Hewan: Kambing

  • Pedagang Pasar Barito Tolak Relokasi, Teriak Minta Pramono Turun Tangan

    Pedagang Pasar Barito Tolak Relokasi, Teriak Minta Pramono Turun Tangan

    Pedagang Pasar Barito Tolak Relokasi, Teriak Minta Pramono Turun Tangan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sejumlah petugas Kelurahan Kramat Pela, Jakarta Selatan, mendatangi
    Pasar Burung Barito
    untuk menempelkan surat pernyataan persetujuan pengosongan kios dan relokasi pedagang pada Senin (4/8/2025) siang.
    Lurah Kramat Pela, Achmad Syarief, juga ikut dalam kegiatan tersebut.
    Adapun surat itu berisi pernyataan pengosongan kios secara sukarela. Tidak ada tenggat waktu kapan para pedagang harus mengosongkan kios.
    Di bagian akhir surat, terdapat kalimat yang berbunyi rencana pembongkaran pasar oleh pihak kecamatan.
    Mulanya, dua orang petugas kelurahan mendatangi kios-kios di deretan depan yang mayoritas merupakan warung makan. Petugas menempel surat itu ke kios-kios yang kosong. 
    Mereka meminta Gubernur Jakarta, Pramono Anung, datang langsung ke Pasar Burung Barito dan berdiskusi bersama pedagang terkait rencana relokasi ini.
    “Gubernur belum turun di sini, Pak! Peduliin masyarakat, Pak! Kami UMKM juga!” teriak salah satu pedagang.
    Baru menempel surat ke beberapa kios, Tim Advokasi Solidaritas Pemasok dan Pedagang Pasar (SP3) Barito mendatangi para petugas kelurahan.
    Mewakili pedagang, tim advokasi menyerukan penolakan pengosongan kios. Tak lama, petugas kelurahan meninggalkan lokasi. 
    “Intimidasi terjadi sebelum tim advokasi mengetahui. Setelah para advokasi tahu, dari kelurahan dan kecamatan mundur dan pulang secara perlahan-lahan,” kata Doly Daely, salah satu kuasa hukum dari Tim Advokasi SP3 saat dikonfirmasi.
    Sementara, surat berisi pernyataan pengosongan kios dan pembongkaran pasar yang sempat ditempel ke kios-kios pedagang langsung dicopot oleh tim kuasa hukum.
    “(Surat) akan kami laporkan ke Ombudsman,” kata Doly.
    Selain menempel surat ke kios kosong, petugas kelurahan juga disebut meminta tanda tangan persetujuan pengosongan kios dan pembongkaran pasar langsung ke para pedagang yang datang ke lokasi. Sedikitnya ada 11 pedagang yang telah memberikan tanda tangan.
    Yati (60), salah satu pedagang, mengaku diminta membubuhkan tanda tangannya di selembar kertas kosong. Menurut Yati, petugas meminta tanda tangan untuk mendata pedagang.
    “Dia bilangnya buat pendataan pedagang, bukan buat mengosongkan (kios),” kata Yati kepada
    Kompas.com
    , Senin (4/8/2025).
    Yati mengaku terpaksa membubuhkan tanda tangannya lantaran petugas kelurahan yang mendatanginya bukan cuma satu orang. Selain itu, sebelum Yati, ada pedagang lain yang sudah dimintai tanda tangan.
    “Tadinya cuma dua, terus tiba-tiba dikerubungin warung saya, ya jadinya kan enggak nyaman,” ujarnya.
    Yati baru menyadari tanda tangan itu ia bubuhkan sebagai persetujuan pengosongan kios dan pembongkaran pasar ketika ia membaca surat yang ditempel di kios lain yang sudah kosong.
    “Pas saya baca isi suratnya, saya kaget,” ungkap dia.
    Sementara, Kepala Paguyuban Pedagang
    Pasar Barito
    , Karno (64), berharap pengosongan kios dan pembongkaran pasar ditunda. Pasalnya, Pasar Burung Barito menjadi tempat bagi banyak pedagang menggantungkan hidup. 
    “Kalau hasilnya hasilnya ditangguhkan, ini kawan-kawan pedagang bakal syukuran, potong kambing. Mudah-mudahan ditangguhkan ya Pak Gubernur ada ya hati nuraninya,” ucap Karno.
    Sebagai informasi, rencana pembongkaran Pasar Burung Barito berkaitan dengan proyek pembangunan Taman Bendera Pusaka di wilayah tersebut. Rencananya, pedagang bakal direlokasi ke wilayah Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
    Adapun proyek relokasi ini merupakan bagian dari rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memperluas ruang terbuka hijau (RTH).
    Taman Bendera Pusaka nantinya akan menggabungkan tiga taman yang sudah ada sebelumnya, yakni Taman Leuser, Taman Ayodhya, dan Taman Langsat. Proyek taman Bendera Pusaka tersebut ditargetkan rampung pada Desember 2025.
    Pemerintah menyebut taman ini akan menjadi ruang publik baru yang ikonik. Saat Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota negara, Taman Bendera Pusaka diharapkan menjadi simbol identitas baru Jakarta sebagai Ibu Kota ASEAN, mengingat gedung Sekretariat ASEAN berada di kawasan tersebut.
    “Jadi, ini adalah untuk menjadikan kawasan Blok M sebagai pusat transportasi dan perbelanjaan, dan yang kedua sebagai City ASEAN. Jadi, rencananya taman itu akan menunjang taman-taman di ASEAN yang ada di wilayah Jakarta Selatan,” kata Walikota Jakarta Selatan, M. Anwar, di Jakarta, Selasa (1/7/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 8 Kesalahan Menyiapkan Makanan yang Bisa Menyebabkan Penyakit

    8 Kesalahan Menyiapkan Makanan yang Bisa Menyebabkan Penyakit

    Jakarta, Beritasatu.com – Menyiapkan makanan sendiri di rumah memang terasa lebih aman karena mengetahui apa saja bahan dan bagaimana proses memasaknya.

