Hewan: Domba

  • Okky Madasari: Pemerintah Halu, Polisi Brutal, LSM Diserang

    Okky Madasari: Pemerintah Halu, Polisi Brutal, LSM Diserang

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Penulis ternama Okky Madasari melontarkan kritik pedas terhadap Pemerintahan saat ini.

    Okky Madasari bahkan menyebut Pemerintahan saat ini sebagai Rezim Halu.

    Lewat cuitan di media sosial X pribadinya, Okky memberi sebutan Rezim Halu karena dua faktor.

    Faktor yang pertama menurutnya karena dalam hal ini Presiden memberikan tuduhan ke LSM.

    Tuduhan yang diberikan oleh Presiden itu berupa LSM yang dibiayai asing dengan maksud untuk megadu domba.

    “Rezim Halu

    Presiden menuduh LSM dibiayai asing utk mengadu domba,” tulisnya dikutip Rabu (4/6/2025).

    Sementara untuk faktor kedua, ia menyebut polisi melakukan penangkapan untuk para demonstran hingga tim medis.

    Setekah ditangkap para demonstran dan tim medis ini kemudian dijadikan tersangka.

    Mereka dijadikan tersangka dengan tuduhan sebagai anarko dan penyusup.

    “2. Polisi nangkap demonstran & tim medis, dijadikan tersangka, dituduh sebagai anarko penyusup,” tuturnya.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Jelang Idul Adha, KPKP Jaktim sudah periksa 15 ribu lebih hewan kurban

    Jelang Idul Adha, KPKP Jaktim sudah periksa 15 ribu lebih hewan kurban

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur (Jaktim) hingga saat ini sudah memeriksa sebanyak 15 ribu lebih hewan kurban pada lokasi penampungan daerah di 10 kecamatan daerah itu menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah/2025.

    “Kami sudah melakukan pemeriksaan di tempat penampungan 10 kecamatan, Jakarta Timur. Hingga kemarin (3/6) sudah kita periksa kesehatan hewan kurban sebanyak 15.631 ekor,” kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur Taufik Yulianto saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

    Hewan kurban tersebut berasal dari 204 titik lokasi penampungan dan penjualan hewan kurban di Jakarta Timur dan terdiri 5.896 ekor sapi, 7.828 ekor kambing, 1.906 ekor domba dan satu ekor kerbau.

    Rinciannya, Kecamatan Cakung 2.297 ekor dari 25 titik, Pasar Rebo 977 ekor dari 12 lokasi, Makasar 1.058 ekor dari 13 lokasi, Duren Sawit 781 ekor dari 15 lokasi, Kramat Jati 2.407 ekor dari 24 lokasi.

    Lalu, Cipayung 3.021 ekor dari 37 lokasi, Matraman 832 ekor dari sembilan lokasi, Ciracas 2.152 ekor dari 28 lokasi, Pulogadung 772 ekor dari 28 lokasi dan Jatinegara 1.298 ekor dari 13 lokasi.

    “Yang banyak hewan sebarannya akan kita optimalkan pemeriksaan kesehatan hewan-hewan kurban di lokasi tersebut. Sementara hampir merata sebaran, tapi dominasi di Cipayung, Cakung, Kramat Jati,” ujar Taufik.

    Taufik menjelaskan, pemeriksaan kesehatan meliputi kesehatan kuku, badan, mulut, lidah dan lain sebagainya termasuk kebersihan dan kelayakan tempat penampungan.

    Hewan kurban juga dicek usianya, dan pengecekan penyakit mulut dan kuku (PMK), flu, antraks ataupun penyakit lainnya.

    Selain itu, dilakukan pengecekan dan pemeriksaan surat kesehatan hewan kurban dari daerah asal untuk mengantisipasi hewan kurban yang terjangkit penyakit, menjelang Idul Adha hingga ditambah tiga hari tasyrik.

    “Kemudian, juga pemeriksaan tanda-tanda penyakit ataupun cacat fisik yang dapat mempengaruhi kualitas kurban. Jadi, nanti hewan yang diperiksa sehat, maka surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) akan diterbitkan,” ucap Taufik.

    Taufik menyebut, jika ditemukan kecurigaan terhadap kasus PMK pada hewan kurban, masyarakat dapat melapor kepada petugas Sudin KPKP wilayah setempat untuk mendapatkan penanganan.

