Hewan: buaya

  • TransJakarta alihkan rute bus imbas perbaikan jalan dan pohon tumbang

    TransJakarta alihkan rute bus imbas perbaikan jalan dan pohon tumbang

    Ilustrasi: Sejumlah penumpang menunggu kedatangan bus TransJakarta di Halte Dukuh Atas, Jakarta, Minggu (22/6/2025). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/bar/aa.

    TransJakarta alihkan rute bus imbas perbaikan jalan dan pohon tumbang
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 13 Agustus 2025 – 07:53 WIB

    Elshinta.com – Transportasi Jakarta mengalihkan sejumlah rute koridor bus untuk mengantisipasi kejadian pohon tumbang dan perbaikan jalan di Jakarta pada Selasa malam.

    Dilansir dari akun X ofisial @PT_Transjakarta, Selasa malam, bus koridor 1: Blok M – Kota mengalami pengalihan rute terkait adanya pekerjaan perbaikan jalan di sekitar halte M.H Thamrin.

    Sementara bus yang mengarah Blok M tidak melayani pelanggan di halte MH Thamrin.

    Koridor 9: Pluit – Pinang Ranti mengalami pengalihan rute terkait adanya pekerjaan perbaikan jalan di sekitar jalan layang Jembatan Dua. Sementara arah Pinang Ranti tidak melayani di halte Jembatan Tiga dan halte Jembatan Dua.

    Koridor 3: Kalideres – Monumen Nasional mengalami pengalihan rute terkait adanya pohon tumbang di sekitar halte Rawa Buaya. Sementara bus yang mengarah Monumen Nasional tidak melayani halte Rawa Buaya.

    Koridor 4: Pulo Gadung – Galunggung mengalami pengalihan rute terkait adanya pekerjaan proyek LRT di sekitar Jalan Sultan Agung. Sementara bus yang mengarah Pulo Gadung tidak melayani halte Pasar Rumput.

    Untuk mengetahui estimasi waktu tiba bus TransJakarta secara real-time, pengguna dapat membuka aplikasi Google Maps dan menekan tombol transportasi publik setelah memilih perencanaan perjalanan menuju lokasi tujuan.

    Fitur di Google Maps itu kini dapat melakukan pembaruan secara berkala dari rute pengoperasian TransJakarta, termasuk jika ada pengalihan rute.

    Dilansir dari laman Google, jika rute TransJakarta tersedia, informasi waktu real-time akan ditampilkan secara jelas dalam hasil pencarian.

    Integrasi itu memungkinkan penumpang untuk membuat keputusan perjalanan yang tepat, merencanakan perjalanan dengan lebih efektif, dan mengurangi waktu tunggu, berkontribusi pada pengalaman transportasi umum yang lebih efisien dan andal di Jakarta.

    Sumber : Antara

  • Ada Pohon Tumbang, TransJ Koridor 3 Tak Lewati Halte Rawa Buaya

    Ada Pohon Tumbang, TransJ Koridor 3 Tak Lewati Halte Rawa Buaya

    Jakarta

    TransJakarta koridor 3 Kalideres-Monumen Nasional (Monas) mengalami pengalihan rute. Hal ini dikarenakan adanya pohon tumbang.

    “Monumen Nasional mengalami pengalihan rute dikarenakan adanya pohon tumbang di sekitar Halte Rawa Buaya,” tulis akun X TransJakarta seperti dilihat detikcom, Selasa (12/8/2025) pukul 23.08 WIB.

    Informasi ini diunggah TransJakarta pada pukul 23.03 WIB. TransJakarta turut menyertakan foto pohon tumbang tersebut.

    Tampak pohon tumbang itu menutupi jalur TransJakarta. Suasana sekitar, seperti di dalam foto tersebut, terlihat gelap.

    “Sementara arah Monumen Nasional tidak melayani Halte Rawa Buaya. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya,” sambungnya.

    (isa/ygs)

  • Mengatasi Bengkak Gigitan Tawon dengan Bahan Alami, Ini Daftarnya

    Mengatasi Bengkak Gigitan Tawon dengan Bahan Alami, Ini Daftarnya

    Jakarta

    Dalam banyak kasus, gigitan atau sengatan tawon tidak menimbulkan bahaya serius. Kondisi ini biasanya dapat ditangani dengan pengobatan rumahan.

    Sengatan tawon atau lebah dapat menyebabkan reaksi yang bervariasi. Alat penyengat tawon dan lebah sendiri memiliki kantung racun yang menempel pada sengat. Ketika sengatan terjadi, kantung racun berkontraksi, dan memompa racun ke dalam jaringan tubuh.

