Hewan: buaya

  • Warga Filipina Kembali Gelar Demo soal Proyek Pengendalian Banjir Fiktif

    Warga Filipina Kembali Gelar Demo soal Proyek Pengendalian Banjir Fiktif

    Jakarta

    Ribuan orang massa menggelar aksi unjuk rasa di ibu kota Filipina. Massa menuntut pertanggungjawaban atas skandal infrastruktur bernilai miliaran dolar yang telah menyebabkan banyak pejabat, anggota parlemen, dan pemilik perusahaan konstruksi dituduh melakukan korupsi.

    Kemarahan atas apa yang disebut proyek pengendalian banjir fiktif telah meningkat selama berbulan-bulan di negara kepulauan berpenduduk 116 juta jiwa tersebut. Di mana sebelumnya seluruh kota sempat telah tertimbun banjir yang dipicu topan dahsyat dalam beberapa bulan terakhir.

    “Tangkap mereka di penjara sekarang!”, ujar para pendemo saat meneriakkan yel-yel saat berbaris di sepanjang jalan raya Manila yang dikenal sebagai EDSA, lokasi Gerakan Kekuatan Rakyat yang membantu menggulingkan ayah Marcos dari kekuasaan pada tahun 1986.

    Massa demonstran yang berkumpul di Taman Luneta, Manila, tak jauh dari istana presiden, membawa spanduk berbentuk buaya yang menyerukan diakhirinya korupsi sistemik.

    “Ada orang-orang yang meninggal dunia karena korupsi yang terjadi,” ujar Jessie Wanaluvmi J, seorang penari drag berusia 20 tahun, kepada AFP sebelum penampilannya yang dijadwalkan.

    Dalam kasus ini, sebanyak delapan anggota Departemen Pekerjaan Umum dan Jalan Raya telah ditangkap terkait skandal tersebut. Pemerintah berjanji “orang-orang penting akan segera menyusul”.

    Lebih dari 17.000 polisi dikerahkan untuk mengendalikan massa. Sebelumnya, demonstrasi antikorupsi yang sebagian besar berlangsung damai pada bulan September sempat diwarnai bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa bertopeng, yang mengakibatkan lebih dari 200 penangkapan.

    Lihat juga Video: Banjir Imbas Topan Kalmaegi di Filipina

    (yld/knv)

  • Ada Jakarta Penuh Warna Minggu Pagi, 7 Rute Transjakarta Beroperasi Mulai Pukul 10.00 WIB
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 November 2025

    Ada Jakarta Penuh Warna Minggu Pagi, 7 Rute Transjakarta Beroperasi Mulai Pukul 10.00 WIB Megapolitan 29 November 2025

    Ada Jakarta Penuh Warna Minggu Pagi, 7 Rute Transjakarta Beroperasi Mulai Pukul 10.00 WIB
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    PT Transportasi Jakarta (
    Transjakarta
    ) akan melakukan
    penyesuaian rute
    dan waktu operasional sejumlah layanan pada Minggu (30/11/2025) untuk mendukung penyelenggaraan acara
    Jakarta Penuh Warna
    (JPW) yang berlangsung di kawasan Balai Kota hingga Bundaran HI, Jakarta Pusat.
    Kepala Departemen Humas dan CSR PT Transjakarta Ayu Wardhani mengatakan kebijakan ini diambil untuk menjaga kelancaran
    mobilitas masyarakat
    selama kegiatan berlangsung.
    “Kebijakan ini dilakukan untuk memastikan kelancaran mobilitas masyarakat, sekaligus mendukung kegiatan yang diinisiasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menyongsong lima abad Jakarta yaitu Jakarta Penuh Warna (JPW),” ujar Ayu saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Sabtu (29/11/2025).
    Salah satu penyesuaian yang dilakukan yakni tujuh rute Transjakarta akan mulai beroperasi pukul 10.00 WIB pada hari acara. Biasanya, rute-rute tersebut beroperasi sejak pukul 05.00 WIB.
    Adapun tujuh rute yang terdampak penyesuaian waktu adalah:
    1P Senen – Blok M
    1R Senen – Tanah Abang
    2P Senen – Transport Hub Dukuh Atas
    2Q Gondangdia – Balai Kota
    5M Kampung Melayu – Tanah Abang via Cikini
    6A Balai Kota – Ragunan via Kuningan
    6B Balai Kota – Ragunan via Semanggi
    Selain perubahan jam operasional, Transjakarta juga menerapkan penyesuaian layanan pada pukul 05.00–10.00 WIB khusus di Koridor 1 dan Koridor 2.
    Koridor 1
    – Blok M – Kota


