Hewan: Domba

  • Mekanisme penempatan prajurit di K/L dalam RUU TNI diatur ketat

    Mekanisme penempatan prajurit di K/L dalam RUU TNI diatur ketat

    Dokumentasi – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (tengah). (ANTARA/HO-Pusat Penerangan TNI)

    TNI: Mekanisme penempatan prajurit di K/L dalam RUU TNI diatur ketat
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Minggu, 16 Maret 2025 – 23:37 WIB

    Elshinta.com – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Hariyanto mengatakan bahwa mekanisme dan kriteria penempatan prajurit aktif di kementerian dan lembaga (K/L) dalam Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) akan diatur dengan ketat.

    Dia mengatakan penempatan prajurit aktif di luar institusi TNI harus sesuai dengan kebutuhan nasional dan tidak mengganggu prinsip netralitas TNI.

    “Penempatan prajurit aktif di luar institusi TNI akan diatur dengan ketat agar tetap sejalan dengan kepentingan nasional dan tidak menimbulkan tumpang tindih kewenangan,” kata Hariyanto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.

    Lebih lanjut, dia menyebut rumusan perubahan dalam RUU TNI menyangkut perpanjangan batas usia pensiun prajurit juga didasarkan atas meningkatnya usia harapan hidup masyarakat Indonesia.

    Dia mengatakan aturan mengenai batas usia pensiun dilihat dari harapan hidup orang Indonesia yang semakin panjang dan produktif sehingga masih dapat berkontribusi bagi negara, sekaligus menjaga keseimbangan regenerasi dalam tubuh TNI.

    “Kami melihat bahwa penyesuaian batas usia pensiun dapat menjadi solusi agar prajurit yang masih memiliki kemampuan optimal tetap bisa mengabdi, tanpa menghambat regenerasi kepemimpinan di TNI,” ujarnya.

    Dia menuturkan bahwa RUU TNI bertujuan menyempurnakan tugas pokok TNI agar lebih efektif tanpa tumpang tindih dengan institusi lain maupun dalam menghadapi ancaman militer dan nonmiliter.

    Untuk itu, dia menyebut RUU TNI menjadi langkah strategis untuk memperkuat pertahanan negara dan meningkatkan profesionalisme prajurit.

    “Revisi UU TNI adalah kebutuhan strategis agar tugas dan peran TNI lebih terstruktur serta adaptif terhadap tantangan zaman,” ucapnya.

    Dia pun menegaskan bahwa revisi UU TNI menjunjung tinggi supremasi sipil, sebagaimana pernyataan yang disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto saat rapat bersama Komisi I DPR, Jakarta, Kamis (13/3).

    Di mana, TNI berkomitmen menjaga keseimbangan peran militer dan otoritas sipil dengan tetap mempertahankan prinsip supremasi sipil, serta profesionalisme militer dalam menjalankan tugas pokoknya

    Dia mengajak pula masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh berita yang sarat kebencian dan fitnah terkait pembahasan RUU TNI.

    “TNI mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjaga persatuan dan tidak mudah diadu domba. Stabilitas nasional harus tetap kita jaga bersama,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Waspadai taktik pecah belah bangsa

    Waspadai taktik pecah belah bangsa

    Jakarta (ANTARA) – Indonesia berada dalam fase kebangkitan ekonomi yang menjanjikan. Dengan berbagai langkah strategis yang diambil pemerintah, khususnya dalam hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam, negara ini tengah menuju kemandirian yang lebih kuat.

    Namun, seperti yang pernah disampaikan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, Addin Jauharudin, setiap kali Indonesia menunjukkan tanda-tanda kebangkitan, ada saja kekuatan eksternal yang berusaha menghambat laju kemajuan tersebut.

    Pernyataan ini tidak bisa dianggap sekadar retorika, mengingat sejarah panjang bagaimana negara-negara berkembang kerap menjadi sasaran intervensi asing melalui berbagai mekanisme, baik secara langsung maupun melalui strategi yang lebih terselubung.

    Menurut Addin, di masa lalu pihak asing sering kali mendanai LSM lokal atau organisasi masyarakat melalui lembaga donor untuk mengarahkan kebijakan pemerintah sesuai dengan kepentingan mereka.

    Namun, saat ini pola intervensi telah berubah. Rekayasa opini dan manipulasi persepsi menjadi alat utama.

    Salah satu cara yang digunakan adalah membentuk salah paham terhadap kebijakan pemerintah, membenturkan masyarakat dengan pemerintah, dan mengobarkan kemarahan publik melalui sosial media serta sumber-sumber terbuka lainnya.

    Dengan cara ini, instabilitas sosial dapat diciptakan tanpa keterlibatan langsung pihak asing, cukup dengan memanfaatkan dinamika internal bangsa.

    ”Jika dibiarkan, ini akan mengganggu kemajuan dan kemakmuran Indonesia,” kata Addin Jauharudin.

    Presiden Prabowo Subianto juga telah mengingatkan bahaya ini dalam peringatan HUT ke-17 Partai Gerindra. Ia menegaskan bahwa masyarakat harus waspada terhadap upaya adu domba yang dilakukan oleh pihak asing.