    Pemeriksaan yang dilakukan Sudin KPKP Jakarta Timur ini turut menggandeng Kementerian Pertanian, Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan Fakultas Kedokteran IPB University yang juga akan melakukan pengecekan saat hewan sudah dipotong.

    Tindakan ini dilakukan demi menjamin daging dan jeroan atau isi perut hewan seperti hati, aman dan layak dikonsumsi. Jika ditemukan daging tak layak, maka pihaknya akan memusnahkan daging kurban tersebut.

    Adapun pelaksanaan ini sebagaimana dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 1989 tentang Pengawasan Pemotongan Ternak, Perdagangan Ternak, dan Daging di DKI Jakarta.

    Kemudian Keputusan Gubernur Nomor 6 Tahun 1994 tentang Juklak Perda Nomor 8 Tahun 1989 dan Peraturan Gubernur Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pemotongan Hewan Kurban.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pembagian Daging Kurban Berapa Kg? Ini Panduan Lengkap dan Praktisnya!

    Pembagian Daging Kurban Berapa Kg? Ini Panduan Lengkap dan Praktisnya!

    Jakarta: Tiap Iduladha, umat Islam berbondong-bondong menyembelih hewan kurban sebagai wujud ketakwaan kepada Allah SWT. 

    Tapi, satu pertanyaan klasik yang sering muncul yaitu berapa kg pembagian daging kurban sih yang ideal?

    Meskipun tidak ada angka pasti dalam Al-Qur’an atau hadis, syariat Islam menekankan pentingnya keadilan dan manfaat dari setiap bagian daging yang disalurkan. 

    Nah, merangkum dari laman BAZNAS DIY, artikel ini akan bantu kamu memahami panduan lengkap pembagian daging kurban secara adil dan syar’i.

    Siapa saja yang berhak menerima daging kurban?

    Secara umum, daging kurban dibagi ke tiga kelompok:

    – Diri sendiri (boleh menikmati sebagian)
    – Kerabat atau tetangga
    – Fakir miskin (yang paling utama)

    Tujuan utama dari pembagian ini bukan sekadar bagi-bagi daging, tapi berbagi keberkahan. 

    Jadi, penting banget buat membaginya dengan adil agar semua pihak bisa merasakan manfaatnya.
     

    Perkiraan daging bersih per jenis hewan kurban

    Supaya kamu bisa menghitung pembagian yang adil, berikut perkiraan jumlah daging bersih dari hewan kurban:

    – Kambing/Domba: 20–25 kg
    – Sapi/Kerbau: 120–140 kg

    Berapa kilogram ideal daging kurban untuk tiap penerima?

    Tidak ada angka baku, tapi ulama menyarankan 1-2 kg per penerima. Kenapa? Karena jumlah ini cukup untuk satu keluarga menikmati daging dalam satu atau dua kali makan.

    Kalau kamu memberi terlalu sedikit (misalnya 0,5 kg), manfaatnya jadi minim. Tapi kalau terlalu banyak untuk satu orang, keberkahannya bisa kurang tersebar. 

    Intinya, adil dan merata lebih baik daripada banyak tapi timpang.

    Tips pembagian yang adil dan efektif

    Agar pembagian daging kurban lebih tertib dan merata, kamu bisa ikuti tips berikut:

    – Gunakan kantong plastik ukuran 1–2 kg agar memudahkan distribusi.
    – Timbang tiap bagian daging, jangan asal ambil.
    – Prioritaskan fakir miskin dan yang benar-benar membutuhkan.
    – Hindari memberi berlebihan ke orang yang sudah mampu.

    Jadi, saat kamu bertanya “Pembagian daging kurban berapa kg?”, ingat bahwa inti dari kurban bukan cuma soal angka, tapi keberkahan dan manfaat yang tersebar luas. 

    Semoga ibadah kurbanmu tahun ini lebih bermakna, bermanfaat, dan tepat sasaran!

    Jakarta: Tiap Iduladha, umat Islam berbondong-bondong menyembelih hewan kurban sebagai wujud ketakwaan kepada Allah SWT. 
     
    Tapi, satu pertanyaan klasik yang sering muncul yaitu berapa kg pembagian daging kurban sih yang ideal?
     
    Meskipun tidak ada angka pasti dalam Al-Qur’an atau hadis, syariat Islam menekankan pentingnya keadilan dan manfaat dari setiap bagian daging yang disalurkan. 

