Hewan: Domba

  • Wali Kota Yogyakarta Sembelih Sapi Kurban 950 Kg Bantuan Presiden

    Wali Kota Yogyakarta Sembelih Sapi Kurban 950 Kg Bantuan Presiden

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Diiringi takbir, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menunjukkan kemampuannya dalam menyembelih hewan kurban. Dengan satu tarikan pisau, dia memotong leher seekor sapi seberat 950 kilogram, bantuan kemasyarakatan dari Presiden Prabowo Subianto.

    Penyembelihan berlangsung di rumah pemotongan hewan (RPH) Giwangan, Minggu (8/6/2025). Hasto, yang akrab disapa Dokter Hasto mengaku sudah terbiasa menyembelih hewan kurban sejak sebelum menjadi pejabat publik.

    “Saya sudah sejak dulu biasa menyembelih hewan kurban, baik sapi, kambing, maupun domba,” ujar Hasto.

    Sapi Presiden dan Bantuan Sosial Iduladha

    Sapi kurban bantuan Presiden Prabowo tersebut menjadi salah satu dari belasan hewan kurban yang disembelih dan didistribusikan kepada masyarakat Yogyakarta dalam rangka Iduladha 2025.

    Selain dari Presiden, ada pula 10 ekor sapi kurban dari Ikatan Notaris Indonesia (INI) dan Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) DIY.

    Pemerintah Kota Yogyakarta menyatakan, seluruh daging kurban akan dibagikan secara merata, khususnya kepada 1.136 penggerobak sampah yang selama ini menjadi garda depan kebersihan kota.

    “Alhamdulillah hari ini telah dilaksanakan penyembelihan hewan kurban satu ekor sapi dari Presiden dengan berat 950 kilogram, nanti akan kami bagikan kepada warga Kota Yogyakarta,” jelas Hasto.

    Apresiasi untuk Pekerja Kebersihan

    Penyaluran daging kurban dari INI dan IPPAT DIY difokuskan kepada para penggerobak sampah sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka menjaga lingkungan kota.

    Ketua Pengurus Daerah IPPAT Kota Yogyakarta, Muhammad Firdauz Ibnu Pamungkas menyebutkan, tahun ini menjadi kali pertama IPPAT menyalurkan kurban melalui Pemkot Yogyakarta.

    “Sebelumnya kami menyalurkan ke kabupaten-kabupaten, sekarang kami ingin bantu dan sambung silaturahmi dengan Kota Yogyakarta. Para penggerobak sampah ini adalah pahlawan kebersihan yang harus kita hargai,” ujarnya.

    Kurban sebagai Ibadah dan Kepedulian Sosial

    Momentum Iduladha 2025 bukan hanya menjadi ajang ibadah, tetapi juga perwujudan solidaritas sosial dari pemerintah dan berbagai elemen masyarakat.

    Melalui kolaborasi antara pemerintah kota, organisasi profesi, dan warga, semangat berbagi menyentuh kelompok-kelompok yang selama ini kerap terpinggirkan.

    “Luar biasa kami berterima kasih kepada Bapak Presiden, kepada INI dan IPPAT DIY, serta semua shohibul qurban. Ini semua untuk masyarakat,” tutup Hasto Wardoyo.
     

  • Kementan awasi distribusi dan penyembelihan sapi kurban Presiden

    Kementan awasi distribusi dan penyembelihan sapi kurban Presiden

    Kita harus pastikan bahwa hewan kurban dalam kondisi sehat, dipotong secara benar, dan dagingnya aman serta layak dikonsumsi

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pertanian (Kementan) mengawasi distribusi dan penyembelihan 578 ekor sapi kurban bantuan Presiden Prabowo Subianto yang disalurkan ke 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

    Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan Agung Suganda mengatakan pengawasan dilakukan guna memastikan proses distribusi dan penyembelihan hewan kurban berjalan sesuai syariat dan prinsip kesejahteraan hewan.

    “Ini bukan tugas ringan. Kita harus pastikan bahwa hewan kurban dalam kondisi sehat, dipotong secara benar, dan dagingnya aman serta layak dikonsumsi,” kata Agung sebagaimana keterangan di Jakarta, Minggu.

    Agung juga memastikan pelaksanaan kurban pada Idul Adha 1446 Hijriah/2025 Masehi berjalan sesuai dengan prinsip kesehatan hewan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan (Kesrawan).

    Ia menekankan kepada seluruh petugas pemantau hewan kurban untuk melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan melaporkan hasil pemantauan.

    “Kita harus memastikan hewan kurban diperlakukan secara baik sejak sebelum dipotong, saat pemotongan, hingga penanganan produk dagingnya. Semua proses harus menjunjung tinggi standar kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan,” ucap Agung.

    Pelaksanaan pengawasan hewan kurban tahun ini difokuskan pada pemeriksaan dokumen Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH), pemeriksaan ante-mortem dan post-mortem, legalitas tempat pemotongan, serta jaminan penerapan prinsip Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) dan Kesejahteraan Hewan (Kesrawan).

    Kementan juga memastikan stok hewan kurban nasional dalam kondisi mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Berdasarkan data proyeksi Dtijen PKH Kementan total ketersediaan hewan kurban tahun 2025 diperkirakan mencapai 3.217.397 ekor. Jumlah ini terdiri atas 784.668 ekor sapi, 34.840 ekor kerbau, 1.438.452 ekor kambing, dan 959.437 ekor domba.