    “Kalau ada yang dihasut-hasut, atau mau ada yang menghasut, waspada. Ini ulah kekuatan asing yang selalu ingin memecah belah Indonesia,” ujar Prabowo.

    Peringatan ini bukan sekadar teori konspirasi, melainkan refleksi dari pola yang telah lama terjadi di berbagai negara.

    Sejarah menunjukkan bahwa isu identitas, agama, dan etnis kerap dijadikan alat untuk menciptakan instabilitas di negara-negara berkembang.

    Perkembangan terakhir

    Konteks ini menjadi semakin relevan ketika melihat perkembangan terakhir di Indonesia. Pada 2025, pemerintah Prabowo akan menggunakan anggaran efisiensi untuk menjalankan 15 megaproyek hilirisasi dengan nilai miliaran dolar AS.

    Langkah ini bertujuan meningkatkan kemandirian ekonomi dengan menambah nilai produk sumber daya alam sebelum diekspor, sehingga Indonesia tidak lagi hanya menjadi pemasok bahan mentah bagi negara-negara maju.

    Namun, kebijakan ini jelas mengancam kepentingan pihak asing yang selama ini menikmati keuntungan besar dari ketergantungan Indonesia terhadap mereka.

    Gelombang demonstrasi yang terjadi belakangan ini, yang dikenal dengan tajuk Indonesia Gelap, menjadi bagian dari dinamika yang perlu dicermati dengan hati-hati.

    Beberapa tuntutan yang muncul dalam aksi tersebut, seperti penolakan terhadap pemangkasan anggaran, pencabutan proyek strategis nasional yang dianggap bermasalah, serta penghapusan kebijakan multifungsi TNI, menandakan adanya keberatan terhadap arah kebijakan pemerintah saat ini.

    Namun, sebagaimana yang ditunjukkan oleh berbagai analisis, termasuk yang diungkapkan oleh akun X Intel-Imut, aksi mahasiswa ini tidak sepenuhnya bersifat organik.

    Ada indikasi bahwa beberapa NGO asing telah berkolaborasi dengan LSM lokal untuk mendiskreditkan kebijakan pemerintah dengan berbagai cara, termasuk merilis penelitian yang tidak akurat, memanipulasi opini publik, dan mengoordinasikan aksi demonstrasi dengan agenda tertentu.

    Tentu saja, ini bukan berarti bahwa semua bentuk kritik terhadap pemerintah adalah hasil intervensi asing. Demokrasi yang sehat membutuhkan kritik dan diskusi yang terbuka.

    Namun, yang perlu diwaspadai adalah ketika kritik dan aksi protes mulai kehilangan substansi dan lebih banyak digerakkan oleh kepentingan yang tidak berkaitan dengan kesejahteraan rakyat.

    Analisis jernih

    Ketika suatu gerakan lebih banyak berbasis pada manipulasi informasi daripada analisis yang jernih, maka itu bukan lagi perbedaan pendapat yang sehat, melainkan bagian dari strategi yang bertujuan menciptakan ketidakstabilan.

    Dalam menghadapi situasi ini, ada beberapa langkah yang bisa diambil di antaranya, masyarakat harus mulai meningkatkan literasi digital agar tidak mudah terpengaruh oleh propaganda yang sengaja disebarkan untuk menciptakan perpecahan.

    Hoaks dan disinformasi kini telah menjadi senjata utama dalam perang opini, dan satu-satunya cara untuk melawannya adalah dengan meningkatkan kesadaran kritis terhadap informasi yang dikonsumsi.

    Kemudian, ketahanan sosial harus diperkuat. Adu domba hanya akan berhasil jika masyarakatnya mudah terpecah. Oleh karena itu, dialog antar-kelompok harus terus dikembangkan untuk memastikan bahwa perbedaan pandangan tidak berubah menjadi konflik yang lebih luas.

    Peran tokoh agama, pemimpin komunitas, dan akademisi sangat penting dalam membangun kesadaran kolektif bahwa persatuan adalah benteng utama menghadapi segala bentuk intervensi asing.

    Seiring dengan itu, pemerintah perlu membangun strategi komunikasi yang lebih efektif dan transparan. Salah satu alasan mengapa propaganda negatif bisa berkembang adalah karena kurangnya komunikasi publik yang baik dari pemerintah.

    Jika kebijakan dijelaskan dengan terbuka dan jelas sejak awal, serta dilakukan dengan mekanisme yang bisa dipertanggungjawabkan, maka ruang bagi penyebaran disinformasi akan semakin sempit.

    Selanjutnya, kebijakan kemandirian ekonomi harus dijalankan dengan prinsip keadilan dan transparansi. Hilirisasi dan industrialisasi tidak boleh hanya menguntungkan segelintir elite, tetapi harus benar-benar berdampak positif bagi rakyat.

    Pemerintah perlu memastikan bahwa proyek-proyek strategis yang dijalankan tidak hanya memperkuat ekonomi nasional, tetapi juga membuka lebih banyak lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.

