Hewan: ikan hias

  • KKP memusnahkan 63 ekor ikan predator di Jakarta Timur

    KKP memusnahkan 63 ekor ikan predator di Jakarta Timur

    …memperjualbelikan jenis ikan membahayakan dan/atau merugikan secara jelas telah dilarang….

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memusnahkan sebanyak 63 ekor ikan predator di salah satu toko ikan hias di daerah Kramat Jati, Jakarta Timur.

    “Toko ini memiliki nama Showroom Predator dan cukup terkenal di kalangan penghobi ikan hias,” kata Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Pung Nugroho Saksono (Ipunk) dalam keterangan di Jakarta, Senin.

    Ia menyampaikan bahwa berdasarkan hasil penelusuran Open Source Intelligence (OSINT) melalui analisis laporan masyarakat di media sosial, toko ikan hias tersebut memiliki pengikut di media sosial yang cukup banyak dan kerap menjadi lokasi pembuatan konten ikan predator oleh konten kreator dan influencer.

    “Tim kemudian melakukan penelusuran di situs web, media sosial, YouTube, hingga marketplace untuk memeriksa kebenaran informasi. Dan benar toko tersebut memperjualbelikan berbagai jenis ikan predator yang termasuk dalam jenis ikan yang membahayakan dan/atau merugikan,” ujar Ipunk.

    Ipunk menekankan bahwa memperjualbelikan jenis ikan membahayakan dan/atau merugikan secara jelas telah dilarang dalam Undang-Undang Perikanan dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 19 Tahun 2020 tentang Larangan Pemasukan, Pembudidayaan, Peredaran, dan Pengeluaran Jenis Ikan yang Membahayakan Dan/Atau Merugikan ke Dalam dan Dari Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia.

    Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memusnahkan sebanyak 63 ekor ikan predator di salah satu toko ikan hias di daerah Kramat Jati, Jakarta Timur. ANTARA/HO-Humas KKP

    Direktur Pengawasan Sumber Daya Perikanan KKP Halid K Jusuf menyebutkan bahwa tim Pengawas Perikanan Direktorat PSDP, Pangkalan PSDKP Jakarta dan Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta mendatangi toko ikan hias tersebut pada Kamis (13/2).

    Dia menyampaikan bahwa pihaknya mengamankan 63 ekor ikan predator dengan nilai jual Rp68 juta yang terdiri dari 18 ekor ikan piranha (Pygocentrus spp.) senilai Rp900.000, seekor ikan Arapaima gigas ukuran 50 cm senilai Rp750.000.

    Lalu, 31 ekor ikan Peacock bass (Chicla spp.) senilai Rp10.850.000, 11 ekor ikan Aligator gar (Lepisosteus spp.) berukuran 40-60 cm senilai Rp50.500.000, dan dua ekor ikan Pike (Esox spp.) ukuran 25 cm senilai Rp5.000.000.

    Dia menyampaikan bahwa Tim KKP secara persuasif menjelaskan kepada pemilik toko terkait larangan serta sanksi hukum yang diterima apabila memelihara dan/atau memperjualbelikan jenis ikan membahayakan dan/merugikan sesuai peraturan yang berlaku.

    “Atas kesadaran dan kesediaan pemilik toko, seluruh ikan predator miliknya diserahkan kepada Pengawas Perikanan untuk dimusnahkan di tempat,” kata Halid.

    Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono telah menginstruksikan Ditjen PSDKP untuk memperketat pengawasan peredaran ikan membahayakan dan/atau merugikan di media sosial melihat tren meningkatnya aktivitas jual beli ikan hias melalui media sosial.

    Hal ini bertujuan supaya pengelolaan sumber daya perikanan dapat terjaga dengan baik dan sejalan dengan kebijakan ekonomi biru.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Barantin pastikan dukung peningkatan budidaya ikan koi Indonesia

    Barantin pastikan dukung peningkatan budidaya ikan koi Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat Manaor Panggabean menyampaikan bahwa pihaknya mendukung peningkatan budidaya ikan koi Indonesia untuk mendorong pertumbuhan sektor perikanan dan ekonomi nasional.

    “Barantin mendukung breeder dan pembudidayaan ikan koi di Indonesia. Melalui Barantin, ikan koi yang masuk ke Indonesia dipastikan bebas dari penyakit ikan berbahaya, dan ikan koi yang diekspor dari Indonesia memiliki kualitas yang baik,” kata Sahat pada Malam Penghargaan Indonesia-Japan Koi Show sebagaimana keterangan di Jakarta, Minggu.

    Dia menyampaikan bahwa berdasarkan data sistem Best Trust Karantina Indonesia, impor ikan koi dari Jepang selama tahun 2024 tercatat sebanyak 51.786 ekor dengan frekuensi 31 kali, dan berasal dari sekitar 10 eksportir di Jepang.

    Sahat berharap, ikan koi tersebut memiliki mutu terbaik yang kemudian dapat dibudidayakan untuk meningkatkan kualitas mutu koi lokal melalui beragam teknologi pemuliaan genetika.

    “Muaranya adalah agar kualitas dan mutu ikan koi Indonesia tidak kalah dengan leluhurnya yang ada di Jepang,” ujar Sahat.