    Adapun kebutuhan nasional diproyeksikan sebanyak 2.074.269 ekor hewan kurban. Dari jumlah tersebut, kebutuhan untuk sapi mencapai 703.348 ekor, kambing 913.444 ekor, domba 443.023 ekor, dan kerbau 14.454 ekor.

    “Selain cukup secara kuantitas, aspek kesehatan dan kesejahteraan hewan juga menjadi prioritas agar hewan kurban yang tersedia memenuhi syarat syariah dan kesehatan,” jelas Agung.

    Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan semangat Hari Raya Idul Adha bukan hanya sekadar rutinitas tahunan, melainkan bentuk empati dan berbagi bersama.

    Di tahun ini, Mentan Amran menyalurkan 62 ekor hewan kurban yang didistribusikan di Jakarta, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan lainnya.

    “Kita ingin berbagi pada saudara-saudara kita yang kurang mampu. Kami pernah merasakan apa yang dirasakan saudara-saudara kita. Kami lama hidup susah, jadi itu selalu mengingatkan kami bahwasanya saudara kami selalu ingin berbagi pada saudara kita” kata Amran.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Idul Adha datangkan rezeki pengepul kulit hewan kurban di Bekasi

    Idul Adha datangkan rezeki pengepul kulit hewan kurban di Bekasi

    Kulit hewan kurban ditabur garam di lapak pengepul Jalan KH Fudholi Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu.ANTARA/Pradita Kurniawan Syah.

    Idul Adha datangkan rezeki pengepul kulit hewan kurban di Bekasi
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 08 Juni 2025 – 08:21 WIB

    Elshinta.com – Momentum Hari Raya Idul Adha tidak hanya membawa berkah bagi penjual hewan kurban namun turut mendatangkan rezeki berlimpah bagi para pengepul kulit hewan kurban di wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Desa Karang Asih di Kecamatan Cikarang Utara menjadi salah satu wilayah pusat pengepulan kulit hewan kurban selama bertahun-tahun dengan aktivitas yang meningkat signifikan dibandingkan hari-hari biasa pada setiap momentum Hari Raya Idul Adha.

    “Kemarin kita mendapatkan 5 ton kulit sapi dan 1.000 lembar kulit kambing. Hari ini kemungkinan bertambah karena masih banyak warga yang melaksanakan penyembelihan kurban,” kata seorang pengepul Yogi di Cikarang, Sabtu.

    Dia mengatakan aktivitas pengumpulan kulit kurban dari pengurus masjid maupun masyarakat diprediksi masih akan berlangsung hingga hari ketiga Idul Adha 1446 Hijriah, bertepatan Minggu (8/6/2025). Yogi mengaku membeli kulit hewan kurban dengan harga bervariasi tergantung jenis dan kualitas. Kulit sapi dibeli seharga Rp4.000-Rp5.000 per kilogram sedangkan kulit kambing dengan kualitas terbaik dihargai Rp25.000-Rp35.000 per lembar.

    “Kalau untuk pasaran kulit domba biasanya kami membeli dengan harga berkisar Rp15.000 per lembar,” katanya.

    Pengepul setempat lain Ade mengatakan kulit-kulit hewan kurban yang dibelinya akan dijual kembali ke wilayah Garut dan Bandung untuk diolah menjadi berbagai kerajinan. Dia menyatakan selama proses penerimaan hingga dijual nanti, kulit-kulit tersebut dilumuri dengan garam kasar demi menjaga kualitas kulit agar tidak rusak serta berbau.

    “Biasanya kulit-kulit ini kita jual ke perajin sepatu atau tas untuk dijadikan bahan kerajinan,” katanya.

    Aktivitas pengepulan kulit hewan kurban ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi pengepul melainkan juga mendukung industri kerajinan lokal khususnya di wilayah Jawa Barat yang memanfaatkan bahan baku dari kulit hewan kurban.

    Sumber : Antara

  • Rayakan Idul Adha, PLN Indonesia Power wujudkan peduli lingkungan

    Rayakan Idul Adha, PLN Indonesia Power wujudkan peduli lingkungan

    Jakarta (ANTARA) – PT PLN (Persero) bersama Subholding PT PLN Indonesia Power (PLN IP) mewujudkan kepedulian lingkungan saat merayakan Idul Adha 1446 Hijriah.

    Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan dalam kegiatan penyembelihan dan pendistribusian hewan kurban tahun ini, pihaknya berkomitmen terhadap kelestarian lingkungan.

    “Daging kurban dikemas menggunakan besek bambu dan kantong plastik ramah lingkungan berbahan dasar sari pati singkong (degradable), sebagai bentuk dukungan terhadap pengurangan limbah plastik sekaligus mendorong ekonomi sirkular,” ujar Edwin dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Tahun ini, PLN Indonesia Power bertindak sebagai tuan rumah pelaksanaan kurban yang mengusung tema “Energi Keikhlasan Pancarkan Cahaya Pengorbanan untuk Kuatkan Persaudaraan”.

