Hewan: Gajah

  • Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Lamongan Kukuhkan Komitmen Hijau Berkelanjutan

    Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Lamongan Kukuhkan Komitmen Hijau Berkelanjutan

    Lamongan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Lamongan menggelar aksi bersih sampah, dengan melibatkan masyarakat hingga pelajar, untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLHS) 2025, Kamis (5/6/2025).

    Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menyebut momentum HLHS 2025 yang mengusung tema “Hentikan Sampah Plastik” ini membawa dua pesan penting. Pertama, ajakan untuk berkolaborasi dalam penyelesaian polusi plastik melalui budaya hidup minim sampah plastik. Dan yang kedua adalah dorongan untuk melakukan inovasi-inovasi dalam penanganan masalah sampah.

    “Memperingati HLHS bukan hanya ceremonial, namun komitmen serta tanggung jawab moral kita dalam menjaga dan melindungi lingkungan,” kata Yuhronur.

    Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu mengungkapkan, bahwa menjaga lingkungan hidup sudah menjadi komitmen pemerintah pusat hingga pemerintah daerah.

    “Pada asta cita Pak Presiden yang ke delapan, berfokus pada penguatan penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan alam dan budaya, serta peningkatan toleransi antar umat beragama. Sedangkan pada RPJMD misi ketiga Kabupaten Lamongan adalah membangun infrastruktur handal dan berkeadilan yang berwawasan lingkungan,” ucapnya.

    Aksi bersih sampah yang digelar Pemkab Lamongan, dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, di Kawasan Gajah Mada, Kamis (5/6/2025).

    Lebih lanjut Pak Yes menyampaikan, komitmen Pemkab Lamongan dalam menjaga lingkungan tidak hanya dapat dilihat dari capaian Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) sebesar 63,33 pada tahun 2024, yang meliputi kualitas air, kualitas udara, dan kualitas lahan.

    “Tapi komitmen itu juga dibuktikan dengan hadirnya program prioritas Lamongan Hijau. Program prioritas ini bertujuan untuk mewujudkan Lamongan yang lebih lestari dan berkelanjutan, dengan fokus pada menjaga lingkungan hidup melalui berbagai inisiatif, termasuk peningkatan kualitas air, pengelolaan sampah, dan pengembangan lahan hijau,” tuturnya.

    Pak Yes menyebutkan, pada tahun 2025 Pemkab Lamongan akan membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di wilayah Dadapan, Kecamatan Solokuro.

    Pembangunan TPST ini menjadi salah satu bentuk realisasi program Lamongan Hijau, dalam menangani sampah plastik yang dilengkapi dengan teknologi ramah lingkungan.

    “Inovasi pengelolaan sampah terus digencarkan mulai dari pemaksimalan Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST), LGC (Lamongan Green and Clean) dan TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle) juga berperan penting dalam mengurangi volume sampah,” ujarnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lamongan Andhy Kurniawan, menerangkan bahwa peringatan HLHS tahun ini dilakukan serentak, mulai dari tingkat sesa/kelurahan, Kecamatan, sekolah dan Perguruan Tinggi di Kabupaten Lamongan.

    “Hari ini bersih sampah serentak di wilayah masing-masing oleh perangkat daerah, kecamat, desa, hingga lingkungan sekolah. Sedangkan peserta apel yang terdiri dari gabungan OPD dan pelajar akan membersihkan sampah di wilayah Pasar Sidoharjo,” katanya.

    Untuk kendukung kwgiatan bersih sampah ini, kata Andi, pihaknya menerjunkan 12 dump truck, 25 kendaraan roda tiga dan 500 pasukan kebersihan.

    Ditambahkan oleh Andhy, sampah yang dihasilkan masyarakat Lamongan rata rata mencapai 520 ton. Jumlah yang cukup banyak tersebut terus diupayakan dalam memaksimalkan pengelolaannya juga.

    “Salah satu upayanya adalah menambah TPST di Dadapan nanti, tentu juga dengan terus menggencarkan edukasi dalam meminimalisir penggunaan sampah plastik,” ucapnya.

