Hewan: buaya

  • Penampakan Buaya di Sungai Wonorejo Gegerkan Warga, Dekat Dengan Pemukiman

    Penampakan Buaya di Sungai Wonorejo Gegerkan Warga, Dekat Dengan Pemukiman

    TRIBUNJATENG.COM – Penampakan buaya yang muncul di Sungai Wonorejo, Rungkut, Surabaya, Jawa Timur menggegerkan warga sekitar.

    Potret buaya itu bahkan sudah ramai di media sosial setelah muncul ke permukaan yang dekat dengan permukiman penduduk.

    Bahkan, warga menduga ada 3 ekor buaya yang tinggal sungai itu.

    Berdasarkan video yang tersebar di media sosial, terlihat seekor buaya tengah berjemur di sebuah sungai.

    Hewan tersebut tampak tidak bergerak di dekat tanaman.

    Keberadaan buaya yang sedang berjemur tersebut menjadi tontonan warga.

    Ketua RT setempat, Rini Muji Rahayu mengatakan, warganya kerap melihat buaya di Sungai Wonorejo.

     Binatang tersebut semakin sering keluar ketika air sedang surut.

     “Memang biasanya buaya memanaskan badan, mulutnya dibuka terus burung datang ke giginya. Kalau surut ada sisi yang enggak ada airnya,” kata Rini, ketika dikonfirmasi, Rabu (15/1/2025).

    Rini mendapatkan informasi dari warganya bahwa buaya yang kerap terlihat di Sungai Wonorejo lebih dari satu ekor.

    Hewan itu lebih sering menampakkan diri ketika tengah berenang.

    “(Yang ada di video) itu ukurannya sekitar 1,5 meter, tapi katanya ada yang lebih besar. Buaya ini ada sekitar 3, beranak kan jadi banyak, ada mulai dari kecil sampai besar,” jelasnya.

    Rini mengkhawatirkan warga yang rumahnya berada di sekitar lokasi penemuan buaya tersebut.

    Sebab, beberapa rumah penduduk berada tepat di pinggiran Sungai Wonorejo.

    “Kalau pasang, sisi barat airnya meluber, sedangkan di sini kan anak-anak banyak, yang pertama kali tahu ada buaya itu justru anak-anak. Jadi kelihatan, sungainya itu (lebarnya) cuman 5 meter,” ujarnya.

    Oleh karena itu, Rini berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membangun pembatas antara sungai dengan rumah warga agar tidak ada buaya yang masuk ke dalam perkampungan.

    “Pinggir sungai itu sudah saya kasih lampu, jadi setiap ada tikungan itu saya pasang lampu, supaya terang jadi buayanya kelihatan. Kita swadaya sendiri pemasangan anyaman supaya enggak longsor,” tutupnya. (*)

  • Rute Baru Bus Sekolah Jakarta Gratis 2025: Simak Jalan dan Sekolah yang Dilintasi – Halaman all

    Rute Baru Bus Sekolah Jakarta Gratis 2025: Simak Jalan dan Sekolah yang Dilintasi – Halaman all

    Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta memberlakukan rute baru bus sekolah. Simak jalan dan sekolah yang dilintasi.

    Tayang: Rabu, 15 Januari 2025 20:29 WIB

    IG @dishubdkijakarta

    Rute Baru Bus Sekolah Jakarta Gratis 2025 

    TRIBUNNEWS.COM – Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta memberlakukan rute baru bus sekolah.

    Terutama untuk sekolah di kawasan Cijantung, Pekayon, Kalisari, Cibubur, Taruna Jaya dan Kelapa Dua Wetan.

    Rute baru itu adalah Zonasi 14 dengan rute Cijantung, Pekayon, Kalisari, dan Zonasi 15 dengan rute Cibubur, Taruna Jaya, Kelapa Dua Wetan. 