    Sebanyak 33 ekor sapi dan 17 ekor kambing dibagikan kepada lebih dari 4.600 mustahik yang berada di sekitar lingkungan Kantor Pusat PLN Indonesia Power, Jakarta, dan sejumlah yayasan sosial.

    Dalam rangkaian acara Idul Adha ini, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan makna kurban adalah tentang pengorbanan, keikhlasan, dan pengabdian yang diwariskan dari teladan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.

    “Sebagai insan PLN, kita senantiasa dituntut untuk menjalankan setiap penugasan dengan dedikasi tinggi, semangat pengorbanan dan keikhlasan. Atas semua itu, telah dijanjikan ganjaran terbaik dari Allah SWT,” ungkapnya.

    Edwin menambahkan kegiatan ini merupakan bagian dari peran aktif BUMN dalam menghadirkan nilai-nilai kemanusiaan dan kebersamaan di tengah masyarakat.

    “Momentum Idul Adha ini menjadi pengingat bahwa energi yang kita kelola bukan hanya untuk menerangi negeri, tetapi juga untuk menyalakan harapan dan memperkuat persaudaraan. Melalui kolaborasi dan kepedulian, kami ingin terus berbagi manfaat bagi sesama,” ujarnya.

    Menurut dia, distribusi daging kurban dilakukan secara merata kepada masyarakat sekitar dan sejumlah lembaga sosial seperti Yayasan Forum Tunas Negara, Yayasan Insan Mulia Sejahtera, Yayasan Insan Mutiara Indonesia, Masjid Jami Assyar’i, Yayasan Lebah Kreatif, dan Pondok Pesantren Insan Tarbawi.

    Selain kegiatan di kantor pusat Jakarta, semangat berbagi juga dijalankan serentak oleh seluruh unit PLN Indonesia Power di tanah air melalui program “Qurban Masuk Desa”.

    Program ini menyasar masyarakat di berbagai wilayah operasional PLN IP, sebagai bentuk kontribusi nyata untuk pemerataan manfaat Idul Adha.

    Melalui program ini, total hewan kurban yang telah disalurkan oleh seluruh DKM PLN Indonesia Power terdiri atas 57 ekor sapi, 59 ekor kambing, dan 19 ekor domba.

    “Inisiatif ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam menghadirkan kebermanfaatan langsung hingga ke pelosok, sejalan dengan semangat BUMN Hadir untuk Negeri,” sebut Edwin.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Surplus 1,14 Juta Ekor, Mentan Tegaskan Stok Hewan Kurban 2025 Aman

    Surplus 1,14 Juta Ekor, Mentan Tegaskan Stok Hewan Kurban 2025 Aman

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan Indonesia mengalami surplus hewan kurban sebesar 1,14 juta ekor menjelang hari raya Iduladha 1446 H/2025 M. Jumlah ini jauh melampaui kebutuhan nasional.

    “Berdasarkan data Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), ketersediaan hewan kurban tahun ini mencapai 3.217.397 ekor, sedangkan kebutuhan hanya sekitar 2.074.269 ekor,” ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Jakarta, Jumat (6/6/2025).

    Surplus ini mencakup berbagai jenis hewan kurban, seperti sapi, kambing, dan domba, yang dipastikan tersedia di hampir seluruh provinsi.

    Menurut Mentan, kelebihan pasokan ini merupakan hasil dari pengelolaan peternakan yang baik, koordinasi dengan daerah penghasil ternak, antisipasi permintaan tinggi jelang Iduladha.

    “Kelebihan stok ini juga memberi ruang distribusi ke daerah dengan permintaan tinggi, sekaligus menjaga harga tetap stabil,” tambahnya.

    Kementan juga menekankan pentingnya pengawasan terhadap kesehatan hewan dan kesesuaian syariat. Lebih dari 9.743 petugas pengawas diturunkan ke lapangan. Selain itu, pemeriksaan dilakukan sebelum dan sesudah penyembelihan serta hewan harus memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).

    “Semua hewan kurban dipastikan memenuhi prinsip ASUH (aman, sehat, utuh, halal),” kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Agung Suganda, .

    Untuk memastikan proses kurban berjalan sesuai standar, Kementan bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), pemerintah daerah, Universitas dan organisasi profesi dokter hewan.

    Selain itu, BPJPH juga memastikan keberadaan juru sembelih halal dan pemotongan yang sesuai syariat Islam.

  • Hari Raya Idul Adha: Momentum Penguatan Iman dan Kepedulian Sosial

    Hari Raya Idul Adha: Momentum Penguatan Iman dan Kepedulian Sosial

    Sampang (beritajatim.com) – Umat Islam di seluruh dunia saat ini sedang memperingati Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025. Momen penting ini untuk merefleksikan nilai-nilai keimanan dan pengorbanan.

    Idul Adha, juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, memperingati kisah pengorbanan Nabi Ibrahim Alaihi Salam yang bersedia mengorbankan putranya, Nabi Ismail AS, sebagai bentuk kepatuhan total kepada perintah Allah SWT.

    Sebagai gantinya, Allah mengganti Ismail dengan seekor domba, dan peristiwa itu menjadi dasar dari ibadah kurban yang dijalankan umat Islam hingga saat ini.

    Menurut Kyai Mubassir pengasuh Pondok Pesantren Alamatussa’adah Desa Daleman, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, dalam pidato hutbahnya menyampaikan, ibadah kurban bukan hanya simbol ketaatan, tetapi juga wujud nyata kepedulian terhadap sesama.

