Hewan: Domba

  • Ketua Umum Laskar Sabilillah Serukan Persatuan dan Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Upaya Provokasi – Halaman all

    Ketua Umum Laskar Sabilillah Serukan Persatuan dan Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Upaya Provokasi – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Perjuangan Walisongo Indonesia (PWI) dan Laskar Sabilillah, Dr. KH. Muhammad Abbas Billy Yachsi, menyerukan pentingnya menjaga persatuan bangsa serta mewaspadai upaya-upaya provokasi yang dapat memecah belah masyarakat. 

    Hal ini disampaikan dalam pesannya kepada seluruh jajaran anggota PWI dan Laskar Sabilillah terkait polemik pernyataan kontroversial Gus Fuad Plered yang mendapatkan sorotan publik akhir-akhir ini.

    Dalam pernyataannya, Kyai Muhammad Abbas mengimbau agar seluruh anggota tidak terpancing oleh hasutan dan adu domba yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. 

    “Saya mengimbau untuk tidak terprovokasi terhadap hasutan dan provokasi dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab, yang ingin mengadu domba rakyat Indonesia, masyarakat Indonesia, bahkan sesama umat Islam,” ujarnya, hari ini.

    Ia menegaskan bahwa perjuangan utama yang harus dipegang teguh adalah meluruskan sejarah, membela nasab Rasulullah SAW, serta membela rakyat dan ulama dari upaya-upaya pemalsuan dan penghancuran oleh kelompok tertentu untuk kepentingan yang tidak benar. 

    “Kita harus membereskan perkara-perkara yang sudah dibelokkan, dipalsukan, dan dihancurkan oleh klan-klan tertentu demi kepentingan yang tidak benar di bangsa ini,” tuturnya.  

    Kyai Muhammad Abbas juga meminta seluruh anggota untuk menjaga keamanan dan menciptakan iklim yang kondusif serta damai di tengah masyarakat. 

    “Ciptakan rasa aman dan nyaman, berikan pencerahan serta edukasi kepada masyarakat tentang fenomena yang sedang terjadi,” ucapnya.  

    Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya persatuan di bawah payung Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

    “Edukasi masyarakat untuk mencintai persatuan, jangan mudah terprovokasi, dan terus jaga perdamaian,” katanya lagi.  

    Di akhir pesan, ia menyatakan komitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah, Polri, TNI, dan instansi terkait dalam memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan, kerakyatan, dan keagamaan. 

    “Kita harus bersinergi dengan semua pihak untuk menjaga keutuhan bangsa,” ucapnya.  

    Seruan ini diharapkan dapat mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap upaya-upaya provokasi dan terus memperkuat persatuan bangsa.

  • Ketum PWI dan Laskar Sabilillah Serukan Persatuan Masyarakat Indonesia dan Pentingnya Jaga NKRI – Page 3

    Ketum PWI dan Laskar Sabilillah Serukan Persatuan Masyarakat Indonesia dan Pentingnya Jaga NKRI – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Ketua Umum Perjuangan Walisongo Indonesia (Ketum PWI) dan Laskar Sabilillah, Muhammad Abbas Billy Yachsi menyerukan pentingnya menjaga persatuan bangsa serta mewaspadai upaya-upaya provokasi yang dapat memecahbelah masyarakat.

    Hal tersebut disampaikan Abbas dalam pesannya kepada seluruh jajaran anggota PWI dan Laskar Sabilillah terkait polemik pernyataan kontroversial Gus Fuad Plered yang mendapatkan sorotan publik akhir-akhir ini.

    Dia mengimbau agar seluruh anggota tidak terpancing oleh hasutan dan adu domba yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab.

    “Saya menghimbau untuk tidak terprovokasi terhadap hasutan dan provokasi dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab, yang ingin mengadu domba rakyat Indonesia, masyarakat Indonesia, bahkan sesama umat Islam,” ujar Abbas, melalui keterangan tertulis, Minggu (13/4/2025).

    Ia menegaskan, perjuangan utama yang harus dipegang teguh adalah meluruskan sejarah, membela nasab Rasulullah SAW, serta membela rakyat dan ulama dari upaya-upaya pemalsuan dan penghancuran oleh kelompok tertentu untuk kepentingan yang tidak benar.