    Pada akhirnya, menjaga keutuhan bangsa bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tugas seluruh rakyat Indonesia. Adu domba hanya bisa berhasil jika kita membiarkannya terjadi.

    Sebaliknya, jika semua tetap bersatu, kritis, dan berorientasi pada kepentingan nasional, maka tidak ada kekuatan luar yang mampu menggoyahkan Indonesia.

    Masa depan bangsa ini ditentukan oleh seberapa cerdas dan solid dalam menghadapi tantangan global.

    Dengan kesadaran dan langkah-langkah yang tepat, semua akan bisa memastikan bahwa Indonesia dapat terus maju sebagai bangsa yang mandiri dan berdaulat.

    Copyright © ANTARA 2025

  • TNI: Mekanisme penempatan prajurit di K/L dalam RUU TNI diatur ketat

    TNI: Mekanisme penempatan prajurit di K/L dalam RUU TNI diatur ketat

    Penempatan prajurit aktif di luar institusi TNI akan diatur dengan ketat agar tetap sejalan dengan kepentingan nasional dan tidak menimbulkan tumpang tindih kewenangan

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Hariyanto mengatakan bahwa mekanisme dan kriteria penempatan prajurit aktif di kementerian dan lembaga (K/L) dalam Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) akan diatur dengan ketat.

    Dia mengatakan penempatan prajurit aktif di luar institusi TNI harus sesuai dengan kebutuhan nasional dan tidak mengganggu prinsip netralitas TNI.

    “Penempatan prajurit aktif di luar institusi TNI akan diatur dengan ketat agar tetap sejalan dengan kepentingan nasional dan tidak menimbulkan tumpang tindih kewenangan,” kata Hariyanto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.

    Lebih lanjut, dia menyebut rumusan perubahan dalam RUU TNI menyangkut perpanjangan batas usia pensiun prajurit juga didasarkan atas meningkatnya usia harapan hidup masyarakat Indonesia.

    Dia mengatakan aturan mengenai batas usia pensiun dilihat dari harapan hidup orang Indonesia yang semakin panjang dan produktif sehingga masih dapat berkontribusi bagi negara, sekaligus menjaga keseimbangan regenerasi dalam tubuh TNI.

    “Kami melihat bahwa penyesuaian batas usia pensiun dapat menjadi solusi agar prajurit yang masih memiliki kemampuan optimal tetap bisa mengabdi, tanpa menghambat regenerasi kepemimpinan di TNI,” ujarnya.

    Dia menuturkan bahwa RUU TNI bertujuan menyempurnakan tugas pokok TNI agar lebih efektif tanpa tumpang tindih dengan institusi lain maupun dalam menghadapi ancaman militer dan nonmiliter.

    Untuk itu, dia menyebut RUU TNI menjadi langkah strategis untuk memperkuat pertahanan negara dan meningkatkan profesionalisme prajurit.

    “Revisi UU TNI adalah kebutuhan strategis agar tugas dan peran TNI lebih terstruktur serta adaptif terhadap tantangan zaman,” ucapnya.

    Dia pun menegaskan bahwa revisi UU TNI menjunjung tinggi supremasi sipil, sebagaimana pernyataan yang disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto saat rapat bersama Komisi I DPR, Jakarta, Kamis (13/3).

    Di mana, TNI berkomitmen menjaga keseimbangan peran militer dan otoritas sipil dengan tetap mempertahankan prinsip supremasi sipil, serta profesionalisme militer dalam menjalankan tugas pokoknya

    Dia mengajak pula masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh berita yang sarat kebencian dan fitnah terkait pembahasan RUU TNI.

    “TNI mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjaga persatuan dan tidak mudah diadu domba. Stabilitas nasional harus tetap kita jaga bersama,” kata dia.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Soal Jampidsus Dilaporkan ke KPK, Pakar Wanti Serangan Balik Koruptor – Page 3

    Soal Jampidsus Dilaporkan ke KPK, Pakar Wanti Serangan Balik Koruptor – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pengamat hukum Masriadi Pasaribu mengamati adanya serangan serta upaya pelemahan Kejaksaan Agung (Kejagung). Bentuknya, mulai dari pemberitaan pelaporan kasus hingga adu domba antar penegak hukum.

    “Polanya hampir sama, yaitu saat Kejagung mengungkap kasus-kasus besar maka selalu muncul serangan semacam itu dan isu-isu lama dimainkan kembali secara terorganisasi,” kata Masriadi dalam keterangan diterima, Minggu (16/3/2025).

    Masridi mencatat, pasca Kejagung mengungkap kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah Pertamina, serangan terhadap pejabat kejaksaan di media sosial begitu masif. Isu-isu miring muncul berupa fitnah terhadap petinggi kejaksaan kembali muncul. Tak terkecuali pelaporan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah ke KPK.

    “Tindakan melaporkan suatu dugaan tindak pidana adalah hak yang dilindungi undang-undang, dan pasti saya bela hak itu. Tetapi publik juga berhak bertanya, mengapa laporannya muncul di tengah bergulirnya kasus besar yang ditangani Kejagung?,” heran dia.