    Dialihkan melalui Koridor 9 dan 13, melayani halte: Petojo, Tarakan, Tomang Raya, Kota Bambu, Kemanggisan, Petamburan, Gerbang Pemuda, Widya Chandra, Simpang Kuningan, Tegal Parang, Pancoran, Tegal Mampang, Rawa Barat, dan Pasar Santa.


    Tidak melayani: Halte Kebon Sirih hingga Masjid Agung serta ASEAN.
    – Rute 1A: Pantai Maju – Balai Kota


    Dialihkan via Halte Juanda.


    Tidak melayani: Halte Monumen Nasional dan Balai Kota.


    Menjadi melayani: Halte Pecenongan dan Juanda.
    Koridor 2
    – Pulo Gadung – Monumen Nasional


    Tidak melayani Halte Balai Kota dan Gambir 2.
    – Rute 2A: Pulo Gadung – Rawa Buaya via Balai Kota


    Tidak melayani Halte Balai Kota.


    Menjadi melayani: Halte Gambir, Istiqlal, Juanda, dan Pecenongan.
    – Rute 5C: Cililitan – Juanda


    Dialihkan via Halte Juanda.


    Tidak melayani: Halte Balai Kota.


    Menjadi melayani: Halte Gambir, Istiqlal, Juanda, dan Pecenongan.
    – Rute 7F: Kampung Rambutan – Juanda via Cempaka Putih


    Dialihkan via Halte Juanda.


    Tidak melayani: Halte Balai Kota.


    Menjadi melayani: Halte Gambir, Istiqlal, Juanda, dan Pecenongan.
    Ayu mengimbau masyarakat untuk menyesuaikan rencana perjalanan selama penutupan dan rekayasa layanan berlangsung.
    “PT Transportasi Jakarta mengimbau seluruh pelanggan untuk mengutamakan keselamatan, memperhatikan informasi terbaru, serta merencanakan perjalanan lebih awal. Informasi real-time dapat diakses melalui media sosial resmi Transjakarta atau aplikasi TJ : Transjakarta,” tambahnya.
    Sebagai informasi, acara JPW akan dimulai pukul 05.30 WIB dengan rangkaian kegiatan seperti fun walk, panggung olahraga, defile olahraga, donor darah, hingga pojok UMKM. Rute fun walk dimulai dari Balai Kota dan berakhir di Bundaran HI.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ada Jakarta Penuh Warna Minggu 30 November 2025, TransJakarta Sesuaikan Rute dan Waktu Operasional

    Ada Jakarta Penuh Warna Minggu 30 November 2025, TransJakarta Sesuaikan Rute dan Waktu Operasional

    Koridor 2 Pulo Gadung–Monumen Nasional juga tidak melayani Halte Balai Kota dan Gambir 2 selama jam penyesuaian.

    Selain itu, rute 2A Pulo Gadung–Rawa Buaya via Balai Kota mengalami pengalihan dan untuk sementara tidak berhenti di Halte Balai Kota. Layanan diarahkan untuk melayani Halte Gambir, Istiqlal, Juanda, dan Pecenongan.

    “Penyesuaian serupa dilakukan pada rute 5C Cililitan–Juanda dan rute 7F Kampung Rambutan–Juanda via Cempaka Putih, yang sama-sama menambah layanan di halte Gambir, Istiqlal, Juanda, dan Pecenongan,” kata Ayu.

    Meski begitu, TransJakarta memastikan beberapa layanan akan kembali beroperasi normal mulai pukul 10.00 WIB. Rute tersebut meliputi 1P Senen–Blok M, 1R Senen–Tanah Abang, 2P Senen–Transport Hub Dukuh Atas, 2Q Gondangdia–Balai Kota, 5M Kampung Melayu–Tanah Abang via Cikini, 6A Balai Kota–Ragunan via Kuningan, dan 6B Balai Kota–Ragunan via Semanggi.