    Namun, banyak orang tidak menyadari kesalahan kecil saat mengolah makanan bisa membawa risiko besar bagi kesehatan keluarga. Kontaminasi silang, pertumbuhan bakteri, hingga keracunan makanan bisa terjadi karena kelalaian dalam penanganan bahan makanan.

    Berikut ini delapan kesalahan umum dalam menyiapkan makanan yang dapat menyebabkan penyakit, dikutip dari berbagai sumber, Senin (4/8/2025).

    Deretan Kesalahan Saat Menyiapkan Makanan

    1. Mencairkan makanan beku di suhu ruangan

    Banyak orang terbiasa mencairkan daging atau makanan beku lainnya dengan cara meletakkannya di atas meja dapur. Sayangnya, metode ini berisiko tinggi karena makanan berada di dalam zona suhu bahaya (antara 4 derajat celsius hingga 60 derajat celsius).

    Suhu tersebut ideal bagi bakteri seperti Salmonella dan E coli untuk berkembang biak. Bagian luar makanan bisa mulai terkontaminasi bakteri sementara bagian dalam masih beku. Cairkan makanan beku secara perlahan di dalam kulkas, gunakan microwave jika ingin langsung dimasak, atau rendam dalam air dingin yang diganti setiap 30 menit.

    2. Menggunakan talenan yang sama untuk daging dan sayur

    Mengiris ayam mentah lalu langsung memotong sayuran segar di talenan yang sama tanpa mencucinya terlebih dahulu adalah bentuk nyata kontaminasi silang. Bakteri dari daging mentah dapat berpindah ke sayur yang tidak akan dimasak, sehingga meningkatkan risiko keracunan makanan.

    Gunakan talenan berbeda untuk daging mentah dan bahan makanan lain seperti sayuran atau buah. Jika hanya memiliki satu talenan, pastikan dicuci bersih dengan sabun dan air panas sebelum digunakan kembali.

    3. Mencuci ayam mentah

    Masih banyak yang percaya mencuci ayam mentah dapat menghilangkan kuman. Faktanya, mencuci ayam justru menyebarkan bakteri ke sekitar dapur, seperti ke wastafel, meja, dan alat masak melalui percikan air.

    Tidak perlu mencuci ayam mentah. Memasaknya hingga suhu internal mencapai minimal 74 derajat celsius sudah cukup untuk membunuh semua bakteri patogen yang menempel.

    4. Menyimpan daging mentah di rak atas kulkas

    Menempatkan daging mentah di rak atas kulkas bisa menyebabkan cairannya menetes ke makanan matang atau makanan siap santap seperti buah potong dan sayur, yang sangat rawan terkontaminasi bakteri.

    Simpan daging mentah di wadah tertutup rapat dan letakkan di rak paling bawah kulkas. Pastikan makanan matang atau makanan siap konsumsi disimpan di bagian atas untuk menghindari kontaminasi.

    5. Mendinginkan nasi di suhu ruangan

    Nasi yang dibiarkan dalam suhu ruang lebih dari dua jam dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri Bacillus cereus. Bakteri ini menghasilkan racun yang tidak akan hilang meskipun nasi dipanaskan kembali.

    Segera pindahkan nasi yang baru dimasak ke dalam wadah lebar tanpa tutup agar cepat dingin, kemudian simpan di kulkas. Setelah benar-benar dingin, tutup rapat dan konsumsi dalam waktu maksimal lima hari.

    6. Mengandalkan warna untuk menilai kematangan daging

    Menilai kematangan daging hanya dari warnanya merupakan kesalahan umum. Daging bisa terlihat matang di luar, tetapi masih mentah di bagian dalam, terutama jika dimasak cepat di suhu tinggi.

    Gunakan termometer makanan untuk memastikan suhu internal daging sesuai standar. Untuk ayam dan kalkun, suhu minimum adalah 74 derajat celsius, sedangkan daging merah seperti sapi atau kambing idealnya 63 derajat celsius–71 derajat celsius tergantung tingkat kematangan yang diinginkan.

    7. Tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah menangani makanan

    Sering kali orang lupa mencuci tangan sebelum menyentuh bahan makanan, terutama setelah memegang daging mentah atau menggunakan toilet. Tangan yang tidak bersih bisa menjadi perantara bakteri berbahaya.

    Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir minimal 20 detik sebelum dan sesudah menangani bahan makanan, serta setelah menyentuh permukaan yang berpotensi terkontaminasi.

    8. Menyimpan makanan panas dalam wadah tertutup

    Langsung menutup makanan panas dalam wadah kedap udara dan menyimpannya di suhu ruang bisa menciptakan lingkungan lembap yang mendukung pertumbuhan bakteri. Hal ini sering terjadi pada lauk matang atau sisa makanan.

    Biarkan makanan panas dingin terlebih dahulu di wadah terbuka. Setelah tidak beruap, barulah tutup dan simpan di kulkas untuk menjaga kualitas dan keamanannya.

    Kesalahan dalam menyiapkan makanan bisa berdampak besar pada kesehatan keluarga. Mulai dari kontaminasi silang hingga paparan bakteri berbahaya, semua dapat dicegah dengan kebiasaan yang benar.

  • Kisah Pengusaha Pakan Ternak Kembangkan Bisnis Lewat KUR BRI

    Kisah Pengusaha Pakan Ternak Kembangkan Bisnis Lewat KUR BRI

    Jakarta

    PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) terus berupaya untuk memberikan kemudahan pembiayaan kepada pelaku UMKM di berbagai daerah. Salah satunya dirasakan oleh pasangan suami istri Tommy Wavolta dan Dwi Eli Ernawati warga Ponorogo yang mendapatkan KUR BRI untuk pengembangan bisnis pakan ternak Dara Farm.

    Tommy mengatakan dirinya merintis usaha tersebut sejak 2018 lalu. Namun keterbatasan modal menjadi tembok penghalang. Kesempatan datang ketika mengenal KUR dari BRI. Tommy pun mengajukan pinjaman dan modal itulah yang menjadi titik awal kesuksesan perjalanan bisnisnya.

