Hewan: Kambing

  • Korban kebakaran di Krukut dapat bantuan nasi dan sop kambing

    Korban kebakaran di Krukut dapat bantuan nasi dan sop kambing

    Jakarta (ANTARA) – Para korban kebakaran di Krukut, Tamansari, Jakarta Barat mendapat bantuan berupa 107 paket nasi dan sop daging, Selasa.

    Lurah Tamansari Abdul Malik Raharusun mengatakan penyaluran bantuan paket nasi dan sop daging sebagai bentuk keprihatinan atas musibah kebakaran di RW03 Kelurahan Krukut, Kecamatan Taman Sari.

    “Kami bersama tim PKK kelurahan dan PPSU menyalurkan bantuan sop daging yang diolah dari kurban empat ekor kambing pada perayaan Idul Adha. Empat ekor kambing ini merupakan hasil sumbangan para donatur,” ujarnya di Jakarta, Selasa.

    Ia menjelaskan paket nasi dan sop kambing diturunkan di posko pengungsian Masjid Al Huda RW03 Kelurahan Krukut.

    “Mudah-mudahan bantuan yang kami berikan ini bisa meringankan beban warga. Tetap sabar dalam menghadapi ujian serta waspada terhadap potensi kebakaran,” katanya.

    Pihak pabrik lilin yang terbakar di Krukut, Tamansari, Jakarta Barat sepakat untuk kembali membangun 28 rumah warga yang ikut terbakar di wilayah tersebut. Hal itu disepakati dalam mediasi difasilitasi oleh pihak Kelurahan Krukut.

    “Bahwa pihak pemilik pabrik lilin akan akan bertanggung jawab kepada para korban yang terdampak dengan membangun kembali rumah-rumah warga yang terdampak sebanyak 28 rumah,” ujar Lurah Krukut Ilham Nurkarim.

    Pembangunan rumah-rumah itu akan diawali dengan survei lapangan mulai minggu depan.

    “Terkait target jangka waktu penyelesaian pembangunan akan ditentukan lebih lanjut oleh tim kecil yang terdiri dari ketua RW03, LMK RW03, Ketua RT 002/03, Ketua RW 003/03, pemilik pabrik lilin dan perwakilan korban kebakaran dan akan dimonitor oleh Lurah Krukut, bhabinkamtibmas, babinsa dan Satpol PP,” ujarnya.

    Ia mengatakan rumah warga yang terdampak kebakaran di atas saluran air atau menempel tembok SMK 35 Jakarta tidak akan dibangun kembali.

    Ia mengatakan pabrik lilin tidak akan beraktivitas kembali di lokasi itu, baik pembuatan maupun penyimpanan.

    “Kemudian akan memindahkan barang-barangnya dari lokasi segera setelah garis police line dibuka,” kata Ilham.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: M. Hari Atmoko
    Copyright © ANTARA 2025

  • KPKP Jakbar temukan 180 kg organ hewan kurban tidak layak konsumsi

    KPKP Jakbar temukan 180 kg organ hewan kurban tidak layak konsumsi

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Barat menemukan 180 kilogram (kg) organ hewan kurban yang tidak layak konsumsi selama pemeriksaan dan pengawasan yang dilakukan mulai 6-9 Juni 2025.

    Kasudin KPKP Jakarta Barat, Novy C. Palit di Jakarta, Selasa, mengatakan 180 kilogram organ seperti hati, paru, dan lainnya telah diafkir karena tidak layak dikonsumsi karena rata-rata ditemukan cacing hati atau perubahan warna, ukuran, dan konsistensi organ.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Novy, sebagian besar organ yang diafkir terutama bagian hati, terinfeksi cacing hati jenis fasciola. Selanjutnya organ-organ yang dinyatakan tidak layak tersebut dipotong sebagian (trimming) atau seluruhnya, tergantung pada tingkat kerusakan yang ditemukan.

    “Selama pemeriksaan kemarin, apabila ditemukan tentunya kami meminta panitia atau pengurus tempat pemotongan agar memusnahkan organ itu dengan cara disiram disinfektan atau karbol. Kemudian dibungkus dan dikubur agar tidak disalahgunakan atau dikonsumsi oleh pihak yang tidak mengetahui kondisinya,” ujarnya.

    Pihaknya telah melakukan pemeriksaan dan pengawasan hewan kurban di 196 lokasi pemotongan hewan kurban selama Idul Adha 1446 Hijriah untuk memastikan kelayakan daging yang dikonsumsi masyarakat.

    “Dari hasil pemeriksaan, ditemukan 48 ekor hewan kurban baik sapi, kambing, maupun domba yang memiliki organ dalam tidak layak konsumsi,” kata Novy.

