Hewan: buaya

  • Anak 12 Tahun Hilang saat Berenang di Sungai Australia, Diduga Diterkam Buaya

    Anak 12 Tahun Hilang saat Berenang di Sungai Australia, Diduga Diterkam Buaya

    Jakarta

    Seorang anak berusia 12 tahun hilang saat sedang berenang di sungai Australia. Anak tersebut diduga hilang karena diterkam buaya.

    Dilansir AFP, Rabu (3/7/2024), anak tersebut hilang pada Selasa (2/7) malam saat sedang berenang di Mango Creek dekat dengan Palumpa yakni tempat suku aborigin tinggal. Sungai itu berada di wilayah terpencil, untuk menempuh ke wilayah itu membutuhkan waktu tujuh jam dari Ibu Kota Darwin.

    “Laporan awal menyebutkan anak tersebut diserang oleh buaya,” kata Kepolisian Wilayah Utara dalam sebuah pernyataan.

    “Petugas kini mencari sebagian besar sungai dengan menggunakan perahu,” imbuhnya.

    Diketahui, serangan buaya jarang terjadi namun bukan berarti tidak pernah terjadi di Northern Territory yang jarang ditempati penduduk di Australia. Pada 2013, seekor buaya sepanjang 4,5 meter (15 kaki) ditembak dan dibunuh setelah mengintai penduduk setempat di dekat Palumpa.

    Pada tahun 2017, seorang pria berusia 54 tahun menjadi korban serangan non-fatal di wilayah yang sama. Awal tahun ini, seekor buaya air tawar ditembak, dimasak, dan dimakan setelah mengancam komunitas lain di Northern Territory.

    (zap/yld)

  • Petugas Damkarla Gresik Evakuasi Buaya Muara

    Petugas Damkarla Gresik Evakuasi Buaya Muara

    Gresik (beritajatim.com) – Petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Gresik melakukan evakuasi buaya muara peliharaan di salah satu pondok pesantren, Sahabat Karomah Alquran (Sakur) Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah.

    Evakuasi ini dilakukan karena pengasuh pondok pesantren mau melaksanakan ibadah haji. Sehingga, dikuatirkan menganggu keselamatan para santri.

    Pemilik rumah Soleh warga Desa Banyuurip mengatakan, karena dirinya kuatir. Selanjutnya melaporkan ke pos Damkarla Kecamatan Dukun untuk segera dievakuasi.

    “Daripada mengganggu santri dan warga meski berasa di kurungan. Lebih baik dievakuasi ke tempat yang lebih aman,” katanya, Senin (20/5/2024).

    Petugas piket Damkarla Pos Dukun, M.Nurul Haqqi menuturkan, setelah pihaknya mendapat laporan untuk mengevakuasi buaya muara. Pihaknya menerjunkan 6 personel serta satu unit mobil rescue. “Tim kami langsung menuju ke lokasi melakukan proses evakuasi buaya. Selanjutnya dibawa ke tempat yang lebih aman,” tuturnya.

    Saat melakukan evakuasi kata dia, petugas yang diterjunkan sempat kewalahan karena buaya yang didalam kurungan sempat berontak. Namun, setelah butuh waktu beberapa menit. Buaya tersebut berhasil dievakuasi.

    “Agar lebih mudah dievakuasi dari kurungan petugas kami terlebih dulu menggiring buaya ke pojok jeruji kurungan. Kemudian mulutnya dijepit lalu dilakban guna menghindari gigitan,” katanya.

    Setelah bersusah payah, akhirnya buaya muara tersebut dikeluarkan dan kurungan lalu dimasukkan ke kotak selanjutnya dibawa ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). [dny/kun]

  • Keberadaan Induk Buaya di Desa Bibrik Madiun Masih Misterius 

    Keberadaan Induk Buaya di Desa Bibrik Madiun Masih Misterius 

    Madiun (beritajatim.com) – Keberadaan induk buaya di Desa Bibrik, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, masih menjadi misteri. Sudah 20 hari sejak penemuan anak buaya di sungai desa tersebut, namun induknya belum ditemukan. Hal ini membuat warga desa tetap waspada dan berhati-hati dalam beraktivitas.