    Masriadi membaca, tindakan tersebut sebagai bentuk serangan balik koruptor terhadap institusi Kejagung.Sebab menurutnya, koruptor dan lingkarannya pasti tidak senang dan terancam dengan langkah Kejagung dalam memberantas korupsi.

    “Fenomena serangan balik koruptor sudah berkali-kali menimpa Kejagung dan itu harus tetap diwaspadai karena dampaknya bisa memengaruhi soliditas penegakan hukum, mengganggu kesinergian antar lembaga, dan juga memengaruhi opini dan kepercayaan publik,” Masriadi menandasi.

     

  • Nikmat dan Azab Kubur: Keyakinan atau Kenyataan?

    Nikmat dan Azab Kubur: Keyakinan atau Kenyataan?

    Kehidupan setelah kematian selalu menjadi misteri yang menimbulkan pertanyaan besar bagi setiap manusia. Banyak ajaran agama meyakini bahwa alam kubur bukan sekadar tempat peristirahatan terakhir, melainkan awal dari perjalanan menuju kehidupan selanjutnya. Di sana, dikatakan ada yang merasakan ketenangan dan kebahagiaan, sementara yang lain menghadapi siksaan sebagai konsekuensi dari perbuatannya di dunia.

    Namun, benarkah nikmat dan azab kubur itu nyata? Ataukah itu sekadar keyakinan yang diwariskan dari generasi ke generasi? Berbagai dalil agama dan pengalaman spiritual sering dijadikan landasan untuk membuktikan keberadaan kehidupan setelah mati. Di sisi lain, ada pula yang mempertanyakan kebenaran konsep ini dari sudut pandang rasional dan ilmiah.

    Artikel ini akan membahas secara tentang konsep nikmat dan azab kubur, dengan dalil-dalil hadits Nabi yang kami rujuk melalui kitab Hujjah Ahlussunnah wa Jama’ah karya K.H. Ali Maksum. Apakah ini hanya kepercayaan yang tumbuh dari tradisi, atau ada bukti yang menguatkannya? Mari kita telusuri lebih dalam.

    Kiai Ali Maksum menjelaskan di dalam kitabnya, banyak diantara orang-orang yang mengingkari terhadap nikmat dan azab kubur yang mereka itu justru menisbatkan dirinya kepada agama Islam. Hal itu justru menunjukkan mereka atas kebodohan yang sangat hina dengan keberagamaan mereka. Sesungguhnya banyak Hadits Nabi dan Al-Qur’an yang berbicara tentang hal ini. 

    Allah berfirman dalam Surat Ghafir ayat 46: 

    اَلنَّارُ يُعْرَضُوْنَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَّعَشِيًّاۚ وَيَوْمَ تَقُوْمُ السَّاعَةُۗ اَدْخِلُوْٓا اٰلَ فِرْعَوْنَ اَشَدَّ الْعَذَابِ 

    Artinya; “Neraka diperlihatkan kepada mereka (di alam barzakh) pada pagi dan petang. Pada hari terjadinya kiamat, (dikatakan,) “Masukkanlah Fir‘aun dan kaumnya ke dalam sekeras-keras azab!”

    Imam Bukhari, Imam Muslim dan Imam Nasai juga meriwayatkan dalam kitab haditsnya: 

    انَّ رَسُولَ اللَّهِ  خَرَجَ بَعْدَ مَا غَرَبَتِ الشَّمْسُ فَسَمعَ صَوْتًا فَقَالَ يَهُودُ تُعَذِّبُ فِي قَبْرِهَا وَرَوَى النَّسَائِي وَمُسْلِمُ أَنَّهُ لَهُ قَالَ : لَوْلَا أَنْ تَدَا فَنُوا لَدَعَوْتُ اللَّهُ أَنْ يُسْمِعَكُمْ عَذَابَ الْقَبْرِ

    Dari dalil Al-Qur’an dan hadis di atas sangatlah jelas bahwa adanya siksa kubur bagi orang yang ketika hidup di dunianya tidak mempunyai perbekalan yang cukup untuk menghadapi alam kubur. Hadits tersebut menjelaskan bahwa Rasulullah mendengar seorang yahudi yang sedang disiksa dalam kuburnya. 

    Mengenai keaslian (tsiqah) atau kesahihan hadis ini, riwayat yang berasal dari  Imam Muslim dan Imam An-Nasa’i menunjukkan bahwa hadis ini memiliki derajat shahih, karena Imam Muslim adalah salah satu imam hadis paling terpercaya setelah Imam Bukhari. Oleh karena itu hadits ini sudah sangat cukup untuk menyatakan bahwa adanya nikmat dan siksa yang ada dalam kubur.

    Dalam hadis yang lain yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim juga disebutkan bahwa suatu hari Nabi Muhammad SAW melewati 2 kuburan kemudian beliau bersabda: bahwa kedua ahli kubur ini sedang diazab, akan tetapi keduanya tidak diazab di hadapan manusia. Adapun salah satu diantara mereka diazab karena ia suka mengadu domba sedangkan yang lain diazab karea ia tidak tertutup ketika buang air kecil.

