Hewan: Domba

  • Ekonomi Tanpa Warna

    Ekonomi Tanpa Warna

    Jakarta

    Ternyata ekonomi itu punya warna. Bahkan warna warni. Dikutip dari tulisan Fanny Yolan Tamba (2024), paling tidak ekonomi itu memiliki 11 warna. Yaitu, ekonomi hitam, abu-abu, merah, perak, putih, ungu, emas, biru, hijau, kuning dan coklat. Namun, dari sebelas warn itu, ada tiga warna dominan. Yaitu, coklat, hijau dan biru. Atau bahasa kerennya: brown, green dan blue economy.

    Ketiga warna ini dilihat dari implikasi ekonomi atau perekonomian pada lingkungan. Dalam tulisan singkat ini, saya akan mencoba mengurai ketiganya, dan berusaha menemukan mana yang cocok untuk kita terapkan. Salah satunya atau bukan ketiganya.

    Ekonomi Coklat

    Entah siapa yang pertama kali mengemukakan istilah ekonomi coklat (brown economy). Namun, secara definisi, seperti dikutip dari tulisan Change Oracle (2022), ekonomi coklat merujuk pada sistem ekonomi yang bersifat destruktif terhadap lingkungan.

    Sistem ekonomi ini memacu dan memicu pertumbuhan ekonomi dengan mengandalkan energi fosil (minyak, batu bara dan gas), sumberdaya alam (hutan, laut, air dan tanah) dan mengabaikan kerusakan lingkungan dan depelesi sumberdaya alam sebagai dampaknya.

    Meminjam istilah Herman Daly, dalam karya magnum opusnya, Ecological Economic, hubungan antara perekonomian semacam ini dengan lingkungan bersifat linear. Ambil bahan baku dari alam, lalu diproses, ambil manfaatnya, buang sisanya pada lingkungan dan abaikan kerusakannya. Itulah sebabnya perekonomian ini bersifat destruktif alias tidak berkelanjutan.

    Timbul pertanyaan, sejak kapan ekonomi coklat ini dimulai dan siapa penggagasnya? Sejak adanya perubahan sistem produksi dan konsumsi, dari demand side ke supply side serta rekayasa keinginan menjadi seolah-olah kebutuhan. Dan itu dimulai sejak sistem ekonomi kapitalisme lahir lalu diterapkan, kemudian menguat dan mendominasi sistem perekonomian dunia.

    Sisetm ekonomi kapitalisme saat ini telah menjadi mindset kebanyakan orang. Mulai dari kaum berdasi yang menduduki gedung-gedung pencakar langit, ilmuwan bertoga yang menghuni kampus-kamus megah dan ternama, hingga lapisan masyarakat bawah yang menghuni rumah-rumah kumuh bantaran kali, atau masyarakat pedesaan terpencil.

    Lantas, siapa yang pertama kali memunculkan istilah ekonomi kapitalisme? Merujuk pada sejumlah referensi, istilah ini pertama kali dikemukakan oleh Louis Blanc, pada tahun 1850 dan Pierre Joseph Proudon, pada tahun 1861. Kemudian dipopulerkan oleh Karl Marx, dalam karya besarnya, Das Kapital. Adam Smith sendiri yang dianggap bapak ekonomi kapitalisme klasik, tidak pernah menggunakan istilah tersebut, dalam bukunya The Wealth of Nations.

    Ia hanya meletakkan urgensi kebebasan pasar (invisible hand), minim campur tangan pemerintah (laissez faire), spesialisasi dan kepemilikan pribadi (property right) dalam menciptakan kesejahteraan bangsa-bangsa.

    Karl Marx menggunakan istilah kapitalisme dalam rangka mengkritisi sistem ekonomi gagasan Adam Smith sebagai perekonomian yang menciptakan ketimpangan (enequality) dan eksplotasi kaum buruh.

    Lantas, apa itu kapitalisme dan apa kaitannya dengan ekonomi coklat? Banyak definisi ynag dikembangkan oleh para ahli mengenai sistem ekonomi kapitalisme. Namun, salah satunya adalah definisi dari Andrew Zimbalist dalam bukunya Comparing Economic Systems: A Political Economy Approach, terbit tahun 1988.

    Menurut Andrew, sistem ekonomi kapitalisme adalah sistem ekonomi dimana faktor produksi berupa barang (mesin, lahan) dan uang (financial capital) dimiliki dan diusahakan secara pribadi (kaum kapitalis) dengan tujuan utamanya untuk mendapatkan laba dan mengakumulasi kapital dengan cara reinvestasi laba yang didapat.

    Sementara, mereka yang tidak memiliki modal, cukup menjadi pekerja para kapitalis untuk mendapatkan upah. Para pekerja, siapa pun ia, baik direksi maupun buruh kasar, sejatinya adalah buruh yang tidak punya saham atas perusahaan dan tidak berhak atas produk yang dihasilkan. Ia hanya pekerja kaum kapitalis dengan tugas untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya.

    Apakah mengakumulasi kapital sebuah kesalahan? Tentu tidak. Kesalahannya terletak pada nafsu mengakumulasi kapital sebanyak-banyaknya dengan berusaha sekuat tenaga untuk menguasai kapital, termasuk menguras sumberdaya alam, dan mengabaikan dampaknya. Mengapa mereka mengabaikan dampak lingkungan? Karena mengurusi lingkungan, dalam pandangan bisnis mereka, akan meningkatkan biaya dan menurunkan keuntungan. Meskipun saat ini ada kebijakan Corporate Social Responsibility (CSR), aslinya tidak gratis.

    Seberapa pun uang yang dikeluarkan harus menguntungkan perusahaan. Paling tidak keuntungan intangible, berupa citra baik perusahaan yang sekan-akan peduli pada urusan sosial dan lingkungan.

    Jadi, penurunan kualitas lingkungan, baik lokal, regional maupun global seperti kelangkaan air, kenaikan suhu global, penurunan kualitas udara, air dan tanah, adalah akibat ulah para kapitalis. Oleh karena itu, ekonomi coklat tiada lain adalah wajah asli sistem ekonomi kapitalisme yang rakus, boros dan serakah. Ibarat serigala tanpa topeng. Kelihatan wajah aslinya.