    Nah, merangkum dari laman BAZNAS DIY, artikel ini akan bantu kamu memahami panduan lengkap pembagian daging kurban secara adil dan syar’i.

    Siapa saja yang berhak menerima daging kurban?

    Secara umum, daging kurban dibagi ke tiga kelompok:
     
    – Diri sendiri (boleh menikmati sebagian)
    – Kerabat atau tetangga
    – Fakir miskin (yang paling utama)
     
    Tujuan utama dari pembagian ini bukan sekadar bagi-bagi daging, tapi berbagi keberkahan. 
     
    Jadi, penting banget buat membaginya dengan adil agar semua pihak bisa merasakan manfaatnya.
     

    Perkiraan daging bersih per jenis hewan kurban

    Supaya kamu bisa menghitung pembagian yang adil, berikut perkiraan jumlah daging bersih dari hewan kurban:
     
    – Kambing/Domba: 20–25 kg
    – Sapi/Kerbau: 120–140 kg

    Berapa kilogram ideal daging kurban untuk tiap penerima?

    Tidak ada angka baku, tapi ulama menyarankan 1-2 kg per penerima. Kenapa? Karena jumlah ini cukup untuk satu keluarga menikmati daging dalam satu atau dua kali makan.
     
    Kalau kamu memberi terlalu sedikit (misalnya 0,5 kg), manfaatnya jadi minim. Tapi kalau terlalu banyak untuk satu orang, keberkahannya bisa kurang tersebar. 
     
    Intinya, adil dan merata lebih baik daripada banyak tapi timpang.

    Tips pembagian yang adil dan efektif

    Agar pembagian daging kurban lebih tertib dan merata, kamu bisa ikuti tips berikut:
     
    – Gunakan kantong plastik ukuran 1–2 kg agar memudahkan distribusi.
    – Timbang tiap bagian daging, jangan asal ambil.
    – Prioritaskan fakir miskin dan yang benar-benar membutuhkan.
    – Hindari memberi berlebihan ke orang yang sudah mampu.
     
    Jadi, saat kamu bertanya “Pembagian daging kurban berapa kg?”, ingat bahwa inti dari kurban bukan cuma soal angka, tapi keberkahan dan manfaat yang tersebar luas. 
     
    Semoga ibadah kurbanmu tahun ini lebih bermakna, bermanfaat, dan tepat sasaran!

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Warga Kota Bandung Diimbau Potong Kurban di RPH Ciroyom dan Cisaranten, Bagaimana Cara Daftarnya?

    Warga Kota Bandung Diimbau Potong Kurban di RPH Ciroyom dan Cisaranten, Bagaimana Cara Daftarnya?

    Liputan6.com, Bandung – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengimbau warga Kota Bandung agar memanfaatkan layanan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) untuk pemotongan hewan kurban pada Iduladha tahun ini.

    Selain RPH swasta, ada dua RPH milik pemerintah kota yang bisa dimanfaatkan yakni RPH Ciroyom dan RPH Cisaranten. Para juleha alias juru sembelih halal di RPH diaku memiliki kompetensi dan tersertifikasi.

    “Kalau sibuk atau tidak siap memotong sendiri, lebih baik serahkan ke RPH,” katanya, Selasa, 3 Juni 2025.

    Farhan mengatakan, pendaftaran ke RPH diaku mudah, warga bisa langsung mengunjungi akun media sosial Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kota Bandung atau datang langsung ke RPH tujuan.

    “Silakan daftar mulai hari ini, bisa secara daring lewat akun Instagram DKPP Kota Bandung atau langsung datang,” lanjut Farhan.

    Farhan mengatakan, para pemotong hewan yang beroperasi harus memiliki sertifikat kompetensi untuk menghindari kesalahan penanganan, baik terhadap hewan maupun terhadap limbah pascapemotongan.

    “Hewan yang stres sebelum dipotong bisa membahayakan diri dan orang sekitarnya. Harus ditangani oleh tenaga terlatih,” katanya.

    Selain itu, pemotongan hewan kurban yang terkoordinasi dengan baik diharapkan bisa mencegah timbulan sampah pasca Iduladha, seperti penggunaan pembungkus plastik. Kebiasaan itu, katanya, kini mesti ditinjau ulang.

    “Jujur saja, saat ini sampah plastik justru lebih mudah dikelola daripada sampah organik. Tapi tetap harus kita kontrol,” jelasnya. 