    Sebagai umat Islam, kita harus mengambil pelajaran dari sabda Rasulullah SAW ang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim tentang dua penghuni kubur yang sedang diazab. Dalam hadis tersebut, Nabi SAW menjelaskan bahwa mereka diazab bukan karena dosa besar menurut pandangan manusia, tetapi karena kesalahan yang sering diremehkan: mengadu domba dan tidak menjaga kebersihan saat buang air kecil.

    Nikmat dan azab kubur merupakan bagian dari keyakinan dalam Islam yang telah disampaikan melalui dalil-dalil dari Al-Qur’an dan hadis Rasulullah saw. Meskipun keberadaannya tidak dapat disaksikan langsung oleh manusia di dunia, keyakinan ini menjadi pengingat bagi kita untuk selalu berbuat baik dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan.

    Sebagai umat yang beriman, kita diajarkan untuk mempersiapkan kehidupan setelah kematian dengan memperbanyak amal shalih, menjaga lisan dan perbuatan, serta selalu memohon ampunan kepada Allah. Kesadaran akan adanya nikmat dan azab kubur seharusnya mendorong kita untuk lebih bertakwa dan menjalani kehidupan dengan penuh tanggung jawab.

    Akhirnya, hanya Allah yang Maha Mengetahui hakikat kehidupan setelah kematian. Semoga kita termasuk dalam golongan yang mendapatkan nikmat kubur dan dihindarkan dari azab-Nya. Aamiin.

    Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI)

  • Satgas Pangan Polda Jabar Klaim Harga Kebutuhan Pokok Menjelang Lebaran Mulai Turun

    Satgas Pangan Polda Jabar Klaim Harga Kebutuhan Pokok Menjelang Lebaran Mulai Turun

    JABAR EKSPRES – Satuan Tugas (Satgas) Polda Jawa Barat mengklaim bahwa harga kebutuhan pokok di pasaran mulai menunjukkan penurunan menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025.

    Di Pasar Kosambi Kota Bandung, Direktur Ditreskrimsus Polda Jabar Kombes Pol Ade Sapari, melalui Kasubdit Indag AKBP Dany Rimawan, mengungkapkan bahwa beberapa komoditas pokok kini mengalami penurunan harga.

    “Contohnya, harga cabai yang turun dari Rp140 ribu per kilogram menjadi Rp100 ribu per kilogram,” ujar Dany saat ditemui di Pasar Kosambi Bandung pada Kamis (13/3).

    Selain cabai, Dany juga mencatat penurunan harga untuk komoditas lain, seperti daging ayam dan telur, masing-masing turun Rp1.000.

    “Berdasarkan informasi yang kami terima, beberapa komoditas yang sebelumnya harga awalnya tinggi menjelang puasa kini mulai turun,” tambahnya.

    Dany memastikan bahwa stok kebutuhan pokok akan mencukupi hingga Hari Raya Idul Fitri.

    “Sejumlah komoditas telah mengalami penurunan harga, dan stok dipastikan aman hingga lebaran nanti,” ujarnya.

    Di sisi lain, salah seorang pedagang di Pasar Kosambi, Wida, mengungkapkan meski ada penurunan harga, cabai masih terbilang mahal.

    “Untuk cabai rawit, harga normalnya Rp80 ribu per kilogram, jadi meski turun, tetap terasa mahal,” katanya.

    Namun, Wida mengakui bahwa penurunan harga cabai, terutama cabai rawit, cukup membantu.

    “Cabai rawit domba sudah tiga hari turun, dari Rp140 ribu per kilogram menjadi Rp100 ribu. Ini sangat membantu,” pungkasnya.

    (San)

  • Jangan Sampai Sia-sia! 5 Perbuatan Ini Merusak Pahala Puasa Ramadhan

    Jangan Sampai Sia-sia! 5 Perbuatan Ini Merusak Pahala Puasa Ramadhan

    Jakarta, Beritasatu.com – Berpuasa di bulan Ramadhan atau Ramadan bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan diri dari segala perbuatan yang dapat merusak pahala ibadah.

    Rasulullah SAW telah mengingatkan bahwa ada sebagian orang yang berpuasa, tetapi tidak memperoleh pahala, melainkan hanya merasakan lapar dan haus semata.

    كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوْع وَالْعَطْش

    Artinya: “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan sesuatu dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga” (HR An-Nasa’i).

    Beberapa kebiasaan buruk, seperti berbohong, menggunjing, mengadu domba, melihat dengan syahwat, serta bersumpah palsu, dapat mengurangi hingga menghilangkan pahala puasa seseorang.

    خمسٌ يُفطِرن الصّائِم: الغِيبةُ، والنّمِيمةُ، والكذِبُ، والنّظرُ بِالشّهوةِ، واليمِينُ الكاذِبةُ

    Artinya: “Lima hal yang bisa membatalkan pahala orang berpuasa: membicarakan orang lain, mengadu domba, berbohong, melihat dengan syahwat, dan sumpah palsu” (HR Ad-Dailami).