    Anak buaya yang diperkirakan berusia 3 bulan dengan panjang 60 centimeter ini ditemukan oleh warga yang sedang menyetrum ikan. Penemuan ini kemudian dilaporkan kepada Kepala Desa Bibrik, Hengki Rahmawadi.

    Hengki kemudian mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan meminta bantuan dari BBKSDA Jawa Timur untuk melakukan penyisiran di dua titik sungai. Namun, penyisiran tersebut tidak membuahkan hasil.

    “Selama ini tidak pernah ditemukan buaya di sini. Baru pertama kali ini. Warga tetap khawatir meskipun menjalankan kegiatan dengan normal, karena dekat dengan irigasi pertanian,’’ kata Hengki.

    Hengki menambahkan bahwa habitat hewan tersebut juga belum diketahui berasal dari mana. “Kalau anak buaya muara temuan warga, telah diserahkan ke Balai Besar KSDA Jawa Timur,” pungkasnya.

    Sementara itu, BBKSDA Wilayah 1 Madiun, yang ikut mengecek aliran sungai di wilayah tersebut, enggan memberikan komentar kepada awak media.

    Keberadaan induk buaya ini menjadi kekhawatiran bagi warga Desa Bibrik. Mereka berharap agar induk buaya tersebut segera ditemukan dan dipindahkan ke tempat yang aman. [fiq/suf]

  • Nelayan Bangkalan Khawatir Ada Buaya Lain

    Nelayan Bangkalan Khawatir Ada Buaya Lain

    Bangkalan (beritajatim.com) – Seekor buaya tersangkut jaring nelayan Kelurahan Mlajeh, Kecamatan/Kabupaten Bangkalan, Madura, Rabu (15/5/2024) kemarin. Adanya buaya tersebut kini menghantui para nelayan setempat. Pasalnya, nelayan khawatir jika masih ada buaya-buaya lain yang berkeliaran di wilayah perairan Bangkalan.

    “Jujur saja saya was-was saat menjaring ikan, karena kemungkinan buaya yang tertangkap kemarin itu ada temanya,” ujar Iman, nelayan setempat, Minggu (19/5/2024).

    Ia menambahkan, buaya berukuran tiga meter itu terperangkap jaring ikan milik nelayan di pinggir laut di sekitar Perumahan Graha Mentari, Kelurahan Mlajah pada pukul 19.30 WIB.

    “Buaya itu tersangkut jaring milik nelayan Matsair warga Kelurahan Kemayoran,” imbuhnya.

    Seperti yang diberitakan sebelumya, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur, Wilayah Madura. mengevakuasi buaya muara yang ditemukan di tepi laut di Kelurahan Mlajah, Kecamatan/Kabupaten Bangkalan.

    Pengendali Ekosistem Madya, BBKSDA wilayah Madura, Dani Triadi mengatakan pihaknya akan membawa buaya tersebut ke kandang transit di kantor BBKSDA yang berada di Sidoarjo.

    “Nanti akan kami teliti apakah bisa di lepas liar atau tidak. Tentu nanti akan kami cari lokasi yang cocok dengan habitat buaya tersebut,” ujarnya.

    Tidak hanya itu, pihaknya juga akan memeriksa lokasi penemuan. Sebab, dimungkinkan masih terdapat kawanan buaya lain yang berada di lokasi tersebut.

    “Nanti kita juga akan menelusi tempat pertama kali buaya itu ditemukan, sebab bisa saja ada buaya lainya,” imbuhnya.

    Dani menyebut, jenis buaya dengan panjang 3 meter dan bobot kurang lebih 100 kilogram itu biasanya tidak hidup di Madura.

