Hewan: Kambing

  • Apakah Boleh Daging Kurban Diberikan kepada Tetangga Nonmuslim?

    Apakah Boleh Daging Kurban Diberikan kepada Tetangga Nonmuslim?

    Jakarta, Beritasatu.com – Hari raya Iduladha yang jatuh setiap 10 Zulhijah, merupakan momen penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Pada perayaan ini, umat muslim yang mampu dianjurkan untuk menyembelih hewan kurban, seperti sapi, kambing, atau domba sebagai wujud pengorbanan kedekatan, dan rasa syukur kepada Allah Swt.

    Daging kurban biasanya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu untuk keluarga sendiri, fakir miskin, atau dijadikan sebagai hadiah atau sedekah kepada tetangga atau kerabat. Namun, muncul pertanyaan menarik, apakah boleh memberikan daging kurban kepada tetangga nonmuslim?

    Hukum Memberikan Daging Kurban kepada Nonmuslim

    Mazhab Syafi‘i, Hanbali, dan Imam Ibnu Qudamah memandang menyediakan daging kurban kepada nonmuslim, terutama yang hidup damai bersama umat Islam boleh dilakukan, selama kurban bersifat sunah dan bukan kurban wajib seperti nazar.

    Hal ini didasarkan pada hadits seperti bijak Rasulullah SAW yang artinya, “Makanlah, berilah makan, dan simpanlah” yang menekankan tentang unsur hadiah dan sedekah dalam pembagian daging kurban.

    Mazhab Maliki dan Hanafi memandang sebaliknya, yaitu tidak membolehkan praktik tersebut dan cenderung melihat daging kurban sebagai bagian dari syiar khusus Islam, sehingga hanya boleh diterima oleh umat muslim.

    Meskipun ada perbedaan pendapat, mayoritas ulama sepakat mengenai dua hal penting. Pertama, daging dari kurban wajib (seperti nazar) tidak boleh diberikan kepada nonmuslim, karena ia termasuk bagian dari ibadah yang memiliki ketentuan khusus.

    Kedua, daging kurban sunah, seperti yang dilakukan saat Iduladha, boleh diberikan kepada nonmuslim yang hidup rukun dengan umat Islam, terutama jika pemberian itu bersifat sedekah atau hadiah.

    Dalam berkehidupan dengan masyarakat majemuk seperti Indonesia, berbagi kepada tetangga tanpa memandang latar belakang agama adalah bagian dari nilai yang dijunjung tinggi, dan Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam) juga mengatur hubungan manusia dengan sesama.

    Oleh karena itu, berbagi daging kurban kepada tetangga nonmuslim tidak serta merta dilarang. Ada dasar kuat yang menunjukkan kebolehan dan anjuran untuk menjalin hubungan baik lintas iman, seperti dalam Surah Al-Mumtahanah ayat 8, yang menyatakan untuk bersikap baik dan bertindak adil terhadap individu nonmuslim yang tidak memerangi Islam.

    Meski diperbolehkan, tentu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut ini.

    Pastikan hewan yang akan dikurbankan adalah sunnah, bukan yang diwajibkan atau yang terikat nazar.Berikan daging kurban kepada nonmuslim yang memiliki hubungan baik dengan lingkungan dan tidak bersikap memusuhi Islam.Distribusikan daging sesuai porsinya, yaitu sebagian untuk keluarga sendiri, sebagian untuk kaum duafa, dan sebagian lagi dapat diberikan kepada tetangga, baik muslim maupun nonmuslim dengan niat hadiah atau menjalin silaturahmi.

    Memberikan daging kurban kepada tetangga nonmuslim bukan hanya diperbolehkan dalam banyak pandangan ulama, terutama dalam konteks silaturahmi dan toleransi serta membawa manfaat sosial, sesuai prinsip kasih, keadilan, dan persatuan dalam Islam.

    Selagi mengikuti syarat akidah dan syariat, praktik ini tidak hanya sah, tetapi juga menjadi bentuk nyata Islam sebagai agama yang penuh dengan keberkahan bagi seluruh alam.