    Belum Capai Target

    Hingga hari Tasyrik, Farhan bilang, angka penjualan  hewan kurban belum mencapai target 16.000 ekor lebih seperti 2024 lalu. Namun, dari sisi kualitas, hewan kurban yang beredar tahun ini diklaim lebih baik.

    Pemerintah Kota Bandung mencatat sekitar 10.000 hewan kurban telah masuk ke Kota Bandung jelang Iduladha, per 3 Juni 2025. Namun, 30 persen atau sekitar 3.000 ekor dinyatakan tak layak potong.

    Hasil pemeriksaan pemerintah kota mengklaim, alasan utamanya karena belum cukup umur sesuai syariat. 

    Sementara, sekitar 7.000 ekor dinyatakan sehat dan layak, terdiri dari domba, kambing, sapi, dan tiga ekor kerbau. Ribuan hewan kurban berasal dari sejumlah daerah seperti Garut, Tasikmalaya, dan sekitarnya. Ke depan, pemeriksaan antemortem yakni pemeriksaan hewan sebelum disembelih pun diaku bakal terus digalakkan.

    “Kalau satu ekor hewan saja terdeteksi mengidap penyakit menular, kita harus lakukan screening terhadap semua. Maka daripada menunggu, lebih baik kita menjaga sejak awal,” kata Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, dalam keterangan persnya di Bandung, Selasa, 3 Juni 2025.

    Farhan mengimbau masyarakat memanfaatkan aplikasi e-Selamat, sebuah sistem digital yang dikembangkan sebagai informasi kesehatan hewan kurban. Hewan yang lolos pemeriksaan diberi “kalung sehat” yang dilengkapi QR Code dan informasi lengkap, termasuk foto hewan.

    “Dengan aplikasi e-Selamat, masyarakat bisa langsung scan dan lihat status kesehatan hewan kurban. Ini menjamin tidak ada pemalsuan atau pertukaran hewan,” jelasnya.

     

  • Istana Luruskan Pernyataan Prabowo Soal LSM Asing: Pemerintah Tidak Antikritik

    Istana Luruskan Pernyataan Prabowo Soal LSM Asing: Pemerintah Tidak Antikritik

    Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi memastikan bahwa pemerintah tetap menjamin kebebasan masyarakat sipil untuk mengawasi jalannya demokrasi di Indonesia.

    Hal itu disampaikan menanggapi kekhawatiran bahwa pernyataan Presiden Prabowo Subianto soal intervensi asing terhadap sejumlah LSM akan melemahkan kontrol publik.

    “Sekarang merasa dilemahkan tidak? Teman-teman tetap bisa bersuara, bisa menulis kritis, bisa menyampaikan pendapat. Wartawan juga tetap bebas menulis program pemerintah yang bermasalah,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (3/6/2025).

    Lebih lanjut, dia menegaskan, tidak ada larangan bagi publik untuk memberikan kritik atau pengawasan.

    Menurutnya, yang menjadi sorotan Presiden adalah pihak-pihak yang dengan sengaja menyebarkan fitnah, membenturkan masyarakat, dan memproduksi kebencian, bukan kritik yang konstruktif.

    Hasan menjelaskan bahwa Presiden hanya menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kedaulatan nasional di tengah berbagai tantangan.

    “Jadi bukan berarti tidak boleh kritik. Kritik boleh. Tapi kalau sudah adu domba, menyebar fitnah, setiap hari melempar informasi yang tidak benar. Apalagi mengatasnamakan organisasi internasional. Itu yang ditegaskan Presiden,” imbuhnya.

    Menyoal kekhawatiran publik terhadap potensi pelemahan masyarakat sipil, Hasan justru menyebut bahwa saat ini ruang kontrol terhadap pemerintah semakin terbuka lebar.

    “Bangun pagi saja orang sudah bisa komentar. Bahkan sebelum memahami kebijakan secara utuh pun sudah bisa menyampaikan opini. Hari ini semua orang bebas bicara,” katanya.

    Hasan juga menegaskan bahwa media sosial tidak dibatasi dan masyarakat tetap bisa menyuarakan kritik terhadap pemerintah secara terbuka.

    “Jadi tidak perlu khawatir soal pengawasan atau kontrol publik. Justru saat ini kontrol terhadap pemerintah luar biasa kuat,” pungkas Hasan.

  • Istana sebut Presiden ketahui LSM asing yang diskreditkan pemerintah

    Istana sebut Presiden ketahui LSM asing yang diskreditkan pemerintah

    Pernyataan Presiden tersebut tidak mengarah pada seluruh LSM di Indonesia yang telah berperan memantau kinerja pemerintah.

