Hewan: Domba

  • `Soft launching` percontohan Kopdes/Kel MP di Bantul dapat direplikasi daerah lain

    `Soft launching` percontohan Kopdes/Kel MP di Bantul dapat direplikasi daerah lain

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Menkop: `Soft launching` percontohan Kopdes/Kel MP di Bantul dapat direplikasi daerah lain
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 16 Juni 2025 – 13:24 WIB

    Elshinta.com – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengungkapkan bahwa pihaknya terus mendorong percepatan pembentukan 80 percontohan (Mock-Up) Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih di seluruh Indonesia. Saat ini, sudah ada sekitar delapan Kopdeskel Merah Putih yang menjadi percontohan.

    Kedelapan percontohan Kopdes/Kel Merah Putih tersebut adalah Kopdes/Kel Merah Putih Srimulyo (Bantul, DIY), Penfui Timur (Kupang, NTT), Tamanmartani (Sleman, DIY), Sinduadi (Sleman, DIY), Rengel (Tuban, Jatim), Wonokerto (Pasuruan, Jatim), Randugading (Malang, Jatim), dan Sidomulyo (Jember, Jatim).

    “Saya berharap mereka dapat menjadi contoh yang membanggakan dan dapat direplikasi daerah lain di seluruh Indonesia,” kata Menkop Budi Arie Setiadi pada acara Soft Launching Percontohan Kopdes/Kel Merah Putih, di Kalurahan Srimulyo, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Minggu (15/6).

    Menkop menganggap bahwa percontohan Kopdes/Kel Merah Putih tersebut bisa dijadikan sebagai best practise sehingga berikutnya bakal direplikasi daerah-daerah lain. “Ini kan namanya piloting, contoh bagaimana mengelola Kopdes/Kel yang baik dan prudent, menguntungkan, tingkat partisipasi masyarakat tinggi, serta bisa memberikan manfaat,” ucap Menkop.

    Bagi Menkop Budi Arie, koperasi itu sebagai alat yang berdampak untuk kesejahteraan masyarakat. “Kita akan bikin jaringan koperasi nasional, dengan memetakan potensi-potensi Kopdes yang ada agar terbaca daerah mana butuh apa, kurang apa, akan disuplai Kopdes daerah lain,” kata Menkop.

    Sehingga, lanjut Menkop Budi Arie, kemandirian ekonomi bisa diwujudkan secara bersama-sama. “Jadi, Kopdes/Kel Merah Putih itu jaringan distribusi baru, jaringan pemasaran baru, dan jaringan kekuatan ekonomi rakyat berbasis gotong royong,” jelas Menkop.

    Menkop menambahkan, sesuai amanat Inpres Nomor 9/2025, semua penerima program KPM (Keluarga Penerima Manfaat) dari Kementerian Sosial didorong untuk menjadi anggota Kopdes. “Saya akan melihat berapa jumlah anggota Kopdes, maka syarat menjadi anggota jangan memberatkan,” kata Menkop.

    Menkop menambahkan karena salah satu ukuran kesuksesan Kopdes/Kel Merah Putih adalah tingkat partisipasi masyarakat dalam menjadi anggota koperasi. 

    Dalam kesempatan yang sama, Menkop Budi Arie juga melakukan dialog interaktif secara online dengan pengurus Kopdes-Kopdes percontohan tersebut. Ketua Kopdes Penfui Timur asal Kupang, misalnya, menjelaskan bahwa Kopdesnya sudah memiliki enam gerai (kantor, logistik, cold storage, sembako) dan bergerak di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan.

    “Namun, kita belum bisa memiliki klinik dan apotik desa karena berkaitan dengan proses perijinan,” kata Ketua Kopdes Penfui Timur.

    Menanggapi hal itu, Menkop Budi Arie menegaskan bahwa Kementerian Kesehatan masuk ke dalam Satgas Percepatan Pembentukan Kopdes Merah Putih. “Tenang, saya akan bereskan masalah perijinan itu,” tegas Menkop.

    Bahkan, Menkop menekankan bahwa semua aturan yang ada, termasuk di daerah, harus mendukung suksesnya Kopdes/Kel Merah Putih. “Kalau perlu relaksasi aturan, bila untuk kepentingan masyarakat. Jangan sampai aturan menghambat kita,” ucap Menkop.

    Menkop mencontohkan aturan yang mensyaratkan hanya Noraris Pembuat Akta Koperasi (NPAK) yang boleh mengeluarkan sertifikat atau akta Kopdes. “Saya surati Menteri Hukum, dan semua notaris boleh mengeluarkan akta Kopdes,” ungkap Menkop.