    Berdasarkan laman NU Online, berikut lima hal yang dapat merusak pahala puasa Ramadhan:

    Perbuatan yang Merusak Pahala Puasa

    1. Berdusta

    Berbohong merupakan perbuatan yang dilarang dalam Islam karena dapat merusak kepercayaan dalam hubungan sosial serta menghilangkan pahala puasa. Seorang muslim wajib menjaga lisannya dengan selalu berkata jujur dan menghindari kebohongan.

    2. Menggunjing

    Membicarakan keburukan orang lain (gibah) merupakan perilaku tercela yang dapat menghapus pahala puasa. Islam melarang ghibah karena dapat menimbulkan permusuhan dan kebencian. Oleh sebab itu, menjaga lisan dari menggunjing sangat penting, terutama selama bulan Ramadhan.

    3. Suka mengadu domba

    Menghasut orang lain agar berselisih atau saling bermusuhan merupakan perbuatan yang dikecam dalam Islam. Perilaku ini dapat merusak hubungan sosial serta menimbulkan kebencian di tengah masyarakat. Di bulan Ramadhan, seorang muslim harus berupaya menjaga kedamaian dan menghindari segala bentuk provokasi.

    4. Melihat lawan jenis dengan syahwat

    Menjaga pandangan dari hal-hal yang diharamkan merupakan bagian dari ibadah puasa. Memandang lawan jenis dengan syahwat dapat membangkitkan nafsu dan mengurangi kekhusyukan dalam beribadah. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk menundukkan pandangan demi menjaga kesucian puasanya.

    5. Sumpah palsu

    Bersumpah palsu atau mengucapkan sumpah dengan kebohongan atas nama Allah termasuk dosa besar yang dapat menghilangkan pahala puasa. Kejujuran adalah bagian dari iman, sehingga seorang muslim harus senantiasa berkata benar dan tidak menyalahgunakan nama Allah untuk berdusta.

    Agar ibadah puasa Ramadhan tidak menjadi sia-sia, seorang muslim harus menjaga lisan dan perbuatannya dari berbagai hal yang dapat mengurangi atau merusak pahala puasa.

  • Entaskan kemiskinan, BAZNAS RI luncurkan Program Balai Ternak di Sleman Yogyakarta

    Entaskan kemiskinan, BAZNAS RI luncurkan Program Balai Ternak di Sleman Yogyakarta

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Entaskan kemiskinan, BAZNAS RI luncurkan Program Balai Ternak di Sleman Yogyakarta
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 12 Maret 2025 – 18:10 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI meluncurkan Program Balai Ternak di Sleman, Yogyakarta, sebagai upaya pemberdayaan ekonomi mustahik melalui sektor peternakan guna mengentaskan kemiskinan.

    Balai Ternak yang tergabung dalam Kelompok Ternak Lumbung Berkah ini merupakan Balai Ternak Domba/Kambing ke- 40 dari 43 Balai Ternak Domba dan Kambing, dengan total keseluruhan 52 Balai Ternak BAZNAS yang tersebar di seluruh Indonesia. 

    Peluncuran Balai Ternak tersebut diselenggarakan di Desa Merdikorejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Provinsi D.I Yogyakarta, pada Senin (10/3/2025). 

    Turut hadir Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, SE, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan MA., Waka III BAZNAS Jateng H. Nursyabani Purnama, S.E, M.Si, Kepala Kantor Kemenag Sleman H. Sidik Pramono, S.Ag, M.Si, Kepala BBPPM Yogyakarta Tunggak Santosa, S.H, M.H., serta Ketua BAZNAS Kab/Kota se DIY.

    Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyampaikan Program Balai Ternak merupakan bagian dari strategi BAZNAS dalam memberdayakan ekonomi mustahik melalui pengelolaan ternak secara komunal. 

    “Kolaborasi yang dilakukan dalam program Balai Ternak Sleman ini adalah pembiakan, penggemukan, pengolahan hasil samping peternakan (komposting), dan pertanian terpadu, dengan pemberdayaan masyarakat, khususnya petani dan peternak kecil. Dengan konsep ini, kami ingin meningkatkan populasi ternak sekaligus memberikan dampak ekonomi bagi peternak mustahik agar lebih mandiri,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Kiai Noor menjelaskan, pemeliharaan ternak dilakukan dengan sistem komunal atau tersentral di satu kawasan. Model yang diterapkan dalam Balai Ternak ini mengacu pada pemberdayaan ekonomi masyarakat, dengan memberikan aset produktif berupa ternak kambing, domba, atau sapi kepada mustahik.  

    Selain itu, kata Kiai Noor, program ini juga diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan dan mendukung kebutuhan pasar akan daging berkualitas. 

    “Dengan pengelolaan yang profesional dan berkelanjutan, Balai Ternak ini dapat menjadi model percontohan bagi daerah lain dalam mengembangkan sektor peternakan berbasis komunitas,” ujar Kiai Noor.