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi menyatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto memiliki informasi lengkap soal lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang terafiliasi dengan pihak asing dan cenderung mendiskreditkan kinerja pemerintah.

    Pernyataan Hasan tersebut menanggapi soal pidato Presiden Prabowo dalam Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila pada hari Senin (2/6) yang menyebutkan bahwa ada kekuatan asing yang menyuntikkan dana kepada lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM) guna memicu konflik horizontal di dalam negeri.

    “Sebagai Presiden tentu beliau punya informasi yang lengkap, punya informasi yang bisa dipercaya. Siapa-siapa saja kelompok-kelompok, baik itu individu, baik itu berorganisasi, bahkan mungkin mengatasnamakan lembaga swadaya masyarakat yang memerankan peran ini,” kata Hasan Nasbi dalam konferensi pers di Kantor PCO Jakarta, Selasa.

    Hasan menegaskan bahwa pernyataan Presiden tersebut tidak mengarah pada seluruh LSM di Indonesia yang telah berperan memantau kinerja pemerintah.

    Pemerintah menyadari bahwa banyak LSM besar di Indonesia yang memiliki peran besar dalam mengatasi isu sosial, pendidikan, toleransi, hingga kemanusiaan di negeri ini.

    Lebih dari itu Hasan mengatakan bahwa Presiden telah mengantongi informasi terkait dengan kelompok mengatasnamakan LSM yang didanai pihak asing yang berupaya memecah belah bangsa dengan menyebarkan isu atau kabar yang tidak benar.

    Hasan menambahkan bahwa Presiden memahami betul ada organisasi yang tampak jelas mencemooh kemajuan bangsa, mencoba membatalkan program prioritas pemerintah, hingga berupaya memecah belah persatuan bangsa.

    “Presiden juga mengalami banyak sekali perjalanan sejarah. Beliau paham betul bahwa dalam banyak kejadian di republik kita ini tidak terlepas dari intervensi asing. Dalam berbagai perubahan besar yang terjadi di republik kita, itu tidak terlepas dari intervensi asing,” kata Hasan.

    Dalam pidatonya pada peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Upacara Gedung Pancasila, Jakarta, Senin (2/6), Kepala Negara menegaskan pentingnya menjaga persatuan nasional di tengah ancaman adu domba dari pihak luar.

    Presiden mengatakan bahwa sejarah panjang penjajahan dan campur tangan asing menunjukkan adanya upaya sistematis untuk memecah belah bangsa.

    Menurut Prabowo, tak sedikit kekuatan asing yang menyuntikkan dana kepada lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM) guna memicu konflik horizontal di dalam negeri.

    “Ratusan tahun mereka datang, ratusan tahun mereka adu domba kita sampai sekarang. Dengan uang, mereka membiayai LSM-LSM untuk mengadu domba kita,” katanya.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Farhan Temukan 30 Persen Hewan Kurban Tidak Layak Dijual

    Farhan Temukan 30 Persen Hewan Kurban Tidak Layak Dijual

    Bandung, Beritasatu.com — Wali Kota Bandung Muhammad Farhan melakukan pemantauan hewan kurban yang menjalani pemeriksaan ante mortem. Hasilnya, ditemukan 30 persen hewan kurban tidak layak dijual

    Menjelang Hari Raya Iduladha 2025, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memperketat pengawasan terhadap hewan kurban. Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan memantau proses pemeriksaan ante mortem pada hewan kurban.

    Pemeriksaan kesehatan hewan kurban sebelum penyembelihan di Pusat Kesejahteraan Kavaleri (Pussenkav), Jalan Salak.

    Farhan menegaskan, pemeriksaan ini dilakukan demi memastikan keamanan pangan dan kesehatan masyarakat. Ia menyatakan, satu ekor hewan sakit saja bisa berisiko menularkan penyakit, sehingga perlu deteksi dini.

    “Lebih baik mencegah dari awal daripada menunggu ada kasus penyakit menular,” ujar Farhan kepada wartawan, Selasa (3/6/2025).

    Pemerintah Kota Bandung kini menggunakan aplikasi e-Selamat, inovasi digital yang memungkinkan masyarakat memeriksa kesehatan hewan kurban secara transparan. 

