Pakar: Serangga Berpotensi Jadi Sumber Protein Masa Depan Indonesia
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Sejumlah serangga di Nusantara, seperti belalang, jangkrik, dan ulat sagu dinilai memiliki potensi besar sebagai sumber protein alternatif yang efisien, bergizi, dan lebih ramah lingkungan dibandingkan sumber protein hewani konvensional.
Di tengah tantangan ketahanan pangan, perubahan iklim, serta keterbatasan sumber daya alam, pemanfaatan serangga sebagai pangan dinilai layak dipertimbangkan sebagai bagian dari strategi diversifikasi pangan nasional.
Hal itu mengemuka dalam
talkshow
“Melacak Jejak
Pangan Nusantara
” yang digagas Kompasiana di Studio KompasTV, Jakarta, Kamis (18/12/2025).
Pakar entomologi Dadan Hindayana menjelaskan bahwa tidak semua serangga dapat dikonsumsi.
Dalam kajian ilmiah dikenal kelompok
edible insects
, yakni jenis serangga yang aman dan layak dikonsumsi manusia, seperti belalang, jangkrik, ulat jati, dan laron.
“Serangga memiliki kandungan protein yang sangat tinggi dan efisiensi produksi yang jauh lebih baik dibandingkan ternak konvensional. Dari sisi lingkungan, serangga juga jauh lebih ramah,” ujar Dadan, Kamis.
Ia menambahkan, berbagai penelitian menunjukkan bahwa rasa belalang dan jangkrik kerap dinilai mirip dengan udang karena keduanya sama-sama hewan beruas dan memiliki kedekatan secara evolusi.
Selain protein, serangga juga kaya vitamin dan asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh.
Melansir IPB University, Kamis (13/2/2025), Food and Agriculture Organization (FAO) menyatakan bahwa serangga yang dapat dimakan mengandung protein berkualitas tinggi, vitamin, serta asam amino esensial yang bermanfaat bagi manusia.
FAO juga menilai serangga berpotensi menjadi solusi alternatif di tengah meningkatnya kebutuhan protein global.
Keunggulan utama serangga terletak pada efisiensi produksinya. Untuk menghasilkan jumlah protein yang sama, jangkrik membutuhkan pakan sekitar enam kali lebih sedikit dibandingkan sapi, empat kali lebih sedikit dibandingkan domba, serta dua kali lebih sedikit dibandingkan babi dan ayam broiler.
Selain itu, serangga juga menghasilkan emisi gas rumah kaca dan amonia yang lebih rendah dibandingkan ternak konvensional.
Dadan menambahkan, dalam praktik global, potensi tersebut telah dimanfaatkan oleh sejumlah negara.
China, misalnya, telah membudidayakan belalang secara masif sebagai sumber protein dengan lahan relatif sempit dan teknologi sederhana, bahkan dipasarkan hingga ke luar negeri.
Namun, di Indonesia, pemanfaatan serangga sebagai pangan masih didominasi praktik tradisional dan berbasis tangkapan alam. Akibatnya, pasokan belum stabil dan nilai ekonominya belum optimal.
“Tantangan terbesarnya bukan hanya soal teknologi, tetapi soal kebiasaan. Apa yang tidak dibiasakan akan terasa asing. Hal yang sama bisa terjadi pada serangga,” kata Dadan.
Research Director Center for Sustainable Indonesian Food and Agriculture (CS-IFA) Repa Kustipia menilai, serangga sebagai pangan tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang sistem pangan Nusantara.
Menurut Repa, gastronomi bukan sekadar urusan rasa atau kuliner, melainkan ilmu yang mempelajari hubungan antara pangan, budaya, dan peradaban manusia.
Dalam konteks Indonesia, jejak pangan terbentuk melalui berbagai fase, mulai dari pemburu dan peramu, pertanian awal, sistem irigasi besar, hingga fase kolonial yang membawa perubahan besar dalam pola konsumsi.
“Pada fase kolonial, banyak
pangan lokal
mengalami pergeseran akibat dominasi perdagangan global dan sistem pangan kolonial. Selera makan tidak lagi semata persoalan lidah, tetapi juga dipengaruhi kekuasaan,” ujar Repa.
