Hewan: buaya

  • Kelompok tawuran di Lubang Buaya, ada satpam hingga pegawai swasta

    Kelompok tawuran di Lubang Buaya, ada satpam hingga pegawai swasta

    Jakarta (ANTARA) – Kelompok yang hendak melakukan tawuran di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur, Rabu (16/7) terdiri dari berbagai latar belakang profesi, mulai dari satpam hingga pegawai swasta.

    Polisi telah menangkap sebanyak 36 remaja yang membawa senjata tajam dan hendak melakukan tawuran di kawasan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (16/7) sekitar pukul 03.30 WIB.

    “Jadi mereka ini bukan kelompok-kelompok anak sekolah,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly saat konferensi pers di Mapolsek Cipayung, Jakarta Timur, Kamis.

    Mereka ini ada yang sudah bekerja dan ada yang bekerja di perusahaan swasta dan satpam. “Bermacam-macam pekerjaan mereka. Tetapi juga ada anak sekolah,” katanya.

    Berbagai latar belakang profesi turut terlibat dalam perkumpulan tersebut, seperti pekerja lepas (freelance), petugas keamanan, pegawai bank, ojek online, bahkan pengangguran.

    Selain itu, kelompok-kelompok ini tergabung dalam suatu aliansi tawuran yang terbentuk bukan karena kesamaan instansi pendidikan atau tempat tinggal, tetapi karena ajakan dari rekan-rekan mereka.

    “Mereka benar-benar murni kelompok tawuran. Bergabung karena ajakan teman dan akhirnya membentuk kelompok yang aktif dalam kegiatan kekerasan jalanan,” katanya.

    Nicolas menegaskan, pihaknya akan terus memantau dan menindak tegas aktivitas kelompok-kelompok tersebut, terutama yang meresahkan masyarakat dan membahayakan nyawa orang lain.

    Polres Jakarta Timur telah menyita sebanyak 27 senjata tajam jenis corbet dan celurit yang digunakan oleh kelompok tersebut.

    Sebanyak 36 orang tersebut dikenakan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang larangan memasukkan, membuat, memiliki, membawa atau menggunakan senjata tajam tanpa hak.

    Pasal ini berkaitan dengan sanksi pidana bagi pelaku yang melanggar aturan tersebut dengan ancaman hukuman penjara paling lama sepuluh tahun.

    Sedangkan Pasal 55, 56, dan 53 KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) berkaitan dengan tindak pidana yang dilakukan secara bersama-sama atau turut serta, serta delik aduan.

    Polres Metro Jakarta Timur bersama Polda Metro Jaya berkomitmen secara rutin melakukan pemantauan terhadap akun-akun yang terindikasi berhubungan dengan tawuran.

    “Setiap hari memonitor akun-akun yang terkait dengan yang berbau tawuran. Kami selalu aktif memonitor pergerakan kelompok-kelompok tawuran ini khususnya yang ada di Jakarta Timur,” ujar Nicolas.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi tangkap puluhan remaja yang hendak tawuran

    Polisi tangkap puluhan remaja yang hendak tawuran

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian menangkap puluhan remaja yang membawa senjata tajam dan hendak melakukan tawuran di kawasan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (16/7) sekitar pukul 03.30 WIB.

    “Kami telah mengamankan sebanyak 36 remaja, pemuda, yang akan melakukan tawuran,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly saat konferensi pers di Mapolsek Cipayung, Jakarta Timur, Kamis.

    Polres Jakarta Timur juga menyita sebanyak 27 senjata tajam jenis corbet dan celurit.

    Penangkapan dilakukan saat tim gabungan melakukan patroli siber dan langsung memantau akun sosial media. Lalu, dalam patroli tersebut ditemukan adanya peristiwa saling ejek antarkelompok remaja yang mengarah pada rencana tawuran.

    “Awalnya kami monitor akan melakukan tawuran di sekitar Condet wilayah Kramat Jati, tapi dilakukan patroli ke arah sana tidak ditemukan. Akhirnya mereka melakukan patroli ke arah Lubang Buaya Cipayung, Jakarta Timur,” ujar Nicolas.

    Sesampainya di lapangan sepak bola di kawasan Lubang Buaya, polisi menemukan sekelompok remaja sedang berkumpul.

    “Kami temukan sekitar 100 orang berkumpul dengan membawa sepeda motor yang kita amankan sebanyak 60 dan dua mobil. Kami melakukan penangkapan terhadap 36 orang, sisanya melarikan diri,” katanya.

    Penggagalan aksi ini merupakan hasil kerja tim gabungan dari Tim Presisi Direktorat (Dit) Samapta Polda Metro Jaya, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Timur,m dan Polsek Cipayung.

    Sebanyak 36 orang tersebut dikenakan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang larangan memasukkan, membuat, memiliki, membawa atau menggunakan senjata tajam tanpa hak.

    Pasal ini berkaitan dengan sanksi pidana bagi pelaku yang melanggar aturan tersebut dengan ancaman hukuman penjara paling lama sepuluh tahun.

    Sedangkan Pasal 55, 56, dan 53 KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) berkaitan dengan tindak pidana yang dilakukan secara bersama-sama atau turut serta, serta delik aduan.

    “Mereka akan melakukan tawuran tapi tidak terjadi karena faktor dari eksternal. Untuk itu kami mengenakan dia pasal percobaan melakukan tindak pidana,” katanya.

    Polres Metro Jakarta Timur bersama Polda Metro Jaya juga secara rutin melakukan pemantauan terhadap akun-akun yang terindikasi berhubungan dengan tawuran.

    “Setiap hari memonitor akun-akun yang terkait dengan yang berbau tawuran. Kami selalu aktif memonitor pergerakan kelompok-kelompok tawuran ini khususnya yang ada di Jakarta Timur,” ujar Nicolas.