    “Informasi real-time dapat diakses melalui media sosial resmi Transjakarta atau aplikasi TJ:Transjakarta,” jelas Ayu.

  • Ternyata Begini Wujud Nenek Moyang Buaya, Mirip Dinosaurus

    Ternyata Begini Wujud Nenek Moyang Buaya, Mirip Dinosaurus

    Jakarta

    Reptil karnivora yang baru dideskripsikan dari Brasil selatan adalah jenis hewan yang kebanyakan orang anggap sebagai dinosaurus, ternyata bukan. Tainrakuasuchus bellator termasuk dalam Pseudosuchia, garis keturunan purba yang pada akhirnya memunculkan buaya dan aligator masa kini.

    Binatang ini berkeliaran di Zaman Trias sekitar 240 juta tahun lalu, tepat sebelum dinosaurus muncul dan mendominasi. Tubuhnya berlapis kulit yang kuat seperti pelat baja dan dibuat untuk bisa melakukan serangan cepat.

    Dengan panjang sekitar 2,4 meter dan massa sekitar 60 kilogram, Tainrakuasuchus bellator memiliki leher yang panjang dan lincah serta moncong ramping yang penuh dengan gigi tajam.’

    Profil tersebut menunjukkan ia adalah pemburu presisi, yang mampu melakukan serangan mendadak, sentakan kepala cepat, dan gigitan tajam untuk menahan mangsa yang melawan sebelum ia bisa melarikan diri.

    Pelat kulit bertulang, yang dikenal sebagai osteoderm, melapisi punggungnya, menyerupai bentuk tubuh buaya modern. Meskipun tampak seperti dinosaurus pada umumnya, sendi pinggul dan tulang pahanya dengan jelas menunjukkan bahwa ia adalah pseudosuchian, bukan dinosaurus.

    “Hewan ini merupakan predator aktif, tetapi meskipun ukurannya relatif besar, ia jauh dari pemburu terbesar pada masanya,” kata penulis utama studi Rodrigo Temp Müller dari Universidade Federal de Santa Maria, dikutip dari Earth.com.

    “Meskipun penampilannya sekilas menyerupai dinosaurus, Tainrakuasuchus bellator tidak termasuk dalam kelompok itu,” tambahnya.

    Salah satu perbedaan paling jelas dari dinosaurus tampak pada panggulnya, tempat sendi pinggul dan tulang paha berbeda tajam. Anatominya menunjukkan bahwa predator ini diciptakan untuk kecepatan dan kendali, alih-alih kekuatan penghancur tulang.

    Lehernya yang panjang, rahangnya yang ringan, dan gigi-giginya yang melengkung merupakan alat klasik untuk menangkap dan menahan mangsa yang bergerak. Walaupun fosil tersebut tidak mengawetkan anggota badan, tim menyimpulkan bahwa posisi berdiri dengan empat kaki memberikan stabilitas dan kemampuan manuver untuk penyergapan dan putaran cepat.

    Dalam ekosistem Triasnya, Tainrakuasuchus bellator kemungkinan bertumpang tindih dengan pseudosuchia yang jauh lebih besar. Ia menciptakan ceruk di antara berbagai predator tingkat atas dan menengah dengan ukuran tubuh dan gaya berburu yang berbeda.

    Menurut Müller, penemuan Tainrakuasuchus bellator menggambarkan kompleksitas ekosistem pada saat itu, dengan spesies pseudosuchia yang berbeda, bervariasi dalam ukuran dan strategi berburu, menempati relung ekologi tertentu.

    “Penemuan ini membantu menjelaskan momen penting dalam sejarah kehidupan, periode sebelum munculnya dinosaurus,” ujar Müller.

    Sebelumnya tidak diketahui

    Kerangka parsial, fragmen rahang bawah, bagian tulang belakang, dan potongan korset panggul, ditemukan pada Mei 2025 di dekat Dona Francisca di Rio Grande do Sul, Brasil bagian selatan.

    Persiapan laboratorium yang cermat membebaskan tulang-tulang tersebut dari batuan di sekitarnya, sehingga terungkap ciri-ciri khas yang tidak cocok dengan spesies mana pun yang diketahui.