Ia menyebut kondisi tersebut sebagai
gustatory politics
atau politik selera, yakni situasi ketika pilihan pangan masyarakat dibentuk oleh kebijakan, struktur ekonomi, dan rantai pasok global.
Dalam konteks ini, diversifikasi pangan, termasuk pemanfaatan serangga, menjadi bagian dari upaya merebut kembali kedaulatan pangan.
Padahal, Indonesia memiliki kekayaan pangan lokal yang luar biasa, termasuk praktik
gastroforaging
, yaitu mencari dan memanfaatkan pangan langsung dari alam.
“Sayangnya, banyak pangan endemik belum terdokumentasi dengan baik sehingga sulit dikembangkan secara berkelanjutan dan bernilai ekonomi tinggi,” jelasnya.
Dari sisi riset, Kepala Riset Hortikultura dan Perkebunan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dwininta Wika Utami menegaskan bahwa Indonesia memiliki kekayaan sumber daya genetik pangan yang sangat besar, mulai dari serealia, umbi-umbian, hingga hortikultura.
Selain padi putih, Indonesia memiliki padi seperti merah, hitam, dan ungu, serta sorgum, sagu, hanjeli, dan berbagai umbi yang berpotensi menjadi alternatif sumber karbohidrat.
Kekayaan genetik ini, menurut Dwininta, merupakan aset negara yang harus dikelola secara kolaboratif.
“Pengelolaan pangan lokal membutuhkan kerja sama antara peneliti, pemerintah daerah, dan masyarakat agar hasil riset tidak berhenti di laboratorium, tetapi bisa dimanfaatkan secara luas,” kata Dwininta.
BRIN, lanjut dia, telah meneliti berbagai komoditas lokal, termasuk talas, ganyong, ubi jalar, sorgum, pisang lokal, hingga tanaman yang selama ini dikenal sebagai tanaman hias, tetapi memiliki potensi pangan dan kesehatan.
“Melalui hilirisasi riset dan kolaborasi pangan alternatif, termasuk serangga, dapat menjadi bagian penting dalam memperkuat ketahanan dan kemandirian pangan Indonesia di masa depan,” kata Dwininta.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Hewan: Domba
-
/data/photo/2025/12/18/69440b756d90b.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pakar: Serangga Berpotensi Jadi Sumber Protein Masa Depan Indonesia
-

Press Release Negatif Mencatut Sufmi Dasco Berpotensi Mengadu Domba
GELORA.CO – Beredarnya press release pemberitaan dikalangan media online yang menyangkut Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad terakit isu personal dan keluarganya bertujuan agar menyebar luas diketahui oleh masyarakat. Hal tersebut mendapat tanggapan dari Sekjen Matahukum Mukhsin Nasir, Jumat(12/12/2025)
“Saya menilai press release negatif yang dibuat oleh orang tertantu yang diduga mempunyai motif untuk membenturkan antara Wakil Ketua DPR RI dengan media online ini sangat berbahaya. Menurut saya ini harus telusuri karena ini jelas berbahaya dan membuat kegaduhan di masyarakat,” kata Sekjen Matahukum Mukhsin Nasir lewat pernyataanya, Jumat (12/12/2025)
Lebih lanjut Daeng Mukhsin menjelaskan bahwa seandainya tetap dibiarkan dan tidak diungkap biang kerok dari penyebab pemberitaan negatif Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad bisa akan terus berkelanjutan untuk menyerang politisi dari kader Gerindra tersebut. Daeng meminta kepada rekan-rekan media untuk lebih jeli dan berhati-hati ketika menerima press release yang sipatnya untuk mengadu doma antara insan pers dengan Sufmi Dasco.
“Saya meminta kepada rekan-rekan media untuk lebih berhati-hati dalam menyikapi isu sensitif soal wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad karena diduga ada motif untuk membenturkan antara media dengan kader Gerindra tersebut. Padahal sejatinya antara pejabat negara dalam hal ini DPR RI dan media merupakan mitra yang strategis,” jelas Daeng.
