Hewan: buaya

  • Warga berharap Cek Kesehatan Gratis diperluas tidak hanya di Puskesmas

    Warga berharap Cek Kesehatan Gratis diperluas tidak hanya di Puskesmas

    Kalau bisa diperluas, jangan hanya di Puskesmas karena akan membludak

    Jakarta (ANTARA) – Warga Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, berharap Program Cek Kesehatan Gratis diperluas tidak hanya di Puskesmas, tetapi juga di fasilitas kesehatan lainnya agar semakin mudah di akses warga dan tidak terjadi antrean panjang.

    “Ini kan perdana ya, saya cek cuma bisa di Puskesmas Cengkareng khusus warga Cengkareng,” kata warga asal Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, bernama Setiawan (40) saat tengah mengantre di Puskesmas Cengkareng, Senin.

    Dia berharap semakin banyak fasilitas kesehatan yang bisa diakses warga yg untuk melakukan pengecekan kesehatan secara gratis. “Kalau bisa diperluas, jangan hanya di Puskesmas karena akan membludak,” katanya.

    Dia berharap Cek Kesehatan Gratis tersebut diperluas termasuk hingga di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) atau rumah sakit swasta. “Atau mungkin kerja sama dengan rumah sakit lain juga,” ujar Setiawan.

    Setiawan mendaftarkan untuk Cek Kesehatan Gratis (CKG) melalui aplikasi SATUSEHAT. Ia mengapresiasi program tersebut baik untuk masyarakat.

    “Sejauh ini rutin cek kesehatan setahun sekali supaya kondisi kesehatannya tetap terjaga aja,” ungkap Setiawan.

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan seluruh puskesmas siap untuk menggelar Program CKG yang mulai dilaksanakan pada hari ini di seluruh wilayah Indonesia.

    Kesiapan tersebut meliputi kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM), infrastruktur Puskesmas, reagen (senyawa yang dipakai dalam reaksi kimia, biasa dipakai untuk mengetes darah) dan alat-alat kesehatan.

    Sebanyak 10.200 Puskesmas telah siap melaksanakan Program CKG di seluruh Indonesia.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kumpulan Buaya Bersarang di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, Reptil Mutan?

    Kumpulan Buaya Bersarang di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, Reptil Mutan?

    Jakarta

    Bersembunyi di kanal pendingin pembangkit listrik tenaga nuklir Florida, Amerika Serikat (AS), populasi buaya Amerika yang tidak biasa telah bermukim dan terus berkembang biak.

    Jangan takut dulu, buaya-buaya itu bukan makhluk mutan radioaktif yang punya kekuatan super dan dan bisa bersinar. Faktanya, habitat buatan tersebut telah membantu memulihkan populasi spesies yang terancam punah tersebut.

    Dikutip dari IFL Science, pembangunan Turkey Point Nuclear Generating Station (Stasiun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Turkey Point) dimulai pada 1960-an di habitat lahan basah Florida Selatan. Stasiun ini memiliki sistem kanal pendingin cukup rumit yang mengeluarkan panas dari unit nuklir dan menempati lahan seluas 6.800 hektar.

    Selama beberapa dekade, beberapa buaya penghuni wilayah tersebut telah memanfaatkan sistem kanal tersebut untuk hidup, bereproduksi, dan bangkit kembali dari ambang kepunahan lokal.

    Buaya pertama kali dilaporkan muncul di Turkey Point pada 1976. Sejak saat itu, operator pembangkit listrik Florida Power and Lights telah menandai ada lebih dari 8.000 bayi buaya. Menurut perkiraan mereka, pada 2022 kanal pembangkit nuklir itu mencatat rekor dengan keberadaan 33 sarang buaya. Di sana juga, tercatat jumlah bayi buaya hidup dan dilepaskan tertinggi ketiga, yakni sebanyak 512.

    Sebenarnya ini merupakan berita bagus bagi reptil tersebut, karena mereka merupakan spesies rentan yang berasal dari Florida Selatan dan sebagian Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Karibia.

    Buaya Amerika dapat mencapai panjang hingga 6 meter, meskipun jarang ditemukan yang lebih besar dari 4,2 meter di alam liar. Buaya ini mirip dengan aligator Amerika, tetapi dapat dibedakan dari sisiknya yang lebih tipis dan moncongnya yang lebih berbentuk segitiga.