    Ekonomi Hijau

    Setelah sekian ratus tahun sistem kapitalisme global menguras bumi dan mengotorinya, lalu mereka tersadar bahwa ada ancaman terhadap keberlanjutan bisnisnya bila model bisnis itu tetap dipertahankan. Namun di sisi lain, ia tetap tidak ingin mengubah tujuannya untuk memperoleh keuntungan dan mengakumulasi kapital. Ada konflik antara ekonomi dan lingkungan. Maka, dibuatlah konsep ekonomi hijau untuk keberlanjutan.

    Apa itu ekonomi hijau? Ekonomi hijau adalah sistem ekonomi kapitalisme yang dalam menjalankan perekonomiannya mencoba untuk mengurangi dampak lingkungan dan berusaha menghemat sumberdaya. Mengurangi dampak lingkungan dilakukan dengan cara meningkatkan efisiensi produksi dan mengolah sisa yang dihasilkan, baik sisa produksi maupun sisa konsumsi, menjadi produk lain yang bermanfaat.

    Sedangkan penghematan sumberdaya dilakukan dengan cara mencari subtitusinya. Sebagai contoh untuk mengganti bahan bakar fosil sebagai sumber energi maka dicarilah sumber energi non fosil yang dapat diproduksi sehingga lahir konsep energi dan terbarukan (EBT).

    Tujuan di balik itu semua bukan untuk memikirkan keberlanjutan bumi demi generasi mendatang melainkan untuk mempertahankan keberlanjutan bisnis kaum kapitalis. Itulah sebabnya, ekonomi hijau dan keberlanjutan terus digaungkan, dikampanyekan, diperlombakan dan diajarkan. Sehingga membentuk mindset global.

    Kita merasakan hal itu saat ini di mana setiap merindukan ekonomi hijau dan berkelanjutan.

    Jadi, ekonomi hijau adalah sistem ekonomi kapitalisme yang rakus dengan tujuan utama tetap untuk meraup keuntungan dan mengakumulasi kapital namun berlindung dibalik warna hijau yang seakan menyejukkan. ekonomi hijau itu seperti serigala namun berbulu domba.

    Ekonomi biru

    Konsep ekonomi biru pertama kali dikemukakan oleh Gunter Pauli dalam bukunya yang berjudul ‘Blue Economy’. Awalnya, konsep ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi sumberdaya perairan (darat dan laut) untuk kesejahteraan. Kata blue bisa jadi merujuk pada warna air laut yang nampak berwarna biru.

    Konsep ini terus berkembang, tidak terbatas hanya pada pemanfaatan potensi sumberdaya perairan, melainkan menjadi gambaran sebuah sistem ekonomi yang menyerupai ekosistem perairan. Dimana nutrisi dan energi terus mengalir tanpa menghasilkan limbah. Belakangan, ekonomi biru pun meliputi sistem produksi tradisional seperti yang dilakukan oleh masyarakat adat.

    Itulah sebabnya, para pegiat ekonomi biru, merasa berada pada kasta lebih tinggi dari ekonomi hijau karena ia mengusung nilai-nilai tradisional dan ekonomi tanpa limbah. Secara konsep sih cocok banget. Terasa ada keluruhan budi. Namun, dalam pelaksanaannya apakah konsep ini dapat bertarung pada aras global? Setahu saya, blue ekonomi baru sampai pada wacana dari seminar ke seminar. Tidak memiliki instrument yang kuat untuk bisa menjelma dalam kehidupan.

    Ekonomi Tanpa Warna

    Mungkin ketika Adam Smith melahirkan bayi kapitalisme tidak membayangkan bayinya itu akan menjadi serigala yang rakus dan opportunistic. Ia hanya memimpikan sistem ekonomi berkeadilan dimana setiap individu memiliki kesempatan untuk berusaha; transaksi diatur secara natural dengan menggunakan mekanisme pasar (invisible hand); dan minim intervensi pemerintah.

    Mengapa hal ini menjadi spiritnya dalam upaya menciptakan kesejahteraan? Karena, kala itu, ketiga hal tadi merupakan barang mahal. Kita ketahui bahwa pada era Adam Smith, ekonomi dikuasai oleh tuan tanah yang berselingkuh dengan penguasa yang lalim. Rakyat kebanyakan hanya berperan sebagai buruh atau budak yang dibayar sangat murah. Menurut berbagai referensi, selama kurun 200 ratus tahun, upah buruh di Eropa tak pernah naik. Rakyat hidup dalam kemiskinan, penindasan dan kesengsaraan.

    Di mana letak kesalahan Adam Smith? Ia abai terhadap intervensi pemerintah. Ini yang dikritik habis oleh Thorten Veblen (1899), penggagas aliran ekonomi kelembagaan, dalam bukunya The Leisure Class, mewanti-wanti bahwa ketidakhadiran pemerintah dalam sistem ekonomi maka ekonomi akan dikuasai oleh segelintir orang yang rakus dan serakah. Yang sekarang menjadi kenyataan. Dan ini mengulang kembali sejarah era Adam Smith. Bisa jadi ia menyesal dalam keabadiannya.

    Atas dasar itu, maka saya berpandangan, pemerintah harus hadir dalam perekonomian yang mengatur sekaligus menjadi wasit demi terwujudnya pemerataan yang berkeadilan. Mengendalikan kerakusan yang besar sekaligus menguatkan yang kecil agar ekonomi tumbuh secara merata. Inilah ekonomi tanpa warna. Yang bening dan bersih dari noda ketidakadilan.

    Aceng Hidayat. Dekan Sekolah Vokasi IPB, dosen Departement ESL IPB.

    (rdp/imk)

  • Pilu Ibu-2 Anak Tewas Keracunan Jajanan Kaki Lima di Istanbul

    Pilu Ibu-2 Anak Tewas Keracunan Jajanan Kaki Lima di Istanbul

    Istanbul

    Seorang ibu dan dua anaknya tewas diduga akibat keracunan makanan, setelah menyantap jajanan kaki lima di area wisata populer di kota Istanbul, Turki. Sang ayah dari keluarga tersebut juga mengalami keracunan dan sedang berjuang untuk hidupnya di rumah sakit.

    Tragedi tragis ini menimpa keluarga keturunan Turki yang tinggal di Jerman dan sedang berlibur ke Istanbul.