Sebelumnya diberitakan, adanya press release berjudul Fenomena Takedown Link Media Meredam Isu dengan Tawaran Transaksional
Berikut isi beritanya, penghapusan link pemberitaan di media online atau yang lazim dikenal dengan istilah Takedown menjadi fenomena dalam dunia penyiaran informasi publik. Beberapa isu sensitif terkait personal yang naik di pemberitaan media online, diminta untuk dihapus oleh pihak tertentu dengan tujuan agar pemberitaan tidak beredar luas
Dalam kode etik Dewan Pers ditegaskan bahwa setiap keberatan terhadap produk jurnalistik, termasuk permintaan penghapusan (takedown) berita, wajib diproses melalui mekanisme resmi di Dewan Pers. Hal itu kembali ditegaskan Ketua Dewan Pers, Prof. Komaruddin Hidayat, sebuah acara di Jakarta, Selasa (2/12/2025)
“Selama teman-teman menjalankan kerja jurnalistik yang benar, taat aturan, objektif, dan profesional, itu sudah cukup,” ujarnya.
Dewan Pers menekankan bahwa tidak ada pihak yang dapat meminta media untuk menghapus berita secara langsung. Setiap aduan harus melalui Dewan Pers, yang kemudian akan melakukan analisis, mediasi, hingga menentukan langkah korektif seperti hak jawab, koreksi, atau takedown bila terbukti terjadi pelanggaran kode etik.
“Tidak bisa orang yang keberatan langsung meminta media men-takedown berita. Itu tidak dibenarkan,” tegas perwakilan Dewan Pers.
Menanggapi pernyataan Dewan Pers tersebut, Pengamat Media Litbang Demokrasi, Purbo Satrio menyebut fenomena takedown sepihak sebagai wilayah abu-abu dalam dunia penyiaran
“Takedown sepihak sering dilakukan oleh tokoh politik yang tidak ingin memperlebar sebuah isu yang berkembang di media. Dia memilih jalur transaksional dengan sejumlah uang sebagai pengganti berita yang dihapus, daripada harus melalui prosedur mekanisme Dewan Pers” ungkap Purbo Satrio saat dihubungi awak media.
Tokoh politik yang dimaksud Purbo sudah cukup dikenal oleh kalangan jurnalis media non mainstream. Menurut Purbo tokoh tersebut memiliki tim lapangan yang cukup solid melobby pemilik media untuk bersedia menurunkan link pemberitaan yang menyangkut dirinya.
“Bung Dasco salah satu tokoh yang royal membelanjakan dananya untuk kepentingan takedown berita. Teman-teman media sudah banyak yang tahu” jelas Purbo.
Permintaan penghapusan berita oleh Dasco menurut pengamat Media tersebut masih dalam kategori wajar. Wakil Ketua DPR-RI dari Gerindra sering memberikan arahan kepada tim-nya untuk menegosiasikan pemberitaan negative tentang dirinya di media online.
“Tidak hanya berita negative, belakangan ini marak pemberitaan terkait istri dan anaknya diminta takedown. Beritanya positif tapi pihak bung Dasco memang tidak menginginkan keluarganya diekspose” jelas Purbo
Takedown bagi sebagian media online non mainstream menjadi pos pemasukan di luar iklan dan kerja sama rilis. Bukan dianggap sebagai pembungkaman informasi publik, tetapi meredam sebuah isu yang sedang hangat berkembang. Keputusan takedown sepenuhnya ada di tangan pemilik media, dan pihak yang berkepentingan dengan tawaran sejumlah dana juga tidak memaksakan.
-

Asam Urat Tinggi, Apa Saja Minuman yang Perlu Dihindari?
Jakarta –
Nyeri karena asam urat disebabkan oleh kristal asam urat yang terbentuk dalam sendi. Serangan asam urat sangatlah menyakitkan.
Untuk itu, penting diketahui bahwa risiko asam urat bisa meningkat jika mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi purin. Zat ini bisa ditemukan dalam makanan dengan protein tinggi dan dalam beberapa minuman.
Tubuh akan mengubah purin menjadi asam urat dan pola makan tinggi purin bisa meningkatkan kadar asam urat serta memicu serangan asam urat. Berikut beberapa minuman yang tidak baik untuk pengidap asam urat.
