Hewan: ikan hias

  • Istri Muda yang Ajak Pak Tarno Jualan Cupang Disalahkan Istri Pertama, Kuak Perlakuan: Disiksa

    Istri Muda yang Ajak Pak Tarno Jualan Cupang Disalahkan Istri Pertama, Kuak Perlakuan: Disiksa

    TRIBUNJATIM.COM – Kondisi pesulap Pak Tarno membuat istri pertamanya menangis.

    Sebab, Pak Tarno diketahui berjualan ikan cupang di sekolahan.

    Kegiatan Pak Tarno itu kemudian viral di media sosial.

    Terlebih, Pak Tarno berjualan ditemani istri mudanya, Dewi.

    Diketahui, pesulap dengan jargon “Prok Prok Prok Jadi Apa” itu kini tengah mengidap penyakit stroke. 

    Melihat kondisi memprihatinkan Pak Tarno, sang istri pertama, Sariyah pun tidak terima.

    “Sekarang (Pak Tarno) dibawa jualan saya nggak terima. Karena itu suami saya, masih sah saya istri sahnya,” ungkap Sariyah, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Rabu (25/12/2024).

    “Saya nggak terima dibawa jualan di sekolahan-sekolahan,” imbuhnya.

    Meski tidak melihat secara langsung, Sariyah mengaku kasihan dengan kondisi sang suami.

    Menurut Sariyah, seharusnya Pak Tarno beristirahat di rumah bukannya berjualan.

    “Kasihan saya mah suami saya. Biarpun saya cuma ngelihat doang di TV di HP di YouTube gitu, dibawa ke sono ke sini,” ucapnya sambil menahan tangis.

    “Orang kakinya udah pada kembung. Udah stroke sebelah, udah makan nggak enak. Seharusnya istirahat di rumah, ibadah,” lanjutnya.

    Sariyah menilai, Pak Tarno dipaksa bekerja oleh istri mudanya.

    “Kayak disiksa itu (sama) si Dewi, sama Slamet,” katanya.

    Diakui Sariyah, dirinya kerap menangis ketika melihat video Pak Tarno berjualan dengan kondisi sakit stroke.

    “Kadang-kadang ngelihat di HP suka nangis. Ya orang suami sendiri ya.”

    “Nggak terima lah gitu ditelantarin sekarang,” tandasnya.

    Pak Tarno Duduk di Kursi Roda Main Sulap, Sang Istri Ungkap Kondisinya

    Sebelumnya, beredar video Pak Tarno manggung di sebuah acara.

    Penampilannya berbeda.

    Ia duduk di kursi roda memainkan beberapa trik sulap sederhana.

    Istri muda Pak Tarno, Dewi menjelaskan bahwa sang suami sedang terkena stroke ringan di bagian kiri.

    “Semacam stroke ringan gitu. Sebelah kiri tubuhnya itu. Iya tidak bisa menekan ketika jalan,” ucap Dewi dihubungi awak media, Selasa (1/10/2024).

    “Sudah mulai oke lagi sudah mulai kerja lagi. Sudah bisa berjalan sedikit-sedikit gitu,” bebernya.

    Pak Tarno terserang stroke sejak empat hari lalu, tepatnya tiga hari sebelum video viral itu diambil.

    “Sejak 4 hari yang lalu, Di video-video viral itu kan ada acara di Bandung. Nah 3 hari sebelum di Bandung, itu (kena stroke),” beber Dewi.

    Meski kondisinya sudah sulit berjalan, Pak Tarno masih tetap bekerja menghibur orang-orang dengan aksi sulap sederhananya.

    Dewi mengatakan, saat ini Pak Tarno menggunakan kursi roda untuk bepergian jauh.

    “Iya, kursi roda kalau misalnya perjalanan jauh gitu. Iya, pakai tongkat juga” ucap Dewi.

    “Iya, pakai tongkat juga kalau di rumah,” terusnya

    Anak pak Tarno tak terima kondisi ayahnya viral

    Alih-alih senang, anak Pak Tarno justru akan melaporkan asisten yang telah memviralkan kondisi sang ayah.

    Menurut mereka, asisten Pak Tarno bernama Slamet Riyadi alias Slamet Tatto ini telah memanfaatkan ayahnya.

    Dia dituding menjual cerita sedih menggunakan kondisi Pak Tarno.