    “Daging kurban dibagikan kepada fakir miskin, tetangga, dan kerabat. Ini memperkuat hubungan sosial,” terangnya, Jumat (6/6/2025).

    Ia menambahkan, di tengah berbagai tantangan sosial dan ekonomi, Idul Adha menjadi momentum untuk memperkuat rasa empati dan menumbuhkan semangat berbagi.

    Masyarakat diimbau untuk tidak hanya menjalankan ibadah secara ritual, tetapi juga memahami makna spiritual dan sosial dari pengorbanan.

    “Saya mengajak terhadap warga untuk merenungkan sejauh mana kita siap berkorban demi kepentingan yang lebih besar, baik untuk agama, keluarga, maupun kemanusiaan,” tutupnya

    Diketahui, Keutamaan berkurban disebutkan dalam banyak hadis, di antaranya dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda:

    “Tidak ada amalan yang lebih dicintai Allah pada hari-hari tasyrik selain menyembelih hewan kurban,” (HR. Tirmidzi).

    Bahkan, pahala seekor hewan kurban disebut sebanding dengan setiap helai bulu hewan tersebut. [sar/but]

  • Jelang Libur Sekolah, Empat Ekor Kapibara Mulai Huni Semarang Zoo
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Juni 2025

    Jelang Libur Sekolah, Empat Ekor Kapibara Mulai Huni Semarang Zoo Regional 6 Juni 2025

    Jelang Libur Sekolah, Empat Ekor Kapibara Mulai Huni Semarang Zoo
    Penulis
    SEMARANG, KOMPAS.com

    Taman Margasatwa Semarang
    atau
    Semarang Zoo
    kembali menambah koleksi tiga jenis satwa, yakni
    kapibara
    ,
    sitatunga
    (antelop), dan domba, untuk semakin melengkapi koleksi satwa yang dimiliki.
    Direktur Semarang Zoo Bimo Wahyu Widodo, di Semarang, Jumat, mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan Taman Margasatwa Ragunan untuk program konservasi satwa yang dilindungi undang-undang.

    Sitatunga
    satu pasang, kalau kapibaranya satu jantan dan tiga betina. Harapannya biar bisa berkembangbiak dan menjadi daya tarik karena kami kan belum ada (koleksi) kapibara maupun sitatunga,” katanya, dikutip dari Antara, Jumat (6/6/2025).
    Untuk menambah daya tarik, Semarang Zoo juga mendapatkan 10 ekor domba, terdiri atas betina texel, jantan dan betina dorper, dan jantan sulfok.
    “Ini termasuk hewan ternak, bukan satwa yang dilindungi, untuk menunjang kegiatan adik-adik, ‘feeding’ (memberi makan) dan ‘petting’ (interaksi). Domba kan cukup aman untuk interaksi dengan anak-anak, ora galak,” katanya pula.
    Ia menjelaskan bahwa program kerja sama dengan berbagai pihak dilakukan secara bertahap, dan beberapa hewan lain segera menyusul, yakni burung pelikan dan oran utan.
    “Tapi itu masih proses di Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) karena satwa dilindungi. Jadi, proses administrasinya lebih panjang. Kalau pertukaran satwa yang tidak dilindungi itu kewenangannya di masing-masing BKSDA,” katanya.
    Dia mengatakan bahwa pihaknya juga masih terus menggalang kerja sama untuk program konservasi, baik untuk penambahan koleksi satwa maupun pertukaran indukan.
    “Orang utan (koleksi) kami kan tiga ini, jantan semua, nanti satunya ke Ragunan, kami kedatangan betina satu. Kami masih mikirkan nasibnya yang jantan satu ini, mau dikasih betina atau keluar dijodohkan ke lembaga konservasi yang lain,” katanya lagi.
    Manajer Konservasi Semarang Zoo drh Hedwigius Nico Setiawan menyebutkan koleksi baru, yakni domba berjumlah 10 ekor, kapibara ada empat ekor, dan sitatunganya satu pasang.
    Dengan adanya tambahan koleksi baru satwa itu, ia berharap tingkat kunjungan ke Semarang Zoo bertambah, apalagi sebentar lagi
    libur sekolah
    .
    Pihaknya telah melakukan sejumlah persiapan sejak lama, baik dari desain kandang, pola makan maupun kenyamanan bagi satwa baru.
    Kapibara
    , kata dia lagi, merupakan jenis hewan pengerat yang memiliki kebiasaan memamah seperti umumnya hewan pengerat, dan juga terbiasa hidup berkoloni, sehingga menjadi tantangan tersendiri untuk bisa mengembangbiakkannya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kala Gunung Piramid Tersenyum: 1.500 Paket Kurban untuk Warga Curahdami dan Sumbersalak

    Kala Gunung Piramid Tersenyum: 1.500 Paket Kurban untuk Warga Curahdami dan Sumbersalak

    Bondowoso, (beritajatim.com) – Udara pagi di kaki Gunung Piramid terasa berbeda pada Jumat, 6 Juni 2025. Cahaya matahari yang menembus pepohonan tampak lebih hangat.