    Adapun waktu dan jam operasi adalah Senin hingga Jumat dengan tiga shift pelayanan, yakni:

    Shift 1 jam 05.30-07.00 WIB
    Shift 2 jam 11.00-16.00 WIB
    Shift 3 jam 16.30-18.30 WIB

    Zonasi 14 (Cijantung – Pekayon – Kalisari)

    Titik start: Jl. Kalisari Raya (depan resimen zeni kontuksi)

    Jalan Yang Dilintasi: Jl. Ra Fadhilah – Jl. H. Hasan – Jl. Kalisari Raya – Jl. Kalisari 1 – Jl. Kalisari-Jl. Kalisari Pekayon -Gg. Kong Rani Iii – Jl. Raya Bogor

    Sekolah Yang Dilintasi: SDN Cijantung 03-SMPN 103 Jakarta Timur – SDN 01 Baru Pagi – SDN 02 Baru Pagi – SMAN 39 Jakarta – SMPN 179 Jakarta – SMPN 203 Jakarta – SDN Kalisari 05 Pasar Rebo-SDN Kalisari 01 Pasar Rebo-SMA-SMK Budi Warman 2 – SMPN 184 Jakarta – SDN 09 Pekayon – SDN 10 Pekayon

    Zonasi 15 (Cibubur – Taruna Jaya – Kelapa Dua Wetan)

    Titik start: Jl. Lapangan Tembak (dekat Apartment JKT Living Star)

    Jalan Yang Dilintasi: Jl. Lapangan Tembak Cibubur – Jl. Cibubur 1-Jl. Raya Pkp – Jl. Raya Klp Dua Wetan – Jl. Jambore – Jl. Taruna Jaya – Jl. Abdulrahman – Jl. Masjid

    Sekolah Yang Dilintasi: SDN 01 Cibubur – SDN 05 Pagi Cibubur – SMP N 233 Jakarta – SMP N 287 Jakarta – SMA N 99 Jakarta – SMK N 52 Jakarta – SMK Al Wahyu-Mi Alwahyu-SMP N 147 Jakarta – SD N 02 Kelapa Dua Wetan – SD 01 Kelapa Dua Wetan – SD/SMP/SMA Pkp Islamic School -SDN 04 Cibubur – SDN 03 Cibubur

    Rute Reguler

    Rute 1 (Lap.Banteng – Galur-P.Kemerdekaan)
    Rute 2 (Pelumpang-Sunter-Kemayoran)
    Rute 3 (Gandaria-Hek-Tmii)
    Rute 4.A (Printis Kemerdekaan-Pulogadung-Bor-Pd.Kopi)
    Rute 4.B (P. Kemerdekaan-Pulogadung-Pulogebang -Pdk Kopi) Rute 5 (Kampung Melayu – Tmii – Ceger)
    Rute 6 (Ps.Minggu – Buncit – Kebayoran Ptik)
    Rute 7 (Pasar Minggu – Ranco-Lt.Agung – Ui)
    Rute 8 (Ps. Minggu – Pancoran – Manggarai)
    Rute 9 (Cilincing-Plumpang -P.Kemerdekaan)
    Rute 10 (Kampung Melayu – Lapangan Banteng) Rute 11 (Blok.M-Cileduk)
    Rute 12 (Terminal Kalideres – Gajah Mada)
    Rute 13 (Pulogadung-Pd.Bambu – Kali Malang-Cawang-Pgc)
    Rute 14 (Blok.M-Pondok Labu)
    Rute 15 (Tebet-Cipinang Muara – Pondok Kopi)
    Rute 16 (Rusun Muara Baru Pluit – Grogol)
    Rute 17 (Rusun Muara Baru Pluit-Bandengan Muara Angke (Kali Adem)) Rute 18 (Meruya-Ciledug – Meruya)
    Rute 19 (Bendungan Hilir-Kemanggisan)
    Rute 20 (Kemanggisan-Daan Mogot)
    Rute 21 (Lodan – Kota Tua – Pinangsia)
    Rute 22 (Ps. Minggu – Kebagusan – Pondok Labu)
    Rute 23 (Kembangan-Pesanggrahan – Meruya)
    Rute 24 (Kemanggisan-Kebayoran – Pondok Pinang)
    Rute 25 (Blok M-Rempoa)
    Rute 26 (Pulogadung Cilincing Via Pegangsaan Dua – Semper)
    Rute 27 (Tipar Cakung-Sukapura – Semper – Koja)
    Rute 28 (Gajahmada-Jembatan 5-Pinangsia)
    Rute 29 Disabilitas (Ypac-Kalideres)
    Rute 30 Disabilitas (Ypac-Lubang Buaya)
    Rute 31 Disabilitas (Ypac-Muara Baru)

