Hewan: Belut

  • Perdana, Ekspor 2 Ton Lebih Belut Hidup Kalsel ke Tiongkok

    Perdana, Ekspor 2 Ton Lebih Belut Hidup Kalsel ke Tiongkok

    Liputan6.com, Banjarbaru – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kalimantan Bagian Selatan melepas ekspor belut sawah hidup ke Tiongkok. Ekspor ini dilakukan oleh CV Tiga A, dengan PT Suryagita Nusaraya selaku Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK).

    Pelepasan ekspor ini berlangsung di Landasan Ulin Utara Bandara Syamsudin Noor, Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) dan diselenggarakan bersama dengan Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kelas II Banjarmasin.

    Kepala Bea Cukai Kalbagsel mengatakan Dwijo Muryono menyebut jika ekspor ini sejalan dengan fungsinya sebagai trade facilitator dan industrial assistance, memiliki peran nyata dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional dan mendukung industri dalam negeri melalui pemberian berbagai fasilitas kepabeanan.

    “Pelepasan ekspor belut sawah hidup ini terdiri dari 2.016 kilogram dalam kemasan 72 boks belut dengan nilai devisa ekspor sebesar USD 9.678,8 berhasil diekspor ke negara tujuan Tiongkok, realisasi ekspor ini diharapkan menjadi pendorong bagi pelaku UMKM lainnya untuk dapat meningkatkan kapasitas ekspor dan bersaing di pasar internasional,” ujarnya, Kamis (19/12/2024).

    Dwijo Muryono menekankan, pemberian fasilitas kepabeanan yang tepat dapat memberikan dampak positif bagi industri, termasuk industri perikanan di Kalimantan. Pihaknya juga memberikan apresiasi atas pencapaian CV Tiga A dan mengharapkan kegiatan ekspor ini dapat menjadi pemicu bagi peningkatan ekspor komoditas perikanan dari Kalimantan Selatan.

    “Kalsel memiliki potensi besar untuk komoditas perikanan, dan kami berharap ekspor belut ini akan semakin mendorong peningkatan ekspor produk perikanan dari Kalsel,” lanjutnya.

    CV Tiga A yang berpusat di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, merupakan salah satu perusahaan supplier seafood segar yang mengekspor berbagai jenis ikan, kepiting, dan hasil laut lainnya. CV Tiga A telah melakukan ekspor ke berbagai negara tujuan di antaranya Singapura, Kuala Lumpur, Hongkong, Jeddah, Dubai, dan China untuk memenuhi kebutuhan seafood dalam skala kecil maupun skala besar.

    Pelepasan ekspor belut sawah hidup ini juga dilakukan bersama Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel Sulkan, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kalimantan Selatan dan Tengah Kusumawardhani, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Banjarmasin R. Teddy Laksmana, dan Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Banjarmasin Erwin A.M. Dabukke.

    Di kesempatan ini pula, Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, Erwin A.M. Dabukke menyampaikan harapannya kepada CV Tiga A untuk dapat menjadi sumber inspirasi dan pendorong semangat bagi pelaku usaha lainnya untuk mengikuti jejak CV Tiga A dalam melakukan ekspor.

    “Melalui ekspor ini, kami berharap dapat membuka peluang baru bagi pelaku usaha lainnya untuk memperluas jangkauan pasar mereka ke dunia internasional, kami percaya dengan semangat inovasi dan kerja keras, pelaku usaha Indonesia bisa bersaing di pasar global dan turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara,” ujarnya.

    Sementara itu, Faisal, perwakilan dari CV Tiga A menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan oleh Bea dan Cukai dalam proses ekspor perusahaan mereka. Dukungan tersebut sangat krusial bagi kelancaran ekspor dan telah membuka berbagai peluang bisnis internasional.

    “Fasilitas yang diberikan memungkinkan kami untuk berkembang lebih pesat dan memenuhi permintaan pasar global yang terus berkembang,” ujar Faisal.

    Ini juga menegaskan komitmen Bea dan Cukai dalam mendukung para pelaku usaha, khususnya sektor perikanan, untuk dapat bersaing dan menembus pasar internasional. Melalui kerja sama dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait, Bea dan Cukai akan terus menggalakkan potensi ekspor produk perikanan Indonesia guna memberikan kontribusi nyata pada kemajuan perekonomian nasional.