Minuman yang Harus Dihindari Pengidap Asam Urat
Beberapa minuman yang harus dihindari pengidap asam urat di antaranya:
1. Soft Drink
Penelitian menemukan adanya peningkatan risiko asam urat akibat minuman manis. Dikutip dari laman Everyday Health, minuman manis kaya akan fruktosa.
Fruktosa dipecah menjadi purin di dalam tubuh. Menurut sebuah penelitian, pria yang mengonsumsi dua atau lebih porsi soft drink manis setiap hari memiliki risiko 85 persen lebih tinggi terkena asam urat daibandingkan dengan mereka yang hanya minum satu porsi dalam sebulan.
2. Alkohol
Minuman beralkohol bisa memicu gejala asam urat pada orang yang rentan terhadap penyakit ini. Alkohol membuat kinerja ginjal teralihkan sehingga lebih fokus membuang alkohol daripada asam urat. Jadi, kadar asam urat dalam darah. Bir mengandung purin tertinggi di antara minuman beralkohol dan memiliki hubungan yang kuat dengan serangan asam urat.
3. Energy Drink
Belum banyak penelitian tentang energy drink atau minuman berenergi dan asam urat, namun minuman ini mungkin mengandung kadar gula yang tinggi, termasuk fruktosa. Menurut sebuah penelitian pada tahun 2023, hal ini bisa meningkatkan risiko asam urat.
4. Jus Jeruk
Banyak jus yang dimaniskan dengan gula bisa meningkatkan risiko asam urat. Namun, jus yang dimaniskan secara alami, seperti jus jeruk juga bisa memicu risiko asam urat jika diminum setiap hari.
Penelitian menunjukkan bahwa jus jeruk mengandung jumlah fruktosa yang sama dengan banyak minuman manis.
Daftar Makanan yang Bisa Memperparah Asam Urat
Selain minuman, ketahui beberapa makanan yang bisa memperparah asam urat. Dikutip dari laman Cleveland Clinic, berikut di antaranya.
Daging merah, seperti daging sapi, daging domba, dan daging babiJeroan, seperti babat, hati, dan otakMakanan laut tertentu, seperti ikan tuna, ikan haringMakanan manisDaging kalkun.
Ditinjau oleh: Mhd. Aldrian, S.Gz, lulusan ilmu gizi Universitas Andalas, saat ini menjadi penulis lepas di detikcom.
(elk/kna)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435078/original/050098500_1765003803-1001282690.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Akhir Pelarian Pria Paruh Baya yang Nekat Curi Uang Pastor Saat Ibadah Gereja Berlangsung
Liputan6.com, Sulsel- Pelarian Arwin Wulung (54) akhirnya berakhir. Pria paruh baya yang nekat mencuri di Gereja Katolik Paroki Santa Theresia Rantepao, Kabupaten Toraja Utara saat ibadah sedang berlangsung itu berhasil dibekuk polisi di Jalan Domba, Kota Makassar, usai beberapa hari menjadi buronan.
“Iya, benar. Pelaku kami amankan di Makassar setelah melakukan pencurian di gereja dan melarikan diri. Penangkapan dilakukan pada Selasa, 2 Desember 2025, setelah pengejaran intensif,” ujar Kasat Reskrim Polres Toraja Utara, Iptu Ruxon, Sabtu (6/12/2025).
Ruxon menjelaskan, aksi pencurian tersebut terjadi pada Minggu (30/11/2025) di kompleks Gereja Katolik Paroki Santa Theresia Rantepao. Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku datang menggunakan mobil sekitar pukul 07.15 WITA, bertepatan dengan pelaksanaan ibadah Minggu.
Memanfaatkan kondisi gereja yang sedang ramai, pelaku naik ke lantai dua dan masuk ke kamar pastor dengan cara melepas satu per satu kaca nako.