    Rute Zonasi

    Zonasi 1 (Pondok Gede-Condet-Ranco) Zonasi 2 (Kp. Melayu-Rawamangun) Zonasi 3 (Terminal Kalideres-Kamal)
    Zonasi 4 (Kalideres-Semanan-Durikosambi) Zonasi 5 (Pulogadung-Mardani-Paseban)
    Zonasi 6 (Cawang-Ragunan)
    Zonasi 7 (Rawamangun-Manggarai-Cikini)
    Zonasi 8 (Lubang Buaya – Cipayung – Ciracas)
    Zonasi 9 (Rorotan-Marunda)
    Zonasi 10 (Rusunawa Marunda-Cilincing)
    Zonasi 11 (Rusun Kapuk Muara-Jemb. Lima-Cideng)
    Zonasi 12 (Rusun Rawabebek-Rorotan)
    Zonasi 13 (Cipedak – Serengseng Sawah-Ciganjur)
    Zonasi 14 (Cijantung – Pekayon – Kalisari)
    Zonasi 15 (Cibubur – Taruna Jaya – Kelapa Dua Wetan)

    (Tribunnews.com/Widya)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • 3 dari 5 Buaya yang Lepas dari Penangkaran di Batam Berhasil Diamankan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        14 Januari 2025

    3 dari 5 Buaya yang Lepas dari Penangkaran di Batam Berhasil Diamankan Regional 14 Januari 2025

    3 dari 5 Buaya yang Lepas dari Penangkaran di Batam Berhasil Diamankan
    Tim Redaksi
    BATAM, KOMPAS.com
    – Tiga ekor buaya dewasa berukuran 3 meter dari total lima ekor buaya yang lepas dari penangkaran di
    Pulau Bulan
    , Batam, Kepulauan Riau, pada Senin (13/1/2025) kemarin, berhasil ditangkap oleh Kepolisian Sektor (Polsek) Bulang dan Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II Batam Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.
    Dikonfirmasi melalui aplikasi pesan singkat pada Selasa (14/1/2025) pagi, Kapolsek Bulang, Iptu Adyanto Syofyan, menjelaskan bahwa penangkapan satu ekor buaya oleh pihak kepolisian ini merupakan hasil patroli bersama yang dilakukan pada Senin malam.

    Patroli malam
    yang kami lakukan kemarin berhasil mendapatkan satu dari total lima buaya yang lepas kemarin,” jelasnya.
    Adapun buaya ini diamankan di Pulau Menkada, yang berjarak 600 meter dari Pulau Bulan sebagai lokasi penangkaran bagi total 800 ekor buaya.
    Setelah diamankan, buaya ini kemudian dikembalikan kepada pihak PT Perkasa Jagat Karunia (JPK), selaku pengelola penangkaran buaya di Pulau Bulan.
    Buaya tersebut diamankan di daerah muara yang menghubungkan kedua pulau.
    Diketahui, buaya yang lepas ini berhasil diamankan saat akan mencari makan.
    “Patroli dikerahkan di kawasan muara antar kedua pulau. Kebetulan Pulau Menkada merupakan pulau kosong. Sebelum diamankan, mungkin buaya ini sedang akan berburu makan. Karena biasa di penangkaran, mereka diberi makan oleh pengelola,” ujarnya.
    Sementara itu, satu ekor buaya lain dilaporkan berhasil diamankan oleh pihak pengelola di lokasi yang tidak jauh dari penangkaran.
    Satu ekor buaya lainnya dilaporkan kembali sendiri ke kawasan penangkaran Pulau Bulan.
    Guna mencari keberadaan dua buaya lainnya, pihak kepolisian, pengelola, dan BKSDA akan kembali melakukan patroli di malam hari.
    “Karena malam biasanya buaya ini akan berburu untuk makan. Patroli ini juga untuk kenyamanan nelayan dan warga yang beraktivitas di pelabuhan antar pulau,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hujan Guyur Jakarta, Pintu Air Pasar Ikan Siaga 2 – Page 3

    Hujan Guyur Jakarta, Pintu Air Pasar Ikan Siaga 2 – Page 3

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Jakarta mencatat, setidaknya ada 5 RT atau dari 30.772 RT dan 3 ruas jalan terkena dampak. Data itu diperbaharui oleh BPBD Jakarta pada pukul 10.00 WIB, Kamis (9/1/2025).