    “Kita harus membereskan perkara-perkara yang sudah dibelokkan, dipalsukan, dan dihancurkan oleh klan-klan tertentu demi kepentingan yang tidak benar di bangsa ini,” ucap Abbas.

    Dia juga meminta seluruh anggota untuk menjaga keamanan dan menciptakan iklim yang kondusif serta damai di tengah masyarakat.

    “Ciptakan rasa aman dan nyaman, berikan pencerahan serta edukasi kepada masyarakat tentang fenomena yang sedang terjadi,” pesan Kiai Abbas, sapaan akrabnya.

     

    Berita video penjelasan Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, soal langkah dalam pembinaan pemain yang nantinya berujung target Timnas Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2030.

  • Soal Fuad Plered Hina Habib Idrus, Ketua PBNU: Jangan Saling Serang

    Soal Fuad Plered Hina Habib Idrus, Ketua PBNU: Jangan Saling Serang

    Jakarta, Beritasatu.com – Pernyataan Fuad Riyadi alias Fuad Plered yang menghina Habib Idrus bin Salim Aljufri alias Guru Tua berbuntut saling serang antara dirinya dengan para habib. Melihat hal ini, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Gus Ahmad Fahrurrozi mengimbau agar semua pihak untuk menahan diri agar tidak terpancing provokasi.

    “Ini kan sama-sama umat Islam, sesama umat Nabi Muhammad jadi harus bisa menahan diri. Jangan saling menjatuhkan dan saling menyerang,” kata Gus Fahrur dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/4/2025).

    Ia menuturkan, perbedaan pendapat dapat diselesaikan dengan kepala dingin. Karena itu, upaya pecah belah, adu domba, serta provokasi sesama anak bangsa dalam kaitan isu nasab habib dan Walisongo harus dihentikan.

    “Karena sesungguhnya para kiai, ulama dan habib adalah sesama tokoh agama Islam yang berperan penting dalam dakwah Islam di Indonesia sejak zaman dahulu dan sekarang dan meneruskan perjuangan Walisongo,” tutur Ketua PBNU itu.

    Gus Fahrur menuturkan, umat Islam Indonesia telah menjadi contoh bagi perdamaian dan persaudaraan antarpemeluk agama di dunia.

    Karenanya, kata Gus Fahrur, setiap perselisihan harus diselesaikan secara musyawarah dan mufakat sesuai dengan ajaran agama Islam.

    Ketua PBNU itu menegaskan, jika diperlukan, masalah ini sebaiknya dibawa ke ranah hukum dibandingkan dengan aksi saling ancam dan menghina di hadapan publik.

  • Polemik Fuad Plered dan Habaib, Ketua PBNU Minta Semua Pihak Menahan Diri

    Polemik Fuad Plered dan Habaib, Ketua PBNU Minta Semua Pihak Menahan Diri

    loading…

    Ketua PBNU Gus Ahmad Fahrurrozi minta semua pihak menahan diri dan tidak terpancing provokasi imbas aksi saling ancam antara Fuad Plered dengan para habaib. Foto/Dok. SindoNews

    JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) minta semua pihak menahan diri dan tidak terpancing provokasi imbas aksi saling ancam antara Fuad Riyadi alias Fuad Plered dengan para habaib . Hal ini terkait pernyataan Fuad yang menghina Habib Idrus bin Salim Aljufri (Guru Tua).

    “Ini kan sama-sama umat Islam, sesama umat Nabi Muhammad jadi harus bisa menahan diri. Jangan saling menjatuhkan dan saling menyerang,” kata Ketua PBNU Gus Ahmad Fahrurrozi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/4/2025).

    Menurut Gus Fahrur, perbedaan pendapat bisa diselesaikan dengan mudah asal semuanya bisa menahan diri dengan kepala dingin. Pengasuh pesantren An-Nur Bululawang, Malang ini mengatakan, upaya pecah belah, adu domba dan provokasi sesama anak bangsa dalam kaitan issu nasab habaib dan walisongo juga harus dihentikan.