    Total lokasi pemotongan hewan kurban yang terdata di wilayah Jakarta Barat mencapai 1.186 titik. Namun, hanya 196 lokasi yang diperiksa langsung oleh Sudin KPKP Jakbar bersama Dinas terkait, Mahasiswa Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI).

    Sementara sisanya diperiksa melalui kerja sama dengan pihak kelurahan, kecamatan, dan pengurus masjid atau musala.

    “Kami sudah melakukan pemeriksaan secara maksimal demi menjaga kesehatan dan keselamatan bersama. Harapannya tentu agar masyarakat dapat mengonsumsi daging kurban dengan layak dan higienis,” ucapnya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Geger, Paru Sapi Kurban Bertuliskan Nama Lengkap Pekurban, Benarkah? – Page 3

    Geger, Paru Sapi Kurban Bertuliskan Nama Lengkap Pekurban, Benarkah? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Warga RT 002/RW 001, Kelurahan Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, dihebohkan dengan temuan paru sapi bertuliskan nama lengkap sohibul qurban atau orang yang berkurban.

    Kejadian tersebut direkam dan disebarluaskan di media sosial hingga menjadi viral dalam beberapa hari terakhir.

    Dalam video tersebut, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Jami Al Ikhlas, KH Suhada, mengatakan pihaknya menerima 15 ekor kambing dan 3 ekor sapi dari berbagai macam orang yang berkurban.

    Setelah dilaksanakan pemotongan 3 ekor sapi dan 15 kambing berjalan lancar, seperti biasa, warga dibagi tugas. Ada bagian yang menguliti, memisahkan tulang dan daging, hingga menyayat dan membersihkan jeroan kambing dan sapi kurban.

    “Namun, pada saat penyesetan daging hewan kurban, ada salah satu dari panitia kami yang bernama Yusman menyampaikan bahwa ada kejadian aneh terkait dengan salah satu daging hewan kurban sapi,” kata Suhada.

    Ditemukan ada tulisan berwarna hitam di salah satu bagian paru sapi. Tulisan tersebut tertera nama pekurban Muhammad Mustofa Bin Jalal Sahidi, di mana letak tulisan Muhammad Mustofa di bagian atas, dan bin Jalal Sahidi di bagian bawah. Kesemuanya menggunakan huruf kapital.

    “Saya pun kemudian mengecek, ternyata benar ada tulisan nama orang yang berkurban. Tapi bukan sapi, melainkan kambing,” kata Suhada.

    Baca juga Sapi Kurban Mengamuk saat Mau Dipotong di Cipayung, Tiga Orang Luka-luka

    Di saat sedang menyembelih hewan kurban, ada seorang ustaz sekaligus petugas jagal menemui ajal. Video saat sang ustaz kolaps pun viral.

  • Sate Lanjeng, Tradisi Idul Adha Penuh Makna di Ponpes Bani Rancang Probolinggo

    Sate Lanjeng, Tradisi Idul Adha Penuh Makna di Ponpes Bani Rancang Probolinggo

    Probolinggo (beritajatim.com) – Suasana malam Idul Adha di Pondok Pesantren Bani Rancang, Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, tampak berbeda dari biasanya. Di tengah udara dingin selepas maghrib, barisan santri tampak sibuk mengipasi bara, menyiapkan tusukan-tusukan sate di atas panggangan sepanjang puluhan meter. Inilah Sate Lanjeng, tradisi khas pondok yang menjadi bagian tak terpisahkan dari semarak Idul Adha mereka.

    Sate Lanjeng dari bahasa Madura yang berarti “sate panjang” merupakan kegiatan memasak sate secara serentak di atas panggangan raksasa yang terbentang sejauh 50 meter. Santri putra mengelola sisi sepanjang 25 meter, demikian pula santri putri di sisi lainnya.

    Kebersamaan dan gotong royong terasa kental sepanjang prosesi ini berlangsung.
    Ratusan santri berpakaian putih dengan bawahan gelap telah bersiap sejak sore.

    Mereka berjajar di sepanjang tungku panjang yang dibuat dari bata dan semen. Strukturnya sederhana namun kokoh, tungku ini telah digunakan secara turun-temurun di lingkungan pondok.

    Daging sate berasal dari 40 ekor kambing kurban yang khusus disediakan untuk para santri. Dari total 90 ekor kambing dan dua ekor sapi yang dikurbankan tahun ini, sebagian besar disalurkan kepada masyarakat sekitar, sedangkan sisanya dinikmati bersama di pondok sebagai bentuk rasa syukur.

    Usai proses memanggang, para santri berkumpul di teras madrasah untuk melanjutkan tradisi poloan yakni makan bersama di atas daun pisang.

    Menu yang dihidangkan sederhana yakni nasi, sate, dan telur rebus. Namun di balik kesederhanaannya, momen ini menghadirkan kehangatan dan kebersamaan yang istimewa.