    Buaya-buaya ini berkembang biak di Turkey Point karena beberapa alasan, ketinggian airnya yang konstan mengurangi risiko sarang kebanjiran, ditambah lagi buaya ini relatif bebas dari gangguan manusia dan pemangsaan oleh hewan lain.

    Bisakah kalian menebak, di mana buaya bersarang di sekitar Turkey Point Nuclear Generating Station? Foto: Felix Mizioznikov via IFL Science

    “Ini adalah tempat perlindungan bagi mereka, di sini aman. Ini adalah salah satu area bersarang paling padat di Florida dan Amerika Serikat,” kata Mike Lloret, ahli biologi yang dipekerjakan oleh Florida Power and Lights, dalam wawancara dengan CBS News pada 2024.

    Namun, ini bukanlah tempat perlindungan yang sempurna. Pada 2019, US Fish and Wildlife Service menemukan bahwa kualitas air yang buruk di sistem kanal tersebut membahayakan buaya dan habitatnya, yang menyebabkan peringatan keras dari Center for Biological Diversity.

    Salah satu masalah besar adalah peningkatan salinitas air secara tiba-tiba pada pertengahan 2010-an, yang menyebabkan runtuhnya tanaman lamun dan alga. Perubahan tersebut mengirimkan riak ke rantai makanan, yang mengakibatkan beberapa buaya kelaparan dan jumlah populasi menurun.

    Meskipun menghadapi tantangan ini, buaya Amerika di Turkey Point tampaknya masih lebih baik dibandingkan buaya yang hidup di tempat lain di alam, yang terus berjuang melawan perburuan, polusi, dan hilangnya habitat.

    “Para betina datang untuk bersarang, jantan datang mengejar betina, kemudian keturunan yang lahir di sini akan membesarkan diri di sini. Kami memiliki area bersarang yang terisolasi sempurna yang menghilang di area yang lebih alami,” kata Lloret.

    (rns/asj)

  • Cari Ibu yang Hilang Diterkam Buaya, Seorang Anak di Sumba Barat Malah Ikut jadi Korban

    Cari Ibu yang Hilang Diterkam Buaya, Seorang Anak di Sumba Barat Malah Ikut jadi Korban

    Pencarian pun terus dilakukan hingga Rabu malam. Tokoh-tokoh adat suku kemudian menggelar ritual adat agar korban bisa ditemukan.

    Nahas bagi anak korban, Blasius Lomi (37). Saat sedang berupaya mencari ibunya, ia tiba-tiba diterkam buaya dan menyeretnya ke tengah sungai.

    Warga tak bisa berbuat apa-apa lantaran buaya yang menerkam Blasius langsung menghilang.

    Keesokan harinya, Kamis, 6 Februari 2025 sekira pukul 11.00 Wita, korban Blasius Lomi berhasil ditemuka dalam keadaan meninggal dunia.

    Di tubuhnya terdapat luka cakar dan robek sekitar telinga kanan dan dada kiri.Jenazah korban Blasius Lomi pun langsung dibawa ke rumah orang tuanya untuk disemayamkan. Sedangkan korban Albina Doki hingga saat ini belum ditemukan .

    “Korban Albina Doki belum ditemukan dan proses pencarian masih berlanjut hingga saat ini,” ujarnya.

    Ia menghimbau keluarga dan warga agar selalu waspada saat proses pencarian demi mencegah adanya korban baru.

  • 198 Warga Mengungsi di Musala dan Rusunawa, Lokasi Ini Sudah Surut

    198 Warga Mengungsi di Musala dan Rusunawa, Lokasi Ini Sudah Surut

    PIKIRAN RAKYAT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat 198 warga mengungsi di musala dan rusunawa terdekat akibat banjir di Jakarta Barat hingga Sabtu, 8 Februari 2025 pukul 14.00 WIB.

    Data ratusan warga yang mengungsi karena banjir tersebut dikonfirmasi oleh Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji.

    “Ratusan pengungsi berada di enam lokasi,” kata Isnawa di Jakarta pada Sabtu, 8 Februari 2025 seperti dilansir dari laman Antara.

    Lokasi Banjir di Jakarta Barat

    Ia merinci 6 lokasi banjir di Masjid Shofatul Ummah, Pegadungan, Kalideres (10 kepala keluarga/40 warga), serta Rusunawa V RT 15/RW 3, Tegal Alur, Kalideres (3 KK/11 orang).