    Data yang dihimpun ANTARA menyebutkan, jumlah kasus tawuran di Jakarta Timur (Jaktim) mengalami peningkatan signifikan sepanjang 2024.

    Data dari Polres Metro Jakarta Timur bahkan mencatat tujuh kasus pada Juni, 12 kasus pada Juli dan meningkat menjadi 16 kasus pada Agustus 2024. Total mencapai 35 kasus dalam tiga bulan tersebut.

    Kawasan Duren Sawit menjadi salah satu titik rawan, dengan lima insiden tawuran terjadi antara November hingga awal Desember 2024. Adapun wilayah yang rawan tawuran antara lain Cakung, Pasar Rebo dan Jatinegara.

    Data itu juga menegaskan, seluruh kecamatan di Jaktim dapat dikategorikan sebagai zona merah tawuran karena tidak ada kecamatan yang bebas dari insiden tersebut. Namun, selama libur Lebaran 2025, terjadi penurunan kasus tawuran di wilayah tersebut.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemprov Jakarta Kebut Penyusunan Pergub Sekolah Swasta Gratis – Page 3

    Pemprov Jakarta Kebut Penyusunan Pergub Sekolah Swasta Gratis – Page 3

    Berikut daftar 40 sekolah swasta gratis di Jakarta:

    Jenjang SD

    1. SD Bhakti Luhur, Petogogan, Jakarta Selatan

    2. SDS Bina Pusaka, Koja, Jakarta Utara

    Jenjang SMP

    1. SMP Muhammadiyah 32, Keagungan, Jakarta Barat

    2. SMP Al Inayah, Kedoya Utara, Jakarta Barat

    3. SMP Triwibawa, Gunung Sahari Utara, Jakarta Pusat

    4. SMP Trisula Perwari 2, Paseban, Jakarta Pusat

    5. SMP Trisula Perwari I Jakarta, Pasar Manggis, Jakarta Selatan

    6. SMP Yaspia, Rawa Terate, Jakarta Timur

    7. SMP Sejahtera, Pademangan Barat, Jakarta Utara

    8. SMP Darul Maarif, Semper Timur, Jakarta Utara

    9. SMP Al Hasanah, Sukabumi Utara, Jakarta Barat

    10. SMP Yakpi I DKI Jaya, Pademangan Barat, Jakarta Utara

    Jenjang SLB

    1. SLB BC Alfiany, Cengkareng Barat, Jakarta Barat

    2. SLB BC Abdi Pratama, Munjul, Jakarta Timur

    Jenjang SMA

    1. SMA Lamaholot, Rawa Buaya, Jakarta Barat

    2. SMAS Budi Murni 2, Kedoya Selatan, Jakarta Barat

    3. SMAS At Taqwa Jakarta, Gunung Sahari, Jakarta Pusat

    4. SMAS Taman Madya I Jakarta, Serdang, Jakarta Pusat

    5. SMA Plus Khadijah Islamic School, Lebak Bulus, Jakarta Selatan

    6. SMAS Muhammadiyah 12 Jakarta, Kayu Manis, Jakarta Timur

    7. SMA Teladan 1 Jakarta, Susukan, Jakarta Timur

    8. SMAS Gita Kirtri 2, Sunter Jaya, Jakarta Utara

    9. SMAS Al Khairiyah Jakarta, Lagoa, Jakarta Utara

    10. SMAS Wijaya Kusuma, Rambutan, Jakarta Timur

    Jenjang SMK

    1. SMKS Citra Utama, Tegal Alur, Jakarta Barat

    2. SMKS Maarif Jakarta, Grogol, Jakarta Barat

    3. SMKS At Taqwa Jakarta, Gunung Sahari Utra, Jakarta Pusat

    4. SMKS Taman Siswa 2, Kemayoran, Jakarta Pusat

    5. SMKS PGRI 15 Jakarta, Petukangan Utara, Jakarta Selatan

    6. SMKS Cyber Media, Pancoran, Jakarta Selatan

    7. SMK Gapura Merah Putih, Ciganjur, Jakarta Selatan

    8. SMKS Cipta Krya Jakarta, Kayu Manis, Jakarta Timur

    9. SMK Bina Nusa Mandiri, Ciracas, Jakarta Timur

    10. SMKS Fajar Indah, Pademangan Barat, Jakarta Utara

    11. SMKS Sari Putra, Semper Barat, Jakarta Utara

    12. SMKS YP IPPI Petojo, Petojo Utara, Jakarta Pusat

    13. SMK Katolik Saint Joseph, Kenari, Jakarta Pusat

    14. SMK Jagakarsa, Jagakarsa, Jakarta Selatan

    15. SMKS YPK-Kesatuan, Manggarai, Jakarta Selatan

    16. SMKS Laboratorium Jakarta, Pondok Kopi, Jakarta Timur

     

  • 10 Biografi Pahlawan Revolusi Indonesia dan Sejarah G30S PKI

    10 Biografi Pahlawan Revolusi Indonesia dan Sejarah G30S PKI

    Bisnis.com, JAKARTA – Pahlawan revolusi adalah gelar yang diberikan negara kepada sepuluh perwira TNI AD yang gugur dalam peristiwa berdarah Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI).

    Mereka gugur setelah diculik dan dibunuh oleh kelompok yang mencoba menggulingkan pemerintahan saat itu. Para tokoh pahlawan revolusi dikenang atas dedikasi dan keberanian mereka dalam mempertahankan kesatuan negara Indonesia.

    Pahlawan revolusi dikenang karena pengorbanannya dalam menjaga keutuhan bangsa dan menolak upaya makar. Peristiwa G30S/PKI menjadi salah satu catatan kelam dalam sejarah Indonesia,  yang memicu perubahan besar dalam struktur pemerintahan dan militer.