    Terdapat beberapa varietas koi lokal Indonesia seperti Koi Kumpay Slayer dan Koi Banana atau Domas.

    Berdasarkan data di sistem Best Trust Karantina Indonesia, tercatat volume ekspor ikan koi pada tahun 2024 sebanyak 39.787 ekor dan frekuensi 292 kali, dengan tujuan ke berbagai negara di Asia, Eropa, Amerika, maupun Afrika.

    “Data di atas menunjukman potensi koi asal Indonesia yang diminati pasar global,” ucap Sahat.

    Untuk memastikan jaminan mutu dan kesehatan ikan bagi pembudidaya ikan yang melakukan ekspor, Barantin melalui Kedeputian Bidang Karantina Ikan menerapkan sistem biosecurity on farm atau Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB).

    Instalasi milik pembudidaya ikan koi yang telah tersertifikasi CKIB akan diregistrasikan ke negara tujuan ekspor, sebagai jaminan bahwa ikan koi tersebut bebas dari penyakit ikan berbahaya.

    “Saat ini ada sekitar 900 eksportir telah tersertifikasi CKIB oleh Barantin, baik untuk ikan hias maupun ikan konsumsi. Ke depannya diharapkan semakin banyak pembudidaya ikan koi yang tersertifikasi CKIB, sehingga ekspor ikan koi Indonesia semakin meningkat,” jelas Sahat.

    Sahat juga mengapresiasi penyelenggaraan Indonesia-Japan Koi Show ini yang telah menjadi wadah bagi pecinta koi hingga breeder baik dari Indonesia maupun Jepang.

    “Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi sarana untuk knowledge sharing antara breeder koi di Indonesia maupun breeder koi dari Jepang, sehingga dapat memperluas koneksi dan peluang pasar” kata Sahat.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Politeknik KKP kembangkan “Vocational Goes to Actors”

    Politeknik KKP kembangkan “Vocational Goes to Actors”

    Magang industri selama setahun bagi taruna tersebut telah tertuang dalam kurikulum pendidikan kelautan dan perikanan edisi tahun 2022

    Jakarta (ANTARA) – Politeknik Kelautan dan Perikanan (Politeknik KP), salah satu satuan pendidikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan Program Vocational Goes to Actors (Voga) guna mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul sektor perikanan.

    Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) KKP I Nyoman Radiarta mengatakan Voga merupakan salah satu program terobosan BPPSDM KP, di samping SMART Fisheries Village (SFV), untuk mendukung kebijakan ekonomi biru KKP.

    “Voga dilaksanakan melalui transformasi pendidikan vokasi dengan pembentukan Ocean Institute of Indonesia (OII), revitalisasi pelatihan, sertifikasi kelautan, dan perikanan, serta optimalisasi peran penting penyuluh,” kata Nyoman dalam keterangan di Jakarta, Minggu.

    Dia menyampaikan bahwa program itu salah satunya dilakukan oleh Politeknik Kelautan dan Perikanan (Politeknik KP) Sidoarjo, Jawa Timur, yang menerapkan porsi praktik 70 persen dan teori 30 persen, melaksanakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), hingga berkolaborasi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dalam dan luar negeri.

    Sementara itu, Direktur Politeknik KP Sidoarjo Yaser Krisnafi menambahkan, dalam mengimplementasikan Voga, terdapat berbagai program kegiatan yang menunjang terwujudnya proses transformasi pendidikan kelautan dan perikanan yang berbasis kompetensi.

    Menurut dia, kompetensi taruna dapat meningkat dengan mendekatkan taruna dengan DUDI sejak perkuliahan.

    Ia menyebutkan beberapa program Politeknik KP Sidoarjo untuk mendukung Program Voga di antaranya magang industri selama setahun penuh, implementasi MBKM, optimalisasi Teaching Factory (Tefa), kelas internasional dan sinergi dengan DUDI.

    “Magang industri selama setahun bagi taruna tersebut telah tertuang dalam kurikulum pendidikan kelautan dan perikanan edisi tahun 2022. Pelaksanaan kegiatan magang dimulai sejak taruna berada pada semester V hingga semester VI,” ujar Yaser.

    Lebih lanjut, menurut dia, program magang industri juga bertujuan meningkatkan serapan lulusan yang siap kerja di DUDI bidang kelautan dan perikanan.

    Beberapa perusahaan yang menjadi lokasi magang industri pada tahun akademik ini antara lain ODE Aquaculture & Agriculture Brunei Darussalam; PT. Tanjung Bumi Akuakultur Indonesia; PT. Bumi Menara Internusa; PT. Bee Jay Seafood; PT. Central Proteina Prima; dan PT. Pyramid Paramount Indonesia.

    Politeknik KP Sidoarjo juga menjalankan Program MBKM. Kegiatan pembelajaran tersebut bekerja sama dengan beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPPSDM KP, antara lain Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (BBRPPBKP).

    Selain itu, Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan (BRPBATPP) Bogor, Balai Riset Budidaya Ikan Hias (BRBIH) Depok, dan Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP) Bantul.

    “Kegiatan MBKM ini dilaksanakan oleh taruna semester III,” ujarnya.

