Hewan: Kambing

  • Pemkot Mojokerto Salurkan 18 Hewan Kurban, Termasuk Bantuan Sapi dari Presiden Prabowo

    Pemkot Mojokerto Salurkan 18 Hewan Kurban, Termasuk Bantuan Sapi dari Presiden Prabowo

    Mojokerto (beritajatim.com) — Dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menyalurkan sebanyak 18 hewan kurban yang terdiri dari 11 ekor sapi dan tujuh ekor kambing, Jumat (6/6/2025). Termasuk satu ekor sapi kurban dari Presiden Prabowo Subianto.

    Hewan-hewan kurban ini merupakan hasil gotong royong dari jajaran pejabat Pemkot, mulai dari Wali Kota, Wakil Wali (Wawali) Kota, Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot), Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pengurus, hingga anggota Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) se-Kota Mojokerto.

    Penyerahan hewan kurban dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari dalam upacara yang digelar di Rumah Potong Hewan (RPH) Sekar Putih, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari. Sebanyak tujuh ekor kambing disalurkan dalam kondisi hidup.

    Sebanyak tujuh ekor kambing tersebut diserahkan epada berbagai lembaga, yayasan, masjid, dan musala di Kota Mojokerto. Selain itu, satu ekor sapi disembelih dan dagingnya dibagikan kepada pondok pesantren (ponpes) dan masyarakat yang berhak menerima.

    Satu ekor sapi disalurkan dalam kondisi hidup kepada Yonif 503/Mayangkara, dan satu ekor sapi lainnya ke Lapas Mojokerto. Sementara delapan ekor sapi lainnya disembelih dan dagingnya didistribusikan kepada sekitar 1.800 tenaga non-ASN yang tersebar di berbagai instansi di Kota Mojokerto.

    “Ini wujud nyata dari semangat berbagi, kebersamaan, dan kepekaan sosial aparatur sipil negara kepada sesama. Idul Adha bukan hanya sekadar hari raya keagamaan, tetapi ini adalah sebuah momen spiritual yang sangat dalam. Kita bisa mengambil hikmah dari ketaatan total Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS kepada perintah Allah SWT,” ungkapnya.

    Usai penyerahan, Ning Ita (sapaan akrab, red) juga meninjau langsung satu ekor sapi kurban dari Presiden Prabowo Subianto. Sapi tersebut disalurkan ke Masjid Babussalam, Lingkungan Kuwung, Kelurahan Meri, Kecamatan Magersari.

    “Semoga barokah, dan bermanfaat untuk masyarakat,” pungkas orang nomor satu di lingkungan Pemkot Mojokerto ini.

    Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto pada Idul Adha 1446 H ini menyalurkan sebanyak 985 ekor sapi ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk Kota Mojokerto. [tin/aje]

  • Pengalaman Hunting Torpedo Kambing, Biang Asam Urat yang Diam-diam Jadi Incaran

    Pengalaman Hunting Torpedo Kambing, Biang Asam Urat yang Diam-diam Jadi Incaran

    Jakarta

    Di setiap momen Idul Adha, torpedo kambing kerap menjadi bagian daging kurban favorit, khususnya bagi laki-laki yang telah menikah. Bukan tanpa alasan, torpedo dianggap memiliki khasiat untuk meningkatkan vitalitas pria. Lalu, apakah torpedo masih menjadi rebutan?

    Budi (47) warga Jakarta Selatan mengatakan torpedo memang masih menjadi bagian tubuh kambing favorit sebagian pria. Namun, di kampungnya, agar tak menjadi rebutan maka diaturlah penerima sesuai prioritas.

    “Pertama itu hak orang yang berkurban. Ada kaki, torpedo, dan butut, nah yang berkurban ditawarin. Kalau dia nggak mau, kami lelang ke panitia. Kami punya catatan, misal si A sudah dapat tahun ini, tahun depan dia nggak bisa dapat lagi, gantian,” kata Budi kepada detikcom saat ditemui di Jakarta Selatan, Jumat (6/6/2025).