    Musholla Al Hidayah RW 3, Tegal Alur, Kalideres (6 KK/30 orang), RPTRA Alur Anggrek RT 8/RW 4, Tegal Alur, Kalideres (18 KK/41 warga) serta Musholla Al Mukhlisin, RT 2/ RW 4, Tegal Alur, Kalideres (9 KK/36 jiwa).

    “Lalu, Musholla Nurul Mu’min RW 10, Cengkareng Barat, Cengkareng dengan 10 KK/40 jiwa,” ujar Isnawa menambahkan.

    Sementara itu, bantuan yang diberikan di antaranya 40 kotak makanan siap saji serta 4 dus air mineral.

    BPBD DKI mencatat banjir di Jakarta Barat masih melanda di 20 RT dan 3 ruas jalan hingga pukul 14.00 WIB.

    Sebanyak 20 RT ini berada di Jakarta Barat yakni Kedaung Kaliangke (7 RT), 6 RT di Tegal Alur, 3 di Pegadungan, Kapuk (1), Cengkareng Barat (1), dan Cengkareng Timur (2).

    Penyebab Banjir di Jakarta Barat

    Penyebab banjir dengan ketinggian air 30 sampai dengan 100 cm tersebut adalah curah hujan yang tinggi.

    Sebanyak 3 ruas jalan tergenang di Jalan Tanjung Duren Raya, RT 12/RW 2 dan Tanjung Duren Utara, Jakarta Barat dengan ketinggian 30 cm.

    Jalan Benda Raya RT 2/RW 1, Kamal, Jakarta Barat dengan ketinggian 25 cm, serta Jalan Bumi Cengkareng Indah (Rusun BCI), Cengkareng Timur, Jakarta Barat setinggi 60 cm.

    “Banjir yang sudah surut yakni Rawa Buaya satu RT dan Jelambar satu RT,” ucapnya.

    Air juga sudah surut di Jalan Perumahan Green Garden RW 4 (McD), Kedoya Utara (Jakarta Barat), jalan bawah tanah (underpass) Matraman, Kenari (Jakarta Pusat) serta Jalan Prof. Latumenten RT 7/RW 4, Jelambar (Jakarta Barat).***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Ratusan warga mengungsi di mushalla dan rusunawa akibat banjir

    Ratusan warga mengungsi di mushalla dan rusunawa akibat banjir

    Ilustrasi – Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Wijaya Timur, Petogogan, Jakarta, Sabtu (20/2/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/hp.

    Ratusan warga mengungsi di mushalla dan rusunawa akibat banjir
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 08 Februari 2025 – 18:15 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat hingga Sabtu pukul 14.00 WIB sebanyak 198 jiwa mengungsi di mushalla dan rusunawa terdekat akibat banjir di Jakarta.

    “Ratusan pengungsi berada di enam lokasi,” kata Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Sabtu.

    Isnawa merinci enam lokasi itu yakni Masjid Shofatul Ummah, Pegadungan, Kalideres (10 kepala keluarga/40 jiwa) dan Rusunawa V RT 15/RW 03, Tegal Alur, Kalideres (3 KK/11 jiwa).

    Mushalla Al Hidayah RW 03, Tegal Alur, Kalideres (6 KK/30 jiwa), RPTRA Alur Anggrek RT 08/RW 04, Tegal Alur, Kalideres (18 KK/41 jiwa), dan musholla Al Mukhlisin, RT 02/ RW 04, Tegal Alur, Kalideres (9 KK/36 jiwa).

    “Lalu, Mushalla Nurul Mu’min RW 10, Cengkareng Barat, Cengkareng dengan 10 KK/40 jiwa,” ujarnya.

    Adapun bantuan yang diberikan yakni 40 kotak makanan siap saji dan empat dus air mineral.

    Hingga pukul 14.00 WIB, BPBD DKI mencatat banjir masih melanda di 20 RT dan tiga ruas jalan.

    Sebanyak 20 RT itu berada di Jakarta Barat yakni Kedaung Kaliangke (tujuh RT), Tegal Alur (enam RT), Pegadungan (tiga RT), Kapuk (satu RT), Cengkareng Barat (satu RT) dan Cengkareng Timur (dua RT).

    Penyebab banjir dengan ketinggian air 30 hingga 100 sentimeter (cm) yakni curah hujan tinggi.

    Kemudian, tiga ruas jalan yang tergenang yakni Jalan Tanjung Duren Raya, RT 012/RW 02, Tanjung Duren Utara, Jakarta Barat dengan ketinggian air 30 cm.