    “Meskipun pseudosuchia beragam, mereka masih kurang dipahami, karena fosil beberapa garis keturunan mereka sangat langka dalam catatan fosil. Fosil-fosil yang kami temukan menjalani proses persiapan yang sangat teliti di laboratorium, di mana batuan di sekitarnya disingkirkan dengan hati-hati,” jelas Müller.

    “Begitu detail anatomi terungkap, kami sangat gembira dan bersemangat untuk mengungkapkan bahwa spesimen tersebut mewakili spesies yang sebelumnya tidak diketahui oleh sains,” kenangnya.

    Nama genus spesies ini memadukan Guarani dan Yunani. Tainrakuasuchus menggabungkan kata tain (gigi) dan rakua (runcing) dengan suchus (buaya), berdasarkan gigi-giginya yang melengkung dan mencengkeram.

    Sedangkan julukan spesies, bellator, bahasa Latin untuk ‘pejuang’, berasal dari sebutan yang diberikan kepada penduduk Rio Grande do Sul. Julukan ini melambangkan kekuatan, ketahanan, dan semangat juang mereka di tengah banjir dahsyat baru-baru ini.

    Perbandingan ini menghubungkan Tainrakuasuchus dengan Mandasuchus tanyauchen dari Tanzania. Hubungan Amerika Selatan-Afrika masuk akal untuk periode Trias, karena benua-benua membentuk Pangea dan hewan-hewan dapat menyebar di daratan yang sekarang menjadi samudra.

    “Hubungan antara hewan dari Amerika Selatan dan Afrika ini dapat dipahami berdasarkan paleogeografi Periode Trias. Pada masa itu, benua-benua masih menyatu, yang memungkinkan penyebaran organisme secara bebas di wilayah-wilayah yang kini dipisahkan oleh lautan. Akibatnya, fauna Brasil dan Afrika memiliki beberapa kesamaan,” kata Müller.

    Dalam studi yang dipublikasikan di Journal of Systematic Paleontology ini, peneliti merinci Tainrakuasuchus bellator yang menggambarkan betapa kompleksnya ekosistem Trias. Hal ini juga menunjukkan betapa mudahnya kita salah mengartikan ‘aktor-aktornya’ melalui lensa berbentuk dinosaurus.

    (rns/afr)

  • Pedagang Bongkar Sendiri Kios di Lahan Bekas Kantor Lurah Rawa Buaya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 November 2025

    Pedagang Bongkar Sendiri Kios di Lahan Bekas Kantor Lurah Rawa Buaya Megapolitan 27 November 2025

