Ahmad Ali: Tidak Ada Loyalitas Ganda, Kader PSI Tunduk pada Kepemimpinan Kaesang
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ahmad Ali menegaskan pentingnya loyalitas tunggal seluruh kader PSI kepada Ketua Umum Kaesang Pangarep.
Penegasan tersebut disampaikan
Ahmad Ali
dalam Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI
DKI Jakarta
di Grand Sahid Jakarta, Minggu (14/12/2024).
“Seluruh kader
PSI
DKI Jakarta harus patuh dan tunduk terhadap kepemimpinan Ketua Umum. Tidak ada loyalitas ganda dalam organisasi kita,” tegas Ahmad Ali.
Hal yang menyatukan kader PSI dalam satu organisasi, menurutnya, adalah cita-cita bersama untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan satu komando kepemimpinan yang jelas dan tegas.
Ahmad Ali menggunakan analogi gajah, lambang PSI, untuk menggambarkan pentingnya disiplin organisasi. Gajah dikenal sebagai hewan yang tertib dan kompak ketika berjalan berbaris.
“Seperti itulah (kader PSI), semua harus tunduk kepada kepemimpinan Ketua Umum,” ujarnya.
Loyalitas kepada Ketua Umum, lanjut Ahmad Ali, bukan soal kepentingan pribadi atau kelompok. Ini adalah komitmen untuk memperkuat organisasi demi tujuan yang lebih besar.
Ia menjelaskan bahwa loyalitas tunggal sangatlah penting untuk menghindari perpecahan internal. Di PSI yang dipimpin anak muda tapi juga dihuni banyak senior, potensi terbentuknya kelompok atau faksi harus diantisipasi sejak dini.
“Ini harus selalu kita ingatkan supaya bekerja tertib pada barisan, supaya tidak terjadi faksi di kemudian haru. Sebab, kalau sudah terjadi faksi, itu akan sulit untuk menyatukan,” katanya.
Ahmad Ali menegaskan bahwa tugas seluruh jajaran adalah mendukung Ketua Umum untuk mewujudkan cita-cita pendiri partai, yaitu menyejahterakan rakyat Indonesia melalui PSI.
Ia juga mengingatkan bahwa kader yang terpilih menjadi pemimpin tidak berutang kepada partai, melainkan kepada rakyat yang memilihnya. PSI lahir untuk melahirkan pemimpin yang bekerja untuk kepentingan masyarakat, bukan segelintir orang.
Ahmad Ali menyampaikan target ambisius PSI untuk merebut kursi
DPR RI
dari Daerah Pemilihan (Dapil) DKI Jakarta pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2029.
“DKI ini menjadi salah satu daerah yang sangat istimewa karena memang daerah istimewa (secara strategis). Di sinilah barometer dari PSI,” ujar Ahmad Ali.
Karena posisi strategis tersebut, PSI memastikan kesiapan struktur di DKI Jakarta untuk menghadapi verifikasi faktual yang akan dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 2027, sekaligus kesiapan memasuki fase pertarungan elektoral 2029.
PSI sebenarnya sudah memiliki modal kuat pada Pemilu 2024. Partai berlambang gajah ini berhasil mencapai tingkat verifikasi 100 persen di DKI Jakarta, yang artinya seluruh struktur telah terverifikasi dengan baik. Namun, PSI belum lolos
parliamentary threshold
karena pencapaian di daerah lain belum optimal.
Untuk meraih kemenangan di 2029, Ahmad Ali menekankan pentingnya membangun fondasi organisasi yang solid hingga tingkat paling bawah. Rakorwil DKI Jakarta bertujuan memastikan struktur partai terbentuk sampai tingkat Dewan Pimpinan Ranting Tingkat (DPRT) bahkan hingga tingkat RT.
Ahmad Ali mengapresiasi pelantikan pengurus DPW PSI DKI Jakarta yang telah dilakukan. Dengan struktur lengkap, ia optimistis PSI bisa mencapai target elektoral di pemilu mendatang.
“Kemenangan hanya bisa diraih melalui soliditas bersama. Kita boleh berbeda di dalam, tapi ketika keluar harus satu suara,” katanya.
Ahmad Ali juga menegaskan bahwa PSI didesain sebagai wadah terbuka bagi kaum pergerakan dan aktivis muda Indonesia. Partai akan membuka rekrutmen terbuka untuk tokoh-tokoh dan anak muda terbaik yang berminat terjun ke politik.