    Lalu, Jalan Benda Raya RT 02/RW 01, Kamal, Jakarta Barat dengan ketinggian air 25 cm dan Jalan Bumi Cengkareng Indah (Rusun BCI), Cengkareng Timur, Jakarta Barat dengan ketinggian air 60 cm.

    “Banjir yang sudah surut yakni Rawa Buaya satu RT dan Jelambar satu RT,” ujarnya.

    Kemudian, jalan banjir yang sudah surut yakni Jalan Perumahan Green Garden RW 04 (McD), Kedoya Utara (Jakarta Barat), jalan bawah tanah (underpass) Matraman, Kenari (Jakarta Pusat), dan Jalan Prof. Latumenten RT 07/RW 04, Jelambar (Jakarta Barat).

    Sumber : Antara

  • Jakarta Diguyur Hujan Sejak Malam Tadi, 16 RT dan 4 Jalan Banjir

    Jakarta Diguyur Hujan Sejak Malam Tadi, 16 RT dan 4 Jalan Banjir

    JAKARTA – Hujan lebat terjadi di wilayah Jakarta sejak Jumat, 7 Februari, malam. Sehingga, menyebabkan banjir di 16 RT dan empat ruas jalan.

    Kondisi tersebut merujuk pada data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta per 8 Februari 2025, pukul 09.00 WIB.

    “BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 16 RT dan 4 ruas jalan,” ujar Kepala Pusat Data Informasi (Pusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan, Sabtu 8 Februari.

    Rinciannya, 7 RT di Kelurahan Kedaung Kaliangke, 5 RT di Kelurahan Tegal Alur, 1 RT di Kelurahan Rawa Buaya, 1 RT di Kelurahan Pegadungan, 1 RT di Kelurahan Jelambar, dan 1 RT di Kelurahan Kapuk. Ketinggian air di seluruh wilayah yang terdampak banjir tersebut sekitar 30 sentimeter hingga 1 meter.

    Sementara untuk ruas jalan yang tergenang yakni Jalan Perumahan Green Garden RW. 04 (MCD), Kelurahan Kedoya Utara, Jakarta Barat dengan ketinggian air 10 sentimeter; Jalan Tanjung Duren Raya, RT 012 RW 02, Kelurahan Tanjung Duren Utara, Jakarta Barat dengan ketinggian air 30 sentimeter.

    Kemudian, Jalan Benda Raya RT 002 RW 01, Kelurahan Kamal, Jakarta Barat dengan ketinggian air 25 sentimeter; dan Jalan Bumi Cengkareng Indah (Rusun BCI), Kelurahan Cengkareng Timur dengan ketinggian air 80 sentimeter.

    “Upaya penanganan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata Yohan.

  • 11 RT dan empat ruas jalan di Jakarta masih banjir

    11 RT dan empat ruas jalan di Jakarta masih banjir

    Sejumlah warga menggunakan payung saat turun hujan di kawasan Sudirman, Jakarta. ANTARA FOTO/Idlan Dziqri Mahmudi.

    BPBD: 11 RT dan empat ruas jalan di Jakarta masih banjir
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 08 Februari 2025 – 10:00 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mengatakan sebanyak 11 rukun tetangga (RT) dan empat ruas jalan di wilayah Jakarta masih banjir pada Sabtu pagi.

    “Kami mencatat saat ini banjir terjadi di 11 RT dan empat ruas jalan,” kata Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Sabtu.

    Isnawa mengatakan 11 RT itu berada di Jakarta Barat dengan rincian tiga RT di Kedaung Kaliangke, empat RT di Tegal Alur, satu RT di Rawa Buaya, satu RT Pegadungan, satu RT Jelembar dan satu RT Kapuk.

    Ia menyebut, ketinggian air mencapai 30 hingga 100 sentimeter (cm) karena curah hujan tinggi pada Sabtu pagi mulai pukul 07.00 WIB.

    “Situasi masih banjir dan pengungsi nihil,” ujarnya.

    Kemudian, empat ruas jalan yang banjir yakni Jalan Perumahan Green Garden RW 04 (McD), Kel. Kedoya Utara, Jakarta Barat dengan ketinggian air 10 cm dan Jalan Tanjung Duren Raya, RT 012/RW 02, Tanjung Duren Utara, Jakarta Barat dengan ketinggian air 30 cm.

    Lalu, Jalan Benda Raya RT 002/RW 01, Kamal, Jakarta Barat dengan ketinggian air 15 cm dan Jalan Bumi Cengkareng Indah (Rusun BCI), Cengkareng Timur dengan ketinggian air 80 cm.