    “Ini harus dihentikan dan dicegah, karena sesungguhnya para kiai, ulama dan habaib adalah sesama tokoh agama Islam yang berperan penting dalam dakwah Islam di Indonesia sejak zaman dahulu dan sekarang dan meneruskan perjuangan Walisongo,” ujarnya.

    Umat Islam Indonesia juga telah menjadi contoh dunia bagi perdamaian dan persaudaraan antar pemeluk agama. “Jika terdapat perselisihan hendaknya dapat dilakukan musyawarah dan mufakat sesuai ajaran mulia Rasulullah Saw, dan jika diperlukan dapat dilakukan proses secara hukum yang berlaku di negara Indonesia, bukan debat di publik yang berujung saling mengancam dan menghina,” tandasnya.

    (poe)

  • Isu Kerusuhan Usai PSU Pilkada Banggai, Warga Diminta Tak Terprovokasi

    Isu Kerusuhan Usai PSU Pilkada Banggai, Warga Diminta Tak Terprovokasi

    Isu Kerusuhan Usai PSU Pilkada Banggai, Warga Diminta Tak Terprovokasi

    key: Pilkada Banggai, PSU Pilkada Banggai, 

    sum: Merespons isu bakal ada kerusuhan, aparat polisi menyiagakan ratusan personel untuk mengamankan proses rekapitulasi hingga penetapan hasil PSU Pilkada Banggai.

    Jakarta, Beritasatu.com – Tim pasangan calon bupati dan wakil bupati Banggai, Amirudin Tamoreka dan Furqanuddin Masulili (ATFM) menyayangkan kabar soal perencanaan kerusuhan yang dilakukan salah satu pasangan calon lain pada pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada Banggai. Udin Sona, salah satu relawan pemenangan ATFM mengimbau masyarakat tetap tenang dan waspada dari adu domba yang bisa memecah kedamaian proses demokrasi.

    “Sangat disayangkan jika ini terjadi, mengingat pesta demokrasi sudah selesai dan telah memunculkan pemenang pada PSU Pilkada Banggai. Semoga ini hanya kabar miring dari beberapa orang, karena kami menginginkan pemilu yang damai, dan yang kalah harus siap menerima kekalahan dengan jiwa besar,” ujar Udin kepada wartawan, Kamis (10/4/2025).

    Hasil pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada Kabupaten Banggai memberikan sinyal kemenangan pasangan Amirudin Tamoreka dan Furqanuddin Masulili (ATFM). Hasil hitung cepat menempatkan pasangan ATFM sebagai pasangan calon dengan perolehan suara terbanyak, sekitar 35,10%. Keduanya unggul tipis di Kecamatan Tolili dan Simpang Raya.

    Di urutan kedua, pasangan Sulianti Murad dan Samsul Bahri Mang memperoleh 34,81% suara. Sementara, pasangan Herwin Yatim dan Hepy Yeremia Manopo hanya mendapatkan 10,07% suara. Dari hasil hitung cepat tersebut, pasangan ATFM berhasil memperoleh sekitar 700 suara lebih banyak dibandingkan pasangan Sulianti Murad-Samsul Bahri Mang dalam PSU ini.

    Diketahui, KPU menggelar pencoblosan ulang di 63 TPS di desa atau kelurahan di Kecamatan Toili serta 26 TPS di kecamatan Simpang Raya, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah pada Sabtu, 5 April 2025. Pilkada Banggai diikuti oleh tiga paslon, yakni Amirudin Tamoreka-Furqanuddin Masulili; paslon Sulianti Murad-Samsul Bahri; dan paslon Herwin Yatim-Hepy Yeremia.

    Merespons isu bakal ada kerusuhan, aparat polisi sudah menyiagakan ratusan personel untuk mengamankan proses rekapitulasi hingga penetapan hasil PSU Banggai. Kurang lebih ada 175 personel gabungan dari Polres Banggai dan Satuan Brimob disiagakan.

    Pengamanan dilakukan secara menyeluruh, mencakup pemeriksaan di pintu masuk lokasi, pengawasan ketat di area dalam dan luar gedung, serta pengaturan arus lalu lintas di sekitar hotel. Seluruh langkah tersebut diambil untuk mencegah potensi gangguan keamanan serta menjamin kelancaran proses tahapan PSU.