    Seperti diketahui sebelumnya, Pak Tarno sempat viral karena menderita stroke.

    Dalam video viral, dia tampak tampil di panggung menunjukkan trik sulap dengan kursi roda.

    Dalam kondisi itu, Pak Tarno juga terlihat berdagang ikan cupang di sekitar tempat tinggalnya.

    Selain itu, Slamet juga memperkeruh masalah keluarga Pak Tarno.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    Sosok yang memviralkan kondisi Pak Tarno adalah asistennya yang bernama Slamet Riyadi.

    Pria yang kerap dipanggil Slamet Tatto ini dituding menjual kesedihan sang pesulap untuk menarik simpati publik.

    Diketahui, Slamet Riyadi lah orang pertama yang memviralkan video saat Pak Tarno jualan ikan cupang di jalan.

    Slamet selalu berada di samping Pak Tarno.

    Terkait keberadaan Slamet Riyadi ini justru memantik kecurigaan anak-anak Pak Tarno.

    Anak-anak Pak Tarno bernama Aisah dan Halimah melontarkan tudingan serius terhadap asisten pribadi sang ayah, yang dianggap memanfaatkan situasi demi keuntungan pribadi.

    Melalui akun Instagram @paktarnomanagementofficial, mereka menuding Slamet Riyadi memprovokasi Pak Tarno.

    Sebelumnya Slamet Riyadi sudah berjanji akan mundur sebagai asisten Pak Tarno.

    Namun, Slamet kian menjadi-jadi.

    Anak-anak Pak Tarno tak terima melihat kondisi ayahnya yang tak layak harus diviralkan.

    Pak Tarno membuat kerajinan Asmaul Husna dengan kondisi tidak mengenakan baju atasan. 

    Pak Tarno juga dijemur di bawah terik sinar matahari, padahal sedang sakit. 
     
    “Bang Tatto kok masih banyak aja sih video-video di Tiktok, katanya mau keluar dari bapak, mana kok masih diviralin, bukannya didagangi dagangannya malah dagangi bapak saya, emang sih bikin asmahul husna itu bagus, tapi yang gak bagus yang bikinnya kan orang yang tak berdaya, kan abang sendiri bisa kenapa harus bapak sayan yang lagi sakit,”ungkap Aisah yang akrab disapa Isah.

    Anak-anak Pak Tarno mengancam akan melaporkan Slamet ke jalur hukum. 

    “Mana bapak ditelanjangi, anda mikir gak sih kenapa gak anda aja yang bikin bang, aturan pakai baju kek, dipanasin, pikiran anda kemana, katanya mau keluar kok masih berlanjut, kami sebagai anak-anaknya gak terima ya bang, kami bisa nuntut kapan aja kalau masih seperti ini,” papar Halimah.

    Pada November 2024, tiga anak Pak Tarno yaitu Siti Aisah, Halimah, dan Yanti, ternyata telah menunjuk Kpt (Purn) Budi Setiyo Utomo, S.H., M.H., CIL sebagai kuasa hukum. 

    Selain itu, Slamet juga ikut campur urusan keluarga terutama istri-istri Pak Tarno yang memperumit keadaan.

    Slamet disebut telah memprovokasi para istri pak Tarno dengan memberi tahu bahwa sang pesulap telah menikah dengan Dewi.

    “Waktu itu istri sah pak Tarno belum tau kalau pak Tarno nikah sama Tirsanih Dewi. Namun seiring waktu si provokator Slamet Riyadi konflik dengan istri siri pak Tarno si Tarsinih Dewi karna duit honor job diambil semua oleh Dewi dan Slamet tidak kebagian sebagus saat tidak adanya si Dewi.

    Akhirnya Slamet kasih info ke Sadi kalau pak Tarno nikah lagi, kasih alamat kontrakan pak Tarno dan Dewi. Dan beralibi kalau duit bagian utk istri sah pak Tarno di ambil si pelakor.

    Istri sah pak Tarno dan anaknya datang dan melabrak Dewi di kontrakan sebelum nya tapi Slamet hanya mantau dan datang diakhir pengebrekan. Slamet Riyadi datang diakhir seolah olah tidak tau kenapa istri sah pak Tarno bisa datang ke kontrakan pak Tarno dan dewi

    Kejadian tidak menyenangkan terjadi ke Koji Management juga atas perlakuan Slamet Riyadi karena suka menjelekan siapa saja yg menurut nya menghalangi KEPENTINGAN DAN TUJUANNYA ke pak Tarno dan di sebar ke akun media sosial nya. Diantara Memfitnah Rumah Yang Saya Tempati Hasil Dari Honor Pak Tarno.