    Gejala Sengatan Tawon

    Dikutip dari Medical News Today, racun dalam sengatan tawon memicu reaksi toksik lokal di area yang tersengat. Reaksi lokal yang umum akibat serangan tawon dapat menimbulkan gejala sebagai berikut:

    Nyeri

    Nyeri biasanya muncul langsung saat sengatan pertama kali terjadi. Rasanya tajam, terbakar, dan biasanya berlangsung selama beberapa detik.

    Dalam kasus sengatan ganda yang parah, dapat gejala muncul ruam, demam, mual, dan bahkan sakit kepala.

    Bengkak

    Gejala umum lainnya adalah bengkak. Kondisi ini biasanya disertai perubahan warna pada area kulit yang disengat, serta rasa gatal, terbakar, dan sedikit nyeri.

    Pada kondisi parah perubahan warna bisa memengaruhi area kulit hingga 10 cm, pembengkakan di seluruh anggota gerak dapat berlangsung beberapa hari.

    Bentol

    Bentol atau bilur bengkak mencapai puncaknya sekitar 48 jam setelah sengatan. Kondisi ini dapat bertahan hingga satu pekan.

    Pada kasus yang parah dan jarang, bengkak pada persendian bisa muncul beberapa hari setelah sengatan.

    Bahan Alami Atasi Bengkak Sengatan Tawon

    Kebanyakan sengatan tawon dapat ditangani tanpa bantuan medis. Namun, berikut ini beberapa obat yang bisa digunakan untuk mengurangi rasa tidak nyaman:

    Aspirin atau asetaminofen sebagai analgesik untuk mengurangi rasa sakit dan nyeri.Semprotan atau krim yang mengandung anestesi untuk mematikan rasa nyeri area sengatan agar perih berkurang.Krim antihistamin atau antihistamin oral mengurangi reaksi alergi lokal seperti gatal, kemerahan, dan bengkak.Hidrokortison 0 persen untuk mengurangi peradangan dan gatal.

    Jika kulit pada area sengatan membengkak, beberapa perawatan alami yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:

    Madu

    Madu mengandung senyawa yang melawan peradangan, sehingga dapat membantu mengurangi pembengkakan. Zat antibakteri alami dalam madu juga dapat membantu mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan.

    Ini membuat beberapa tenaga medis biasanya menggunakan ekstrak madu dalam perban luka.

    Gel Lidah Buaya

    Gel lidah buaya dipercaya secara alami dapat menenangkan dan melembapkan kulit. Menurut tinjauan tahun 2021, lidah buaya telah digunakan selama bertahun-tahun pada kulit untuk membantu berbagai kondisi berkat sifat anti-inflamasi dan anti-bakterinya.

    Mengoleskan sedikit gel lidah buaya pada sengatan lebah dapat mengurangi pembengkakan dan membantu mencegah infeksi di area tersebut.

    Cuka Apel

    Beberapa orang mengklaim bahwa cuka apel dapat membantu mengurangi pembengkakan akibat sengatan lebah. Meski belum ada penelitian klinis yang memastikan manfaatnya spesifik pada sengatan, beberapa penelitian lain mengungkapkan cuka apel memiliki sifat anti-mikroba dan anti-inflamasi.

    Pasta Gigi

    Salah satu pengobatan rumahan yang tidak konvensional melibatkan pengolesan pasta gigi yang bersifat basa pada area sengatan untuk menetralkan racun.

    Jika ingin mencobanya, oleskan sedikit pasta gigi pada lokasi sengatan, tetapi lakukan dengan hati-hati. Kulit dapat bereaksi terhadap pasta gigi, terutama jika dibiarkan terlalu lama. Jika muncul tanda reaksi, segera bilas pasta gigi tersebut.

    (avk/kna)

  • Fosil Monster Laut Berusia 183 Juta Tahun Ditemukan di Jerman

    Fosil Monster Laut Berusia 183 Juta Tahun Ditemukan di Jerman

    Bisnis.com, JAKARTA — Studi terbaru melaporkan penemuan sisa-sisa fosil “monster laut” dari zaman Jurasik yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Fosil tersebut ditemukan di Jerman pada Kamis (8/8/2025).

    Reptil laut yang ditemukan itu diberi nama Plesionectes longicollum, yang artinya “Perenang Berleher Panjang”. Spesies tersebut diperkirakan hidup di lautan prasejarah sekitar 183 juta tahun lalu, lebih tepatnya pada awal zaman Toarcian selama awal Zaman Jurasik.