“Di dalam kamar, pelaku mengambil sebuah amplop yang berisi uang tunai, lalu melarikan diri,” jelas Ruxon.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5435078/original/050098500_1765003803-1001282690.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Akhir Pelarian Pria Paruh Baya yang Nekat Curi Uang Pastor Saat Ibadah Gereja Berlangsung
Liputan6.com, Sulsel- Pelarian Arwin Wulung (54) akhirnya berakhir. Pria paruh baya yang nekat mencuri di Gereja Katolik Paroki Santa Theresia Rantepao, Kabupaten Toraja Utara saat ibadah sedang berlangsung itu berhasil dibekuk polisi di Jalan Domba, Kota Makassar, usai beberapa hari menjadi buronan.
“Iya, benar. Pelaku kami amankan di Makassar setelah melakukan pencurian di gereja dan melarikan diri. Penangkapan dilakukan pada Selasa, 2 Desember 2025, setelah pengejaran intensif,” ujar Kasat Reskrim Polres Toraja Utara, Iptu Ruxon, Sabtu (6/12/2025).
Ruxon menjelaskan, aksi pencurian tersebut terjadi pada Minggu (30/11/2025) di kompleks Gereja Katolik Paroki Santa Theresia Rantepao. Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku datang menggunakan mobil sekitar pukul 07.15 WITA, bertepatan dengan pelaksanaan ibadah Minggu.
Memanfaatkan kondisi gereja yang sedang ramai, pelaku naik ke lantai dua dan masuk ke kamar pastor dengan cara melepas satu per satu kaca nako.
“Di dalam kamar, pelaku mengambil sebuah amplop yang berisi uang tunai, lalu melarikan diri,” jelas Ruxon.
-

7 Pantangan Makanan agar Asam Urat Tidak Kambuh
Jakarta –
Asam urat merupakan jenis artritis yang menyakitkan dan bisa memengaruhi satu atau lebih dari satu sendi. Serangan terjadi saat asam urat mengkristal dan menumpuk di persendian.
Asam urat terbentuk selama pemecahan zat organik yang ditemukan dalam makanan yang disebut purin. Meski faktor genetik berperan dalam penyakit ini, perubahan gaya hidup seperti memerhatikan asupan makanan bisa membantu mencegah rasa sakit. Jadi, mengetahui makanan pantangan asam urat menjadi langkah penting untuk mencegah kekambuhan asam urat.
7 Pantangan Makanan agar Asam Urat Tidak Kambuh
Beberapa pantangan makanan yang perlu diperhatikan oleh pengidap asam urat di antaranya:
1. Seafood
Beberapa makanan laut mengandung purin lebih tinggi dibandingkan lainnya. Dikutip dari laman Very Well Health, ikan dan makanan laut yang harus dihindari di antaranya ikan teri, haring, tenggiri, tuna, sarden, kod, hingga trout. Sementara, ikan dan makanan laut yang dapa dikonsumsi dalam jumlah sedang di antaranya lobster, kepiting, tiram, dan salmon.
2. Daging Merah
Dikutip dari laman Everyday Health, protein hewani merupakan sumber purin yang tinggi. Banyak diet rendah purin untuk asam urat yang mengharuskan untuk mengurangi konsumsi daging merah seperti daging sapi dan domba, serta memperbanyak konsumsi daging unggas. Konsumsi daging merah yang lebih tinggi bisa meningkatkan risiko serangan asam urat berulang.
3. Jeroan
Jeroan atau bagian dari dalam organ hewan, seperti hati juga harus menjadi perhatian bagi pengidap asam urat. Bagian ini mengandung protein dan purin yang tinggi. Dikutip dari Healthline, semua jeroan harus dihindari sepenuhnya.
Tak hanya dapat memengaruhi asam urat yang sudah tinggi. Jeroan juga bisa meningkatkan asam urat pada orang yang sehat.
“Jadi memang betul ini bisa meningkatkan asam urat dari individu. Jadi yang normal bisa menjadi tinggi. Yang tinggi bisa menjadi tinggi sekali. Itu memang harus dihindari,” kata Spesialis penyakit dalam Mayapada Hospital, dr Ray Rattu, SpPD kepada detikcom beberapa waktu lalu.
4. Makanan-Minuman Manis
Makanan atau minuman yang mengandung fruktosa harus dihindari oleh pengidap asam urat. Gula memang rendah purin, tapi pola makan dengan gula olahan tinggi bisa memperburuk gejala asam urat, seperti diabetes serta obesitas.