    Torpedo kambing jadi buruan di setiap momen Idul Adha, termasuk hari ini, Jumat (6/6/2025). Foto: Devandra Abi Prasetyo/detikHealth

    Terkait efek torpedo, Iranda (32) tahun mengaku memang benar testis kambing tersebut bisa memberikan dampak baik ke tubuhnya. Menurutnya, setelah makan torpedo, tubuhnya merasa lebih segar.

    “Rasanya sama kayak daging, kenyal. Biasanya saya sate. Buat saya bikin ‘seger’ gitu, efeknya wah langsung. Makan sekali efeknya di saya bisa semingguan, seger gitu,” kata Iranda.

    Petugas memotong hewan kurban, menyisakan torpedo kambing jantan bergelantungan. Foto: Devandra Abi Prasetyo/detikHealth

    Berbeda dengan Iranda, Rizal (60) warga Jakarta Selatan mengatakan khasiat terkait vitalitas pada torpedo hanya perihal sugesti. Menurutnya, torpedo tidak benar-benar bisa meningkatkan vitalitas pria.

    “Saya mulai makan torpedo itu dari SMA sudah sering makan, kadang-kadang makan di warung. Sekarang saya sudah hampir 60 tahun,” kata Rizal.

    “Kalau untuk membantu ereksi segala macam, saya rasa sugesti saja. Kalau sugesti kita bikin kuat, ya kuat, kalau nggak ya nggak,” sambungnya.

    Sebagai seseorang yang sudah sering mengonsumsi torpedo, menurut Rizal rasa dari testis tersebut bahkan lebih enak daripada daging kambing itu sendiri.

    “Torpedo itu lebih enak dari daging, super lebih enak. Dia nggak kenyal, kalau digigit hancur kayak ada ‘pasir’-nya gitu. Kalau digigit hancur dia,” tutupnya.

    NEXT: Pendapat dokter soal efek torpedo kambing

    Terkait klaim torpedo kambing bisa meningkatkan libido, spesialis penyakit dalam dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr Ray Rattu, SpPD memberikan pendapat. Menurutnya, beberapa studi memang menyebut torpedo kambing mengandung zat bioaktif testosteron, yang dikaitkan dengan hormon seksual pria.

    Meski begitu, efek torpedo kambing masih menjadi perdebatan di kalangan medis. Ada beberapa studi yang mendukung kaitannya dengan libido, namun tidak semuanya demikian.

    “Jadi sekali lagi, ini pro-kontra,” jelasnya kepada detikcom.

    Namun demikian, ia membenarkan bahwa bagian daging jeroan kambing yang satu ini memang punya manfaat bagi kesehatan. Kandungan protein, vitamin dan mineralnya relatif tinggi pada torpedo.

    Penting juga untuk diingat, torpedo seperti halnya jeroan kambing yang lain adalah sumber utama protein pembentuk asam urat yakni purin. Kalaupun mau menyantapnya, dr Ray menyarankan untuk tidak berlebihan.

    “Torpedo juga bisa meningkatkan asam urat karena kandungan protein yang cukup tinggi,” lanjutnya.

    Simak Video “Video: Makan Torpedo Kambing Bisa Tingkatkan Vitalitas? Ini Kata Dokter”
    [Gambas:Video 20detik]

  • 9 Sapi dan 14 Kambing Kurban Disembelih di Ancol Hari Ini
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Juni 2025

    9 Sapi dan 14 Kambing Kurban Disembelih di Ancol Hari Ini Megapolitan 6 Juni 2025

    9 Sapi dan 14 Kambing Kurban Disembelih di Ancol Hari Ini
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – PT Pembangunan Jaya
    Ancol
    menggelar penyembelihan hewan kurban pada Idul Adha hari ini, Jumat (6/6/2025).
    Ada sembilan sapi dan 14 kambing yang disembelih di area nursery Pantai Carnaval Ancol.
    “Sebanyak 9 ekor sapi dan 14 ekor kambing dilakukan pemotongan hari ini,” ujar Humas Ancol Daniel Windroatmoko kepada
    Kompas.com,
    Jumat (6/6/2025).
    Usai hewan kurban disembelih, dagingnya akan dibagikan melalui yayasan agar lebih tepat sasaran.
    Setelah itu, yayasan yang akan mendistribusikan kepada warga sekitar Ancol dan seluruh stakeholder yang telah ditentukan.
    “Didistribusikan di seluruh wilayah Ancol dan sekitarnya, dan
    stakeholder
    yang ada di sekitar Ancol seperti Kecamatan Sunter, Kecamatan Pademangan, dan kelurahan lainnya,” kata Daniel.
    Jumat pagi tadi, Ancol juga menggelar shalat Idul Adha di tepi pantai. Sebanyak ribuan jemaah mengikuti ibadah dengan khusyuk. 
    Ancol juga menggratiskan tiket masuk bagi pengunjung yang datang sebelum pukul 07.00 WIB untuk shalat Idul Adha. 
    Setelah beribadah, pengunjung bisa langsung melipir ke pantai Ancol.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gereja Katedral Jakarta Sumbang Sapi Kurban ke Masjid Istiqlal
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Juni 2025