    Bagi Maulidatun Nabila (19), santri asal Bangkalan, momen ini adalah salah satu yang paling dinanti setiap tahunnya.

    “Alhamdulillah bisa ikut lagi tahun ini. Sate lanjeng itu bukan Cuma tentang makanannya, tapi tentang kebersamaannya. Rasanya lebih nikmat karena dimakan bareng teman-teman,” tuturnya dengan penuh semangat.

    Lebih dari sekadar tradisi kuliner, Sate Lanjeng juga menyimpan filosofi yang mendalam. Ketua Pengurus Pondok, Suhud Al-Fauzi, menjelaskan bahwa panjangnya panggangan menjadi simbol dari proses menuntut ilmu yang tidak mengenal akhir.

    “Sate lanjeng menggambarkan perjalanan menimba ilmu sepanjang hayat Kulli Hayat. Kami ingin santri menyadari bahwa belajar adalah proses seumur hidup,” jelasnya.

    Tradisi poloan pun mengajarkan nilai hidup bersahaja dan saling berbagi, dua hal yang sangat dijunjung tinggi dalam kehidupan santri.

    “Kesederhanaan itu bukan keterbatasan, tapi karakter. Hidup sederhana, namun penuh kebersamaan dan rasa peduli satu sama lain, itulah yang kami tanamkan,” tambah Suhud.

    Tahun ini terasa lebih istimewa karena para santri juga dapat berkomunikasi dengan Pengasuh Pondok, Gus Agus Hasan Muktasim Billah, yang saat ini tengah menunaikan ibadah haji. Dari Tanah Suci, beliau menyampaikan doa dan harapan bagi seluruh santri.

    “Semoga berkah kurban tahun ini membawa semangat baru dalam menuntut ilmu, dan menjadikan para santri insan yang penuh keberkahan sepanjang hidupnya,” ucapnya.

    Di Pondok Pesantren Bani Rancang, sate bukan sekadar sajian. Ia menjadi simbol dari semangat belajar, rasa syukur, dan kebersamaan yang terus diwariskan dari tahun ke tahun. (ada/but)

  • Rayakan Idul Adha 1446 H, PT Pegadaian Kanwil XI Semarang Salurkan 70 Hewan Kurban – Page 3

    Rayakan Idul Adha 1446 H, PT Pegadaian Kanwil XI Semarang Salurkan 70 Hewan Kurban – Page 3

    Liputan6.com, Semarang PT Pegadaian Kanwil XI Semarang menyalurkan 70 hewan kurban dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah. Kegiatan penyembelihan dan distribusi hewan kurban yang terdiri dari 9 ekor sapi dan 61 ekor kambing berlangsung pada Senin (9/6/2025). Setelah proses penyembelihan, daging hewan kurban dibagikan kepada karyawan dan masyarakat sekitar.

    Pemimpin PT Pegadaian Kanwil XI Semarang, Edy Purwanto, melalui Deputi Operasional Kanwil XI Semarang, Ali Mustaat, menyampaikan bahwa kegiatan kurban ini merupakan bentuk ketaqwaan kepada Allah SWT sekaligus sebagai wujud kepedulian sosial.

    “Penyembelihan hewan kurban dilakukan untuk memberikan manfaat dan berkah kepada masyarakat sekitar, serta mempererat kebersamaan antar karyawan. Selain itu, juga untuk peningkatan gizi ataupun protein masyarakat,” ujar Ali Mustaat.

    Di lingkungan kantor wilayah sendiri, Pegadaian Kanwil XI Semarang berkurban dua ekor sapi dan satu ekor kambing. Selain itu, kegiatan serupa juga dilaksanakan serentak di seluruh kantor area dan kantor cabang di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, termasuk di salah satu lokasi bank sampah binaan Pegadaian.

    Ali menambahkan, berkurban tidak hanya dimaknai sebagai ritual tahunan, melainkan sebagai bentuk keikhlasan dan ketaatan dalam meneladani perjuangan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.

    “Makna Idul Adha ini mengajarkan kita untuk meneladani ketaatan Nabi Ibrahim dan keikhlasan Nabi Ismail dalam menjalankan perintah Allah,” jelasnya.

  • 10 Amalan yang Pahalanya Setara Ibadah Haji Berdasarkan Hadis

    10 Amalan yang Pahalanya Setara Ibadah Haji Berdasarkan Hadis

    Jakarta, Beritasatu.com – Ibadah haji merupakan ibadah wajib dan salah satu rukun Islam yang kelima. Namun, tidak semua umat Islam memiliki kemampuan untuk menunaikannya secara langsung.

    Kemampuan ini bukan hanya soal finansial, tetapi juga terkait dengan takdir, kesehatan, dan kesempatan. Meski demikian, Allah Swt Maha Adil. Bagi yang belum mampu, masih terbuka jalan lain untuk mendapatkan pahala setara haji melalui berbagai amalan yang diajarkan Rasulullah SAW dalam hadis-hadisnya.