    “BPBD mencatat genangan saat ini terjadi di 5 RT dan 3 ruas jalan,” kata Kapusdatin BPBD Jakarta Mohamad Yohan dalam keterangan tertulis, Kamis (9/12025).

    Yohan mengatakan, curah hujan juga menyebabkan Pos Sunter Hulu Waspada atau Siaga 3 pada pukul 05.00 WIB. Selain itu, kata dia, Pos Angke Hulu Waspada/Siaga 3 pada pukul 07.00 WIB.

    Terkat hal itu, menurut Yohan, BPBD Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah, juga dan berkoordinasi unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat.

    “Untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” ucap dia.

    BPBD Jakarta turut mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

    “Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” tandas Yohan.

    Adapun data wilayah terdampak sebagai berikut:

    Jakarta Barat terdapat 4 RT yang terdiri dari:

    – Kelurahan Kedaung Kali Angke

    Jumlah: 3 RT

    Ketinggian: 25 cm

    Penyebab: Curah hujan Tinggi

    – Kelurahan Kalideres

    Jumlah: 1 RT

    Ketinggian: 30 cm

    Penyebab: Curah hujan Tinggi

    Jakarta Timur terdapat 1 RT yang terdiri dari:

    – Kelurahan Rawa Terate

    Jumlah: 1 RT

    Ketinggian: 35 cm

    Penyebab: Curah hujan Tinggi

    Jalan Tergenang terdapat 3 Ruas Jalan yang terdiri dari:

    1. Jalan Strategi Raya, Kelurahan Joglo, Kecamatan Kembangan Jakarta Barat

    Ketinggian: 35 cm

    2. Jalan Bojong Raya, Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat

    Ketinggian: 10 cm

    3. Jalan Kapuk Raya GG Langgar , Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat

    Ketinggian: 20 cm

  • Penerapan Ideologi Pancasila di Era Milenial, dari Sila Pertama hingga Kelima

    Penerapan Ideologi Pancasila di Era Milenial, dari Sila Pertama hingga Kelima

    loading…

    Sejumlah warga mengunjungi Museum Pancasila Sakti pada Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya, Jakarta, Selasa (1/10/2024). FOTO/Aldhi Chandra Setiawan

    JAKARTA – Penerapan ideologi Pancasila di era milenial perlu diketahui oleh seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini penting agar identitas bangsa tidak tergerus oleh perkembangan zaman.

    Dilansir dari artikel jurnal berjudul “Penerapan Nilai Pancasila dalam Kehidupan Generasi Milenial”, generasi milenial hidup di tengah arus globalisasi. Nilai-nilai Pancasila yang seharus terpatri dalam jiwa mulai terkikis.

    Diperlukan upaya agar Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara terinternalisasi dalam jiwa generasi milenial. Salah satunya adalah dengan menerapkan Pancasila sebagai tuntunan dalam kehidupan sehari-hari.

    5 Penerapan Ideologi Pancasila pada Era Milenial

    1. Sila Pertama

    – Mempunyai satu agama dan melaksanakan peribadatan sesuai dengan agama yang diikuti serta tidak memaksa orang lain untuk masuk ke agama yang dianutnya.

    – Membuat konten positif di media sosial yang menginspirasi nilai-nilai toleransi beragama.

    – Menghindari penyebaran ujaran kebencian atau hoax yang menyerang keyakinan orang lain.

    2. Sila Kedua

    – Menghargai segala perbedaan ditengah masyarakat yang meliputi perbedaan suku, agama, dan ras.

    – Melakukan kampanye donasi online untuk membantu korban bencana.

    – Menyebarkan konten yang mempromosikan hak asasi manusia dan anti diskriminasi.

    3. Sila Ketiga

    – Harus memiliki rasa cinta pada tanah air untuk menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat.

    – Menghindari penyebaran informasi yang memicu perpecahan di media sosial.

    – Mengikuti komunitas yang mempromosikan persatuan dan keberagaman di Indonesia.

    4. Sila Keempat

    – Turut serta dalam mengawasi dan memberikan saran terhadap penyelenggaraan kedaulatan rakyat.

  • Viral Video Buaya Pura-Pura Tenggelam, Ahli Australia Ungkap Bahayanya

    Viral Video Buaya Pura-Pura Tenggelam, Ahli Australia Ungkap Bahayanya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Belakangan video buaya yang mengayunkan tangan ke permukaan air di Sungai Barito, Kalimantan, viral di internet.

