seluruh dunia dalam tiga tahun ke depan. Produsen laptop dan printer terkemuka ini akan mengadopsi AI untuk mempercepat pengembangan produk.

    Dalam conference call dengan media, HP mengatakan mereka akan memangkas antara 4.000 dan 6.000 karyawan sampai akhir Oktober 2028. Saat ini HP memiliki 56.000 karyawan di seluruh dunia, yang artinya sekitar 10% karyawan HP akan terkena PHK.

    “Ini adalah sesuatu yang harus kita lakukan untuk memastikan perusahaan tetap kompetitif,” kata CEO HP Enrique Lores dalam sebuah wawancara, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (27/11/2025).

    Lores menambahkan tim yang akan kena dampak PHK paling besar adalah pengembangan produk, operasi internal, dan customer support. PHK ini akan membantu HP berhemat hingga USD 1 miliar per tahun hingga tahun 2028, tapi akan menelan biaya sebesar USD 650 juta.

    “Ke depannya, kami melihat peluang signifikan untuk mengadopsi AI ke dalam HP guna mempercepat inovasi produk, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mendongkrak produktivitas,” ujar Lores.

    Tiga tahun yang lalu, HP mengumumkan program efisiensi lain yang juga bertujuan memangkas 4.000 hingga 6.000 karyawan. Saat itu, HP mempekerjakan sekitar 61.000 karyawan. HP mengatakan bahwa rencana tersebut membantu perusahaan melakukan penghematan kotor sebesar USD 2,2 miliar.

    HP menambah panjang daftar perusahaan yang melakukan PHK dengan menggunakan adopsi AI sebagai alasannya. Pada Oktober lalu, Salesforce mengumumkan akan memangkas 4.000 karyawan customer support yang akan digantikan dengan AI.

    Pada bulan Januari, Meta mengumumkan rencana untuk memangkas 5% total tenaga kerjanya untuk merampingkan operasi perusahaan dan membangun bisnis AI-nya. Bulan lalu, Amazon mengumumkan akan memangkas 14.000 orang untuk fokus ke beberapa proyek, termasuk AI.

    Menurut analisis dari Challenger, Gray & Christmas, karyawan perusahaan teknologi yang terdampak PHK sejak awal tahun 2025 mencapai 141.159 orang, naik 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Namun beberapa pakar mempertanyakan apakah AI benar-benar menjadi penyebab PHK di sejumlah perusahaan, atau apakah perusahaan menggunakan teknologi yang sedang populer ini sebagai kambing hitam.

    Peter Capelli, profesor manajemen dan direktur Center for Human Resources di The Wharton School mengatakan bukti bahwa AI memangkas lapangan kerja tidak begitu besar, dan menggunakan AI untuk menggantikan pekerja manusia sangat rumit dan memakan waktu.

    (vmp/vmp)

  • Bertambah, 174 Ternak Mati Terdampak Erupsi Semeru Dimusnahkan dengan Dibakar

    Bertambah, 174 Ternak Mati Terdampak Erupsi Semeru Dimusnahkan dengan Dibakar

    Lumajang (beritajatim.com) – Jumlah ternak yang mati terdampak erupsi awan panas Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dilaporkan bertambah menjadi 172 ekor sampai, Minggu (23/11/2025).

    Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lumajang mencatat jumlah ternak mati akibat erupsi ada sebanyak 143 ekor pada, Kamis (20/11/2025).

    Rinciannya, 139 ekor domba dan kambing, serta 4 ekor sapi. Mayoritas ternak yang mati ini diketahui berasal dari Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.

    Saat ini pemusnahan bangkai ternak masih dilakukan oleh tim dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskeswan Pasirian.

    dr Hewan UPT Puskeswan Pasirian zulfika Gayoh mengatakan, saat ini jumlah ternak yang terlacak mati telah bertambah menjadi 174 ekor.

    Sebanyak 168 diantaranya merupakan domba dan kambing. Sementara 4 ekor sisanya adalah ternak sapi.

    “Data terakhir yang sudah kami terima dan terlacak itu dari hewan sapinya ada 4 yang mati. Kemudian untuk kambing dombanya ada 168,” terang Zulfika saat dijumpai di blok Umbulan, Dusun Sumbersari, Minggu (23/11/2025).

    Menurutnya, pemusnahan bangkai ternak masih dilakukan secara bertahap dengan cara dibakar oleh petugas Puskeswan.

    Pihaknya terus melakukan pelacakan untuk mengetahui jumlah keseluruhan ternak yang mati terdampak erupsi.