    “Kami sudah berkomitmen untuk menjaga situasi tetap kondusif dan akan mengawal proses ini hingga selesai,” kata Plh Kabagops Polres Banggai, AKP I Made Bagus Aditya.

    Lebih lanjut, AKP Bagus menekankan pengamanan ini merupakan bentuk dedikasi Polri dalam mendukung proses demokrasi yang aman, damai, dan tertib di Kabupaten Banggai. Dia juga mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk menjaga persatuan dan tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin mengganggu ketertiban.

    “Kami harap semua elemen masyarakat ikut mendukung kelancaran PSU  Pilkada Banggai ini. Jangan mudah terpancing oleh isu atau ajakan yang tidak bertanggung jawab,” pungkasnya.

  • Hasan Nasbi, Teror Kepala Babi, hingga Prabowo Sentil ‘Buruknya’ Pola Komunikasi

    Hasan Nasbi, Teror Kepala Babi, hingga Prabowo Sentil ‘Buruknya’ Pola Komunikasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto telah berulangkali mengakui bahwa kualitas komunikasi kabinetnya buruk. Dia juga sempat menyinggung tentang kasus pernyataan Hasan Nasbi tentang teror kepala babi wartawan Tempo.

    Hasan Nasbi adalah Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi. Tim PCO berawal dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan bertahana hingga kini.  

    Dalam wawancara bersama enam jurnalis senior di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Minggu (6/4/2025), pertanyaan yang disampaikan langsung ke Prabowo adalah ihwal komunikasi pemerintahannya yang buruk. Kepala Negara pun langsung mengakui dan mengambil tanggung jawab tersebut. 

    Prabowo mengakui beberapa orang di pemerintahannya adalah figur baru yang baru pertama kali merasakan bekerja di cabang kekuasaan eksekutif. 

    “Sebagian menteri-menteri senior ada yang dari kabinet lama, tapi banyak yang baru. Jadi mungkin kurang waspada, kurang hati-hati dalam mengucap. Saya kira itu saya yang bisa saya jelaskan. saya belum ketemu setelah, saya juga kaget masalah kepala babi,” ujarnya sebagaimana ditayangkan melalui YouTube Narasi, dikutip Kamis (10/4/2025). 

    Presiden ke-8 itu menilai bahwa teror yang dikirim ke Tempo bisa jadi adalah upaya adu domba yang dilakukan pihak tertentu. Meski demikian, dia mengakui ucapan Hasan dalam merespons teror itu teledor dan keliru. 

    “Benar itu ucapan yang menurut saya teledor, itu yah, keliru itu. Saya kira beliau menyesal. Tapi ini alasan yang saya bisa kasih mungkin karena baru dalam posisi pemerintahan yang selalu disorot,” kata Prabowo. 

    Kemudian, Prabowo kembali mengakui komunikasi pemerintahannya yang buruk di kesempatan lain. Kali ini, di depan perwakilan investor dan pelaku usaha di berbagai sektor pada acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI, Selasa (8/4/2025). 

    Pria yang juga Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu menyatakan bertanggung jawab atas komunikasi dari pemerintahannya. 

    “Saya kemarin sadar, beberapa minggu lalu sudah mulai sadar bahwa komunikasi dari pemerintah yang saya pimpin memang agak kurang. Dan itu adalah tanggung jawab saya dan saya ingin memberi penjelasan kenapa,” ujarnya di Menara Mandiri, Jakarta, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (8/4//2025).

    Prabowo mengatakan bahwa dirinya enggan berbicara mengenai performa maupun kinerjanya sebelum ada bukti nyata. Oleh sebab itu, dia mengaku selalu meminta agar penyampaian hasil kinerja yang dilakukannya untuk ditunda.

    “Saya berpendapat sebenarnya rakyat pun akan menilai dengan hasil ya. Saya memang sering diejek karena saya juga membuka kesempatan untuk diejek. Dan saya suka, saya bilang saya tidak suka orang yang hanya omon-omon. Akhirnya omon-omon jadi apa itu? Jadi populer ya dipakai di seluruh Indonesia,” terang Ketua Umum Partai Gerindra itu. 