    Kenapa Ibadah Haji Sangat Istimewa?

    Haji adalah bentuk totalitas pengabdian seorang muslim, melibatkan fisik, harta, dan spiritualitas. Dalam hadis riwayat Bukhari dan muslim, disebutkan:

    الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ

    Artinya: “Haji yang mabrur tidak ada balasan lain baginya selain surga” (HR Bukhari dan Muslim).

    Namun, bagi yang belum bisa menunaikannya, jangan berkecil hati. Beberapa amalan yang pahalanya setara ibadah haji bisa dilakukan dengan niat ikhlas dan konsistensi.

    Amalan-amalan yang Pahalanya Setara dengan Ibadah Haji

    Berdasarkan penjelasan dari Dosen UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, M Ishom el-Saha, yang dikutip dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), terdapat sejumlah amalan harian yang memiliki keutamaan luar biasa, bahkan disebutkan dalam berbagai hadis bahwa amalan-amalan tersebut bisa mendatangkan pahala setara dengan ibadah haji dan umrah.

    1. Membantu saudara yang kekurangan

    Dalam Islam, menolong sesama adalah perintah yang sangat dianjurkan. Dalam sebuah atsar dari Sayyidina Hasan bin Ali disebutkan:

    مَشْيُكَ فِي حَاجَةِ أَخِيكَ الْمُسْلِمِ خَيْرٌ لَكَ مِنْ حَجَّةٍ بَعْدَ حَجَّةٍ

    Artinya: “Langkahmu untuk membantu kebutuhan saudaramu adalah lebih mulia dari haji berulang-ulang”.

    Hal ini menunjukkan bahwa amal sosial seperti membantu sesama tidak hanya berdampak pada kemaslahatan umat, tetapi juga mendatangkan ganjaran besar dari Allah.

    2. Berbakti kepada orang tua

    Berbakti kepada orang tua, terutama ibu, adalah salah satu amalan yang sangat ditekankan dalam Islam. Dalam hadis disebutkan:

    عن أنس أن النبي صلى الله عليه وسلم وصى رجلاً ببر أمه وقال له: “أنت حاج ومعتمر ومجاهد” ويعني: إذا برها

    Artinya: Dari Anas Ra, bahwa Nabi SAW pernah berpesan kepada seseorang untuk berbakti kepada ibunya. Beliau bersabda, “Kamu seperti berhaji, berumrah, dan berjihad di jalan Allah”.

    Amalan ini menunjukkan bahwa kebaikan terhadap orang tua setara dengan amalan ibadah paling agung dalam Islam.

    3. Menjalankan tugas sesuai keahlian

    Bekerja demi kemaslahatan umat dan bangsa adalah bagian dari ibadah. Apapun profesi kita—selama dijalankan dengan ikhlas dan bertujuan untuk kemaslahatan—dapat bernilai pahala besar di sisi Allah.

    Seorang guru yang mengajar, dokter yang mengobati, atau petani yang menanam dengan niat ibadah bisa mendapatkan balasan seperti pahala besar, termasuk pahala setara haji.

    4. Menjaga lisan dari menyakiti orang lain

    Mengontrol lisan merupakan bentuk jihad. Dalam atsar disebutkan:

    قَالَ الْفُضَيْلُ بْنُ عِيَاضٍ: مَا حَجٌّ وَلَا رِبَاطٌ وَلَا جِهَادٌ أَشَدُّ مِنْ حَبْسِ اللِّسَانِ

    Artinya: “Tidak ada amalan haji, penjagaan perbatasan, dan jihad yang lebih berat dari menahan lisan.”

    Menahan diri dari ghibah, fitnah, dan ucapan menyakitkan sangat dihargai dalam Islam karena menunjukkan pengendalian diri dan menjaga ukhuwah.

    5. Salat Isya dan Subuh berjamaah

    Amalan ini sangat ringan dilakukan tetapi berat pahalanya. Dalam riwayat disebutkan:

    قال عقبة بن عبد الغافر: صلاة العشاء في جماعة تعدل حجة وصلاة الغد في جماعة تعدل عمرة

    Artinya: “Salat Isya berjamaah setara dengan haji, dan salat Subuh berjamaah setara dengan umrah”.

    Ini menunjukkan pentingnya salat berjamaah, khususnya pada waktu-waktu yang berat dilakukan seperti Isya dan Subuh.