    Kopdes lainnya dari Sidomulyo, Jember, menjabarkan bahwa Desa Sidomulyo merupakan penghasil kopi robusta terbesar di Jember dengan total produksi sebesar 5000 ton yang siap ekspor ke Jepang dan Singapura. “Itu direct ekspor,” ucap Ketua Kopdes Sidomulyo.

    Selain kopi, Desa Sidomulyo juga penghasil domba terbaik di Indonesia. “Kita juga sudah bekerjasama dengan Singapura sebanyak 2500 ekor,” kata Ketua Kopdes Sidomulyo.

    Sementara Ketua Kopdes Randugading asal Kabupaten Malang mengatakan, Kopdesnya sudah memenuhi enam gerai Kopdes ditambah satu gerai untuk pengelolaan air bersih. “Kami juga mempunyai merek beras lokal sendiri yang bisa melayani 3 ton perbulan untuk seluruh anggota koperasi,” kata Ketua Kopdes Randugading

    Selain itu, Kopdes Randugading yang merupakan pengembangan dari Koperasi Wanita (Kopwan) dan beraset sebesar Rp3 miliar itu, juga berkeinginan menjadi distributor pupuk bersubsidi dan gas elpiji 3 kilogram. “Kami juga memohon agar proposal pinjaman dana bergulir LPDB bisa segera dicairkan,” kata Ketua Kopdes Randugading.

    Motor Penggerak

    Sementara itu, di Bantul sejauh ini ada tiga bakal percontohan Kopdes/Kel Merah Putih untuk nasional. Tiga percontohan itu berada di Kalurahan Srimulyo (Kecamatan Piyungan), Kalurahan Sriharjo (Imogiri), dan Kalurahan Bangunharjo (Sewon). Namun, baru Kopdes/Kel Merah Putih di Srimulyo yang dianggap lebih siap dibandingkan yang lain.

    Dimana Kopdes/Kel Merah Putih Srimulyo dirancang menjadi motor penggerak ekonomi desa dengan unit usaha meliputi ketahanan pangan, klinik desa, apotek, unit simpan pinjam, pergudangan, toko sembako, jasa pariwisata, peternakan, hingga perikanan. 

    Intinya, unit usaha Kopdes/Kel Srimulyo dapat berfokus pada pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat dan memperkuat rantai ekonomi desa.

    “Kopdes/Kel Merah Putih sebagai garda terdepan perekonomian, sehingga perlu dikelola dan dibangun agar tercipta kesejahteraan masyarakat Srimulyo,” kata Lurah Srimulyo Wajiran.

    Kopdes/Kel Merah Putih Srimulyo juga dinilai mampu bergerak dengan menjalin kolaborasi bersama tokoh masyarakat dan warga setempat. Di sana, sudah ada yang mau kerja sama, mau menyumbangkan aset, dan sebagainya. Artinya, sudah ada kolaborasi dengan warga setempat atau sekitar. 

    Lurah Wajiran mengungkapkan, Kopdes/Kel Merah Putih Srimulyo yang didukung Dana Keistimewaan (Danais) sebesar Rp700 juta diharapkan menjadi penggerak utama ekonomi lokal serta penyertaan modal dalam bentuk aset.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Dari Dapur Rumahan Cetak Rekor MURI 90 Tahun Setia Menemani melalui Cita Rasa Jahe
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        16 Juni 2025

    Dari Dapur Rumahan Cetak Rekor MURI 90 Tahun Setia Menemani melalui Cita Rasa Jahe Surabaya 16 Juni 2025