    Apabila dirunut ke belakang, Prabowo sebelumnya juga sudah pernah menyoroti komunikasi Kabinet Merah Putih secara terbuka. Pada Sidang Kabinet Paripurna, 21 Maret 2025, dia mengakui perlunya memperbaiki komunikasi kepada masyarakat. 

    “Mungkin karena banyaknya inisiatif, banyaknya terobosan kita, banyaknya kebijakan kita, mungkin narasi ke rakyat, mungkin kurang sempurna, kurang intensif. Ini saya kira kita perlu perbaiki komunikasi kita kepada rakyat,” kata Prabowo dilansir dari Antara, Sabtu (22/3/2025).

    Kontroversi Hasan Nasbi

    Pernyataan Hasan yang panen kritik dari publik berawal saat dirinya dimintai respons oleh wartawan ketika jurnalis Tempo, Fransisca Christy Rosana (Cica), mendapatkan teror berupa paket berisi kepala babi pada Maret 2025 lalu. 

    Hasan menyampaikan kelakar itu ketika wartawan memintai tanggapannya sebagai Kepala PCO. Ironinya, pernyataan itu dilemparkan olehnya setelah Sidang Kabinet Paripurna, di mana Prabowo di antaranya berpesan agar pejabatnya memperbaiki komunikasi kepada rakyat. 

    “Sudah dimasak aja,” ujar Hasan kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2025).

    Usai mendapatkan banyak kritik, Hasan mengklarifikasi dan menjelaskan soal responsnya itu. Dia menyatakan tidak bermaksud melecehkan kebebasan pers atau mengecilkan teror tersebut. 

    Hasan mengaku hanya menyempurnakan respons dari Francisca, jurnalis Tempo yang menerima kiriman kepala babi tersebut. Fransisca diketahui sempat berkelakar bahwa harusnya pengirim kepala babi itu mengirim daging secara utuh, bukan kepala saja.

    Menurut Hasan, pernyataan yang disampaikan olehnya itu untuk membuat peneror kehilangan tujuannya dalam menebar ketakutan dengan memperkecil aksi tersebut.  

    “Justru respons yang benar itu adalah dengan mengecilkan si peneror. Kalau dia tidak mendapatkan efek ketakutan yang diinginkan, maka KPI [Key Performance Indicator] penerornya tidak tercapai,” ujarnya kepada Bisnis melalui sambungan telepon, Sabtu (22/3/2025).

    Menanggapi kritik bahwa pernyataannya dianggap meremehkan kebebasan pers, Hasan menegaskan bahwa pemerintah tidak mengekang kebebasan media. Hal ini pun menurutnya sudah dilakukan melalui praktik sehari-hari. 

    “Soal kebebasan pers, pemerintah tidak pakai teori lagi, tapi sudah pembuktian. Tidak ada media atau wartawan yang diperkarakan, tidak ada yang dilarang bikin berita, podcast, atau masuk ke Istana karena bersikap kritis,” tegasnya.  

    Bisnis telah meminta tanggapan terbaru dari Hasan Nasbi usai Presiden Prabowo mengakui buruknya komunikasi Kabinet Merah Putih. Namun, belum ada respons yang diberikan sampai berita ini dinaikkan. 

  • Bukan Mimpi! Ini 9 Cara Cerdas Agar Bisa Berkurban Setiap Tahun

    Bukan Mimpi! Ini 9 Cara Cerdas Agar Bisa Berkurban Setiap Tahun

    Jakarta: Ibadah kurban bukan hanya soal menyembelih hewan. Lebih dari itu, kurban adalah simbol ketulusan, pengorbanan, dan kepedulian sosial. 
     
    Setiap tahun, umat Muslim berlomba-lomba untuk bisa ikut berkurban, tapi sering kali niat mulia ini tertahan karena alasan finansial.
     
    Padahal, berkurban tiap tahun bukan hal yang mustahil, lho! Dengan perencanaan yang tepat dan konsisten, kamu pun bisa rutin menyisihkan dana untuk membeli hewan kurban. 