    Pedagang Bongkar Sendiri Kios di Lahan Bekas Kantor Lurah Rawa Buaya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Pedagang membongkar kios sendiri di lahan bekas Kantor Lurah Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (27/11/2025).
    Pantauan Kompas.com di lokasi, kios-kios yang berdiri di atas lahan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu telah sudah dibongkar.
    Terlihat puing-puing bangunan mulai dari bekas semen hingga kayu masih menumpuk di area bekas kios berdiri.
    Sejumlah
    pedagang
    bersama dengan petugas kebersihan dari Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) terlihat membersihkan sisa puing bangunan.
    Sebuah kendaraan alat berat turut dikerahkan untuk mengangkut puing dan bebatuan berukuran besar.
    Kios-kios yang sebelumnya diisi oleh bengkel hingga servis elektronik kini terlihat rata dengan tanah.
    Hanya menyisakan sejumlah kios di deretan belakang yang tak terkena penggusuran karena sudah merupakan lahan milik pribadi.
    Namun, di deretan lahan pribadi tersebut, terlihat beberapa unit kios tengah dalam proses pembangunan.
    Petak-petak kios berukuran 2×3 meter itu dibangun menggunakan bahan bata ringan alias hebel.
    Kios-kios itu merupakan tempat yang dibangun oleh pedagang lainnya yang sudah memiliki lahan untuk disewakan kepada pedagang yang terdampak penggusuran.
    Rahmat (39), salah satu pemilik bengkel menyebut pembongkaran dilakukan sendiri oleh para pedagang setelah diberikan tenggat waktu selama 10 hari oleh lurah dan camat.
    Pembongkaran sudah dimulai sejak Sabtu (22/11/2025) lalu secara mandiri dan bergotong-royong.
    “Pedagang bongkar sendiri, karena kita sudah ada kesepakatan sama lurah dan camat kemarin di dalam, buat ngebongkar dalam waktu 10 hari memang. Jadi kita memang kesepakatan dikasih tempo selang 10 hari,” ujar Rahmat saat ditemui Kompas.com di lokasi, Kamis.
    Menurut Rahmat, kios-kios yang terdampak terdiri dari bengkel, toko elektronik, hingga warung makan.
    “Total ada tujuh kios. Ada yang elektronik, bengkel, warung makan juga. Semua jajaran, tim oren, segala macam ikut bantu-bantu buat bersihin ini, bekas bangunannya, bongkaran,” kata Rahmat.
    Rahmat mengungkapkan adanya kebingungan terkait rencana pembangunan di lahan tersebut usai pembongkaran.
    Awalnya, lahan itu disebut akan dibangun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan Pos RW.
    Namun, informasi terbaru menyebutkan bahwa anggaran pembangunan belum tersedia.
    “Itu niatnya mau dibangun RPTRA sama Pos RW kalau katanya mah. Tapi ternyata setelah dibongkar baru dikasih tahu, ternyata anggaran ngebangunnya belum ada,” ungkap Rahmat.
    Akibat ketiadaan anggaran, lahan tersebut kemungkinan akan dibiarkan kosong untuk sementara waktu atau dialihfungsikan menjadi tempat pembuangan sampah sementara (TPS).
    “Jadi sementara bakal dibiarin saja dulu kayak gitu, mau dijadiin tempat sampah, soalnya tempat sampah yang di seberangnya lagi dirapiin, direnovasi. Bakal dibangunnya kapan enggak tahu dah, katanya anggarannya belum cair,” jelas dia.
    Para pedagang mengaku tidak mendapatkan
    ganti rugi
    sepeser dari pemerintah daerah atas pembongkaran ini.
    “Pembongkaran itu enggak ada ganti rugi sama sekali. Sudah diajuin. Sampai minta ngajuin ganti bahan bangunan buat kios yang baru juga enggak diterima,” kata Rahmat.
    Ia menceritakan bahwa pihak pemerintah sempat menawarkan relokasi ke lokasi binaan (Lokbin) di Rusun
    Rawa Buaya
    .
    Namun, tawaran itu ditolak oleh para pedagang karena dinilai lokasinya tidak strategis.
    “Kan tawaran awalnya kita diminta pindah ke atas, masuk ke dalem tuh, ke lokbin. Nah kita enggak mau, soalnya enggak bakal hidup di sana usahanya. Kejauhan, di dalam, enggak mungkin berjalan usahanya,” ucapnya.
    Akhirnya, para pedagang berinisiatif pindah ke lahan milik pribadi yang kini tengah dalam proses pembangunan kios baru.
    “Iya ini bakal pada pindah ke sini semua, bangunan baru. Nah itu lagi dibangun buat kios lagi, dia lahannya lahan pribadi. Kalau lahan Pemda kan cuma sampai yang tujuh kios itu doang, nah yang ini kepemilikannya pribadi,” jelasnya.
    Mariyun (56) pedagang lainnya menambahkan, bahwa penataan ulang tempat berdagang ini murni swadaya pedagang dan bantuan dari pemilik lahan pribadi, bukan pemerintah.
    “Menata ulang atas inisiatif pedagang sendiri, antara ahli waris dengan Pak Toni (pemilik). Dana pribadi juga, kita ngebantu-bantu aja. Bukan direlokasi pemerintah, bukan,” kata Mariyun.
    Selama proses pembongkaran dan pemindahan barang yang memakan waktu hampir dua minggu, para pedagang mengaku kehilangan pendapatan.
    Terlebih, karena kios lama diminta untuk dibongkar dalam waktu dekat, padahal bangunan kios baru belum siap dihuni.
    Mariyun, yang menjual barang-barang bekas dan jasa servis, merasa kesulitan karena barang dagangannya kini tercampur.
    “Enggak ada pemasukan. Enggak bisa dagang lagi. Ya begini saja, di sini nongkrong-nongkrong saja, nunggu kios baru selesai,” keluh Mariyun.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Fortuner Ringsek Ditabrak Kereta Ekspres Bandara di Cengkareng, Sopir Selamat