“Insyaallah kami akan membuka diri untuk melakukan
open recruitment
terhadap tokoh-tokoh, anak-anak muda terbaik yang berminat untuk masuk politik,” ujar Ahmad Ali.
Rekrutmen tersebut, lanjutnya, tidak ada pungutan biaya. PSI ingin memastikan bahwa anak muda yang memiliki pemikiran cerdas dan bermimpi menjadi politisi tidak perlu takut karena latar belakang ekonomi atau keluarga.
“Difasilitasi oleh PSI tanpa ada pungutan biaya. Kami ingin memastikan bahwa anak-anak muda yang punya pemikiran cerdas dan bermimpi menjadi politisi tidak perlu takut. Mereka tidak perlu khawatir karena berasal dari keluarga petani, dari desa, atau bukan dari latar belakang politisi dan orang kaya,” katanya.
PSI, menurut Ahmad Ali, disiapkan sebagai wadah untuk menghimpun dan menampung anak muda Indonesia yang punya mimpi berkontribusi membangun Indonesia melalui jalur politik.
Ahmad Ali juga mengingatkan pentingnya sikap vokal kader PSI, termasuk yang menjadi anggota DPRD DKI Jakarta, terhadap permasalahan masyarakat. Ia merindukan sosok wakil rakyat yang berani menyuarakan aspirasi konstituen.
“Saya merindukan anggota DPRD DKI yang seperti dulu, yang kritis terhadap permasalahan-permasalahan masyarakat. Selama beberapa bulan terakhir ini, sikap itu hilang,” ujar Ahmad Ali.
Dukungan kepada pemerintah, menurutnya, bukan berarti menutup mulut untuk tidak menyuarakan kepentingan rakyat. Sikap konstruktif justru penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat yang dititipkan kepada PSI.
Ahmad Ali juga meminta pengurus DPW PSI DKI Jakarta untuk menggunakan kantor partai sebagai ruang publik yang melayani kepentingan warga, bukan hanya untuk urusan internal organisasi. Seluruh pengurus pun diminta untuk kembali berinteraksi dengan masyarakat, mendengarkan keluhan mereka, dan menyuarakan aspirasi yang sebenarnya.
“Jangan lelah mendengarkan kritik. Dengan mendengarkan masukan, kita bisa memperbaiki diri dan berkembang lebih baik,” katanya.
Ahmad Ali menutup sambutan dengan mengajak seluruh kader PSI untuk bersatu di bawah kepemimpinan Ketua Umum
Kaesang Pangarep
demi mewujudkan cita-cita bersama menyejahterakan rakyat Indonesia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Hewan: Gajah
-
/data/photo/2025/12/15/693f904708792.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ahmad Ali: Tidak Ada Loyalitas Ganda, Kader PSI Tunduk pada Kepemimpinan Kaesang
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5444198/original/042842400_1765773107-1000838214.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kawanan Gajah Liar Terpantau di Jalan Suoh- Tanggamus Lampung
Kepala Balai TNBBS, Hifzon Zawahiri, mengatakan pemantauan pergerakan kawanan gajah liar dilakukan dengan memanfaatkan teknologi Global Positioning System (GPS) Collar yang terpasang pada salah satu individu gajah.
“Berdasarkan pantauan data GPS Collar tanggal 14 Desember 2025, kawanan gajah ‘Bunga’ berada di Blok 8 Hutan Lindung Kotaagung Utara Register 39. Selain itu, laporan masyarakat juga menemukan kotoran gajah baru di Blok 9 kawasan tersebut,” ujar Hifzon dikonfirmasi Liputan6.com, Senin (15/12).
Dia mengutarakan, terdapat dua kawanan gajah yang terpantau aktif. Yakni kawanan Bunga-Lestari berjumlah 12 ekor dan kawanan Jambul-Ramadhani berjumlah 6 ekor. Sejak 19 Juli 2024, kedua kawanan tersebut dipantau secara intensif menggunakan GPS Collar.
Menurut Hifzon, meningkatnya interaksi negatif antara gajah dan manusia tidak lepas dari perubahan tutupan lahan di wilayah jelajah gajah. Kawasan hutan yang berbatasan langsung dengan perkebunan dan permukiman menjadi faktor dominan pemicu konflik.