    Sebab, masih dimungkinkan jumlahnya akan terus bertambah karena belum semua peternak melaporkan.

    “Untuk ternak yang mati dan bangkainya sudah ditemukan, itu kita musnahkan dengan cara dibakar. Tapi untuk yang belum ditemukan ya dianggap hilang, dan ini kemungkinan jumlahnya akan terus bertambah,” ungkap Zulfika. [has/aje]

  • Tangis Tukiyem: Rumah Hancur dan Panen Gagal, Bertahan dari Terjangan Semeru

    Tangis Tukiyem: Rumah Hancur dan Panen Gagal, Bertahan dari Terjangan Semeru

    Lumajang (beritajatim.com) – Letusan Gunung Semeru pada Rabu (19/11/2025) siang kemarin menyisakan kepedihan mendalam bagi warga lereng gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut. Termasuk Tukiyem, penyintas yang tinggal di Dusun Sumbersari Umbulan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.

    Dengan suara bergetar, ibu empat anak itu menceritakan ulang detik-detik ketika awan panas guguran (APG) meluncur deras ke permukiman dan memaksanya berlari menyelamatkan diri tanpa sempat menyentuh barang berharga sedikit pun.

    Saat letusan terjadi, Tukiyem sedang berada di dalam rumahnya. Ia hendak memasak untuk keluarganya yang sedang beristirahat setelah beraktivitas di ladang. Cuaca saat itu mendung, namun tak ada yang mengira bahwa beberapa menit kemudian suasana berubah mencekam.

    “Awalnya saya di rumah mau masak. Tiba-tiba orang-orang teriak suruh keluar, katanya gunung meletus. Bersamaan dengan itu, suara alarm tanda bahaya juga tak kunjung berhenti,” tuturnya.

    Tak lama setelah teriakan itu terdengar suara dentuman besar dari arah puncak Semeru. Material vulkanik bergemuruh menuruni lereng. “Begitu dengar suara ledakan, saya langsung panik dan nangis. Jam dua siang itu saya nggak mikir apa-apa, langsung lari. Nggak bawa baju, nggak bawa uang, hanya bawa diri,” katanya.

    Ia menggambarkan kepanikan warga yang berhamburan ke jalan. Anak-anak menangis mencari orang tua, sementara orang dewasa saling berteriak mencoba mengarahkan evakuasi. Dalam situasi itu, Tukiyem hanya memikirkan keluarganya: suami, empat anak, serta beberapa cucu yang tinggal bersamanya. “Alhamdulillah semua keluar. Nggak ada yang tertinggal,” ucapnya penuh syukur.

    Namun keselamatan itu harus dibayar mahal. Rumah yang ia tinggali bertahun-tahun kini hanya tersisa puing yang berlapis material vulkanik.

    “Dua hari saya mengungsi, baru dengar kabar rumah saya habis. Barang-barang sudah nggak bisa diambil. Baju nggak ada, peralatan mandi nggak ada. Rumah rata, nggak ada yang bisa diselamatkan,” ujarnya.

    Tidak hanya kehilangan tempat tinggal, sumber penghidupan Tukiyem juga ikut musnah. Ladang cabai dan padi yang beberapa hari lagi siap panen kini tertutup batu dan pasir panas.

    “Saya sebelum meletus itu nanam cabai sama padi. Tinggal nunggu panen, tapi ya sudah, sekarang semua gagal. Banyak batu besar di ladang, tanamannya mati semua,” katanya.

    Kerugian semakin membengkak setelah lima ekor kambing yang selama ini menjadi tabungan keluarga juga ditemukan mati. “Kambing lima ekor mati semua. Mau gimana? Itu tabungan saya. Rumah saja habis, panen hilang, kambing mati. Mau kerja apa? Nggak ada apa-apa lagi,” ungkapnya sambil menahan tangis.

    Tukiyem mengaku bahwa erupsi kali ini bukan yang pertama ia alami. “Ini sudah empat kali saya terdampak. Tapi ya tetap saja, setiap kejadian pasti panik. Nggak pernah ada waktu untuk siap,” tuturnya. Menurutnya, alarm peringatan yang berbunyi saat itu membuat warga semakin cemas. “Alarm bunyi terus. Orang-orang langsung lari semua.”

    Kini, Tukiyem bersama ratusan warga lain bertahan di pengungsian. Kebutuhan dasar mulai menipis, terutama pakaian dan bahan-bahan harian. “Saya butuh baju, alat mandi, minyak, beras. Semua sudah habis. Mau pulang juga nggak bisa, karena di rumah sudah nggak ada apa-apa,” jelasnya.