    Keluarga tersebut, seperti dilansir AFP, Jumat (14/11/2025), jatuh sakit pada Rabu (12/11) waktu setempat, setelah menyantap beberapa hidangan jajanan kaki lima populer di sebuah restoran yang ada di kawasan tepi laut di Ortakoy, di kaki jembatan yang membentang di Selat Bosphorus.

    Kepala otoritas kesehatan regional Istanbul, Abdullah Emre Guner, dalam pernyataan via media sosial X pada Kamis (13/11) mengatakan bahwa keluarga tersebut, yang menginap di area distrik Fatih, jatuh sakit tak lama setelah menyantap jajanan kaki lima itu dan dilarikan ke rumah sakit.

    Namun sayangnya, sebut Guner, kedua anak mereka, yang berusia 6 tahun dan 3 tahun, meninggal dunia.

    Guner mengatakan bahwa sang ayah dan ibu dirawat di ruang perawatan intensif, dan penyelidikan telah diluncurkan otoritas terkait terhadap kasus ini.

    Dalam pernyataan terbaru pada Jumat (14/11), Menteri Kehakiman Turki Yilmaz Tunc mengatakan sang ibunda telah meninggal dunia.

    “Sampel telah diambil dari tempat-tempat di mana keluarga tersebut diketahui makan dan empat orang telah ditahan,” kata Tunc dalam pernyataannya.

    Laporan sejumlah media menyebut keluarga tersebut telah menyantap hidangan kerang dengan nasi, camilan populer yang sering dijual pedagang kaki lima, juga menyantap “kumpir” — kentang dengan banyak isian.

    Beberapa laporan lainnya menyebut mereka menyantap “kokorec”, hidangan populer berupa isi perut domba panggang. Ada juga yang melaporkan mereka menyantap Turkish Delight.

    Lihat juga Video: Duh! 22 Anak di Afsel Tewas Keracunan Makanan Tercemar Pestisida

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Budi Arie Timpali Anggapan Kacang Lupa Kulit: Alah, Itu Kan Orang Ngadu Domba Saya dengan Pak Jokowi

    Budi Arie Timpali Anggapan Kacang Lupa Kulit: Alah, Itu Kan Orang Ngadu Domba Saya dengan Pak Jokowi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi membantah anggapan bahwa dirinya sebagai kacang lupa kulit. Akibat dirinya dikabarkan akan berlabuh ke Partai Gerindra.

    “Alah, itu kan orang ngadu domba saya dengan Pak Jokowi,” kata Budi dikutip dari YouTube Akbar Faizal Uncensored, Selasa (11/11/2025).

    Menurut bekas Menteri Koperasi tersebut, anggapan tersebut sudah menjadi risiko dirinya.

    “Kan saya sudah bilang, ini risikonya Budi Arie. Milih A dibilang nggak loyal sama Prabowo, dipilih B dibilang meninggalkan Pak Jokowi,” ujarnya.

    Dia menegaskan, bahwa Projo tetal loyal pada Jokowi. Pasalnya, kata dia, Projo lahir tak lepas dari peran Jokowi.

    “Tapi saya jelaskan gini, saya engak mungkin. Projo itu enggak mungkin terpisahkan dari Pak Jokowi. Lahirnya Projo ini karena adanya Pak Jokowi kok,” ucapnya.

    “Tapi bahwa Pak Jokowi sudah enggak jadi presiden, sehingga kita perlu melakukan transformasi politik dengan menyesuaikan dengan perkembangan yang ada,” tambahnya.

    Bahkan, Budi mengatakan saat ini Jokowi masih Dewan Pembina Projo.

    “Masih dewan pembina. Masih. Kita akan lapor juga. Saya akan minta waktu untuk melaporkan masalah ini,” imbuhnya.

    Dia sendiri tak masalah dengan beragam spekulasi yang beredar di publik. Namun baginya, dia yakin langkah politiknya adalah yang terbaik.

    “Banyak hal yang belum dipahami, kurang dipahami. Tapi saya optimis, seiring waktu semua akan memahami langkah ini gitu. Ini bagian dari langkah politik yang menurut saya baik buat semua pihak,” pungkasnya.

  • Bupati Hamid Wahid Dorong Penguatan Sektor Peternakan Bondowoso Lewat Layanan Pengobatan Massal

    Bupati Hamid Wahid Dorong Penguatan Sektor Peternakan Bondowoso Lewat Layanan Pengobatan Massal

    Bondowoso (beritajatim.com) — Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid, menegaskan bahwa sektor peternakan menjadi salah satu pilar utama dalam pembangunan ekonomi daerah.

    Hal itu disampaikannya saat menghadiri kegiatan pengobatan massal ternak, penyerahan bibit ikan, dan launching BUMDes Peternakan Ayam Petelur di Desa Bajuran, Kecamatan Cermee, Senin (10/11/2025).

    Menurut Bupati, dengan populasi 145.577 ekor sapi, Bondowoso termasuk dalam 10 besar kabupaten dengan populasi sapi terbanyak di Jawa Timur. Kecamatan Cermee sendiri memiliki 20.786 ekor sapi, sementara Desa Bajuran tercatat sekitar 1.200 ekor, disertai usaha ternak kambing dan domba.

    “Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Bondowoso mencapai 29,35 persen, dan subsektor peternakan menyumbang 4,94 persen. Data ini menegaskan bahwa peternakan memiliki potensi besar dan peran strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Hamid Wahid.

    Ia menjelaskan, kegiatan pengobatan massal ternak merupakan langkah penting untuk memperkuat pelayanan publik, khususnya di wilayah pedesaan dan terpencil.

    Program ini melibatkan tenaga profesional peternakan seperti medik veteriner, paramedik, dan inseminator untuk memberikan layanan komprehensif, mulai dari pengobatan, inseminasi buatan, hingga pemeriksaan reproduksi ternak.

    Bupati Hamid Wahid juga menyampaikan apresiasi kepada Dinas Peternakan dan Perikanan Bondowoso beserta seluruh petugas lapangan atas dedikasi mereka dalam melayani masyarakat. Ia berharap kegiatan serupa terus digalakkan di wilayah lain agar kehadiran pemerintah benar-benar dirasakan hingga ke pelosok desa.