    Optimalisasi unit Teaching Factory (Tefa) untuk pembelajaran praktik juga dilakukan Politeknik KP Sidoarjo, yaitu Tefa pengolahan hasil perikanan dan Tefa budi daya air tawar.

    “Serta Tefa yang berada di luar kampus utama, yaitu Tefa budi daya air payau di Pasuruan, Tefa budidaya air laut di Lamongan, dan Tefa budi daya air tawar di Magetan,” terangnya.

    Kegiatan pembelajaran di Tefa memungkinkan taruna untuk melaksanakan kegiatan praktik sesuai dengan standar dan prosedur yang berlaku di DUDI.

    Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menekankan pentingnya penguatan SDM untuk peningkatan produktivitas sektor kelautan dan perikanan sesuai prinsip ekonomi biru.

    Selain itu, KKP mengutamakan anak pelaku utama sektor kelautan dan perikanan mengenyam pendidikan di satuan pendidikan KKP melalui program penerimaan dan beasiswa.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Telan Anggaran Rp1,7 Miliar, Sukhoi Blitar Klaim Jadi Ibukota Ikan Koi Indonesia

    Telan Anggaran Rp1,7 Miliar, Sukhoi Blitar Klaim Jadi Ibukota Ikan Koi Indonesia

    Blitar (beritajatim.com) – Sentra Usaha Ikan Hias dan Koi (SUKHOI) resmi dibuka untuk umum pada Sabtu (15/02/2025). Tempat yang dibangun dengan anggaran Rp1,7 miliar rupiah tersebut pun diklaim jadi Ibukota ikan hias dan koi Indonesia.

    Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar, Dewi Masitoh menyebut dengan adanya Sukhoi ini semakin memantapkan posisi Bumi Bung Karno sebagai ibukota ikan hias dan koi di Indonesia.

    “Sukhoi akan menjadi pusat transaksi untuk penjualan maupun lelang ikan hias dan juga ikan koi di Blitar. Dengan fasilitas yang semakin memadai serta tempat parkir yang luas,” uca Dewi Masitoh, Sabtu (15/02/2025).

    Sukhoi ini pun akan menjadi sentra jual beli ikan hias serta koi di Blitar. Lebih dari itu Sukhoi ini diharapkan bisa pusat kegiatan atau kontes koi di Indonesia.

    “Ini akan menjadi pusat dan ibukota untuk ikan koi di Indonesia,” tandasnya.

    Dalam peresmian ini juga digelar lomba ‘gede-gedean iwak nila’ yang diikuti oleh sejumlah kelompok kerja ikan (Pokjakan) di Kota Blitar. Puluhan ikan nila dengan ukuran yang besar, turut ambil bagian dalam kegiatan ini.

    “Ikan nila ini dirawat di air sarapan ikan koi. Jadi ikan koi nya dapat, ikan konsumsinya juga dapat. Bahkan bisa menjadi indukan, ” ungkap Iswanto Pokjakan asal Kelurahan Tlumpu Kecamatan Sukorejo Kota Blitar.

    Sukhoi Blitar sendiri memang baru selesai dilakukan revitalisasi. Dana yang dikucurkan oleh Pemerintah Kota Blitar sendiri tidak sedikit yakni mencapai Rp.1,7 miliar.

    Uang itu digunakan untuk membangun ulang pasar ikan hias yang dulunya dianggap kurang representatif dan perlu diberikan sentuhan. Kini Sukhoi telah jadi dan bisa digunakan masyarakat umum sebagai pusat jual beli ikan hias dan koi. [owi/ian]

  • Soal penjualan ikan predator, DKI turun tangan perkuat pengawasan

    Soal penjualan ikan predator, DKI turun tangan perkuat pengawasan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperkuat pengawasan penjualan ikan untuk mengantisipasi adanya jual-beli ikan predator di Jakarta.

    “Terus kami awasi penjualan-penjualan ikan yang ada di Jakarta,” kata Ketua Sub Kelompok Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan pada Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Nian di Jakarta Timur, Kamis.

    Pihaknya juga terus melakukan penelusuran terhadap penjualan ikan agar tidak ada ikan predator atau ikan yang dilarang masih diperjualbelikan.

    Hal tersebut dikatakan Nian usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) pedagang ikan predator di Jalan Pos Inerbang Nomor 15 RT 10/RW 3, Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Selain itu, pihaknya sudah mengecek beberapa tempat penjualan ikan seperti di wilayah Jatinegara. Namun, penjualan ikan di Jatinegara sulit ditemukan karena pedagangnya tidak menetap.

    “Kalau di kios ga ada, kalau pedagang eceran kan tiap hari berganti. Jadi kita tidak bisa tetapkan. Jadi kalau sidak aja mereka serahkan dan predatornya kecil-kecil,” katanya.

    Nian menjelaskan pengawasan ini sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 19/PERMEN-KP/2020 tentang Larangan Pemasukan, Pembudidayaan, Peredaran dan Pengeluaran Jenis Ikan Membahayakan dan/atau Merugikan ke Dalam dan Dari Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia.

    Jika ditemukan pedagang yang masih membudidayakan dan menjual ikan predator secara sengaja, penjual akan disanksi sesuai aturan yang berlaku.