    6. Zikir setelah salat Subuh hingga terbit matahari, lalu salat Isyrak

    Dalam hadis Tirmidzi disebutkan:

    من صلى الصبح في جماعة ثم جلس في مصلاه يذكر الله حتى تطلع الشمس ثم صلى ركعتين كان له مثل أجر حجة وعمرة تامة تامة تامة

    Artinya: “Siapa yang salat Subuh berjamaah, duduk berzikir hingga matahari terbit, lalu salat dua rakaat, maka ia mendapat pahala seperti haji dan umrah yang sempurna, sempurna, sempurna”.

    Ini menunjukkan bahwa ketekunan dalam zikir dan ibadah pagi sangat tinggi nilainya.

    7. Bersuci di rumah, menuju masjid untuk salat wajib

    Dalam hadis Nabi SAW disebutkan:

    عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: من تطهر في بيته ثم خرج إلى المسجد لأداء صلاة مكتوبة فأجره مثل أجر الحاج المحرم، ومن خرج لصلاة الضحى كان له مثل أجر المعتمر

    Artinya: “Barangsiapa bersuci di rumahnya kemudian keluar ke masjid untuk mengerjakan salat wajib, maka pahalanya seperti pahala haji. Dan yang keluar untuk salat Duha mendapat pahala seperti pahala umrah”.

    Amalan ini mengajarkan pentingnya kebersihan dan keutamaan berjamaah di masjid.

    8. Puasa tarwiyah dan arafah

    Di antara hari-hari mulia dalam Islam adalah 10 hari pertama bulan Zulhijah. Terutama pada tanggal 8 (tarwiyah) dan 9 (arafah), puasa sangat dianjurkan.

    Rasulullah SAW bersabda:

    صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ

    Artinya: “Puasa arafah menghapus dosa tahun yang lalu dan tahun yang akan datang” (HR Muslim).

    Pahalanya sangat besar bahkan setara dengan ibadah haji karena dilakukan bersamaan dengan waktu pelaksanaan haji.

    9. Menuntut ilmu di masjid

    Menuntut ilmu adalah salah satu bentuk ibadah yang mulia. Dalam hadis disebutkan:

    من غدا إلى المسجد لا يريد إلا أن يتعلم خيرًا أو يعلمه كان له كأجر حاج تامًا حجته

    Artinya: “Barangsiapa pergi ke masjid hanya untuk belajar atau mengajarkan kebaikan, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala haji yang sempurna” (HR At-Thabrani).

    10. Datang awal ke salat Jumat

    Mereka yang datang lebih awal untuk salat Jumat mendapatkan pahala yang lebih besar. Dalam beberapa riwayat, pahala orang yang datang paling awal diibaratkan seperti yang menyembelih unta, kemudian kambing, ayam, lalu telur. Pahala ini menunjukkan urgensi untuk segera memenuhi panggilan ibadah.

    Allah Swt membuka banyak pintu untuk meraih pahala besar bagi hamba-Nya. Meski tidak semua orang bisa menunaikan ibadah haji, tetapi setiap muslim bisa mendapatkan pahala setara haji dengan amal-amal yang ringan namun bernilai tinggi. Wallahu a’lam.

  • DPD PKS Sebar 11 Ribu Paket Kurban di Kota Malang

    DPD PKS Sebar 11 Ribu Paket Kurban di Kota Malang

    Malang(beritajatim.com) – DPD PKS Kota Malang mendistribusikan sekitar 11.223 paket kurban. Belasan ribu paket kurban ini berasal dari 19 ekor sapi dan 52 ekor kambing yang disembelih oleh PKS.

    Ketua DPD PKS Kota Malang, Ernanto Djoko Purnomo mengatakan setidaknya nilai keseluruhan dari hewan kurban sekitar Rp723 juta. 11.223 paket kurban ini nantinya akan dibagikan kepada masyarakat, termasuk kader, simpatisan, dan masyarakat umum yang membutuhkan.

    “Alhamdulillah, semangat kebersamaan dan kepedulian terus tumbuh di tengah masyarakat. Melalui tema kurban tahun ini, Bahagianya Berkurban, kami ingin mengajak semua pihak merasakan nikmatnya berbagi dan peduli pada sesama,” ujar Ernanto, Selasa, (10/6/2025).

    Pada tahun sebelumnya pada Idul Adha 1445 Hijriah atau 2024 PKS Kota Malang mencatat perolehan 19 ekor sapi dan 44 ekor kambing dengan nilai sekitar Rp670 juta. Paket kurban yang dibagikan kala itu berjumlah 10.000 paket.

    Peningkatan jumlah kambing dan paket kurban pada tahun ini menunjukkan respon positif dari masyarakat terhadap program kurban PKS yang rutin digelar setiap tahun.