    Ia juga menjelaskan, alasan dipilihnya Sleman sebagai lokasi program ini karena daerah ini memiliki potensi besar dalam bidang peternakan domba. Peternakan domba semakin berkembang di Sleman, didukung oleh sumber daya alam dan sumber daya manusia yang memadai.

    Kiai Noor mengatakan, Program Balai Ternak di Sleman secara resmi terbentuk pada 26 November 2024, dengan melibatkan 20 peternak laki-laki sebagai penerima manfaat utama. 

    “Saat ini, jumlah populasi ternak yang dikelola mencapai 190 ekor, terdiri dari 10 ekor pejantan domba Sakub dan Dombos, 100 ekor domba indukan, serta 80 ekor bakalan jantan,” jelasnya.

    Ia menekankan, bantuan yang diberikan BAZNAS kepada para peternak tidak perlu dikembalikan. “Ini adalah bentuk penyaluran dana zakat untuk meningkatkan kesejahteraan mustahik. 

    “Balai Ternak BAZNAS di Sleman ini menjadi bukti bahwa zakat memiliki peran strategis dalam meningkatkan kesejahteraan umat melalui sektor produktif dan diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam mengentaskan kemiskinan di wiliayah Sleman,” pungkasnya. 

    Sementara itu, Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, SE, menyampaikan apresiasinya terhadap BAZNAS atas pembangunan balai ternak ini. Ia berharap keberadaan balai ternak dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan para peternak.

    “Kehadiran Balai Ternak Lumbung Berkah ini menjadi harapan baru dalam pemberdayaan peternak. Dengan adanya stimulan berupa 190 ekor domba, serta pengelolaan mandiri yang didukung oleh pendampingan BAZNAS, saya optimis bahwa balai ternak ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan sektor peternakan berbasis masyarakat,” ujar Danang.

    Lebih lanjut, ia mengajak seluruh pihak untuk bekerja keras dan berinovasi dalam mengembangkan usaha peternakan ini. “Kita harus memastikan bahwa usaha ini berkembang lebih baik dari balai ternak lainnya, agar para peternak dapat naik kelas dari mustahik menjadi muzaki,” tambahnya.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Raja Negara Muslim Ini Minta Warga Tak Sembelih Kurban, Kenapa?

    Raja Negara Muslim Ini Minta Warga Tak Sembelih Kurban, Kenapa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Warga Maroko punya tradisi spesial untuk merayakan Idul Adha atau Hari Raya Kurban. Mereka biasanya sholat ied di masjid pada pagi hari dan membakar daging di malam hari.

    Namun, dalam beberapa tahun terakhir keadaan ekonomi semakin sulit. Banyak rumah tangga di Maroko yang tidak mampu membeli kebutuhan pokok, apalagi membeli seekor domba untuk disembelih untuk Idul Adha.

    Menjawab tantangan iklim dan ekonomi ini, Raja Mohammed VI, akhirnya mengumumkan bahwa masyarakat Maroko tidak perlu membeli domba untuk disembelih pada hari raya tahun.

    Hal ini membawa kelegaan yang sangat dibutuhkan oleh banyak orang Maroko yang berada di persimpangan antara iman, tradisi dan keuangan mereka yang terkuras.

    “Melaksanakannya dalam situasi yang sulit ini akan menyebabkan kerugian bagi sebagian besar masyarakat kita, terutama mereka yang berpenghasilan terbatas,” ujar raja, yang juga merupakan pemimpin agama Maroko, dalam sebuah surat yang dibacakan oleh Ahmed Toufiq, Menteri Urusan Agama Islam, di televisi pemerintah.

    “Saya akan melaksanakan ritual kurban Idul Adha, insya Allah, atas nama rakyat saya,” raja menambahkan.

    Ia kemudian berbicara tentang tantangan yang mungkin dihadapi warga Maroko dalam merayakan Idul Adha.

    Foto: Raja Maroko, Mohammed VI. (Moroccan Royal Palace via AP)
    Raja Maroko, Mohammed VI. (Moroccan Royal Palace via AP)

    “Kepedulian saya untuk memungkinkan rakyat untuk melaksanakan ritual keagamaan ini dalam situasi terbaik disertai dengan tugas saya untuk mempertimbangkan tantangan iklim dan ekonomi yang dihadapi negara kita, yang telah menyebabkan penurunan signifikan dalam jumlah ternak,” katanya, dikutip dari NewYork Times, Minggu (9/3/2025).

    Kemerosotan ekonomi di negara ini telah memburuk selama tujuh tahun terakhir karena kekeringan, yang diperburuk lagi dengan periode panas ekstrem yang oleh para ilmuwan dikaitkan dengan perubahan iklim.

    Curah hujan di Maroko baru-baru ini 53 persen lebih rendah dari rata-rata 30 tahun terakhir. Efek kumulatif dari hal tersebut telah mengurangi hasil panen, mengeringkan sumber-sumber air dan membantu menaikkan harga pangan, termasuk daging.