    Gereja Katedral Jakarta Sumbang Sapi Kurban ke Masjid Istiqlal Megapolitan 6 Juni 2025

    Gereja Katedral Jakarta Sumbang Sapi Kurban ke Masjid Istiqlal
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Gereja Katedral
    , Jakarta Pusat, menyumbang
    hewan kurban
    sapi ke Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
    Hewan kurban
    dari Gereja Katedral ini akan disembelih besok, Sabtu (7/6/2025).
    “Satu ekor sapi untuk Istiqlal,” ucap Humas Gereja Katedral Susyana Suwadie saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Jumat (6/6/2025).
    Selain sapi, Gereja Katedral juga menyumbang dua ekor kambing ke Polsek Sawah Besar dan Koramil.
    “Ke Polsek Sawah Besar dan Koramil masing-masing satu kambing,” ujar Susyana.
    Susyana mengatakan, alasan Gereja Katedral ikut berkurban karena mengikuti Arah Dasar Keuskupan Agung Jakarta 2025 yang menekankan betapa pentingnya peduli terhadap saudara yang lemah.
    “Arah Dasar Keuskupan Agung Jakarta 2025 yaitu kepedulian lebih terhadap saudara-saudara yang lemah dan miskin,” ucap Susyana.
    Untuk diketahui, ratusan hewan kurban baik dari presiden, wakil presiden, pejabat, maupun warga sudah terkumpul di Masjid Istiqlal, Gambir, Jakarta Pusat.
    “Kita ada 50 sapi dan 79 kambing. Insya Allah itu akan disembelih besok,” beber Plh Ketua Badan Pengelola
    Masjid Istiqlal
    Mulawarman saat diwawancarai di lokasi, Jumat..
    Ratusan ekor hewan itu disembelih esok hari karena hari
    Idul Adha
    bertepatan dengan hari Jumat yang waktunya terbatas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tips Ampuh Mengolah Daging Kurban Agar Empuk dan Tidak Amis – Page 3

    Tips Ampuh Mengolah Daging Kurban Agar Empuk dan Tidak Amis – Page 3

    Jenis hewan yang umum dijadikan kurban adalah sapi, kerbau, kambing, dan domba. Masing-masing memiliki karakteristik daging yang berbeda. Contohnya, sapi Brahman tahan terhadap iklim panas dan menghasilkan karkas sekitar 40-50% dari bobot hidupnya.

    Sapi Simental memiliki pertumbuhan yang cepat, otot yang padat, serta daging yang empuk dengan lemak yang rendah. Sementara itu, sapi Ongole memiliki daging yang tebal dan berlemak. Sapi Madura dikenal adaptif terhadap iklim panas dan memiliki bobot hingga 500 kg.

    Dalam memilih hewan kurban, penting untuk memperhatikan aspek syariat Islam, seperti kesehatan dan usia hewan. Pastikan hewan yang dipilih memenuhi syarat agar ibadah kurban sah dan diterima.

  • Cacing Hati Ancam Kualitas Daging Kurban, Ini Kata Dokter Hewan

    Cacing Hati Ancam Kualitas Daging Kurban, Ini Kata Dokter Hewan

    Surabaya, Beritasatu.com – Di tengah semarak perayaan Iduladha, penyakit cacing hati atau distomatosis mengintai menjadi ancaman kesehatan karena dapat menurunkan kualitas daging kurban dan berisiko bagi kesehatan jika daging terkontaminasi tersebut dikonsumsi oleh manusia.