    Yuk, simak sembilan tips simpel agar kamu bisa berkurban setiap tahun seperti dirangkum dari OCBC NISP!

    1. Pilih Hewan Kurban Sesuai Budget
    Jangan terburu-buru membeli sapi jika budget belum cukup. Kamu bisa mulai dari hewan kurban yang lebih terjangkau seperti kambing atau domba. Ingat, pahala kurban tidak dilihat dari besar kecilnya hewan, tapi dari keikhlasan dan kemampuan masing-masing.

    2. Riset Harga Jauh-Jauh Hari
    Harga kambing biasanya berkisar antara Rp1,5 juta hingga Rp3 juta. Sapi bisa mencapai Rp12 juta sampai Rp20 juta. Dengan melakukan riset harga sejak awal, kamu bisa menyusun strategi tabungan yang lebih realistis dan tepat sasaran.

    3. Sisihkan Tabungan Secara Rutin
    Menabung tidak harus dimulai dari jumlah besar. Misalnya, jika kamu ingin membeli kambing seharga Rp3 juta, cukup sisihkan Rp250 ribu per bulan selama setahun. Ingin kurban sapi? Menabung Rp1 juta per bulan selama 12 bulan juga sudah cukup untuk dapatkan sapi bersama (patungan).
     

    4. Buat Rekening Khusus Dana Kurban
    Pisahkan dana kurban dari tabungan sehari-hari. Buka rekening khusus tanpa kartu ATM, supaya kamu tidak tergoda menggunakan uangnya untuk keperluan lain. Ini juga membantu kamu memantau progres tabungan secara lebih fokus.

    5. Coba Ikut Arisan Kurban
    Arisan kurban bisa jadi solusi bagi kamu yang susah disiplin menabung sendiri. Banyak masjid atau komunitas yang menyelenggarakan arisan kurban dengan sistem iuran rutin. Selain ringan, kamu juga bisa sekaligus silaturahmi dan berbagi komitmen bersama.

    6. Naikkan Target Tabungan Setiap Tahun
    Harga hewan kurban cenderung naik tiap tahun. Supaya tidak ketinggalan, coba tingkatkan target tabungan kamu dibanding tahun sebelumnya. Kalau tahun ini kamu menabung Rp2,5 juta, tahun depan naikkan jadi Rp3 juta agar tetap aman meski harga naik.

    7. Tak Perlu Kurban untuk Satu Keluarga Sekaligus
    Dalam syariat, kambing cukup untuk satu orang, sementara sapi bisa untuk tujuh orang. Jadi, tak perlu memaksakan diri membeli kurban untuk semua anggota keluarga sekaligus. Kamu bisa memulainya sedikit demi sedikit, sesuai kemampuan.

    8. Beli Hewan Kurban Lebih Awal
    Semakin dekat Idul Adha, harga hewan kurban cenderung melonjak. Nah, kamu bisa mencuri start dengan membeli hewan lebih awal saat harganya masih stabil. Selain hemat, kamu juga bisa dapat pilihan hewan yang lebih sehat dan berkualitas.

    9. Rawat Sendiri Hewan Kurban
    Kalau kamu punya waktu dan tempat, membeli anak hewan (misalnya anak sapi) dan merawatnya sendiri hingga Idul Adha bisa jadi opsi hemat. Bahkan bisa menghemat hingga 75 persen dari total biaya. Jika tak sempat, kamu juga bisa membayar orang lain untuk merawatnya.
     
    Berkurban setiap tahun bukan soal punya uang lebih, tapi soal niat dan perencanaan. Dengan sedikit kedisiplinan dan strategi keuangan yang cerdas, kamu bisa mewujudkan ibadah kurban yang rutin dan berkah setiap tahunnya.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Pengamat intelijen sebut ada upaya gembosi Presiden Prabowo via Dasco

    Pengamat intelijen sebut ada upaya gembosi Presiden Prabowo via Dasco

    Sumber foto: Heru Lianto/elshinta.com.

    Pengamat intelijen sebut ada upaya gembosi Presiden Prabowo via Dasco
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 09 April 2025 – 19:22 WIB

    Elshinta.com – Mencuatnya kabar Sufmi Dasco Ahmad terlibat dalam bisnis judi online (Judol) di Kamboja disebut sebagai misi intelijen asing untuk menggembosi pemerintah Presiden RI Prabowo Subianto.