    Warga Kelurahan Curahdami dan Desa Sumbersalak, Kecamatan Curahdami, mulai berdatangan ke titik distribusi kurban dengan wajah berbinar—seperti tengah menjemput harapan yang lama dinanti.

    Hari ini, sebanyak 112 ekor domba dan kambing disembelih dan dibagikan dalam bentuk 1.500 paket daging kurban. Jumlah yang luar biasa untuk wilayah yang selama puluhan tahun nyaris luput dari perhatian pembangunan, apalagi bantuan kurban.

    Program ini merupakan bagian dari Qurban Festival yang digagas oleh Darut Tauhid Peduli, lembaga sosial milik KH Abdullah Gymnastiar alias Ustadz Aa Gym.

    Kegiatan ini berlangsung serentak di berbagai daerah dan melibatkan kolaborasi dengan pemerintah Kecamatan Curahdami serta alumni SMAN 2 Bondowoso yang tergabung dalam IKA SMADA.

    Bukan Sekadar Seremonial, Tapi Perjuangan Distribusi hingga Wilayah Pegunungan

    “Ini bukan program biasa. Ini kolaborasi banyak pihak, dan kami ingin daging kurban benar-benar sampai ke masyarakat yang membutuhkan,” ujar Bambang Sujana, perwakilan Darut Tauhid Peduli Kantor Perwakilan Jawa Timur.

    Ia menjelaskan bahwa program ini berjalan atas dasar donasi dari para muqarribin (pekurban) yang mempercayakan kurbannya kepada lembaga.

    “Darut Tauhid Peduli menerima donasi dari para donatur. Kemudian donasi itu kami belanjakan dalam bentuk domba dan kambing. Lalu kami sebagai Lembaga Amil Zakat menyalurkan ke masyarakat yang selama ini jarang tersentuh program kurban,” kata Bambang.

    Salah satu wilayah prioritas tahun ini adalah Kecamatan Curahdami, terutama Kelurahan Curahdami dan Desa Sumbersalak.

    “Di Curahdami kami distribusikan 75 ekor, dan di Sumbersalak 37 ekor. Totalnya 112. Setiap ekor akan menjadi 15 bungkus paket kurban, jadi untuk dua wilayah itu insyaAllah akan tersalurkan 1.500 paket,” jelasnya.

    Curahdami: Satu-satunya Kelurahan yang Memiliki Gunung

    Camat Curahdami, Saudia Yourdan Islami Taufik, menyambut program ini dengan penuh rasa syukur. Baginya, program ini bukan hanya tentang jumlah kambing atau paket yang dibagikan, tapi tentang penghormatan terhadap wilayah yang selama ini sering dilupakan.

    “Awalnya saya sampaikan saat presentasi di forum, kami hanya mengusulkan 20 ekor saja. Tapi Allah memberi lebih. Naik jadi 50, lalu akhirnya bertambah hingga 112 ekor. Itu luar biasa,” ungkap Yourdan, yang siang itu tampak mendampingi proses distribusi.

    Ia menyebut bahwa Kelurahan Curahdami adalah wilayah yang sangat unik. “Kami ini satu-satunya kelurahan di Kabupaten Bondowoso yang punya gunung, yaitu Gunung Piramid yang masuk gugusan Pegunungan Argopuro. Biasanya wilayah gunung itu identik dengan desa, bukan kelurahan,” ucapnya.

    Namun status sebagai kelurahan justru menjadi tantangan. “Karena kelurahan tidak dapat Dana Desa (DD), wilayah ini seperti tertinggal dalam pembangunan. Warga kami sangat butuh akses jalan yang layak, air bersih yang memadai. Tapi bertahun-tahun tak ada anggaran pembangunan memadai. Jadi saat ada program seperti ini, kami benar-benar bersyukur,” katanya lirih.

    Gunung Piramid pun Tersenyum

    Ketika matahari mulai naik tinggi, para relawan masih sibuk membagikan daging. Beberapa anak tampak berlarian sambil membawa plastik berisi hasil kurban.

    Di kejauhan, Gunung Piramid berdiri megah, seolah ikut tersenyum menyaksikan warganya bersuka cita.

    Bukan karena kemegahan upacara. Tapi karena pada hari itu, gunung, warga, dan kemanusiaan bersatu dalam satu makna: berbagi. [awi/aje]

  • Sambutan Lengkap Prabowo saat Panen Raya, Puji Kapolri Dukung Kedaulatan Pangan

    Sambutan Lengkap Prabowo saat Panen Raya, Puji Kapolri Dukung Kedaulatan Pangan

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto menghadiri acara panen raya jagung serentak kuartal II di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar). Prabowo merasa bahagia dapat melanjutkan produksi pangan dengan panen raya jagung yang diinisiasi Polri itu.

    “Hari ini saya merasa besar hati, merasa bahagia, karena kalau beberapa saat yang lalu kita sudah melihat bukti keberhasilan kita di bidang produksi pangan yaitu terutama komoditas beras,” ujar Prabowo dalam acara panen raya jagung serentak kuartal II di Bengkayang, Kalbar, Kamis (5/6/2025).

    Prabowo menyambut baik panen raya jagung ini karena memberikan sinyal bagus soal pangan. Prabowo tak merasa cepat puas dengan sinyal ini, tapi menjadi tanda untuk keberlanjutan.