    “Kini jalan tergenang yang sudah surut yakni Jalan Letjen S. Parman No.1, RT06/RW16, Tomang, Jakarta Barat,” ujarnya.

    Guna mengantisipasi banjir akibat fenomena tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama lembaga terkait, terus berupaya bisa memprediksi cuaca dengan akurat dan menentukan strategi pelaksanaan operasi modifikasi cuaca (OMC).

    Operasi ini diharapkan dapat mereduksi potensi pertumbuhan awan yang menyebabkan hujan lebat dan banjir.

    Namun, pelaksanaan modifikasi cuaca juga tak dipungkiri bisa berdampak negatif lantaran operasi ini bisa memicu pembentukan pita hujan yang terjadi lebih cepat atau bahkan bisa memicu garis badai yang jauh dari lokasi OMC.

    Sumber : Antara

  • BPBD Jakarta Laporkan 16 RT dan 4 Ruas Jalan Tergenang Banjir Hari Ini – Halaman all

    BPBD Jakarta Laporkan 16 RT dan 4 Ruas Jalan Tergenang Banjir Hari Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hujan dengan intensitas cukup tinggi menyebabkan sejumlah lokasi di wilayah Jakarta terendam banjir pada Sabtu (9/2/2025).

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat setidaknya ada belasan RT dan 4 ruas jalan yang tergenang air.

    “BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 16 RT dan 4 ruas jalan,” kata kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan dalam keterangannya, Sabtu.

    Yohan merinci dari 16 RT yang terendam terbagi di beberapa wilayah di Jakarta Barat yakni Kelurahan Kedaung Kaliangke sebanyak 7 RT, Kelurahan Tegal Alur 5 RT, Kelurahan Rawa Buaya 1 RT.

    Selanjutnya, Kelurahan Pegadungan 1 RT,  Kelurahan Jelambar 1 RT dan Kelurahan Kapuk 1 RT.

    “Ketinggian 30 sampai dengan 100 centimeter, penyebabnya curah hujan tinggi,” ungkapnya.

    Selain itu, empat ruas jalan yang terendam yakni Jalan Tanjung Duren Raya, Rt. 012 Rw. 02, Kel. Tanjung Duren Utara , Jakarta Barat dengan ketinggian 30 cm, Jalan Benda Raya Rt 002 Rw 01, Kel. Kamal, Jakarta Barat dengan ketinggian 25 cm.

    Kemudian, Jalan Bumi Cengkareng Indah (Rusun BCI), Kel.Cengkareng Timur, Jakarta Barat dengan ketinggian 60 cm dan Jalan Prof Latumenten (Turunan Flyover) RT 07/RW 04, Kel. Jelambar, Jakarta Barat dengan ketinggian 20 cm.

    “BPBD DKI Jakarta masih mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” ucapnya.

    Selain itu, Yohan juga meminta kepada masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati terkait potensi genangan.

  • Pria Tewas Diterkam Buaya di Morowali Utara saat Hendak Cuci Tangan

    Pria Tewas Diterkam Buaya di Morowali Utara saat Hendak Cuci Tangan

    Jakarta

    Pria bernama Andika Lakoro (32) di Kabupaten Morowali Utara (Morut), Sulawesi Tengah (Sulteng), hilang usai diterkam buaya di rawa ditemukan dalam kondisi tewas. Korban ditemukan sekitar 150 meter dari lokasi kejadian.

    “Korban ditemukan tim SAR gabungan dalam keadaan meninggal dunia dengan jarak 150 meter,” ujar Kepala Kantor Basarnas Palu, Muh Rizal, dilansir detikSulsel, Jumat (7/2/2025).

    Korban ditemukan di aliran rawa Desa Bunta, Kecamatan Petasia, pada Jumat (7/2) sekitar pukul 13.05 Wita. Korban ditemukan setelah tim SAR menyisir aliran sungai dan rawa sekitar lokasi kejadian.

    Jasad korban mengalami sejumlah luka. Korban selanjutnya dievakuasi ke rumah sakit RSUD Kolonodale dan selanjutnya diserahkan ke pihak keluarga.

    Andika diketahui diterkam buaya saat sedang cuci tangan di rawa Desa Bunta, Kecamatan Petasia pada Kamis (6/2) sekitar pukul 01.00 Wita. Kejadian berawal saat korban bersama 3 temannya mencari besi tua di sekitar rawa.