    “Waktu awal saya benar-benar nggak punya modal. Padahal kepengin punya usaha sendiri, hingga akhirnya saya diperkenalkan dengan KUR BRI,” kata Tommy dalam keterangan tertulis, Senin (4/8/2025).

    Dia semula menjalankan usaha gas elpiji yang sampai dengan saat ini masih berjalan dan peternakan ayam jawa super hingga berjalan hampir 5 tahun, sebelum melihat peluang lebih besar di sektor peternakan lainnya.

    Melihat peluang lainnya, tahun 2021 Tommy memutuskan beralih mengembangkan usaha peternakan kambing dimulai dari 4 ekor sebagai sarana belajar tentang perawatan kambing hingga sekarang jika ditotal mencapai hampir 60 ekor. Namun tantangan baru muncul terkait ketersediaan pakan yang memadai dan terjangkau.

    “Pelihara kambing makin banyak, pakan makin susah. Jadi saya kepikiran bikin pakan sendiri,” ujarnya.

    Bersama sang istri, Tommy mulai bereksperimen membuat pakan ternak. Bahan bakunya berasal dari limbah industri pangan seperti ampas tahu press yang mereka datangkan dari Bekasi, serta onggok atau gamblong dari Lampung dan bahan lainnya yang didatangkan dari Jawa Timur.

    Onggok adalah limbah pengolahan tepung tapioka yang kaya karbohidrat, cocok untuk pakan ternak. Setidaknya dirinya bisa mendatangkan onggok dari lampung hingga 35 ton dan ampas tahu 25 ton. Dalam sebulan bisa dua kali pengiriman.

    Selain bahan baku tersebut, dirinya juga mendatangkan bahan pakan dari limbah produksi dari wilayah Jawa Timur hingga mencapai 20 ton per bulan. Hasil olahan Dara Farm kini menjadi andalan banyak peternak di Ponorogo, Madiun hingga Pacitan. Pakan buatan Tommy bisa digunakan untuk berbagai jenis ternak, mulai unggas, Kambing, Domba, hingga Sapi.

    Produksi pakan rata-rata mencapai 15 ton per bulan yang didukung oleh dua karyawan tetap serta tenaga lepas jika volume kerja meningkat, terutama saat bongkar muat bahan baku.

    Tak hanya memproduksi pakan fermentasi, Tommy juga menanam rumput gajah dan hijauan pakan ternak lainnya untuk memenuhi kebutuhan hijauan, bahkan sampai bisa menjualnya untuk memenuhi permintaan dari peternak di sekitar Ponorogo.

    “Dara Farm kini tumbuh menjadi usaha terpadu yang memanfaatkan potensi lokal sekaligus limbah pangan dari luar daerah,” jelasnya.

    “Tanpa KUR BRI, saya mungkin tidak bisa memulai usaha. Pinjaman itu yang membantu saya berani melangkah,” sambungnya.

    Dia mengatakan, kini, dirinya bercita-cita memiliki pabrik pakan ternak dengan brand sendiri agar bisa menjangkau pasar lebih luas.

    “Saya ingin punya brand pakan sendiri. Biar produk Dara Farm makin dikenal,” jelasnya.

    Sementara itu, Direktur Micro BRI, Akhmad Purwakajaya mengungkapkan bahwa BRI terus menunjukkan komitmennya dalam mengimplementasikan Asta Cita guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).

    “Dengan semakin luas akses pembiayaan melalui KUR, semakin banyak pelaku usaha yang dapat bertumbuh, berkembang, dan berkontribusi lebih besar dalam mendukung ketahanan ekonomi nasional,” jelasnya.

    Hingga akhir Triwulan II tahun 2025, BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp 83,88 triliun, atau setara 47,93% dari total alokasi KUR tahun ini sebesar Rp175 triliun.

    “Penyaluran ini dilakukan dengan tetap menjaga kualitas pembiayaan. KUR BRI terus didorong sebagai solusi keuangan bagi pengusaha UMKM untuk memperkuat kapasitas usaha dan mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor,” tutupnya.

    (prf/ega)

  • Wamentan mendorong hilirisasi susu dan pembibitan ternak nasional

    Wamentan mendorong hilirisasi susu dan pembibitan ternak nasional

    Kita ingin memperkuat ekosistem pembibitan dari hulu ke hilir, termasuk menjamin ketersediaan pakan berkualitas yang menjadi fondasi utama produktivitas peternakan.

    Banyumas (ANTARA) – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mendorong penguatan pembibitan ternak unggul dan hilirisasi produksi susu nasional untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

    “Kita ingin memperkuat ekosistem pembibitan dari hulu ke hilir, termasuk menjamin ketersediaan pakan berkualitas yang menjadi fondasi utama produktivitas peternakan,” kata Wamentan saat kunjungan kerja ke Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTU-HPT) Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu sore.

    Menurut dia, pembibitan sapi dan kambing perah berkualitas tinggi menjadi kunci peningkatan produksi susu, sehingga jika ternak dipelihara sesuai standar operasional, hasil susu meningkat dan peternak bisa memperoleh keuntungan lebih besar.

    Sudaryono menilai peluang pasar susu nasional saat ini sangat besar, terutama melalui program MBG yang akan menyasar anak-anak sekolah serta ibu hamil dan menyusui.

    “Harapannya, kebutuhan susu MBG ini bisa disuplai oleh peternak lokal melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Dengan begitu, ekonomi masyarakat desa ikut tumbuh,” katanya lagi.

    Wamentan mengaku sudah bertemu sejumlah pihak termasuk Pemerintah Kabupaten Banyumas dan Cilacap untuk menyerap produksi susu harian BBPTU-HPT Baturraden yang mencapai 7.000 liter per hari guna memenuhi kebutuhan program MBG.

    Terkait dengan masalah harga, dia mengatakan, hal itu bisa diantisipasi melalui inovasi pengemasan yang lebih efisien agar harga jual susu tetap terjangkau.

    “Kalau pakai botol itu mahal, mungkin bisa pakai bantal plastik. Yang penting anak-anak kita minum susu, itu yang paling utama,” katanya menegaskan.

