Hewan: Bebek

  • Suzuki Satria Terbaru Rilis di RI, Yamaha MX King Kapan?

    Suzuki Satria Terbaru Rilis di RI, Yamaha MX King Kapan?

    Jakarta

    Pasar motor bebek di Indonesia coba disegarkan lewat kehadiran New Suzuki Satria. Yamaha yang juga memiliki motor bebek legendaris seperti MX King, tak kunjung melakukan perubahan besar pada model tersebut.

    Yamaha saat ini masih memasarkan MX King 150. Padahal motor serupa dengan mesin 155 VVA (Variable Valve Actuation) sudah wara-wiri di beberapa negara tetangga. Model serupa dengan mesin 155 VVA sudah beredar luas di Vietnam (Exciter), Malaysia (Y16ZR), dan Filipina (Sniper).

    Menanggapi pertanyaan seputar MX King 155 VVA, pihak Yamaha menyebutkan bahwa model yang ada saat ini, yakni MX King 150, sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia.

    “MX King itu saat ini sudah cukup memenuhi permintaan pasar, memang karena demand dan segmentasi moped yang memang cukup terbatas, jadi kita fokus sama model tersebut,” kata Manager Public Relations PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Rifqi Maulana.

    “Model tersebut masih comply dengan regulasi Indonesia, kita masih jual,” ujar dia.

    Jika melihat data penjualan,motor Indonesia sepanjang Januari-Oktober 2025 tembus 5.427.253 unit. Tapi pangsa motor bebek seperti MX King, Satria dan kawan-kawan kalah jauh dari motor matic.

    Dalam data terbaru yang ditampilkan AISI tidak memaparkan segmentasi pasar motor bebek, matic, dan sport. Terakhir, segmen motor skutik masih mendominasi penjualan sepeda motor di Indonesia dengan pangsa pasar di atas 90 persen.Pada bulan pertama tahun 2025, porsi motor bebek yang terjual hanya sekitar 3,37%, kemudian motor sport hanya memiliki pangsa pasar 2,89%.

    Meskipun secara nasional pangsa pasarnya kecil, motor bebek memiliki peran krusial di wilayah tertentu. Rifqi mengakui bahwa segmen ini memiliki stabilitas penjualan di luar pulau Jawa.

    “Cukup kecil (motor bebek), nggak begitu besar tapi stabil. Karena memang segmen market (motor bebek) ada di area tertentu, seperti Kalimantan, dan Sumatera,” kata Rifqi.

    (riar/lua)

  • ​Daftar 10 Hutan Unik di Indonesia

    ​Daftar 10 Hutan Unik di Indonesia

    Jakarta: Indonesia dikenal sebagai negara tropis yang menyimpan kekayaan alam melimpah. 

    Salah satunya adalah keberadaan hutan-hutan unik yang menawarkan pesona berbeda, mulai dari nuansa magis ala film fantasi hingga hutan sakral yang dijaga secara turun-temurun.

    Kalau kamu ingin rehat dari hiruk-pikuk kota, berikut 10 hutan unik di Indonesia lengkap dengan daya tariknya yang bikin kamu pengin segera jalan-jalan seperti yang dirangkum dalam laman bobobox.
    1. De Djawatan Forest, Banyuwangi 
    Berlokasi di Benculuk, Banyuwangi, De Djawatan Forest sempat viral karena suasananya yang mirip hutan dalam film Lord of The Rings. Hamparan pohon trembesi raksasa berusia ratusan tahun berdiri kokoh dengan tajuk menyerupai payung, menciptakan kesan magis dan teduh.

    Pohon-pohon trembesi ini tumbuh di lahan seluas sembilan hektare dan ditutupi lumut serta tanaman menjalar. Saat cahaya matahari menembus sela-sela dahan, pemandangannya semakin dramatis.