    “Dan korban saat itu hendak mencuci tangan dan tiba-tiba diterkam seekor buaya,” kata Kepala Kantor Basarnas Palu, Muh Rizal, kepada wartawan, Kamis (6/2).

    Baca selengkapnya di sini.

    (rfs/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • BPOLBF: Daya tarik Desa Warloka Pesisir potensial dukung Labuan Bajo

    BPOLBF: Daya tarik Desa Warloka Pesisir potensial dukung Labuan Bajo

    selain menikmati keindahan alam Desa Warloka Pesisir juga memiliki pasar barter, dimana pengunjung dapat menyaksikan tradisi lokal masyarakat setempat di pasar tradisional yang menerapkan sistem barter atau kegiatan menukar barang dengan barang sebag

    Labuan Bajo (ANTARA) – Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Frans Teguh mengatakan daya tarik wisata di Desa Warloka Pesisir dinilai sangat potensial menopang dan mendukung pertumbuhan pariwisata di destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Labuan Bajo.

    “Keberadaan Desa Warloka ini melengkapi daya tarik wisata Labuan Bajo yang ada di darat, sehingga selain berkunjung ke Taman Nasional Komodo dan menjelajahi pulau, wisatawan jadi punya alternatif destinasi yang bisa dikunjungi di darat,” katanya dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Rabu malam.

    Ia menambahkan wilayah pesisir Labuan Bajo merupakan salah salah satu daya tarik yang dapat dinikmati wisatawan, terutama aktivitas masyarakat pesisir dengan budaya kesehariannya. Salah satunya adalah Desa Warloka Pesisir. Desa ini terletak di pesisir Teluk Warloka, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

    Ia menjelaskan destinasi wisata di Desa Warloka Pesisir juga berpotensi meningkatkan ekonomi lokal melalui peluang usaha bagi masyarakat yang ada di Desa Warloka dan memperkuat pertumbuhan pariwisata Labuan Bajo yang berkelanjutan.

    Sementara itu, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Warloka Pesisir Irfan Bin Sulaiman mengatakan terdapat berbagai aktivitas yang bisa dilakukan para pengunjung saat bertandang ke itu seperti menikmati pesona alamnya hingga melakukan aktivitas seperti berkemah.

    Para pengunjung dapat menjelajahi hutan mangrove dan menikmati keindahan Bukit Kenangan, yang menyajikan panorama laut biru dengan hamparan pulau-pulau kecil dan dari Bukit Kenangan, pengunjung juga dapat melakukan camping dengan pemandangan sunset dan sunrise yang menakjubkan.

    “Selain itu, tersedia anjungan bagi wisatawan untuk menikmati keindahan Selat Molo serta lanskap Warloka Pesisir dan dari Bukit Warloka, pengunjung juga dapat melihat pemandangan Pulau Rinca yang terkenal sebagai habitat Komodo,” katanya.

    Lebih lanjut, Irfan menjelaskan bahwa selain menikmati keindahan alam Desa Warloka Pesisir juga memiliki pasar barter, dimana pengunjung dapat menyaksikan tradisi lokal masyarakat setempat di pasar tradisional yang menerapkan sistem barter atau kegiatan menukar barang dengan barang sebagai sistem transaksinya.

    Pasar barter itu, kata dia, dibuka setiap hari Selasa pukul 06.00 Wita hingga pukul 08.00 Wita. Desa Warloka Pesisir juga memiliki hasil UMKM dari warga berupa sambal khas yang dipadukan dengan olahan hasil tangkapan nelayan lokal, seperti sambal ikan asap, abon ikan buaya atau ikan gabus, serta cumi asap.

    “Selain itu, terdapat pula budidaya kepiting di Desa Warloka Pesisir,” ujarnya.

    Daya tarik lainnya di Desa Warloka Pesisir adalah adalah Situs Batu Meja yang merupakan peninggalan megalitik yang dipercaya sebagai pintu masuk nenek moyang orang Manggarai ke daratan Flores, serta menjadi bagian penting dari warisan budaya setempat.

    Berdasarkan catatan Pokdarwis Desa Warloka Pesisir, sejak Desember 2024 hingga Januari 2025, tercatat sebanyak 2.000 orang yang mengunjungi Desa Warloka Pesisir. Beberapa spot yang dikunjungi seperti Bukit Kenangan, Hutan Manggrove, dan Anjungan Selfie.

    Pewarta: Gecio Viana
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025