    Disinggung mengenai pemenuhan populasi sapi perah, Sudaryono mengatakan pengadaan sapi perah bukan dilakukan oleh pemerintah, tetapi melalui partisipasi aktif pihak swasta.

    “Impor sapi perah bukan oleh pemerintah, tapi kita mendorong swasta mendatangkan sapi hidup ke Indonesia,” katanya pula.

    Ia menyebutkan berdasarkan data Kementerian Pertanian menunjukkan, hingga saat ini sudah masuk sekitar 27.000 ekor dari target nasional 100.000 ekor sapi perah hingga akhir 2025.

    Wamentan menegaskan pentingnya sinergi semua pihak untuk memperkuat populasi sapi, produksi susu, dan distribusinya secara berkelanjutan.

    Dia juga menyaksikan penandatanganan kerja sama antara BBPTU-HPT dan pelaku usaha swasta dalam pengembangan sektor perbibitan serta produksi susu.

    Selain BBPTU-HPT Baturraden, Wamentan juga meninjau dua farm pengembangan peternakan di Banyumas, yaitu Farm Manggala di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, dan Farm Tegalsari di Desa Kemutug Lor, Kecamatan Baturraden.

    Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono memperhatikan sapi perah di Farm Tegalsari di Desa Kemutug Lor, Kecamatan Baturraden, yang dikelola Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTU-HPT) Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (3/8/2025) sore. ANTARA/Sumarwoto

    Dalam kesempatan terpisah, Kepala BBPTU-HPT Baturraden Dani Kusworo mengatakan saat ini balai tersebut memproduksi 7.000 liter susu per hari, sekitar 5.500 liter di antaranya didistribusikan ke masyarakat melalui koperasi dan industri pengolahan susu, termasuk beberapa produsen besar.

    “Alhamdulillah, kami sekarang juga sudah bekerja sama dengan tiga SPPG untuk program Makan Bergizi Gratis. Setiap minggunya, kami melakukan dua kali pengiriman, masing-masing 3.500 botol,” katanya pula.

    Ia mengatakan potensi produksi susu BBPTU-HPT sebenarnya jauh lebih besar karena jika dikonversikan, 1 liter susu dapat diolah menjadi delapan botol.

    Artinya dengan kapasitas produksi saat ini, kata dia lagi, BBPTU-HPT Baturraden mampu menghasilkan hingga 40.000 botol susu per hari.

    “Itu berarti bisa memenuhi kebutuhan 12 hingga 15 SPPG setiap hari,” katanya.

    Lebih lanjut, dia mengatakan BPPTU-HPT Baturraden menargetkan peningkatan hasil produksi susu yang saat ini rata-rata 12-15 liter per sapi perah per hari.

    Dalam hal ini, pihaknya telah mencoba teknologi pakan hijauan seperti silase dan mineral blok yang diproduksi sendiri.

    “Di awal tahun 2025, produksi kami baru 9-10 liter, dan sekarang sudah bisa mencapai 12-15 liter per ekor per hari,” katanya..

    Dengan peningkatan tersebut, pihaknya menargetkan produksi per ekor bisa mencapai 20 liter per hari.

    Jika target itu tercapai dari 450 ekor sapi perah yang dimiliki BPPTU-HPT Baturraden, kata dia pula, produksi harian bisa mencapai 10.000-12.000 liter pada tahun 2026.

    “Dengan produksi 10.000 sampai 12.000 liter per hari, insya Allah kita bisa mengcover 20 SPPG di Banyumas,” kata Dani.

    Selain peningkatan produksi, BPPTU-HPT Baturraden juga akan menambah populasi sapi melalui kerja sama dengan PT Suri Nusantara untuk mengimpor 1.000 ekor sapi dari tahun 2025 hingga 2029.

    Pada tahap awal, sebanyak 250 ekor sapi akan masuk pada tahun 2025 dan sisanya bakal ditempatkan di kandang baru seluas 50 hektare yang akan dibangun oleh perusahaan importir tersebut di daerah Manggala.

    Pewarta: Sumarwoto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pengusaha Pakan Ternak di Ponorogo Buktikan KUR BRI Bisa Membuat Usaha Berkembang – Page 3

    Pengusaha Pakan Ternak di Ponorogo Buktikan KUR BRI Bisa Membuat Usaha Berkembang – Page 3

    Liputan6.com, Ponorogo – Bermodal tekad kuat dan kepercayaan pada pendanaan dari perbankan, Tommy Wavolta, warga Dukuh Jetis Desa Plancungan, Kecamatan Slahung, Ponorogo, membuktikan bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI bisa menjadi jalan menuju kesuksesan. Bersama sang istri, Dwi Eli Ernawati, Tommy kini menakhodai usaha pakan ternak Dara Farm, yang mampu menyuplai kebutuhan peternak hingga ke luar daerah.

    Awal ceritanya tak selalu mulus. Pada 2018, Tommy ingin memulai usaha mandiri. Namun keterbatasan modal menjadi tembok penghalang. Kesempatan datang ketika ia mengenal KUR dari BRI. Dengan keberanian, Tommy mengajukan pinjaman dan modal itulah yang menjadi titik awal kesuksesan perjalanan bisnisnya.

    “Waktu awal saya benar-benar nggak punya modal. Padahal kepengin punya usaha sendiri, hingga akhirnya saya diperkenalkan dengan KUR BRI,” kenangnya.

    Ia semula menjalankan usaha gas elpiji yang sampai dengan saat ini masih berjalan dan peternakan ayam jawa super hingga berjalan hampir 5 tahun, sebelum melihat peluang lebih besar di sektor peternakan lainnya.

     

    Melihat peluang lainnya, tahun 2021 Tommy memutuskan beralih mengembangkan usaha peternakan kambing dimulai dari 4 ekor sebagai sarana belajar tentang perawatan kambing hingga sekarang jika ditotal mencapai hampir 60 ekor. Namun tantangan baru muncul terkait ketersediaan pakan yang memadai dan terjangkau.