    Beroperasi akhir Tahun, Ini Keunikan Jalan Bung Karno Purwokerto, Banyumas

  • Kalio Baluik, Kuliner Khas Solok Sumatera Barat Dengan Bahan Utama Belut

    Kalio Baluik, Kuliner Khas Solok Sumatera Barat Dengan Bahan Utama Belut

    Kuah kalio yang pekat juga cocok disantap dengan nasi hangat, melengkapi pengalaman kuliner yang memuaskan. Selain rasanya yang lezat, Kalio Baluik juga dianggap memiliki nilai gizi tinggi karena belut kaya akan protein, zat besi, dan omega-3 yang baik untuk kesehatan.

    Di balik kelezatannya, Kalio Baluik memiliki makna budaya yang mendalam. Hidangan ini sering disajikan dalam acara adat seperti pernikahan, aqiqah, atau pesta panen, sebagai simbol kekayaan alam dan rasa syukur kepada Sang Pencipta.

    Bagi masyarakat Solok, Kalio Baluik bukan sekadar makanan, tetapi juga warisan leluhur yang harus dijaga. Generasi muda diharapkan untuk terus melestarikan kuliner ini, agar nilai budaya dan tradisi yang terkandung di dalamnya tetap hidup.

    Dengan keunikan rasa dan sejarahnya yang kaya, Kalio Baluik adalah salah satu ikon kuliner yang memperkaya khazanah masakan Nusantara. Hidangan ini tidak hanya menjadi bukti kekayaan rempah Indonesia, tetapi juga menjadi cerminan bagaimana budaya lokal mampu menciptakan masakan yang berkelas dunia.

    Jika Anda berkunjung ke Solok, mencicipi Kalio Baluik adalah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

     

  • Polda Bali Sita 1,8 Ton Daging Ikan Tanpa Sertifikat Kesehatan

    Polda Bali Sita 1,8 Ton Daging Ikan Tanpa Sertifikat Kesehatan

    Denpasar, Beritasatu.com – Polda Bali menyita penyelundupan 1,8 ton daging ikan ilegal tanpa adanya sertifikat kesehatan pada area Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali.

    Pengungkapan penyelundupan tersebut disampaikan Kasubdit IV Ditreskrimsus AKBP Iqbal Sengaji didampingi Kabagops AKBP Ns Ni Nyoman Yuniartini, dan Kasubid Penmas Bidhumas Polda Bali AKBP Ketut Ekajaya. Penindakan ini merupakan salah satu tindak lanjut Polri dalam mendukung program Astacita Presiden Indonesia di loby Ditreskrimsus Polda Bali.

    Untuk TKP berada di area Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali tepatnya di depan pos pemeriksaan dan mengamankan satu pelaku berinisial SPR seorang laki-laki (36) yang beralamat Dusun Gondosari, Desa Tamansari Wuluhan, Jember, Jawa Timur.

    Kasubdit IV Ditreskrimsus AKBP Iqbal Sengaji mengatakan, kejadian terjadi pada 12 November 2024 sekitar pukul 02.45 Wita di area pelabuhan Gilimanuk, Jembrana.

    Saat itu, anggota Ditreskrimsus Polda Bali melakukan pengecekan dan menemukan seseorang berinisial SPR dan HNK. Berdasarkan keterangan SPR, barang yang dikirim adalah ikan air laut berbagai jenis dan belut sawah yang dikirim dari Kabupaten Jember Jawa Timur menuju Bali.

    “Dalam melakukan pengiriman tersebut menggunakan mobil Isuzu pikap warna putih dengan Nopol P 8323 GG. Saat pengecekan ditemukan 1 (satu) lembar struk pembelian tiket penyebrangan kapal dari Ketapang-Gillimanuk,” kata Kasubdit IV Ditreskrimsus AKBP Iqbal Sengaji kepada awak media, Jumat (29/11/2024).

    Pada saat diinterogasi, SPR dan HNK bisa menunjukan sertifikat kesehatan dari ikan air laut dari berbagai jenis dan belut sawah yang dibawa.

    “Akibat kejadian tersebut SPR dan HNK diamankan Ditreskrimsus Polda Bali yang kemudian dilakukan proses pemeriksaan lebih lanjut,” ucapnya lagi.

    Iqbal Sengaji membeberkan modus pelaku untuk melakukan pengiriman ikan tersebut dengan menyewa kendaraan roda empat.