  • Pendapatan RS Eka Candrarini Surabaya Anjlok, DPRD: Jangan Maksa Bikin RS Lagi

    Pendapatan RS Eka Candrarini Surabaya Anjlok, DPRD: Jangan Maksa Bikin RS Lagi

    Surabaya (beritajatim.com) – Anggota Komisi D DPRD Surabaya, Imam Syafi’i, mengkritik anjloknya pendapatan Rumah Sakit Eka Candrarini yang dikelola Pemerintah Kota Surabaya. Menurutnya, kondisi ini menjadi sinyal kuat bahwa pembangunan rumah sakit baru tak bisa dipaksakan tanpa perencanaan matang.

    Dalam rapat evaluasi triwulan I tahun anggaran 2025, Imam menyebut bahwa hingga Mei 2025, pendapatan RS Eka Candrarini baru mencapai sekitar Rp 3,56 miliar. Angka ini sangat jauh dari target tahunan yang ditetapkan sebesar Rp 105 miliar.

    “Coba bayangkan, target pendapatan Rp 105 miliar, tapi hingga bulan Mei baru terkumpul Rp 3,56 miliar. Itu pun dengan bed occupancy ratio (BOR) hanya 17 persen. Artinya rumah sakit ini belum optimal sama sekali,” tegas Imam, Senin (9/6/2025).

    Politisi NasDem ini menegaskan bahwa sejak awal dirinya sudah memperingatkan bahwa rumah sakit baru membutuhkan proses panjang untuk berkembang dan mencapai titik impas secara finansial.

    “Bahkan ketika kami tanya langsung ke Direktur RS Suwandi dan BDH, mereka menyebut butuh minimal lima tahun untuk rumah sakit baru bisa mandiri secara finansial. Ini tidak bisa ujug-ujug langsung untung,” katanya.

    Imam juga menyoroti minimnya alat kesehatan penunjang layanan dan pendapatan seperti CT Scan dan MRI di RS Eka Candrarini. Padahal pembangunan rumah sakit ini menghabiskan anggaran hampir setengah triliun rupiah.

    “Kalau fasilitas penting seperti CT Scan dan MRI belum ada, terus apa yang bisa diandalkan untuk mengejar target pendapatan dalam tujuh bulan tersisa?” tanya Imam.

    Ia bahkan mengibaratkan pembangunan rumah sakit ini seperti proses kelahiran yang dipaksakan. “Rumah sakit ini dulu sangat tergesa-gesa, ibarat bayi yang lahir prematur dan dipaksa lahir dengan dukun pijat. Sekarang yang kerepotan adalah para pengasuhnya,” ucapnya prihatin.

    Meski demikian, Imam menegaskan bahwa Komisi D tidak sedang mencari kambing hitam, melainkan mendorong evaluasi menyeluruh untuk pembenahan. Ia menyebut fisik bangunan RS Eka Candrarini memang sudah baik, namun tidak cukup jika tidak diimbangi dengan operasional yang sehat dan pendapatan yang stabil.

    “Secara fisik bangunan rumah sakit ini bagus, tidak kalah dengan rumah sakit swasta. Tapi sayang kalau pendapatannya segini-segini saja,” ujar mantan jurnalis senior itu.

    Karena itu, Imam mendesak Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi agar menunda rencana pembangunan rumah sakit baru lainnya. Ia menyarankan agar fokus dulu pada pembenahan RS Eka Candrarini hingga benar-benar sehat secara operasional dan finansial.