    “Pelihara kambing makin banyak, pakan makin susah. Jadi saya kepikiran bikin pakan sendiri,” ujarnya.

    Bersama sang istri, Tommy mulai bereksperimen membuat pakan ternak. Bahan bakunya berasal dari limbah industri pangan seperti ampas tahu press yang mereka datangkan dari Bekasi, serta onggok atau gamblong dari Lampung dan bahan lainnya yang didatangkan dari Jawa Timur. Onggok adalah limbah pengolahan tepung tapioka yang kaya karbohidrat, cocok untuk pakan ternak.

    “Sekali datangkan onggok dari Lampung bisa sampai 35 ton, dan dalam sebulan dua kali pengiriman. Ampas tahu juga sebulan sampai 25 ton,” kata Dwi Eli Ernawati.

    Selain bahan baku tersebut, juga mendatangkan bahan pakan dari limbah produksi dari wilayah Jawa Timur hingga mencapai 20 ton perbulan. Hasil olahan Dara Farm kini menjadi andalan banyak peternak di Ponorogo, Madiun hingga Pacitan. Pakan buatan Tommy bisa digunakan untuk berbagai jenis ternak, mulai unggas, Kambing, Domba, hingga Sapi.

     

    Produksi pakan rata-rata mencapai 15 ton per bulan, yang didukung oleh dua karyawan tetap serta tenaga lepas jika volume kerja meningkat, terutama saat bongkar muat bahan baku. Tak hanya memproduksi pakan fermentasi, Tommy juga menanam rumput gajah dan hijauan pakan ternak lainnya untuk memenuhi kebutuhan hijauan, bahkan sampai bisa menjualnya untuk memenuhi permintaan dari peternak di sekitar Ponorogo. Dara Farm kini tumbuh menjadi usaha terpadu yang memanfaatkan potensi lokal sekaligus limbah pangan dari luar daerah.

    Menurut Tommy, keberhasilan usahanya tak lepas dari dukungan modal KUR BRI.

    “Tanpa KUR BRI, saya mungkin tidak bisa memulai usaha. Pinjaman itu yang membantu saya berani melangkah,” tuturnya.

    Kini Tommy tak berhenti bermimpi. Ia bercita-cita memiliki pabrik pakan ternak dengan brand sendiri agar bisa menjangkau pasar lebih luas.

    “Saya ingin punya brand pakan sendiri. Biar produk Dara Farm makin dikenal,” katanya penuh semangat.

    Kisah Tommy Wavolta menjadi bukti nyata bagaimana KUR BRI bukan sekadar pinjaman, melainkan bisa menjadi pintu menuju sukses. Dari keterbatasan modal, Tommy kini menjadi salah satu pengusaha pakan ternak yang diperhitungkan di Ponorogo dan sekitarnya.

    Pada kesempatan terpisah, Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya mengungkapkan bahwa BRI terus menunjukkan komitmennya dalam mengimplementasikan Asta Cita guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).  Dengan semakin luas akses pembiayaan melalui KUR, semakin banyak pelaku usaha yang dapat bertumbuh, berkembang, dan berkontribusi lebih besar dalam mendukung ketahanan ekonomi nasional.

    Hingga akhir Triwulan II tahun 2025, BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp83,88 triliun, atau setara 47,93% dari total alokasi KUR tahun ini sebesar Rp175 triliun. Penyaluran ini dilakukan dengan tetap menjaga kualitas pembiayaan. KUR BRI terus didorong sebagai solusi keuangan bagi pengusaha UMKM untuk memperkuat kapasitas usaha dan mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor.

     

    (*)

  • Kisah Pengusaha Pakan Ternak dari Ponorogo Ini Buktikan KUR BRI Bisa Bikin Usaha Berkembang

    Kisah Pengusaha Pakan Ternak dari Ponorogo Ini Buktikan KUR BRI Bisa Bikin Usaha Berkembang

    FAJAR.CO.ID, PONOROGO — Bermodal tekad kuat dan kepercayaan pada pendanaan dari perbankan, Tommy Wavolta, warga Dukuh Jetis Desa Plancungan, Kecamatan Slahung, Ponorogo, membuktikan bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI bisa menjadi jalan menuju kesuksesan. Bersama sang istri, Dwi Eli Ernawati, Tommy kini menakhodai usaha pakan ternak Dara Farm, yang mampu menyuplai kebutuhan peternak hingga ke luar daerah.

    Awal ceritanya tak selalu mulus. Pada 2018, Tommy ingin memulai usaha mandiri. Namun keterbatasan modal menjadi tembok penghalang. Kesempatan datang ketika ia mengenal KUR dari BRI. Dengan keberanian, Tommy mengajukan pinjaman dan modal itulah yang menjadi titik awal kesuksesan perjalanan bisnisnya.

    “Waktu awal saya benar-benar nggak punya modal. Padahal kepengin punya usaha sendiri, hingga akhirnya saya diperkenalkan dengan KUR BRI,” kenangnya.

    Ia semula menjalankan usaha gas elpiji yang sampai dengan saat ini masih berjalan dan peternakan ayam jawa super hingga berjalan hampir 5 tahun, sebelum melihat peluang lebih besar di sektor peternakan lainnya.

    Melihat peluang lainnya, tahun 2021 Tommy memutuskan beralih mengembangkan usaha peternakan kambing dimulai dari 4 ekor sebagai sarana belajar tentang perawatan kambing hingga sekarang jika ditotal mencapai hampir 60 ekor. Namun tantangan baru muncul terkait ketersediaan pakan yang memadai dan terjangkau.

    “Pelihara kambing makin banyak, pakan makin susah. Jadi saya kepikiran bikin pakan sendiri,” ujarnya.

    Bersama sang istri, Tommy mulai bereksperimen membuat pakan ternak. Bahan bakunya berasal dari limbah industri pangan seperti ampas tahu press yang mereka datangkan dari Bekasi, serta onggok atau gamblong dari Lampung dan bahan lainnya yang didatangkan dari Jawa Timur. Onggok adalah limbah pengolahan tepung tapioka yang kaya karbohidrat, cocok untuk pakan ternak.