    Fortuner Ringsek Ditabrak Kereta Ekspres Bandara di Cengkareng, Sopir Selamat

    Liputan6.com, Jakarta – Sebuah mobil Fortuner tertabrak Kereta Api Ekspres Bandara di perlintasan Jembatan Gantung, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (26/11) malam. Sopirnya, pria bernama Tjhan Riko (48), berhasil selamat dari insiden tersebut.

     

    Kepala Unit Penegakan Hukum (Kanit Gakkum) Satlantas Polres Metro Jakarta Barat, AKP Joko Siswanto membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut, peristiwa kecelakaan itu terjadi pada pukul 19.30 WIB.  

    “Benar, tak korban jiwa dalam peristiwa itu. Pengemudi selamat meski mobilnya ringsek dan terperosok ke kali, tak jauh dari rel,” kata AKP Joko, dikutip dari Antara, Kamis (27/11/2025). 

    Menurut Joko, insiden itu berawal saat mobil SUV bernomor polisi B-1976-BYJ itu melaju di Jalan Klingkit dari arah utara menuju selatan.

    “Ketika sampai di perlintasan sebidang kereta api, mobil tersebut tertabrak KA Ekspres Bandara yang melaju dari arah Stasiun Rawa Buaya menuju Stasiun Duri,” kata Joko.

     

  • Salut! 2 Bocah di Jaktim Kembalikan Temuan HP Lewat Damkar

    Salut! 2 Bocah di Jaktim Kembalikan Temuan HP Lewat Damkar

    Jakarta

    Dua bocah laki-laki mendatangi kantor pemadam kebakaran (damkar) di Lubang Buaya, Jakarta Timur (Jaktim). Mereka datang untuk menyerahkan handphone (HP) yang ditemukannya. Salut!

    Momen kedua bocah menyerahkan HP ke petugas damkar diunggah di akun Instagram Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jaktim. Petugas damkar yang menerima HP temuan pun kagum terhadap kedua bocah tersebut.

    “Kamu mau ngapain ke sini?” tanya seorang damkar.

    “Nemu HP,” jawab singkat salah satu bocah.

    “Nemu HP? Coba mana HP-nya? Nemu HP di mana?” tanya damkar lagi.

    “Masyaallah mulia sekali hati adik ya. Ya sudah entar tungguin aja sampe yang punya HP dateng ya,” ucap damkar lainnya.

    “Dua anak kecil mendatangi pos pemadam lubang buaya untuk menyerahkan sebuah handphone yang ditemukan di pinggir jalan di saat anak-anak tersebut bermain bola,” kata Damkar Jaktim lewat akun Instagram @damkarjakartatimur, Kamis (27/11/2025).

    Tak lama berselang, HP tersebut berdering yang kemudian diangkat oleh Kepala Regu Pos Pemadam Kebakaran Lubang Buaya. Petugas pun menjelaskan bahwa HP tersebut ditemukan dua bocah dan telah diserahkan ke pos Damkar Lubang Buaya.

    “Akhirnya pemilik handphone tersebut datang ke pos Lubang Buaya dan handphone tersebut diserahkan kembali ke pemiliknya,” ucap dia.

    (jbr/mei)

  • Ada Lencana Polri Palsu di Mobil Kurir Ekstasi Celaka di Tol Lampung

    Ada Lencana Polri Palsu di Mobil Kurir Ekstasi Celaka di Tol Lampung

    Jakarta

    Polisi menyita sejumlah barang bukti dari Muhammad Raffi (42), kurir ratusan ribu ekstasi senilai Rp 207 miliar yang kecelakaan tunggal di Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Lampung. Dari deretan barbuk ada lencana Polri palsu.

    Wadirtipid Narkoba Bareskrim Polri Kombes Sunario menjelaskan lencana itu ditemukan di dashboard mobil Nissan X-Trail yang dibawa Raffi. Mobil itu diketahui baru dibeli enam bulan yang lalu.