    P. longicollum adalah sejenis plesiosaurus, yaitu kelompok reptil laut karnivora berleher panjang yang telah punah, yang hidup pada masa ketika dinosaurus mendominasi lingkungan darat.

    Spesimen fosil yang ditemukan di Jerman itu memiliki panjang sekitar 3 meter, serupa dengan panjang buaya, dengan lehernya yang memiliki panjang sedikit kurang dari setengah rentang totalnya.

    Kerangka hewan yang hampir lengkap tersebut berisi sisa-sisa jaringan lunak dan tulang yang membatu, yang memungkinkan para ilmuwan memastikan P. longicollum memang merupakan spesies baru yang ditemukan.

    Awalnya, pada tahun 1978, tulang-tulang reptil ini digali dari sebuah tambang di Jerman, menjadi bagian dari formasi Serpih Posidonia, yang dikenal karena fosil-fosilnya yang terawetkan dengan sangat baik.

    “Spesimen ini sudah menjadi koleksi selama beberapa dekade, tetapi penelitian sebelumnya tidak pernah sepenuhnya mengeksplorasi anatomi khasnya,” kata penulis utama studi P. longicollum, sekaligus paleontolog vertebrata di Jerman, Sven Sachs, dikutip dari Live Science, Jumat (8/82025).

    Dia bersama timnya juga mengatakan, mereka berhasil mengungkap kombinasi fitur kerangka yang tidak biasa, yang membedakannya dari semua plesiosaurus yang telah diketahui sebelumnya.

    P. longicollum jadi plesiosaurus tertua yang diketahui dari kota Holzmaden di barat daya Jerman. Diketahui juga, fosil yang ditemukan tersebut belum dewasa ketika mati, tetapi tetap dapat diklasifikasikan ke dalam genus dan spesies baru.

    Sementara itu, lima kerangka Plesionectes lain yang hampir lengkap telah diidentifikasi di Posidonia Shale dan mencakup contoh dari ketiga garis keturunan plesiosaurus utama.

    Paleobiolog di Akademi Ilmu Pengetahuan Polandia, Daniel Madzia, mengatakan, perubahan lingkungan yang signifikan terjadi pada masa hidup  P. longicollum. Itu termasuk peristiwa anoksik samudra besar yang mempengaruhi kehidupan laut di seluruh dunia.

    “Peristiwa itu menguras oksigen dan meningkatkan pengasaman air, menyebabkan  hilangnya keanekaragaman hayati laut secara drastis,” kata Madzia, menjelaskan peristiwa anoksik itu, dilansir LiveScience (8/8/2025).

    Kini, fosil plesiosaurus tertua di bumi itu disimpan secara permanen di Museum Sejarah Alam Negara Bagian Stuttgart di Jerman. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

  • Madrasah dan Pesantren harus diikutkan program sekolah gratis

    Madrasah dan Pesantren harus diikutkan program sekolah gratis

    Jakarta (ANTARA) – Anggota DPRD DKI Jakarta Dina Masyusin menyebutkan sekolah madrasah dan pondok pesantren harus dilibatkan dalam program sekolah swasta gratis yang sedang dirancang Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.

    “Saya mohon Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan Kemenag atau perwakilan di Jakarta agar regulasinya dibuat,” ujar Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Dina Masyusin di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, saat ini, eksekutif dan legislatif DKI tengah merumuskan regulasi untuk mengeksekusi program sekolah swasta gratis.

    Namun, Dina menekankan bahwa regulasi itu juga harus mencakup lembaga pendidikan keagamaan seperti madrasah dan pondok pesantren, meskipun berada di bawah kewenangan berbeda.

    Dina mengingatkan bahwa koordinasi menjadi kunci penting mengingat madrasah dan pesantren berada di bawah pengawasan Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta, bukan Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

    Menurut dia, banyak warga Jakarta yang menyekolahkan anaknya di madrasah dan pesantren, dan mereka juga berhak mendapatkan manfaat dari program sekolah gratis yang akan diberlakukan pada tahun ajaran 2026.

    “Ini dilakukan supaya pondok pesantren dan madrasah menjadi bagian dari sekolah gratis di Jakarta tahun 2026,” ujarnya.

    Program sekolah gratis yang digagas Pemprov DKI bersama DPRD menjadi bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan akses pendidikan bagi seluruh warga Jakarta, tanpa terkecuali.

    Selain itu, Panitia Khusus (Pansus) Penyelenggaraan Pendidikan DPRD DKI Jakarta juga telah dibentuk. Pansus ini terus bekerja maksimal untuk menghasilkan rekomendasi dan akomodasi yang dibutuhkan masyarakat.