    Dari Dapur Rumahan Cetak Rekor MURI 90 Tahun Setia Menemani melalui Cita Rasa Jahe
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Sembilan dekade bukan waktu yang sebentar. Di tengah arus perubahan zaman dan tantangan global, produsen
    permen jahe
    tertua di Indonesia PT Sindu Amritha tetap berdiri kokoh. 
    Alhasil, rekor pun tercatat karena masuk Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai Perusahaan
    Permen Jahe
    Tertua di Indonesia.
    Seperti diketahui, perusahaan permen jahe yang berada di
    Pasuruan
    , Jawa Timur ini didirikan pada tahun 1935 oleh seorang kakek yang memulai usaha rumahan sederhana dengan niat tulus memberi kehangatan lewat permen jahe.
    Dengan demikian, tumbuh dan mengakar dalam kehidupan masyarakat dan menjadi bagian dari kisah banyak keluarga di Indonesia.
    “Merupakan satu prestasi yang sudah mempertahankan keeksisan selama 90 tahun. Bukan kemudahan karena perjuangan, kerja keras, inovasi dan semangat yang terus berkobar,” ujar Dyah Purwaningsih, Direktur Utama PT Sindu Amritha kepada media termasuk Kompas.com.
    Kini dalam semangat memperbarui langkah, perusahaan pun meluncurkan maskot baru bernama “Jaha”, sosok yang enerjik, sehat, dan bersahabat. 
    Selain itu pada usia yang ke-90, Sindu Amritha meluncurkan tagline baru: “Sin A, Setia Menemani”, yaitu cerminan semangat dan komitmen perusahaan yang terus berinovasi dalam mendukung gaya hidup sehat masyarakat Indonesia.
    Sebagai bentuk adaptasi terhadap tren kesehatan modern, Sindu Amritha juga memperkenalkan dua varian baru: Ting-Ting Jahe Seasalt dan Ting-Ting Jahe Lemon.
    Inovasi ini diharapkan mampu menjangkau konsumen masa kini yang semakin sadar akan pentingnya hidup sehat.
    Tidak salah jika
    Basuki Tjahaja Purnama
    , Gubernur DKI Jakarta periode 2014-2017, yang memberikan refleksi mendalam akan nilai keluarga dan ketekunan pada perusahaan ini.
    “Saya berpikir mau hidup 90 tahun itu tidak gampang. Apalagi ini perusahaan. Tidak mudah kalau keluarga besar mampu mempertahankan sampai saat ini.”
    “Tapi di perusahaan Sindu ini bisa dan ini menarik sebelum nama Indonesia ada. Kekeluargaan antara orang Tionghoa yang bisa diterima,” ujar pria yang biasa disapa Ahok itu.
    Baginya, perusahaan permen jahe ini adalah contoh nyata bagaimana perusahaan bisa menjadi role model lewat kekompakan keluarga. Ia mengibaratkannya secara menarik:
    “Jadi kalau ada domba yang takut serigala itu wajar, tapi kalau domba takut sama domba itu aneh. Nah sama dengan saudara takut dengan saudara yang lain itu tidak bisa dipertahankan,” imbuhnya.
    Ia menekankan bahwa rasa memiliki antaranggota keluarga di dalam perusahaan ini adalah aset terbesar yang perlu dicontoh oleh semua entitas bisnis.
    “Saya yakin dengan budaya dan karakter perusahaan ini yang harus menjadi contoh semua perusahaan, produk terjamin karena sudah mendapatkan ISO. Terbukti kualitas, mutunya bagus dan higienis,” kata Ahok.
    Sementara itu, Yuke Sri Rahayu, Deputi Bidang Kreativitas, Budaya dan Desain Kementerian Ekonomi Kreatif, menyampaikan apresiasinya atas ketangguhan perusahaan ini.
    “Selamat merayakan HUT yang ke-90 kepada PT Sindu. Usia 90 tahun bukanlah waktu yang singkat, inilah bukti ketangguhan, konsistensi dan komitmen perusahaan dalam berkontribusi pembangunan ekonomi nasional,” tuturnya.
    Ia melihat peran penting perusahaan permen jahe ini tidak hanya sebagai pelaku industri, tetapi juga sebagai mitra strategis pemerintah. Dengan harapan agar perusahaan ini mampu menjadi pionir transformasi digital dan ekonomi hijau.
    “Kami melihat PT Sindu tidak hanya sebagai perusahaan tapi juga mitra dalam mendukung pemerintah terutama di sektor industri pangan yang semangat dan kreatif termasuk ekspor,” kata Yuke.
    “Komitmen terhadap keberlanjutan, inovasi dan pemberdayaan masyarakat menjadi prestasi lebih yang patut dicontoh,” pungkasnya
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dari Dapur Rumahan Cetak Rekor MURI 90 Tahun Setia Menemani melalui Cita Rasa Jahe
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        16 Juni 2025

    Dari Dapur Rumahan Cetak Rekor MURI 90 Tahun Setia Menemani melalui Cita Rasa Jahe Surabaya 16 Juni 2025