    Meski demikian, ia tetap menyisakan sedikit harapan. Yang terpenting, kata dia, keluarganya selamat. “Alhamdulillah anak empat, cucu, suami semua selamat. Harta habis nggak apa-apa, yang penting keluarga lengkap,” kata Tukiyem menutup ceritanya—sebuah kisah tentang kehilangan, kepanikan, dan ketangguhan warga lereng Semeru menghadapi bencana yang berulang. (ada/kun)

  • Pedagang Thrifting Tak Rela Pakaian Impor Murah Asal China Dibiarkan

    Pedagang Thrifting Tak Rela Pakaian Impor Murah Asal China Dibiarkan

    Jakarta, Beritasatu.com – Pedagang pakaian bekas atau thrifting dari berbagai daerah mengadu ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) terkait kebijakan larangan impor pakaian bekas yang dinilai memberatkan pelaku usaha kecil.

    Mereka menilai pelarangan total tidak menyelesaikan masalah utama dan justru mengancam mata pencaharian jutaan orang yang bergantung pada industri ini.

    Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI, Rabu (19/11/2025), sejumlah pedagang menyatakan bahwa kebijakan pemerintah yang menindak aktivitas thrifting kerap tidak tepat sasaran.

    Rifai Silalahi, pedagang thrift dari Pasar Senen, menegaskan bahwa tudingan yang menyebut usaha mereka merusak UMKM tekstil lokal tidak berdasar. Menurutnya, masalah utama justru berasal dari dominasi pakaian impor murah asal China, yang menguasai sekitar 80% pasar domestik.

    “Sebenarnya bukan thrifting yang melemahkan UMKM, tetapi pakaian impor China yang mendominasi pasar. Kami juga pelaku UMKM, jadi tidak tepat kalau usaha kami dijadikan kambing hitam,” ujar Rifai.

    Ia menambahkan, data pedagang menunjukkan produk lokal hanya menguasai sekitar 5% pasar, sementara sisanya berasal dari Amerika Serikat, Vietnam, India, dan negara lain. Pakaian thrift umumnya berasal dari negara maju seperti AS dan Eropa, berbeda dengan produk murah asal China yang membanjiri pasar dan menekan harga.

    Selain isu ekonomi, para pedagang juga membantah anggapan bahwa pakaian bekas membawa penyakit. Rifai menegaskan, pengujian pada 2010 terkait dugaan pakaian thrift mengandung virus SARS menunjukkan hasil negatif. “Kami sudah puluhan tahun berjualan dan belum pernah mendengar ada pembeli yang sakit karena memakai pakaian thrift,” jelasnya.

    Sementara itu, Thoriq, pedagang dari Lampung, menekankan bahwa persoalan utama ada pada importir ilegal, bukan pedagang lokal. Menurutnya, banyak UMKM tetap mengandalkan bahan baku impor, seperti benang, untuk menekan biaya produksi. “Pedagang bingung harus lanjut atau berhenti karena tidak jelas apa yang dilarang dan bagaimana solusinya. Musuh sesungguhnya adalah importir ilegal,” katanya.

    Wido, pedagang asal Bandung, menambahkan bahwa pengawasan di lapangan masih sangat lemah. Dengan jumlah kapal polisi air sekitar 500 unit, mustahil menutup seluruh titik masuk di lebih dari 17.000 pulau. Ia menilai regulasi yang jelas lebih efektif daripada pelarangan total. “Daripada bocor menjadi kebocoran negara, lebih baik diregulasi supaya menjadi devisa,” katanya.

    Alvin Jovendri, pelaku usaha thrifting vintage fashion sekaligus pemilik J Store, menekankan pentingnya keberlanjutan ekonomi sirkular. Ia mengatakan, sebagian besar usaha lokal membeli dan menjual kembali pakaian bekas dari komunitas atau individu, bukan impor balpres.

  • Komisi VI DPR Cecar Menkop & Bos Agrinas soal Biaya-Desain Kopdes Rp 1,6 M

    Komisi VI DPR Cecar Menkop & Bos Agrinas soal Biaya-Desain Kopdes Rp 1,6 M

    Jakarta

    Desain dan biaya pembangunan Koperasi Desa Merah Putih sebesar Rp 1,6 miliar per unit menjadi sorotan Komisi VI DPR RI. Sejumlah anggota meragukan semua Kopdes Merah Putih akan dibangun dengan desain yang telah dibuat oleh PT Agrinas Pangan Nusantara.

    Cecaran datang di tengah Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara Joao Angelo De Sousa Mota memperlihatkan desain dari bangunan fisik Kopdes Merah Putih. Hal ini terjadi saat rapat kerja dan rapat dengar pendapat antara Komisi VI DPR RI dengan Menteri Koperasi dan Agrinas Pangan Nusantara.

    Mulanya, Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDIP Mufti Aimah Nurul Anam yang mempertanyakan berapa anggaran pembangunan. “Biaya satu gedung berapa pak?,” tanya Mufti.

    Kemudian Joao langsung menjawab, biaya pembangunan satu unit Kopdes Merah Putih mencapai Rp 1,6 miliar. Ia mengklaim harga tersebut cukup rasional.

    “Satu gedung KDMP ini kita menganggarkan Rp 1.658.000.000, kurang lebih sekitar Rp 2.938.000 per meter persegi untuk seluruh Indonesia. Menurut kami itu harga yang rasional,” tuturnya.

    Lalu dilanjutkan dengan Wakil Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Nurdin Halid mempertanyakan apakah semua Kopdes Merah Putih akan dibangun sesuai yang telah didesain. Ia meragukan karena khawatir desain tersebut tidak merata untuk 80.000 Kopdes Merah Putih.

    “Pertanyaan saya apakah akan dibangun gerai seperti ini?” tanya dia.

    “Betul,” jawab Joao.

    “Mohon dipertimbangkan Pak Menteri, Pak Dirut, jangan sampai jadi kandang kambing. Karena ada desa pak penduduknya 500 atau 100, atau 1.000 dan itu rumahnya berjauhan. Itu nggak mungkin yang kampungnya jauh itu jaraknya 5 km, 3 km (dari Kopdes) belum tentu saja mau datang belanja. Pengalaman dulu, bangun gudang pupuk 30 ton, jadi kandang kambing,” jawab Nurdin.

    Desain Koperasi Desa Merah Putih Foto: Dok. YouTube Komisi VI DPR RI

    Desain Kopdes Merah Putih

    Menurut dia, dengan desain yang dibuatkan Agrinas Pangan cocok untuk ditempatkan pada daerah Jawa. Namun, untuk daerah yang tidak banyak masyarakatnya diusulkan berbeda agar tidak dialihfungsikan jika penjualan Kopdes Merah Putih sepi pembeli.

    “Untuk seluruh Jawa bisa karena penduduknya banyak, kelurahan banyak ini cocok. Tetapi Kalimantan, Papua, Sulawesi, mohon dipertimbangkan,” lanjutnya.

    Kemudian Menteri Koperasi Ferry Juliantono memastikan desain Kopdes akan menyesuaikan daerah atau desa. Namun saat ini tengah diprioritaskan pembangunan pada tanah yang telah siap dibangun.

    “Saat ini diprioritaskan yang tunggal, standarnya untuk tanah tanah yang sudah siap, nanti ketika Januari-Februari menyesuaikan kondisi desa,” ucapnya.

    Desain Koperasi Desa Merah Putih Foto: Dok. YouTube Komisi VI DPR RI

    Kemudian, dalam sesi tanggapan, Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDIP Mufti Aimah Nurul Anam kembali menanggapi anggaran pembangunan Kopdes Merah Putih. Ia menyebut anggaran pembangunan menghamburkan uang negara.

    “Kenapa harus capai capai membuang anggaran negara yang hari ini rakyat buat makan besok aja susah. Apalagi, jangankan Rp 1,6 miliar dalam membangun satu gedung, Rp 1 miliar sudah Rp 80 triliun uang negara yang dihamburkan,” ucapnya.

    Desain Koperasi Desa Merah Putih Foto: Dok. YouTube Komisi VI DPR RI

    Dalam paparan, Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara Joao Angelo De Sousa Mota mengatakan pembangunan gerai Kopdes telah dimulai sejak 17 Oktober 2025. Saat ini sebanyak 13.772 atau 16,44% dari target titik tanah tengah dilakukan pembangunan.

    “Desain atau denah dari gerai Kodes, bangunannya seluas 20×30, dengan membagi 6×17 itu akan digunakan sebagai gerai tokonya. Kemudian di dalam gerai toko itu ada juga 3,5×10 itu untuk klinik desa, di mana nanti bisa digunakan oleh dokter-dokter yang ada di desa. Selain itu juga ada gudang untuk pupuk sekitar 4×6, itu di luar daripada gudang untuk bahan-bahan pokok yang akan dijual,” terangnya.

    Saat ini telah ada 30.378 titik tanah yang siap dibangun Kopdes Merah Putih. Agrinas Pangan menargetkan pembangunan gerai Kopdes Merah Putih dapat mencapai 2.930 titik per hari.

    Halaman 2 dari 2

    (ada/ara)

  • Ibunda Helwa Bachmid Bongkar Fakta Pernikahan Siri Anaknya dengan Habib Bahar, Saya Terhipnotis

    Ibunda Helwa Bachmid Bongkar Fakta Pernikahan Siri Anaknya dengan Habib Bahar, Saya Terhipnotis

    GELORA.CO –  Helwa Bachmid kembali angkat bicara membalas pernyataan Fadlun Faisal Balghoits istri sah Habib Bahar bin Smith.

    Bersama sang ibu keduanya tampil live bersama membantah semua tudingan yang dilayangkan.

    Adapun Helwa Bachmid tak terima dengan ucapan ‘masukin kandang’ yang dinilai tak pantas.

    “Saya dihina-hina, saya dikatai kambing. Saya manusia bukan binatang,” seru Helwa Bachmid sambil menangis saat live TikTok @helbachmidpada Senin (17/11/2025) melansir dari Tribunnews.com.

    Suara sang ibunda pun menenangkan Helwa Bachmid.

    “Ya Allah, kamu pikir kita ini kambing? Kami ini manusia, kamu bisa tanggung jawab sama ucapan kamu? Kamu punya pendidikan percuma, apa itu bilang manusia kambing. Sabar, Allah cuma satu, Allah kasih yang terbaik buat kau, jangan kau takut,” ucap sang ibunda menenangkan Helwa Bachmid.

    Dalam live yang sama, ibunda pun membuat klarifikasi bahwa tak mengetahui anaknya menikah siri.

    “Kalau saya anak saya nikah siri, buat apa? Buat apa saya kasih? Anak saya itu banyak yang minta, artis pun minta. Dia bilang nanti dulu dia belum mau menikah. Kalau saya tahu nikah siri, ngapain (diizinkan) menikah dengan orang seperti itu. Saya jadi bodoh dari mana gatau. Kok saya kasih nikah, tidak ada uang pun saya mau. Saya terhipnotis,” lanjut ibunda Helwa Bachmid.

    Helwa Bachmid justru semakin histeris mengenang kebersamaan dengan Habib Bahar bin Smith.

    Ia mengaku sudah menjadi istri yang berbakti bagi suaminya.

    “Saya sudah turutin apa katanya, kalau selesai sholat cium kakinya dia bilang ‘gak ada istri-istrinya yang cium kakinya setelah sholat’ cuman aku yang berbakti sama suamiku, cuman aku! Tapi suamiku, tega tega ninggalin aku yang seperti ini,” seru Helwa Bachmid.

    Setelah selesai menangis histeris, Helwa menjawab tudingan banyak drama dari istri sah Habib Bahar bin Smith.

    “Heh kamu antek-anteknya ya, bilang aku drama. Ini kenyataan hidup, ingat itu! Aku ga punya urusan sama si Fadlun, aku punya urusan sama si Bahar!” tegas Helwa sambil meluapkan emosinya.

    “Kenapa gak Bahar yang klarifikasi, malah Fadlun yang sok-sok an klarifikasi,” lanjutnya.

    “Ini bukan drama komedi, situ yang drama,” sahut ibunda Helwa.

    “Ini bukan film, bukan drama, ini kisah nyata untuk perempuan-perempuan di sana supaya tahu,” lanjutnya.

    “Bahar iming-imingkan mau mau umrohkan mau saya, mau ke Turki, mau ke Italia,mau ke Bali. Semuanya nihil, mau dibeiin mobil, mau dibeliin rumah. Tau-taunya rumahnya ngontrak!” tegas Helwa.

    Di satu sisi, istri sah Habib Bahar bin Smith Fadlun Faisal Balghoits langsung mengomentari video tersebut.

    Ia meluruskan, tak pernah mengatakan sosok Helwa kambing.

    Tangisan Helwa pun membuat Fadlun yakin model asal Kalimantan tersebut tengah casting drama.

    “Perasaan gw cuman ngomong mau masukin kandang aja, tapi diframing yang nggak-nggak.

    Kayaknya lagi casting buat persiapan syuting drama Indosiar,” tulis @official_fadlunbalghoits.