    Distomatosis merupakan infeksi parasit yang menyerang organ hati hewan ternak seperti sapi dan kambing. Penyakit ini disebabkan oleh cacing trematoda, salah satunya fasciola hepatica, yang dapat merusak hati dan mengganggu fungsi pencernaan.

    Dokter hewan, drh Aditya Yudhana, menyebutkan distomatosis berdampak besar pada kualitas produksi ternak, terutama sapi karena infeksi cacing ini menyebabkan penyerapan nutrisi dari tubuh inang berkurang secara signifikan.

    “Cacing hati merupakan endoparasit yang menyerap nutrisi dari dalam tubuh inang. Semakin banyak jumlah cacingnya, semakin besar pula nutrisi yang hilang hingga menyebabkan malnutrisi,” jelas drh Aditya di Surabaya, Jumat (6/6/2025).

    Berkurangnya nutrisi pada hewan sapi, dikatakan drh Aditya, menyebabkan penurunan produksi susu. Sementara pada sapi potong, bobot daging yang dihasilkan akan menurun drastis, sehingga mempengaruhi nilai ekonomi hewan tersebut.

    Lebih lanjut drh Aditya Yudhana mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir. Daging sapi yang berasal dari hewan terinfeksi cacing fasciola tetap aman dikonsumsi karena parasit tersebut tidak hidup di jaringan otot atau daging.

    Penularan hanya terjadi jika manusia mengonsumsi tumbuhan atau sayuran yang terkontaminasi larva cacing (metacercaria) dan tidak diolah dengan benar.

    Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk mengolah makanan dengan benar sehingga higienis untuk dikonsumsi.

    “Cacing ini menempel di saluran empedu di dalam hati, bukan di daging. Bahkan jika cacing dewasa tidak sengaja termakan, tidak akan menyebabkan infeksi pada manusia,” ujarnya.

  • Makan Timun-Nanas Bantu Turunkan Kolesterol? Dokter Ungkap Faktanya

    Makan Timun-Nanas Bantu Turunkan Kolesterol? Dokter Ungkap Faktanya

    Jakarta

    Hari Raya Idul Adha tiba. Momentum ini kerap menjadi ajang ‘jor-joran’ atau berlebihan mengonsumsi daging dalam jumlah banyak.

    Orang-orang pun bersemangat mengolah daging kurban baik sapi, kambing, atau domba menjadi beragam masakan, terutama yang mengandung santan. Namun tak jarang, masyarakat dihantui ancaman kolesterol tinggi setelah kalap mengonsumsi olahan daging kurban.

    Beredar anggapan, makan timun dan nanas bisa membantu menurunkan kolesterol dalam tubuh. Walhasil beberapa orang percaya, makan timun setelah kalap mengkonsumsi olahan daging kurban bisa mencegah sederet efek buruk dari lonjakan kadar kolesterol. Lantas, bagaimana faktanya?

    Dokter spesialis penyakit dalam dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr Ray Rattu, SpPD, menjelaskan, makanan berserat seperti timun hingga nanas memang bermanfaat untuk membantu melancarkan pencernaan, terutama mengonsumsi berlemak seperti daging.

    Hal ini dikarenakan serat dapat mempercepat pergerakan usus, sehingga mengurangi sedikit penyerapan lemak di tubuh.

    Meskipun begitu, dr Ray menegaskan hingga kini belum ada penelitian yang menyatakan secara eksplisit terkait konsumsi timun atau nanas dapat langsung menurunkan kadar kolesterol.

    “Sekali lagi makanan-makanan berserat itu akan baik untuk ketika kita makan makanan berlemak,” kata dr Ray saat berbincang dengan detikcom, Rabu (4/6/2025).

    “Konsumsi timun atau nanas itu belum ada bukti yang konkret. Yang pasti kalau memang betul sudah terbukti bahwa ada kolesterol yang tinggi, tentu disiapkan obat-obat kolesterol yang harus dikonsumsi secara rutin,” imbuhnya lagi.

    Artinya, makanan berserat memang membantu proses pencernaan, tapi tidak serta-merta atau secara langsung bisa menjadi solusi utama untuk menurunkan kolesterol.