    Dari Dapur Rumahan Cetak Rekor MURI 90 Tahun Setia Menemani melalui Cita Rasa Jahe
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Sembilan dekade bukan waktu yang sebentar. Di tengah arus perubahan zaman dan tantangan global, produsen
    permen jahe
    tertua di Indonesia PT Sindu Amritha tetap berdiri kokoh. 
    Alhasil, rekor pun tercatat karena masuk Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai Perusahaan
    Permen Jahe
    Tertua di Indonesia.
    Seperti diketahui, perusahaan permen jahe yang berada di
    Pasuruan
    , Jawa Timur ini didirikan pada tahun 1935 oleh seorang kakek yang memulai usaha rumahan sederhana dengan niat tulus memberi kehangatan lewat permen jahe.
    Dengan demikian, tumbuh dan mengakar dalam kehidupan masyarakat dan menjadi bagian dari kisah banyak keluarga di Indonesia.
    “Merupakan satu prestasi yang sudah mempertahankan keeksisan selama 90 tahun. Bukan kemudahan karena perjuangan, kerja keras, inovasi dan semangat yang terus berkobar,” ujar Dyah Purwaningsih, Direktur Utama PT Sindu Amritha kepada media termasuk Kompas.com.
    Kini dalam semangat memperbarui langkah, perusahaan pun meluncurkan maskot baru bernama “Jaha”, sosok yang enerjik, sehat, dan bersahabat. 
    Selain itu pada usia yang ke-90, Sindu Amritha meluncurkan tagline baru: “Sin A, Setia Menemani”, yaitu cerminan semangat dan komitmen perusahaan yang terus berinovasi dalam mendukung gaya hidup sehat masyarakat Indonesia.
    Sebagai bentuk adaptasi terhadap tren kesehatan modern, Sindu Amritha juga memperkenalkan dua varian baru: Ting-Ting Jahe Seasalt dan Ting-Ting Jahe Lemon.
    Inovasi ini diharapkan mampu menjangkau konsumen masa kini yang semakin sadar akan pentingnya hidup sehat.
    Tidak salah jika
    Basuki Tjahaja Purnama
    , Gubernur DKI Jakarta periode 2014-2017, yang memberikan refleksi mendalam akan nilai keluarga dan ketekunan pada perusahaan ini.
    “Saya berpikir mau hidup 90 tahun itu tidak gampang. Apalagi ini perusahaan. Tidak mudah kalau keluarga besar mampu mempertahankan sampai saat ini.”
    “Tapi di perusahaan Sindu ini bisa dan ini menarik sebelum nama Indonesia ada. Kekeluargaan antara orang Tionghoa yang bisa diterima,” ujar pria yang biasa disapa Ahok itu.
    Baginya, perusahaan permen jahe ini adalah contoh nyata bagaimana perusahaan bisa menjadi role model lewat kekompakan keluarga. Ia mengibaratkannya secara menarik:
    “Jadi kalau ada domba yang takut serigala itu wajar, tapi kalau domba takut sama domba itu aneh. Nah sama dengan saudara takut dengan saudara yang lain itu tidak bisa dipertahankan,” imbuhnya.
    Ia menekankan bahwa rasa memiliki antaranggota keluarga di dalam perusahaan ini adalah aset terbesar yang perlu dicontoh oleh semua entitas bisnis.
    “Saya yakin dengan budaya dan karakter perusahaan ini yang harus menjadi contoh semua perusahaan, produk terjamin karena sudah mendapatkan ISO. Terbukti kualitas, mutunya bagus dan higienis,” kata Ahok.
    Sementara itu, Yuke Sri Rahayu, Deputi Bidang Kreativitas, Budaya dan Desain Kementerian Ekonomi Kreatif, menyampaikan apresiasinya atas ketangguhan perusahaan ini.
    “Selamat merayakan HUT yang ke-90 kepada PT Sindu. Usia 90 tahun bukanlah waktu yang singkat, inilah bukti ketangguhan, konsistensi dan komitmen perusahaan dalam berkontribusi pembangunan ekonomi nasional,” tuturnya.
    Ia melihat peran penting perusahaan permen jahe ini tidak hanya sebagai pelaku industri, tetapi juga sebagai mitra strategis pemerintah. Dengan harapan agar perusahaan ini mampu menjadi pionir transformasi digital dan ekonomi hijau.
    “Kami melihat PT Sindu tidak hanya sebagai perusahaan tapi juga mitra dalam mendukung pemerintah terutama di sektor industri pangan yang semangat dan kreatif termasuk ekspor,” kata Yuke.
    “Komitmen terhadap keberlanjutan, inovasi dan pemberdayaan masyarakat menjadi prestasi lebih yang patut dicontoh,” pungkasnya
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Sering Tuding LSM Dibiayai Asing, Begini Tanggapan Greenpeace

    Prabowo Sering Tuding LSM Dibiayai Asing, Begini Tanggapan Greenpeace

    Bisnis.com, JAKARTA — Greenpeace Indonesia merespons terkait dengan pertanyaan Presiden Prabowo Subianto soal waspada LSM asing untuk mengadu domba Indonesia.

    Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Arie Rompas menegaskan bahwa pihaknya tidak merasa tersindir dengan pernyataan orang nomor satu di Indonesia itu.

    Sebab, meskipun menggunakan nama  berbahasa asing, namun mayoritas anggota Greenpeace Indonesia merupakan asli lokal atau orang Indonesia.

    “Greenpeace memang namanya asing gitu ya bahasa Inggris. Tapi hampir seluruh staf di Greenpeace Indonesia ya orang Indonesia gitu,” ujarnya di Jakarta, dikutip Jumat (13/6/2025).

    Dia menambahkan, Greenpeace Indonesia eksis karena untuk kepentingan dalam menjaga alam atau lingkungan di Tanah Air. Terlebih, dalam mengkampanyekan untuk menjaga lingkungan ini sudah dijamin oleh Undang-undang.