    “Cita-cita membangun rumah sakit baru nanti dulu. Sekarang ini saja masih ‘bleeding’, jangan mikir yang lain dulu. Biarkan rumah sakit yang sekarang ini jalan dulu dengan sehat,” pungkas Imam. [asg/beq]

  • Tak Gunakan Plastik, PKB Ponorogo Pilih Besek Bambu untuk Distribusi Daging Kurban

    Tak Gunakan Plastik, PKB Ponorogo Pilih Besek Bambu untuk Distribusi Daging Kurban

    Ponorogo (beritajatim.com) – Dalam momen Iduladha 2025, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ponorogo menyalurkan ratusan paket daging hewan kurban kepada masyarakat. Tak seperti biasanya, seluruh daging kurban dibagikan menggunakan besek dari anyaman bambu, sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

    Langkah ini bukan sekadar pelaksanaan syariat, tetapi juga upaya menumbuhkan kesadaran ekologis di tengah masyarakat. Ketua DPC PKB Ponorogo, Ibnu Multazam, menyebut bahwa penggunaan besek merupakan komitmen partainya untuk mengurangi limbah plastik, sekaligus melestarikan budaya lokal.

    “Kami ingin momen kurban ini tidak hanya bermakna ibadah, tetapi juga menjadi edukasi lingkungan. Besek bambu bisa terurai alami, ramah lingkungan, dan mendukung perajin lokal,” ungkap Ibnu Multazam, Senin (9/6/2025).

    Ratusan paket daging kurban itu, dari hasil penyembelihan 3 ekor sapi dan 3 ekor kambing . Ratusan paket hewan kurban diberikan kepada masyarakat sekitar kantor dan kaum dhuafa di Bumi Reog.

    Proses penyembelihan dilakukan di halaman Kantor DPC PKB Ponorogo, Jalan Wonopringgo Kelurahan Kertosari Kecamatan Babadan Ponorogo. Kemudian daging kurban itu, dibungkus dalam besek bambu dan dibagikan langsung oleh kader dan relawan PKB.

    Sekretaris DPC PKB Ponorogo yang juga menjabat Ketua DPRD Ponorogo, Dwi Agus Prayitno, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan tradisi yang terus dijaga partainya setiap Iduladha. Dia menekankan bahwa nilai kebersamaan dan kepedulian sosial menjadi semangat utama dalam kurban yang digelar PKB.

    “Kurban ini bukan agenda tahunan biasa. Ini cara kami hadir di tengah rakyat, membawa manfaat yang nyata. Pemilihan besek bambu juga menjadi simbol bahwa kami ingin menjaga bumi sekaligus merawat budaya,” ungkap Dwi Agus.

    Warga menyambut baik inisiatif ini. Di tengah tren penggunaan plastik yang sulit terurai, kehadiran besek bambu menjadi solusi ramah lingkungan sekaligus memberi nilai tambah secara estetis dan fungsional. PKB Ponorogo ini menunjukkan bahwa partai politik dapat memberi teladan melalui aksi sederhana namun bermakna.

    “PKB tidak hanya bicara di panggung, tetapi juga bekerja nyata di akar rumput. Yakni dari rakyat, untuk rakyat, dan bersama rakyat,” pungkas Dwi. (end/kun)

  • Ajaib! Heboh Penampakan Paru Sapi Tertulis Nama Orang yang Berkurban di Bintaro

    Ajaib! Heboh Penampakan Paru Sapi Tertulis Nama Orang yang Berkurban di Bintaro

    GELORA.CO  – Penampakan paru sapi tertulis nama orang yang kurban saat disembelih hebohkan warga Kelurahan Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

    Peristiwa ini viral saat momen Idul Adha 2025, satu di antaranya diunggah oleh akun Instagram Info Bintaro, Minggu (8/6/2025).

    Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Jami Al Ikhlas, KH Suhada beri penjelasan.

    Menurutnya peristiwa ini tidak mungkin buatan rekayasa manusia, ini adalah keajaiban.

    KH Suhada menjelaskan pihaknya menerima sebanyak 15 ekor kambing dan 3 ekor sapi dari berbagai macam orang yang berkurban.

    Setelah dilaksanakan pemotongan 3 ekor sapi dan 15 ekor kambing berjalan lancar.