  • BKN minta pemda segera usulkan formasi guru ke pusat

    BKN minta pemda segera usulkan formasi guru ke pusat

    Semarang (ANTARA) – Badan Kepegawaian Negara (BKN) meminta pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota untuk segera mengirimkan usulan formasi guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) ke pemerintah pusat agar bisa segera diangkat.

    Kepala BKN Zudan Arif Fakrulloh di Semarang, Jumat, mengatakan proses pengangkatan PPPK harus rampung pada akhir 2025, sebab mulai 2026 seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) akan kembali digelar secara umum.

    “Tahun depan sudah seleksi CASN biasa. Tahun ini kan pengangkatan honorer itu dengan jalan yang relatif lebih mudah dibandingkan CASN atau CPNS yang normal. Maka, ini disebut dengan afirmasi dari negara dan tahun ini terakhir,” katanya.

    Dia mengatakan hal tersebut setelah Rapat Koordinasi Penyelesaian Permasalahan Guru di Jawa Tengah di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDMD) Jateng.

    Ia mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan pemerintah kabupaten/kota untuk segera mengajukan usulan formasi guru ke pusat.

    Ia menekankan pentingnya peran pejabat pembina kepegawaian (PPK), seperti gubernur, bupati, dan wali kota, untuk segera mengusulkan formasi PPPK, terutama guru.

    Menurut dia, usulan formasi tersebut penting agar BKN bisa menerbitkan nomor induk pegawai (NIP) dan memproses surat keputusan (SK) pengangkatan.

    “Saya minta rekan-rekan gubernur, bupati, wali kota, segera mengusulkan untuk PPPK paruh waktu, ya. ASN yang PPPK paruh waktu segera diusulkan ke BKN untuk diterbitkan NIK PPPK. Setelah itu, gubernur, bupati, wali kota membuat SK PPPK paruh waktu,” katanya.

    Lambatnya penempatan banyak PPPK guru, kata dia, disebabkan daerah yang tak kunjung mengajukan formasi, sebab BKN tidak bisa mengangkat ASN tanpa adanya formasi dari daerah.

    Para PPPK terbagi dalam beberapa kelompok prioritas, yaitu R1 hingga R5. R1 merupakan pelamar prioritas, R2 dari eks-tenaga honorer kategori II, R3 dari non-ASN yang terdata di BKN, R4 dari non-ASN yang tidak terdata di BKN, dan R5 sebagai klasifikasi teknis tambahan.

    “Yang kedua tentu persoalan anggaran. Beberapa daerah fiskalnya sangat tipis, duitnya enggak ada. Maka skala prioritas yakni R1, R2, R3 diselesaikan lebih dulu, setelah itu R4 dan R5,” katanya.

    Anggota DPD RI berasal dari Jateng Muhdi menyambut baik langkah cepat kepala BKN yang bersedia secara langsung beraudiensi dengan para guru, khususnya di wilayah tersebut.

    Ia menyebutkan guru, khususnya kategori R1D yang jumlahnya mencapai 1.410 orang sudah lulus sejak 2021 sehingga layak segera diangkat. Bahkan, pengangkatan secara paruh waktu bisa menjadi solusi transisi.

    “Menurut saya, solusi sebenarnya angkat dulu dengan paruh waktu karena mereka memang dibutuhkan,” kata Wakil Ketua Komite I DPD RI itu.

    Ia menjelaskan apabila menunda pengangkatan justru akan memperburuk kondisi, termasuk risiko pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap guru honorer sehingga mendorong komitmen pemda agar serius segera mengajukan formasi.

    “R1 itu masih ada yang R1D. Itu yang saya kira perlu kita dorong. Mereka lulus 2021. Jadi sekarang sudah nunggu itu terlalu lama. Bahkan, ada yang sudah motong kambing (syukuran),” katanya.

    Pewarta: Zuhdiar Laeis
    Editor: M. Hari Atmoko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gomina Redakan Nyeri Sendi & Napas Lega dengan Kebaikan Spirulina Biru

    Gomina Redakan Nyeri Sendi & Napas Lega dengan Kebaikan Spirulina Biru

    Jakarta

    Di tengah padatnya rutinitas, tubuh sering kali memberi sinyal kecil-sendi yang mulai terasa nyeri, napas yang terasa berat, atau stamina yang pelan-pelan menurun. Saat itulah kita sadar menjaga kesehatan bukan lagi soal menunda, tapi soal menemukan cara yang tepat dan mudah dijalani setiap hari.

    Salah satu cara yang kini banyak dipilih adalah beralih ke produk alami yang bisa mendukung kesehatan dari dalam. Gomina hadir sebagai salah satu jawabannya. Minuman sehat berbasis susu kambing, diperkaya dengan spirulina biru dan ekstrak temulawak ini dirancang khusus untuk membantu merawat tubuh secara menyeluruh.

    Spirulina Biru, Redakan Nyeri Badan, Pegal Linu & Nafas Tetap Adem

    Anda mungkin sudah familiar sama spirulina hijau, superfood kaya nutrisi yang sering menjadi bahan smoothies sehat. Namun ternyata, terdapat varian ‘next level’ spirulina lainnya, yakni spirulina biru alias phycocyanin.

    Warna birunya yang khas berasal dari fikosianin – pigmen alami yang mempunyai sifat antiinflamasi dan antioksidan kuat. Artinya, spirulina biru pada Gomina bisa membantu tubuh melawan peradangan, melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, dan bahkan menjaga sistem imun tetap prima. Cocok buat Anda yang sering merasa cepat capek, gampang sakit, atau memiliki keluhan di pernapasan.

    Berikut ini berapa keajaiban dari fikosianin berdasarkan penelitian antara lain:

    1. Fikosianin secara aktif dapat menghambat jalur inflamasi dalam tubuh, membantu meredakan rasa sakit dan pembengkakan pada sendi.