    Namun demikian, Arie justru lebih khawatir bahwa pernyataan Prabowo itu malah dikhawatirkan menghambat hal-hal yang tengah diperjuangkan oleh Greenpeace Indonesia.

    “Karena kemudian meskipun kita kampanye soal masalah-masalah di Indonesia, tapi di spin untuk ini kepentingan asing gitu. Ini bahaya,” pungkasnya.

    Dalam catatan Bisnis, pernyataan Prabowo soal waspada LSM dibiayai asing itu disampaikan dalam acara Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II dan Pelepasan Ekspor Jagung di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis (5/6/2025).

    Namun demikian, Prabowo menekankan bahwa pernyataannya itu tidak dimaksudkan bahwa dirinya anti-asing. Namun, hal itu lebih kepada mengajak seluruh masyarakat Indonesia lebih solid dan percaya diri.

    “Mereka membiayai LSM-LSM untuk mengadu domba kita, penegak demokrasi, HAM, kebebasan pers. Saya tidak mengajak bangsa Indonesia untuk curiga sama bangsa asing. Tapi kita tidak boleh dipermainkan oleh bangsa manapun. Bangsa Indonesia harus berdiri di atas kaki kita sendiri,” tutur Prabowo.

  • Idul Adha 2025: LMI Bagikan Daging Kurban untuk 391 Warga di Logowok dan Gempol Kabupaten Pasuruan

    Idul Adha 2025: LMI Bagikan Daging Kurban untuk 391 Warga di Logowok dan Gempol Kabupaten Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Hari Raya Idul Adha 2025 dimaknai lebih dalam oleh masyarakat Dusun Logowok dan Yayasan Insan Kamil Gempol, Kabupaten Pasuruan. Lembaga Manajemen Infaq (LMI) hadir meriahkan hari suci ini dengan kegiatan kurban yang penuh kepedulian.

    Pelaksanaan penyembelihan hewan kurban digelar tertib dan sesuai prosedur. Alat serta lokasi penyembelihan disterilkan untuk menjamin kebersihan dan kenyamanan bersama.

    Total hewan yang dikurbankan berjumlah delapan ekor, terdiri dari satu sapi, satu kambing, dan enam domba. Daging kurban tersebut berhasil disalurkan kepada 391 warga penerima manfaat.

    Tidak hanya di dua lokasi utama, LMI juga menyebar paket daging ke lima titik lainnya di Kabupaten Pasuruan. Fokus distribusi menyasar kawasan pelosok dan masyarakat yang jarang menikmati daging kurban.

    Momen ini menjadi lebih dari sekadar ibadah, tetapi juga bentuk nyata empati sosial. Bagi masyarakat ekonomi rendah, kurban adalah kesempatan langka untuk merasakan nikmatnya daging di Hari Raya.

    Perwakilan LMI menegaskan pentingnya menjadikan kurban sebagai ajang kepedulian terhadap sesama. Mereka juga berharap semangat berbagi ini menjadi inspirasi bagi masyarakat yang hidup berkecukupan.

    “Momen Idul Adha menjadi ladang pahala untuk mereka yang hidup bercukupan. Melalui kurban mereka, masyarakat kurang mampu dapat merasakan nikmatnya hari raya,” ujar perwakilan LMI di lokasi.

    Kegiatan kurban ini juga memotivasi para donatur untuk terus terlibat dalam program kemanusiaan. Semangat kolaboratif antara relawan, yayasan, dan donatur menjadi kekuatan utama dalam keberhasilan kegiatan.

    Dengan pelaksanaan kurban yang merata, LMI ingin membuktikan bahwa ibadah bukan hanya untuk pribadi, tapi juga membawa dampak sosial luas. Mereka berharap Qurban Berdampak menjadi agenda tahunan yang terus berkembang di wilayah Kabupaten Pasuruan. [ada/aje]

  • Program Qurban Berdampak 2025: 407 Warga Probolinggo Terima Daging dari LMI

    Program Qurban Berdampak 2025: 407 Warga Probolinggo Terima Daging dari LMI

    Probolinggo (beritajatim.com) – Momen Idul Adha 2025 menjadi sangat berarti bagi masyarakat sekitar Benteng Mayangan, Kota Probolinggo. Lembaga Manajemen Infaq (LMI) memilih lokasi ini sebagai tempat pelaksanaan program Qurban Berdampak.

    Melalui program tersebut, LMI menyalurkan hewan kurban berupa satu ekor sapi dan sepuluh ekor domba. Tujuan utamanya adalah menjangkau masyarakat kurang mampu di daerah pelosok yang jarang menerima daging kurban.

    Penyaluran hewan kurban dilakukan secara serentak pada kepada 407 penerima manfaat. Proses penyembelihan dan distribusi berjalan lancar dengan bantuan relawan serta masyarakat sekitar.