    “Namun pada saat penyesetan daging hewan kurban, ada satu dari panitia kami yang bernama Yusman menyampaikan bahwa ada kejadian aneh terkait dengan salah satu daging hewan kurban sapi, ujarnya kepada wartawan, Sabtu (7/6/2025) di Halaman Masjid Jami Al Ikhlas, dikutip dari Wartakotalive.

    Ditemukan ada tulisan yang bernama salah satu pemberi hewan kurban.

    “Saya pun kemudian mengecek, ternyata benar ada tulisan nama orang yang berkurban adalah Muhammad Mustofa Bin Jalal Sahidi,” ujar Ustaz Suhada.

    “Nama itu tertulis di paru-paru sapi, Anehnya nama yang tertulis di paru sapi ini, beliau memberikan hewan kurban kambing bukan sapi, ” sambungnya.

    Kemudian saya menyampaikan ini adalah Sirrun Min Asrorillah dalam peristiwa hewan kurban.

    Menurut Ustadz Suhada, tidak mungkin ini buatan rekayasa manusia.

    Nama yang tertulis di daftar panitia penerima hewan kurban ditulis secara manual oleh panitia kemudian nama pemberi hewan kurban itu digantungkan ke leher masing-masing hewan kurban.

    “Ketika kami cocokan antara tulisan dari panitia yang digantungkan di leher hewan kurban tidak sama persis nama yang ditulis panitia dengan nama yang tertulis pada penemuan paru sapi ini sangat berbeda,” ujarnya

    “Selama kami berkurban, baru tahun ini diberikan kemukjizatan (keajaiban) di luar nalar akal sehat manusia. Ini merupakan ketulusan dan keikhlasan hati orang yang berkurban,” tutupnya

  • 5 Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Secara Alami

    5 Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Secara Alami

    JAKARTA – Menjaga tekanan darah tetap normal sangat penting untuk mencegah risiko penyakit jantung, stroke, dan gangguan ginjal. Beberapa langkah alami seperti olahraga teratur, pola makan sehat, serta manajemen stres, terbukti efektif membantu mengendalikan hipertensi.

    Momen-momen tertentu, seperti perayaan Iduladha, sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi penderita hipertensi karena konsumsi daging merah cenderung meningkat.

    Saat Iduladha, berbagai hidangan berbahan dasar daging kambing atau sapi disajikan secara melimpah, menggoda siapa pun untuk menyantapnya dalam jumlah banyak. Meski lezat, konsumsi daging berlebihan terutama daging merah berlemak, dapat memicu tekanan darah tinggi. Kondisi ini tidak hanya mengancam kelompok usia lanjut, tetapi juga mulai banyak dialami oleh orang usia muda.

    Hipertensi merupakan salah satu faktor utama penyebab penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung, gagal jantung, dan stroke. Selain itu, tekanan darah tinggi juga bisa memicu gangguan fungsi ginjal dalam jangka panjang.

    Agar tekanan darah tetap terkontrol, berikut beberapa cara sederhana yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:

    1. Rutin Berolahraga

    Aktivitas fisik seperti jalan cepat, bersepeda, atau senam ringan sangat dianjurkan untuk menjaga tekanan darah tetap stabil. Dengan rutin bergerak, jantung bekerja lebih efisien dalam memompa darah sehingga tekanan pada pembuluh darah pun menurun.

    Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat merekomendasikan olahraga sedang minimal 150 menit per minggu atau sekitar 30 menit selama lima hari.

    2. Mengelola Stres dengan Baik

    Stres yang tidak terkendali dapat berdampak negatif terhadap tekanan darah. Luangkan waktu untuk relaksasi, melakukan hobi, mendengarkan musik, atau mencoba teknik seperti pernapasan dalam dan meditasi untuk membantu menurunkan ketegangan.

    3. Menjaga Berat Badan Ideal

    Berat badan berlebih atau obesitas dapat memberikan tekanan ekstra pada jantung dan pembuluh darah. Penurunan berat badan meskipun hanya beberapa kilogram saja sudah bisa berdampak positif terhadap penurunan tekanan darah.