    “Ke depan, teknologi peternakan seperti inseminasi buatan bibit unggul Belgian Blue dan transfer embrio perlu terus dikembangkan agar produktivitas dan kesejahteraan peternak Bondowoso semakin meningkat,” tambahnya. (awi/ian)

  • Pemkab Banyumas salurkan bantuan hibah bidang perikanan dan peternakan

    Pemkab Banyumas salurkan bantuan hibah bidang perikanan dan peternakan

    Banyumas, Jawa Tengah (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas, Jawa Tengah, menyalurkan bantuan hibah bidang perikanan dan peternakan serta memfasilitasi asuransi bagi nelayan perairan umum darat dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi daerah.

    Dalam kegiatan penyaluran yang diserahkan secara simbolis oleh Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono di Balai Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor, Banyumas, Senin, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Dinkanak) Kabupaten Banyumas Sulistiono mengatakan hibah yang bersumber dari APBD Perubahan Tahun 2025 tersebut disalurkan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Banyumas tentang Penerimaan Hibah Bidang Perikanan dan Peternakan.

    “Total nilai hibah mencapai Rp1,26 miliar, yang terdiri atas bantuan pakan mandiri senilai Rp695 juta untuk 18 kelompok pembudi daya ikan (pokdakan) serta sarana dan prasarana peternakan senilai Rp568 juta untuk 20 kelompok ternak,” katanya.

    Menurut dia, bantuan peternakan meliputi kambing jawarandu, domba, kelinci ras, ayam buras, dan itik petelur.

    Selain hibah, kata dia, Dinkanak juga memfasilitasi asuransi bagi 201 nelayan perairan umum darat dengan alat tangkap kecil.

    “Ini merupakan program baru yang diinisiasi Bapak Bupati untuk memberikan perlindungan bagi para nelayan. Bahkan, sudah ada satu kasus klaim asuransi yang berhasil dicairkan,” kata Sulistiono.

    Sementara itu, Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengapresiasi seluruh pihak yang mendukung pelaksanaan program tersebut.

    Ia mengatakan hibah dan asuransi merupakan wujud nyata perhatian pemerintah daerah terhadap sektor perikanan, peternakan, dan pertanian yang menjadi tulang punggung ketahanan pangan serta ekonomi masyarakat Banyumas.

    “Kalau kelompok tani, kelompok ternak, dan pembudi daya ikan bisa berkembang, maka ekonomi rakyat ikut bergerak. Akan ada lapangan kerja baru dan kesejahteraan masyarakat meningkat,” katanya.

    Ia mengharapkan bantuan tersebut tidak dianggap sebagai hadiah, melainkan tanggung jawab bersama untuk dikelola secara berkelanjutan.

    “Jangan hitung rugi atau untung dari nilai hibah ini, tapi pikirkan bagaimana bantuan ini bisa membawa manfaat bagi banyak orang,” katanya menegaskan.

    Terkait dengan program asuransi nelayan perikanan darat, dia mengatakan hal itu merupakan program dukungan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi sebagai bagian dari upaya perlindungan bagi nelayan perairan darat saat beraktivitas di sungai maupun danau.

    “Dengan asuransi ini, nelayan bisa bekerja lebih tenang dan aman karena ada jaminan untuk diri dan keluarganya,” katanya.

    Meskipun kondisi fiskal nasional dan daerah sedang mengalami tekanan akibat pemotongan anggaran, dia mengatakan Pemkab Banyumas tetap berkomitmen mendukung sektor-sektor produktif.

    Dalam hal ini, kata dia, pemerintah daerah akan terus berupaya menjaga agar program pemberdayaan masyarakat tetap berjalan.

    Ia mengharapkan hibah dan program asuransi tersebut menjadi pemicu semangat bagi kelompok penerima untuk terus berinovasi dan berkontribusi bagi pembangunan daerah.

    “Semoga hibah ini membawa keberkahan dan menjadi langkah nyata memperkuat ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banyumas,” kata Bupati Sadewo.

    Pewarta: Sumarwoto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • KDM Minta KA Khusus Ternak ke Bos KAI, Rutenya Lewat Sini

    KDM Minta KA Khusus Ternak ke Bos KAI, Rutenya Lewat Sini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi telah meminta kepada PT Kereta Api (Persero) atau KAI untuk menyediakan kereta khusus bagi para peternak dan petani di wilayah Jawa Barat. Kereta tersebut akan mengangkut hasil peternakan dan pertanian seperti sapi, ayam, kerbau, domba, kelapa, sayuran, hingga beras.

    “Selanjutnya Pemprov Jabar akan membangun kerja sama dengan PT KAI, gerbong untuk pengangkut yang ngangkut sapi, ngangkut ayam, munding (kerbau), domba, sayuran, kelapa, beras,” kata KDM, sapaan Dedi Mulyadi melalui akun Instagram-nya, dikutip Minggu (9/11/2025).

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT KAI, Bobby Rasyidin mengatakan, pihaknya akan menyediakan kereta untuk mengangkut hasil peternakan dan pertanian yang melayani sejumlah kota, seperti Tasikmalaya, Bandung, Sukabumi, Bogor, dan Depok. KAI bersama Pemprov Jawa Barat juga berencana menghadirkan kereta khusus peternak dan petani dari Cirebon ke Jakarta.

    “Kita akan sediakan empat kereta untuk Jawa Barat. Lagi kita bangun keretanya,” ujar dia.

    “jalurnya dari Cianjur-Bogor, Tasik, kemudian Sukabumi,” imbuhnya.

    Foto: Gerbong kereta api khusus untuk petani dan pedagang. (Dok. KAI)
    Gerbong kereta api khusus untuk petani dan pedagang. (Dok. KAI)

    “Pengin dari Cirebon ke Jakarta,” timpal KDM.

    Sebelumnya, Kementerian Perhubungan bersama PT KAI memperkenalkan kereta khusus petani dan pedagang yang diharapkan menjadi solusi transportasi yang efisien, ramah lingkungan, dan berorientasi rakyat.

    Presiden Prabowo Subianto juga telah meninjau secara langsung kereta khusus ini pada awal November 2025. Kereta tersebut tidak hanya mengangkut penumpang, melainkan juga hasil panen, barang dagangan, dan logistik kebutuhan sehari-hari.