    Gerakan yang dilakukan buaya tersebut mirip seperti manusia yang tenggelam dan meminta pertolongan.

    Netizen pun ramai mengomentari video viral itu dan mengasumsikan buaya itu sedang berpura-pura tenggelam untuk menangkap mangsa. Netizen menganalogikan sikap buaya itu serupa manusia yang kerap mengelabui orang lain.

    Tak cuma heboh di dalam negeri, fenomena ini juga menjadi sorotan media asing. Economic Times menuliskan bahwa buaya yang disebut pura-pura tenggelam bersifat spekulatis. Kendati demikian, buaya memang dikenal memiliki taktik cerdas untuk menangkap mangsanya.

    Economic Times memberikan contoh observasi sikap beberapa buaya yang menaruh ranting di atas kepala mereka untuk menarik perhatian burung. Saat burung mendekat, buaya akan melahapnya.

    “Penelitian baru juga menunjukkan aligator dan buaya bisa menggunakan ranting kecil untuk memancing burung yang mencari bahan-bahan membuat sarang. Fenomena ini terutama terjadi di Louisiana dan India,” tulis Economic Times, dikutip Senin (13/1/2025).

    Dijelaskan pula bahwa buaya secara luas memang tidak dikenal sebagai hewan paling cerdas. Namun, mereka memiliki strategi pertahanan yang adaptif untuk bertahan hidup.

    Laman The Africa Logistics juga membuat artikel terkait fenomena buaya pura-pura meninggal di Indonesia. Menurut penuturan warga setempat yang dikutip laman tersebut, beberapa kali buaya memang tampak tak bergerak dengan perut menghadap ke atas air, seakan-akan sudah meninggal dan tak berbahaya.

    Ketika orang-orang mendekat ke buaya, sang reptil lalu bersiap menyergap calon mangsanya dan membuat kaget. Hal ini dituturkan oleh Agus, warga desa di Kalimantan Timur.

    “Kami melihat sosok yang kami kira buaya yang telah meninggal. Teman saya melihat ke dalam air untuk mengeceknya, lalu tiba-tiba buaya berbalik dan menyerang. Mengerikan sekali,” kata Agus, dikutip dari The Africa Logistics.

    Pakar biologi margasatwa, Andi Pranoto, mengatakan, “Buaya adalah predator yang oportunis dan mampu belajar serta beradaptasi dalam meningkatkan strategi berburu mangsa.”

    Sementara itu, peneliti dari Charles Darwin University, Brandon Sideleau, mengatakan bahwa buaya yang meniru manusia untuk memancing mangsa ke dalam air adalah hal yang tidak masuk akal.

    Ia mengakui bahwa sikap buaya mengayun-ayunkan tangan ke permukaan air merupakan hal di luar kebiasaan. Namun, ia mengatakan perlu penelitian lebih lanjut untuk menyimpulkan penyebab gimik tersebut dilakukan oleh buaya.

    Sideleau mengatakan video viral yang beredar dengan narasi “buaya pura-pura tenggelam” adalah sebuah misinformasi yang berbahaya.

    “Misinformasi lainnya bisa lebih berbahaya jika masyarakat menyarankan strategi pengelolaan yang berpotensi merugikan populasi buaya atau berbahaya bagi populasi manusia,” ia menuturkan.

    Menurut asumsi awalnya, kemungkinan buaya tersebut memiliki mangsa di dalam mulutnya. Sebab, ia pernah melihat sebelumnya buaya di perairan asin seperti memutar-mutar badan dan memperlihatkan tangan mereka di atas air ketika ada makanan di rahang mereka.

    “Itu adalah perkiraan saya. Bisa saja juga ini ada hubungannya dengan neurologis, tetapi perkiraan saya itu adalah mangsa [di dalam mulut buaya],” kata dia, dikutip dari Ladbible.