    Latar Belakang Pahlawan Revolusi

    Pahlawan revolusi adalah sebutan khusus bagi sepuluh perwira militer Indonesia yang gugur akibat peristiwa G30S/PKI. Mereka menjadi korban karena kesetiaan mereka pada negara dan penolakannya terhadap kudeta.

    Kemudian, pemerintah Indonesia menganugerahkan gelar “Pahlawan Revolusi” kepada mereka melalui Keputusan Presiden No. 111/KOTI/1965. Nama-nama mereka diabadikan dalam Monumen Lubang Buaya dan dikenang setiap tahun pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila.

    Sejarah G30S/PKI

    Gerakan 30 September (G30S) adalah peristiwa yang terjadi pada malam 30 September hingga 1 Oktober 1965. Sekelompok prajurit yang menamakan diri “Gerakan 30 September” menculik dan membunuh sejumlah jenderal TNI AD, dengan tujuan untuk mencegah adanya kudeta oleh Dewan Jenderal.

    Namun, prajurit Gerakan 30 September ini justru menimbulkan kekacauan besar di tingkat nasional. TNI AD di bawah pimpinan Mayor Jenderal Soeharto segera mengambil alih situasi dan menumpas gerakan tersebut.

    Setelah peristiwa itu, Partai Komunis Indonesia (PKI) dituduh sebagai dalang di balik kudeta dan segera dinyatakan sebagai organisasi terlarang. Meskipun versi resmi menyebut PKI sebagai pelaku utama, sejumlah sejarawan dan peneliti masih memperdebatkan fakta-fakta yang terjadi di balik kejadian tersebut hingga saat ini.

    Daftar Pahlawan Revolusi Indonesia

    Berikut ini adalah 10 pahlawan revolusi Indonesia lengkap dengan biografi singkat dan sumbangsih mereka:

    1. Jenderal TNI Ahmad Yani

    Jenderal Ahmad Yani adalah Kepala Staf Angkatan Darat yang saat itu tengah memimpin penumpasan pemberontakan DI/TII. Pada malam 1 Oktober 1965, ia diculik dan ditembak mati di rumahnya oleh anggota G30S. Ahmad Yani dikenal sebagai pemimpin tegas yang sangat setia kepada negara.

    Dedikasinya terhadap kesatuan TNI dan penolakannya terhadap segala bentuk kudeta menjadikannya simbol keberanian dan keteguhan dalam menjaga stabilitas nasional.

    2. Letjen R. Suprapto

    Letjen R. Suprapto merupakan mantan Deputi II Menteri Panglima Angkatan Darat. Ia ditangkap di rumahnya dan kemudian dibunuh di Lubang Buaya karena dianggap menentang rencana kudeta.

    Suprapto dikenal sebagai tokoh militer yang rendah hati dan loyal pada pemerintahan. Ia turut berperan dalam restrukturisasi TNI pasca-kemerdekaan.

    3. Letjen M.T. Haryono

    Letjen Mas Tirtodarmo Haryono adalah seorang perwira militer sekaligus diplomat ulung yang fasih dalam berbagai bahasa asing. Ia banyak mewakili Indonesia dalam forum internasional.

    Haryono diculik dan dibunuh oleh G30S karena perannya dalam menjaga netralitas politik militer dan sikap tegasnya terhadap gerakan komunis.

    4. Letjen S. Parman

    Letjen Siswondo Parman adalah ahli intelijen militer yang banyak mengetahui gerakan bawah tanah, termasuk aktivitas PKI. Ia pernah menjabat sebagai Asisten I Menteri Panglima AD bidang intelijen.

    Pengetahuan dan sikap kritisnya terhadap rencana pemberontakan menjadikannya salah satu target utama G30S.

    5. Mayjen Sutoyo Siswomiharjo

    Mayjen Sutoyo menjabat sebagai Kepala Staf Kehakiman Angkatan Darat. Ia dikenal sebagai tentara yang menjunjung tinggi nilai keadilan dan hukum militer.

    Diculik saat berada di rumahnya dan kemudian dibunuh di Lubang Buaya, Sutoyo dikenang sebagai figur yang menjunjung profesionalisme dalam militer.

    6. Kapten Pierre Tendean

    Kapten Pierre Tendean adalah ajudan Jenderal A.H. Nasution. Ia ditangkap oleh pasukan G30S yang salah mengira dirinya sebagai Nasution.

    Sebagai prajurit muda berdarah campuran Minahasa-Prancis, Pierre dikenang sebagai simbol pengabdian dan semangat juang generasi muda TNI.

    7. Brigjen Katamso Darmokusumo

    Brigadir Jenderal Katamso adalah Komandan Korem 072/Yogyakarta. Ia dikenal disiplin dan dekat dengan masyarakat.

    Pada 1 Oktober 1965, ia diculik oleh simpatisan PKI di Yogyakarta dan dibunuh karena tidak mendukung gerakan tersebut.

    8. Kolonel Sugiyono Mangunwiyoto

    Kolonel Sugiyono adalah Wakil Komandan Korem 072/Yogyakarta yang gugur bersama Katamso. Ia juga menjadi sasaran karena sikap loyalnya terhadap TNI.

    Dedikasinya pada stabilitas keamanan di wilayah Yogyakarta membuatnya dihormati sebagai prajurit yang tidak gentar terhadap ancaman politik.

    9. Briptu Karel Satsuit Tubun

    Karel Satsuit Tubun adalah anggota Brigade Mobil (Brimob) yang saat itu bertugas sebagai pengawal Wakil Perdana Menteri Johannes Leimena. Ia lahir di Tual, Maluku Tenggara, dan dikenal sebagai pribadi yang berani dan penuh dedikasi.

    Pada malam 30 September 1965, saat pasukan G30S hendak menculik Leimena, Tubun yang sedang berjaga tanpa ragu menghadang mereka. Ia tertembak dan gugur di tempat. Pengorbanannya menjadikannya salah satu Pahlawan Revolusi yang mewakili kalangan non-perwira dan anggota Polri.