    (suc/up)

  • Pemkab Pasuruan Sembelih 128 Hewan Kurban pada Idul Adha 2025, Termasuk Bantuan Sapi dari Presiden

    Pemkab Pasuruan Sembelih 128 Hewan Kurban pada Idul Adha 2025, Termasuk Bantuan Sapi dari Presiden

    Pasuruan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Pasuruan menyembelih total 128 hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 2025. Rinciannya, sebanyak 21 ekor sapi dan 107 ekor kambing dibagikan ke pondok pesantren, masjid, panti asuhan, serta masyarakat kurang mampu di berbagai wilayah kabupaten.

    Penyerahan hewan kurban dilakukan secara simbolis oleh Bupati Pasuruan, M Rusdi Sutejo, di halaman Masjid Cheng Hoo Pandaan, Jumat pagi (6/6/2025), usai pelaksanaan Sholat Idul Adha. Prosesi tersebut turut disaksikan oleh pengurus masjid dan masyarakat setempat.

    Menurut Bupati Rusdi, seluruh hewan kurban telah didistribusikan sejak H-1 Idul Adha agar dapat langsung disembelih dan dibagikan pada hari raya. “Kami serahkan satu ekor sapi kepada Pengurus Masjid Cheng Hoo. Semoga setelah disembelih, dagingnya bisa dibagikan dan bermanfaat untuk warga yang membutuhkan,” ujar Mas Rusdi, sapaan akrabnya.

    Ia menambahkan, hewan-hewan kurban yang disalurkan merupakan kontribusi dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Pasuruan. Tradisi tersebut diharapkan dapat terus berlanjut dan bahkan berkembang ke depannya. “Mudah-mudahan jumlah hewan kurban tahun depan bisa lebih banyak lagi, agar manfaatnya makin dirasakan masyarakat,” imbuhnya.

    Selain dari Pemkab, Bupati Rusdi juga menyerahkan satu ekor sapi limosin berbobot 900 kilogram yang merupakan bantuan langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Sapi tersebut diperuntukkan bagi Masjid Cheng Hoo dan akan disembelih pada Sabtu (7/6/2025).

    Secara keseluruhan, Kabupaten Pasuruan menerima lima ekor sapi limosin dari Presiden. “Bantuan ini kami salurkan ke Ponpes Sidogiri, Ponpes Besuk Kejayan, dan Masjid Cheng Hoo,” jelas Bupati.

    Mas Rusdi juga menekankan pentingnya penyembelihan hewan kurban secara higienis dan sesuai syariat. “Kami berpesan agar penyembelihan dilakukan secara higienis agar daging tidak mudah terkontaminasi dan aman dikonsumsi,” tutupnya. [ada/suf]

  • Tips Foto Kurban Pakai Smartphone Biar Estetik dan Aman

    Tips Foto Kurban Pakai Smartphone Biar Estetik dan Aman

    Jakarta

    Penyembelihan hewan kurban saat Idul Adha menjadi momen menarik untuk dijepret. Darah kental yang berwarna merah dan rasa pasrah hewan kurban, pisau jagal yang super tajam dan tetesan keringat petugas saat membekap hewan pada detik-detik eksekusi.

    Semuanya menjadi momen yang sangat menarik, penuh drama dan menggugah emosi. Setidaknya secara visual, semuanya bisa dieksplorasi menjadi foto yang teatrikal. Akan tetapi, sebagai fotografer tentu terikat asas kepatutan.

    Beberapa foto yang pernah dihasilkan sampai memperlihatkan lelehan darah merah segar dan menyulut kontroversi. Juga wajah iba dan memelas hewan korban yang di-capture begitu close up sehingga menimbulkan tafsiran berbeda-beda.

    Apalagi kalau foto tersebut diunggah ke media sosial dan menjadi konsumsi publik, maka persoalan kepatutan tersebut perlu diperhatikan. Yakni bagaimana memotret proses ritual tersebut dengan wajar dan tidak dilebih-lebihkan.