    2. Sebagai antioksidan kuat, fikosianin membantu melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh, termasuk sel-sel di persendian dan saluran pernapasan. Perlindungan ini penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang dan mempercepat proses pemulihan.

    3. Fikosianin diketahui dapat memodulasi respons imun, menjadikannya sekutu yang baik untuk kesehatan pernapasan.

    Dengan seluruh manfaat ini, Gomina hadir membawa solusi bagi kesehatan tubuh. Dengan menggabungkan kekuatan spirulina biru dalam formulasi premiumnya, Gomina tidak hanya membantu meredakan gejala, tapi juga menyentuh langsung akar masalahnya. Baik untuk mengatasi pegal-pegal, atau membuat nafas lebih lega saat beraktivitas, Gomina bisa menjadi partner setia buat hidup lebih nyaman dan aktif.

    Kombinasi Alami yang Saling Menguatkan

    Gomina bukan hanya sekadar minuman sehat. Di dalam setiap sachetnya, terkandung kekuatan kombinasi bahan-bahan alami seperti spirulina biru, susu kambing, dan temulawak yang bekerja harmonis untuk mendukung kesehatan tubuh secara menyeluruh. Berikut adalah tiga manfaat utama yang bisa kamu rasakan:

    1. Membantu Meredakan Sesak Napas dan Batuk Berdahak

    Di tengah cuaca yang tidak menentu dan kualitas udara yang sering buruk, saluran pernapasan rentan mengalami gangguan mulai dari tenggorokan gatal, batuk berdahak, hingga sesak napas. Gomina hadir dengan kombinasi spirulina biru dan susu kambing, dua bahan alami yang telah dikenal membantu menjaga kesehatan sistem pernapasan:

    – Spirulina biru (phycocyanin) memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang membantu meredakan iritasi pada saluran napas.

    – Susu kambing, dengan kandungan alami yang lembut di tenggorokan, membantu melonggarkan lendir dan menenangkan batuk.

    Dengan konsumsi rutin, Gomina membantu tubuh lebih tangguh dalam menghadapi perubahan cuaca, polusi, atau paparan debu dan asap.

    2. Meredakan Nyeri Tulang, Sendi, dan Otot

    Aktivitas sehari-hari, terutama yang melibatkan banyak gerakan fisik atau duduk terlalu lama, bisa memicu ketegangan pada otot dan sendi. Gomina mengandung temulawak dan spirulina biru, dua bahan alami yang berperan aktif dalam menjaga kesehatan sistem muskuloskeletal.

    -Temulawak terkenal sebagai anti inflamasi alami yang dapat membantu meredakan nyeri ringan akibat radang sendi atau kelelahan otot.

    -Spirulina biru mendukung regenerasi sel dan mengurangi stres oksidatif pada jaringan tubuh, sehingga membantu pemulihan setelah aktivitas fisik berat.

    Gomina cocok dikonsumsi oleh orang dewasa aktif, pekerja yang banyak bergerak, hingga lansia yang membutuhkan dukungan sendi dan tulang setiap hari.

    3. Menjaga Kesehatan dan Daya Tahan Tubuh Secara Menyeluruh

    Tubuh yang sehat adalah hasil dari sistem imun yang kuat dan metabolisme yang seimbang. Gomina membantu memenuhi kebutuhan harian akan nutrisi penting dengan kandungan vitamin, mineral, dan antioksidan alami dari:

    – Susu kambing, sumber kalsium dan protein berkualitas tinggi.

    – Spirulina biru, kaya akan vitamin B, zat besi, dan fitonutrien.

    – Temulawak, mendukung fungsi hati dan sistem detoksifikasi tubuh.

    Kombinasi ini bekerja secara sinergis untuk meningkatkan daya tahan tubuh, melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, serta menjaga tubuh tetap bugar dan berenergi setiap hari. Gomina bukan sekadar minuman sehat-ini adalah solusi alami yang mendukung kualitas hidupmu dari dalam. Dengan rasa yang enak dan manfaat nyata, Gomina siap menemani gaya hidup sehat setiap hari.

    Rasa yang Ramah di Lidah dan Cocok untuk Semua

    Salah satu tantangan terbesar saat memilih minuman sehat adalah rasa. Banyak produk kesehatan yang kaya manfaat, tapi sayangnya kurang bersahabat di lidah. Namun, Gomina berhasil mematahkan stigma itu. Berikut adalah alasan mengapa Gomina menjadi favorit banyak kalangan:

    1. Rasa yang Lembut dan Bersahabat

    Aroma vanilla yang alami dan menenangkan membuat Gomina terasa lembut sejak tegukan pertama.

    Tekstur ringan dan tidak pahit membuat Gomina mudah diterima oleh berbagai usia.

    Gomina tidak meninggalkan aftertaste yang mengganggu seperti minuman herbal kebanyakan.

    2. Aman untuk Semua Kalangan

    Gomina dirancang untuk bisa dikonsumsi secara aman oleh berbagai kelompok usia dan kondisi tubuh antara lain:

    Anak-anak usia mulai dari 2 tahun.

    Orang dewasa dengan gaya hidup aktif maupun pasif.

    Ibu hamil dan menyusui, karena kandungan alaminya yang tidak membahayakan.

    3. Mudah Dikonsumsi Kapan Saja

    Cara penyajian Gomina sangat sederhana dan bisa dilakukan siapa saja.
    Berikut cara penyajiannya:
    – Tuangkan 1 sachet (22 gram) ke dalam 150 ml air panas.
    – Aduk rata hingga larut sempurna.
    – Minum selagi hangat untuk mendapatkan manfaat optimal.

    Praktis untuk Gaya Hidup Modern

    Dengan kemasan serbuk yang praktis dan masa simpan panjang, Gomina bisa dibawa ke kantor, diselipkan di tas saat bepergian, atau disiapkan setiap pagi sebagai bagian dari rutinitas sehat. Tanpa perlu repot, tubuh tetap mendapat dukungan alami untuk menjalani hari dengan lebih nyaman. Gomina dirancang untuk Anda yang aktif, sibuk, dan butuh solusi sehat tanpa ribet. Berikut alasannya kenapa Gomina cocok jadi bagian dari rutinitas harian:

    1. Mudah Dibawa ke Mana Saja

    Dikemas dalam bentuk serbuk sachet sekali seduh (22 gram).