    Kereta khusus petani dan pedagang ini bakal melayani lintasan rute di wilayah seperti Rangkasbitung, Serang, dan Merak yang merupakan salah satu jalur vital penghubung antara sentra pertanian dan kawasan perdagangan utama.

    (wur/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Karo BMN KemenImipas Pantau Optimalisasi Penggunaan Lahan Idle di Nusakambangan

    Karo BMN KemenImipas Pantau Optimalisasi Penggunaan Lahan Idle di Nusakambangan

    Jakarta

    Kepala Biro Barang Milik Negara (BMN) Jayanta Surbakti Sekretariat Jenderal Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (KemenImipas) berkunjung ke Pulau Nusakambangan, dalam rangka mengecek aset atau barang milik negara di sana. Di pulau penjara yang kini sedang bertransformasi jadi pulau kemandirian dan ketahanan pangan, Jayanta menuturkan bahwa Pulau Nusakambangan merupakan proyek percontohan (pilot project) dalam rangka merubah lahan tidur menjadi lahan produktif.

    “Kegiatan ini sangat strategis karena hasilnya menjadi masukan dalam penyusunan kebijakan pemanfaatan lahan-lahan idle di lingkungan Kemenimipas. Dengan demikian, UPT (Unit Pelaksana Teknis) Kemenimipas lainnya dapat meniru model pemanfaatan BMN ini,” ujar Jayanta dalam keterangan tertulis KemenImipas pada Sabtu (8/11/2025).

    Kunjungan ini dilakukan pada Selasa (29/10). Peninjauan berfokus pada beberapa lokasi strategis, di antaranya peternakan sapi Pusat Agribisnis Terpadu (PAT) Farm Nusakambangan; budidaya udang vaname di Lapas Pasir Putih; serta peternakan domba Garut di Lapas Kembang Kuning Nusakambangan. Jayanta juga meninjau Lapas Terbuka Nusakambangan yang lahan idlenya telah ditransformasi menjadi peternakan bebek petelur, peternakan ayam petelur, pertanian padi, dan budidaya ikan.

    Jayanta menegaskan bahwa diperlukan upaya sistematis agar program ketahanan pangan dapat berkelanjutan. Salah satunya adalah membangun sinergi dan kolaborasi yang kuat.

    “sinergi antarunit Kemenimipas, serta dengan Kementerian/Lembaga terkait, maupun Pemerintah Daerah menjadi penting. Hal ini bertujuan untuk memastikan aset BMN Kemenimipas dimanfaatkan secara optimal, tidak hanya untuk mendukung fungsi utama, tetapi juga program prioritas pemerintah seperti ketahanan pangan,” ucap Jayanta.

    “Melalui berbagai upaya, Biro BMN berkomitmen untuk memastikan seluruh aset Kemenimipas dikelola secara tertib, efisien, dan bernilai guna tinggi,” pungkas dia.

    (aud/idh)

  • Trump Klaim Umat Kristen di Nigeria Dianiaya, Benarkah?

    Trump Klaim Umat Kristen di Nigeria Dianiaya, Benarkah?

    Jakarta

    Presiden AS, Donald Trump, mengancam akan melakukan sesuatu terhadap Nigeria jika pemerintah negara tersebut “terus membiarkan pembunuhan umat Kristen”.

    Ancaman Trump bukanlah sesuatu yang tiba-tiba.

    Selama berbulan-bulan, para aktivis dan politisi di Washington menuduh kelompok milisi Islam secara sistematis menargetkan umat Kristen di Nigeria.

    Namun, BBC menemukan beberapa data yang dipakai untuk mendukung tudingan itu sulit diverifikasi.

    Pada September lalu, pembawa acara televisi dan komedian terkenal Bill Maher ikut mengompori dengan menyebut terjadi “genosida” di Nigeria.

    Mengacu pada kelompok Boko Haram, dia berkata, “mereka telah membunuh lebih dari 100.000 orang sejak 2009 dan membakar 18.000 gereja”.

    Pemerintah Nigeria telah membantah klaim-klaim itu dengan menyebutnya sebagai “penyalahgunaan representasi realitas yang parah”.

    Pemerintah Nigeria tidak menyangkal ada kekerasan mematikan di negara tersebut. Tapi, para pejabat Nigeria mengatakan “teroris menyerang semua orang yang menolak ideologi mereka, baik Muslim, Kristen, maupun mereka yang tidak beragama”.

    Analis keamanan Nigeria, Christian Ani, mengungkapkan umat Kristen memang telah diserang sebagai bagian dari strategi yang lebih luas untuk menciptakan teror. Namun, menurutnya, klaim bahwa umat Kristen sengaja menjadi sasaran tidak bisa dibenarkan.

    Lagipula, Nigeria menghadapi berbagai ancaman keamanan, bukan hanya kelompok jihadis. Ancaman ini, sambungnya, memiliki penyebab berbeda sehingga tidak boleh disamakan.

    Negara berpenduduk 220 juta jiwa ini dihuni penganut Islam dan Kristen. Mayoritas Muslim berada di wilayah utara, tempat sebagian besar serangan terjadi.

    Apa kata politisi AS?

    Senator Texas, Ted Cruz, telah berkampanye tentang topik ini selama beberapa waktu, dan menyoroti angka-angka yang serupa dikatakan Bill Maher pada 7 Oktober.

    Ia menulis di X bahwa “sejak 2009, lebih dari 50.000 orang Kristen di Nigeria telah dibantai, dan lebih dari 18.000 gereja serta 2.000 sekolah Kristen dihancurkan”.

    Dalam surat elektronik kepada BBC, pihaknya menegaskan bahwa, tidak seperti Maher, senator tersebut tidak menyebutnya sebagai “genosida” melainkan “penganiayaan”.

    Namun, Cruz menuduh pejabat Nigeria “mengabaikan dan bahkan memfasilitasi pembunuhan massal orang Kristen oleh jihadis Islamis”.

    Trump, yang sependapat dengan pernyataan itu, menyebut Nigeria sebagai “negara yang tercela”. Dia mengatakan bahwa pemerintahan setempat “terus membiarkan pembunuhan orang Kristen”.