Kalau ingin makan makanan manis, pilih buah-buahan segar. Meskipun beberapa buah mengandung gula alami yang cukup tinggi, makanan ini tetap menyediakan berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Batasi buah-buahan yang mengandung fruktosa tinggi, seperti apel, pir, mangga, dan semangka.
Hindari juga madu. Meski merupakan pemanis alami, kandungan fruktosanya tinggi. Saat tubuh memecah fruktosa, tubuh melepaskan purin.
5. Makanan Olahan
Makanan olahan berkaitan dengan risiko asam urat dan masalah kesehatan lainnya yang lebih tinggi, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, serta obesitas. Jadi, menghindari makanan dan minuman yang diproses dan mengandung karbohidrat olahan bisa membantu membatasi perkembangan asam urat dan gejalanya,
Adapun beberapa makanan yang harus dihindari di antaranya permen, makanan yang dipanggang seperti kue kering, roti putih, es krim, hingga makanan siap saji.
6. Alkohol
Konsumsi alkohol dikaitkan dengan asam urat. Anggur telah lama dikaitkan dengan kadar purin yang lebih rendah dan dianggap aman jika dikonsumsi dalam jumlah sedang bagi orang dengan riwayat dan risiko kadar asam urat tinggi.
Namun, sebuah studi yang melibatkan 724 orang dengan riwayat asam urat yang mengonsumsi alkohol menemukan bahwa anggur, bir, dan minuman keras masing-masing dikaitkan dengan risiko kambuhnya asam urat yang tinggi. Hal ini berlaku bahkan pada jumlah yang mungkin sedang.
7. Ragi
Ragi dan ekstrak ragi tertentu mengandung purin yang tinggi. Ekstrak ragi bisa ditemukan dalam kecap asin dan camilan asin.
(elk/kna)
-

Pola Makan Vladimir Putin yang Bikin Tetap Bugar di Usia 73 Tahun
Jakarta –
Presiden Rusia Vladimir Putin kerap menjadi sorotan publik, bukan hanya karena aktivitas politiknya, tetapi juga karena bagaimana ia menjaga kebugaran di usia 73 tahun. Salah satu aspek yang paling sering dibahas media pemerintah Rusia adalah pola makan hariannya, yang disebut-sebut sangat teratur dan disiplin.
Menurut pemaparan Russia Beyond, sarapan menjadi bagian paling konsisten dari rutinitas sang presiden. Menunya dimulai dengan bubur, ditemani tvorog, keju segar fermentasi khas Eropa Timur, yang biasanya dicampur madu.
Dikutip dari Hindutimes, Putin juga mengonsumsi telur puyuh mentah yang dimakan langsung, serta jus bit dan lobak sebagai bagian dari sarapannya.
Soal makanan manis, ia jarang mengonsumsinya. Madu menjadi sumber gula utamanya, sementara es krim hanya ia nikmati sesekali. Ia pernah mengatakan lebih menyukai beras dan buckwheat, tetapi tidak terlalu berminat terhadap oat.
Sayuran hampir selalu ada dalam menu hariannya, seperti tomat, mentimun, dan salad. Untuk sumber protein, ia lebih memilih ikan, meski domba juga termasuk favoritnya.
Pada siang hari, Putin hanya makan buah atau kefir bila tersedia. Sementara makan malam sering ia lewatkan sama sekali. Ketika bepergian, ia mencicipi hidangan lokal namun tetap dalam porsi kecil.
Sarapan Tinggi Protein Sesuai Temuan Penelitian
Menariknya, pola sarapan Putin sejalan dengan berbagai penelitian nutrisi modern. Menu tinggi protein seperti tvorog, telur puyuh, dan ikan diketahui memberi rasa kenyang yang lebih kuat dibanding sarapan tinggi karbohidrat.
Studi pada 2013 menunjukkan bahwa sarapan kaya protein merangsang pelepasan hormon kenyang seperti PYY dan GLP-1 dalam jumlah lebih tinggi. Penelitian lain menemukan peserta yang rutin sarapan tinggi protein cenderung lebih sedikit ngemil di malam hari, karena rasa kenyang bertahan lebih lama.