    10. Brigjen Donald Isaac Panjaitan

    Brigjen D.I. Panjaitan adalah perwira militer yang menjabat sebagai Asisten Logistik Menteri Panglima AD. Ia adalah figur disiplin, religius, dan dekat dengan prajurit bawahan.

    Dia gugur setelah diculik dari rumahnya di Jakarta oleh kelompok G30S dan menjadi salah satu korban kebrutalan yang dimakamkan di Lubang Buaya.

    Peristiwa G30S/PKI bukan hanya soal pembunuhan para jenderal, tetapi juga menjadi titik balik sejarah Indonesia, di mana militer mengambil alih peran politik secara lebih aktif setelahnya. Dalam mengenang mereka, setiap tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

    Disclaimer: Artikel ini dihasilkan dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) dan telah melalui proses penyuntingan oleh tim redaksi Bisnis.com untuk memastikan akurasi dan keterbacaan informasi.

  • Dari Mobil Bak Jadi Mobil Andalan Pejabat

    Dari Mobil Bak Jadi Mobil Andalan Pejabat

    Jakarta

    Toyota Kijang memiliki sejarah panjang di Indonesia. Mengawali karier hampir 50 tahun lalu, Toyota Kijang terus mencatatkan kesuksesan. Berawal dari mobil bak, kini Toyota kijang menjadi mobil andalan para pejabat.

    Toyota Kijang lahir pertama di Indonesia pada 1977. Sudah 48 tahun Kijang menjadi salah satu pilihan utama masyarakat. Diambil dari nama hewan yang gesit dan lincah, MPV idaman keluarga ini hadir sebagai mobility solution yang sanggup memenuhi harapan pelanggan dari generasi ke generasi.

    Dulu, mobil keluarga seperti Toyota Kijang bukanlah pilihan utama di Indonesia. Di tahun 1971, mobil sedan Toyota Corona justru menjadi produk pertama Toyota, bahkan langsung dirakit secara lokal untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

    Toyota mengidentifikasi adanya kebutuhan kendaraan komersial serbaguna berharga terjangkau di negara ASEAN, dengan menginisiasi project Basic Utility Vehicle (BUV) di tahun 1972. Inisiatif ini sejalan dengan demografi sebagian besar negara seperti Indonesia, yang masih kurang baik infrastruktur jalannya.

    Sepak terjang Toyota Kijang tidak dapat dipisahkan dari program Kendaraan Bermotor Niaga Serbaguna (KBNS) di awal tahun 1970-an. Pemerintah ingin kendaraan dengan harga terjangkau yang bisa dibeli oleh seluruh lapisan masyarakat, guna menunjang pembangunan yang membutuhkan dukungan mobil niaga.

    Berikut perjalanan Kijang dari generasi ke generasi, mulai dari mobil pikap sampai jadi mobil keluarga hingga mobil pejabat, seperti dikutip dari situs resmi Toyota.

    Kijang ‘Buaya’ Generasi 1

    Kijang merupakan salah satu model Toyota pertama di Indonesia yang diproduksi secara lokal dan resmi dipasarkan pada 9 Juni 1977.

    “Tidak seperti produsen otomotif lain yang menghadirkan pick-up tanpa bonnet, Toyota Kijang justru memiliki hidung didasari oleh riset dan kepedulian Toyota pada faktor safety. Mesin depan dinilai lebih aman dibandingkan jika mesin berada di bawah tempat duduk depan,” demikian dikutip dari situs resmi Toyota Indonesia.

    Kijang Buaya, Mobil Legendaris di Indonesia Foto: Rangga Rahardiansyah

    Saking ikoniknya, Toyota Kijang generasi pertama ini mendapat julukan Kijang Buaya. Julukan itu muncul karena kap mesin yang dapat terbuka penuh. Kap mesin yang terbuka mirip dengan buaya yang sedang membuka mulutnya.

    Penggunaan bonner itu juga memberikan kenyamanan lebih baik karena posisi duduk yang pas, ditambah tidak ada gangguan panas dan suara dari dapur pacu. Keputusan yang terbukti tepat ini, terus diaplikasikan dan menjadi salah satu keunggulan Kijang sampai sekarang.

    Kijang ‘Doyok’ Generasi 2

    Tidak berhenti sekadar membuat mobil niaga ringan, keunggulan bonnet di depan tersebut memungkinkan Toyota Indonesia untuk memproduksi Kijang tipe cab sebagai platform karoseri minibus sebagai angkutan keluarga.

    Sambutan positif langsung diberikan oleh masyarakat yang mendambakan kendaraan penumpang dengan harga terjangkau, praktis, perawatan mudah, daya angkut besar, dan lebih aman. Keandalan sebagai mobil niaga yang sudah teruji, membuat masyarakat kian yakin atas kualitasnya.

    Tahun 1981 menjadi tonggak bersejarah dimulainya era Kijang Minibus sebagai mobil penumpang, disertai support dari perusahaan karoseri lokal yang turut berkembang bersama Toyota. Transformasi ini ternyata menjadi lompatan sejarah yang luar biasa bagi Toyota di Indonesia. Kijang generasi kedua itu memiliki nama sebutan Kijang Doyok.

    Kijang ‘Super’ Generasi 3

    Generasi ketiga Kijang atau ‘Kijang Super’ hadir di tahun 1986 dengan peningkatan kenyamanan. Fungsinya sebagai mobil penumpang kian kuat. Kijang Super tampil lebih modern dengan proses manufaktur lebih canggih yang diberi nama Full Pressed Body (FPB) sehingga memiliki kualitas lebih baik.

    Kijang Super kembali mendapatkan improvement terkait proses perakitan bebas dempul dengan nama Toyota Original Body (TOB) pada tahun 1992. Opsi mesin 7K 1.800 cc turut menemani mesin 5K 1.500 cc yang melegenda karena memiliki daya tahan tinggi dan mudah dirawat sendiri oleh pemiliknya.