    Pertama, juru potret bisa mengesampingkan emosi pembantaian dan kekerasan dalam foto-foto yang dihasilkan. Meski pada praktiknya tidak ada sama sekali praktik sadisme bahkan hewan tersebut disembelih di bawah kalimat takbir, namun bahasa foto mempunyai keterbatasan dan multitafsir.

    Sehingga, tanpa menghilangkan fakta, ada baiknya memotret hewan kurban tanpa perlu mengeksploitasi secara berlebihan. Buatlah foto-foto yang soft. Tidak secara vulgar memotret eksekusi dengan menampilkan tetesan darah yang mempunyai kesan berbeda bagi tiap-tiap individu.

    Kedua, kalaupun itu perlu ditampilkan, ada baiknya membuatnya menjadi format Hitam-Putih. Sehingga darah merah menjadi tidak begitu mencolok.

    Ketiga, pergunakan bahasa simbol yang relevan. Misalkan dengan foreground pisau jagal yang masih bersih dengan foreground hewan korban yang masih berdiri tegak. Atau bisa dengan memotret tanduknya saja setelah semua prosesi selesai.

    Keempat, hindari ekpresi foto yang sadistik. Misalkan wajah memelas hewan korban dengan anak-anak kecil yang bersorak-sorai. Beberapa foto di social media bahkan bisa bernilai sadis yakni menenteng kepala hewan. Kalaupun perlu dipotret, simpanlah untuk konsumsi pribadi saja.

    Kelima, jangan lupa pasca penyembelihan itu penting. Yakni proses kebersamaan saat memotong-motong daging, membagi dan memasaknya. Kalau perlu, kebersamaan kuliner yang ditonjolkan. Banyak sekali variasi kuliner dari daging sapi, kerbau atau kambing yang diwariskan dari nenek moyang. Tidak melulu sate dan sate.

    Dampak positifnya bisa membuat kesan bahwa Idul Adha merupakan proses berbagi dan bersyukur sebagai umat manusia. Selamat Hari Raya Idul Adha.

    (fyk/fyk)

  • Pastikan Penyembelihan Kurban Halal, Kementan Terjunkan 9.743 Petugas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Juni 2025

    Pastikan Penyembelihan Kurban Halal, Kementan Terjunkan 9.743 Petugas Megapolitan 6 Juni 2025

    Pastikan Penyembelihan Kurban Halal, Kementan Terjunkan 9.743 Petugas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Kementerian Pertanian
    (Kementan) menerjunkan 9.743 petugas di seluruh Indonesia untuk memantau proses
    penyembelihan hewan kurban
    sesuai syariat Islam dan dagingnya menjadi halal.
    “Saat ini kita menunjuk 9.743 petugas pemantau hewan kurban. Untuk Jabodetabek kurang lebih 145 orang,” ungkap Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Kementerian Pertanian Hary Suhada saat diwawancarai di Masjid Istiqlal, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (6/6/2025).
    Pemantauan itu dilakukan agar hewan kurban ketika disembelih dalam keadaan sehat dan layak.
    Selain itu, dengan adanya pemantauan, daging hewan kurban tersebut bisa terjamin keamanannya ketika dikonsumsi.
    “Supaya daging yang dikonsumsi terjamin, dan proses pemotongannya yang penting halal,” jelas Hary.
    Pemantauan ini juga dilakukan untuk hewan-hewan kurban yang terkumpul di
    Masjid Istiqlal
    terutama sapi milik Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
    Hary menjelaskan, jenis sapi Prabowo dan Gibran sama-sama limosin yang memiliki bobot lebih dari satu ton.
    Sapi tersebut juga sudah melaksanakan serangkaian pemeriksaan dan kesehatannya dipastikan terjamin.
    Untuk diketahui, ratusan hewan kurban baik dari presiden, wakil presiden, pejabat, dan warga, sudah terkumpul di Masjid Istiqlal, Gambir, Jakarta Pusat.
    “Kita ada 50 sapi dan 79 kambing. Insyaallah itu akan disembelih besok,” kata Plh Ketua Badan Pengelola Masjid Istiqlal Mulawarman saat diwawancarai di lokasi, Jumat.
    Ratusan ekor hewan itu disembelih besok hari karena hari Idul Adha bertepatan dengan hari Jumat yang waktunya terbatas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.