    “Denda Rp1,5 miliar (kurungan) 6 tahun. Jika ditemukan kembali dan memang itu unsur kesengajaan,” kata Nian.

    Nian menegaskan bahwa pengawasan ini rutin dilakukan setiap tahunnya dalam program pengawasan sumber daya perikanan di daratan. Salah satunya terdapat kegiatan pengawasan peredaran ikan hias, ikan invasif dan ikan yang dilindungi.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menemukan 63 ikan predator di Showroom Predator Batu Ampar, Jalan Pos Inerbang Nomor 15 RT 10/RW 3, Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Saat sidak, Tim Dinas KPKP DKI Jakarta didampingi Direktorat Pengawasan Sumber Daya Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Jakarta (PSDKP) Jakarta dan Koordinator Pengawasan (Korwas) Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Polda Metro Jaya.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Petugas temukan 63 ikan predator di Kramat Jati Jaktim

    Petugas temukan 63 ikan predator di Kramat Jati Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Petugas dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta menemukan 63 ikan predator di Showroom Predator Batu Ampar, Jalan Pos Inerbang Nomor 15 RT 10/RW 3, Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Kamis.

    Ikan predator tersebut ditemukan saat petugas dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pedagang ikan predator di kawasan tersebut.

    “Total ada 63 ikan predator yang kami temukan usai kami lakukan pengecekan dan pengawasan di Showroom Predator Batu Ampar ini,” kata Ketua Sub Kelompok Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Dinas KPKP DKI Jakarta, Nian di Jakarta.

    Sebanyak 63 ikan predator itu terdiri dari beberapa jenis seperti aligator sebanyak 11 ekor, arapaima (1), piranha (18), peacock bass (31) dan Esox Americanus ada dua ekor.

    Sidak ini sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 19/PERMEN-KP/2020 tentang Larangan Pemasukan, Pembudidayaan, Peredaran dan Pengeluaran Jenis Ikan Membahayakan dan/atau Merugikan ke Dalam dan Dari Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia.

    Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta melakukan inspeksi mendadak (sidak) pedagang ikan predator di Jalan Pos Inerbang Nomor 15 RT 10/RW 3, Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (13/2/2025). ANTARA/Siti Nurhaliza.

    Nian menyebut, ikan predator ini dapat berdampak pada masyarakat dan berbahaya bagi populasi ikan di Indonesia.

    “Dulu pernah ikan terlalu besar di Jatiluhur akhirnya mengganggu lewatnya kapal. Jadi ikan ini sangat predator, memiliki daya tahan tubuh yang kuat,” katanya.

    Ini bukan ikan-ikan lokal tapi impor yang memang berbahaya bagi endemi ikan-ikan lokal.

    Selain itu, Nian menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta selalu mengedukasi pedagang ikan hias untuk tidak memperjualbelikan ikan-ikan yang dilarang karena akan mendapat sanksi hukum sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

    Tim Dinas KPKP DKI Jakarta juga akan memberikan kesempatan kepada pelaku usaha agar menyerahkan secara sukarela untuk dimusnahkan ikannya atau membuat pernyataan siap untuk diproses lebih lanjut sesuai perundangan yang berlaku.

    Saat sidak berlangsung, pemilik Showroom Predator Batu Ampar, Fikri (30) mengaku tidak mengetahui ikan mana saja yang berbahaya dan tidak boleh dijual.

    “Jalan empat bulan, ini masih baru. Alhamdulillah, nilai positifnya kita jual ikan yang diperbolehkan saja. Nah dari yang jual-jual saja kita terima,” katanya.

    Dia mengaku awalnya tidak tahu kalau ikan-ikan tersebut dilarang dipelihara. “Saya cari tahu itu masih simpang-siurlah. Ya udah kalau, misalkan, kementerian pada kebsini, saya Alhamdulillah,” kata Fikri.

    Fikri menyebutkan dirinya mendapat jenis ikan predator tersebut dari orang yang berbeda-beda. Sedangkan pembeli ikan predator lebih sedikit peminatnya dibandingkan ikan hias.

    “Karena kan orangnya atau pedagangnya yang ke sini yang nawari beda-beda. Peminatnya juga sedikit, harganya sekitar Rp2-5 juta. Sebulan paling laku 5-7 ekor. Paling mahal yang besar bisa Rp10 juta,” katanya.

    Meskipun merasa rugi, namun dia bersyukur karena telah mendapatkan sosialisasi dari pihak berwajib agar tidak sembarangan menerima ikan dari pedagang yang berkunjung ke tokonya.

    “Ya kalau rugi ya rugi, tapi untuk kedepannya lebih baik lagi, Alhamdulillah diberikan kemudahan saja. InsyaAllah kedepannya lancarlah setelah kejadian ini. Pedagang lain juga bisa antisipasi sehingga cari uangnya lurus saja,” katanya.