    Model pikap tetap melenggang dengan baik lantaran makin terbukti ketangguhan dan keandalannya hingga pelosok wilayah.

    Kijang ‘Kapsul’ Generasi 4Toyota Kijang Kapsul 1.8 LGX 1998 Foto: Istimewa/William W.

    Seiring waktu, keluarga Indonesia menginginkan kendaraan yang lebih nyaman dan premium. Kijang Generasi 4 atau ‘Kijang Kapsul’ hadir di tahun 1997 dengan penampilan yang sama sekali baru bergaya MPV yang lebih modern dan stylish, serta peningkatan kenyamanan kabin. Seperti layout bangku baris ke-3 yang tidak lagi hadap-hadapan di varian Long.

    Pilihan mesin diesel yang berlimpah torsi dan hemat BBM ikut ditawarkan untuk memperluas pangsa pasarnya. Termasuk pula aplikasi teknologi injeksi BBM pada mesin bensin 2.000 cc. Model pikap tetap mendampingi dan menjadi pilihan pelaku usaha.

    Kijang ‘Innova’ Generasi 5

    Di tahun 2004, lahirlah Kijang generasi kelima yang dikemas dalam bentuk Toyota Kijang Innova. Bersamaan program IMV (Innovative International Multi-Purpose Vehicle), Indonesia mendapatkan kepercayaan sebagai pusat pengembangan model MPV. Tugas sebagai pendukung mobilitas usaha diserahkan kepada saudara satu platform, yaitu Toyota Hilux.

    Kijang Innova menjadi Kijang pertama yang fokus hanya sebagai kendaraan penumpang, dilengkapi dengan berbagai inovasi dan teknologi canggih. Citra sebagai kendaraan premium mulai terbentuk dalam memenuhi kebutuhan mobilitas kalangan menengah.

    Kijang ‘Innova Reborn’ Generasi 6

    Masih mengandalkan platform IMV, Kijang Innova “Reborn” hadir sebagai Premium 7-seater MPV di tahun 2015. Kijang berevolusi dengan mulai mengubah tampilan serta posisinya sebagai kendaraan keluarga menengah-atas, namun tetap mempertahankan DNA aslinya yakni durable, comfortable, dan peace of mind.

    Toyota Innova Reborn Foto: Dok. Toyota Innova Reborn

    Pada 2017, Kijang Innova bertambah satu varian dengan hadirnya Innova Venturer yang dilengkapi tambahan aksesori di beberapa sisi eksterior, yang menguatkan karakter sebuah sporty MPV. Satu yang ikonik dari generasi Reborn adalah konsumsi BBM varian diesel yang sangat irit namun begitu powerful di jalan.

    Pada generasi inilah, Kijang Innova banyak digunakan pejabat. Kenyamanannya sebagai mobil penumpang membuat Kijang Innova kerap dipilih sebagai kendaraan andalan harian pejabat.

    Kijang ‘Innova Zenix’ Generasi 7

    Kini, Toyota Kijang memasuki generasi ketujuh dengan hadirnya Kijang Innova Zenix. Kijang Innova Zenix Hybrid hadir di tahun 2022 sebagai An Innovative Car for The New Era untuk mewujudkan mobilitas yang nyaman dan aman. Sekaligus mendukung visi Toyota untuk menciptakan mobil yang lebih baik untuk dunia yang lebih sustainable dan inklusif, serta untuk mencapai target pengurangan emisi karbon.

    Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid Q Modelista Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOto

    Masih mengedepankan nilai-nilai tradisional Toyota Kijang yakni daya angkut penumpang dan fungsionalitas tinggi, Medium MPV ini membawa nilai-nilai baru yakni hybrid engine yang ramah lingkungan, kabin lebih lapang dan nyaman, serta aplikasi berbagai fitur comfort dan safety yang modern dan canggih.

    Semua bersumber dari all-new platform TNGA-C yang membuat engineer Toyota mampu meningkatkan value dasarnya sekaligus menambahkan value baru yakni hybrid engine TNGA 2.0L yang sarat teknologi terkini berlabel Dynamic Force Engine yang efisien dan powerful.

    Keandalan tersebut menggugah masyarakat untuk merasakan benefit penting dari Hybrid EV Toyota ini. Sepanjang periode Januari-Desember 2024, Kijang Innova Zenix HEV mencatat penjualan 26.470 unit, menguasai 46,8 persen pasar mobil hybrid di Indonesia, sekaligus sebagai xEV terlaris di Tanah Air.

    (rgr/dry)

  • 10
                    
                        Saat DPR Semprot MK gara-gara Aturan Pemilu Diutak-atik
                        Nasional