    “Pelaku menyewa mobil untuk mencari muatan dengan menghubungi para pemilik ikan. Selanjutnya, menaikkan muatan-muatan daging ikan tersebut dengan jumlah total hampir 1,8 ton. Saat melaksanakan penyeberangan di Pelabuhan Ketapang, pelaku tidak menyerahkan sample ikan ke karantina Ketapang guna mengetahui kesehatan ikan yang dibawa pelaku tersebut,” terangnya.

    Barang bukti yang berhasil diamankan Polda Bali di antaranya 529 kg ikan marlin, 546 kg ikan mahi-mahi, 10 kg ikan cakal, 27,5 kg ikan tongkol, 14,5 kg ikan cakalang, 5,5 kg ikan baracuda, 161 kg ikan kembung, 13 kg ikan campuran, 24 kg ikan kakap merah, 68,5 kg ikan tenggiri, 55 kg ikan kerapu, 199 kg ikan gogokan, 90 kg belut sawah, 1 boks fiber berwarna biru.

    Lalu, ada pula 15 boks styrofoam berwarna putih, 1  buah terpal berwarna hijau, 1 buah terpal berwarna biru, 1 unit kendaraan roda empat nomor polisi P 8323 GG merek/type isuzu dengan jenis mobil barang, model pikap warna putih.

    Atas perbuatannya, pelaku terancam hukuman penjara paling lama 2 (dua) tahun dan pidana denda Rp 2 miliar.

    Adapun dampak yang ditimbulkan terhadap pengiriman ikan tanpa dilengkapi sertifikat karantina sangat berbahaya dari segi kesehatan ikan yang akan dikirim dari Jawa ke Bali.

    “Akibat tidak dilengkapi sertifikat, maka kualitas daging ikan belum diketahui layak atau tidak untuk di konsumsi. Serta, dapat menyebabkan timbulnya penyakit apabila di konsumsi dan bisa menyebarkan hama penyakit ikan karantina tersebut,” tutupnya.

  • Pengedar Sabu Asal Pulau Bawean Gresik Diringkus di Kandang Ayam

    Pengedar Sabu Asal Pulau Bawean Gresik Diringkus di Kandang Ayam

    Gresik (beritajatim.com)- Pengedar narkoba jenis sabu-sabu (SS), M. Subat (47) warga asal Desa Sawahmulya, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, dibekuk polisi. Dia ditangkap saat berada di kendang ayam.

    Warga Sangkapura itu tak berkutik dan hanya bisa pasrah setelah di tangannya ada 14 poket sabu siap edar dengan berat 11 gram.

    Kasatreskoba Polres Gresik Iptu Joko Suprianto mengatakan, penangkapan tersangka bermula dari informasi masyarakat mengenai adanya peredaran sabu di Pulau Bawean.

    “Setelah melakukan penyelidikan, petugas di lapangan mendapat identitas pelaku yang mengedarkan sabu di tempat tersembunyi,” katanya, Kamis (7/11/2024).

    Perwira pertama Polri itu menuturkan, mendapat informasi ada transaksi narkoba, anggotanya disebar di lapangan dan tidak mau pelaku lolos lagi.

    “Pelaku M.Subat ini ibarat seperti belut, licin. Pasalnya, saat mengedarkan sabu singgah di rumah warga layaknya masyarakat biasa,” tuturnya.

    Setelah dikuntit cukup lama, lanjut Joko, kecurigaan petugas terhadap pelaku membuahkan hasil. Pelaku memanfaatkan kandang ayam sebagai tempat transaksi sabu. Pelaku juga menyimpan barang haram itu di dalam tanah di sekitar kandang.

    “Kami menemukan satu bungkus plastik yang berisi 14 poket sabu siap edar. Total barang bukti yang disita mencapai 11 gram,” ungkapnya.

    Selain mengamankan pelaku, petugas juga menyita uang tunai Rp2 juta dan timbangan elektrik. Dari pemeriksaan terhadap pelaku, sabu yang siap edar tersebut berasal dari jaringan asal Pulau Madura. [dny/suf]

  • Berikut 12 Titik Hulu Migas yang Menghasilkan Minyak Puluhan Ribu Barel

    Berikut 12 Titik Hulu Migas yang Menghasilkan Minyak Puluhan Ribu Barel

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat hingga triwulan III atau September tahun 2024 sebanyak 12 proyek hulu migas sudah onstream dari target 15 proyek hingga akhir tahun 2024, atau sudah tercapai 80%.