    Direktur Eksekutif Institute Kajian Pertahanan dan Intelijen Indonesia (IKAPII), Fauka Noor Farid mengatakan kabar tersebut tidak hanya menjatuhkan Dasco secara individu tapi juga Prabowo.

    Pasalnya selain menjabat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia (DPR) RI, Dasco merupakan Ketua Harian DPP Partai Gerindra dan termasuk orang kepercayaan Prabowo.

    “Mereka berniat menyerang pak Prabowo, tapi tidak secara langsung. Melalui orang-orang terdekatnya, jadi kekuatan pak Prabowo mau dipreteli lewat orang terdekat,” kata Fauka, Selasa (8/4/2025).

    Menurutnya Prabowo sebagai pemimpin negara sulit diserang karena kepercayaan masyarakat masih tinggi, sehingga sulit membangun framing tertentu untuk melemahkan Prabowo.

    Tapi bila orang-orang kepercayaan dan yang dipercayai mengemban jabatan penting seperti Dasco diserang, maka publik digiring untuk tidak percaya dengan kepemimpinan Prabowo.

    Strategi ini serupa ketika UU TNI yang baru masih dalam pembahasan, kala itu publik diarahkan percaya adanya dwifungsi TNI dengan beredarnya draft RUU TNI yang isinya berbeda dengan draft asli. 

    “Ibarat bangunan yang dirobohkan pondasinya dulu, supaya runtuh. Dalang dari kabar miring terkait pak Dasco ini ya elit yang terusik dengan kebijakan pro rakyat digagas pak Prabowo,” ujarnya seperti dilaporkan Reporter Elshinta, Heru Lianto, Rabu (9/4). 

    Sebagai mantan anggota Tim Mawar Kopassus, Fauka menuturkan kabar Dasco terlibat bisnis judi online dan memiliki relasi dengan pemilik kasino di Kamboja bukan sekadar pembunuhan karakter. 

    Pasalnya akibat kabar tersebut citra Indonesia di mata dunia buruk, sementara Indonesia kini sedang menjalin kerja sama dengan berbagai negara untuk meningkatkan perekonomian. 

    Terlebih Indonesia baru saja menjadi bagian dari anggota BRICS (Brazil, Rusia, India, China, South Africa), sehingga bukan hanya sosok Prabowo saja yang disorot di mata dunia. 

    “Kabar pak Dasco terlibat judi online ini  kita enggak tahu dasarnya dari mana, sumbernya kredibel atau tidak. Tapi sudah ada pembentukan sudah opini publik dan penghakiman yang berbahaya,” tuturnya. 

    Fauka berharap publik dapat jeli menilai suatu informasi, tidak terpengaruh dengan kabar yang ingin menggerakkan masyarakat demi keuntungan kelompok mereka sendiri. 

    Dia optimis dengan dukungan publik, pemerintahan Prabowo tetap solid dan tidak terpengaruh dengan informasi yang bertujuan mengadu domba jajaran Kabinet Merah Putih. 

    “Insya Allah pak Prabowo dan jajarannya tidak terpecah. Masyarakat sudah mempercayakan kepada pak Prabowo untuk memimpin Indonesia, kita percayakan, kita dukung,” lanjut Fauka.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Teror Kepala Babi dan Tikus ke Tempo, Prabowo: Ada yang Ingin Memecah Belah

    Teror Kepala Babi dan Tikus ke Tempo, Prabowo: Ada yang Ingin Memecah Belah

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menanggapi serius aksi teror yang dialami oleh redaksi Tempo. Ia menilai tindakan tersebut sebagai upaya untuk memecah belah masyarakat dan menciptakan ketegangan.

    “Saya kira yang melakukan itu ingin mengadu domba, ingin menciptakan suasana yang tidak baik,” ujar Prabowo saat bertemu dengan tujuh pemimpin media di Hambalang dikutip Rabu (9/4/2025).