    Rekomendasi Pansus ini akan menjadi acuan pemerintah dalam merevisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan.

    Nantinya akan ditambah klausul yang menerangkan terkait pendidikan gratis di sekolah swasta.

    “Kami berharap regulasi final nantinya benar-benar inklusif, tidak hanya untuk sekolah negeri dan swasta umum, tetapi juga lembaga pendidikan keagamaan yang jumlahnya cukup signifikan di wilayah DKI Jakarta,” kata Anggota Pansus Penyelenggaraan Pendidikan DPRD DKI Jakarta ini.

    Saat ini Pemprov DKI telah menguji coba sekolah gratis dengan memilih 40 sekolah swasta berikut daftarnya;

    Jenjang SD

    1. SD Bhakti Luhur, Petogogan, Jakarta Selatan.
    2. SDS Bina Pusaka, Koja, Jakarta Utara.

    Jenjang SMP

    1. SMP Muhammadiyah 32, Keagungan, Jakarta Barat.
    2. SMP Al Inayah, Kedoya Utara, Jakarta Barat.
    3. SMP Triwibawa, Gunung Sahari Utara, Jakarta Pusat.
    4. SMP Trisula Perwari 2, Paseban, Jakarta Pusat.
    5. SMP Trisula Perwari I Jakarta, Pasar Manggis, Jakarta Selatan.
    6. SMP Yaspia, Rawa Terate, Jakarta Timur.
    7. SMP Sejahtera, Pademangan Barat, Jakarta Utara.
    8. SMP Darul Maarif, Semper Timur, Jakarta Utara.
    9. SMP Al Hasanah, Sukabumi Utara, Jakarta Barat.
    10. SMP Yakpi I DKI Jaya, Pademangan Barat, Jakarta Utara.

    Jenjang SMA

    1. SMA Lamaholot, Rawa Buaya, Jakarta Barat.
    2. SMAS Budi Murni 2, Kedoya Selatan, Jakarta Barat.
    3. SMAS At Taqwa Jakarta, Gunung Sahari Utara, Jakarta Pusat.
    4. SMAS Taman Madya I Jakarta, Serdang, Jakarta Pusat.
    5. SMA Plus Khadijah Islamic School, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
    6. SMAS Muhammadiyah 12 Jakarta, Kayu Manis, Jakarta Timur.
    7. SMA Teladan 1 Jakarta, Susukan, Jakarta Timur.
    8. SMAS Gita Kirti 2, Sunter Jaya, Jakarta Utara.
    9. SMAS Al Khairiyah Jakarta, Lagoa, Jakarta Utara.
    10. SMAS Wijaya Kusuma, Rambutan, Jakarta Timur.

    Jenjang SMK

    1. SMKS Citra Utama, Tegal Alur, Jakarta Barat.
    2. SMKS Maarif Jakarta, Grogol, Jakarta Barat.
    3. SMKS At Taqwa Jakarta, Gunung Sahari Utara, Jakarta Pusat.
    4. SMKS Taman Siswa 2, Kemayoran, Jakarta Pusat.
    5. SMKS PGRI 15 Jakarta, Petukangan Utara, Jakarta Selatan.
    6. SMKS Cyber Media, Pancoran, Jakarta Selatan.
    7. SMK Gapura Merah Putih, Ciganjur, Jakarta Selatan.
    8. SMKS Cipta Karya Jakarta, Kayu Manis, Jakarta Timur.
    9. SMK Bina Nusa Mandiri, Ciracas, Jakarta Timur.
    10. SMKS Fajar Indah, Pademangan Barat, Jakarta Utara.
    11. SMKS Sari Putra, Semper Barat, Jakarta Utara.
    12. SMKS YP IPPI Petojo, Petojo Utara, Jakarta Pusat.
    13. SMK Katolik Saint Joseph, Kenari, Jakarta Pusat.
    14. SMK Jagakarsa, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
    15. SMKS YPK-Kesatuan, Manggarai, Jakarta Selatan.
    16. SMKS Laboratorium Jakarta, Pondok Kopi, Jakarta Timur.

    Jenjang Sekolah Luar Biasa

    1. SLB B-C Alfiany, Cengkareng Barat, Jakarta Barat.
    2. SLB BC Abdi Pratama, Munjul, Jakarta Timur.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Disengat Tawon? Jangan Panik, Ini Obat-obatan dan Cara Penanganan yang Tepat

    Disengat Tawon? Jangan Panik, Ini Obat-obatan dan Cara Penanganan yang Tepat

    Jakarta

    Sengatan tawon seringkali menghasilkan rasa yang sangat menyakitkan. Ini diakibatkan sengat tajam yang menusuk kulit dan racun yang ditinggalkan.