    “Itu jenisnya buaya muara. Dan daerah Madura ini bukan habitat buaya tersebut. Makanya kami perlu cek kembali kenapa buaya itu bisa ada di Bangkalan,” pungkasnya. [sar/but]

  • BBKSDA Tangkap Buaya Muara di Bangkalan Madura

    BBKSDA Tangkap Buaya Muara di Bangkalan Madura

    Bangkalan (beritajatim.com) – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur, Wilayah Madura. mengevakuasi buaya muara yang ditemukan di tepi laut di Kelurahan Mlajah, Kecamatan/Kabupaten Bangkalan.

    Pengendali Ekosistem Madya, BBKSDA wilayah Madura, Dani Triadi mengatakan pihaknya akan membawa buaya tersebut ke kandang transit di kantor BBKSDA yang berada di Sidoarjo.

    “Nanti akan kami teliti apakah bisa di lepas liar atau tidak. Tentu nanti akan kami cari lokasi yang cocok dengan habitat buaya,” terangnya, Kamis ( 16/5/2024).

    Tidak hanya itu, pihaknya juga akan memeriksa lokasi penemuan. Sebab, dimungkinkan masih terdapat kawanan buaya lain yang berada di lokasi tersebut.

    “Nanti kita juga akan menelusi tempat pertama kali buaya itu ditemukan, sebab bisa saja ada buaya lainya,” imbuhnya.

    Dani menyebut, jenis buaya dengan panjang 3 meter dan bobot kurang lebih 100 kilogram itu biasanya tidak hidup di Madura.

    “Itu jenisnya buaya muara. Dan daerah Madura ini bukan habitat buaya tersebut. Makanya kami perlu cek kembali kenapa buaya itu bisa ada di Bangkalan, ” pungkasnya.

    Sebelumnya, buaya berukuran besar ditemukan warga saat menjaring ikan. Buaya itu tersangkut di jaring nelayan dan tidak bisa melepaskan diri. Akibatnya, warga yang menemukan langsung melapor ke petugas.[sar/ted]

  • Pengunjung KBS Meningkat Akibat Pertunjukan Badut Sulap

    Pengunjung KBS Meningkat Akibat Pertunjukan Badut Sulap

    Surabaya (beritajatim.com) – Pertunjukan sulap di rumah Jamur Kebun Binatang Surabaya (KBS) masih menjadi primadona wisatawan pengunjung cilik untuk mengisi waktu liburan hari kedua lebaran Idul Fitri, Kamis (11/4/2024).

    Dengan antusiasnya anak-anak ini menunggu om badut memperagakan sulap bunga, atraksi tangan hingga persembahan topi dengan interaksi anak mampu menghibur puluhan anak yang yang berada di area atraksi panggung ini.

    Salah satu wisatawan asal Surabaya, Danias (6) mengatakan jika pertunjukan om badut sangat lucu selain itu membuat kita penasaran kenapa bisa mengubah sebuah kertas warna-warni menjadi topi.

    “Sangat senang karena om badutnya lucu banget, apalagi waktu sulap sambil joged katanya di depannya ada kaca padahal itu tidak. Ada lagi kertas di sobek bisa jadi topi,” ungkapnya.

    Bukan hanya pertunjukan sulap yang disuguhkan oleh om badut, ia pun mengajak anak-anak ini bermain bubble dari bahan sabun hingga melingkar di tubuhnya.

    Di mana anak-anak satu persatu berdiri di atas lingkaran yang telah dibuat, dan di sampingnya telah diberi buble dari sabun dan ditarik menggunakan alat berbentuk bulat hingga berbentuk gelembung mengelilingi badan anak-anak seperti anak berada dalam gelembung.

    Sementara itu, Kepala Seksi Humas KBS, Lintang Ratri Sunarwidi mengatakan kegiatan di hari kedua libur Idul Fitri ini lebih banyak selain pertunjukan sulap, reog Ponorogo hingga bantengan.