    Potensi penambahan dan mempertahankan produksi dari 12 proyek tersebut mencapai sekitar 36.237 barel oil per day (BOPD) dan 300 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) serta 192 metrik ton/day (MTD) LPG.

    Untuk proyek hulu migas yang menghasilkan minyak antara lain adalah OPL Main PHE ONWJ dengan kapasitas sebesar 1.893 BOPD, Flowline ASDJ-116X PHE Ogan Kemering dengan kapasitas sebesar 94 BOPD dan Banyu Urip Infill Clastic Exxon Mobile Cepu Ltd dengan kapasitas sebesar 33.000 BOPD.

    Adapun untuk proyek gas, yang sudah onstream adalah Peciko 88, SWG dan Bekapai Artificial Lift Pertamina Hulu Mahakam dengan kapasitas 36 MMSCFD, proyek AFCP dengan kapasitas 117 MMSCFD, Dayung Facility Optimization Medco Grissik kapasitas sebesar 40 MMSCFD, Fasilitas Kompresor South Sembakung kapasitas 22 MMSCFD, Proyek CO2 dan DHU Lapangan Karang Baru Pertamina EP dengan kapasitas 5 MMSCFD.

    Sementara itu terdapat 2 proyek yang menghasilkan gas dan minyak yaitu Akatara Gas Plant Jadestone Energy dengan kapasitas gas 25 MMSCFD dan minyak 1.100 BOPD serta produksi LPT sebesar 192 MT/D. Kemudian proyek west belut Medco Natuna dengan kapasitas gas 55 MMSCFD dan minyak 150 BOPD.

    Sehingga 12 proyek tersebut memberikan tambahan atau mempertahkan fasilitas produksi minyak sebesar 36.237 BOPD dan gas sebesar 300 MMSCFD dengan total investasi sebesar US$ 277,4 juta atau sekitar Rp 4,36 triliun.

  • Batik Gajah Oling tercatat Ekspresi Budaya Tradisional asli Banyuwangi

    Batik Gajah Oling tercatat Ekspresi Budaya Tradisional asli Banyuwangi

    Banyuwangi (ANTARA) – Motif batik Gajah Oling tercatat sebagai Ekspresi Budaya Tradisional (EBT) asli Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, setelah resmi mendapat surat pencatatan Inventarisasi Kekayaan Intelektual atau KIK dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

    “Kami semua sangat bersyukur, motif batik Gajah Oling sudah sah secara hukum diakui berasal dari Banyuwangi. Kami akan terus dorong motif-motif batik lain untuk segera dicatatkan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Banyuwangi Sugirah, Minggu.

    Ia mengatakan bahwa motif batik Gajah Oling telah menjadi bukti bahwa batik telah lama menjadi bagian dari seni budaya Banyuwangi, sedangkan pemkab serta pemangku kepentingan lainnya tentu harus merasa memiliki tanggung jawab besar untuk melestarikan batik di daerahnya.

    Agenda Banyuwangi Batik Festival (BBF) 2024, lanjut Sugirah, merupakan salah satu contoh keseriusan pemerintah daerah setempat dalam melestarikan dan menjadikan batik Banyuwangi untuk berkembang industrinya.

    Pada tahun 2024, lanjut Sugirah, Banyuwangi Batik Festival mengangkat salah satu motif lawas batik Banyuwangi, yakni Jenon.

    Sebelumnya BBF juga mengangkat motif Gajah Oling, Galaran, Sembruk Cacing, Gedekan, Kangkung Setingkes, Paras Gempal dan Jajang Sebarong, hingga Sekar Jagad Blambangan.

    “Satu persatu setiap tahunnya motif-motif khas Banyuwangi kami angkat dalam BBF mulai tahun 2013, diawali dari Gajah Oling, lalu Kangkung Setingkes, Paras Gempol, Sekar Jagad Blambangan, Kopi Pecah, hingga tahun ini Jenon. Ini adalah kekayaan warisan leluhur yang harus kami jaga, lestarikan, dan kembangkan,” kata Sugirah.

    Menurutnya, pemerintah daerah setempat akan terus mendorong dan memfasilitasi beragam motif batik untuk disahkan sebagai kekayaan intelektual komunal dari Kementerian Hukum dan HAM.

    “Ke depan, pemerintah daerah akan terus mengupayakan pengakuan hukum atas keanekaragaman budaya Banyuwangi, termasuk motif batik khas-nya,” kata Sugirah.