    Baca juga:

    Pemerintah Nigeria membantah klaim itu, dan berkata bahwa mereka melakukan yang terbaik untuk mengatasi para jihadis. Beberapa pejabat juga menyambut apabila ada bantuan AS dalam memerangi para pemberontak, asalkan tidak dilakukan secara sepihak.

    Pihak berwenang jelas telah berjuang keras untuk membendung kelompok-kelompok jihadis dan jaringan kriminal yang brutal hampir setiap minggu selalu ada berita tentang serangan atau penculikan baru.

    Boko Haramyang dikenal karena penculikan gadis-gadis Chibok lebih dari satu dekade lalutelah aktif sejak 2009. Tetapi aktivitasnya terkonsentrasi di wilayah timur laut, yang mayoritas penduduknya Muslim.

    Kelompok-kelompok jihadis lain juga muncul, termasuk Negara Islam Provinsi Afrika Barat, namun mereka juga beroperasi di wilayah timur laut.

    Angka kematian warga Kristen yang dikutip oleh beberapa pihak di AS memang mengkhawatirkan, tapi sulit untuk menilai keakuratannya.

    Dari mana angka-angka itu berasal?

    Banyak dari mereka yang terbunuh dan diculik oleh Boko Haram adalah Muslim. (AFP via Getty Images)

    Dalam sebuah siniar pada September lalu, Cruz secara langsung merujuk pada laporan pada 2023 oleh International Society for Civil and Rule Law (Intersociety) sebuah organisasi non-pemerintah yang memantau dan melacak pelanggaran hak asasi manusia di seluruh Nigeria.

    Kantor Cruz juga mengirimkan sejumlah tautan ke artikel daring tentang masalah ini kepada BBC yang sebagian besar merujuk kembali ke InterSociety.

    Adapun Bill Maher tidak menanggapi permintaan BBC untuk menyebutkan sumber angka-angkanya. Namun, mengingat beberapa kesamaan dengan yang digunakan oleh Cruz, tampaknya dia mengacu pada InterSociety.

    Untuk data yang bisa membentuk kebijakan AS terhadap Nigeria, laporan InterSociety tidak transparan.

    Baca juga:

    Dalam laporannya yang diterbitkan pada Agustus lalu, yang merupakan gabungan dari penelitian sebelumnya dan angka-angka terbaru pada 2025, InterSociety menyebut kelompok-kelompok jihadis di Nigeria telah membunuh lebih dari 100.000 orang Kristen dalam 16 tahun terakhir, sejak 2009.

    Laporan tersebut juga mencatat bahwa 60.000 “Muslim moderat” tewas selama periode tersebut.

    InterSociety tidak membagikan daftar sumber yang terperinci, sehingga sulit untuk memverifikasi jumlah total kematian yang dilaporkan.

    Menanggapi kritik itu, organisasi tersebut mengatakan “hampir mustahil untuk mereproduksi semua laporan kami dan referensinya yang berasal dari tahun 2010. Metode mudah kami adalah mengambil statistik ringkasan mereka dan menambahkannya ke temuan terbaru kami untuk menyusun laporan baru kami.”

    Namun, sumber data yang dikutip oleh InterSociety dalam laporannya tidak mencerminkan angka-angka yang dipublikasikan.

    Bagaimana dengan mereka yang terbunuh pada 2025?

    Melihat angka kematian tahun ini saja, InterSociety menyimpulkan bahwa antara Januari dan Agustus, lebih dari 7.000 orang Kristen tewas dibunuh.

    Angka ini juga telah banyak dibagikan di media sosial, termasuk oleh anggota kongres dari Partai Republik, Riley M. Moore, yang telah menjadi tokoh terkemuka dalam isu ini di DPR.

    InterSociety menyertakan daftar 70 laporan media sebagai beberapa sumber temuannya tentang serangan terhadap umat Kristen pada 2025. Tetapi, sekitar setengah dari kasus pembunuhan itu, berita aslinya tidak menyebutkan identitas agama para korban.

    Sebagai contoh, InterSociety mengutip laporan Al Jazeera tentang serangan di timur laut Nigeria, yang menyatakan bahwa menurut Al Jazeera, “tidak kurang dari 40 petani yang sebagian besar beragama Kristen diculik oleh Boko Haram di Damboa, bagian dari Negara Bagian Borno”.

    Baca juga:

    Namun, laporan Al Jazeera tidak menyebutkan para korban “sebagian besar beragama Kristen”, sebagaimana dikutip oleh InterSociety.

    InterSociety memberi tahu BBC mereka sedang melakukan analisis lebih lanjut untuk mengidentifikasi latar belakang para korban, tanpa menjelaskan bagaimana caranya. InterSociety menyebut mereka punya pengetahuan tentang penduduk setempat serta menggunakan “laporan media Kristen”.

    Akan tetapi, jumlah kematian yang dirujuk dalam laporan-laporan yang dikutip oleh InterSociety tidak menyimpulkan ada sebanyak 7.000 orang Kristen dibunuh.

    BBC menjumlahkan angka kematian dari 70 laporan dan menemukan 3.000 kematian. Beberapa serangan juga tampaknya dilaporkan lebih dari sekali.

    Ketika ditanya mengenai perbedaan angka tersebut, InterSociety mengatakan mereka juga memperkirakan jumlah orang yang diyakini telah meninggal dalam penahanan dan menyertakan penuturan saksi mata yang tidak bisa dipublikasikan.

    Siapa dalang pembunuhan ini?

    Media di Nigeria penuh dengan ancaman Trump. (Reuters)

    Daftar pelaku pembunuhan mencakup kelompok milisi Islam seperti Boko Haram hingga para penggembala Fulani.

    Suku Fulani adalah kelompok etnis mayoritas Muslim yang tinggal di Afrika Barat. Secara turun temurun mereka mencari nafkah dengan beternak sapi dan domba.

    Pencantuman para penggembala Fulani, yang digambarkan InterSociety sebagai “jihadis” dalam laporannya, merupakan sumber kontroversi di Nigeria mengenai cara pengategorian aksi pembunuhan ini.

    Meskipun para penggembala cenderung beragama Islam, banyak peneliti di bidang ini menolak menyebut rentetan pembunuhan sebagai konflik agama.

    Para peneliti mengatakan konflik yang terjadi seringkali berkaitan dengan akses tanah dan air.