    Meski rasanya menyakitkan, sengatan tawon secara umum tidak berbahaya. Tapi bagi orang-orang yang memiliki alergi, mungkin akan mengalami reaksi yang parah atau sistemik (menyebar ke seluruh tubuh), seperti anafilaksis (reaksi alergi berat yang mengancam jiwa) dan harus segera diberi pertolongan medis.

    Cara Penanganan Sengatan Tawon

    Tawon biasanya tidak meninggalkan sengat di kulit setelah menyengat. Namun, jika ada, sebaiknya keluarkan terlebih dahulu.

    Khusus bagi orang yang memiliki alergi, segera berikan epinefrin injektor yang biasanya sudah diresepkan oleh dokter. Setelah itu, segera bawa pasien ke fasilitas kesehatan.

    Jika tidak memiliki alergi dan sengat sudah dikeluarkan, langkah-langkah yang bisa dilakukan meliputi:

    1. Kompres Dingin

    Kompres dengan es atau air dingin pada area sengatan. Bungkus area sengatan dengan handuk agar kompres tak menyentuh langsung area sengatan. Ini dapat membantu mengurangi bengkak.

    2. Elevasi

    Angkat bagian tubuh yang tersengat lebih tinggi dari posisi jantung. Ini juga membantu meredakan pembengkakan yang muncul.

    3. Konsumsi Anti-histamin

    Obat anti-histamin juga bisa dikonsumsi untuk meredakan gejala gatal dan iritasi. Beberapa jenisnya seperti diphenhydramine untuk penggunaan oral (telan) atau krim hidrokortison atau calamine untuk topikal (oles) jika memang diperlukan.

    4. Konsumsi Pereda Nyeri

    Obat pereda nyeri seperti paracetamol juga bisa konsumsi bila dibutuhkan. Obat anti-inflamasi seperti ibuprofen juga bisa membantu mengatasi nyeri dan peradangan.

    Obat Alami Sengatan Tawon

    Berikut ini sederet obat alami sengatan tawon yang bisa dicoba di rumah:

    Pasta Gigi

    Meski belum terbukti secara ilmiah, pasta gigi dipercaya bisa menarik racun lebah atau tawon, serta memberikan efek menenangkan, terutama jika mengandung mint. Ini bisa dicoba sebagai pengobatan rumahan yang murah dan mudah.

    Madu

    Madu kelas medis seperti manuka memiliki sifat antimikroba dan anti-inflamasi yang membantu penyembuhan luka. Oleskan sedikit madu ke sengatan dan tutupi dengan perban selama satu jam.

    Baking Soda

    Baking soda dipercaya mampu menetralkan racun sengatan tawon atau lebah, dan mengurangi gatal serta bengkak. Campurkan air dan baking soda menjadi pasta, lalu oleskan selama 10 menit sebelum dibilas.

    Lidah Buaya

    Gel lidah buaya dikenal bisa menenangkan kulit dan mempercepat penyembuhan luka ringan, termasuk sengatan lebah dan tawon. Caranya cukup oleskan gel segar dari daun lidah buaya ke area yang tersengat.

    Efek Sengatan Tawon

    Dikutip dari Cleveland Clinic, gejala sengatan tawon biasanya bersifat lokal atau hanya di area sengatan. Biasanya meliputi:

    Nyeri.Kemerahan.Pembengkakan (edema).Biduran (urtikaria).Gatal (pruritus).Rasa hangat di sekitar lokasi sengatan.Demam ringan di atas 38 derajat celsius.

    Jika rasa nyeri akibat sengatan tawon menetap dan pembengkakan terus berlanjut selama beberapa hari, pemeriksaan ke dokter juga perlu dilakukan. Ini bisa menjadi tanda adanya infeksi pada sengatan.

    (avk/suc)

  • Komisi VII DPR minta izin wisata di Taman Nasional Komodo dikaji ulang

    Komisi VII DPR minta izin wisata di Taman Nasional Komodo dikaji ulang

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Evita Nursanty meminta Kementerian Kehutanan (Kemenhut) mengkaji ulang pemberian Izin Usaha Penyediaan Sarana Wisata Alam (IUPSWA) di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).

    Apalagi, sebut dia, sudah ada peringatan dari UNESCO terkait status warisan dunia Taman Nasional Komodo.

    Evita dalam keterangan di Jakarta, Selasa mendesak pembangunan infrastruktur di kawasan TNK dihentikan apabila tidak sejalan dengan prinsip konservasi, pembangunan pariwisata berkelanjutan, serta berpotensi merugikan masyarakat lokal.