    Tidak hanya di sekitar Benteng Mayangan, distribusi juga menjangkau beberapa titik di Kota dan Kabupaten Probolinggo. Tercatat ada tujuh lokasi di kawasan masyarakat miskin yang turut mendapatkan daging kurban.

    Antusiasme masyarakat sangat tinggi terhadap program ini karena banyak dari mereka yang jarang mengonsumsi daging. Suasana haru terlihat saat warga menerima paket daging kurban, termasuk dari para janda dan lansia.

    “Saya sangat bersyukur dan terima kasih banyak. Alhamdulillah bisa makan nasi pakai daging, semoga LMI dan para donatur dibalas kebaikannya,” ucap Bu Tika, seorang janda dua anak dengan mata berkaca-kaca.

    Izzul, selaku Panitia dari Kanwil LMI Probolinggo, menjelaskan bahwa Qurban Berdampak dirancang untuk menyasar masyarakat miskin yang belum terjangkau program sejenis. Ia menyatakan komitmen LMI agar program ini terus berlanjut setiap tahun.

    “Qurban Berdampak ini berfokus untuk menyasar masyarakat miskin untuk menerima paket kurban. Dan ini menjadi usaha kami untuk menjadikannya rutinitas tahunan LMI,” tutur Izzul.

    Dengan adanya kegiatan ini, LMI berharap manfaat kurban bisa dirasakan lebih luas oleh mereka yang benar-benar membutuhkan. Semangat berbagi dan gotong royong menjadi nilai utama dalam pelaksanaan kurban tahun ini. [ada/aje]

  • Cerita Dedi Mulyadi Pernah Tolak Elpiji 3 Kg Masuk Desa karena Ini
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        11 Juni 2025

    Cerita Dedi Mulyadi Pernah Tolak Elpiji 3 Kg Masuk Desa karena Ini Bandung 11 Juni 2025

    Cerita Dedi Mulyadi Pernah Tolak Elpiji 3 Kg Masuk Desa karena Ini
    Tim Redaksi
    KARAWANG, KOMPAS.com
    – Di hadapan para kepala daerah di Jawa Barat, Gubernur Jabar
    Dedi Mulyadi
    mengaku pernah menolak elpiji 3 kilogram masuk desa.
    Hal itu dilakukannya saat ia masih menjabat Bupati Purwakarta. Ia melihat, akan ada banyak kebiasaan baik yang hilang saat
    elpiji masuk desa
    .
    “Saya menolak LPG 3 kg masuk desa. Kenapa? Karena anak-anak desa akan kehilangan aktivitas yang biasa mereka lakukan,” ujar Dedi dalam Pasamoan Agung yang digelar Bank Indonesia Jabar, Rabu (11/6/2025).
    Aktivitas yang akan hilang di antaranya adalah kebiasaan anak-anak mengambil kayu bakar. Saat mereka mengambil kayu bakar, mereka bisa memetik buah dari pohon-pohon yang mereka temui di hutan atau kebun.
    Saat pulang sekolah, anak-anak ini juga bisa mengambil belut. Namun, dengan hilangnya kebiasaan mengambil kayu bakar, ada ekosistem lain yang turut menghilang.
    Ia mencontohkan kondisi di sektor pertanian. Saat ini, produksi padi sangat tinggi. Mulai dari sewa traktor yang mahal hingga biaya kuli nyangkul dan ngarambet (mengambil padi).
    “Kuli nyangkul itu Rp 100.000–120.000 sehari. Ngarambet Rp 50.000–70.000 sabedug. Pupuk sendiri mudah didapat, tapi dosisnya semakin tinggi karena unsur haranya semakin menurun,” ucap Dedi.
    Dulu, keong dianggap berkah. Kini, yang muncul adalah keong pembawa musibah. Belum lagi, belut juga hampir hilang karena dibunuh oleh pestisida.
    Berbeda dengan zaman dulu, saat orang memelihara kambing, domba, atau kerbau. Kotorannya dijadikan pupuk, sehingga tanah semakin subur.
    Belut biasa diambil anak-anak maupun orang tua sebagai sumber protein makanan. Anak-anak yang dulu berjalan kaki pun kini sudah jarang.
    “Sekarang, sawah ini andalannya hanya jual gabah. Kalau gabah dijual dengan Rp 7.000 saja, masih berat buat petani yang tidak mengurus sendiri,” ucapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KPKP Jakbar temukan 180 kg organ hewan kurban tidak layak konsumsi

    KPKP Jakbar temukan 180 kg organ hewan kurban tidak layak konsumsi

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Barat menemukan 180 kilogram (kg) organ hewan kurban yang tidak layak konsumsi selama pemeriksaan dan pengawasan yang dilakukan mulai 6-9 Juni 2025.