    “Kami bersyukur bahwa kontribusi masyarakat dan kader terus meningkat. Ini bukti bahwa semangat gotong royong dan kepedulian sosial terus tumbuh bersama PKS,” ujar Ernanto. [luc/aje]

  • 5 Hal Geger Paru Sapi Kurban Bertuliskan Nama Orang di Tangsel

    5 Hal Geger Paru Sapi Kurban Bertuliskan Nama Orang di Tangsel

    Jakarta

    Heboh di media sosial penemuan paru sapi kurban yang bertuliskan nama orang di Tangerang Selatan. Peristiwa itu terjadi di Pondok Betung, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan ditemukan saat proses penyesetan oleh panitia kurban.

    Video paru sapi kurban bertuliskan nama orang itu diketahui dari video yang ramai dibagikan di media sosial. Berdasarkan video yang dilihat detikcom, Senin (9/6/2025), ada sejumlah bapak-bapak memegang potongan diduga paru sapi hewan kurban. Dalam video tersebut, bagian paru itu dipegang salah seorang bapak-bapak.

    Ketika bagian paru itu dipegang, sosok bapak-bapak yang disebut merupakan Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) setempat bernama Suhada, menunjukkan adanya sebuah tulisan yang tercantum dalam paru.

    detikcom berkesempatan turun langsung menelusuri lokasi penemuan itu. Apa saja yang diketahui sejauh ini?

    Penampakan Paru Sapi

    Dilihat detikcom, tulisan dalam pari sapi itu yakni nama seseorang ‘Muhamad Musofa bin Jalal Sayuti’. Tulisan itu berwarna hitam dan sedikit memudar.

    Adapun susunan tulisan nama tersebut adalah tulisan nama ‘Muhamad Musofa’ berada di bagian atas. Kemudian di baris kedua tertulis ‘Bin’. Lalu pada bagian paling bawah berisikan tulisan ‘Jalal Sayuti’.

    Foto: Warga Kota Tangerang Selatan dibuat heboh dengan penemuan potongan paru sapi kurban yang bertuliskan nama seseorang. (Kurniawan F/detikcom)

    Susunan tulisan tersebut tampak rapi meski berada di permukaan paru yang tidak rata. Huruf pada tulisan tersebut menggunakan huruf kapital.

    Awal Mula Penemuan

    Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) setempat bernama Suhada mengonfirmasi kebenaran kejadian tersebut. Dia menjelaskan awal diketahui paru sapi itu memiliki tulisan nama seseorang saat panitia kurban melakukan proses penyesetan.

    “Ketika penyesetan itu yang dilakukan oleh Bapak Warman, ternyata ada satu keajaiban dan satu yang unik, ajib. Apa keajaibannya? Ada tulisan yang tertulis ternama ‘Muhamad Musofa bin Jalal Sayuti’, yang bertuliskan berupa huruf kapital, semuanya kapital,” kata Suhada, Senin (9/6/2025).

    Sementara Warman, sebagai pihak yang mengaku menemukan paru bertuliskan nama seseorang tersebut, mengatakan penemuannya itu bermula saat dirinya akan melakukan penyesetan pada bagian hati, paru dan jantung sapi.

    “Pertama saya penyesetan hati dulu. Setelah rapih hati, baru mau penyesetan paru sama jantung. Pas saya ambil, saya taruh, baru mau penyesatan, ada tulisan,” ungkap Warman.

    Warman mengaku ketika pertama kali menemukannya, langsung berupa menggosok bagian tulisan tersebut. Dia mengaku tulisan tersebut tidak hilang.

    “Ya, secara naluri, saya langsung pakai jari, digesek gitu. Tapi nggak berubah. Setelahnya dilaporin ke Ketua, ya sudah langsung suruh potong yang bagian yang ada namanya itu saja. Sudah, saya diserahin ke ketua panitia. Sudah, saya langsung lanjut ngerjain yang apa yang saya kerjain,” tutur Warman.

    Tulisan Tak Bisa Dihapus

    Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) setempat, Suhada (Foto: Kurniawan/detik)

    Suhada mengatakan tulisan sempat dicoba untuk dihapus oleh panitia kurban yang pertama kali menemukannya bernama Warman. Menurut pengakuannya, tulisan itu tidak bisa dihilangkan.

    Dia menyebut setelah gagal menghapus tulisan pada paru sapi tersebut, Warman melaporkan penemuan itu kepadanya. Dia mengaku sudah mengecek tulisan tersebut dan berpendapat bahwa tulisan itu bukan buatan manusia.

    “Akhirnya kesimpulannya ternyata betul ini bukan rekayasa manusia, bukan rekayasa sengaja oleh orang yang berkorban, apalagi dari panitia. Nauzubillah. Tidak ada rekayasa apapun,” ujar Suhada.

    Nama Tertera Bukan si Pemilik Sapi

    Suhada menjelaskan sosok ‘Muhamad Musofa Bin Jalal Sayut’i merupakan warga yang saat Idul Adha kemarin menyumbang satu ekor kambing untuk disembelih dan bukan pemilik sapi yang dikurbankan. Dia mengatakan Musofa pun sudah diberitahu tentang temuan ini.