    Slamet Riyadi ke orang yg dekat dengan pak Tarno suka mempromosikan dirinya adalah wartawan, Ketua umum ormas, dan punya banyak kenalan dari instansi,” tulis unggahan @Paktarnomanagementofficial.

    Sebelumnya, pesulap Sutarno alias Pak Tarno kembali menyita perhatian publik usai viral kini berjualan ikan cupang demi menyambung hidup.

    Di usia 65 tahun, Pak Tarno kini mengalami stroke hingga harus duduk di kursi roda.

    Meski begitu, Pak Tarno tetap mencari nafkah dengan berjualan di dekat rumahnya di kawasan Warakas, Jakarta Utara.

    Kondisi Pak Tarno kini terlihat lemas dan tidak bisa berjalan, bahkan berbicara pun terbata-bata. 

    Kondisi Pak Tarno jual ikan cupang viral dimedia sosial. (Ig@pembasmi.kehaluan.reall)

    Pak Tarno mengungkapkan alasannya memilih berjualan ikan hias adalah karena banyak peminatnya. 

    “Karena laku, iya (sedang tren). Iya, banyak (yang beli) ikan cupang,lele” kata Pak Tarno dengan kondisi stroke dalam video YouTube Kompas.com Reporter on Location, Selasa (24/12/2024).

    Pak Tarno juga menjelaskan bahwa ia dan istrinya membeli ikan hias tersebut di Jatinegara, Jakarta Pusat.

    “Beli (ikannya) di Jatinegara. Saya sama istri,” ujar Pak Tarno. 

    Pak Tarno berjualan di pinggir jalan di sekitar tempat tinggalnya.

    Meski demikian, pria berusia 65 tahun ini mengaku masih menerima tawaran pekerjaan sebagai pesulap. 

    Jika ada tawaran job, Pak Tarno akan menutup dagangannya untuk sementara. 

    “Kalau ada job, tutup dagangan. Orang senang menghibur. Kalau orang ketawa, saya ikut ketawa. Yang nonton ketawa, yang ditonton juga ketawa,” tutur Pak Tarno.

    Diketahui, Pak Tarno berjualan ikan cupang didampingi sang istri, Dewi.

    Sebagaimana diketahui Pak Tarno, pemilik nama asli Sutarno.

    Pesulap ini lahir di Losari, Jawa Tengah, pada 6 September 1950.

    Kini dia sudah berusia 74 tahun, Tarno yang memiliki teknik sulap klasik itu diketahui penganut agama Islam..

    Pesulap Sutarno atau Pak Tarno mengaku pernah 10 kali menikah dan berjanji bahwa istrinya saat ini akan menjadi istri terakhir baginya.

    Istri-istri Pak Tarno berasal dari beragam profesi di antaranya profesi pramugari, manajer hingga penjual makanan warteg.

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

  • Yuk, Kunjungi 10 Tempat Wisata Libur Sekolah Gratis di Jakarta

    Yuk, Kunjungi 10 Tempat Wisata Libur Sekolah Gratis di Jakarta

    JABAR EKSPRES – Jakarta, sebagai ibu kota negara sekaligus kota metropolitan terbesar di Indonesia, ternyata menyimpan banyak tempat wisata menarik yang bisa dinikmati secara gratis.

    Menjelang liburan sekolah, ini adalah kesempatan emas untuk menjelajahi Jakarta tanpa perlu mengeluarkan banyak biaya.

    Dari taman hijau hingga kawasan bersejarah, Jakarta menawarkan beragam destinasi wisata yang cocok untuk keluarga.

    Berikut adalah 10 rekomendasi tempat wisata gratis di Jakarta yang nyaman, teduh, dan ramah untuk segala usia:

    Hutan Kota GBK

    Terletak di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Hutan Kota GBK menawarkan suasana asri dengan pemandangan gedung-gedung pencakar langit. Tempat ini sempurna untuk bersantai bersama keluarga atau sekadar berburu spot foto Instagramable.