    Kasudin KPKP Jakarta Barat, Novy C. Palit di Jakarta, Selasa, mengatakan 180 kilogram organ seperti hati, paru, dan lainnya telah diafkir karena tidak layak dikonsumsi karena rata-rata ditemukan cacing hati atau perubahan warna, ukuran, dan konsistensi organ.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Novy, sebagian besar organ yang diafkir terutama bagian hati, terinfeksi cacing hati jenis fasciola. Selanjutnya organ-organ yang dinyatakan tidak layak tersebut dipotong sebagian (trimming) atau seluruhnya, tergantung pada tingkat kerusakan yang ditemukan.

    “Selama pemeriksaan kemarin, apabila ditemukan tentunya kami meminta panitia atau pengurus tempat pemotongan agar memusnahkan organ itu dengan cara disiram disinfektan atau karbol. Kemudian dibungkus dan dikubur agar tidak disalahgunakan atau dikonsumsi oleh pihak yang tidak mengetahui kondisinya,” ujarnya.

    Pihaknya telah melakukan pemeriksaan dan pengawasan hewan kurban di 196 lokasi pemotongan hewan kurban selama Idul Adha 1446 Hijriah untuk memastikan kelayakan daging yang dikonsumsi masyarakat.

    “Dari hasil pemeriksaan, ditemukan 48 ekor hewan kurban baik sapi, kambing, maupun domba yang memiliki organ dalam tidak layak konsumsi,” kata Novy.

    Total lokasi pemotongan hewan kurban yang terdata di wilayah Jakarta Barat mencapai 1.186 titik. Namun, hanya 196 lokasi yang diperiksa langsung oleh Sudin KPKP Jakbar bersama Dinas terkait, Mahasiswa Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI).

    Sementara sisanya diperiksa melalui kerja sama dengan pihak kelurahan, kecamatan, dan pengurus masjid atau musala.

    “Kami sudah melakukan pemeriksaan secara maksimal demi menjaga kesehatan dan keselamatan bersama. Harapannya tentu agar masyarakat dapat mengonsumsi daging kurban dengan layak dan higienis,” ucapnya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Profil Dongker, dari Kampus ITB ke Panggung Semesta Berpesta Bandung

    Profil Dongker, dari Kampus ITB ke Panggung Semesta Berpesta Bandung

    Bandung, Beritasatu.com – BTV Semesta Berpesta 2025 akan menjadi ajang meriah yang tak hanya menghadirkan konser musik dari berbagai musisi papan atas, tetapi juga beragam kegiatan seru seperti zumba, lomba mewarnai anak, hingga pemberdayaan UMKM.

    Salah satu penampil yang patut dinantikan adalah Dongker, band punk asal Bandung yang siap mengguncang panggung utama di Lapangan Prabuwangi Park, Arcamanik, Bandung, pada Sabtu (14/6/2025).

    Lantas, siapa sebenarnya grup band Donker ini? Dihimpun dari berbagai sumber, berikut profil serta sejarah singkat terbentuknya grup musik bergenre rock ini.

    Dongker: Dari Kampus ke Panggung Besar

    Dongker adalah grup musik punk rock yang dibentuk pada tahun 2019 oleh empat mahasiswa fakultas Seni Rupa dan Desain di Institut Teknologi Bandung (ITB). Mereka adalah Arno dan Delpi pada gitar dan vokal, Bilal pada bas, dan Dzikrie di posisi drum.

    Nama Dongker mulai dikenal publik setelah merilis single andalan mereka, Bertaruh pada Api, yang sukses menarik perhatian hingga didengarkan lebih dari tiga juta kali di platform streaming digital.

    Bernaung di bawah label Greedy Dust Records, Dongker dikenal dengan ciri khas musik punk 70-an, rif gitar kasar, dan aksi panggung yang eksplosif—terkadang disertai balaclava yang menjadi ciri visual mereka. Karakter inilah yang membuat penampilan mereka sangat dinantikan di BTV Semesta Berpesta 2025.

    Perjalanan Musik

    Sejak kemunculannya, Dongker telah merilis beberapa karya yang memperkuat posisinya di skena musik independen. Mereka memulai dengan Demo 2019, lalu disusul EP Upaya Memaki dan Menghibur Domba di Atas Puing yang semuanya mengusung tempo cepat dan semangat punk yang kental.

    Tahun 2022 menjadi titik balik dengan dirilisnya single Bertaruh pada Api yang menjadi lagu andalan mereka hingga kini. Selain itu, mereka juga merilis Sepenggal Sadar dan Tuhan di Reruntuh Kota.

    Dongker kembali merilis dua single terbaru di tahun 2024, yakni Sedih Memandang Mimpi dan Luka di Pelupuk Mata. Mereka juga tengah mempersiapkan debut album bertajuk Ceriwis Necis.