    4. Mengatur Pola Makan Ramah Jantung

    Mengadopsi pola makan yang sehat, seperti diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension), sangat dianjurkan bagi penderita hipertensi. Fokuslah pada konsumsi buah, sayur, biji-bijian utuh, dan makanan tinggi serat. Kurangi konsumsi garam, lemak jenuh, dan makanan olahan tinggi natrium.

    5. Hindari Kebiasaan Merokok

    Merokok berkontribusi pada kerusakan pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Setiap batang rokok yang dikonsumsi bisa menyebabkan lonjakan tekanan darah. Menghentikan kebiasaan merokok sangat penting demi kesehatan jangka panjang.

  • Cara Turunkan Kolesterol Seusai Santap Daging Kurban

    Cara Turunkan Kolesterol Seusai Santap Daging Kurban

    Surabaya, Beritasatu.com – Konsumsi daging sapi dan kambing saat hari raya Iduladha sudah menjadi tradisi. Namun, menurut pakar kesehatan dari Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Firman, konsumsi berlebihan bisa berdampak pada peningkatan kadar kolesterol yang memicu risiko hipertensi hingga penyakit jantung.

    Firman pun membagikan sejumlah tip menurunkan kolesterol setelah mengonsumsi daging kurban. Ia menekankan pentingnya menjaga keseimbangan pola makan dan menerapkan gaya hidup sehat untuk menghindari dampak negatif dari lemak jenuh yang terkandung dalam daging merah.

    1. Rutin berolahraga 3–5 kali seminggu

    Aktivitas fisik terbukti efektif membantu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Lakukan aktivitas fisik setidaknya 30 menit dengan intensitas sedang. Hal ini bisa menurunkan kalori sebanyak 4-7 kkal/menit. Jenis olahraga yang direkomendasikan antara lain jalan cepat, berlari, bersepeda, berenang, atau aktivitas lain yang sesuai kemampuan individu.

    2. Konsumsi makanan berserat tinggi

    Firman menyarankan agar masyarakat meningkatkan konsumsi makanan tinggi serat. Bisa konsumsi biji-bijian, roti gandum, kacang polong, sayuran berdaun hijau gelap, dan kedelai yang mengandung isoflavon dan fitoestrogen, yang bermanfaat untuk mencegah penyerapan kolesterol.

    3. Gunakan rempah-rempah alami

    Penggunaan bumbu dapur seperti kunyit, cabai rawit merah, serai, dan jahe tak hanya memperkaya rasa, tetapi juga baik untuk kesehatan.

    4. Imbangi dengan lemak tak jenuh

    Ketika mengonsumsi daging, Firman menyarankan untuk mengimbanginya dengan makanan yang mengandung lemak baik.Konsumsi makanan berlemak tak jenuh seperti ikan salmon, ikan tuna, biji chia, alpukat, almond, kenari, dan minyak zaitun.

    Apabila kolesterol tetap tinggi meski telah menerapkan pola hidup sehat, Firman menyarankan konsultasi medis aau melakukan terapi obat sesuai anjuran dokter.

  • Semen Indonesia bagikan 21 ton daging kurban di 20 provinsi

    Semen Indonesia bagikan 21 ton daging kurban di 20 provinsi

    membuat kita menjadi pribadi yang lebih bermanfaat dengan lebih peka terhadap situasi dan kondisi di lingkungan sekitar

    Jakarta (ANTARA) – PT Semen Indonesia Persero Tbk (SIG) membagikan hewan kurban sebanyak 237 ekor atau setara 21 ton daging yang tersebar di 20 provinsi pada momen Lebaran Idul Adha 1446 Hijriah.

    Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni di Jakarta, Minggu, menyatakan hewan kurban yang terdiri atas 166 ekor sapi dan 71 ekor kambing itu dibagikan secara bertahap mulai 3 Juni 2025 sampai 10 Juni 2025, dan disalurkan melalui masjid, yayasan, pondok pesantren, serta pemukiman masyarakat di sekitar wilayah operasi perusahaan.