    “Kita sudah lihat bukti tanda-tanda keberhasilan awal, bukan kita cepat puas, tapi kita juga secara objektif kita harus paham, dan harus mengerti, hasil-hasil yang telah dicapai,” imbuhnya.

    Di kesempatan yang sama, Prabowo memuji inisiatif Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam usahanya mencapai kedaulatan pangan. Prabowo menyebut kedaulatan pangan menjadi kunci keamanan nasional.

    “Apa yang dilakukan Kapolri dengan jajaran Polri selama ini, mengambil inisiatif, meraih suatu peran. Mengatakan polisi ingin ikut serta, dalam usaha kedaulatan pangan, dalam usaha swasembada pangan,” kata Prabowo.

    Pada kuartal II, dari 218,35 hektare lahan yang digarap, hasil panennya mencapai 9,3 ton per hektare. Naik tajam dari 2 ton per hektare sebelum dikelola secara modern.

    Peningkatan produktivitas ini juga tak lepas dari penggunaan bibit unggul Hibrida P27 dan pupuk presisi MIGO Bhayangkara, hasil riset Polda Kalbar. Para petani kini menikmati peningkatan pendapatan hingga Rp 4 juta per bulan, dari sebelumnya hanya sekitar Rp 500 ribu.

    Berikut sambutan lengkap Prabowo di acara panen raya jagung di Bengkayang:

    Saudara-saudara sekalian saya ingin menyampaikan penghargaan saya yang setinggi-tingginya kepada Kapolri seluruh jajaran kepolisian, tentunya juga pejabat-pejabat lain. Tapi hari ini, bisa dikatakan ini adalah tuan rumahnya adalah Kapolri dengan jajarannya. Dan hari ini, saya merasa besar hati, merasa bahagia, karena kalau beberapa saat lalu, kita sudah melihat bukti keberhasilan kita di bidang produksi pangan yaitu terutama komoditas beras. Kita sudah lihat bukti, tanda-tanda keberhasilan awal. Bukan kita cepat puas, tapi kita juga secara objektif kita harus paham dan kita harus mengerti hasil-hasil yang telah dicapai.

    Dan kita melihat, perjalanan yang masih kita catat. Ini adalah objektivitas. Kalau kita bekerja, bekerja, bekerja, bekerja, tidak melihat capaian kita nanti kita akan menghamburkan, bisa kita hamburkan tenaga kita. Tapi kalau kita bekerja dan melihat ‘oh, kita sudah sampai di titik ini, kita masih harus ke titik itu’, tapi kita sudah merasa percaya diri dengan hasil yang sudah dicapai.

    Beberapa saat yang lalu kita melihat keberhasilan kita di bidang pertanian, khususnya, terutamanya dalam bidang produksi beras. Di saat banyak negara yang saat ini kesulitan beras. Bukan kita membanggakan diri, kita jangan jadi bangsa yang sombong. Manusia yang sombong itu, menurut saya kurang beruntung di ujungnya, ya kan. Jadi saudara-saudara, kalau ilmu bangsa indonesia itu adalah ilmu padi, makin berisi makin menunduk. Makin kuat makin sopan. Sopan tidak berarti lemah, semakin kita merasa diri benar, semakin kita sopan. Makin kita berhasil, semakin diberi karunia oleh yang maha kuasa, semakin bersyukur. Semakin dikasih kesulitan, semakin berjuang. Tidak putus asa, tidak berfikir negatif, tidak mudah menyerah, tidak mudah cengeng menangis, tidak mudah menjelekan bangsa sendiri, tidak mudah menjelek-jelekin saudara kita sendiri. Ini kunci keberhasilan dan kebangkitan suatu bangsa.

    Kalau beberapa saat yang lalu kita lihat, keberhasilan itu bukan keberhasilan yang jatuh dari langit. Keberhasilan diraih keringat, pikiran, tenaga, keberanian, inisiatif, dengan hati yang bersih dari semua unsur. Saya senang apa yang saya sampaikan ditangkap oleh Kapolri dan jajarannya. Memang polisi Indonesia harus jadi polisi rakyat.

    Sama dengan yang kita terima waktu itu. TNI, tentara rakyat. Kita bukan tentara bayaran. Ada yang selalu ngomong tentara harus profesional. Profesional arti dalam cakap dalam tugasnya. Tapi kalau profesional hanya digaji baru bekerja, itu bukan tentara Indonesia. Bukan tentara pejuang, polisi juga harus demikian dan saya terima kasih Kapolri nangkap. Apa yang dilakukan Kapolri dan jajaran polri selama ini mengambil inisiatif, meraih suatu peran, mengatakan polisi ingin ikut serta dalam usaha kedaulatan pangan. Karena swasembada pangan adalah kunci daripada keamanan. Swasembada pangan adalah kunci dari kemerdekaan. Tidak ada bangsa yang merdeka kalau tidak produksi pangannya sendiri. Saya ulangi, tidak ada bangsa yang merdeka sesungguhnya kalau bangsa itu tidak bisa produksi makannya sendiri. Karena itu, perjuangan saya selama saya di politik, pengabdian saya selalu fokus saya tidak akan tenang sebelum Indonesia swasembada pangan.