    Turut mendampingi tim Dinas KPKP DKI Jakarta antara lain tim dari Direktorat Pengawasan Sumber Daya Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Jakarta (PSDKP) Jakarta dan Koordinator Pengawasan (Korwas) Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Polda Metro Jaya.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Telan Anggaran Rp1,7 M, Pasar Ikan Hias Blitar Siap Jadi Parkiran Bus

    Telan Anggaran Rp1,7 M, Pasar Ikan Hias Blitar Siap Jadi Parkiran Bus

    Blitar (beritajatim.com) – Proses revitalisasi Pasar Ikan Hias Kota Blitar yang menelan anggaran Rp1,7 miliar telah rampung dikerjakan. Setelah satu tahun pembangunan, kini pasar tersebut siap menjadi parkiran bus.

    Renovasi Pasar Ikan Hias Blitar ini bukan untuk menambah jumlah kios pedagang ikan hias. Karena meski direnovasi, jumlah kios pedagang di Pasar Ikan Hias ini tetap yakni 13 kios.

    Alih-alih menambah jumlah kios agar Pasar Ikan Hias lebih ramai, renovasi ini nampaknya memang didesain untuk mewadahi lahan parkir bagi kendaraan wisatawan Masjid Ar-Rahman. Pasalnya, lahan parkir Pasar Ikan Hias kini jauh lebih luas dari yang dulu dan akan mampu menampung lebih banyak kendaraan.

    “Jumlah kiosnya tetap tidak ada penambahan apapun. Karena yang kita lakukan adalah hanya merelokasi pedagang ini dipusatkan di bagian utara,” ucap Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar, Dewi Masitoh, Jumat (31/1/2025).

    Meski begitu Pemerintah Kota Blitar tetap enggan disebut bahwa pembangunan Pasar Ikan Hias ini hanya untuk kepentingan lahan parkir kendaraan wisatawan Masjid Ar-Rahman. Pemerintah Kota Blitar tetap kekeh menyebut bahwa renovasi ini agar Pasar Ikan Hias lebih maju dan bisa menggelar berbagai kontes ikan.

    Pemerintah Kota Blitar menyebut dengan lahan parkir yang luas maka Pasar Ikan Hias bisa untuk menggelar berbagai kontes ikan tingkat nasional maupun regional. Jadi Pemkot Blitar beralasan lahan parkir yang luas ini bukan semata untuk mewadahi kendaraan masjid Ar-Rahman saja, namun juga untuk keperluan kontes ikan yang biasa dilakukan oleh Pemerintah Kota Blitar.

    “Kami juga membangun ulang kantor, mushola dan toilet agar lebih bagus sehingga akan mendukung jika ada kontes,” imbuhnya.

    Namun benarkah revitalisasi pasar ikan hias ini murni untuk event kontes ikan tingkat nasional. Pasalnya kontes ikan tingkat nasional biasanya hanya digelar setiap sekali dalam kurun waktu 2 tahun.

    Lantas apakah selama tidak ada kontes ikan, lokasi tersebut tidak digunakan untuk parkiran bus. Tentu tidak ada jaminan, pasalnya selama ini masjid Ar-Rahman belum memiliki lokasi parkir.

    Selain itu kendaraan wisatawan selama ini diparkir di tepi Jalan Raung Kota Blitar. Kondisi itu menimbulkan kemacetan serta kesemrawutan lalu lintas. Maka dari itu kemungkinan besar kendaraan wisatawan masjid Ar-Rahman akan diparkir di dalam area pasar ikan hias.

    Kini para pedagang hanya bisa berharap agar desain Pasar Ikan Hias yang baru ini bisa mendatangkan berkah. Bukan hanya sekedar untuk kepentingan PAD parkir untuk pemerintah daerah semata.

    “Ya semoga lebih ramai saja, tidak hanya ramai kendaraan yang parkir,” ucap Robi, pedagang Pasar Ikan. [owi/beq]

  • Tangis Pak Tarno Akhirnya Bisa Jalan, Tertatih Bangkit dari Kursi Roda usai Pengobatan: Alhamdulilah

    Tangis Pak Tarno Akhirnya Bisa Jalan, Tertatih Bangkit dari Kursi Roda usai Pengobatan: Alhamdulilah

    TRIBUNJATIM.COM – Sempat jadi sorotan usai kondisinya yang miris viral di media sosial, Pak Tarno (65) kini terekam bisa jalan tanpa kursi roda.

    Untuk beraktivitas, Pak Tarno kini memang mengandalkan kursi roda usai mengalami stroke.

    Pak Tarno juga kini hanya banyak terbaring.

    Tak hanya kondisi kesehatannya, penampilan Pak Tarno juga tampak lusuh usai lama tak pernah dapat pekerjaan di TV lagi.

    Bahkan Pak Tarno rela berdagang mainan dan ikan hias bersama istri mudanya sebagai mata pencaharian.

    Kondisi pesulap sempat memicu empati dari sejumlah rekan artis seperti YouTuber Willie Salim, Ria Ricis, hingga Raffi Ahmad.

    Dari ketiganya, Pak Tarno mendapatkan bantuan donasi uang mencapai puluhan juta rupiah.

    Kini seiring berjalannya waktu, kondisi Pak Tarno rupanya mengalami kemajuan.

    Ia bisa bangkit dari kursi roda.

    Hal itu terekam dalam unggahan di akun Instagram Panji Petualang, @panjipetualang_real, Senin (6/1/2025).

    Panji Petualang menunggah momen haru Pak Tarno menjalani pengobatan alternatif demi bisa kembali berjalan.

    “Momen haru setelah diobati Kang Haris, alhamdulillah terlihat perkembangan yang sangat baik,” kata Panji Perualang di Instagram, dikutip Rabu (8/1/2025).

    Video tersebut memperlihatkan perjuangan Pak Taro yang mendapat dukungan dari masyarakat usai menjalani pengobatan.

    Ia didukung untuk bisa bangun dari kursi roda.

    Pak Tarno terharu bisa berjalan lagi setelah sekian lama (Instagram Panji Petualang)

    Walau tertatih, terlihat Pak Tarno berjalan langkah demi langkah.

    Momen ini kemudian disambut tangisan oleh Pak Tarno. 

    “Pak Tarno perlahan mulai berdiri sendiri hingga berjalan alhamdulillah,” ungkap Panji Petualang, dikutip Selasa (7/1/2025).

    Melansir Tribunnews.com, manajer Pak Tarno, Slamet mengaku kondisi sang pesulap memang lebih membaik saat ini.

    “Alhamdulilah, Pak Tarno merasa entengan untuk berjalannya,” kata Slamet, dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (7/1/2025).

    Lebih lanjut, Pak Tarno rencananya kembali menjalani terapi di Purwakarta.

    Hal ini dilakukan untuk kembali menstabilkan kondisi fisiknya.

    “Besok saya bersama Pak Tarno dan keluarga niat untuk terapi di kediamannya kakak Hari di Purwakarta,” ungkap Slamet.

    Kondisi kesehatan Pak Tarno terus membaik meski tengah mengalami stroke.

    Kini ia memilih memanfaatkan momen pergantian tahun dengan berjualan trompet.

    Padahal Pak Tarno hingga saat ini masih menggunakan kursi roda untuk menpang kegiatan sehari-harinya.

    Namun pria yang dikenal lewat jargon ‘prok prok jadi apa’ ini semangat menjalani terapi sekali dalam satu minggu.

    Sehingga ia merasa mampu untuk berjualan trompet pada malam tahun baru, selain berjualan ikan hias dan balon.

    “Iya (mau jualan trompet),” ujar pendamping Pak Tarno, Slamet, dikutip dari Warta Kota, Jumat (27/12/2024).

    Kemudian, beberapa pekerjaan sulap juga sudah menanti Pak Tarno.

    Dalam waktu dekat, ia akan ke beberapa kota.

    “Kami mau ke Pekalongan, seminggu lagi di Kuningan, terus seminggu lagi di Indramayu,” kata Slamet.

    “Ada 30 toko, rencananya Master Tarno sebagai brand ambassador Idol Mart, main sulap dia,” lanjutnya.

    Namun di balik ini semua, Dewi, istri Pak Tarno justru mengaku kena hujat.

    Dewi dinilai sengaja mengajak Pak Tarno untuk berjualan mengingat kondisinya saat ini.

    “Ya hujatan, kenapa Pak Tarno lagi sakit tapi disuruh jualan katanya,” ungkap Dewi, dikutip dari tayangan di kanal YouTube Intens Investigasi, Kamis (26/12/2024).

    “Itu istrinya gila atau gimana, seperti itu,” sambungnya.

    “Saya hanya mengikutin mendukung kemauan Pak Tarno.”

    “Pak Tarno mau jualan mau apa, daripada diam di rumah jenuh katanya,” jelas Dewi.

    Dewi dihujat karena dianggap mengeksploitasi Pak Tarno (KOMPAS.com – Instagram)

    Sementara itu, istri tua Pak Tarno bernama Sariyah mengaku masih mencintai suaminya.

    Sariyah masih berharap Pak Tarno bisa kembali kepadanya.

    Ia juga tak terima Pak Tarno harus berjualan demi menghidupi Dewi istri muda sang suami.

    Sariyah yang mengetahui kondisi Pak Tarno pun mengaku terpukul.

    Ia lantas berharap agar Pak Tarno mau kembali kepadanya.

    Hal itu diungkapkan Sariyah belum lama ini, seraya berpesan untuk Pak Tarno.

    Dilansir dari tayangan di kanal YouTube TRANS TV Official, Sariyah mengaku, sudah empat bulan Pak Tarno tak pulang kepadanya.

    “Mulai dari situ enggak ke sini-sini lagi. Tahu-tahu katanya stroke di Bandung,” ungkap Sariyah.

    Bahkan Sariyah baru mengetahui Pak Tarno menikah siri dengan dua wanita lain.

    “Iya. Saya tahunya itu doang (menikah sama) si Dewi. Si Slamet yang nunjukkin bulan puasa itu (mereka menikah),” bebernya.

    “Pulang dari kampung, itu si Dewi sama Lisa,” lanjut Sariyah.

    Istri pertama Pak Tarno, Sariyah, tidak terima suaminya jualan ikan cupang padahal tengah sakit stroke (Tribunnews.com)

    Namun demikian, Sariyah masih menyimpan rasa cintanya ke sang suami.

    Ia bahkan berharap Pak Tarno bisa kembali pulang ke rumah.

    Sariyah tak keberatan apabila harus mengurus Pak Tarno yang mengalami stroke.

    Apalagi Kondisi Pak Tarno saat ini cukup memprihatinkan, ia memilih untuk berjualan ikan demi menyambung hidup. 

    “Ya kayak dulu, kayak pas aku ngurus. Jemur di sini, (ngantar) terapi ke Bekasi bayar Rp550.000,” ucap Sariyah.

    “Pesan buat Pak Tarno. Semoga mau pulang. Ya amin, amin.”

    “Mudah-mudahan si mas cepet sadar, cepat istighfar, cepat singgah di pintu hatinya. Cepat ibadah di sini,” harap Sariyah.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Wamendagri kejar target swasembada pangan mulai dari Bogor

    Wamendagri kejar target swasembada pangan mulai dari Bogor

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Wamendagri kejar target swasembada pangan mulai dari Bogor
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 27 Desember 2024 – 21:23 WIB

    Elshinta.com – Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto mendampingi para kepala daerah dalam mengejar target swasembada pangan tahun 2027, dimulai dari Kabupaten Bogor Jawa Barat.

    “Kementerian Dalam Negeri meminta ke seluruh kepala daerah, gubernur bupati/wali kota, terutama di daerah-daerah strategis yang punya potensi untuk menjadi lumbung pangan ini mengumpulkan data-data,” kata Bima usai meninjau irigasi di Ciseeng Kabupaten Bogor, Jumat (27/12).

    Bima meninjau langsung dengan menyusuri beberapa lahan irigasi di Kecamatan Ciseeng mulai dari Desa Cibadak hingga Desa Ciseeng yang masuk dalam skala prioritas perbaikan irigasi.

    Irigasi yang ada di Ciseeng ini sebagian besar untuk mengaliri budidaya ikan hias dan ikan konsumsi.

    Ia menjelaskan, salah satu strategi yang didorong oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan untuk mencapai target tersebut yaitu membangun serta merehabilitasi daerah-daerah irigasi.

    Berdasarkan data yang ia miliki, terdapat sekitar 3 juta hektare lahan irigasi yang ada di Indonesia.

    “Karena ada sekitar Rp190 triliun lebih alokasi dari Menko Pangan untuk dialokasikan mendukung swasembada pangan, dan Rp12 triliunnya untuk irigasi,” ungkap Bima.

    Rehabilitasi irigasi yang akan dilakukan mulai dari membangun turap di sepanjang aliran hingga melakukan normalisasi terhadap aliran-aliran yang sedimentasinya sudah mulai dangkal.

    “Ini akan didata karena anggarannya sudah ada kita ingin bergerak cepat. Kalau sesuai dengan prioritas memang persawahan, tapi saya lihat juga ada kebutuhan untuk perikanan, nanti kita akan rapatkan di tingkat menko sejauh mana alokasi bisa dikucurkan untuk perikanan,” paparnya.

    Sementara, Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Ajat Rochmat Jatnika saat mendampingi Wamendagri menjelaskan Kabupaten Bogor memiliki enam wilayah yang masuk skala prioritas rehabilitasi saluran irigasi.

    “Tadi hitungan kita secara sederhana Rp29 miliar kita meminta untuk perbaikan enam lokasi itu,” kata Ajat.

    Enam wilayah tersebut yaitu, di Cidurian Sending Kecamatan Jasinga seluas 482 hektare, di Cidurian Sodong Kecamatan Jasinga seluas 771 hektare.

    Kemudian di Cihoe Cokompeni Kecamatan Cariu seluas 1.486 hektare, di Cipangingkis Leungsir 1 Kecamatan Jonggol seluas 703 hektare, di Sasak Kecamatan Ciseeng seluas 1.018 hektare serta di Cibeuteung Kecamatan Ciseeng 294 hektare.

    Sumber : Antara

  • Pak Tarno Terpaksa Jualan karena Disuruh Istri Kedua? Istri Pertama Ngamuk Sindir Tak Tahu Diri

    Pak Tarno Terpaksa Jualan karena Disuruh Istri Kedua? Istri Pertama Ngamuk Sindir Tak Tahu Diri

    TRIBUNJATIM.COM – Pesulap Pak Tarno terpaksa jualan meski kondisi tubuhnya tengah sakit.

    Adapun sosok yang mengajak Pak Tarno jualan disebut-sebut adalah istri keduanya, Dewi.

    Melihat hal ini, istri pertama Pak Tarno marah tak terima melihat kondisi suaminya tersebut.

    Bahkan istri pertama Pak Tarno yang bernama Sariah ini menyebut Dewi sosok serakah.

    Pasalnya Dewi disebut sengaja memanfaatkan kondisi Pak Tarno untuk mendapatkan belas kasihan orang.

    Dilansir dari YouTube Insertlive, Jumat (27/12/2024), Sariah menyebut jika istri kedua Pak Tarno tidak tahu diri.

    “Ini orang baru ini mah orang serakah, nggak tahu diri,” keluh Sariah, dikutip dari Tribun Jambi.

    Lantas Sariah pun menuntut keadilan pada Pak Tarno yang menikah lagi.

    “Nggak inget, masih (ada) perempuan, harusnya adil loh, harus pulang,” bebernya.