    Para pengunjung KBS menikmati pemandangan.

    Para pengunjung Kebun Binatang Surabaya ini bisa melihat koleksi terbaru yang dikeluarkan setelah singa kembar dan Merak Putih, KBS Surabaya juga memiliki satu mamalia predator yakni Buaya Siam atau jika di Jawa disebut buaya kodok karena memiliki kantong pada mulut buaya jika terbuka.

    “Para pengunjung bisa masuk ke area aquarium, kita ada satwa mamalia baru lagi yang dikeluarkan yakni Buaya Siam yang berbeda buaya ini memiliki mulut yang sedikit runcing dan memiliki kantung di bawah mulutnya,” ungkap wanita yang kerap disapa Lintang ini saat ditemui di Kebung Binatang Surabaya.

    Sementara itu, berdasarkan catatan pengunjung Kebun Binatang Surabaya di hari kedua lebaran ini ada peningkatan yang cukup lumayan dibanding dengan libur hari pertama, Rabu (10/4/2024).

    Hingga siang hari tercatat sebanyak 12 ribu pengunjung yang berwisata di Kebun Binatang yang berlokasi di Raya Darmo Surabaya ini.

    “Hari ini meningkat, jika kemarin pengunjung hanya 5 sampai 6 ribu karena faktor cuaca karena kemarin sempat hujan, tapi hari ini sudah mencapai hingga 12 ribu. Semoga sampai sore terus meningkat dan diprediksi puncak pengunjung pada weekend ini,” tutupnya. (way/ian)

  • Buaya Raksasa Peneror Warga Berhasil Ditangkap

    Buaya Raksasa Peneror Warga Berhasil Ditangkap

    Queensland, Australia

    Seekor buaya sepanjang hampir 4 meter yang telah meneror baik manusia dan hewan di Queensland selama hampir sebulan, ditangkap oleh petugas satwa liar. Buaya tersebut, yang oleh sebagian penduduk dijuluki Herbie, berkeliaran di sekitar Sungai Herbert mengintai hewan peliharaan dan peternakan, menjadikannya hewan berbahaya.

    Dikutip detikINET dari Guardian, reptil itu ditangkap dalam perangkap di tepi properti pribadi di Sungai Herbert di Cordelia. Di saat yang sama, seekor buaya lain sepanjang 3 meter juga ditangkap di Sungai Ross.

    Lawrence Perticato, yang melaporkan buaya tersebut kepada pihak berwenang, mengatakan buaya tersebut mulai mendatangi mereka “Saya tinggal di sungai sepanjang hidup saya dan menjadi terbiasa dengan buaya, dan saya tahu jika ada buaya yang berbahaya,” katanya.

    Si buaya telah memakan tiga ekor ayam tetangganya dan orang di sana pun ketakutan. Namun manajer Australia Reptile Park, Billy Collett, mengatakan memang sifat buaya seperti itu.

    “Ia hanya melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Ia melihat potensi untuk membunuh, ada mangsa, dan melakukan apa yang biasa dia lakukan. Ya, mereka berbahaya dan bisa agresif, tapi itu adalah perilaku yang wajar,” paparnya.

    Collett menyarankan untuk tidak memelihara hewan seperti ayam di dekat tepi air di area tersebut. Kedua reptil tersebut dipindahkan ke peternakan buaya atau kebun binatang. Namun diperingatkan bahwa meski buaya itu telah disingkirkan, Sungai Herbert dan Ross belum tentu lebih aman.

    “Wilayah Townsville adalah area buaya, dan masyarakat harus ‘bijaksana’, dengan membuat pilihan yang masuk akal di sekitar saluran air,” kata Tony Frisby, pakar satwa liar.

    Setelah diburu hingga hampir punah pada tahun 1970-an, jumlah buaya di Queensland telah melonjak antara 20.000 hingga 30.000 ekor. Populasi tersebut diperkirakan akan terus tumbuh sebesar 2,2% per tahun, menurut departemen lingkungan hidup negara bagian tersebut.