    Hewan yang lolos pemeriksaan akan diberi “kalung sehat” dengan QR Code berisi informasi kesehatan dan foto hewan tersebut.

    “Dengan aplikasi ini, tidak ada lagi celah pemalsuan atau pertukaran hewan,” katanya.

    Masyarakat, baik penjual maupun pembeli, diimbau mengunduh aplikasi tersebut agar bisa memastikan hewan yang dibeli aman dan sesuai syariat.

    Hingga awal Juni 2025, sekitar 10.000 hewan kurban telah masuk ke Kota Bandung. Dari jumlah tersebut, 30 persen dinyatakan belum layak, terutama karena belum cukup umur.

    Sementara itu, 70 persen atau sekitar 7.000 ekor domba, kambing, sapi, hingga kerbau telah dinyatakan sehat dan layak. Pemilihan Pussenkav sebagai lokasi pemeriksaan bukan tanpa alasan. Fasilitas ini memiliki kandang dan tenaga terlatih dalam pemeliharaan hewan, khususnya kuda. Namun, Farhan mengingatkan agar jumlah hewan di sana tidak melebihi kapasitas.

    “Pussenkav tetap harus menjalankan fungsi utamanya sebagai tempat pemeliharaan kuda,” tegasnya.

    Pemkot juga mengimbau masyarakat menggunakan fasilitas Rumah Potong Hewan (RPH) yang tersedia di wilayah Ciroyom dan Cisaranten, serta beberapa RPH swasta.

    “Kalau sibuk, lebih baik serahkan ke RPH yang diawasi dan memiliki tenaga bersertifikat,” ujarnya.

    Para juru sembelih di RPH harus memiliki sertifikat kompetensi, guna mencegah kesalahan penanganan hewan maupun limbah pemotongan.

    Farhan juga menyinggung isu lingkungan, terutama penggunaan plastik pembungkus daging kurban. Ia mendorong penggunaan plastik yang bisa didaur ulang dan menyebut Pasar Gedebage sebagai contoh lokasi dengan sistem pengelolaan sampah organik yang baik.

    Meski penjualan belum setinggi tahun lalu yang mencapai 16.000 ekor, Farhan optimis target tersebut bisa tercapai dengan sisa waktu yang ada.

    “Minat beli sudah terlihat meningkat, bahkan pedagang mulai jualan lebih awal tahun ini,” ungkapnya.

    Hewan kurban yang masuk ke Bandung mayoritas berasal dari Garut, Tasikmalaya, dan daerah sekitarnya. Namun, Farhan mengapresiasi meningkatnya jumlah warga Bandung yang mulai beternak domba sendiri.

  • Jelang Iduladha, Disnakeswan Lamongan Gencarkan Sterilisasi Pasar Hewan

    Jelang Iduladha, Disnakeswan Lamongan Gencarkan Sterilisasi Pasar Hewan

    Lamongan (beritajatim.com) – Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan), semakin menggencarkan pemeriksaan terhadap calon hewan kurban.

    Sasaran pemeriksaan tidak hanya di sejumlah pasar hewan milik pemerintah, tapi juga dilakukan di berbagai lapak penjual hewan kurban yang menjamur di tepi jalan.

    Kepala Disnakeswan Lamongan, Sofiah Nurhayati, mengatakan pemeriksaan ini dimaksudkan untuk memberikan kepastian kepada masyarakat, bahwa hewan yang diperdagangkan dalam kondisi sehat dan layak jual.

    Petugas dari Disnakeswan Lamongan, saat melakukan oemeriksaan terhadap calon hewan kurban, di sejumlah lapak yang tersebar di berbagai kecamatan.

    “kami ingin memastikan ternak bakal calon kurban dalam keadaan sehat, sesuai persyaratan dan tidak menunjukkan gejala-gejala penyakit hewan menular,” kata Sofiah, Selasa (3/6/2025).

    Menurut Sofiah, pemeriksaan kesehatan hewan intensif dilakukan sejak tanggal 26 Mei 2025, dan terus dilakukan hingga H-1 Iduladha.

    “Pelaksanaannya setiap hari. Untuk lokasinya di lapak-lapak sekitar Kecamatan Lamongan, Tikung, Kembangbahu dan Mantup,” tuturnya.

    Petugas dari Disnakeswan Lamongan, saat melakukan oemeriksaan terhadap calon hewan kurban, di sejumlah lapak yang tersebar di berbagai kecamatan.