    “Masalah nafkahin mah tergantung orangnya, itu aja,” lanjut Sariah.

    Wajar saja, Sariah tak terima suaminya yang sedang sakit malah disuruh berjualan.

    “Karena sekarang dibawa jualan, saya nggak terima,” tandas Sariah.

    Pak Tarno malam tahun baru memilih untuk jualan trompet sambil tetap menjalani terapi demi kesembuhan tubuhnya. (Wartakotalive.com)

    Dirinya merasa masih berhak atas suaminya.

    “Karena itu suami saya, masih sah. Saya istri sahnya,” sambungnya.

    Sembari menahan tangis, Sariah prihatin menyaksikan kondisi suaminya itu.

    “Saya enggak terima dia dibawa ke mana-mana, dibawa jualan di sekolahan-sekolahan. Kasihan saya sama suami saya,” tuturnya terbata.

    Kini, Sariah hanya bisa menyaksikan kondisi suaminya itu melalui layar kaca.

    “Saya cuma ngelihat doang dia di TV, di HP, di YouTube,” tukas Sariah.

    Adapun, Dewi, istri kedua Pak Tarno mengungkapkan dalihnya tetap mengajak Pak Tarno jualan meski kondisinya sakit.

    “Ya hujatan, kenapa Pak Tarno lagi sakit tapi disuruh jualan katanya,” ungkap Dewi, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Kamis (26/12/2024).

    “Itu istrinya g*ila atau gimana, seperti itu,” sambungnya.

    Dijelaskan Dewi, dirinya hanya ingin mengikuti keinginan dari suaminya tersebut.

    Adapun Pak Tarno disebutnya merasa jenuh jika hanya berdiam di rumah.

    Sehingga Pak Tarno memilih untuk menemani Dewi jualan meski tengah sakit.

    “Saya hanya mengikuti, mendukung kemauan Pak Tarno.”

    “Pak Tarno mau jualan mau apa, daripada diam di rumah jenuh katanya,” jelasnya.

    Ia pun menilai kini ada warganet yang memang tak suka dengan rumah tangganya bersama Pak Tarno.

    Dewi juga tak peduli dengan omongan warganet soal kabar Pak Tarno yang suka kawin hingga memiliki banyak istri.

    “Ya namanya orang nggak tahu orang lagi benci ya dengan saya dan Pak Tarno.”

    “Katanya Pak Tarno tukang kawin lah dan istrinya banyak, ya seperti itu lah,” tutupnya.

    Kisah pilu pesulap Pak Tarno yang kini menyambung hidup dengan berjualan di depan sekolah tengah disorot publik. 

    Pak Tarno berjualan beragam mainan anak dan ikan hias di dekat rumahnya yang berada di Kawasan Warakas, Jakarta Utara.

    Nasib Pak Tarno banyak menuai simpati publik dari berbagai kalangan, salah satunya adalah YouTuber Ria Ricis.

    Melalui kanal YouTube miliknya, Ria Ricis tampak membagikan momen haru pertemuannya dengan Pak Tarno.

    Adik dari Oki Setiana Dewi dan Dokter Shindy tersebut tampak mendatangi Pak Tarno yang tengah sibuk berjualan di atas kursi roda.

    “Hari ini aku pengin samperin Pak Tarno yang kemarin viral, katanya beliau ini jualan perintilan gitu di daerah Priok,” kata Ria Ricis, dikutip dari tayangan di kanal YouTubenya.

    Pak Tarno nangis saat didatangi Ria Ricis (YouTube/Ricis Official)

    Dalam video vlog milik Ria Ricis, ia tampak menghampiri pria berusia 74 tahun tersebut.

    Tampak Pak Tarno tengah duduk di kursi rodanya sembari menjaga barang dagangan miliknya dan sedang disuapi oleh sang istri.

    Tak hanya mendatangi Pak Tarno, rupanya Ria Ricis telah menyiapkan sebuah buket.

    Buket tersebut berisi lembaran uang berwarna merah bernilai ratusan ribu yang ia berikan kepada Pak Tarno.

    Tampak Ria Ricis berbincang-bincang dengan Pak Tarno dan sang istri sembari menanyakan kondisi Pak Tarno yang menjalani pengobatan stroke.

    Selanjutnya, Ria Ricis tampak memborong barang dagangan Pak Tarno.

    Ia juga mentraktir para warga untuk membeli dagangan milik Pak Tarno.

    Sontak lapak Pak Tarno ramai dikunjungi para warga.

    Tak sampai di situ, Ria Ricis juga mengajak Pak Tarno untuk berbelanja di mall.

    Terlihat Ria Ricis membeli sejumlah alas kaki untuk Pak Tarno.

    “Semoga Pak Tarno sehat-sehat terus, rezekinya lancar, panjang umur, menghibur banyak orang,” ujar Ria Ricis.

    Tampak pertemuan Ria Ricis dan Pak Tarno tersebut menguras emosi.

    Ria Ricis berharap kesembuhan untuk Pak Tarno dan mendoakan kebaikan untuk mantan pesulap tersebut.

    Pak Tarno tampak menangis saat dirinya dibantu Ria Ricis.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com