    Dan Indonesia tidak boleh hanya swasembada pangan, bukan Indonesia yang harus swasembada pangan, setiap provinsi harus swasembada pangan. Setiap pulau harus bisa berdiri sendiri. Ini kunci kemerdekaan kita karena kita negara yang tidak lazim, kita negara yang termasuk unik. Tidak banyak negara yang seperti kita, yaitu negara kepulauan. Mungkin kita adalah negara kepulauan yang terbesar di dunia ini. Jadi saudara-saudara puji syukur alhamdulillah dengan kesadaran tokoh-tokoh patriotik, Kapolri, Panglima TNI, beberapa Menteri. Saya bersyukur saya merasa beruntung, pada saat saya dipilih rakyat, saya kedapatan tokoh-tokoh patriotik yang ada di sekitar saya, saya merasa beruntung. Saya memberi arah, saya memberi guidance, saya memberi strategi, saya memberi tujuan, tapi saya perlu mereka-mereka yang mengimplementasi suatu strategi dan suatu arah besar.

    Kalau kita hanya punya arah, punya strategis, tapi nggak ada yang bisa wujudkan, itu tinggal impian besar. Impian besar diwujudkan dan hari ini saya terima kasih saya melihat kita ada di jalan yang benar. Kita sudah diberi tanda-tanda keberhasilan, kita sedang menuju kepada kedaulatan pangan Indonesia. Kita sedang menuju swasembada pangan, sebentar lagi kita bisa dengan gagah menatap muka dunia dan menatap muka anak-anak kita. Kita sudah bisa mengatakan ‘Iya, Indonesia sekarang berdiri di atas kaki kiat sendiri, kita tidak takut bangsa manapun kita tidak takut’. Masa depan kita menatap masa depan dengan gembira.

    Saudara-saudara, apa yang sudah dicapai beberapa saat lalu, hari ini diperkuat, kalau tahun yang lalu kita masih impor jagung. Kalau tidak salah 500 ribu ton. Kira-kira tahun 2026, sudah nggak impor lagi Pak Menteri? Ekspor! Terima kasih. Saya diberi jaminan oleh dua tokoh Indonesia yang hebat, menteri pertanian dan Kapolri menjamin tahun 2026 Indonesia tidak impor lagi jagung. Saudara-saudara, saya terima kasih saya lihat Kementerian Pertanian tadi koperasi-koperasi yang dibina Polri punya riset dan hasil uji coba hasil-hasil produk-produk turunan dari jagung. Ada kripik, ada macam-macam. Mungkin bisa juga dibikin nasi dari jagung. Saya kira bisa ya itu? Dan itu lebih sehat dari nasi-nasi lain. Nasi jagung itu. Iya, bagaimana rakyat Bengkayang? Benar?

    Saudara-saudara, dan saya sangat berterima kasih. Benar, saya berkeyakinan dan hari ini saudara-saudara memperkuat saya. Saya berkeyakinan, Indonesia tidak hanya swasembada pangan, Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia. Kita nanti akan bantu negara-negara yang susah. Bukan karena kita mau sombong, tidak. Kita mau Indonesia itu dipandang dengan terhormat. Kita mau buktikan bahwa bangsa Indonesia bangsa kuat, bangsa yang baik hatinya, bukan bangsa yang menimbulkan bagi bangsa yang lain, bangsa yang memberi solusi kepada bangsa lain.

    Saudara-saudara sekalian ini tujuan besar, tapi kita sudah lihat arahnya sudah sedemikian. Kalau dari produksi yang selama ini kita terima, bahwa 1 hektare hanya jagung hanya 4 ton hasilnya. Saudara-saudara sudah buktikan bisa 6-7-8 ton. Bahwa laporan tadi saya terima, kuartal pertama peningkatan produksi kita sudah 48%, hampir 50%. Peningkatannta yang sekitar 6 juta ton pada kuartal pertama tahun lalu, sekarang sudah mendekati 9 juta ton saudara-saudara sekalian. Berarti swasembada Jagung mungkin bisa lebih cepat ya, Pak Menteri kira-kira. Iya. Yang penting kita berikhtiar dengan baik.

    Saudara-saudara, ini tentunya tujuannya kita untuk mandiri sebagai bangsa tapi tujuan utamanya juga kita harus meningkatkan penghasilan petani-petani kita. Petani-petani kita sebagai produsen pangan, mereka harus hidup dengan baik. Dan ini pemikiran kita. Dengan demikian, input harus kita upayakan serendah rendah mungkin untuk petani. Seefisien mungkin, kita lihat di mana kita bisa intervensi. Mungkin dengan bantuan alat, dan sebagainya. Teknologi, benih, pupuk, bio fertilizer yang saya lihat luar biasa.