    (fyk/fyk)

  • Buaya di Sungai Bengawan Solo wilayah Bojonegoro Muncul Kembali

    Buaya di Sungai Bengawan Solo wilayah Bojonegoro Muncul Kembali

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Seekor buaya muncul ke permukaan Sungai Bengawan Solo turut Desa Kebonagung Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro, Selasa (12/3/2024) sekitar pukul 13.30 WIB. Kemunculan buaya itu kerap diketahui oleh warga setempat.

    Bahkan, pada Jumat, 16 Februari 2024 sekitar pukul 12.30 WIB petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Bojonegoro telah mengamankan satu ekor buaya yang lokasinya tidak jauh dari lokasi kemunculan yang sekarang.

    “Untuk hari ini, buaya tersebut muncul kembali. Tetapi karena kondisi air sungai Bengawan Solo masih meluap sehingga tidak memungkinkan untuk ditangkap atau di jebak,” ujar Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Damkarmat Bojonegoro, Zaenul Ma’arif.

    Untuk itu, lanjut pria yang pernah menjabat sebagai Sekretaris BPBD Bojonegoro itu, petugas dari Damkarmat Bojonegoro Pos Padangan bersiaga di sekitar lokasi kemunculan buaya tersebut. Sehingga diharapkan bisa memberi kenyamanan warga setempat dalam beraktivitas.

    “Petugas Damkarmat Pos Padangan selalu standby untuk mengamankan warga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jika memungkinkan, buaya tersebut akan ditangkap dan serahkan ke BKSDA,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, tidak jauh dari lokasi kemunculan buaya yang sekarang, tepatnya di Sungai Prudung Dusun Brangkal RT 03 RW 01 Desa Kebonagung Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro petugas Damkarmat Bojonegoro berhasil mengevakuasi buaya sepanjang kurang lebih 2,5 meter.

    Buaya yang muncul ke permukaan itu kali pertama diketahui Sulkan warga setempat sekitar pukul 10.00 WIB, Jumat (16/2/2024). Kemunculan buaya di anak Sungai Bengawan Solo itu akhirnya di laporkan ke Petugas Damkarmat dan berhasil dievakuasi dengan cara dijebak menggunakan simpul tali.

    “Setelah kami mendapat laporan dari masyarakat, kemudian melakukan penjebakan dengan simpul tali di jalur yang sering dilalui dan berhasil menjerat moncongnya,” ujar Kepala Damkarmat Bojonegoro, Ahmad Gunawan pada kesempatannya.

    Bengawan Solo

    Sekadar diketahui, proses evakuasi buaya itu dilakukan dengan mengerahkan 8 anggota, 5 anggota Pos Padangan dan 3 personel Pos Damkarmat Kota. Setelah berhasil dievakuasi, buaya sepanjang kurang lebih 2,5 meter itu selanjutnya diserahkan ke Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah Bojonegoro.

    Seringnya terlihat buaya yang tidak jauh dari pemukiman warga, sehingga pihak Damkarmat Bojonegoro memasang papan peringatan agar tidak melakukan aktivitas di sungai. “Setahun lalu, jarak sekitar 1 km dari kemunculan yang sekarang ini ada 2 ekor yang muncul,” jelasnya. [lus/suf]

  • Gates & Zuckerberg Main ke Suaka Margasatwa Pribadi Crazy Rich India

    Gates & Zuckerberg Main ke Suaka Margasatwa Pribadi Crazy Rich India

    Jakarta

    Saat menghadiri perayaan pranikah Anant Ambani, putra orang terkaya Asia Mukesh Ambani, Mark Zuckerberg dan Bill Gates diajak jalan-jalan di Vantara. Vantara ini adalah pusat penyelamatan dan rehabilitasi hewan yang luas bak suaka margasatwa, berlokasi di Jamnagar, tempat pesta pranikah Akash Ambani dan Radhika Merchant.