    Baca juga:

    Para penggembala Fulani telah berkonflik dengan komunitas Muslim dan Kristen di seluruh Nigeria.

    Analis keamanan, Christian Ani, berpendapat bahwa “mengatakan bahwa mereka adalah jihadis adalah pernyataan yang berlebihan. Konflik ini tidak ada hubungannya dengan itu [agama]. Konflik ini lebih berkaitan dengan unsur-unsur kriminal dan kejahatan.”

    Confidence McHarry, analis senior keamanan di konsultan Afrika SBM Intelligence, mengatakan bentrokan tersebut sering kali disebabkan oleh ketegangan etnis dan persaingan memperebutkan sumber daya.

    “Mungkin saja bernuansa etnis, mereka ingin merebut tanah, mereka ingin memperluas wilayah dan semakin sering mereka menyerang tempat ibadah, semakin banyak yang memandangnya seperti itu [konflik agama].”

    InterSociety juga menyebutkan apa yang dikenal di Nigeria sebagai bandit. Mereka mengatakan bahwa para bandit sebagian besar adalah etnis Fulani di barat laut Nigeria, yang terlibat dalam penculikan dan memiliki rekam jejak membunuh orang Kristen maupun Muslim.

    Siapa yang berkampanye tentang konflik ini?

    Kekhawatiran soal ancaman yang dihadapi umat Kristen Nigeria telah lama dibahas oleh para politisi di AS dan kelompok-kelompok Kristen internasional.

    Pada tahun-tahun sebelumnya, topik ini telah diangkat di AS oleh Masyarakat Adat Biafra (Ipob) sebuah kelompok yang dilarang di Nigeria dan berjuang mendirikan negara baru di wilayah tenggara Nigeria yang mayoritas populasinya beragama Kristen.

    InterSociety dituduh oleh militer Nigeria terkait dengan Ipob, namun LSM tersebut membantah adanya hubungan tersebut.

    Kelompok separatis Biafra lainnya juga mengklaim telah memainkan peran kunci dalam mempromosikan narasi “genosida Kristen” di Kongres AS.

    Pemerintah Republik Biafra dalam Pengasingan, BRGIE, menggambarkannya sebagai “upaya yang sangat terencana”, dengan mengatakan mereka telah menyewa firma-firma lobi dan bertemu dengan para pejabat AS, termasuk Cruz.

    Senator Cruz menolak berkomentar.

    (ita/ita)

  • Stop Adu Domba! Bangsa Ini Butuh Kerja Nyata Bukan Gosip Politik

    Stop Adu Domba! Bangsa Ini Butuh Kerja Nyata Bukan Gosip Politik

    Jakarta: Ketua Umum PASBATA, David Febrian Aris Sandi, menegaskan berbagai isu miring yang diarahkan kepada PROJO belakangan ini hanyalah bentuk adu domba politik.

    Ia menilai, isu itu dimainkan oleh segelintir pengamat haus panggung. Menurutnya, bangsa Indonesia terlalu besar untuk diseret ke dalam perdebatan dangkal dan opini yang tak mendidik publik.

    “Sudah cukup pengamat politik yang menjual sensasi dengan komentar adu domba. Mereka memecah persatuan dan membuat rakyat bingung. Ini bukan politik cerdas, ini politik murahan yang mempermalukan bangsa,” tegas David di Jakarta, Kamis, 6 November 2025.

    David menilai maraknya komentar pengamat yang hanya memicu sensasi dan konflik politik internal sudah terlalu jauh. Ia mencontohkan, isu tak penting seperti polemik ijazah justru diberi ruang luas di media, sementara persoalan rakyat terabaikan.
     

    “Kita malu, ketika hal-hal sepele justru menutupi isu penting tentang kesejahteraan rakyat. Ini bangsa besar, bukan panggung gosip politik,” ujarnya.

    Menurutnya, pengamat yang seharusnya berperan memberikan edukasi politik justru sering memperkeruh suasana dengan pernyataan provokatif.

    David mengingatkan masih banyak masalah serius yang harus menjadi perhatian bersama, mulai dari kemiskinan, kemanusiaan, hingga kesejahteraan masyarakat kecil.

    “Bayangkan, di negara kaya seperti Indonesia masih ada warga meninggal karena kelaparan. Itu tragedi. Kita semua salah kalau lebih sibuk mengurusi isu murahan ketimbang nasib rakyat kecil,” ucapnya.

    Menanggapi tudingan PROJO kehilangan arah politik, David menegaskan dukungan organisasi terhadap Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sudah jelas dan konsisten sejak awal.

    “Perlu saya tegaskan, PROJO adalah pendukung pertama Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Sejak jauh sebelum pemilihan presiden, sikap kami sudah jelas dan konsisten, mendukung penuh kepemimpinan Prabowo, Gibran untuk membangun bangsa. Jadi tidak ada ruang bagi spekulasi atau opini menyesatkan,” ujar David.

    Ia juga menyoroti berbagai langkah konkret pemerintahan Prabowo, mulai dari pemberantasan korupsi, penertiban tambang ilegal, hingga program-program pro rakyat yang telah berjalan.

    “Ini fakta, bukan narasi. Sementara para pengamat itu hanya bisa bicara tanpa kontribusi. Saatnya bangsa ini fokus mendukung kerja nyata, bukan menelan opini sesat,” tuturnya.

    David pun mengajak masyarakat untuk lebih bijak menyikapi isu-isu politik dan tidak mudah termakan opini provokatif.

    “Jangan beri ruang bagi pengamat yang kerjanya memecah belah. Bangsa ini butuh pemikiran jernih, bukan gosip politik. Kalau kita benar cinta NKRI, ayo bersatu, dukung pemerintahan yang bekerja, dan tinggalkan mereka yang hidup dari fitnah,” pungkasnya.

    Jakarta: Ketua Umum PASBATA, David Febrian Aris Sandi, menegaskan berbagai isu miring yang diarahkan kepada PROJO belakangan ini hanyalah bentuk adu domba politik.
     
    Ia menilai, isu itu dimainkan oleh segelintir pengamat haus panggung. Menurutnya, bangsa Indonesia terlalu besar untuk diseret ke dalam perdebatan dangkal dan opini yang tak mendidik publik.
     