    10 Saat DPR Semprot MK gara-gara Aturan Pemilu Diutak-atik Nasional

    Saat DPR Semprot MK gara-gara Aturan Pemilu Diutak-atik
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Mahkamah Konstitusi
    (MK) menjadi sasaran kritik tajam dalam rapat kerja
    Komisi III DPR
    RI pada Rabu (9/7/2025).
    Para anggota dewan mengecam
    putusan MK
    yang memisahkan pemilu nasional dan daerah mulai 2029. Mereka menilai putusan itu menimbulkan kegaduhan dan menunjukkan inkonsistensi MK.
    Padahal rapat yang turut diikuti oleh Mahkamah Agung (MA) dan Komisi Yudisial (KY) itu sebenarnya beragendakan pembahasan anggaran.
    Anggota Fraksi Partai Nasdem,
    Rudianto Lallo
    mengatakan, MK saat ini tengah menjadi perbincangan hangat karena telah membuat putusan yang kontroversial dan bahkan menabrak konstitusi.
    “MK ini kemudian yang paling banyak didiskusikan hari ini karena ada putusan kontroversi soal pengujian UU. Ya tentu kita berharap MK menjadi penjaga konstitusi kita. Mudah-mudahan tidak ada lagi putusan-putusan yang menjadi polemik di masyarakat,” kata Rudianto di Kompleks Parlemen, Senayan.
    Dia pun menyinggung proses legislasi di DPR yang melibatkan waktu panjang dan harus menjaring aspirasi publik. Namun, hasil kerja itu bisa langsung berubah drastis oleh satu putusan MK.
    “Kalau tiba-tiba satu pasal dianggap bertentangan tetapi justru amar putusan MK ini bertentangan, ini juga problem konstitusi kita. Nah ini
    deadlock
    jadinya,” ujar dia.
    Nada serupa dilontarkan anggota Fraksi PKB,
    Hasbiallah Ilyas
    . Dia menyindir dominasi sembilan hakim konstitusi dalam mengubah arah sistem pemilu yang disusun oleh ratusan anggota legislatif.
    “Jangan 500 orang ini, Pak, kalah dengan 9 hakim. Ini bikin undang-undang KUHAP saja sudah berapa lama kita belum selesai sampai hari ini. Tolong agak lebih bijaklah,” kata Hasbiallah.
    Dia juga mengkritisi inkonsistensi aturan pemilu dari waktu ke waktu yang dinilai menimbulkan kebingungan di masyarakat.
    “Misalnya pemilu, berapa kali setiap pemilu itu diubah. Dari tahun 2009 diubah, sekarang diubah lagi, ini yang bikin jadi kegaduhan di masyarakat,” ujar Hasbiallah.
    Berkaca dari persoalan ini, Hasbiallah pun mendorong agar proses seleksi calon hakim konstitusi lebih ketat ke depannya.
    “Menurut saya perlu diseleksi lebih optimal lagi, jangan sampai adanya MK ini keluar dari norma yang ada,” kata dia.
    Dari Fraksi Demokrat, Andi Muzakir juga menyuarakan kekhawatiran soal inkonsistensi MK karena akan berdampak buruk bagi sistem ketatanegaraan.
    “Saya hanya satu, Pak, konsisten dalam mengambil keputusan. Jangan setiap periode berubah lagi putusannya. Jadi tidak ada konsistensi dalam mengambil putusan. Tahun ini serempak, berikutnya dipisah. Tidak ada konsistensi. Mau dibawa ke mana negara ini?” ujar dia.
    Wakil Ketua Komisi III Dede Indra Permana Soediro turut mengingatkan MK agar menjalankan tugas sebagai penguji, bukan pembentuk norma hukum.
    “Sedikit masukan juga kepada MK bahwa sesuai dengan tugas yang sudah ada, bahwa MK adalah penguji norma, bukan membentuk (norma),” kata politikus PDI-P itu.
    Menanggapi banyak kritik, Sekretaris Jenderal MK Heru Setiawan menegaskan bahwa putusan Nomor 135/PUU-XXII/2024 telah dibacakan dan MK hanya tinggal menunggu DPR menindaklanjutinya.

    Putusan MK
    kan sudah diucapkan, kami tinggal menunggu kewenangan DPR untuk menindaklanjuti. Kami tunggu. Karena DPR juga punya kewenangan,” ujar Heru.
    Dia pun enggan berkomentar lebih jauh mengenai kritik yang diarahkan ke lembaganya ataupun terhadap putusan pemisahan pemilu nasional dan daerah.
    Sebagai informasi, melalui putusan tersebut, MK memutuskan agar pemilu nasional dan daerah dilaksanakan secara terpisah mulai 2029.
    Artinya, pemilu nasional hanya ditujukan untuk memilih anggota DPR, DPD, dan presiden/wakil presiden. Sedangkan Pileg DPRD provinsi hingga kabupaten/kota akan dilaksanakan bersamaan dengan Pilkada.
    Wakil Ketua MK, Saldi Isra, menyampaikan bahwa Mahkamah mempertimbangkan pembentuk undang-undang yang belum melakukan revisi terhadap Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu) sejak Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 55/PUU-XVII/2019.
    Selain itu, MK melihat DPR maupun pemerintah sedang mempersiapkan upaya untuk melakukan reformasi terhadap semua undang-undang yang terkait dengan Pemilu.
    “Dengan pendirian tersebut, penting bagi Mahkamah untuk menegaskan bahwa semua model penyelenggaraan pemilihan umum, termasuk pemilihan gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati, dan walikota/wakil walikota yang telah dilaksanakan selama ini tetap konstitusional,” ujar Saldi di Ruang Sidang Pleno MK, Jakarta, Kamis (26/6/2025).
    Meski begitu, MK tidak menentukan secara pasti tenggat waktu pelaksanaan pemilu nasional dan daerah.
    MK hanya mengusulkan agar pemilu daerah digelar paling cepat dua tahun setelah pemilu nasional, dan paling lama dua tahun enam bulan setelah pelantikan anggota DPR, DPD, dan presiden/wakil presiden.
    Ketua Komisi Kajian Ketatanegaraan MPR RI Taufik Basari menyatakan bahwa putusan pemisahan pemilu nasional dan daerah menimbulkan dilema konstitusional. Pasalnya, pelaksanaan maupun pengabaian putusan MK tersebut akan sama-sama melanggar konstitusi.
    “Melaksanakan atau tidak melaksanakan putusan MK akan sama-sama melanggar konstitusi,” ujar Taufik.
    Dia mengacu pada Pasal 22E Ayat (2) UUD 1945 yang menyebut pemilu harus dilaksanakan lima tahun sekali, serta Pasal 18 Ayat (3) yang menegaskan DPRD dipilih melalui pemilu.
    “Inilah yang saya sebut sebagai dilematis
    constitutional deadlock
    . Dimakan masuk mulut buaya, tidak dimakan masuk mulut harimau,” ucap Taufik.
    Sementara itu, Peneliti Politik BRIN Devi Darmawan menilai sikap MK yang langsung menetapkan
    pemilu dipisah
    menunjukkan ketidakpercayaan terhadap DPR.
    “Hal ini menunjukkan sebenarnya ada ketidakpercayaan dari Mahkamah Konstitusi ini kepada kinerja parlemen,” kata Devi dalam diskusi daring.
    Menurut Devi, DPR dan pemerintah selama ini lambat merevisi UU Pemilu, sehingga MK mengambil sikap tegas yang tidak memberi pilihan lain.
    Namun, dia mengingatkan agar MK tetap berada dalam koridor sebagai penguji konstitusionalitas, bukan pembentuk norma.
    “Kalau seperti sekarang berkesan seolah-olah MK agak lebih mendominasi dalam pembuatan peraturan Undang-Undang, khususnya yang terkait dengan sistem kepemiluan,” ucap Devi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lubang Galian Kabel di Jaktim Ditutup Usai Makan 3 Korban