    Anant Ambani adalah putra bungsu Mukesh dan menjabat sebagai direktur di beberapa perusahaan ayahnya, sementara Vantara merupakan proyek pribadinya. Di Vantara, Zuckerberg terlihat menikmati kebersamaan dengan beberapa lemur.

    Vantara membentang seluas 3.000 hektar. Dalam lokasi tersebut, pusat penyelamatan dan rehabilitasi seluas lebih dari 650 hektar didirikan. Dalam beberapa tahun terakhir, program ini berhasil menyelamatkan lebih dari 200 gajah dan ribuan hewan lain termasuk reptil dan burung. Mereka merawat spesies-spesies penting seperti badak, macan tutul, dan buaya.

    Vantara bertujuan menyelamatkan spesies terancam punah dan memulihkan habitatnya. Mereka berencana kolaborasi dengan organisasi terkemuka seperti World Wildlife Fund for Nature (WWFN) dan International Union for Conservation of Nature (IUCN), serta Zoo Authority of India untuk meningkatkan standar kebun binatang.

    Terdapat fasilitas khusus untuk gajah dan akomodasi modern berbagai hewan seperti macan tutul, singa, buaya, dan harimau. Selain kandang hewan yang dirancang dengan cermat, fasilitas ini juga mencakup kolam hidroterapi, jacuzzi gajah yang luas untuk pengobatan radang sendi, dan lain-lain.

    Mark Zuckerberg kunjungi Vantara. Foto: Instagram

    “Apa yang awalnya merupakan hasrat bagi saya di usia sangat muda telah jadi sebuah misi bersama Vantara. Kami fokus pada perlindungan spesies asli India yang terancam punah. Kami juga ingin memulihkan habitat penting dan mengatasi ancaman mendesak terhadap spesies dan menjadikan Vantara program konservasi terdepan,” kata Anant.

    Anant Ambani di Vantara. Foto: Instagram

    Terdapat 2.100 pegawai di Vantara. “Kami telah membuat rumah sakit hewan dengan teknologi tercanggih. Rumah sakit ini punya mesin MRI dan CT scan, mesin bedah robotik endoskopi, dan 6 pusat bedah. Kami juga memasang prostetik untuk hewan-hewan. Taman zoologi akan segera dibuka untuk umum,” papar Anant.

    Kunjungan hanya untuk tujuan pendidikan dan tidak ada satwa liar diekspos untuk hiburan. “Tidak ada safari hutan satwa liar bagi para tamu yang datang untuk perayaan pranikah kami. Safari hanya untuk tujuan pendidikan, bukan untuk rekreasi atau hiburan. Mereka yang tertarik mendidik dirinya bisa ikut,” pungkasnya dilansir News18, Sabtu (9/3/2024).

    (fyk/fay)

  • Monster Laut Raksasa Berhasil Digali Keluar dari Tebing di Inggris

    Monster Laut Raksasa Berhasil Digali Keluar dari Tebing di Inggris

    Jakarta

    Tengkorak seekor monster laut raksasa berhasil digali dari deretan tebing di pesisir Dorset, Inggris.

    Makhluk itu dikenal sebagai pliosaurus, reptil laut ganas yang berburu di lautan lepas sekitar 150 juta tahun lampau.

    Fosil sepanjang dua meter ini adalah salah satu penemuan fosil pliosaurus paling lengkap sehingga khalayak bisa mendapat wawasan baru tentang predator purba ini.

    Steve Etches telah memperoleh tengkorak Pliosaurus. Sekarang dia ingin memiliki sisa fosil lainnya dari hewan itu. (BBC/Tony Jolliffe)

    “Wah!”

    Para hadirin tercengang saat kain yang menutupi fosil ditarik dan memperlihatkan tengkorak pliosaurus untuk pertama kalinya.

    Terlihat jelas dari ukuran tengkoraknya saja bahwa pliosaurus adalah makhluk laut raksasa dan fosilnya tersimpan dalam kondisi bagus.