    Baca artikel lainnya: 13 Tempat Perayaan Malam Tahun Baru 2025 di Bandung yang Bisa Saksikan Kembang Api

    Tebet Eco Park

    Taman seluas tujuh hektar ini memiliki area bermain anak, tempat rekreasi, dan ruang sosialisasi. Untuk mengunjunginya, pengunjung harus mendaftar terlebih dahulu melalui aplikasi. Taman ini menjadi salah satu favorit warga Jakarta.

    Kota Tua Jakarta

    Kawasan Kota Tua merupakan destinasi yang sarat sejarah dengan bangunan peninggalan kolonial seperti Museum Fatahillah dan Museum Bank Indonesia. Akses menuju Kota Tua pun mudah dijangkau dengan berbagai transportasi umum.

    Lapangan Banteng

    Ruang terbuka hijau yang terletak di Jakarta Pusat ini semakin cantik setelah revitalisasi. Lapangan Banteng sangat cocok untuk keluarga dan anak-anak sebagai lokasi piknik atau bermain di tengah kota.

    Monumen Nasional (Monas)

    Meskipun naik ke puncak Monas memerlukan tiket, halaman Monas dapat diakses secara gratis. Halaman ini menawarkan ruang luas untuk berjalan-jalan, berfoto, atau sekadar menikmati suasana kota.

    Taman Situ Lembang

    Taman tertua di Jakarta ini memiliki danau kecil yang dikelilingi pepohonan rindang. Selain itu, taman ini menyediakan fasilitas bermain anak dan area membaca buku yang bisa dimanfaatkan secara gratis.

    Baca artikel lainnya: Rekomendasi Tempat Staycation Tersembunyi dengan Nuansa Swiss di Pangalengan Bikin Betah Nginep

    Tribeca Park

    Tribeca Park menggabungkan suasana taman hijau dengan fasilitas modern. Pengunjung dapat menikmati pemandangan taman asri dengan kolam ikan hias di tengah hiruk-pikuk kota.

  • Cara Perusahaan Logistik Hadapi Tekanan Daya Beli Masyarakat

    Cara Perusahaan Logistik Hadapi Tekanan Daya Beli Masyarakat

    Jakarta: Perusahaan logistik, PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI) memiliki strategi dalam menghadapi tantangan dalam tekanan terhadap daya beli masyarakat pada tahun ini. Perusahaan jasa logistik tertua di Indonesia itu berusaha mendekati komunitas dengan menyasar segmen niche atau khusus.
     

     
    Senior Managajer Sales Nasional TIKI Wahyudi menuturkan TIKI fokus menggarap pasar-pasar niche seperti komunitas berbasis hobi, serta pasar UMKM.
     
    “Beberapa diantaranya komunitas ikan hias & tanaman hias. TIKI menjadi satu-satu perusahaan kurir yang memperoleh ijin mendirikan fasilitas Instalasi Karantina Ikan dari Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan,” tegas dia dia dikutip Sabtu, 23 November 2024.
    TIKI menyediakan layanan terpadu dengan berbagai pilihan layanan pengiriman yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, layanan pengurusan dokumen karantina ikan dan layanan pengemasan.
     
    Dia mengatakan TIKI juga menyasar komunitas pecinta reptil dengan layanan Tirex  karena komunitas pecinta reptil terus bertumbuh. Kontes dan pameran semakin sering digelar di berbagai daerah. “Tentunya bisnis jual beli reptile hingga makanan dan aksesorisnya makin prospektif dan membutuhkan jasa pengiriman,” tegas dia.
     
    TIKI memiliki prosedur penanganan resmi untuk pengiriman reptil, mencakup kadal, iguana, kura-kura dan ular. Layanan Tirex dilengkapi dengan fasilitas asuransi yang memberikan proteksi atas risiko kehilangan, kerusakan, atau hal-hal tak terduga lainnya.
     
    Bisnis makanan beku juga kini tengah terus bertumbuh mengingat mobilitas masyarakat yang begitu tinggi sehingga makanan olahan yang praktis dimasak dan dikonsumsi sangat diminati.
    Pasar ini tentunya juga membutuhkan jasa pengiriman yang dapat memenuhi kebutuhannya untuk memastikan kualitas makanan beku tersebut tetap terjaga dan aman dikonsumsi ketika sampai di tempat pembeli.
     
    TIKI melihat potensi pasar ini dan meluncurkan layanan Froozy dilengkapi dengan chiller dan freezer berkomitmen menjaga kualitas dan kesegaran produk beku hingga tiba di tangan penerima.