    Motif batik Gajah Oling merupakan satu dari puluhan motif batik yang ada di Banyuwangi. Motif ini bisa dibilang paling populer dibanding motif batik lainnya. Gajah Oling merupakan perpaduan dari gambaran gajah dan uling atau sejenis belut.

    Baca juga: BBF merupakan komitmen Pemkab Banyuwangi dorong ekosistem batik lokal

    Baca juga: Menkop: Batik Banyuwangi bisa perkuat pariwisata

    Pewarta: Novi Husdinariyanto
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2024

  • Laut Ini Satu-satunya di Dunia yang Tidak Menyentuh Daratan

    Laut Ini Satu-satunya di Dunia yang Tidak Menyentuh Daratan

    Jakarta

    Masih banyak misteri Bumi yang belum kita pahami, termasuk fenomena laut yang ajaib. Ada satu perairan di Bumi yang tidak menyentuh satu pun garis pantai.

    Sebuah wilayah yang terletak di Samudra Atlantik Utara, disebut Laut Sargasso, memiliki batas-batas yang unik. Alih-alih daratan, wilayah ini dibatasi oleh arus samudra, jadi tidak ada pantai Sargasso yang bisa dikunjungi.

    Laut Ini diselimuti rumput laut berwarna kuning kecokelatan yang berbau busuk (disebutSargassum) dan telah menjadi rumah bagi pulau buatan manusia yang mengerikan, yang dijuluki North Atlantic Garbage Patch. Namun, tempat ini tetap merupakan situs yang memiliki signifikansi ekologi, sejarah, dan bahkan budaya yang nyata.

    Sebuah organisasi khusus yang dibentuk untuk melindungi wilayah laut yang unik ini menyebutnya sebagai surga keanekaragaman hayati yang memainkan peran penting dalam ekosistem Atlantik Utara yang lebih luas.

    Dikutip dari Live Science, KomisiLaut Sargassomencatat bahwa spesies belut yang terancam punah pergi ke laut untuk berkembang biak, sementara paus, terutama paus sperma dan paus bungkuk, bermigrasi melewatinya, seperti halnya tuna dan jenis ikan lainnya. Hal ini juga penting untuk mendukung siklus hidup sejumlah spesies yang terancam punah, termasuk hiu porbeagle dan beberapa jenis kura-kura. Jika meminjam istilah ahli biologi kelautan ternama, Dr. Sylvia Earle, wilayah ini disebut ‘hutan hujan terapung berwarna keemasan’.

    Laut Sargasso terletak di Samudra Atlantik Utara. Foto: Live ScienceTerdokumentasi dalam Legenda

    Di mata para ahli kelautan, laut tentunya bukan sekadar legenda, tetapi juga merupakan bagian dari cerita rakyat. Christopher Columbuspertama kali mendokumentasikan pertemuan dengan lapisan aneh Sargassum dalam buku harian ekspedisinya pada tahun 1492.

    Ia menulis tentang ketakutan para pelautnya bahwa rumput laut akan menjerat mereka dan menyeret mereka ke dasar laut, atau bahwa keadaan tenang tanpa angin (doldrum) yang mereka hadapi di Laut Sargasso dapat mencegah mereka kembali ke Spanyol.

    Ketakutan semacam itu menjadi bagian dari pengetahuan laut selama berabad-abad, dan ketenarannya semakin meningkat karena hubungannya dengan Segitiga Bermuda yang terkenal. Untuk diketahui, wilayah ‘Segitiga Keramat’ yang dikenal sebagai area pesawat dan kapal tiba-tiba menghilang, terletak di area barat daya Sargasso antara Bermuda, Florida, dan Puerto Riko.

    Terancam Rusak

    Laut ada di Bumi ini berkat empat arus, yakni Arus Atlantik Utara di utara, Arus Canary di timur, Arus Ekuatorial Atlantik Utara di selatan, dan Arus Antillen di barat.

    Arus melingkar ini, yang disebut pusaran samudra, secara efektif menjebak badan air di dalamnya, sehingga menghasilkan apa yang Jules Verne gambarkan dalam ‘Twenty Thousand Leagues under the Sea’ sebagai danau sempurna di Atlantik terbuka. Namun saat ini, ‘danau’ ini masih jauh dari kata sempurna.

    Sargasso kini menghadapi ancaman nyata dari pelayaran, termasuk kebisingan di bawah air, kerusakan pada lapisan Sargassum, dan pelepasan bahan kimia, penangkapan ikan berlebihan, polusi dari puing-puing yang mengapung dan, tentu saja, perubahan iklim.