    “Sudah cukup pengamat politik yang menjual sensasi dengan komentar adu domba. Mereka memecah persatuan dan membuat rakyat bingung. Ini bukan politik cerdas, ini politik murahan yang mempermalukan bangsa,” tegas David di Jakarta, Kamis, 6 November 2025.

    David menilai maraknya komentar pengamat yang hanya memicu sensasi dan konflik politik internal sudah terlalu jauh. Ia mencontohkan, isu tak penting seperti polemik ijazah justru diberi ruang luas di media, sementara persoalan rakyat terabaikan.
     

    “Kita malu, ketika hal-hal sepele justru menutupi isu penting tentang kesejahteraan rakyat. Ini bangsa besar, bukan panggung gosip politik,” ujarnya.
     
    Menurutnya, pengamat yang seharusnya berperan memberikan edukasi politik justru sering memperkeruh suasana dengan pernyataan provokatif.
     
    David mengingatkan masih banyak masalah serius yang harus menjadi perhatian bersama, mulai dari kemiskinan, kemanusiaan, hingga kesejahteraan masyarakat kecil.
     
    “Bayangkan, di negara kaya seperti Indonesia masih ada warga meninggal karena kelaparan. Itu tragedi. Kita semua salah kalau lebih sibuk mengurusi isu murahan ketimbang nasib rakyat kecil,” ucapnya.
     
    Menanggapi tudingan PROJO kehilangan arah politik, David menegaskan dukungan organisasi terhadap Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sudah jelas dan konsisten sejak awal.
     
    “Perlu saya tegaskan, PROJO adalah pendukung pertama Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Sejak jauh sebelum pemilihan presiden, sikap kami sudah jelas dan konsisten, mendukung penuh kepemimpinan Prabowo, Gibran untuk membangun bangsa. Jadi tidak ada ruang bagi spekulasi atau opini menyesatkan,” ujar David.
     
    Ia juga menyoroti berbagai langkah konkret pemerintahan Prabowo, mulai dari pemberantasan korupsi, penertiban tambang ilegal, hingga program-program pro rakyat yang telah berjalan.
     
    “Ini fakta, bukan narasi. Sementara para pengamat itu hanya bisa bicara tanpa kontribusi. Saatnya bangsa ini fokus mendukung kerja nyata, bukan menelan opini sesat,” tuturnya.
     
    David pun mengajak masyarakat untuk lebih bijak menyikapi isu-isu politik dan tidak mudah termakan opini provokatif.
     
    “Jangan beri ruang bagi pengamat yang kerjanya memecah belah. Bangsa ini butuh pemikiran jernih, bukan gosip politik. Kalau kita benar cinta NKRI, ayo bersatu, dukung pemerintahan yang bekerja, dan tinggalkan mereka yang hidup dari fitnah,” pungkasnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (ANN)

  • 5 Makanan-Minuman yang ‘Disukai’ Sel Kanker Kolorektal, Wajib Dihindari

    5 Makanan-Minuman yang ‘Disukai’ Sel Kanker Kolorektal, Wajib Dihindari

    Jakarta

    Kanker kolorektal diketahui mulai ‘menyerang’ para generasi muda di banyak negara. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat mencatat ada kenaikan 185 persen di kalangan dewasa muda 20 dan 24 tahun dan 333 persen pada usia 15 dan 19 tahun.

    Sementara di Indonesia sendiri, mengutip data International Agency for Research on Cancer (IARC), Rindu menekankan kanker kolorektal adalah salah satu penyebab kematian tertinggi akibat kanker di Indonesia.

    Ahli bedah kolorektal berbasis di Los Angeles (LA), dr Karen Zaghiyan mengatakan salah satu faktor penyebab kanker kolorektal adalah pola makan dan minum yang tidak terkontrol.

    Berikut adalah makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari jika ingin menurunkan risiko terkena kanker kolorektal.

    1. Daging Merah

    dr Zaghiyan menyarankan untuk menghindari daging merah, termasuk daging sapi, daging babi, dan daging domba (lamb).

    “Ada peningkatan risiko kanker kolorektal sekitar 18 persen pada yang rutin mengonsumsi daging merah. Kami belum mengetahui jumlah yang aman, dan jika Anda membakar daging, yaitu memasaknya di atas api, hal itu akan menambah risiko kanker,” kata dr Zaghiyan.

    2. Daging Olahan

    Daging olahan seperi sosis, hot dog, kornet, ham, hingga salami, menurut dr Zaghiyan dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal sebesar 15 hingga 35 persen, jika dikonsumsi satu porsi sehari.

    “Semakin sedikit Anda makan, semakin baik. Tidak ada jumlah aman yang pasti,” katanya.

    3. Minuman Manis

    Minuman manis memang menyegarkan. Namun, minuman ini juga merupakan tanda bahaya bagi kesehatan secara keseluruhan. Minuman kaleng, soda, dan lainnya yang mengandung gula tinggi atau buatan sebaiknya dihindari atau dibatasi.

    “Minuman-minuman ini mengandung gula buatan, seperti irup jagung tinggi fruktosa (HFCS), sukrosa, dan fruktosa, dan konsumsi minuman ini telah dikaitkan dengan perkembangan kanker kolorektal,” kata dr Zaghiyan.

    “Sebuah studi menemukan bahwa dua porsi minuman manis sehari menggandakan risiko kanker kolorektal dibandingkan mereka yang mengonsumsinya kurang dari sekali seminggu,” lanjutnya.

    4. Alkohol

    Menurut dr Zaghiyan, salah satu cara terbaik untuk menghindari kanker kolorektal adalah mengurangi atau menghindari alkohol.

    “Hal ini khususnya meningkat pada individu yang mengonsumsi alkohol setiap hari. Alkohol tidak hanya meningkatkan kanker kolorektal, tetapi juga meningkatkan risiko berbagai kanker lainnya,” katanya.

    5. Ultra-processed food

    Ultra-processed food meliputi roti kemasan, sereal sarapan, daging olahan (sosis, nugget), keripik kentang, biskuit, kue kering, minuman bersoda, dan makanan cepat saji seperti mi instan.

    “Karena adanya pengemulsi, pemanis buatan, dan berbagai zat aditif tambahan seperti pewarna makanan yang terkandung dalam makanan ini,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/dpy)