    Meski demikian, Prabowo tidak mengungkap secara rinci siapa pihak yang diduga menjadi sasaran adu domba dari aksi teror tersebut.

    Dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga menanggapi pernyataan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, yang sebelumnya menyarankan kepala babi yang dikirim sebagai bentuk teror agar dimasak saja.

    Pernyataan itu menuai kritik karena dianggap tidak peka terhadap ancaman yang ditujukan kepada jurnalis.

    “Itu ucapan yang menurut saya teledor, keliru, saya kira beliau menyesal,” kata Prabowo.

    Ia menjelaskan bahwa beberapa pejabat di lingkaran pemerintahannya masih tergolong baru dan berasal dari berbagai latar belakang profesi seperti perencana, akademisi, hingga profesional survei.

    Menurut Prabowo, mereka masih perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan komunikasi publik yang sensitif dalam konteks pemerintahan.

    “Mungkin karena baru dalam posisi pemerintahan yang selalu disorot. Jadi kadang-kadang orang dari dunia survei atau akademis kurang cepat menyesuaikan diri,” tambahnya.

    Aksi teror yang menjadi perhatian ini menimpa jurnalis Tempo, Francisca Christi Rosana atau Cica, pada pertengahan Maret lalu. Ia menerima paket mencurigakan berisi kepala babi yang dibungkus dalam kardus, styrofoam, dan plastik, dengan bau busuk menyengat.

  • Presiden nilai teror kepala babi ke Tempo upaya adu domba

    Presiden nilai teror kepala babi ke Tempo upaya adu domba

    Saya kira yang melakukan itu ingin mengadu domba, ingin menciptakan suasana yang tidak baik.

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto menilai aksi teror terhadap redaksi Tempo merupakan upaya adu domba.

    Dalam sesi wawancara Presiden dengan tujuh jurnalis, sebagaimana siaran TVRI yang diakses di Jakarta, Selasa, Presiden menunjukkan keprihatinannya terhadap aksi teror dan intimidasi yang ditujukan kepada Tempo.

    “Saya kira yang melakukan itu ingin mengadu domba, ingin menciptakan suasana yang tidak baik,” kata Presiden Prabowo menjawab pertanyaan Pemimpin Redaksi (Pemred) Detik.com Alfito Deannova Gintings saat sesi wawancara di perpustakaan pribadi kediaman Prabowo di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (6/4).

    Dalam pertemuan yang sama, Presiden menilai respons jajarannya yang menyebut memasak kepala babi kiriman itu sebagai kekeliruan.

    “Itu ucapan yang menurut saya teledor. Itu ya keliru itu. Saya kira beliau menyesal,” kata Presiden merujuk pada pernyataan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi.

    Redaksi Tempo pada tanggal 20 Maret 2025 menerima teror berupa kiriman kepala babi dari orang tidak dikenal, kemudian disusul dengan kiriman tikus-tikus tanpa kepala.

    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi saat diminta responsnya oleh wartawan mengenai insiden kepala babi itu menyebut: “Dimasak saja.”

    Respons Hasan lantas menuai reaksi dari banyak pihak, termasuk dari koalisi masyarakat sipil, aktivis, komunitas pers, dan publik.

    Hasan kemudian menjelaskan maksud dari komentarnya itu. Dia menyebut dirinya menggunakan kata-kata “dimasak saja” agar tujuan pelaku teror yang ingin menebarkan ketakutan tak tercapai.

    Terlepas dari itu, teror yang ditujukan kepada Tempo masih diusut oleh kepolisian. Bareskrim Polri bersama penyidik dari Polda Metro Jaya telah menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan informasi, termasuk rekaman CCTV dari sekitar lokasi kejadian.

    Terkait dengan gaya komunikasi jajarannya yang dinilai kerap memicu reaksi publik, Presiden menilai jajarannya itu kemungkinan kurang waspada dan kurang berhati-hati.

    Presiden menjelaskan sikap kurang hati-hati itu kemungkinan karena banyak anggota Kabinet Merah Putih yang terbilang baru masuk ke dalam struktur pemerintahan.

    “Banyak yang baru, jadi mungkin kurang waspada, kurang hati-hati, dalam mengucap,” kata Presiden Prabowo.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025