    Hal itu disampaikan Evita menanggapi protes dari masyarakat adat, organisasi masyarakat sipil, DPRD setempat, dan berbagai pihak lainnya terhadap rencana pembangunan resort dengan 619 fasilitas wisata oleh PT Kencana Watu Lestari (PT KWT) di Pulau Padar serta perusahaan lain yang beroperasi di kawasan TNK.

    “Kita menyadari pentingnya dukungan infrastruktur pariwisata, terutama di destinasi super prioritas seperti Labuan Bajo dan sekitarnya. Namun, jika pembangunan resort dan infrastruktur dilakukan secara masif di Pulau Padar, Pulau Rinca, dan pulau-pulau lain di dalam kawasan TNK, maka hal itu harus dihentikan apabila bertentangan dengan semangat konservasi,” ujarnya.

    Ia melanjutkan “Apalagi hal ini berpotensi merusak Outstanding Universal Value (OUV) TNK sebagaimana yang telah diingatkan oleh UNESCO. Bila ingin membangun, sebaiknya dilakukan di luar kawasan taman nasional”.

    Sebagai informasi, PT KWT memperoleh konsesi di Pulau Padar seluas 426,07 hektar berdasarkan SK No. 796/Menhut-II/2014. PT KWT sendiri disebut memiliki konsesi selama 55 tahun di kawasan tersebut.

    Sementara, PT Segara Komodo Lestari (PT SKL) mendapat konsesi seluas 22,10 hektar di Loh Buaya, Pulau Rinca, melalui SK No. 7/1/IUPSWA/PMDN/2015.

    Pemberian izin tersebut dimungkinkan setelah terjadinya perubahan zonasi TNK pada tahun 2012, dari zona konservasi menjadi zona pemanfaatan yang diduga saat itu tidak dilaporkan kepada UNESCO. Undang-Undang di Indonesia memang memperbolehkan pembangunan di zona pemanfaatan, namun tidak berlaku untuk zona inti dan rimba.

    Adapun Taman Nasional Komodo telah ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia oleh UNESCO sejak tahun 1991, jauh sebelum izin-izin usaha tersebut diberikan. Pada tahun 2021, UNESCO bahkan telah mengeluarkan peringatan kepada Pemerintah Indonesia terkait pembangunan yang terlalu masif di kawasan TNK.

    Menteri Kehutanan sebelumnya sempat mengeluarkan SK evaluasi terhadap izin IUPSWA melalui SK No.SK.01/MenLHK/Setjen/Kum.1/1/2022, namun izin-izin tersebut tampaknya tetap berjalan.

    “Mengkaji ulang izin-izin tersebut, termasuk perubahan zonasi sejak tahun 2012 adalah hal yang sangat wajar,” kata Evita.

    Jika perubahan zonasi tersebut terbukti mengganggu habitat komodo, lanjut Evita, maka sudah seharusnya dikembalikan ke zonasi sebelumnya, yakni dari zona pemanfaatan menjadi zona inti atau zona rimba.

    “Artinya, tidak boleh ada pembangunan resort atau fasilitas wisata dalam kawasan taman nasional, dan seluruh aktivitas semestinya diarahkan ke luar kawasan,” ucapnya.

    Evita mengingatkan bahwa hewan Komodo adalah satwa liar yang bergerak bebas tanpa mengenal batas zonasi. Jika pembangunan dilakukan secara masif di dalam kawasan, menurutnya, ruang hidup Komodo akan semakin terdesak karena peningkatan aktivitas manusia.

    “Oleh karena itu, penataan ruang harus dilakukan secara cermat dan tidak boleh sembarangan diubah-ubah. Kita mendengar bahwa UNESCO sangat prihatin terhadap perubahan zonasi tahun 2012 tersebut,” ungkap Evita.

    Pimpinan Komisi Pariwisata DPR itu meminta TNK yang juga merupakan situs Warisan Dunia UNESCO untuk diperhatikan secara khusus. Evita mendorong pemerintah lebih serius mengurus keberlanjutan destinasi wisata Indonesia berkelas dunia tersebut.

    “Status taman nasional ini tidak bisa disamakan dengan taman nasional lain. Setiap proyek pembangunan harus dinilai secara menyeluruh dengan pendekatan analisis dampak dalam konteks situs warisan dunia,” ujarnya.

    Evita pun mengingatkan bahwa Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, sebagaimana Pasal 33 menyatakan bahwa setiap orang dilarang melakukan kegiatan yang dapat mengubah keutuhan zona inti taman nasional.