“Pembukaan kawasan hutan untuk pertanian, perkebunan, dan permukiman, serta penanaman tanaman bernilai ekonomi yang juga menjadi sumber pakan gajah, menjadi pemicu utama konflik manusia dan gajah,” jelasnya.
Sebagai langkah mitigasi, BBTNBBS menerapkan pendekatan Community-Based Conflict Mitigation atau mitigasi konflik berbasis komunitas, dengan membentuk Satgas konflik gajah-manusia di tingkat desa atau pekon.
Selain itu, pendekatan Integrated Prevention Model (IPM) juga diterapkan dengan menggabungkan aspek sosial, ekologi, dan teknologi.
Sementara itu, Kepala Seksi Konservasi Wilayah III Lampung BKSDA Bengkulu, Itno Itoyo mengatakan, pihaknya bersama TNBBS, KPH Kotaagung, dan Satgas terus melakukan peningkatan kesadaran masyarakat di wilayah rawan konflik.
Ia menambahkan, pemanfaatan GPS Collar sangat membantu dalam memantau keberadaan kelompok gajah sehingga upaya antisipasi dan mitigasi dapat dilakukan lebih cepat dan efektif.
“Kami bersama para pihak melakukan monitoring dan edukasi di desa-desa seperti Sidomulyo dan Sedayu. Karakteristik wilayah yang berbukit dan pegunungan menjadi tantangan tersendiri dalam upaya penghalauan gajah,” kata Itno.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5443825/original/009671200_1765760192-Apple_dan_WWF_Indonesia_Kolaborasi_Jaga_Bukit_Tigapuluh_di_Sumatra.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Apple dan WWF Indonesia Kolaborasi Jaga Bukit Tigapuluh di Sumatra, Begini Caranya
Liputan6.com, Jakarta – Apple memperluas komitmen mereka untuk menjaga lingkungan di Indonesia. Kali ini, perusahaan bermitra dengan WWF (World Wild Fund) Indonesia untuk melindungi lanskap Bukti Tigapuluh di Sumatra.
Dikenal sebagai salah satu hutan hujan tropis dataran rendah terakhir di Pulau Sumatra, kawasan ini menjadi rumah bagi satwa langka seperti gajah Sumatra, harimau Sumatra, dan orangutan.
Pengumuman kerja sama ini juga menjadi bagian upaya jangka panjang perusahaan berbasis di Cupertino tersebut dalam mendukung konservasi berbasis teknologi dan komunitas.
Dijelaskan, selama satu dekade terakhir ini Bukit Tigapuluh sudah menjadi fokus konservasi WWF Indonesia bersama mitra lokal, termasuk sejumlah masyarakat adat berperang aktif menjaga kelestarian hutan.
Lewat kolaborasi ini, Apple fokus dalam dua hal. Pertama adalah program Eyes on the Forest, di mana ini adalah sistem pemantauan kejahatan kehutanan memanfaatkan citra satelit, intelijen lokal, serta patroli di lapangan.
Program ini juga bertujuan mendeteksi aktivitas pembalakan liar sekaligus memperkuat koordinasi antar staf taman nasional, pemerintah daerah, dan komunitas setempat.
Kedua adalah pemantauan satwa liar melalui camera trap survey di seluruh lanskap Bukit Tigapuluh. Teknologi ini digunakan untuk mendeteksi populasi satwa Sumatra, meminimalkan konflik manusia dan satwa.
Tak hanya itu, fokus ini juga diharapkan dapat mengidentifikasi wilayah membutuhkan restorasi habitat dan peningkatan pengelolaan.
“Kami bangga dapat mendukung pekerjaan penting WWF-Indonesia untuk restorasi lanskap Bukit Tigapuluh di Sumatra, dan membantu melindungi masyarakat serta satwa liar bergantung pada ekosistem berharga ini,” kata Lisa Jackson, Vice President Environment, Policy and Social Initiatives Apple, baru-baru ini.
Menurut Lisa, kolaborasi dengan mitra lokal menjadi kunci keberhasilan konservasi jangka panjang. Perusahaan menilai, pendekatan melibatkan komunitas adat dan masyarakat sekitar mampu menjaga keseimbangan antara pelestarian alam dan keberlanjutan sosial.
Hal serupa diungkap oleh WWF Indonesia. CEO WWF-Indonesia Aditya Bayunanda menilai, Bukit Tigapuluh sebagai aset keanekaragaman hayati global sangat krusial.