    Bidik segmen UMKM

    Perusahaan membidik segmen pelaku UMKM dengan program  TIKI Seller Online Booking (TIKI Serlok) kepada merchant atau penjual yang berjualan di sosial commerce seperti Instagram, TikTok atau Youtube.
     
    “Melalui TIKI Serlok, TIKI ingin membantu UMKM khususnya seller online dengan memberikan kemudahan fasilitas dalam hal pengiriman,” tegas dia.
     
    TIKI menuturkan penjual di sosial ecommerce bisa menggunakan TIKI untuk pengiriman barang dengan diskon biaya jasa pengiriman. Hal ini memberikan keuntungan kepada penjual yang mendapatkan untung dari harga barang serta diskon harga pengiriman.
     
    Hingga saat ini, TIKI memiliki 3.700 mitra waralaba di seluruh wilayah Indonesia termasuk Papua, dengan 100 persen  gerai dan kantor cabang merupakan milik mitra waralaba.
     
    Selain mitra perorangan, TIKI juga menjalin kerjasama waralaba dengan korporasi dan komunitas. Beberapa di antaranya seperti Snapy, dengan 6 gerai Snapy di wilayah Jakarta, serta Mandiri Taspen dengan program Agen Kurir Mantap mendorong kewirausahaan dengan membuka peluang usaha di sektor jasa kurir, baik dari sisi pembiayaan maupun pendirian usahanya bagi para nasabah Mandiri Taspen.
     
    “Kami membuka peluang bisnis di seluruh wilayah Indonesia bahkan daerah pelosok yang memiliki potensi dan kebutuhan distribusi paket dan barang,” tegas dia.
     
    Potensi membuka gerai TIKI masih cukup besar khususnya di daerah-daerah di luar Jawa seperti Morowali-Sulawesi, Papua. Di Jabodetabek dan Pulau Jawa pun masih terbuka.  Di Jakarta sendiri, terdapat sekitar 20 persen wilayah yang masih terbuka peluang membuka bisnis waralaba TIKI di wilayah ini.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (SAW)

  • Gerakan ‘Gemarikan’ Dilakukan, Tingkatkan Konsumsi Ikan Sumut

    Gerakan ‘Gemarikan’ Dilakukan, Tingkatkan Konsumsi Ikan Sumut

    Kegiatan Gemarikan berlangsung selama 2 hari hingga Rabu (13/11/2024) diwarnai dengan berbagai kegiatan, seperti lomba mewarnai, membuat poster ikan, dan juga lomba fotografi ikan hias.

    “Ada juga kegiatan donor darah, talk show terkait nutrisi dan juga makan ikan serentak,” Tyas menerangkan.

    Diungkapkannya, kegiatan ini dalam rangka mendukung dan menyukseskan hari ikan, yang juga dilaksanakan November ini. Pihaknya melibatkan generasi muda dari TK, SD, SMP, dan SMA.

    “Karena anak-anak inilah yang sangat membutuhkan nutrisi yang tepat, dan akan menjadi generasi penerus bangsa,” kata Tyas Fatoni didampingi Ketua Dharma Wanita Persatuan Sumut, Dian Arief S Trinugroho.

  • Pria Ponorogo Sukses Budi Daya Koi hingga Raup Cuap Ratusan Juta Tiap Bulan

    Pria Ponorogo Sukses Budi Daya Koi hingga Raup Cuap Ratusan Juta Tiap Bulan

    Ponorogo, Beritasatu.com – Berawal dari keisengannya memelihara ikan koi, Rizal Akbar (33 tahun) sukses membudidayakan ikan yang berasal dari Jepang tersebut. Bahkan dari hasil budi dayanya ia berhasil meraup cuan hingga ratusan juta setiap bulannya.

    Di kolam miliknya yang ada di Desa Ngadisanan, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, ikan koi jenis kohaku, shiro, dan showa sukses dikembangkan oleh bapak tiga anak ini. Dari 20 kolam ikan koi miliknya tersebut ia sanggup memanen ribuan ikan koi setiap bulannya.

    Menurutnya, dalam pemeliharaan ikan koi tidak sesulit yang dibayangkan, melainkan hanya cukup menyediakan pasokan air yang terus mengalir selama 24 jam, dan pakan yang cukup. Meski begitu, biaya operasional dan pakan ikan justru jauh lebih murah jika dibandingkan dengan ikan konsumsi sekalipun.