    Lubang Galian Kabel di Jaktim Ditutup Usai Makan 3 Korban

    Lubang Galian Kabel di Jaktim Ditutup Usai Makan 3 Korban
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Lubang galian
    kabel optik di Jalan Raya Pondok Gede, Kecamatan Makasar,
    Jakarta Timur
    , ditutup usai menyebabkan tiga orang terperosok, Senin (7/7/2025) malam.
    Wati (47), warga RT 01 RW 01 Kecamatan Makasar, menceritakan, malam itu, seorang ibu yang tengah menggendong bayi terjatuh ke lubang. Tak berselang lama, seorang pemotor juga mengalami hal serupa.
    Peristiwa terjadi saat hujan deras, sehingga lubang tertutup genangan air dan tidak terlihat oleh korban.
    “Ada satu pengendara motor jatuh, kejadian itu enggak jauh dari ibu-ibu yang membawa anak itu, ya selisih 15 menit lah,” kata Wati saat ditemui
    Kompas.com
    , Rabu (9/7/2025).
    Wati menjelaskan, lubang tersebut ditutup pada Senin malam setelah ia melaporkan kejadian itu kepada ketua RT.
    “Usai lapor, itu malamnya sama petugas proyeknya langsung ditutup. Padahal itu galian sudah lama, sekitar dua minggu belum ditutup, baru ditutup kemarin,” ucap Wati.
    Ia menambahkan, sebelum ditutup, lubang tidak diberi penanda atau rambu pengaman sehingga sulit terlihat, terutama saat hujan deras.
    “Itu kan pas hujan deras, air menggenang dan lubang tidak terlihat. Jadi ya orang jalan pasti enggak tahu kalau lubang, enggak ada pembatas atau rambu,” ungkap dia.
    Hingga berita ini ditulis, Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Timur, Benhard Hutajulu, belum memberikan keterangan resmi kepada
    Kompas.com
     terkait peristiwa tersebut.
    Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan seorang ibu yang sedang menggendong bayi terjatuh ke
    lubang galian
    kabel optik di Jalan Raya Pondok Gede, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, viral di media sosial. 
    Dalam video yang diunggah akun Instagram @info_lubang_buaya, narasi menyebutkan bahwa lubang tersebut dibiarkan terbuka tanpa penutup. Peristiwa terjadi saat hujan deras, sehingga lubang tertutup genangan air dan tidak terlihat oleh korban.
    Tampak dalam video,
    lubang galian kabel optik
    tersebut tidak diberi pembatas maupun rambu peringatan, sehingga membahayakan pengguna jalan.
    “Gara-gara galian lobang gak kelihatan ada yang nyemplung ke dalam, sampai seleher. Ini galiannya gak ditutup,” kata perekam video yang diunggah di akun instagram info_lubang_buaya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral Video Ibu Gendong Bayi Jatuh ke Lubang Galian Kabel di Jakarta Timur

    Viral Video Ibu Gendong Bayi Jatuh ke Lubang Galian Kabel di Jakarta Timur

    Viral Video Ibu Gendong Bayi Jatuh ke Lubang Galian Kabel di Jakarta Timur
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebuah video yang memperlihatkan seorang ibu yang sedang menggendong bayi terjatuh ke dalam lubang galian kabel optik di Jalan Raya Pondok Gede, Kecamatan Makasar,
    Jakarta Timur
    , viral di media sosial pada Senin (7/7/2025) malam.
    Dalam video yang diunggah akun Instagram @info_lubang_buaya, narasi menyebutkan bahwa lubang tersebut dibiarkan terbuka tanpa penutup. Peristiwa terjadi saat hujan deras, sehingga lubang tertutup genangan air dan tidak terlihat oleh korban.
    Tampak dalam video, lubang galian kabel optik tersebut tidak diberi pembatas maupun rambu peringatan, sehingga membahayakan pengguna jalan.
    “Gara-gara galian lobang gak kelihatan ada yang nyemplung ke dalam, sampai seleher. Ini galiannya gak ditutup,” kata perekam video yang diunggah di akun instagram info_lubang_buaya.
    Pantauan Kompas.com pada Rabu (9/7/2025) menunjukkan bahwa lubang galian sudah ditutup. Namun, masih terlihat beberapa karung berisi tanah di dekat lokasi.
    Wati (47), warga RT 01 RW 01 Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengaku langsung melapor ke ketua RT setelah kejadian itu.
    “Usai lapor, itu malamnya sama petugas proyeknya langsung ditutup padahal itu galian sudah lama sekitar dua minggu belum ditutup, baru ditutup kemarin,” ucap Wati saat ditemui, Rabu.
    Wati menambahkan, peristiwa serupa juga dialami seorang pengendara motor di lokasi yang sama dari tempat ibu tersebut terjatuh.
    “Ada satu pengendara motor jatuh, kejadian itu enggak jauh dari ibu-ibu yang membawa anak itu, ya selisih 15 menit lah,” kata dia.
    Ia menjelaskan, sebelum ditutup, lubang galian tersebut tidak dilengkapi tanda pengaman, sehingga pengguna jalan tidak mengetahui adanya lubang di lokasi.
    “Itu kan pas hujan deras, air menggenang dan lubang tidak terlihat jadi ya orang jalan pasti enggak tahu kalau lubang, kan ada ada pembatas atau rambu,” ungkap dia.
    Hingga berita ini ditulis, Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Timur, Benhard Hutajulu, belum memberikan keterangan resmi kepada Kompas.com. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Situs Mesir Ungkap Fakta Ikan Paus Pernah Punya Kaki dan Hidup di Darat