    Dalam melaksanakan oemeriksaan ini, Disnakeswan melibatkan 140 petugas, yang terdiri dari 41 orang dokter hewan, 62 orang petugas dinas meliputi paramedik veteriner, pengawas bibit ternak, penyuluh, pengawas mutu pakan dan lainnya, kemudian 15 orang mahasiswa Fakultas Peternakan UNISLA, 5 orang mahasiswa FKH Universitas Brawijaya, 8 orang mahasiswa FKH UWKS, dan 9 orang Siswa SMK Muhammadiyah 6 Modo yang akan diterjunkan di 27 kecamatan.

    Sementara mengenai keteraediaan hewan ternak di Lamongan untuk kurban, Sofiah memastikan telah mencukupi kebutuhan. Total populasi kambing maupun domba terdapat 176.578 ekor, sedangkan sapi 107.030 ekor.

    “Populasi sudah mencukupi, namun pembelian hewan kurban bisa dari mana saja tergantung pembeli. Seringnya masyarakat juga mengambil dari Kabupaten sekitar seperti Mojokerto, Probolinggo, Pasuruan, dan kabupaten lain,” ujarnya.

    Lebih lanjut Sofiah menjelaskan, selama proses pemeriksaan hewan ternak, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan memberikan informasi dan edukasi kepada para pedagang dan peternak, untuk turut serta dalam meminimalisir persebaran penyakit hewan menular, dengan menjaga biosecurity lingkungan maupun personal.

    “Karena ini juga kebetulan iklimnya tidak menentu, kadang hujan kadang tidak. Ini juga bisa mempengaruhi penyakit BEF (Bovine Ephemeral Fever) pada sapi,” tuturnya.

    Sofiah menambhakan, selain pemeriksaan, Disnakeswan juga masif melakukan sterilisasi dan skrining pasar hewan, untuk mencegah terjadinya penularan penyakit pada hewan.

    “Kita antisipasi, pertama dengan penyemprotan disinfektan. Jadi hewan yang masuk kita semprot disinfektan. Kemudian kita periksa, lalu saat sapinya keluar (dari pasar hewan) juga kita semprot disinfektan lagi. Jadi biar sapi ini bersih dan terhindar dari penyakit,” ucap Sofiah. (fak/but)

  • Jelang Idul Adha, Sidoarjo Terima Bantuan Sapi Kurban Jumbo Seberat 1,8 Ton dari Presiden Prabowo

    Jelang Idul Adha, Sidoarjo Terima Bantuan Sapi Kurban Jumbo Seberat 1,8 Ton dari Presiden Prabowo

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Kabupaten Sidoarjo menerima bantuan hewan kurban dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Bantuan satu ekor sapi dengan berat mencapai 1,8 ton hasil peternakan lokal tersebut untuk disembelih dan dibagikan ke masyarakat pada Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah nanti.

    Penyerahan sapi Bantuan Kemasyarakatan (Banmas) diterima langsung oleh Wakil Bupati Sidoarjo Hj. Mimik Idayana didampingi oleh Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo di Desa Mulyodadi Kecamatan Wonoayu.

    Selain penerimaan Banmas hewan kurban dari presiden, Wakil Bupati Sidoarjo juga melakukan simbolis pelepasan petugas pemeriksa pemotongan hewan kurban di Kabupaten Sidoarjo.

    Petugas pemeriksa pemotongan hewan kurban berjumlah 200 tenaga kesehatan hewan yang terdiri dari 150 orang dari Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo dan kecamatan, 30 orang dari Universitas Airlangga dan Brawijaya serta 20 orang dari perhimpunan dokter hewan Indonesia Jatim.

    Nantinya, para petugas kesehatan hewan kurban ini akan di sebar di 18 Kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Sidoarjo untuk melakukan pengecekan kondisi hewan kurban dan vaksin pada setiap hewan peternak.

    Wakil Bupati Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana menyambut baik Banmas tersebut karena bantuan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah pusat terhadap masyarakat khususnya dalam momen penting keagamaan Idul Adha 1446 H.

    “Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto karena telah memberikan bantuan hewan kurban sapi dengan berat 1 ton 80 kg untuk Kabupaten Sidoarjo. Semoga bantuan ini menjadi berkah untuk seluruh warga Indonesia khususnya masyarakat Sidoarjo,” ucap Wabup Sidoarjo Selasa (3/6/2025).