    “Ini karena ikan koi tidak perlu terlalu banyak makan, yang terpenting harus terus menjaga kualitas air,” kata Rizal.

    Ia menceritakan, kesuksesannya dalam berbisnis ikan koi berawal dari Pandemi Covid-19 lalu. Ia yang awalnya hanya penikmat ikan koi kemudian berpikir untuk menjual ikannya, dan tidak disangka harga ikan koinya ditawar dengan harga mahal dan sangat cepat laku terjual.

    “Dari situ saya kemudian berpikir, bagaimana kalau saya membudidayakan ikan hias ini, lalu saya belajar dari beberapa teman penghobi juga, bahkan setelah pandemi, saya nekat ke Jepang untuk belajar bagaimana budi daya dan menghasilkan ikan yang bagus,” cerita Rizal.

    Dalam masa pemeliharaannya, mulai dari tebar benih hingga proses sortir selama 6 bulan, Rizal selalu melakukan sortir untuk setiap 1 bulan hingga 2 bulan sekali pada koi yang akan ia jual, mulai dari warna, motif, bentuk badan, dan jenis koi mana yang memiliki kualitas biasa hingga koi yang layak untuk diikutkan kontes.

    Bahkan dari 10.000 benih ikan koi yang ia tebar di sejumlah kolam, terkadang hanya tersisa kurang dari 200 ekor koi yang memiliki kualitas super dan layak untuk ikut kontes ikan koi. Maka tidak heran, jika bibit ikan koi yang hanya memiliki panjang sekitar 10 sentimeter saja bisa dihargai mulai dari Rp 200.000 hingga Rp 3 juta.

    “Paradigma orang, ikan koi itu susah, mahal, karena sudah dikemas di end user-nya, tetapi kalau kita bicara dalam hal budi daya, justru tidak terlalu susah, yang penting air mengalir terus,” ungkap Rizal.

    Pria lulusan STIE Surabaya ini menuturkan, ikan koi yang sudah memenangkan kontes bahkan hingga menjadi grand champion harga jualnya tidak hanya puluhan juta, melainkan bisa mencapai ratusan juta. Itulah mengapa menurutnya budi daya ikan koi sangatlah menjanjikan.

    “Pernah jual ikan yang ikut kontes senilai Rp 150 juta, jadi ikan koi itu bisa murah baget, bisa mahal banget,” ucap Rizal.

  • Pria Ponorogo Sukses Budi Daya Koi hingga Raup Cuap Ratusan Juta Tiap Bulan

    Pria Ponorogo Sukses Budi Daya Koi hingga Raup Cuan Ratusan Juta Tiap Bulan

    Ponorogo, Beritasatu.com – Berawal dari keisengannya memelihara ikan koi, Rizal Akbar (33 tahun) sukses membudidayakan ikan yang berasal dari Jepang tersebut. Bahkan dari hasil budi dayanya ia berhasil meraup cuan hingga ratusan juta setiap bulannya.

    Di kolam miliknya yang ada di Desa Ngadisanan, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, ikan koi jenis kohaku, shiro, dan showa sukses dikembangkan oleh bapak tiga anak ini. Dari 20 kolam ikan koi miliknya tersebut ia sanggup memanen ribuan ikan koi setiap bulannya.

    Menurutnya, dalam pemeliharaan ikan koi tidak sesulit yang dibayangkan, melainkan hanya cukup menyediakan pasokan air yang terus mengalir selama 24 jam, dan pakan yang cukup. Meski begitu, biaya operasional dan pakan ikan justru jauh lebih murah jika dibandingkan dengan ikan konsumsi sekalipun.

    “Ini karena ikan koi tidak perlu terlalu banyak makan, yang terpenting harus terus menjaga kualitas air,” kata Rizal.

    Ia menceritakan, kesuksesannya dalam berbisnis ikan koi berawal dari Pandemi Covid-19 lalu. Ia yang awalnya hanya penikmat ikan koi kemudian berpikir untuk menjual ikannya, dan tidak disangka harga ikan koinya ditawar dengan harga mahal dan sangat cepat laku terjual.