“Lanskap Bukit Tigapuluh merupakan harta karun keanekaragaman hayati global, rumah bagi beberapa spesies paling ikonik dan terancam punah di dunia,” ujar Aditya. “Kemitraan dengan Apple menunjukkan kekuatan kolaborasi dalam memajukan pekerjaan penting yang dilakukan oleh tim kami dan masyarakat adat setempat di lapangan.”
Kemitraan ini juga sejalan dengan target besar Apple untuk menjadi perusahaan carbon neutral pada akhir dekade ini. Perusahaan menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca hingga 75 persen dibandingkan baseline tahun 2015 di seluruh jejak operasional perusahaan.
-

Prabowo Dituding Merusak Hutan Demi Keuntungan Sendiri, Gerindra: Lahan Beliau Justru Jadi Tempat Perlindungan Satwa
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Isu soal lahan Presiden Prabowo Subianto jadi penyebab banjir memang santer terdengar belakangan ini. Politisi Partai Gerindra Sudaryono menyebut banyak yang menuding tanpa dasar, seolah-olah Prabowo merusak alam demi keuntungan sendiri.
“Padahal, kalau kita mau tenang sedikit dan melihat data di lapangan, ceritanya sama sekali berbeda dari tuduhan yang beredar,” tutur Sudaryoni melalui unggahannya di Instagram, dikutip pada Senin (15/12).
Ia menegaskan, penjelasan kali ini datang bukan dari orang partai atau pemerintah, melainkan langsung dari WWF Indonesia.
“Mereka menegaskan kalau kerja sama dengan PT THL justru bertujuan menjaga hutan. Tidak ada aktivitas penebangan liar yang dilakukan di sana seperti yang sering diteriakkan oleh pihak yang kurang informasi,” ungkap Wakil Menteri Pertanian itu.
Dijelaskan, lahan seluas 90.000 hektar itu diserahkan secara sukarela untuk dijadikan tempat perlindungan gajah. Ini langkah berani untuk menjaga habitat satwa yang terancam punah.
Area yang tadinya dianggap pusat kerusakan, malah berubah fungsi menjadi benteng pertahanan bagi kelestarian alam dan satwa di Sumatera.
Ia mengatakan, fokus utama sekarang adalah pemulihan hutan dan pengembangan agroforestri bersama masyarakat sekitar. Wilayah ini bahkan tercatat sebagai salah satu pusat populasi gajah terbesar saat ini. Artinya, lingkungan di sana justru membaik dan semakin ramah bagi makhluk hidup yang tinggal di dalamnya.
“Kita harus lebih cerdas dalam memilah informasi yang berseliweran di media sosial. Jangan sampai emosi menutupi akal sehat kita dalam melihat kebenaran. Fakta sudah dibuka lebar, mari kita sudahi fitnah dan mulai dukung upaya pelestarian lingkungan,” pungkas Sudaryono.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5443810/original/097338700_1765754121-IMG-20251214-WA0034-1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ada 13 Kasus Pencurian Kabel Trafo
Liputan6.com, Jakarta – PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh buka suara soal penyebab terganggunya pasokan listrik dan pemadaman di sejumlah daerah. PLN menyebut kondisi tersebut karena banyak temuan kabel trafo dan komponen listrik PLN di Banda Aceh dan Aceh Besar dicuri.
Sejak akhir November hingga 14 Desember ini saja, sudah 13 kasus pencurian yang terdeteksi.
“Data internal PLN mencatat setidaknya 13 insiden gardu distribusi menjadi sasaran pencurian sejak akhir November hingga 14 Desember 2025, dengan kerugian berupa kabel listrik berbagai ukuran yang hilang,” kata Manajer Komunikasi PLN UID Aceh, Lukman Hakim di Banda Aceh. Demikian dikutip dari Antara, Senin (15/12/2025).
Temuan-temuan itu antara lain:
– 28 November terjadi di Desa Pantai Lampuuk dan Meunasah Balee Lampuuk (Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar)
– 5 Desember terjadi di Desa Tibang (Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh) serta Desa Beurawe (Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh) dan Desa Punge Blang Cut (Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh).
– 12 sampai 14 Desember mencakup Desa Lampreh, Aneuk Galong, serta Keureuweung Krueng (Kecamatan Lambaro, Aceh Besar), ditambah Desa Inte Gajah (Kecamatan Jantho, Aceh Besar) dan Desa Buga (Kecamatan Seulimeum, Aceh Besar).