    Sementara, dalam Pasal 35 disebutkan bahwa pemerintah berwenang menghentikan pemanfaatan dan bahkan menutup taman nasional jika dibutuhkan.

    “Kita juga mendorong adanya partisipasi yang lebih besar dari masyarakat adat dan lokal dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi seluruh aktivitas yang berkaitan dengan taman nasional. UU Nomor 5 Tahun 1990 menegaskan bahwa konservasi adalah tanggung jawab bersama antara Pemerintah dan masyarakat. Sayangnya, masyarakat justru seringkali tidak dilibatkan,” tuturnya.

    Evita juga meminta pemerintah melakukan audit independen terhadap seluruh proyek pariwisata yang sedang berjalan di TNK. Ia menekankan setiap proyek harus sejalan dengan standar perlindungan situs warisan dunia UNESCO.

    “Sekali lagi, saya minta agar suara UNESCO benar-benar diperhatikan. Jangan sampai status warisan dunia Komodo ini dicabut karena aktivitas bisnis yang mengancam kelestarian komodo serta nilai alam dan budaya kawasan ini,” ujar Evita.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemkot Jaktim tertibkan delapan MCK liar di Kali Baru Rawa Bunga

    Pemkot Jaktim tertibkan delapan MCK liar di Kali Baru Rawa Bunga

    Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur melakukan penertiban fasilitas sanitasi umum Mandi Cuci Kakus (MCK) liar sekaligus kerja bakti di sekitar Kali Baru, Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (3/8/2025). ANTARA/HO-Pemerintah Kota Jakarta Timur.

    Pemkot Jaktim tertibkan delapan MCK liar di Kali Baru Rawa Bunga
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 04 Agustus 2025 – 10:50 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur menertibkan delapan fasilitas sanitasi umum Mandi Cuci Kakus (MCK) liar di sekitar Kali Baru, Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur.

    “Kami kemarin sudah melakukan kerja bakti yang terfokus pada perapihan fasilitas delapan MCK liar yang mencemari lingkungan di sekitar Kali Baru, Rawa Buaya,” kata Wali Kota Jakarta Timur Munjirin di Kantor Walikota Jakarta Timur, Senin.

    Penertiban diawali dengan Apel Aksi Kebersihan Minggu Pagi (AKMP) di sarana olahraga RW 01 Rawa Bunga bersama 200 personel gabungan.

    Munjirin menyebut, kegiatan ini sebagai upaya Pemkot Jaktim untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan sanitasi warga setempat.

    “Kegiatan ini dipusatkan di sekitar Kali Baru, yang menjadi lokasi penting karena masih ada warga yang memanfaatkan jamban darurat di bantaran kali untuk buang air besar (BAB) yang dapat mencemari lingkungan,” ujar Munjirin.

    Selain itu, sebagai gantinya Pemkot Jakarta Timur bersama pengurus RW dan warga akan membangun tangki septik skala rumah tangga (septic tank) agar seluruh warga memiliki akses ke fasilitas sanitasi yang sehat dan ramah lingkungan.

    Langkah ini merupakan tindak lanjut dari program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), khususnya Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

    “Ke depan, kami akan terus berkeliling ke setiap kecamatan, fokus sesuai permasalahan masing-masing. Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga mengedukasi warga tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat,” jelas Munjirin.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus mendorong upaya peningkatan sanitasi aman dan layak bagi warga, menyusul masih adanya sekitar 850 kepala keluarga (KK) yang melakukan buang air besar sembarangan (BABS).

    Solusi yang ditempuh mulai dari pembangunan MCK dan tangki septik komunal di lahan yang tersedia, hingga intervensi berupa pemasangan tangki septik skala rumah tangga.

    Saat ini, tercatat masih ada sekitar 850 kepala keluarga (KK) dari sembilan kelurahan di Jakarta yang belum memiliki akses sanitasi aman dan layak.

    Sembilan kelurahan tersebut, yakni di Jakarta Utara (4), Jakarta Barat (2), Jakarta Timur (2), dan Jakarta Selatan (1).

    Adapun 10 titik lokasi pembangunan tangki septik yang saat ini tengah dikerjakan, antara lain di Bidara Cina, Rawa Bunga, Kampung Rambutan, Pekayon, Pinang Ranti, Cipinang Melayu, Penggilingan, Kayu Manis, Cipinang, dan Klender.

    Sumber : Antara

  • KAI Jakarta catat 34 kejadian kecelakaan di perlintasan kereta

    KAI Jakarta catat 34 kejadian kecelakaan di perlintasan kereta

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta mencatat sebanyak 34 kejadian kecelakaan kereta api (KA) yang melibatkan kendaraan (tabrakan KA dengan kendaraan) pada Januari-Juli 2025 di perlintasan kereta (sebidang).