    “Dari situ saya kemudian berpikir, bagaimana kalau saya membudidayakan ikan hias ini, lalu saya belajar dari beberapa teman penghobi juga, bahkan setelah pandemi, saya nekat ke Jepang untuk belajar bagaimana budi daya dan menghasilkan ikan yang bagus,” cerita Rizal.

    Dalam masa pemeliharaannya, mulai dari tebar benih hingga proses sortir selama 6 bulan, Rizal selalu melakukan sortir untuk setiap 1 bulan hingga 2 bulan sekali pada koi yang akan ia jual, mulai dari warna, motif, bentuk badan, dan jenis koi mana yang memiliki kualitas biasa hingga koi yang layak untuk diikutkan kontes.

    Bahkan dari 10.000 benih ikan koi yang ia tebar di sejumlah kolam, terkadang hanya tersisa kurang dari 200 ekor koi yang memiliki kualitas super dan layak untuk ikut kontes ikan koi. Maka tidak heran, jika bibit ikan koi yang hanya memiliki panjang sekitar 10 sentimeter saja bisa dihargai mulai dari Rp 200.000 hingga Rp 3 juta.

    “Paradigma orang, ikan koi itu susah, mahal, karena sudah dikemas di end user-nya, tetapi kalau kita bicara dalam hal budi daya, justru tidak terlalu susah, yang penting air mengalir terus,” ungkap Rizal.

    Pria lulusan STIE Surabaya ini menuturkan, ikan koi yang sudah memenangkan kontes bahkan hingga menjadi grand champion harga jualnya tidak hanya puluhan juta, melainkan bisa mencapai ratusan juta. Itulah mengapa menurutnya budi daya ikan koi sangatlah menjanjikan.

    “Pernah jual ikan yang ikut kontes senilai Rp 150 juta. Jadi ikan koi itu bisa murah baget, bisa mahal banget,” ucap Rizal.

  • Berburu Ikan Hias di Pasar Ikan Terbesar se-Asia Tenggara

    Berburu Ikan Hias di Pasar Ikan Terbesar se-Asia Tenggara

    Foto Bisnis

    Hilalia Kani Juliana – detikFinance

    Kamis, 07 Nov 2024 15:30 WIB

    Bogor – Pasar Ikan Hias Parung di Bogor, Jabar, jadi tempat favorit penggemar ikan hias. Pasar ini menawarkan beragam ikan hias dengan suasana pasar tradisional.

  • Berkunjung ke pasar ikan hias Jatinegara

    Berkunjung ke pasar ikan hias Jatinegara

    Sabtu, 2 November 2024 15:48 WIB

    Sentra ikan hias Jabodetabek di Jatinegara

    Pembeli bertransaksi di pasar ikan hias Jatinegara, Jakarta, Sabtu (2/11/2024). Pasar ikan hias yang beroperasi pukul 21.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB tersebut menjadi sentra perdagangan ikan hias di Jabodetabek yang menyediakan beragam jenis ikan hias, baik air tawar maupun air laut. ANTARA FOTO/Idlan Dziqri Mahmudi/aww.

    Pembeli bertransaksi di pasar ikan hias Jatinegara, Jakarta, Sabtu (2/11/2024). Pasar ikan hias yang beroperasi pukul 21.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB tersebut menjadi sentra perdagangan ikan hias di Jabodetabek yang menyediakan beragam jenis ikan hias, baik air tawar maupun air laut. ANTARA FOTO/Idlan Dziqri Mahmudi/aww.

  • Geliat Pasar Ikan Hias yang Tak Pernah Sepi

    Geliat Pasar Ikan Hias yang Tak Pernah Sepi

    Picture Story

    Andhika Prasetia – detikFinance

    Minggu, 03 Nov 2024 07:00 WIB

    Bogor – Lusinan ikan hias menyambut di lorong pasar Parung. Warna yang atraktif dan mempesona menarik pemburu ikan hias. Diklaim terbesar di Asia Tenggara.

  • Menilik potensi ekonomi budi daya ikan hias di Batam

    Menilik potensi ekonomi budi daya ikan hias di Batam

    ANTARA – Budi daya ikan hias  di Kota Batam, Kepulauan Riau memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan. Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, Dinas Perikanan Kota Batam melakukan pendampingan agar aktivitas budi daya dilakukan tetap memperhatikan lingkungan serta menggunakan pakan dan obat yang terdaftar di KKP.
    (Holdan Parlaungan/Andi Bagasela/I Gusti Agung Ayu N)