    Pada Kesempatan tersebut, juga diserahkan penghargaan sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten kepada 14 sekolah dasar (SD) dan 1 SMP/MTs. Penghargaan tersebut bentuk apresiasi yang diberikan kepada sekolah yang telah berhasil dan berkomitmen menerapkan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS). (fak/but)

  • Garis Wallace, Pembatas Tak Kasatmata yang Membelah Dunia Hewan Indonesia

    Garis Wallace, Pembatas Tak Kasatmata yang Membelah Dunia Hewan Indonesia

    Liputan6.com, Yogyakarta – Sebuah garis imajiner membentang antara Bali dan Lombok, memisahkan dua wilayah dengan karakteristik fauna yang berbeda. Garis ini, yang dikenal sebagai garis wallace, tidak terlihat secara kasatmata, tetapi memiliki pengaruh nyata dalam membagi persebaran fauna antara kawasan Asia dan Australia.

    Mengutip dari berbagai sumber, garis wallace pertama kali diidentifikasi oleh naturalis Inggris Alfred Russel Wallace pada tahun 1859 setelah melakukan penelitian selama delapan tahun di Nusantara. Wallace mengamati perbedaan mencolok antara fauna di Bali yang didominasi spesies Asia dengan fauna di Lombok yang menunjukkan ciri khas Australia.

    Penemuan ini kemudian diakui sebagai salah satu batas biogeografi paling penting di dunia. Sebelah barat garis wallace, meliputi Bali, Jawa, dan Sumatera, terdapat hewan khas Asia seperti harimau, gajah, dan badak.

    Sementara di sebelah timur garis tersebut, khususnya di Lombok, Flores, hingga Kepulauan Nusa Tenggara, fauna didominasi oleh spesies berciri Australia seperti komodo, kakatua, dan marsupial. Perbedaan fauna ini tidak ditentukan oleh faktor jarak, melainkan oleh sejarah geologi pulau-pulau tersebut.

    Pulau-pulau di barat garis wallace pernah terhubung dengan daratan Asia selama periode zaman es ketika permukaan laut lebih rendah. Sebaliknya, wilayah di timur garis ini merupakan bagian dari paparan sahul yang dahulu menyatu dengan benua Australia.

     

  • Demi Hidupkan Mammoth yang Punah, Ilmuwan Bikin Tikus Berbulu Lebat

    Demi Hidupkan Mammoth yang Punah, Ilmuwan Bikin Tikus Berbulu Lebat

    Jakarta

    Di sebuah laboratorium di Dallas, Texas, Amerika Serikat, para ilmuwan di Colossal Biosciences mengambil langkah besar untuk menghidupkan kembali salah satu makhluk paling ikonik di Bumi yang telah punah, mammoth berbulu.

    Menggunakan teknik penyuntingan gen yang canggih, ilmuwan mengembangbiakkan tikus dengan bulu yang panjang dan berbulu serta ciri-ciri metabolisme unik yang dimodelkan pada mammoth yang telah punah.

    Penciptaan hewan mutan ini bertujuan menyempurnakan metode yang pada akhirnya dapat mengembalikan spesies tersebut pada 2028.

    Model untuk Raksasa Purba

    Mammoth berbulu, kerabat besar gajah modern, punah sekitar 4.000 tahun yang lalu. DNA-nya telah terawetkan dengan sangat baik di lapisan tanah beku di seluruh Arktik, menyediakan cetak biru genetik untuk upaya pemulihan kepunahan.

    Namun, ‘bekerja langsung’ dengan gajah menimbulkan masalah etika dan praktis yang serius. Untuk mengatasi hal ini, tim yang dipimpin oleh CEO Colossal Ben Lamm beralih ke tikus sebagai alternatifnya. Tikus dipilih karena hewan ini bereproduksi dengan cepat dan genetikanya dapat diubah secara tepat dengan teknologi CRISPR.

    Para peneliti berfokus pada tujuh gen yang bertanggung jawab atas bulu lebat khas mamut, gen yang memengaruhi panjang, tekstur, dan warna rambut. Gen lain yang mereka sunting mengendalikan metabolisme lipid hewan yang dipercepat, adaptasi penting yang memungkinkan mamut bertahan hidup dalam kondisi dingin. Hasilnya adalah sekumpulan tikus yang memiliki bulu tebal dan keemasan yang mengingatkan pada inspirasi prasejarah mereka.

    Kompleksitas Penyuntingan Gen

    Proses ini memerlukan uji coba yang ekstensif. Selama lima putaran percobaan, hampir 250 embrio berhasil dibuat, dengan kurang dari setengahnya berkembang menjadi 200 hingga 300 embrio sel yang layak. Embrio-embrio ini ditanamkan ke tikus betina pengganti, menghasilkan 38 anak tikus yang berhasil mengekspresikan ciri khas mamut berbulu.

    “Tikus berbulu raksasa menandai momen penting dalam misi pemulihan kepunahan kami,” kata Lamm dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari The Daily Galaxy.

    “Dengan merekayasa berbagai sifat tahan dingin dari jalur evolusi mammoth menjadi spesies model hidup, kami telah membuktikan kemampuan kami untuk menciptakan kembali kombinasi genetik kompleks yang membutuhkan waktu jutaan tahun untuk diciptakan oleh alam,” jelasnya.

    Meskipun ada terobosan ini, para peneliti menekankan bahwa tikus merupakan bukti awal dari konsep tersebut. Membawa kembali mamut itu sendiri melibatkan penyuntingan puluhan gen yang terkait dengan pembuluh darah, distribusi lemak, dan ketahanan terhadap dingin. Setiap gen harus dipelajari dan diuji dengan saksama pada tikus, sebelum dilakukan percobaan pada embrio gajah.

    (rns/fay)

  • Dispertan Banyuwangi Pastikan Hewan Kurban Bebas PMK dan Penyakit Menular

    Dispertan Banyuwangi Pastikan Hewan Kurban Bebas PMK dan Penyakit Menular

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Menjelang Hari Raya Iduladha 2025, Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Banyuwangi memastikan tidak ditemukan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan kurban di wilayah setempat. Kepastian ini diperoleh setelah Dispertan melakukan pemantauan rutin terhadap lapak-lapak penjual hewan kurban.

    “Sudah 18 hari Dispertan keliling lakukan pemeriksaan, tidak ada kasus baru penyebaran PMK, laporan juga tidak ada,” ujar Plt Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi, Ilham Juanda.

    Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dispertan, drh Nanang Sugiharto, menyatakan bahwa selain PMK, petugas juga tidak menemukan penyakit menular strategis lainnya seperti Lumpy Skin Disease (LSD) maupun Septicaemia Epizootica (SE).

    “Penularan penyakit strategis lainnya seperti LSD, SE dan sebagainya tidak kita temukan dalam pemeriksaan, sampai hari ini,” kata Nanang.

    Tim lapangan Dispertan telah menyisir sejumlah lapak musiman penjual hewan kurban yang tersebar di beberapa lokasi seperti Jalan Gajah Mada, Jalan Kepiting, dan kawasan sekitarnya. Hingga kini, sebanyak 14 lapak telah diperiksa, dan seluruh hewan dinyatakan sehat serta layak potong.

    “Hari Rabu (28/5) kemarin ada sekitar 10 lapak. Hari ini ada tambahan 4 lapak, jadi totalnya 14 lapak yang sudah diperiksa. Tidak ditemukan penyakit di lapak musiman, maupun di pemasok dan produsen kambing. Semua dalam kondisi baik,” jelasnya.

    Pengawasan juga ditingkatkan terhadap lalu lintas hewan kurban, terutama dari luar daerah. Dispertan menggunakan aplikasi iSIKHNAS untuk memantau pergerakan hewan secara nasional. Setiap pelaku usaha wajib memiliki surat rekomendasi keluar dan masuk dari wilayah tujuan.

    “Kami akan terus pantau hewan kurban. Kalau kita amati, semua ternak sehat. Tidak ditemukan penyakit menular strategis lainnya,” tandas Nanang. [alr/beq]

  • Tekan Merebaknya Hama Tikus, Pemkab Banyuwangi Sebar Ratusan Burung Hantu

    Tekan Merebaknya Hama Tikus, Pemkab Banyuwangi Sebar Ratusan Burung Hantu

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi sebar ratusan burung hantu (tyto alba) di sejumlah wilayah pertanian yang tingkat populasi tikusnya tinggi. Pemkab juga memfasilitasi rumah burung hantu (rubuha) sebagai tempat transit hewan nocturnal tersebut.

    Dalam kegiatan pengendalian hama tikus tersebut, Dinas Pertanian telah melepaskan sebanyak 421 ekor burung hantu hasil budidaya para kelompok tani.

    “Ini cara alami untuk mengendalikan hama tikus. Selain ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida, cara ini juga membantu pelestarian burung hantu yang ternyata sangat bermanfaat bagi petani,” ujar Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Ilham Juanda.

    Kegiatan tersebut merupakan bagian dari gerakan pengendalian hama tikus yang dilakukan Pemkab Banyuwangi bersama Kodim 0825 dan kelompok tani, yang dilaksanakan serentak di 10 kecamatan sentra padi di Banyuwangi. Salah satunya di areal persawahan milik Kelompok Tani Gajah Tunggal, Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh.

    “Burung hantu mampu mendeteksi mangsa dari jarak jauh. Hewan ini juga mampu terbang cepat, menyergap dengan cepat tanpa suara, serta memiliki pendengaran sangat tajam dan mampu mendengar suara tikus dari jarak 500 meter,” ujarnya.

    Ilham mengaku, seekor burung hantu mampu memakan tikus antara 2-4 ekor per hari dan dapat membunuh tikus lebih dari 10 ekor per hari. “Dengan daya jelajah yang tinggi, sepasang burung hantu bisa melindungi 25 hektare tanaman padi sehingga sangat ekonomis,” paparnya.

    Tidak hanya menyediakan ratusan burung hantu, Pemkab juga memberikan fasilitas rubuha di areal persawahan yang populasi tikusnya tinggi. Rubuha diharapkan menjadi lokasi transit dan tempat berkembang biak burung hantu, sehingga populasinya tetap terjaga sebagai penyeimbang ekosistem.

    “Burung hantu akan datang dengan sendirinya ke lokasi-lokasi yang banyak tikusnya. Jadi kita tinggal pasang rubuha, nanti mereka akan menetap di lokasi tersebut,” urai Ilham.

    Ilham menyebut, hingga akhir Mei 2025, Dinas Pertanian dan Pangan telah memasang sebanyak 557 unit Rubuha di semua kecamatan sentra padi se-Banyuwangi. Diharapkan dengan pengembangbiakan burung hantu melalui pemasangan Rubuha ini, populasi burung hantu sebagai predator hama tikus semakin meningkat, ekosistem terjaga dan hama tikus dapat dikendalikan.

    Program ini disambut antusias petani Banyuwangi. Salah satunya Agus Sakiru, petani asal Desa Singojuruh. Menurutnya, pemanfaatan burung hantu sangat efektif untuk pengendalian populasi tikus. Agus bersama kelompok taninya sudah mengembangbiakkan burung hantu sebagai predator alami di lahan persawahannya.

    “Sebelum menerapkan sistem ini kami pernah gagal panen tiga kali. Tapi setelah memberdayakan Tyto Alba, kami bisa panen bagus sampai sekarang,” pungkasnya. [alr/aje]

  • Fakta-fakta Lonjakan COVID-19 di Thailand, Kematian Tinggi-Sekolah Online Lagi

    Fakta-fakta Lonjakan COVID-19 di Thailand, Kematian Tinggi-Sekolah Online Lagi

    Jakarta

    Thailand menjadi salah satu negara di Asia dengan kasus COVID-19 yang terus meningkat. Bahkan, jumlah kematian akibat infeksi SARS-CoV2 di Negeri Gajah Putih terbilang cukup tinggi dibandingkan akibat penyakit lain.

    Dikutip dari The Nation, dalam sebuah unggahan Facebook, seorang dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Chulalongkorn, Assoc Prof Dr Thira Woratanarat menyebut dalam sebulan terakhir, ada sekitar 170 ribu orang yang dirawat di rumah sakit akibat COVID-19.

    Pada situasi ini, Dr Thira mengatakan ada sekitar 37 kematian akibat infeksi COVID-19. Sebagai perbandingan, hanya satu kematian yang dilaporkan akibat influenza selama periode yang sama.

    Pada periode 18 hingga 24 Mei, COVID-19 terus menyebabkan jumlah penyakit dan kematian tertinggi di antara warga Thailand. Jumlah kasus COVID-19 lima kali lebih banyak daripada kasus diare, sepuluh kali lebih banyak daripada kasus influenza, dan 30 kali lebih banyak daripada kasus keracunan makanan.

    COVID-19 Tidak Boleh Dianggap Remeh

    Dr Thira menekankan, meskipun COVID-19 saat ini telah berstatus endemik, virus ini tidak tetap tidak boleh dipandang sebelah mata. Hal ini karena infeksi virus ini tidak sama dengan flu biasa, dan biasanya bisa menimbulkan gejala yang lebih berat daripada influenza.

    Kini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tengah memantau virus SARS-CoV2 varian LP.8.1 dan NB.1.8.1.

    Varian LP.8.1 kini menyumbang sekitar 39 persen infeksi di 51 negara. Sementara itu, varian NB.1.8.1 terus meningkat, dengan tingkat infeksi 10,7 persen di 22 negara.

    WHO telah mengklasifikasikan NB.1.8.1 sebagai variant under monitoring (VUM) karena lebih cepat menyebar atau menular dibandingkan LP.8.1, serta mampu menghindari kekebalan tubuh 1,5 hingga 1,6 kali lebih besar terhadap perlindungan dari vaksin atau infeksi sebelumnya.

    Total atau kumulatif kasus sepanjang 2025 di Thailand menjadi 240.606 kasus. Sementara jumlah kematian mencapai 53 orang.

    NEXT: Sekolah di Thailand Mendadak Online Lagi

    Kasus COVID-19 di Thailand yang melonjak tinggi, hingga 18.000 pasien per hari membuat pihak sekolah membuat aturan khusus terkait kegiatan belajar mengajar.

    Salah satunya adalah sekolah Bangkaew di bawah Pemerintah Kota Bangkaew, Distrik Bang Phli, Provinsi Samut Prakan yang menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar mulai tanggal 4 hingga 6 Juni 2025.

    Selama masa penutupan ini, siswa diimbau untuk menyelesaikan tugas dari rumah. Kegiatan belajar mengajar akan kembali normal pada 9 Juni 2025. Pihak sekolah juga meminta para staf, guru, dan siswa untuk menjaga kesehatan dan menghindari kerumunan.

    Klaster-Klaster Penyebaran COVID-19 di Thailand

    Ada sekitar 14 klaster penyebaran COVID-19 di Thailand, di antaranya:

    Enam klaster di penjara dengan 198 kasusLima klaster di sekolah dengan 258 kasusDua klaster di pangkalan militer dengan 178 kasusSatu klaster di rumah sakit dengan 35 kasus

    Pemerintah mendesak para orang tua untuk tidak membawa bayi di bawah usia satu tahun ke tempat umum atau ramai. Hal ini karena sistem kekebalan bayi yang masih berkembang, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi SARS-CoV-2 dan risiko gejala berat.

    Simak Video “Video Update Situasi Kasus Covid-19 di Indonesia”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Ganjil-genap di Jakarta hanya lima hari pekan ini 

    Ganjil-genap di Jakarta hanya lima hari pekan ini 

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Ganjil-genap di Jakarta hanya lima hari pekan ini 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 02 Juni 2025 – 23:34 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberlakukan sistem ganjil-genap untuk kendaraan pribadi hanya selama lima hari pekan ini dan minggu depan karena merupakan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah dan cuti bersama.

    “Ketentuan ganjil dan genap ditiadakan 6 dan 9 Juni 2025,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo di Jakarta, Senin.

    Peniadaan sistem ganjil-genap ini sesuai dengan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 88 Tahun 2019 Pasal 3 Ayat 3 bahwa sistem ganjil-genap tidak diberlakukan pada hari Sabtu, Minggu dan libur nasional yang ditetapkan dengan keputusan presiden.

    Selain itu, kebijakan ini juga merujuk Surat Keputusan Bersama Menteri Agama Nomor 1017 Tahun 2024, Menteri Ketenagakerjaan Nomor 2 Tahun 2024 serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 2 Tahun 2024 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025.

    Syafrin mengimbau warga Jakarta tetap menjaga keselamatan dan mematuhi rambu lalu lintas. Sistem ganjil-genap diterapkan di 25 lokasi Jakarta untuk mengendalikan penggunaan kendaraan pribadi.

    Di Jakarta Pusat meliputi Jalan Gajah Mada, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Majapahit, Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman.

    Kemudian, Jalan Salemba Raya sisi barat dan Jalan Salemba Raya sisi timur (mulai dari Simpang Jalan Paseban Raya sampai Jalan Diponegoro), Jalan Kramat Raya, Jalan Stasiun Senen, Jalan Pintu Besar Selatan dan Jalan Gunung Sahari.

    Di Jakarta Selatan, yakni Jalan Sisingamangaraja, Jalan Panglima Polim, Jalan Fatmawati, Jalan Balikpapan, Jalan Kyai Caringin, Jalan Suryopranoto, Jalan Gatot Subroto dan Jalan HR Rasuna Said.

    Sedangkan di Jakarta Barat dan Jakarta Timur, yakni Jalan Tomang Raya, Jalan Jenderal S Parman, Jalan MT Haryono, Jalan DI Pandjaitan dan Jalan Jenderal A Yani.

    Sumber : Antara

  • Tegas! Ning Ita Ingatkan Pegawai RSUD Mojokerto Pahami Disiplin ASN dan Aturan BLUD

    Tegas! Ning Ita Ingatkan Pegawai RSUD Mojokerto Pahami Disiplin ASN dan Aturan BLUD

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor kesehatan, Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari memberikan pengarahan kepada seluruh pegawai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo. Acara tersebut berlangsung di Hall Gajah Mada dan dihadiri oleh ratusan pegawai rumah sakit.

    Dalam arahannya, Ning Ita (sapaan akrab, red) ini menegaskan pentingnya pemahaman regulasi kepegawaian di kalangan pegawai BLUD. Menurutnya, kendati RSUD Wahidin Sudirohusodo berstatus sebagai BLUD, rumah sakit tersebut tetap menjadi bagian dari Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DinkesPPKB) Kota Mojokerto.

    “RSUD Wahidin Sudirohusodo bukanlah perangkat daerah yang berdiri sendiri, tapi bagian dari DinkesPPKB. Dengan status BLUD dan jumlah SDM yang besar, pemahaman terhadap aturan kepegawaian sangat penting,” ujarnya, Senin (2/6/2025).

    Ning Ita juga menyoroti pentingnya pemahaman terhadap Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, yang mengatur kewajiban, larangan, serta sanksi bagi pegawai. Ia mengingatkan bahwa pemahaman terhadap regulasi ini kerap diabaikan karena pegawai lebih fokus pada aspek teknis pelayanan.

    “Biasanya yang dipahami hanya regulasi pelayanan atau administratif. Tapi yang berkaitan dengan kepegawaian seperti PP 94 ini sering luput. Padahal ini sangat penting, baik untuk ASN maupun pegawai BLUD,” tegasnya.

    Lebih lanjut, orang nomor satu di lingkup Pemkot Mojokerto ini mengajak seluruh pegawai RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo untuk bersama-sama menyukseskan Panca Cita. Lima cita-cita pembangunan Kota Mojokerto yakni maju, berdaya saing, berkarakter, sejahtera, dan berkelanjutan.

    “Dengan kedisiplinan dan pemahaman regulasi yang baik, kita bisa menghadirkan pelayanan kesehatan yang profesional dan mendukung terwujudnya Panca Cita Kota Mojokerto,” pungkasnya. [tin/kun]

  • Sapi Masbro Seberat 1,14 ton Asal Mojokerto Jadi Hewan Kurban Presiden Prabowo Tahun Ini

    Sapi Masbro Seberat 1,14 ton Asal Mojokerto Jadi Hewan Kurban Presiden Prabowo Tahun Ini

    Mojokerto (beritajatim.com) – Seekor sapi simmental berbobot 1,14 ton bernama Masbro terpilih menjadi hewan kurban Presiden Prabowo Subianto. Sapi raksasa itu dibeli seharga Rp120 juta dari peternakan Berkah Wafa Farm (WFM) yang berlokasi di Dusun Dateng, Desa Watesnegoro, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.

    Masbro memiliki bulu dominan cokelat dengan corak putih di bagian kepala, perut, dan kaki. Sapi jantan ini juga tidak bertanduk. Rencananya, Masbro akan disembelih di Masjid Dusun Glatik, Desa Watesnegoro. Karena jaraknya tidak sampai satu kilometer dari kandang, sapi akan dikarak atau diarak dengan berjalan kaki pada H-1 Idul Adha.

    Pengawas kandang Berkah Wafa Farm, Mochammad Zaini (50) mengatakan, pemilihan sapi banpres (bantuan Presiden) diawali dengan survei dari Dinas Peternakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto dan Pemprov Jawa Timur. Proses seleksi meliputi pengukuran tinggi, panjang tubuh, lingkar badan, penimbangan bobot, hingga pemeriksaan kesehatan.

    “Masbro akan dikarak agar masyarakat bisa melihat langsung. Ini bentuk syukur kami karena tahun ini sapi dari kandang kami dipercaya menjadi banpres (bantuan presiden). Tahun ini menjadi kali pertama, sapi dari Berkah Wafa Farm dipilih langsung oleh Presiden,” ungkapnya, Senin (2/6/2025).

    Tahun sebelumnya, sapi dari peternakan ini dipilih oleh Kementerian Dalam Negeri di bawah kepemimpinan Tito Karnavian. Berkah Wafa Farm merupakan peternakan besar milik Faisal Efendi yang berdiri di atas lahan seluas sekitar 400 x 300 meter. Peternakan ini memelihara berbagai jenis sapi seperti limousin, simmental, peranakan ongole (PO), dan belgian blue.

    “Masbro merupakan sapi jenis simmental. Nama tersebut diberikan secara spontan oleh para karyawan kandang. Setiap karyawan memiliki sapi pegangan masing-masing. Tidak ada perawatan khusus, sejak terpilih menjadi banpres, hanya mulai mendapat tambahan asupan dan suntikan vitamin, termasuk obat cacing. Sapi diberi makan tiga kali sehari, pagi, sore, dan malam,” katanya.

    Pakan utamanya terdiri dari rumput hijau, rumput gajah, dan bonggol jagung giling. Sementara minumannya berupa comboran dari campuran poral, dedak, tetes tebu, bonggol jagung, bubuk kopra, dan bubuk kopi. Menjelang Idul Adha 2025, penjualan sapi di Berkah Wafa Farm mengalami lonjakan signifikan.

    “Meningkat 50 persen karena didukung dengan pembukaan tiga lapak baru di Jakarta, sebelumnya hanya satu. Sebanyak 70 ekor sapi telah dikirim ke Jakarta. Jumlah ini belum termasuk stok yang masih tersedia maupun yang dibeli dari petani mitra. Di sini ada sapi jenis limousin, simmental, peranakan PO dan belgian blue,” jelasnya. [tin/aje]

  • Ratusan universitas ditutup karena jual beli ijazah palsu, kenapa harus percaya UGM 100% terkait ijazah Jokowi?

    Ratusan universitas ditutup karena jual beli ijazah palsu, kenapa harus percaya UGM 100% terkait ijazah Jokowi?

    GELORA.CO –  Ahli Forensik Digital Rismon Hasiholan Sianipar mengungkapkan alasannya masih menyisakan ruang ketidakpercayaan kepada pihak Universitas Gajah Mada (UGM) yang sebelumnya memberikan penjelasan soal keaslian ijazah Joko Widodo alias Jokowi

    Alasannya, Rismon menyebut, selama ini banyak kasus jual-beli ijazah yang melibatkan pihak kampus

    Dia pun mengutip sebuah pemberitaan media online pada 2019, di mana saat itu pemerintah menutup atau menonaktifkan ratusan perguruan tinggi karena terbukti menerbitkan ijazah tidak sesuai prosedur

    Kampus-kampus itu memiliki sejumlah masalah, salah satunya menerbitkan ijazah palsu dan menjualnya.

    Dalam pemberitaan tertanggal 20 Februari 2019 itu, disebutkan bahwa Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menutup ratusan perguruan tinggi karena dianggap bermasalah dan tidak mengikuti aturan pemerintah. 

    Pelanggaran itu telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi memberikan ancaman pidana penjara dan denda bagi pelaku jual beli sebagaimana diatur dalam Pasal 28 Ayat (6) dan (7), Pasal 42 Ayat (3), Pasal 44 Ayat (4). Ancaman penjara 10 tahun.

    “Ratusan universitas ditutup karena jual beli ijazah palsu. Lalu, kenapa kita harus memercayai 100 persen UGM terkait ijazah Jokowi hanya karena yang MENERBITKAN adalah UGM? Apa ada lembar pengesahan skripsi kosong dikumpulkan ke perpustakaan? Itu hanya ada di UGM,” tulis Risman Sianipar dikutip dari akun X pribadinya, Jumat (30/5/2025)