    Idul Adha adalah hari yang dikenal mahal bagi sebagian besar orang Maroko. Keluarga di Maroko biasanya akan membeli seekor domba beberapa hari atau beberapa minggu sebelumnya, kemudian menyembelihnya pada hari pertama dan merayakannya dengan membagikan dagingnya kepada kerabat, teman, tetangga, dan orang-orang yang membutuhkan. Perayaan ini memperingati kisah religius tentang kerelaan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya Nabi Ismail atas perintah Tuhan.

    “Orang-orang biasanya menabung untuk itu,” kata Nargisse Benkabbou, seorang koki yang berspesialisasi dalam masakan Maroko.

    Bahkan individu atau keluarga yang tidak memiliki banyak uang akan mencoba membeli hewan, mereka biasanya patungan dengan tetangga untuk membelinya.

    Kemudian mereka akan masak dalam jumlah besar, dengan membuat hidangan seperti boulfaf, tusuk sate domba panggang yang dibungkus dengan lemak caul.

    (Intan Rakhmayanti Dewi/fsd)

  • Hal-Hal yang Membatalkan Puasa Apa Saja? Wajib Tahu!

    Hal-Hal yang Membatalkan Puasa Apa Saja? Wajib Tahu!

    Jakarta, Beritasatu.com – Puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga melatih diri untuk menjaga hawa nafsu dan memperkuat keimanan. Penting untuk dipahami bahwa hal yang membatalkan puasa bukan hanya makan dan minum.

    Pasalnya, ada beberapa tindakan atau kondisi tertentu yang tanpa disadari bisa membuat puasa menjadi tidak sah. Yuk, simak penjelasan lengkap tentang hal-hal yang membatalkan puasa agar ibadah selama bulan Ramadan ini semakin berkah!

    Hal-Hal yang Membatalkan Puasa Selain Makan dan Minum

    Beberapa orang mungkin tidak menyadari bahwa hal-hal yang dilakukan dengan sengaja bisa membatalkan puasa, misalnya muntah dengan sengaja. Selain itu, salah satu hal yang sering menjadi pertanyaan adalah “apakah menangis membatalkan puasa?”

    Pada dasarnya, menangis tidak termasuk dalam hal-hal yang membatalkan puasa. Tetapi, hukumnya akan berbeda ketika seseorang menangis, kemudian air matanya masuk ke mulut dan bercampur air liur lalu menelannya dengan sengaja. Hal inilah yang bisa membatalkan puasa. 

    Lebih lanjut, beberapa hal yang membatalkan puasa selain makan dan minum adalah sebagai berikut.

    1. Memasukkan Sesuatu ke Dalam Tubuh dengan Sengaja

    Salah satu hal yang membatalkan puasa adalah memasukkan sesuatu ke dalam tubuh dengan sengaja. Sudah jelas bahwa makan dan minum akan membuat puasa batal, namun memasukkan hal lain melalui lubang tubuh, seperti obat ambeien yang dimasukkan lewat dubur, juga bisa membatalkan puasa.

    Untuk lebih memahami tentang hal-hal yang membatalkan puasa serta amalan yang dianjurkan selama bulan puasa, tidak ada salahnya untuk perbanyak mendengarkan atau membaca kultum Ramadan.

    2. Muntah dengan Sengaja

    Muntah dengan sengaja saat puasa juga bisa membatalkan puasa seseorang. Sebaliknya, jika muntah terjadi secara tidak sengaja, maka puasanya tetap sah.

    Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barang siapa yang terpaksa muntah, maka tidak wajib baginya menqadha puasanya. Dan barang siapa muntah dengan sengaja, maka wajib baginya menqadha puasanya.” (HR. Abu Daud). 

    3. Haid atau Nifas

    Bagi wanita yang mendapatkan haid atau nifas di tengah waktu berpuasa, maka puasanya dinyatakan batal sehingga wajib menggantinya di luar bulan Ramadan. 

    4. Gila

    Gila atau hilang akal termasuk dalam hal-hal yang membatalkan puasa, baik karena penyakit atau keadaan lain. Namun, orang yang mengalami kondisi ini tidak wajib mengganti puasanya karena dianggap tidak bertanggung jawab atas tindakan tersebut.

    5. Melakukan Perbuatan Dosa

    Melakukan perbuatan dosa secara sengaja, seperti menggunjing, berbohong, melihat dengan syahwat, mengadu domba, dan lain-lain, juga dapat menyebabkan puasa menjadi batal.

    Nabi Muhammad SAW bersabda, “Lima hal yang bisa membatalkan pahala orang berpuasa: membicarakan orang lain, mengadu domba, berbohong, melihat dengan syahwat, dan sumpah palsu.” (HR Ad-Dailami).

    Selain memahami hal-hal yang membatalkan puasa dan menjaga amalan ibadah, mempersiapkan kebutuhan selama bulan puasa hingga Lebaran juga tak kalah penting. Mulai dari bahan makanan, perlengkapan ibadah, hingga busana Lebaran, semua bisa kamu dapatkan dengan mudah di Shopee.

    Temukan berbagai produk kebutuhan puasa Ramadan dan Idul Fitri dengan promo menarik yang membuat belanja jadi lebih hemat. Yuk, lengkapi segala keperluan Ramadan kamu hanya di Shopee!