    (dem/dem)

  • Bocah 5 Tahun di Bangka Tewas Diterkam Buaya di Kolong Bekas Galian Tambang

    Bocah 5 Tahun di Bangka Tewas Diterkam Buaya di Kolong Bekas Galian Tambang

    Pangkalpinang, Beritasatu.com – Caca, bocah berusia 5 tahun yang hilang diterkam buaya di Desa Bukit Layang, Kabupaten Bangka, Bangka Belitung, akhirnya ditemukan. Tragisnya, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

    Komandan Tim Basarnas Pangkalpinang Imam Muchksyadat mengatakan, korban ditemukan pada pagi hari tidak jauh dari lokasi kejadian.

    “Tubuh korban berhasil ditemukan oleh Tim SAR Gabungan dalam keadaan mengapung pada pukul 05.20 WIB, tidak jauh dari lokasi kejadian tempat korban diterkam predator buas tersebut sebelumnya,” ujar Imam kepada Beritasatu.com, Minggu (12/1/2024).

    Imam menambahkan, Tim SAR Gabungan segera mengevakuasi korban ke rumah duka keluarga yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian.

    “Selanjutnya, tim segera mengevakuasi korban ke rumah duka,” jelasnya.

    Sebelumnya, pada Sabtu (11/1/2025), Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang menerima informasi mengenai peristiwa hilangnya seorang anak yang diterkam buaya di Desa Bukit Layang, Kabupaten Bangka.

    Kejadian bermula ketika korban, Caca (5), pada pukul 09.30 WIB sedang mandi di kolong bekas tambang yang tidak jauh dari rumahnya bersama ayah dan ibunya.

    Saat korban baru saja akan masuk ke air, seekor buaya tiba-tiba menerkam dan menyeretnya ke dalam air.

    Orang tua korban yang menyaksikan kejadian bocah diterkam buaya itu langsung melaporkannya kepada kepala dusun setempat dan berusaha melakukan pencarian, hingga menghubungi Kantor SAR Pangkalpinang untuk meminta bantuan.

  • Warga Karangrejek Resah, Dinkes Diminta segera Tangani Wabah Chikungunya

    Warga Karangrejek Resah, Dinkes Diminta segera Tangani Wabah Chikungunya

    Liputan6.com, Gunungkidul – Berita mengenai wabah Chikungunya di Padukuhan Karangrejek, Kalurahan Karangrejek, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan. Sejak pertengahan Desember 2024 hingga awal Januari 2025, lebih dari 40 warga setempat terjangkit penyakit ini.

    Informasi yang berhasil dihimpun menunjukkan bahwa wabah Chikungunya telah menyebar di beberapa RT, yaitu RT 01, RT 02, RT 04, dan RT 05. Setiap rumah yang terjangkit melaporkan antara 2 hingga 3 orang mengalami gejala serupa, seperti ngilu di bagian persendian tulang.

    Menurut Ketua RT 01, Bari, ada yang sembuh dalam waktu seminggu, namun ada juga yang harus menunggu hingga dua minggu. “Macem-macem pokoknya, hampir merata, giliran yang kena,” ungkapnya saat kegiatan fogging di wilayah tersebut.

    Sebagai langkah pencegahan, warga secara rutin menggelar kerja bakti untuk membersihkan lingkungan demi menghambat perkembangbiakan nyamuk. Selain itu, mereka juga sepakat untuk melakukan fogging (pengasapan) secara swadaya, meskipun harus merogoh kas RT hingga jutaan rupiah.

    “Fogging kali ini terpaksa dilakukan lantaran wabah Chikungunya di wilayah setempat seolah luput dari perhatian pemerintah,” jelas Bari.

    Warga setempat merasa kecewa karena hingga saat ini, dinas terkait belum memberikan respons. “Setahu kami, petugas kesehatan belum ada yang datang ke sini. Padahal ini sudah gayeng sejak Desember 2024 sampai sekarang. Beritanya juga sudah sampai kemana-mana,” tegas Pak RT.

    Kekhawatiran warga semakin meningkat, karena jika wabah ini tidak mendapat perhatian dari dinas terkait, dikhawatirkan akan menimbulkan korban yang lebih banyak.

    Menanggapi situasi ini, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, memberikan data terbaru mengenai penyebaran penyakit Chikungunya. “Di Paliyan, terdapat 64 kasus suspek (KSS) dengan 4 kasus positif serologi. Sementara itu, di Semanu, 13 KSS hasil pemeriksaan serologi semuanya negatif,” ungkap Ismono.