    Ringan dan tidak makan tempat-bisa diselipkan di tas kerja, ransel, bahkan pouch kecil.

    Cocok dibawa saat ke kantor, travelling, atau sekadar hangout.

    2. Fleksibel untuk Jadwal yang Padat

    Bisa jadi teman minum pagi hari untuk memulai hari dengan lebih segar.

    Enak juga diseduh sore hari saat butuh relaksasi setelah aktivitas.

    Praktis disiapkan kapan pun kamu butuh boost alami.

    3. Tahan Lama, Hemat Tempat

    Masa simpan panjang sehingga aman disimpan di dapur, laci kantor, atau bawa untuk stok perjalanan.

    Tidak memerlukan kulkas atau penyimpanan khusus-cukup simpan di tempat kering saja!

    Gomina hadir untuk Anda yang ingin tetap sehat, tanpa mengorbankan waktu dan kenyamanan. Sebab, gaya hidup modern butuh solusi yang cepat, enak, serta bermanfaat-dan Gomina jawabannya.

    Gomina bukan sekadar minuman kesehatan. Gomina adalah teman harian untuk Anda yang ingin tetap aktif, nyaman bergerak, dan bernapas lega-dengan sentuhan alami dari spirulina biru. Informasi lengkap terkait Gomina dapat dilihat melalui https://susugomina.com.

    (ega/ega)

  • Pria yang tewas membusuk di Kebon Jeruk diduga karena sakit

    Pria yang tewas membusuk di Kebon Jeruk diduga karena sakit

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian menduga pria yang ditemukan tewas membusuk dalam sebuah gubuk di pinggir Kali Pesanggrahan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Sabtu, karena sakit.

    “Untuk penemuan mayat diduga (tewas) karena sakit,” kata Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Nur Aqsha Ferdianto di Jakarta, Sabtu.

    Kendati demikian, pihak kepolisian belum membeberkan detail penyakit yang menjadi penyebab kematian korban.

    “Saat ini masih dalam penyelidikan. Nanti info lebih lanjut kami sampaikan,” tutur Ferdianto.

    Sebelumnya, Warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat, geger karena penemuan mayat seorang pria yang telah membusuk dalam sebuah gubuk, Sabtu.

    Mayat tersebut ditemukan dalam posisi duduk menghadap ke arah pintu gubuk yang sempit. Kakinya melipat ke belakang, sementara kepalanya tidak terlihat.

    “Kondisinya udah membusuk, kaki tinggal tulang,” kata petugas Suku Dinas Sumber Daya Air Kebon Jeruk, Satria (46) di lokasi, Sabtu.

    Satria mengungkapkan mayat pria itu ditemukan pada sebuah gubuk di bantaran Kali Pesanggrahan.

    Menurutnya, sebelum ia tiba di lokasi, warga sudah memenuhi lokasi sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

    “Posisi sudah ramai, sudah banyak warga ada sekitar enam orang di pagar dekat kandang kambing,” kata Satria menunjuk ke arah lokasi gubuk.

    Warga pun meminta Satria untuk bersama-sama memeriksa gubuk tempat mayat itu duduk.

    Menurut Satria, mayat yang ditemukan dalam posisi duduk layaknya sedang duduk tahiyat akhir dalam gerakan sholat.

    “Awalnya warga memanggil saya minta tolong. Kata warga ada bau, dan saya diminta tolong menemani untuk mengecek. Ternyata bau aroma busuk itu ya ternyata mayat,” ungkapnya.

    Satria pun tidak mengetahui asal-usul mayat pria tersebut. Namun, berdasarkan keterangan warga, pria itu adalah suami seorang wanita yang kerap mengantarkan makanan ke gubuk tersebut.

    “Ada bekas makanan dari istrinya digantung. Menurut keterangan warga, istrinya masih suka memberikan makan,” imbuh Satria.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Warga Kebon Jeruk geger, ada mayat membusuk di gubuk

    Warga Kebon Jeruk geger, ada mayat membusuk di gubuk

    Jakarta (ANTARA) – Warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat, geger karena penemuan mayat seorang pria yang telah membusuk dalam sebuah gubuk, Sabtu.

    Mayat tersebut ditemukan dalam posisi duduk menghadap ke arah pintu gubuk yang sempit. Kakinya melipat ke belakang, sementara kepalanya tidak terlihat.

    “Kondisinya udah membusuk, kaki tinggal tulang,” kata petugas Suku Dinas Sumber Daya Air Kebon Jeruk, Satria (46) di lokasi, Sabtu.

    Satria mengungkapkan mayat pria itu ditemukan pada sebuah gubuk di bantaran Kali Pesanggrahan.

    Menurutnya, sebelum ia tiba di lokasi, warga sudah memenuhi lokasi sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

    “Posisi sudah ramai, sudah banyak warga ada sekitar enam orang di pagar dekat kandang kambing,” kata Satria menunjuk ke arah lokasi gubuk.

    Warga pun meminta Satria untuk bersama-sama memeriksa gubuk tempat mayat itu duduk.

    Menurut Satria, mayat yang ditemukan dalam posisi duduk layaknya sedang duduk tahiyat akhir dalam gerakan sholat.

    “Awalnya warga memanggil saya minta tolong. Kata warga ada bau, dan saya diminta tolong menemani untuk mengecek. Ternyata bau aroma busuk itu ya ternyata mayat,” ungkapnya.

    Satria pun tidak mengetahui asal-usul mayat pria tersebut. Namun, berdasarkan keterangan warga, pria itu adalah suami seorang wanita yang kerap mengantarkan makanan ke gubuk tersebut.

    “Ada bekas makanan dari istrinya digantung. Menurut keterangan warga, istrinya masih suka memberikan makan,” imbuh Satria.

    Hingga kini, pihak kepolisian belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait temuan mayat tersebut.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.