    Seberapa lengkap fosil monster raksasa dari tebing Durset?

    “Ini adalah salah satu fosil terbaik yang pernah saya tangani. Apa yang membuatnya unik adalah kelengkapannya,” kata Steve Etches kepada BBC News.

    “Rahang bawah dan tengkorak atas menyatu bersama, seperti wujudnya saat masih hidup. Di seluruh dunia, hampir tidak ada spesimen lain yang pernah ditemukan memiliki tingkat detail seperti itu.

    “Dan kalau ada pun, banyak bagiannya yang hilang. Sedangkan ini, meskipun sedikit terdistorsi – setiap tulangnya ada.”

    Steve Etches menunjukkan rahang pliosaurus kepada Sir David Attenborough. (BBC Studios)

    Tengkorak itu lebih panjang daripada tinggi badan sebagian manusia. Ini dapat memberi gambaran mengenai seberapa besar makhluk itu secara keseluruhan.

    Perhatian setiap orang pasti tertuju pada giginya yang berjumlah 130 keping, terutama di bagian depan.

    Dengan gigi yang panjang dan tajam seperti pisau cukur, makhluk raksasa tersebut bisa membunuh mangsanya dengan satu gigitan.

    Baca juga:

    Tetapi jika Anda berani melihat lebih dekat, bagian belakang setiap gigi memiliki alur halus.

    Alur itu membantu makhluk raksasa tersebut menembus daging mangsanya dan menarik taringnya yang seperti belati dengan cepat sehingga siap untuk melakukan serangan kedua.

    BBC/Tony JolliffeGigi pliosaurus memiliki alur.

    Pliosaurus: Predator raksasa yang merajai lautan

    Pliosaurus adalah pembunuh ganas dengan panjang 10-12 meter. Dilengkapi empat bagian tubuh seperti sirip yang kuat, pliosaurus mampu bergerak menyusuri laut dengan kecepatan tinggi.

    Makhluk itu dulunya merupakan predator tertinggi dalam rantai makanan di lautan.

    “Hewan itu sangat besar sehingga saya pikir ia mampu secara efektif memangsa makhluk apapun yang cukup malang berada di sekitarnya,” kata Dr Andre Rowe dari Universitas Bristol.

    “Saya tidak ragu bahwa ini merupakan semacam T-rex bawah air.”

    Mangsa pliosaurus mencakup reptil lain seperti kerabatnya yang berleher panjang, plesiosaurus; dan ichthyosaurus yang mirip lumba-lumba.

    BBCPerbandingan kekuatan gigi.

    Bagaimana fosil pliosaurus ditemukan?

    Penemuan fosil pliosaurus bermulai dari kegiatan jalan kaki di sepanjang pantai dekat Kimmeridge Bay di World Heritage Jurassic Coast (Pantai Jurassic Warisan Dunia), situs di Inggris selatan yang terkenal.

    Teman Steve Etches dan sesama penggemar fosil, Phil Jacobs, menemukan ujung moncong pliosaurus yang tergeletak di sirap.

    Karena fosil itu terlalu berat untuk dibawa, dia pergi menjemput Steve dan mereka berdua memasang tandu darurat untuk membawa fragmen fosil itu ke tempat yang aman.

    BBC StudiosSeluruh penggalian dilakukan dengan tali tinggi di atas pantai Dorset.

    Namun, di mana bagian lain dari hewan itu? Sebuah pengamatan dron terhadap tebing yang menjulang tinggi menunjukkan lokasi yang mungkin menjadi letak sisa fosil berada.

    Masalahnya, satu-satunya cara untuk menggalinya adalah dengan turun dari atas.

    Baca juga:

    Menggali fosil dari dalam batu selalu merupakan pekerjaan yang melelahkan dan rumit. Tetapi melakukannya sambil terikat di udara pada tali dari tebing, 15 meter di atas pantai, membutuhkan keterampilan mumpuni.