    ”Idul Adha merupakan momentum untuk meningkatkan kualitas hubungan antarsesama manusia, sehingga membuat kita menjadi pribadi yang lebih bermanfaat dengan lebih peka terhadap situasi dan kondisi di lingkungan sekitar,” kata Vita.

    Menurut dia, pembagian hewan kurban yang rutin dijalankan setiap tahun ini merupakan bentuk kepedulian pihaknya terhadap masyarakat di sekitar wilayah operasi Perusahaan.

    Sebagai bentuk dukungan terhadap perekonomian lokal, perusahaan plat merah tersebut membeli hewan kurban dari UMKM di masing-masing wilayah operasi perusahaan, dan memastikan seluruh hewan kurban yang disalurkan telah melalui tes kesehatan sehingga aman dan layak untuk dikonsumsi.

    ”Program ini sekaligus menjadi kesempatan silaturahmi dan momen penguatan sinergi Perusahaan dengan seluruh pemangku kepentingan, sehingga menjadi energi untuk maju dan berkembang bersama,” ujarnya

    Sementara itu, Wakil Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Lubuk Kilangan Kota Padang, Sumatra Barat, Asril Azis yang menerima distribusi kurban mengucapkan terima kasih kepada perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat.

    Tahun ini, SIG yang diwakili oleh anak usahanya, PT Semen Padang menyalurkan sapi kurban untuk KAN Lubuk Kilangan untuk didistribusikan kepada masyarakat khususnya anggota KAN dan pemuka masyarakat.

    ”Kami berharap penyaluran hewan kurban ini tetap dilakukan secara rutin setiap tahun, sehingga masyarakat dapat menikmati manfaat kurban ini secara keseluruhan. Kami dari Lubuk Kilangan selalu mendoakan agar perusahaan semakin sukses, jaya, dan terus peduli terhadap masyarakat,” ujar Asril Aziz.

    Rasa syukur dan ucapan terima kasih juga disampaikan oleh Kepala Kelurahan Sidomoro Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Djonis Wahyu Basuki.

    Menurut dia, bantuan hewan kurban ini diberikan secara rutin setiap tahun untuk didistribusikan kepada warga Kelurahan Sidomoro.

    ”Selain momentum Idul Adha, banyak program CSR SIG yang telah memberi manfaat bagi warga kami seperti Bahan Makanan Tambahan (BMT) untuk balita stunting dan ibu hamil kurang energi kronis (KEK) dan kurang gizi, serta bantuan untuk anak yatim dan disabilitas. Alhamdulillah, SIG selalu peduli pada warga kami,” kata Djonis.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • ASDP Sebar 100 Kambing Kurban ke Warga Sekitar Wilayah Operasional – Page 3

    ASDP Sebar 100 Kambing Kurban ke Warga Sekitar Wilayah Operasional – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Dalam semangat berbagi dan kepedulian sosial yang berkelanjutan, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) kembali menunjukkan komitmennya melalui program ASDP Berbagi pada perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 H.

    Tahun ini, ASDP menyalurkan total 20 ekor sapi dan 100 ekor kambing kurban kepada masyarakat di sekitar wilayah operasional sebagai wujud nyata kontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 1 (Tanpa Kemiskinan), 2 (Tanpa Kelaparan), dan 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera).

    Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan refleksi syukur atas keberkahan yang diterima perusahaan, sekaligus bentuk tanggung jawab sosial korporasi dalam menciptakan dampak positif bagi lingkungan sekitar.

    “Alhamdulillah, ASDP kembali diberi kesempatan untuk berbagi dan hadir nyata di tengah masyarakat. Melalui penyaluran hewan kurban ini, kami berharap tak hanya membawa kebahagiaan di hari raya, tetapi juga menjadi kontribusi bermakna dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar wilayah operasional ASDP,” ujar Shelvy.

    Program ini menjangkau seluruh cabang operasional ASDP di berbagai daerah, termasuk kawasan 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal), yang menjadi bagian integral dari layanan penyeberangan ASDP.