    “Sudah (diberi tahu), dan beliau sendiri ketika ketemu dengan saya waktu salat subuh, dia menangis karena saya sampaikan kronologinya,” jelas Suhada.

    Paru Sapi Tak Akan Dikonsumsi

    Suhada mengungkapkan alasan paru sapi tidak akan dikonsumsi. Menurutnya, penemuan paru sapi bertuliskan nama seorang warga ini harus dilegendariskan.

    “Yang jelas, ini nggak mungkin kita konsumsi. Ini sebuah apa ya, sebuah bagian yang udah tidak bisa dilupakan begitu saja, dan harus kita legendariskan,” kata Suhada.

    Suhada menjelaskan pihaknya akan melakukan diskusi lebih dulu mengenai langkah yang akan diambil untuk penanganan paru sapi tersebut. Pihaknya akan berdiskusi dengan pengurus DKM.

    “Saya tidak sendiri ya. Saya banyak, para wakil, para bidang, ada imam. Itu nanti kita diskusikan. Saya juga pengurus MUI di Tangerang selatan. Saya akan konfirmasi tentang bagaimana baiknya,” ujar Suhada.

    “Kalau misalnya ini masalahnya adalah untuk langkah untuk kita jadikan sebagai catatan yang bersejarah, nanti kita upaya caranya seperti apa. Teknik seperti apa, nanti kita tanya yang ahli ya, seperti itu. Yang jelas, tidak kita konsumsi,” lanjutnya.

    Halaman 2 dari 2

    (eva/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Idul Adha 2025, PLTU Cilacap dan Mitra Salurkan Puluhan Sapi dan Kambing untuk Masyarakat

    Idul Adha 2025, PLTU Cilacap dan Mitra Salurkan Puluhan Sapi dan Kambing untuk Masyarakat

    Liputan6.com, Jakarta – Hari Raya Idul Adha selalu menjadi momentum penuh makna, tidak hanya bagi umat Muslim yang menunaikan ibadah kurban, tetapi juga bagi banyak masyarakat yang merasakan kebahagiaan berbagi. Dalam rangka merayakan Idul Adha 1446 Hijriah, PT Sumber Segara Primadaya (S2P) – PLTU Cilacap, kembali menunjukkan komitmen terhadap kepedulian sosial dan kesejahteraan masyarakat melalui program tahunan pembagian hewan kurban kepada masyarakat di wilayah sekitar operasionalnya dan Kabupaten Cilacap.

    Tahun ini, PT Sumber Segara Primadaya (S2P) menyalurkan 37 ekor sapi dan 11 ekor kambing. Sebanyak 30 ekor sapi dan 5 ekor kambing dari PT Sumber Segara Primadaya (S2P) dan sisanya dari mitra kerja sebanyak 7 ekor sapi dan 6 ekor kambing.

    “Pada tahun ini, mitra kerja yang ikut serta dalam program kurban Idul Adha ini antara lain PT D&C Engineering, PT Energi Quarto Indonesia, PT Madam Energi Prima, PT Rantausindu, PT Mitra Karya Prima, PT Kancil Emas Tunggal Perkasa, PT Duta Samudera Karya, dan PT Mukti Aji Lestari,” ucap Sigit Suwarto, selaku Ketua Panitia Program Hewan Kurban Idul Adha 2025, melalui keterangan tertulisnya, ditulis Selasa (10/6/2025).

    Hewan kurban ini disalurkan kepada masyarakat di wilayah Cilacap dan desa binaan. Distribusi hewan kurban sapi tahun ini mencakup wilayah-wilayah sebagai berikut: Desa Karangkandri sebanyak 9 ekor, Desa Menganti sebanyak 6 ekor, Desa Slarang sebanyak 7 ekor, Desa Kalisabuk sebanyak 1 ekor, Desa Kuripan Kidul sebanyak 1 ekor, Kecamatan Kesugihan sebanyak 2 ekor, TPI Lengkong sebanyak 1 ekor, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) sebanyak 1 ekor, dan wilayah Cilacap lainnya sebanyak 9 ekor. Untuk hewan kurban kambing didistribusikan ke wilayah Cilacap sebanyak 11 ekor.

    Program ini dilaksanakan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan, yang telah berlangsung sejak PLTU Cilacap mulai beroperasi, pada tahun 2006. Meski sempat tertunda selama dua tahun akibat pandemi COVID-19, program ini terus berlanjut setiap tahun sebagai simbol kepedulian dan kebersamaan.

    Selama hampir dua dekade sejak mulai beroperasi, PT Sumber Segara Primadaya (S2P) menjadikan program kurban sebagai bagian dari pilar tanggung jawab sosial perusahaan, bersanding dengan inisiatif di bidang lingkungan, pendidikan, dan kesehatan.