    “Kemudian untuk lencana, lencana ini ada di dalam mobil. yang mana mobil ini dibeli enam bulan yang lalu oleh MR, dan lencana ini sudah ada di dalam dashboard mobil tersebut,” kata Sunario dalam jumpa pers di Bareskrim Polri, Selasa (25/11/2025).

    Sunario menegaskan, lencana tersebut berbeda dengan lencana asli Polri. Lencana asli Polri, kata Sunario, memiliki ciri-ciri khusus dan teregister pemiliknya.

    “Kalau kita lihat lencana itu kita teliti bahwa lencana yang ada di mobil sama lencana polisi, itu sangat berbeda. Lencana polisi, itu ada ciri-ciri khusus yang mungkin orang tidak mengetahui. Teregister dan tahu siapa pemiliknya, kalau ini (barbuk) sama sekali tidak ada,” jelasnya.

    “Jadi mungkin lencana ini didapat dari mana…dan dia juga tidak tahu lencana ini di dalam mobil ini tidak tahu. Sebab mobil ini pada Juni yang lalu, baru dia beli,” tuturnya.

    Mobil Kecelakaan di Tol Lampung

    Sebagai informasi, kasus ini terungkap setelah mobil Nissan X-Trail yang dikemudikan Muhammad Raffi kecelakaan di Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Lampung.

    Kecelakaan itu terjadi pada Kamis (20/11) subuh. Tersangka melarikan diri dari lokasi kejadian setelah mengalami kecelakaan hingga mobilnya ringsek.

    “Dalam kondisi terimpit, tersangka Muhammad Raffi, saat itu berusaha keluar dari kendaraan melalui atas kendaraannya,” kata Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Hadi Santoso.

    Merasa panik, tersangka berusaha kabur dan meninggalkan kendaraannya sebelum petugas tiba di lokasi. Tetapi sebelum itu, dia membuang sejumlah tas berisi ekstasi untuk menghilangkan jejaknya.

    Singkat cerita, Raffi berhasil meloloskan diri dengan menuruni jurang tersebut. Dia lalu kabur ke arah perkampungan dan mencari jalan raya.

    Dia lalu melanjutkan pelariannya menggunakan jalur darat. Raffi sempat beristirahat di sebuah apartemen di kawasan Kalideres, Jakarta Barat.

    Hingga akhirnya, tim gabungan Subdit IV Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri yang dipimpin oleh Kasubdit IV Kombes Handik Zusen dan Satgas NIC di bawah pimpinan Kombes Zulkarnain Harahap dan Kombes Awaludin Amin, menangkapnya di k Jalan Raya Sangereng, Ranca Buaya, Kec. Jambe, pada Minggu (23/11) dini hari.

    (wnv/jbr)

  • Potret Mobil Kurir Ekstasi Hancur Lebur Usai Kecelakaan di Tol Lampung

    Potret Mobil Kurir Ekstasi Hancur Lebur Usai Kecelakaan di Tol Lampung

    Jakarta

    Muhammad Raffi (42), kurir pembawa puluhan ribu butir ekstasi, selamat dari kecelakaan di Tol Trans Sumatera, Lampung. Raffi berhasil kabur usai terhimpit di mobil ringsek sebelum akhirnya tertangkap polisi di wilayah Kabupaten Tangerang.

    Dilihat dari foto yang diperoleh detikcom, mobil Nissan X-Trail yang dikemudikan tersangka terlihat ringsek usai mengalami kecelakaan. Mobil mengalami kerusakan parah hingga tak berbentuk.

    Roda mobil X-Trail itu terlihat pecah. Sementara body kendaraan terlihat hancur porak-poranda. Kaca-kaca mobil terlihat pecah.

    Polisi melakukan olah TKP temuan mobil berisi ekstasi yang ringsek usai kecelakaan di Tol Lampung, Kamis (20/11/2025). Foto: dok. Istimewa

    Kecelakaan itu terjadi pada Kamis (20/11) waktu Subuh. Tersangka melarikan diri dari lokasi kejadian setelah mengalami kecelakaan hingga mobilnya ringsek.