    “KAI Daop 1 Jakarta mencatat pelanggaran di perlintasan kereta masih menjadi salah satu penyebab utama kecelakaan yang melibatkan perjalanan kereta api,” kata Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko di Jakarta, Senin.

    Oleh karena itu, KAI Jakarta terus menggencarkan kegiatan sosialisasi keselamatan di berbagai titik rawan di wilayah KAI Daop 1 Jakarta, dengan melibatkan unsur masyarakat, komunitas, dan instansi terkait lainnya.

    Ixfan berharap kegiatan ini terjadi peningkatan kesadaran publik terhadap bahaya menerobos perlintasan.

    Kegiatan tersebut salah satunya dilakukan pada Minggu (3/8) di jalan antara Stasiun Bojong Indah dan Stasiun Rawa Buaya, tepatnya di KM 8+2/3, Jalan Bojong Indah Raya.

    Kegiatan itu diikuti oleh Tim Humas Daop 1 Jakarta, PAM Stasiun Bojong Indah, serta melibatkan partisipasi aktif dari tiga komunitas pecinta kereta api (railfans) yakni Jejak Railfans, Train Photograph, dan Gerakan Muda Penggemar Kereta Api (GMPKA).

    Para anggota komunitas membantu dalam menyampaikan pesan-pesan keselamatan kepada pengguna jalan yang melintasi perlintasan tersebut, baik pengendara motor, mobil, maupun pejalan kaki.

    Tim sosialisasi membentangkan spanduk imbauan, membagikan stiker dan suvenir keselamatan, serta mengingatkan kepada pengguna jalan agar tidak menerobos palang pintu perlintasan saat sinyal peringatan berbunyi dan kereta api akan melintas.

    Menurut Ixfan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan KAI dalam menggandeng elemen masyarakat untuk menciptakan perjalanan kereta api yang aman dan lancar, khususnya di titik-titik rawan kecelakaan.

    “Sosialisasi ini bukan hanya sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat, tetapi juga sebagai ajakan kolaboratif bahwa keselamatan perjalanan kereta api adalah tanggung jawab bersama,” katanya.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mancing Ikan Berujung Petaka, Warga Payabenua Hilang Diterkam Buaya

    Mancing Ikan Berujung Petaka, Warga Payabenua Hilang Diterkam Buaya

     

    Liputan6.com, Bangka Belitung – Seorang pria berinisial I (53) di Bangka Belitung menjadi korban terkaman buaya ganas saat sedang memancing ikan di Sungai menduk, Kabupaten Bangka, Sabtu malam (2/8/2025). Basarnas Kota Pangkalpinang yang mendengar kabar itu langsung bergerak mengerahkan satu tim rescue untuk mencari tubuh korban. 

    “Kami juga mengerahkan alat utama drone thermal dan crocodile attack protection equipment (Cape) untuk mempermudah pencarian terhadap korban diterkam buaya ini,” kata Kepala Basarnas Kota Pangkalpinang I Made Oka Astawa di Pangkalpinang, Minggu (3/8/2025).

    Made Oka mengatakan, informasi kejadian yang menimpa seorang pria berinisial I (53), warga Desa Payabenua, Kabupaten Bangka, yang hilang diterkam buaya saat mencari ikan di Sungai Menduk, diterima Basarnas pada Sabtu malam (2/8/2025).

    Berdasarkan informasi dari rekan korban, mereka mencari ikan dengan memancing di alur Sungai Menduk menggunakan perahu kecil. Pada pukul 21.03 WIB saat hendak memasang pancing miliknya, tiba-tiba korban diterkam buaya dan diseret ke dalam air.

    Teriakan korban terdengar oleh rekan korban yang berada tidak jauh dari korban. Rekan korban bergegas menghampiri dan melihat seekor buaya menyeret tubuh korban ke dalam air.

    Melihat hal tersebut, rekan korban bergegas melaporkan kejadian tersebut ke Kepala Desa Payabenua dan informasi tersebut diteruskan ke Basarnas Pangkalpinang untuk meminta bantuan SAR.

    “Informasi yang kita terima semalam dan tim rescue segera dikirim ke lokasi untuk membantu mencari korban,” katanya.

    Selain itu pihaknya melakukan pencarian pada malam hari dengan visual drone thermal, namun keberadaan korban dan predator buas tersebut tidak terlihat.

    “Hari ini kami melanjutkan pencarian dan semoga upaya pencarian dapat segera membuahkan hasil,” katanya.