    Karena gerakan sirkulasi pusaran samudra, plastik berputar ke dalam laut, bergabung dengan tumpukan sampah mengerikan yang terbentuk di sana. ‘Tugu peringatan’ raksasa untuk mengenang perilaku merusak umat manusia ini diperkirakan membentang ratusan kilometer dan mengandung kepadatan 200 ribu keping sampah per kilometer persegi.

    Ilmuwan menyebut, kondisinya saat ini memburuk. Sebuah studi baru yang diterbitkan 8 Desember 2023 menemukan bahwa laut menjadi lebih hangat, lebih asin, dan lebih asam daripada sebelumnya sejak pencatatan dimulai pada tahun 1954, dan hal ini dapat berdampak serius dan luas pada sistem samudra lainnya.

    Penulis utama laporan tersebut, ahli oseanografi kimia Nicholas Bates, memperingatkan bahwa lautan mengalami suhu terhangat yang pernah terjadi selama jutaan tahun, dan hal ini dapat menyebabkan perubahan serius pada kehidupan laut lokal dan siklus air global.

    “Pemanasan global mungkin telah mencapai titik yang berpotensi tidak dapat kembali lagi dalam waktu yang cukup lama,” sebut Professor Bates.

    (rns/rns)

  • Plesir Bareng Pacar atau Bestie di Edu Wisata Lontar Sewu Gresik

    Plesir Bareng Pacar atau Bestie di Edu Wisata Lontar Sewu Gresik

    Surabaya (beritajatim.com) – Edu Wisata Lontar Sewu di Kabupaten Gresik kini menjadi salah satu destinasi unggulan bagi para wisatawan yang mencari pengalaman berlibur yang menarik dan edukatif. Kawasan ini cocok banget untuk plesir bareng pacar, sahabat bahkan bestie.

    Dengan konsep yang memadukan wisata alam pedesaan dan edukasi, tempat ini menawarkan suasana yang menyegarkan serta pemandangan yang memesona bagi pengunjung dari berbagai kalangan.

    Para pengunjung dapat menikmati kesegaran udara pedesaan dan keindahan persawahan yang memukau di Edu Wisata Lontar Sewu. Pepohonan yang rindang dan pepohonan lontar yang hijau menambah pesona alam di tempat ini. Jembatan kayu yang melintasi sawah memberikan pengalaman unik bagi pengunjung untuk menikmati panorama alam yang indah.

    Saat matahari mulai terbenam, keindahan pemandangan sore di kawasan persawahan semakin mempesona. Pengunjung dapat menikmati pesona alam hingga malam hari, di mana lampu-lampu yang berwarna-warni mempercantik wahana permainan dan suasana di tempat ini.

    Fasilitas dan Wahana Menarik Edu Wisata Lontar Sewu

    Selain pemandangan alam yang menawan, Edu Wisata Lontar Sewu juga menawarkan beragam wahana permainan yang menyenangkan bagi pengunjung dari segala usia. Mulai dari permainan air hingga wahana permainan seperti kereta sawah dan flying fox, semua dihiasi dengan lampu-lampu yang cantik saat malam tiba.

    Tidak hanya itu, tempat ini juga menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung untuk memanen air legen atau nira kelapa. Anak-anak juga dapat berinteraksi langsung dengan hewan kelinci di taman kelinci yang tersedia di tempat ini, menciptakan pengalaman berlibur yang tak terlupakan.

    Bagi pecinta kuliner, Edu Wisata Lontar Sewu menyajikan berbagai pilihan kuliner lezat dengan harga yang terjangkau. Pengunjung dapat menikmati hidangan seperti ayam bakar dan belut bakar, serta minuman legen khas Desa Hendrosari.

    Lokasi, Jam Operasional, dan Harga Tiket Edu Wisata Lontar Sewu

    Edu Wisata Lontar Sewu terletak di Desa Hendrosari, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Tempat ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga 21.00 WIB, dengan pengecualian pada Minggu yang buka mulai pukul 07.00 WIB.

    Harga tiket masuk pada hari biasa Rp 8.000,-, sementara pada akhir pekan dan hari libur Rp 10.000,-. Biaya parkir motor sebesar Rp 3.000,-, sedangkan untuk mobil Rp 10.000,-.

    Jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati keindahan alam dan keseruan berlibur di Edu Wisata Lontar Sewu bersama keluarga kalian! [aje]