Meski demikian, setiap orang memiliki kebutuhan nutrisi berbeda. Pola makan yang cocok untuk satu individu belum tentu sesuai untuk orang lain.
Halaman 2 dari 2
(suc/kna)
-

Pemkab Jember Tak Kabulkan 17 Aspirasi Publik di Bidang Peternakan yang Diusulkan DPRD
Jember (beritajatim.com) – Pemerintah daerah tidak mengabulkan 17 aspirasi publik di bidang peternakan yang diusulkan anggota DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, untuk dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2026.
Enam belas usulan yang tidak dikabulkan itu berasal dari tiga legislator PDI Perjuangan, yakni Widarto (sembilan usulan), Candra Ary Fianto (lima usulan), dan Edi Cahyo Purnomo (satu usulan). Satu usulan lagi berasal dari legislator Gerindra, Ahmad Hoirozi.
Semua usulan tersebut ditujukan kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jember, di antaranya berupa sosialisasi dan pembinaan tentang peternakan benih dan pakan maupun pemeliharaan ternak kelompok masyarakat, di Desa Katangpring, Klungkung, Pakusari, Pakis, Nogosari, Sukorambi, Sidomukti, Kelurahan Antirogo, Desa Jubung, Dukuh Mencek, Sukosari, Panduman, Sumberkalong, dan Sumberdanti.
Usulan tersebut diperoleh anggota DPRD Jember dari pertemuan dengan konstituen pada masa reses, dan terangkum dalam pokok pikiran atau pokir yang kemudian disampaikan anggota Dewan kepada organisasi perangkat daerah teknis.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jember Widodo Julianto mengatakan, verifikasi sudah dilaksanakan pada Maret-Mei 2025 dan ditemukan adanya ketidaksesuaian antara kamus usulan dengan proposal pokir yang masuk.
“Contoh usulan pembinaan, tapi yang muncul adalah bantuan ternak. Ini yang menjadi agak mis,” katanya, dalam rapat dengar pendapat membahas APBD 2026 di ruang Komisi B DPRD Jember, Kamis (27/11/2025).
Sementara itu Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan Peternakan dan Perikanan Jember Elok Kristanti mengatakan, tidak ada plafon anggaran untuk 17 usulan tersebut dalam APBD 2026.
Tidak dikabulkannya usulan pokir ini bukan hal baru. Sebelumnya dalam APBD Jember 2025, ada usulan pokir bantuan sektor peternakan untuk 34 kelompok masyarakat yang tertolak setelah Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan melakukan verifikasi.
Anggota Komisi B DPRD Jember Wahyu Prayudi Nugroho memperoleh informasi adanya kesalahan kode rekening yang membuat usulan pokir tidak terealisasi. “Menurut informasi yang saya terima, kode rekening yang awalnya adalah barang dan jasa yang diserahkan kepada masyarakat, setelah melakukan diskusi ke kejaksaan, yang betul kode rekeningnya adalah hibah dan bansos,” katanya.
Alasan ini bikin Nugroho bingung. “Di beberapa OPD tidak ada kode rekening bansos dan hibah, tapi tetap kode rekening barang dan jasa yang diserahkan kepada masyarakat. Ini ada kontradiksi. Kenapa kok antara sesama OPD berbeda-beda?” katanya.
Elok Kristanti mengatakan, belanja langsung barang dan jasa yang diusulkan untuk diserahkan kepada masyarakat tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2024 tentang Pedoman Penyusunan APBD tahun 2025.
Berdasarkan permendagri itu, lanjut Elok, belanja barang dan jasa untuk masyarakat dari pemerintah daerah dibatasi untuk barang dan jasa yang memiliki nilai manfaat kurang dari 12 bulan. “Sementara belanja sapi, nilai usia pemanfaatannya lebih dari satu tahun,” katanya.