    Situs Mesir Ungkap Fakta Ikan Paus Pernah Punya Kaki dan Hidup di Darat

    Bisnis.com, JAKARTA — Mesir memiliki tempat bersejarah, yang menjadi bukti bahwa ikan paus merupakan evolusi dari makhluk darat berkaki, bernama Wadi Al-Hitan atau Whale Valley.

    Situs bersejarah yang terletak di wilayah Gurun Barat Mesir ini terkenal karena koleksi fosil purbanya, bahkan telah menjadi situs Warisan Dunia UNESCO sejak 2005.

    Kerangka dan dan fosil laut yang ada di tempat itu berasal dari zaman Eosen akhir (55,8 juta hingga 33,9 juta tahun lalu), ketika wilayah yang kini dikenal sebagai Mesir tenggelam di bawah Samudra Tethys. Pada masa itu pula paus baru saja berevolusi menjadi makhluk laut, menurut UNESCO.

    Dalam videonya di kanal YouTube, Ahli paleontologi telah menemukan lebih dari 400 kerangka paus purba di Whale Valley sejak awal abad ke-20.

    Dimulai pada 1902, para ilmuwan menemukan spesies bernama Basilosaurus Isis, yang tumbuh hingga sepanjang 18 meter. Fosil itu terlihat seperti sedang memakan paus lainnya yang lebih kecil, dengan menghancurkan tengkorak sebelum melahapnya.

    “Basilosaurus isis sendiri memiliki moncong yang panjang dan dipersenjatai dengan gigi seri yang runcing serta gigi pipi yang tajam,” Ungkap Peneliti, Manja Voss di Museum of Naturkunde Berlin, mengenai ciri fisik paus purba tersebut, dikutip dari Livescience.

    Kemudian pada tahun 1989, sebuah tim paleontologis dari Universitas Michigan dan Museum Geologi Mesir menemukan kerangka Basilosaurus Isis dengan tungkai belakang, kaki, dan jari kaki yang terawetkan.

    Penemuan itu jadi berkontribusi penting dengan menjadi membuktikan bahwa paus modern adalah evolusi dari mamalia darat. Tulang panggul yang masih ada pada paus modern menunjukkan sisa-sisa ciri fisik dari nenek moyang mereka.

    Dari temuan-temuan yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa fosil-fosil di Whale Valley merupakan archaeocetes, atau sekelompok mamalia dari Eosen yang kemudian berevolusi menjadi paus dan lumba-lumba di masa kini.

    Sejak 2005, ketika ditemukan kembali kerangka Basilosaurus Isis yang terawetkan di Whale Valley, UNESCO pun menjadikannya sebagai situs Warisan Dunia. Sejak saat itu pula fosil-fosil lainnya ditemukan, termasuk kura-kura Eosen kuno, ikan bertulang, hiu, pari, buaya, sapi laut, dan kerang.

    Kini, Whale Valley beroperasi sebagai museum terbuka, yang dilindungi secara ketat, lengkap dengan pusat pengunjung serta akses mudah bagi wisatawan. Para peneliti juga akan terus mempelajari lebih lanjut geologi area tersebut, dan menemukan fosil-fosil baru lainnya. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Penanganan Banjir Jabodetabek, BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca hingga 11 Juli 2025 – Page 3

    Penanganan Banjir Jabodetabek, BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca hingga 11 Juli 2025 – Page 3

    Sebanyak sembilan Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara dilaporkan masih terendam banjir pada Rabu (9/7/2025) pagi, dengan ketinggian air bervariasi antara 30 sentimeter hingga satu meter.

    “Saat ini genangan terjadi di sembilan RT dan dua ruas jalan,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji, seperti dikutip dari Antara.

    Berdasarkan data hingga pukul 05.00 WIB, banjir tercatat masih menggenangi tujuh RT di Jakarta Barat dan dua RT di Jakarta Utara.

    Banjir di wilayah Jakarta Barat disebabkan oleh tingginya curah hujan serta meluapnya Kali Angke yang melintasi kawasan tersebut. Sementara untuk banjir di Jakarta Timur dikarenakan curah hujan tinggi dan banjir rob sehingga air masih menggenangi kawasan tersebut.

    Berikut data RT yang masih terendam banjir di Jakarta hingga Rabu pagi:

    Jakarta Barat terdapat 7 RT yang terdiri:

    – Kelurahan Duri Kosambi: 2 RT

    Ketinggian : 30-40 cm

    Penyebab: Luapan Kali Angke

    – Kelurahan Rawa Buaya: 2 RT

    Ketinggian: 60 cm

    Penyebab  : Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    – Kelurahan Kembangan Selatan: 2 RT

    Ketinggian: 35 hingga 40 cm

    Penyebab  : Luapan Kali Angke

    – Kelurahan Kembangan Utara: 1 RT

    Ketinggian  : 100 cm

    Penyebab   : Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

    Jakarta Utara terdapat 2 RT yang terdiri:

    – Kelurahan Kapuk Muara : 2 RT

    Ketinggian  : 25-30 cm

    Penyebab    : Curah hujan tinggi dan rob