    Ia juga menjelaskan bahwa tim Dinas Kesehatan dan tim puskesmas sedang melakukan pengecekan lokasi untuk melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) guna menentukan potensi penularan. “Hasil dari penyelidikan ini akan menentukan apakah perlu dilakukan fogging. Jika diperlukan, fogging akan difokuskan pada area dengan radius 100 meter dari kasus yang terkonfirmasi,” tambahnya.

    Ismono menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat mengenai kebersihan lingkungan dan pelayanan kesehatan sesuai regulasi. “Kami mengimbau warga untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan dan melaporkan jika ada kasus baru agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat,” tutupnya.

     

    Menyadap Nipah di Segara Anakan Cilacap, Tempat Buaya Muara Bersarang

  • 1
                    
                        Mandi di Kolam Bekas Tambang bersama Orang Tua, Bocah Perempuan Diterkam Buaya
                        Regional

    1 Mandi di Kolam Bekas Tambang bersama Orang Tua, Bocah Perempuan Diterkam Buaya Regional

    Mandi di Kolam Bekas Tambang bersama Orang Tua, Bocah Perempuan Diterkam Buaya
    Tim Redaksi
    BANGKA, KOMPAS.com –
    Seorang anak perempuan berusia lima tahun bernama Caca dilaporkan hilang setelah
    diterkam buaya
    di
    kolam bekas tambang
    di Desa Bukit Layang, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, pada Sabtu (11/1/2025).
    Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, menjelaskan bahwa kejadian tersebut bermula sekitar pukul 09.30 WIB saat Caca sedang mandi bersama orang tuanya.
    “Caca disambar buaya di depan orang tuanya. Ketika itu, sang anak baru saja masuk ke dalam air dan tiba-tiba ada buaya yang datang menerkam,” ungkap Oka.
    Oka menambahkan bahwa Caca diseret ke dalam air setelah diterkam buaya. Orang tuanya berusaha mencari, namun upaya tersebut belum berhasil.
    “Akhirnya, mereka melaporkan kejadian ini kepada petugas,” jelasnya.
    Setelah menerima informasi, Kantor SAR Pangkalpinang segera memberangkatkan satu tim rescue menuju lokasi kejadian di Bukit Layang.
    Tim SAR gabungan yang terdiri dari Kansar Pkp, TNI AL, Satpolair Polres Bangka, BPBD Bangka, dan Laskar Sekaban melakukan pencarian menggunakan rubber boat.
    Tim juga dilengkapi dengan alat pendeteksi predator air yang disebut CAPE (Crocodile Attack Protection Equipment).
    “Semoga upaya pencarian hari ini dapat membuahkan hasil,” harap Oka.
    Pencarian Caca terus dilakukan dengan harapan dapat menemukan anak tersebut secepatnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bocah 2 Tahun Tewas Tertemper KRL di Jakbar Saat Ibu Asik Ngobrol

    Bocah 2 Tahun Tewas Tertemper KRL di Jakbar Saat Ibu Asik Ngobrol

    Jakarta

    Seorang bocah berinisial APR (2) terserempet kereta rel listrik (KRL) di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat. Korban meninggal dunia di lokasi kejadian.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan peristiwa terjadi pada Jumat (10/1) siang. Korban saat itu dibawa ibunya bermain ke rumah neneknya yang berdekatan dengan rel kereta.

    Ibu korban saat itu tengah asik mengobrol bersama saksi lainnya. Tanpa disadari, korban kemudian berjalan mendekati rel hingga akhirnya tertabrak KRL.

    “Saat ibu korban sedang asik mengobrol dengan temannya, tanpa disadari korban keluar rumah untuk bermain. Kemudian ibu korban mendapat informasi bahwa korban terserempet kereta commuter line dari arah Taman Kota menuju Tangerang,” kata Ade Ary kepada wartawan, Sabtu (11/1/2025).

    Korban meninggal dunia di lokasi kejadian lantaran mengalami luka cukup serius di bagian kepala. Orang tua korban menolak untuk dilakukan autopsi lebih lanjut.

    “Korban mengalami luka di kepala bagian belakang sisi sebelah kanan. Orang tua korban membuat surat pernyataan agar korban tidak dilakukan proses autopsi. Selanjutnya korban dimakamkan di TPU Bojong Rawa Buaya pada jam 16.00 WIB,” pungkasnya.

    (wnv/mea)