-

Gajah Bersihkan Sisa Bencana Dinilai Langgar Hak Kesejahteraan Hewan
Yogyakarta, Beritasatu.com – Empat gajah Sumatera (elephans maximus sumatranus) bernama Abu, Mido, Ajis, dan Noni dikerahkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh untuk membantu membersihkan puing-puing pascabanjir bandang di Pidie Jaya, Aceh. Keempat gajah terlatih tersebut berasal dari Pusat Latihan Gajah (PLG) Saree, Aceh Besar, dan ditugaskan menyingkirkan tumpukan kayu serta material berat di lokasi terdampak.
Kehadiran gajah dalam penanganan bencana ini dinilai menghadirkan ironi. Bencana ekologis yang turut merusak habitat gajah justru membuat satwa dilibatkan untuk membersihkan sisa kerusakan di lingkungan yang juga merupakan ruang hidup mereka.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Raden Wisnu Nurcahyo menilai pengerahan gajah dalam kondisi tersebut berisiko besar terhadap kesehatan dan kesejahteraan satwa. Menurutnya, lingkungan pascabencana yang dipenuhi kayu, puing bangunan, material tajam berkarat, hingga bangkai hewan berpotensi menularkan penyakit pada gajah.
“Jadi, sebetulnya gajah-gajah yang dikerahkan membersihkan puing pascabencana itu sebenarnya menyalahi hak kesejahteraan hewan. Karena apa? Di sini kan gajah seperti dipekerjakan,” jelasnya Minggu (14/12/2025).
Wisnu menambahkan, pengerahan gajah tersebut juga dinilai melanggar lima prinsip kebebasan (five Freedoms) dalam kesejahteraan hewan, yakni bebas dari lapar dan haus, bebas dari ketidaknyamanan, bebas dari rasa sakit, cedera, dan penyakit, bebas mengekspresikan perilaku normal, serta bebas dari rasa takut dan tertekan.
Ia menegaskan penggunaan gajah hanya dapat dibenarkan dalam kondisi sangat darurat, ketika alat berat tidak tersedia atau tidak dapat menjangkau lokasi.
“Penggunaan gajah itu hanya bisa diterima kalau memang eskavator tidak ada atau tidak bisa dijangkau tetapi ini gajahnya justru diturunkan dari truk. Kenapa truknya tidak membawa eskavator saja? Kok malah menyuruh gajahnya? Jadi kesannya memang tidak urgen,” tuturnya.
Selain risiko cedera fisik, Wisnu menyebut gajah yang dipaksa bekerja di lingkungan ekstrem rentan mengalami stres. Gajah yang kelelahan dapat menolak perintah pawang dan berontak karena ingin kembali ke kondisi yang lebih aman, seperti dekat sumber air atau pakan.
“Aktivitas mereka umumnya terbatas pada makan, istirahat, atau patroli sesekali. Karena itu, menempatkan mereka pada kondisi ekstrem pasca bencana berisiko tinggi baik bagi kesehatan maupun keselamatan mereka,” ujarnya.
Ia mengingatkan, stres yang tidak tertangani dapat berkembang menjadi gangguan perilaku dan sifat agresif yang membahayakan pawang maupun gajah itu sendiri. “Kalau terus dipaksa, gajah bisa stres, sakit, dan memunculkan sifat liarnya. Dia bisa melukai orang lain atau dirinya sendiri. Dalam kondisi ekstrem, stres berulang bahkan bisa berakibat kematian,” ungkapnya.
Sebagai alternatif, Wisnu merekomendasikan pemanfaatan gajah dalam peran yang lebih aman dan edukatif, seperti kegiatan psikososial di area pengungsian bagi anak-anak penyintas bencana. Menurutnya, langkah tersebut dapat menjadi sarana edukasi lingkungan dan menumbuhkan kepedulian terhadap pelestarian hutan serta satwa liar.
“Alam hutan itu bukan punya manusia, tetapi milik sesama. Antara manusia, satwa liar, dan alam harus bisa berdampingan supaya gajahnya lestari, masyarakatnya sejahtera, dan habitatnya tetap baik,” pungkas Wisnu.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5443607/original/074531700_1765702772-Menhut_Gajah.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Turun ke Seblat Bengkulu, Menhut Raja Juli Pastikan Restorasi Konservasi Gajah Dimulai
Liputan6.com, Jakarta – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengecek langsung kondisi Bentang Seblat, Bengkulu.