    “Program hewan kurban Idul Adha ini merupakan wujud nyata kepedulian PT Sumber Segara Primadaya terhadap kesejahteraan masyarakat. Di momen suci Idul Adha ini, kami ingin berbagi kebahagiaan dengan masyarakat sekitar, sebagai bagian dari komitmen kami untuk tumbuh dan berkembang bersama lingkungan sekitar,” ungkap Agus Gunanto, selaku General Manager Unit 3A PT Sumber Segara Primadaya (S2P).

    Selain meningkatkan akses masyarakat terhadap daging kurban, program ini juga memberikan dampak ekonomi melalui pembelian hewan dari peternak lokal Cilacap. Hal ini dapat memperkuat ekosistem ekonomi berkelanjutan dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan membeli dari peternak lokal dan membagikan langsung ke masyarakat sekitar, PT Sumber Segara Primadaya (S2P) ingin memastikan bahwa manfaat kurban ini dirasakan secara nyata dan luas, baik secara spiritual maupun sosial-ekonomi.

    Salah satunya melalui Rukun Ternak Kabupaten Cilacap yang merupakan kelompok peternak dampingan PT S2P bersama Baznas Kabupaten Cilacap, sehingga dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar secara nyata.

    “Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada S2P yang telah membeli kambing kurban dari Rukun Ternak Baznas Cilacap, hal ini tentunya sangat berdampak positif dalam meningkatkan ekonomi anggota kelompok kami. Harapan kami semoga dapat terus bekerja sama dan pembelian bertambah banyak, sehingga semangat dan kekompakan anggota kelompok semakin tinggi,” kata Saeful, salah satu pengurus Rukun Ternak Baznas Cilacap.

  • Pertamina Patra Niaga bagikan daging kurban untuk 50.000 duafa

    Pertamina Patra Niaga bagikan daging kurban untuk 50.000 duafa

    Pembagian daging kurban dilaksanakan bertahap dari tanggal 6 Juni hingga hari ini, 9 Juni 2025

    Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina Patra Niaga membagikan hewan kurban kepada sekitar 50.000 duafa di seluruh wilayah operasional dari Sabang hingga Merauke dalam momentum Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari dalam keterangannya di Jakarta, Senin, mengatakan total hewan kurban yang dibagikan sebanyak 833 ekor yang terdiri atas 464 sapi dan 369 kambing.

    “Daging kurban kami bagikan kepada lebih dari 50 ribu duafa di sekitar wilayah operasional Pertamina Patra Niaga, baik terminal BBM, terminal LPG maupun aviation fuel terminal,” ujarnya.

    Heppy menyampaikan dalam pelaksanaannya, selain melibatkan Badan Dakwah Islam (BDI), Pertamina Patra Niaga juga menggandeng masjid dan yayasan di sekitar wilayah operasi.

    “Idul Adha merupakan momen kebersamaan kami bersama masyarakat sekitar. Pembagian daging kurban dilaksanakan bertahap dari tanggal 6 Juni hingga hari ini, 9 Juni 2025,” ujarnya.

    Ia pun berharap kehadiran Pertamina Patra Niaga tidak hanya dirasakan lewat pasokan energi, tetapi juga melalui kontribusi sosial yang menyentuh kehidupan masyarakat.

    Heppy menambahkan perusahaan bersyukur dapat menjangkau berbagai wilayah, termasuk daerah-daerah dengan akses yang menantang di wilayah operasional terminal BBM dan DPPU daerah perintis.

    Seperti Fuel Terminal Reo NTT, Fuel Terminal Labuha Maluku, Fuel Terminal Bula Maluku Utara, Fuel Terminal Sanana Maluku Utara, Aviation Fuel Terminal Rendani Manokwari, Aviation Fuel Terminal Deo Sorong, Fuel Terminal Fak Fak Papua Barat, dan Aviation Fuel Terminal Mopah Merauke.

    Salah satu penerima daging kurban di Palembang, Sumsel, Jaka Ridho mengucapkan terima kasih kepada Pertamina atas kepeduliaan kepada masyarakat.

    “Alhamdulillah, sangat bersyukur bisa mendapat daging kurban dari Pertamina, semoga menjadi berkah,” katanya.

    Senada, penerima daging kurban lainnya di Jakarta, Hikmah juga menyatakan yang sama.

    “Sudah beberapa tahun ini kami selalu kebagian kurban dari Pertamina. Alhamdulillah, semoga berkah buat semuanya,” ujarnya.

    Heppy berharap kegiatan tahunan ini dapat menjadi bagian dari upaya menghadirkan tidak hanya energi untuk kehidupan, tetapi juga energi kebaikan yang mempererat hubungan dan menumbuhkan semangat kebersamaan di tengah masyarakat.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025