    “Dalam kondisi terhimpit, tersangka Muhammad Raffi, saat itu berusaha keluar dari kendaraan melalui atas kendaraannya,” kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Hadi Santoso, dalam keterangannya, Senin (24/11/2025).

    Merasa panik, tersangka berusaha kabur dan meninggalkan kendaraannya sebelum petugas tiba di lokasi. Tetapi sebelum itu, dia membuang sejumlah tas berisi ekstasi untuk menghilangkan jejaknya.

    Singkat cerita, Raffi berhasil meloloskan diri dengan menuruni jurang tersebut. Dia lalu kabur ke arah perkampungan dan mencari jalan raya.

    Hingga akhirnya, tim gabungan Subdit IV Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri yang dipimpin oleh Kasubdit IV Kombes Handik Zusen dan Satgas NIC di bawah pimpinan Kombes Zulkarnain Harahap dan Kombes Awaludin Amin, menangkapnya di k Jalan Raya Sangereng, Ranca Buaya, Kec. Jambe, pada Minggu (23/11) dini hari.

    Potret mobil kurir ekstasi ringsek usai kecelakaan di Tol Lampung, Kamis (20/11/2025). Foto: dok. Istimewa

    Kecelakaan gegara Micro Sleep

    Kecelakaan tersebut bermula ketika tersangka baru mengambil lima tas berisi puluhan ribu butir ekstasi di sebuah hotel di Palembang. Pada Kamis (20/11) malam, tersangka Muhammad Raffi membawa mobil Nissan X-Trail dari Palembang dengan membawa tas-tas berisi ekstasi tersebut untuk dibawa ke Jakarta.

    “Hingga memasuki KM 136 Tol Trans Sumatera, tersangka Muhammad Raffi mengalami micro sleep hingga terjadi kecelakaan,” kata Brigjen Eko.

    (mea/dhn)

  • Tampang Sopir Pengangkut 207.529 Pil Ekstasi di Lampung yang Diringkus Polisi

    Tampang Sopir Pengangkut 207.529 Pil Ekstasi di Lampung yang Diringkus Polisi

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) telah menangkap sopir Nissan X-Trail pengangkut ekstasi yang mengalami kecelakaan di Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Lampung.

    Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Hadi Santoso mengatakan sopir Nissan ini adalah Muhammad Raffi (44). Dia sudah ditetapkan tersangka dalam perkara ini.

    “TKP penangkapan tersangka MR di Jalan Raya Sangereng, Ranca Buaya, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, Banten,” ujar Eko di Bareskrim Polri, Selasa (24/11/2025).

    Berdasarkan kronologinya, Raffi berperan sebagai kurir dalam perkara ini. Dia diminta oleh seseorang berinisial U untuk mengantarkan barang yang dimuat dalam enam tas. Usut punya usut, enam tas itu berisikan ekstasi.

    Kemudian, Raffi bertujuan mengantarkan enam tas itu ke Jakarta. Pada Rabu (20/11/2025), Raffi menggunakan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS). Namun, di tengah perjalanan dia mengalami kecelakaan karena mengalami microsleep.

    “Pada saat memasuki waktu subuh Muhammad Raffi mulai mengantuk tetapi tetap melanjutkan perjalanan dan terjadi kecelakaan karena Muhammad Raffi mengalami microsleep,” imbuh Eko.

    Menyadari dirinya mengalami kecelakaan, Raffi pun bergegas melarikan diri dan sempat membuang barang bukti ke sungai. Setelah itu, Raffi mencari perkampungan hingga akhirnya menemukan transportasi umum untuk mengantarkannya ke apartemen.

    Singkatnya, keberadaan Raffi pun terendus oleh kepolisian hingga akhirnya ditangkap tim gabungan Subdit 4 dan Satgas NIC Dittipidnarkoba Bareskrim Polri pada Minggu (23/11/2025).

    “Pada saat Tim Gabungan melakukan pengembangan Tersangka berusaha untuk melarikan diri sehingga petugas kepolisian melakukan tindakan tegas dan terukur,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, dalam penangkapan ini total 207.529 butir ekstasi dengan nilai konversi harga sekitar: Rp207 miliar. Dalam pengungkapan, Bareskrim menyatakan total jiwa yang berhasil diselamatkan sebesar 207.529 jiwa.