Usulan pokir, lanjut Elok, lebih sesuai dengan menggunakan mekanisme hibah. “Ini karena sifatnya bottom to up. Mekanisme bottom to up sering digunakan dalam konteks perencanaan pembangunan, misal saat masyarakat atau kelompok menyampaikan aspirasi ke pemda saat penyusunan APBD. Sementara belanja barang untuk diserahkan kepada masyarakat adalah top down. Misalnya bantuan pemerintah untuk program prioritas pengetasan kemiskinan,” katanya.
Anggota DPRD Jember Dianggap Membual
Tidak direalisasikannya usulan pokir ini membuat Nilam Noor Fadilah Wulandari, anggota Komisi B dari Golkar, geram. “Ada konstituen saya yang mengabarkan sudah disurvei Dinas di lapangan. Ternyata sampai sekarang belum dikeluarkan. Katanya diambil gambarnya saja,” katanya.Nilam mengaku berkali-kali ditagih oleh warga karena urusan usulan bantuan dari pemerintah ini. “Kebanyakan selalu hanya dicek oleh Dinas, tapi realisasinya tidak ada. Makanya saya sampai dibilang anggota Dewan yang cukup cerpak (omong kosong atau membual, bahasa Madura),” katanya.
Hal ini membuat Nilanm sakit hati dan pesimistis dengan pembahasan APBD Jember. “Kalau dibilang carpak satu kali, enggak apa-apa. Kalau berkali-kali ya agak ruwet juga. Akhirnya memang saya menyimpulkan satu tahun ini, kalau Dewan harus bertumpu pada APBD kayaknya zonk semua deh,” katanya.
Padahal, Nilam mengaku sudah mengeluarkan uang pribadi untuk membantu kelompok masyarakat memenuhi aspek legalitas administrasi di Kementerian Hukum. Ada sepuluh kelompok masyarakat yang difasilitasinya untuk memperoleh legalitas dari Kementerian Hukum sebagai syarat memperoleh bantuan pemerintah. “Biayanya Rp 2,5 juta per kelompok. Kalau sepuluh kelompok, lumayan juga,” katanya.
Widodo Julianto mengatakan tidak ada niat untuk tidak merealisasikan usulan pokir anggota Dewan. “Sebenarnya kita ingin realisasikan. Itu semangat kita sebenarnya. Apa yang diusulkan Dewan, kami survei. Itu niatan awal kita, benar-benar akan merealisasikan,” katanya.
Namun selain karena faktor regulasi, menurut Widodo, ada temuan bermacam-macam dari hasil survei Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan. Bukan hanya soal legalitas kelompok. tim survei menemukan ada kelompok tanpa anggota dan calon penerima pokir yang bukan peternak.
“Banyak hal di situ yang akhirnya agar sama-sama adil dan untuk kebersamaan, (pokir) tahun anggaran 2025 tidak kami realisasi,” kata Widodo.
Di luar usulan pokir anggota Dewan untuk masyarakat, menurut Widodo, ada bantuan domba untuk sepuluh kelompok dari Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, yang bekerja sama dengan Kementerian Pertanian pada awal Desember 2025.
Setiap kelompok akan memperoleh bantuan sepuluh ekor domba. Mereka yang dibantu adalah warga yang termasuk dalam kategori Desil 1 hingga Desil 3 berdasarkan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional. “Kami hanya mendampingi untuk verifikasi dan validasi,” kata Widodo.
Sementara itu untuk 2026, Widodo menegaskan, tidak ada sama sekali alokasi anggaran untuk barang yang diserahkan kepada masyarakat, baik di peternakan maupun di kesehatan hewan.
Mangku Heri, anggota Komisi B dari Partai Keadilan Sejahtera, memperoleh informasi bahwa pokir usulan DPRD Jember hanya diperuntukkan pembangunan infrastruktur. “Oleh sebab itu kami sangat berharap dinas mitra komisi bisa sedikit memfasilitasi kami untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat,” katanya.
Mangku percaya program kerja Pemkab Jember berdampak luar biasa terhadap masyarakat. “Tapi kami sebagai wakil masyarakat di daerah pemilihan, kalau tidak bisa memperjuangkan satu pun program kan lucu juga,” katanya. [wir]

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5447515/original/028085400_1765957737-Workshop_Pemberdayaan_Ekonomi_Kolaborasi_Desa_Siap_Siaga.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)