    Di tingkat pusat, pemotongan hewan kurban dilaksanakan di Kantor Pusat ASDP, Cempaka Putih, Jakarta. Sebanyak lebih dari 700 paket daging kurban dibagikan kepada masyarakat sekitar, seperti RW 2 Cempaka Putih, Lapas Cempaka Putih, warga Cikoneng, RT Kalideres, dan personel Koramil Cempaka Putih.

    Momentum tahunan ini tak hanya menjadi bentuk ibadah dan rasa syukur, tetapi juga dimanfaatkan sebagai ruang kolaborasi antara manajemen dan karyawan dalam menanamkan nilai-nilai kemanusiaan. Pegawai ASDP, yang dikenal sebagai Ferizyan, terlibat secara aktif dan sukarela dalam seluruh rangkaian kegiatan mulai dari penyembelihan hingga distribusi daging kurban.

     

  • Jadi Kurban Terakhir, Sapi Ini Ngamuk Saat Siap Disembelih

    Jadi Kurban Terakhir, Sapi Ini Ngamuk Saat Siap Disembelih

    Mataram, Beritasatu.com –  Seekor sapi kurban yang akan disembelih di Masjid Nurul Anwar, Lingkungan Kebon Jaya Timur, Kelurahan Monjok, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, tiba-tiba lepas kendali, berontak, dan lari ke tengah jalan raya.

    Sapi kurban yang mengamuk itu juga nyaris menyeruduk warga yang tengah menyaksikan penyembelihan dalam Iduladha 1446 Hijriah. Insiden ini sontak memecah ketenangan dan membuat panitia serta warga sekitar kewalahan menahan laju hewan kurban berukuran besar tersebut.

    Peristiwa yang bikin jantung berdebar ini terjadi menjelang sore, saat panitia kurban di Masjid Nurul Anwar bersiap menyembelih hewan kurban terakhir mereka. Menurut Prihananto, salah satu panitia kurban setempat, semua berjalan normal hingga tiba giliran sapi terakhir ini.

    “Memang benar ada sapi kita yang lepas saat mau dikurbankan,” ujar Prihananto. Sabtu (7/6/2025).

    Awalnya, sapi tersebut sudah dalam posisi siap untuk disembelih. Namun, ketika tali pengikat yang menahan sapi dilepaskan dari tiang, di sinilah kepanikan bermula. Sapi kurban itu secara tak terduga meronta dengan kuat, memicu reaksi spontan yang membuat para panitia kewalahan menahannya. Kekuatan sapi yang besar ditambah dengan insting hewannya untuk melarikan diri, membuat beberapa orang yang mencoba menahan kesulitan untuk menguasainya.

    Para warga yang tadinya hanya menonton dengan antusias, ikut berupaya membantu menangkap kembali sapi yang mulai bergerak tak terkendali. Namun, upaya mereka juga tak mudah. Sapi yang semakin panik itu berhasil menerobos kerumunan dan berlari kencang menuju tengah jalan raya yang cukup ramai.

    “Kebetulan sapi kita terlepas ke jalan dan itu untung teman-teman dari panitia atau masyarakat di seputaran yang melihat kejadian itu. Takutnya ada kecelakaan,” tambah Prihananto.

    Di tengah kepanikan, sapi itu sempat berbelok arah dan nyaris menyeruduk seorang ibu-ibu yang tengah menonton dari pinggir jalan. Beruntung, ibu tersebut sempat menghindar, meski insiden ini cukup membuatnya terkejut dan memicu teriakan histeris dari warga lain. Momen ini menjadi puncak ketegangan, mengingat lalu lintas di sekitar lokasi juga cukup padat dengan kendaraan bermotor dan keberadaan anak-anak yang ikut menyaksikan prosesi kurban.