Menurut Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu–Lampung, Himawan Sasongko, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni merupakan satu-satunya menteri yang turun langsung ke Bentang Seblat.
“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak menteri kehutanan republik indonesia, bapak raja juli antoni yang sudah berkenan berkunjung ke PLG Seblat. Beliau adalah menteri kehutanan yang pertama kali mengunjungi PLG Seblat,” ujar Himawan seperti dikutip dari siaran pers, Minggu (14/12/2025).
Himawan menjelaskan, dalam kunjungannya, Menhut Raja Juli memeriksa langsung Pusat Latihan Gajah (PLG) Seblat 11 Desember 2025, di mana, PLG Seblat merupakan salah satu kantong Gajah Sumatera di Bengkulu.
Selain itu, dia juga mendengarkan secara langsung masukan yang diberikan oleh 14 orang mahout dan 4 dokter hewan di Seblat.
“Kehadiran seorang menteri di kawasan konservasi tersebut merupakan sejarah baru bagi pengelolaan habitat gajah di Bengkulu. Kunjungan Menhut memberikan energi baru bagi para petugas BKSDA dalam merawat gajah jinak yang berada di PLG Seblat,” ungkap Himawan.
Himawan memastikan, dulungan Menhut Raja menjadi bekal bagi dirinya dan tim agar bekerja lebih bagus lagi, merawat dan memelihara gajah jinak di PLG Seblat.
“Semoga (gajah) tetap bisa lestari dan menjadi satu kesatuan dengan Landscape Seblat yang ada di sebelah utara PLG Seblat,” harap Himawan.
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyatakan siap dievaluasi bahkan diganti oleh Presiden Prabowo setelah gelombang desakan mundur mencuat akibat banjir dan longsor besar di Sumatra yang dinilai berkaitan dengan kerusakan hutan. Ia menganggap kritik publik sebagai aspirasi yang patut diterima, n…
-

Banjir di Bener Meriah, 59 Desa Masih Terisolasi
Bener Meriah, Beritasatu.com – Lebih dari dua pekan pascabanjir bandang dan tanah longsor, sebanyak 59 desa yang tersebar di enam kecamatan di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, dilaporkan masih terisolasi total. Kondisi ini membuat akses terhadap puluhan ribu warga terdampak terputus sepenuhnya. Akibatnya, penyaluran logistik dilakukan melalui jalur udara.
Kepala Pusat Data Informasi Posko Penanganan Bencana Kabupaten Bener Meriah Ilham Abdi mengonfirmasi, dampak bencana ini sangat masif, baik dari sisi korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur. Data terbaru mencatat 37 jiwa meninggal dunia dan 8 orang masih dinyatakan hilang.
Secara keseluruhan, wilayah terisolasi berdampak pada 35.664 jiwa. Isolasi penuh terjadi pada dua kecamatan, yaitu Kecamatan Mesidah yang meliputi 15 desa dengan 6.325 jiwa terdampak, dan Kecamatan Syiah Utama yang mencakup 15 desa dengan 2.799 jiwa terdampak.
“Desa-desa terisolasi lainnya tersebar di Kecamatan Pintu Rimee Gayo, Gajah Putih, Timang Gajah, dan Permata,” ujarnya saat ditemui Beritasatu.com, Jumat (12/12/2025).
Ia melanjutkan, sebanyak 154 jembatan mengalami putus total, meliputi jembatan di lintas nasional, provinsi, hingga kabupaten dan kecamatan. Selain itu, 588 rumah tercatat rusak. Bencana ini juga memaksa 8.308 jiwa mengungsi di 58 titik pengungsian.
Untuk mengatasi kesulitan akses, penyaluran logistik dan makanan ke wilayah yang terisolasi dilakukan menggunakan helikopter melalui jalur udara. Selain itu, bantuan juga didistribusikan melalui jalur alternatif secara estafet menggunakan Babinsa, Babinkamtibmas, dan relawan.
“Upaya ini terus dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat di desa-desa yang terputus total dapat terpenuhi di tengah proses pemulihan infrastruktur darat yang membutuhkan Waktu,” tutupnya.

/data/photo/2025/12/14/693eb7a9e1674.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)