    Hj. Mimik Idayana menghimbau kepada seluruh peternak hewan kurban yang ada di Sidoarjo untuk lakukan vaksin rutin kepada kesehatan hewan kurbannya dan Pemkab Sidoarjo menyediakan secara gratis.

    “Saya menghimbau kepada seluruh peternak di Sidoarjo untuk memeriksakan hewan kurbannya secara rutin agar tetap sehat dan Pemkab Sidoarjo telah menyediakan vaksin gratis kepada peternak yang akan menjual hewan kurbannya,” imbuhnya.

    Drh. Tony salah satu anggota tim kesehatan hewan menyatakan tim nya telah melakukan pengecekan di 34 titik lokasi penjualan ternak hewan kurban di Sidoarjo. Untuk peternak dari luar Sidoarjo diharapkan membawa surat keterangan kesehatan untuk hewan ternaknya sebelum diperjualbelikan di wilayah Kabupaten Sidoarjo.

    “Kami telah keliling melakukan tes kesehatan hewan ternak kurban di 34 lokasi penjualan, allhamdulillah semua hewan dalam kondisi sehat dan tim kami hanya menemukan 1 ekor sapi yang tidak sehat untuk kita isolasi agar tidak menular dengan hewan lain. Untuk penjual ternak kurban dari luar Sidoarjo diharapkan membawa surat kesehatan untuk hewan ternaknya yang akan di jual nantinya,” terangnya.

    Data pemotongan hewan kurban tahun 2024 terdiri dari sapi sebanyak 14.254 ekor dan kambing sebanyak 22.862 ekor serta domba sebanyak 2.084 ekor. Jumlah masjid di Sidoarjo yang melakukan pemotongan pada tahun 2024 berjumlah 1.381 masjid.

    Jumlah lapak yang telah ditetapkan sebagai penjualan ternak hewan kurban di Sidoarjo pada tahun 2025 berjumlah 34 lokasi di 15 Kecamatan di Sidoarjo dan 3 Kecamatan menjual hewan ternak kurban di kandang masing-masing. [isa/aje]

  • Jangan biarkan bangsa asing adu domba kita lewat LSM

    Jangan biarkan bangsa asing adu domba kita lewat LSM

    Presiden RI Prabowo Subianto saat menjadi pemimpin Upacara Hari Lahir Pancasila 2025 di Lapangan Upacara Gedung Pancasila, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2025). ANTARA/Andi Firdaus

    Prabowo: Jangan biarkan bangsa asing adu domba kita lewat LSM
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 02 Juni 2025 – 16:13 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto mengingatkan rakyat Indonesia untuk tidak mudah terpecah oleh perbedaan, apalagi perpecahan itu dipicu oleh pengaruh kekuatan asing yang tidak menginginkan Indonesia menjadi negara kuat dan sejahtera.

    Dalam pidatonya pada peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Upacara Gedung Pancasila, Jakarta, Senin, Kepala Negara menegaskan pentingnya menjaga persatuan nasional di tengah ancaman adu domba dari pihak luar.

    “Saya mengajak sekali lagi seluruh rakyat Indonesia bersatu. Perbedaan jangan menjadi sumber gontok-gontokan. Ini selalu yang diharapkan oleh bangsa-bangsa asing,” ujar Presiden.

    Presiden mengatakan bahwa sejarah panjang penjajahan dan campur tangan asing menunjukkan adanya upaya sistematis untuk memecah belah bangsa.

    Menurut Prabowo, tak sedikit kekuatan asing yang menyuntikkan dana kepada lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM) guna memicu konflik horizontal di dalam negeri.

    “Ratusan tahun mereka datang, ratusan tahun mereka adu domba kita sampai sekarang. Dengan uang, mereka membiayai LSM-LSM untuk mengadu domba kita,” katanya.

    Meski demikian, Presiden menekankan bahwa ajakan ini bukanlah bentuk kebencian terhadap bangsa lain, melainkan peringatan agar Indonesia tidak menjadi korban manipulasi asing.

    “Saya tidak mengajak bangsa Indonesia untuk curiga sama bangsa asing. Kita tidak boleh dipermainkan oleh bangsa mana pun,” kata Presiden Prabowo.

    Dalam kesempatan itu, Presiden mengutip semangat para proklamator sebagai pedoman menghadapi dinamika global saat ini.

    “Kita ingat kata-kata proklamator kita, bangsa Indonesia harus berdiri di atas kaki kita sendiri,” katanya.

    Sumber : Antara