    Jadi saudara-saudara sekali lagi, terima kasih, Kapolri semua jajaran, gubernur, bupati, jajaran kementerian pertanian, juga satuan-satuan lain saya lihat di sini Angkatan Udara di sini juga berperan. Kalau TNI memang sudah dari awal terlibat sudah beberapa tahun lalu dan terus kita libatkan. Saudara-saudara, sesuatu kelebihan Indonesia adalah sinergi itu. TNI-Polri, akademisi, teknokrat, kampus, pemerintah daerah, pengusaha, ulama, ini adalah sesuatu yang unik dan ini adalah sesuatu yang selalu kita diganggu. Bangsa-bangsa lain, kekuatan-kekuatan asing, kadang nggak suka lihat sinergi ini, karena kita akan muncul sebagai sesuatu negara yang sangat makmur saudara-saudara sekalian. There is no denying it, tidak bisa, orang mau mengatakan apa, asal niat kita benar, hati kita benar, para unsur pemimpin bekerja, mengabdi, dengan tulus ikhlas untuk rakyat, tidak ada yang bisa bendung kebangkitan Indonesia. Selalu kita lengah, setiap kita mau muncul, kita dikerjain. Sekarang kita lebih waspada, dan kita tidak mau dikerjain, kita tidak mau diadu domba. Waspada, tidak mau diadu domba, suku sama suku, agama sama agama, mereka yang coba-coba mengadu domba, rakyat kita tidak bodoh lagi.

    Sinergi ini sangat menentukan dan alhamdulillah sangat-sangat besar hati saya bukti hari ini membuktikan dan memperlihatkan kepada kita hasil daripada kepemimpinan yang benar, rasa cinta tanah air, keterpanggilan, keinginan berbuat baik, hasilnya kita lihat. Tujuan seluruh aparat negara, semua pemimpin, semua unsur adalah keselamatan bangsa dan kesejahteraan rakyat kita. Hanya itu tujuan kita, keselamatan bangsa, kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Jadi itu tujuan kita yang tidak boleh kita lupa. Jadi terima kasih hari ini saya melihat bukti yang sedang diwujudkan, cita-cita yang sedang diwujudkan.

    Keberhasilan di semua lini yang saya lihat adalah karena sinergi dan itikad yang baik ini. Saya kira itu saudara-saudara sekalin, saya juga dapat laporan bahwa hari ini kita akan lepas ekspor perdana kita ke negeri tetangga, bagus itu, dan ini seterusnya menjadi momentum ke depan. Dengan nanti, kita akan gelar 80 ribu koperasi desa di seluruh Indonesia. Ini akan memperkuat dan menginergikan lagi dengan koperasi-koperasi yang sudah sukses. Akan saling memperkuat. Saling membuka jaringan baru, rantai produksi baru, rantai suplai baru sehingga tadi tujuan kita harga pangan harus terjangkau oleh rakyat, nilai tukar petani dan nelayan harus naik, rakyat kita semuanya harus makan dengan baik, makan dengan protein yang cukup. Insyaallah cita-cita kita akan tercapai, masyarakat yang adil dan makmur. Gemah ripah loh jinawi. Saya kita itu dari saya, terima kasih sekali lagi, semua unsur. Penghargaan saya, terima kasih saya kepada semua jajaran yang telah bekerja keras. Wassalamualaikum

    (isa/knv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Sate Sepanjang 100 Meter Warnai Idul Adha di Ponpes Al-Fath Sukabumi
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        6 Juni 2025

    Sate Sepanjang 100 Meter Warnai Idul Adha di Ponpes Al-Fath Sukabumi Bandung 6 Juni 2025

    Sate Sepanjang 100 Meter Warnai Idul Adha di Ponpes Al-Fath Sukabumi
    Tim Redaksi
    SUKABUMI, KOMPAS.com
    – Pada Jumat (6/6/2025) sore, kepulan asap memenuhi halaman utama
    Pondok Pesantren Al-Fath
    di Kota
    Sukabumi
    .
    Aroma kecap yang dibakar menambah suasana meriah saat para santri dan santriwati secara bergiliran menjaga api untuk memanggang
    sate
    dari daging hewan kurban.
    Panjang jajaran santri yang memanggang sate mencapai 100 meter, terlihat dari gerbang utama hingga aula ponpes.
    Pimpinan Ponpes Al-Fath, KH Fajar mengungkapkan, kegiatan membuat sate oleh para santri saat perayaan
    Idul Adha
    telah menjadi tradisi tahunan.
    Pada hari raya Idul Adha 1446 Hijriah tahun ini, Ponpes Al-Fath memotong 5 ekor sapi, 1 kerbau, dan 19 domba.
    Hewan kurban tersebut diperoleh dari donatur, keluarga yayasan, serta dermawan yang menitipkan hewan untuk disembelih di lingkungan ponpes.
    “Dulu kita merancang bagaimana santri kita ini bisa bergembira, karena pesantren ini umumnya untuk yatim piatu dan duafa. Mereka tidak pulang, beda kalau pesantren yang sekolah formal, mereka libur di sini, mereka tidak pulang, dan mereka tidak punya orangtua. Nah, kita buat lah acara kegembiraan ini,” kata Fajar saat ditemui awak media di Ponpes Al-Fath.
    Daging dari hewan kurban yang disembelih di Ponpes Al-Fath juga dibagikan kepada warga sekitar.
    Menurut Fajar, ini mencerminkan kepedulian umat Islam terhadap tetangga.
    “Syiar juga, ajaran Islam itu sangat baik, luar biasa, menolong mereka yang tidak mampu. Setahun sekali bisa makan daging,” ucap Fajar.
    Perayaan Idul Adha di Ponpes Al-Fath tidak hanya menjadi momen bagi para santri, tetapi juga sebagai wujud kepedulian sosial kepada masyarakat sekitar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.