    Semua keberanian, dedikasi, dan waktu berbulan-bulan untuk membersihkan tengkorak, tentu saja sepadan dengan hasil yang didapat.

    Para ilmuwan dari seluruh dunia akan berlomba-lomba mengunjungi fosil Dorset untuk mendapatkan pengetahuan baru tentang bagaimana reptil menakjubkan ini hidup dan mendominasi ekosistem mereka.

    BBCTengkorak pliosaurus Jurrasic.

    Ahli paleobiologi, Prof Emily Rayfield, sudah mempelajari lingkaran-lingkaran besar di bagian belakang kepala.

    Dari observasi tersebut, ia dapat mengetahui ukuran otot yang mengoperasikan rahang pliosaurus, dan kekuatan yang dihasilkan saat mulutnya menutup dan menghancurkan mangsanya.

    Di ujung atas, makhluk itu dapat mengeluarkan kekuatan sekitar 33.000 newton. Sebagai konteks, rahang hewan paling kuat adalah buaya air asin, yakni 16.000 newton.

    Baca juga:

    “Jika makhluk itu dapat menghasilkan gigitan yang sangat kuat, ia dapat melumpuhkan mangsa; kecil kemungkinannya dapat lolos. Gigitan yang kuat berarti makhluk itu juga dapat mengunyah jaringan dan tulang dengan cukup efektif,” jelas peneliti dari Bristol tersebut.

    “Dalam hal strategi makan: buaya menjepit mangsa dengan rahang mereka dan kemudian berputar, untuk menarik anggota badan mangsanya. Ini adalah ciri khas dari hewan yang memiliki kepala yang besar di belakang, dan kita melihat ini ada pada pliosaurus.”

    BBC/Tony JolliffeLubang-lubang kecil ini merupakan bagian dari sistem sensorik hewan

    Spesimen yang baru ditemukan ini memiliki bagian tubuh yang menunjukkan bahwa ia memiliki indra yang sangat akut dan sangat berguna.

    Moncongnya dihiasi dengan lubang-lubang kecil yang mungkin merupakan kelenjar untuk membantunya mendeteksi perubahan tekanan air yang dipicu oleh calon mangsa.

    Dan di kepalanya ada lubang yang menampung mata parietal atau mata ketiga. Kadal, katak, dan beberapa ikan yang hidup saat ini memilikinya.

    Bagian tubuh ini peka cahaya dan mungkin dapat membantu menemukan hewan lain, terutama ketika pliosaurus muncul dari perairan yang dalam dan keruh.

    BBC/Tony JolliffeTebing Kimmeridge Clay di Dorset, Inggris, dulu merupakan lapisan lumpur paling bawah di dalam lautan Jurassic.

    Steve Etches akan memajang tengkorak itu tahun depan di museumnya di Kimmeridge dalam Koleksi Etches.

    Fosil itu memiliki beberapa tulang belakang yang timbul di bagian belakang kepala tetapi tak tampak di beberapa tulang.

    Mereka menjadi petunjuk yang mengarah pada potensi ada lebih banyak fosil yang masih tersisa di dalam tebing. Steve sangat ingin melanjutkan apa yang telah ia mulai.

    “Saya rela mempertaruhkan hidup saya, sisa-sisa hewan itu ada di sana,” katanya kepada BBC News.

    “Dan itu benar-benar harus dikeluarkan karena berada di lingkungan yang sangat cepat terkikis. Bagian dari garis tebing ini akan perlahan menghilang setiap tahun.

    “Dan tidak akan lama sebelum sisa-sisa fosil pliosaurus jatuh dan hilang. Ini adalah kesempatan sekali seumur hidup.”

    Reportase tambahan oleh Rebecca Morelle dan Tony Jolliffe

    Lihat juga Video ”Perburuan’ Monster Loch Ness ‘Nessie’ Sudah Dilakukan, Hasilnya?’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu