Dua Bos Asosiasi Pengusaha Berkurban di Masjid Al-Azhar
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Anindya Novyan Bakrie menyalurkan satu ekor sapi kurban ke
Masjid Al-Azhar
, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
“Yang sudah berkurban di sini salah satunya adalah Ketua Kadin, Bapak Anindya,” ujar Kepala Kantor Masjid Al-Azhar, Tatang Komara, saat ditemui
Kompas.com
, Kamis (5/6/2025).
Selain Anindya, Tatang juga menyebutkan bahwa salah satu pejabat lainnya, yaitu Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Syariah, TB Imam Taufik, juga menyalurkan satu ekor sapi kurban di Masjid Al-Azhar.
“Yang kedua, Ketua Umum HIPMI Syariah. Beliau juga menitipkan
hewan kurban
di sini,” ucap Tatang.
Hingga saat ini, Tatang belum dapat memastikan apakah masih ada pejabat lain yang akan menyalurkan hewan kurban di masjid tersebut.
“Biasanya, para pejabat lain baru menyalurkan hewan kurban pada malam takbiran nanti,” jelasnya.
Hingga Kamis (5/6/2025), Masjid Al-Azhar telah menerima ratusan hewan kurban dari masyarakat. Menurut Tatang, jumlah tersebut terdiri dari 28 ekor sapi dan 210 ekor kambing.
Proses penyembelihan hewan kurban di Masjid Al-Azhar direncanakan akan dilaksanakan pada Sabtu (7/6/2025).
“Karena waktu masih panjang, kami masih punya waktu dua hari. Proses pemotongan akan dilakukan pada hari Sabtu,” tambahnya.
Pengurus Masjid Al-Azhar juga bakal menerjunkan dokter hewan pada saat proses penyembelihan hewan kurban.
Langkah ini diambil guna memastikan daging hewan kurban yang disalurkan kepada masyarakat aman dan layak untuk dikonsumsi.
Tatang menegaskan bahwa para pekurban diwajibkan memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) saat menyerahkan hewan kurbannya ke Masjid Al-Azhar.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Hewan: Kambing
-

Sembelih Kurban Dapat Sertifikat Halal, Ini 5 RPH Resmi di Sumenep!
Sumenep (beritajatim.com) – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep menyiapkan lima Rumah Pemotongan Hewan (RPH) halal untuk Idul Adha 2025. Lima RPH tersebut berada di Kecamatan Kota Sumenep, Lenteng, Ganding, Manding, dan Kecamatan Talango.
“Kami persilahkan kalau masyarakat ingin menyembelih hewan kurban di RPH. Nanti akan ada sertifikat halal, karena hewan kurban yang disembelih di RPH akan memenuhi syarat yang ditentukan,” kata Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, Kamis (05/06/2025).
Ia menjelaskan, ada 10 juru sembelih halal (Juleha) yang dimiliki Sumenep. Mereka merupakan juru sembelih yang mengantongi sertifikat penyembelih halal. “Kalau proses penyembelihannya sudah sesuai dengan syarat-syarat halal, otomatis masyarakat yang berkurban atau yang menerima daging kurban akan merasa aman,” terangnya.
Ia menambahkan, semakin mendekati Idul Adha, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep mengintensifkan pengawasan kesehatan hewan kurban. Para petugas kesehatan hewan turun langsung ke lapak-lapak musiman yang menjual hewan kurban, baik kambing mapun sapi, untuk melakukan pengecekan kesehatan hewan kurban, guna memastikan bahwa hewan kurban yang dijual sehat dan memenuhi syarat untuk dijadikan hewan kurban.
Bahkan DKPP juga memberikan beberapa panduan memilih hewan kurban yang sehat dan cukup umur. Panduan bagi masyarakat yang akan membeli hewan kurban tersebut ditulis pada banner yang disebar di lapak-lapak musiman. (tem/kun)
-

Thailand Laporkan Kasus Antraks, Makan Daging Sapi Mentah Jadi Biang Keroknya
Jakarta –
Thailand telah melaporkan kematian manusia pertama yang terkait antraks dalam 30 tahun. Kejadian yang terjadi di Mei 2025 itu memicu satu orang meninggal dan tiga dirawat di rumah sakit.
Dilaporkan Bangkok Post, kasus terbaru tercatat pada 1 Juni 2025 pada pasien berusia 53 tahun di Sa Kaeo dengan riwayat sering makan daging sapi mentah.
Dr Tarapong Kabko, kepala kesehatan masyarakat Sa Kaeo, mengatakan pria itu memiliki luka terbuka di kepalanya, bagian belakang lehernya, dan anggota tubuhnya. Tes kemudian mengonfirmasi bahwa pria itu terinfeksi antraks.
Dia mengatakan pasien itu mengakui bahwa dia sering mengonsumsi daging sapi mentah sambil minum alkohol, yang terakhir minggu lalu. Kepala kesehatan provinsi percaya pasien itu terinfeksi oleh daging mentah.
Dr Tarapong memperingatkan orang-orang di distrik Muang dan daerah sekitarnya untuk tidak menyentuh sapi, kambing, atau domba yang sakit atau mati secara tidak wajar, dan hanya makan makanan yang dimasak.
Pihak berwenang menekankan bahwa dalam keadaan apa pun orang tidak boleh mengonsumsi daging dari hewan yang mati dalam kondisi yang tidak jelas atau mencurigakan. Pelaporan yang cepat akan membantu mencegah infeksi lebih lanjut.
Antraks adalah penyakit menular serius yang disebabkan oleh bakteri pembentuk spora Bacillus anthracis. Penyakit ini terutama menyerang ternak seperti sapi, domba, dan kambing, tetapi manusia dapat terinfeksi melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau produk hewan yang terkontaminasi.
Pada tanggal 30 April, Kantor Kesehatan Umum Mukdahan mengonfirmasi wabah antraks setelah kematian seorang penduduk setempat pada tanggal 27 April. Wabah tersebut mengakibatkan empat infeksi dan satu kematian, tetapi dinyatakan terkendali pada tanggal 7 Mei.
(kna/kna)
-

Bank Artha Graha Internasional Salurkan Puluhan Hewan Kurban
Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (Bank Artha Graha Internasional) menyalurkan puluhan ekor sapi dan kambing sebagai hewan kurban dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah. Penyaluran ini dilakukan melalui jaringan cabang Bank Artha Graha Internasional yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia dan menyasar masyarakat prasejahtera yang berhak menerima daging kurban.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSSR) yang secara konsisten dijalankan oleh Bank Artha Graha Internasional. Langkah tersebut juga menjadi kontribusi nyata dalam membangun masyarakat yang lebih inklusif dan berdaya.
Tak hanya dilakukan oleh pihak bank, kegiatan penyaluran hewan kurban ini juga melibatkan Artha Graha Peduli (AGP), Artha Graha Group (AGG), dan Artha Graha Network (AGN). Ketiganya secara sinergis berperan dalam pendistribusian hewan kurban ke berbagai titik di Indonesia, menegaskan bahwa semangat Idul Adha adalah momen berbagi dan mempererat ikatan sosial antar masyarakat.
Sekretaris Perusahaan Bank Artha Graha Internasional, Rumi Kreshna Wibowo menuturkan, kegiatan kurban ini merupakan bentuk nyata dari kepedulian terhadap sesama. Mengingat, keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya diukur dari sisi bisnis melainkan sejauh mana memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Sebagai institusi keuangan yang berlandaskan prinsip keberlanjutan, kami percaya bahwa keberhasilan tidak hanya diukur dari sisi bisnis, tetapi juga dari sejauh mana kami bisa memberikan manfaat kepada masyarakat. Penyaluran hewan kurban ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap sesama, terutama mereka yang membutuhkan,” ujar Rumi dalam keterangan tertulis, Kamis (5/6/2025).
Untuk diketahui, seluruh hewan kurban yang disalurkan telah melalui proses pemeriksaan kesehatan yang ketat sesuai standar yang berlaku. Setelah penyembelihan dilakukan sesuai syariat, daging kurban didistribusikan langsung kepada masyarakat yang berhak, terutama kaum dhuafa dan keluarga prasejahtera yang tersebar di berbagai pelosok daerah.
Sementara itu, Ketua Umum Artha Graha Peduli (AGP), Heka Hertanto menyatakan, semangat Idul Adha sejalan dengan misi kemanusiaan yang diusung oleh AGP. Ia pun menekankan bahwa kurban bukan hanya simbol ketakwaan kepada Allah SWT, tetapi juga wujud nyata dari pengorbanan, solidaritas sosial, dan kepedulian terhadap sesama.
“Kami di Artha Graha Peduli meyakini bahwa berkurban bukan hanya tentang menyembelih hewan, tetapi tentang menyembelih ego dan ketidakpedulian dalam diri kita. Itulah kurban sejati pengorbanan untuk membantu yang membutuhkan dan membangun karakter bangsa yang lebih empatik dan bertanggung jawab,” ujar Heka Hertanto.
Sebagai lembaga perbankan nasional, Bank Artha Graha Internasional terus berupaya menjalankan perannya tidak hanya dalam menyediakan layanan keuangan, tetapi juga sebagai agen pembangunan sosial. Melalui kegiatan seperti penyaluran hewan kurban ini, bank ingin memperkuat kehadirannya di tengah masyarakat, tidak hanya sebagai penyedia jasa keuangan, tetapi juga sebagai mitra dalam membangun bangsa.
(rah/rah)
-

Jaktim siapkan tiga RPH untuk potong ratusan hewan kurban
Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Timur menyiapkan sebanyak tiga rumah pemotongan hewan (RPH) di wilayah setempat dengan kapasitas pemotongan ratusan hewan kurban saat Idul Adha 1446 Hijriah.
“Ada tiga RPH di Jakarta Timur yang memang memiliki kapasitas pemotongan hewan kurban banyak, hingga mencapai ratusan saat Idul Adha besok,” kata Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Timur, Taufik Yulianto saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Pertama, di Jalan Raya Penggilingan Nomor 25, Cakung (RPH Cakung) yang mampu melakukan pemotongan sapi berkapasitas 50 ekor per hari sampai cacah. Namun bisa mencapai 100 ekor sapi per hari jika hanya karkas.
Pemotongan hingga dicacah berarti hewan dipotong-potong menjadi kecil-kecil. Sedangkan dikarkas berarti bagian tubuh sapi hanya disembelih, dikuliti, dikeluarkan jeroannya, lalu dipisahkan kepala, kaki, organ reproduksi, ambing, ekor dan lemak berlebih.
Kedua, RPH di RT 01/RW 03, Kelurahan Jati, Pulogadung, yang mampu melakukan pemotongan kambing mencapai 300 ekor per hari.
“Terakhir, ada RPH Cilangkap yang mampu melakukan pemotongan sapi dan kambing sebanyak 20-30 ekor per hari,” ujar Taufik.
Taufik menjelaskan, pemotongan hewan kurban di RPH lebih mengutamakan kesehatan hewan kurban, kebersihan dan keamanan.
RPH juga menyediakan fasilitas yang memadai untuk memastikan proses penyembelihan dan pengolahan daging dilakukan dengan benar, higienis dan sesuai dengan standar keamanan pangan serta syariat Islam.
Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur hingga saat ini sudah memeriksa sebanyak 15 ribu lebih hewan kurban di lokasi penampungan yang ada di 10 kecamatan se-Jakarta Timur menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.
Sebanyak 15.631 hewan kurban tersebut berasal dari 204 titik lokasi penampungan dan penjualan hewan kurban di Jakarta Timur, yang terdiri dari 5.896 ekor sapi, 7.828 ekor kambing, 1.906 ekor domba dan satu ekor kerbau.
Kecamatan Cakung 2.297 ekor dari 25 titik, Pasar Rebo 977 ekor (12 lokasi), Makasar 1.058 ekor (13 lokasi), Duren sawit 781 ekor (15 lokasi) dan Kramat Jati 2.407 ekor (24 lokasi).
Lalu, Cipayung 3.021 ekor (37 lokasi), Matraman 832 ekor (9 lokasi), Ciracas 2.152 ekor (28 lokasi), Pulogadung 772 ekor (28 lokasi) dan Jatinegara 1.298 ekor dari 13 lokasi.
Pemeriksaan kesehatan meliputi kesehatan kuku, badan, mulut, lidah dan lain sebagainya termasuk kebersihan dan kelayakan tempat penampungan. Hewan kurban juga dicek usianya, dan pengecekan penyakit mulut dan kuku (PMK), flu, antraks ataupun penyakit lainnya.
Selain itu, dilakukan pengecekan dan pemeriksaan surat kesehatan hewan kurban dari daerah asal untuk mengantisipasi hewan kurban yang terjangkit penyakit menjelang Idul Adha hingga bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha ditambah tiga hari tasyrik.
Kemudian juga pemeriksaan tanda-tanda penyakit ataupun cacat fisik yang dapat mempengaruhi kualitas kurban. Jika hasil tersebut menunjukkan hewan dalam kondisi sehat, maka Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) akan diterbitkan.
Namun, jika ditemukan kecurigaan terhadap kasus PMK pada hewan kurban, masyarakat dapat melapor kepada petugas Suku Dinas (Sudin KPKP) wilayah setempat untuk mendapatkan penanganan.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Ancol gratiskan tiket masuk menjelang Shalat Idul Adha 1446 Hijriah
Jakarta (ANTARA) – PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk menggratiskan tiket masuk bagi warga yang akan melaksanakan Shalat Idul Adha 1446 Hijriah destinasi wisata yang ada di Jakarta Utara tersebut pada Jumat (6/6).
“Untuk masyarakat yang akan Shalat Idul Adha di Stone Area Symphony of The Sea Ancol dan akses masuk dibebaskan di pintu gerbang sampai pukul 07.00 WIB,” kata Corporate Communication PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Daniel Windriatmoko di Jakarta, Kamis.
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk mengundang seluruh masyarakat untuk mengikuti Shalat Idul Adha bersama yang akan dilaksanakan di Stone Area Symphony of The Sea Ancol pada hari Jumat tanggal 6 Juni 2025 pukul 07.00 WIB.
“Shalat Idul Adha kali ini akan dipimpin oleh khatib Prof KH Sam’ani Sya’roni yang merupakan ulama dan cendekiawan yang inspiratif dan penuh hikmah,” kata dia.
Dalam menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk mengusung tema “Semangat Bekurban: Berbagi dan Perkuat Ukhuwah”.
Tema ini sebagai wujud nyata komitmen dalam mempererat tali persaudaraan dan meningkatkan kepedulian sosial di tengah masyarakat.
“Idul Adha merupakan momentum suci yang mengajarkan kita tentang pengorbanan, keikhlasan dan pentingnya berbagi kepada sesama,” kata dia.
Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Winarto menyampaikan semangat berkurban adalah cerminan kepedulian dan solidaritas. Dengan berbagi tidak hanya memberikan materi, tetapi juga mempererat hubungan sosial dan membangun rasa kebersamaan yang kuat.
“Ini adalah nilai utama yang ingin kami tanamkan dalam setiap kegiatan Idul Adha di Ancol,” kata dia.
Melalui program kurban yang diselenggarakan, Ancol menyalurkan hewan kurban kepada masyarakat kurang mampu juga lembaga sosial dan keagamaan di sekitar kawasan Ancol.
Total ada 23 ekor hewan kurban yang disalurkan yang terdiri dari sembilan ekor sapi dan 14 ekor kambing.
Penyaluran ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kewajiban ibadah, tetapi juga sebagai sarana memperkuat ukhuwah atau ikatan persaudaraan yang kokoh dan harmonis.
“Kami mengajak seluruh warga, pengunjung, dan karyawan Ancol untuk hadir dan merasakan kebersamaan dalam ibadah, sekaligus memperkuat tali persaudaraan di momen yang penuh berkah ini,” kata dia.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Kado Idul Adha 2025: Bupati Pacitan dan Presiden Prabowo Kompak Sumbang Hewan Kurban
Pacitan (beritajatim.com) – Pada momentum Idul Adha 1446 Hijriah, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menyerahkan hewan kurban berupa satu ekor sapi dan 12 ekor kambing kepada masyarakat. Sapi jenis limosin dengan bobot sekitar 500 kilogram tersebut dibeli dari peternak lokal di Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan, seharga Rp36 juta.
Sapi tersebut diserahkan kepada warga Dusun Kepuh, Desa Ploso, Kecamatan Punung. Sementara itu, 12 ekor kambing didistribusikan ke masing-masing dari 12 kecamatan di Kabupaten Pacitan.
“Dua ekor sapi, satu dari Presiden RI Prabowo, dan 12 kambing kami bagikan kepada warga yang membutuhkan di 12 kecamatan,” ujar Bupati Indrata Nur Bayuaji usai menyerahkan sapi kurban secara simbolis di depan Pendopo Kabupaten Pacitan, Kamis (5/6/2025).
Selain menyerahkan sapi pribadi, Bupati juga menyampaikan bantuan kurban dari Presiden RI Prabowo Subianto berupa satu ekor sapi yang diserahkan kepada Pondok Pesantren Al Anwar, Kelurahan Ploso, Pacitan.
Mas Aji, sapaan akrab Bupati, berharap semangat berkurban ini mendorong masyarakat untuk terus meningkatkan empati dan berbagi kepada sesama.
“Semoga masyarakat yang mampu bisa ikut berkurban, sehingga yang kurang mampu juga bisa ikut menikmati,” harapnya.
Terkait sapi bantuan Presiden, Bupati mengapresiasi kualitas peternakan di Pacitan. “Kalau melihat sapi yang dibeli Presiden dari peternak Pacitan ini besar-besar. Artinya peternak kita mumpuni dalam beternak. Semoga ke depan semakin banyak peternak unggul dan kita dijauhkan dari wabah seperti PMK maupun antraks,” pungkasnya.
Adapun sapi Presiden dibeli dari Tukiman, peternak asal Desa Kledung, Kecamatan Bandar, Pacitan. Tukiman mengaku terharu dan bangga karena sapi limosin peliharaannya dipilih sebagai hewan kurban Presiden.
“Sapi ini hasil anakan dari induk yang ada di rumah, melalui proses inseminasi buatan. Saya pelihara selama 3,5 tahun,” ungkap Tukiman saat membawa sapinya ke Pendopo Pacitan.
Ia menjelaskan, sapi seberat 900 kilogram tersebut diberi pakan seimbang antara hijauan dan konsentrat. “Polar atau pakan perangsang hanya saya beri dua piring saat masih kecil. Saat besar, sekitar 10 kilogram per hari ditambah rumput secukupnya untuk memperlebar tulang rusuk,” jelasnya.
Sapi itu akhirnya dibeli melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pacitan dengan harga Rp80 juta.
“Saya bersyukur karena sapi saya memenuhi kriteria kesehatan dan dibeli oleh Presiden. Senang, tapi juga sedih harus berpisah dengan peliharaan saya ini,” ujarnya dengan haru. [tri/aje]
-

Jelang Iduladha 2025, Yogyakarta Perketat Pemeriksaan Hewan Kurban
Yogyakarta, Beritasatu.com – Menyambut hari raya Iduladha 1446 H, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta gencar melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban. Langkah ini dilakukan untuk memastikan hewan kurban yang akan disembelih dalam kondisi sehat, bebas penyakit, dan layak konsumsi oleh masyarakat.
Salah satu lokasi pemeriksaan intensif dilakukan di Jalan Sidikan, Kota Yogyakarta. Petugas kesehatan hewan dikerahkan untuk mengecek kondisi fisik sapi, kambing, dan domba.
“Pemeriksaan meliputi mata, hidung, mulut, kulit, dan kuku. Tujuannya untuk mendeteksi tanda-tanda penyakit,” jelas petugas pemantau kesehatan hewan, Imam Abror kepada Beritasatu.com, Rabu (4/6/2025).
Petugas menemukan beberapa kasus, seperti mata belekan, kaki pincang, dan kondisi tidak normal akibat perjalanan panjang dari luar kota ke Yogyakarta. Hewan-hewan dengan kondisi tersebut diminta tidak dijual.
“Untuk penanganan lebih lanjut, kami sarankan pemilik hewan mengobati sendiri atau membawa ke Poliklinik Hewan Kota Yogyakarta,” tambah Imam.
Sementara itu, para pedagang hewan kurban mulai merasakan peningkatan penjualan. Hewan yang paling banyak dicari adalah domba dengan kisaran harga Rp 3 juta hingga Rp 3,5 juta per ekor.
“Biasanya pembeli mencari domba seharga Rp 3 juta sampai Rp 3,5 juta,” ujar Deden, salah satu pedagang hewan kurban.
Pemeriksaan yang ketat ini diharapkan dapat memastikan seluruh daging kurban yang dibagikan saat Iduladha aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH) bagi masyarakat.
Langkah proaktif ini menunjukkan komitmen Pemkot Yogyakarta dalam menjaga kesehatan masyarakat sekaligus menghormati nilai religius dan syariat kurban.
/data/photo/2025/06/05/68414995e35b5.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/05/68411b6a499a3.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5243343/original/003926200_1749102174-1000924389.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)