    Tampil di BTV Semesta Berpesta 2025

    Kehadiran Dongker di Semesta Berpesta 2025 menjadi bukti bahwa semangat mereka tak luntur meski diterpa berbagai tantangan. Dengan pengalaman tampil di berbagai festival musik tanah air, energi dan totalitas mereka akan menambah semarak panggung utama.

    Terlebih lagi, event bertema Sound of The Universe ini menggabungkan berbagai elemen hiburan yang inklusif dan menarik bagi semua kalangan.

    Dengan karakter musik yang kuat, aksi panggung yang energik, dan perjalanan karier yang penuh warna, Dongker menjadi salah satu nama yang paling dinantikan di BTV Semesta Berpesta 2025.

  • Apakah Boleh Daging Kurban Diberikan kepada Tetangga Nonmuslim?

    Apakah Boleh Daging Kurban Diberikan kepada Tetangga Nonmuslim?

    Jakarta, Beritasatu.com – Hari raya Iduladha yang jatuh setiap 10 Zulhijah, merupakan momen penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Pada perayaan ini, umat muslim yang mampu dianjurkan untuk menyembelih hewan kurban, seperti sapi, kambing, atau domba sebagai wujud pengorbanan kedekatan, dan rasa syukur kepada Allah Swt.

    Daging kurban biasanya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu untuk keluarga sendiri, fakir miskin, atau dijadikan sebagai hadiah atau sedekah kepada tetangga atau kerabat. Namun, muncul pertanyaan menarik, apakah boleh memberikan daging kurban kepada tetangga nonmuslim?

    Hukum Memberikan Daging Kurban kepada Nonmuslim

    Mazhab Syafi‘i, Hanbali, dan Imam Ibnu Qudamah memandang menyediakan daging kurban kepada nonmuslim, terutama yang hidup damai bersama umat Islam boleh dilakukan, selama kurban bersifat sunah dan bukan kurban wajib seperti nazar.

    Hal ini didasarkan pada hadits seperti bijak Rasulullah SAW yang artinya, “Makanlah, berilah makan, dan simpanlah” yang menekankan tentang unsur hadiah dan sedekah dalam pembagian daging kurban.

    Mazhab Maliki dan Hanafi memandang sebaliknya, yaitu tidak membolehkan praktik tersebut dan cenderung melihat daging kurban sebagai bagian dari syiar khusus Islam, sehingga hanya boleh diterima oleh umat muslim.

    Meskipun ada perbedaan pendapat, mayoritas ulama sepakat mengenai dua hal penting. Pertama, daging dari kurban wajib (seperti nazar) tidak boleh diberikan kepada nonmuslim, karena ia termasuk bagian dari ibadah yang memiliki ketentuan khusus.

    Kedua, daging kurban sunah, seperti yang dilakukan saat Iduladha, boleh diberikan kepada nonmuslim yang hidup rukun dengan umat Islam, terutama jika pemberian itu bersifat sedekah atau hadiah.

    Dalam berkehidupan dengan masyarakat majemuk seperti Indonesia, berbagi kepada tetangga tanpa memandang latar belakang agama adalah bagian dari nilai yang dijunjung tinggi, dan Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam) juga mengatur hubungan manusia dengan sesama.

    Oleh karena itu, berbagi daging kurban kepada tetangga nonmuslim tidak serta merta dilarang. Ada dasar kuat yang menunjukkan kebolehan dan anjuran untuk menjalin hubungan baik lintas iman, seperti dalam Surah Al-Mumtahanah ayat 8, yang menyatakan untuk bersikap baik dan bertindak adil terhadap individu nonmuslim yang tidak memerangi Islam.

    Meski diperbolehkan, tentu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut ini.

    Pastikan hewan yang akan dikurbankan adalah sunnah, bukan yang diwajibkan atau yang terikat nazar.Berikan daging kurban kepada nonmuslim yang memiliki hubungan baik dengan lingkungan dan tidak bersikap memusuhi Islam.Distribusikan daging sesuai porsinya, yaitu sebagian untuk keluarga sendiri, sebagian untuk kaum duafa, dan sebagian lagi dapat diberikan kepada tetangga, baik muslim maupun nonmuslim dengan niat hadiah atau menjalin silaturahmi.

    Memberikan daging kurban kepada tetangga nonmuslim bukan hanya diperbolehkan dalam banyak pandangan ulama, terutama dalam konteks silaturahmi dan toleransi serta membawa manfaat sosial, sesuai prinsip kasih, keadilan, dan persatuan dalam Islam.

    Selagi mengikuti syarat akidah dan syariat, praktik ini tidak hanya sah, tetapi juga menjadi bentuk nyata Islam sebagai agama yang penuh dengan keberkahan bagi seluruh alam.