    Meskipun sempat kewalahan, kesigapan panitia dan beberapa warga yang berani akhirnya membuahkan hasil. Setelah kejar-kejaran singkat yang mendebarkan, sapi kurban itu berhasil diikat pada sebatang pohon yang kebetulan tumbuh di tengah jalan. Langkah cepat ini berhasil mengamankan sapi sebelum menimbulkan kerusakan lebih lanjut atau bahkan melukai lebih banyak orang.

    “Untuk teman-teman dari panitia sigap untuk menangkap sapi kurban,” puji Prihananto.

    Insiden ini menjadi pengingat penting akan tantangan tak terduga yang bisa terjadi dalam prosesi kurban, terutama saat berhadapan dengan hewan hidup yang memiliki kekuatan besar. Namun, berkat kerja sama dan keberanian, situasi genting ini dapat diatasi tanpa ada korban jiwa atau luka serius. Proses penyembelihan pun akhirnya dapat dilanjutkan setelah sapi berhasil dikendalikan sepenuhnya.

    Terlepas dari insiden menegangkan tersebut, Prihananto juga menjelaskan bahwa tujuan utama kurban tahun ini adalah untuk berbagi kebahagiaan dengan masyarakat Lingkungan Kebon Jaya Timur. Masjid Nurul Anwar menyiapkan jumlah hewan kurban yang cukup signifikan untuk memenuhi kebutuhan ratusan kepala keluarga.

    “Maksud kita berkurban ini ada sekitar lima ekor sapi dan ada tujuh ekor kambing,” jelasnya.

    Jumlah hewan kurban yang disiapkan ini menunjukkan komitmen panitia dan masyarakat untuk memastikan bahwa perayaan Idul Adha tahun ini dapat dirasakan oleh banyak orang. Daging kurban dari lima ekor sapi dan tujuh ekor kambing tersebut nantinya akan didistribusikan kepada sekitar 400 kepala keluarga di Lingkungan Kebon Jaya Timur. Secara total, diperkirakan ada sekitar 1.300 jiwa yang akan merasakan manfaat dari ibadah kurban tahun ini.

  • Ikut Berkurban meski Nonmuslim, Ini Alasan Onad

    Ikut Berkurban meski Nonmuslim, Ini Alasan Onad

    Jakarta, Beritasatu.com – Musisi dan presenter Onadio Leonardo atau yang akrab disapa Onad ikut berkurban untuk perayaan Hari Raya Iduladha 2025. Hewan kurbannya tersebut ia titipkan melalui sahabatnya, Habib Jafar. Onad mengaku punya alasan tersendiri, ia menyebut  tindakannya itu merupakan bentuk dirinya berbagi kepada sesama.

    “Ya buat gue hidup ini kan harus berbagi ya, apapun suku dan agamanya, itu kata Habib Jafar ya. ‘Lu nyumbang dong lu,’,” ungkap Onadio dikutip dari channel Youtube, Minggu (8/6/2025).

    Onad bergurau, ia awalnya sebenarnya sempat meminta agar hewan kurbannya tidak difoto untuk menghindari kesan pamer. Tetapi, justru ia sendiri yang mengabadikan momen tersebut.

    “Gue sudah pesan sama Habib Jafar jangan difoto nanti kesannya pamer, eh taunya gue yang foto,” serunya.

    Dalam video yang diunggah di Youtube tersebut, Onad terlihat mengunjungi kediaman Habib Jafar untuk mengajaknya mencari kambing yang akan disumbangkan. Habib  Jafar menjelaskan, karena Onad bukan seorang Muslim, maka yang dilakukan Onad disebut dengan sedekah.

    “Kalau berbagi beda sama kurban, karena kalau berbagi itu disebutnya hadiah atau sedekah dalam Islam, karena syaratnya kurban itu harus muslim. Nonmuslim boleh kurban tapi namanya berbagi atau sedekah bentuknya,” jelasnya.

    Ia menambahkan, daging hasil kurban boleh dibagikan kepada nonmuslim, sebagai bentuk keadilan dan silaturahmi.

    “Kurban yang tadi itu boleh dagingnya dibagikan sama orang nonmuslim juga, jadi adil,” tandas Habib Jafar.