    Kawasan wisata ini dibuka sejak 2018 dan menyediakan fasilitas seperti penyewaan kuda, delman, ATV, hingga motocross anak.
    2. Hutan Trinil, Lamongan 
    Di Lamongan, ada Hutan Trinil atau Wisata Akar Langit yang dikenal karena keberadaan pohon bunga kupu-kupu (Bauhinia lingua). Satu pohon yang paling mencolok memiliki batang saling melilit membentuk struktur unik berdiameter sekitar 75 cm.

    Batang-batang kecil yang menjalar ke berbagai arah membuat pohon ini tampak seperti akar yang tumbuh ke langit itulah asal nama “Akar Langit”. Objek wisata ini resmi dibuka pada September 2017.
    3. Hutan Bambu Keputih, Surabaya
    Kalau Jepang punya Arashiyama Bamboo Grove, maka Surabaya punya Hutan Bambu Keputih. Pohon-pohon bambu berjajar rapi menciptakan suasana teduh dan tenang, cocok untuk healing di tengah kota.

    Yang menarik, kawasan ini dulunya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sejak 1980, sebelum dialihfungsikan menjadi ruang terbuka hijau pada 2000-an. Cahaya matahari yang menyusup di antara rumpun bambu juga menambah kesan magis.
    4. Hutan Lumut Singgalang, Sumatera Barat
    Gunung Singgalang bukan hanya terkenal dengan Telaga Dewi, tetapi juga Hutan Lumut yang berada pada jalur pendakian menuju puncak. Pepohonan, akar, hingga bebatuan di sini dipenuhi lumut, menciptakan suasana eksotis layaknya hutan dongeng.

    Banyak pendaki menyamakannya dengan hutan di film Lord of The Rings. Untuk mencapai hutan ini, pendaki harus melalui jalur Koto Baru dengan waktu tempuh sekitar 5–6 jam setelah melewati check point Cadas.
     

    5. Hutan Bonsai Fatumnasi, NTT
    Di lereng Gunung Mutis, ada Hutan Bonsai Fatumnasi yang dipenuhi pohon ampupu mini. Meski aslinya pohon ini bisa tumbuh hingga 40 meter, di sini tingginya hanya sekitar 2–5 meter karena kondisi alam yang unik.

    Akar dan batangnya berlekuk-lekuk, tebal, serta diselimuti lumut, menciptakan pemandangan seperti hutan bonsai alami berusia ratusan tahun.
    6. Hutan Harapan, Jambi
    Hutan Harapan sering dijuluki sebagai “hutan terakhir di Sumatera” karena menjadi benteng terakhir keberagaman hayati di tengah maraknya alih fungsi lahan. Luasnya mencapai lebih dari 98 ribu hektare dan menjadi rumah bagi gajah sumatera, harimau sumatera, hingga burung-burung endemik.

    Program restorasi dan kehidupan masyarakat adat yang hidup selaras dengan hutan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan maupun peneliti.
    7. Hutan Petungkriyono, Pekalongan
    Berdekatan dengan kawasan Dieng, Hutan Petungkriyono menyuguhkan udara dingin khas pegunungan. Dengan tiket masuk sekitar Rp5.000, pengunjung bisa menikmati hutan pinus yang rimbun, sungai jernih, hingga Curug Bajing yang terkenal indah.

    Di sini juga hidup satwa langka seperti lutung jawa. Suara sungai dan kicauan burung membuat suasana semakin syahdu.
    8. Hutan Mycelia Cikole, Bandung
    Terletak di Lembang, Hutan Mycelia Cikole menawarkan pengalaman berbeda. Pohon pinus menjulang tinggi menciptakan suasana teduh, sementara kabut tipis kerap turun menciptakan atmosfer dramatis.

    Saat malam tiba, instalasi jamur LED warna-warni menyala indah. Ada pula teknologi video mapping yang menyajikan edukasi tentang spesies jamur dalam bentuk pertunjukan visual.
    9. Hutan Perempuan, Papua
    Di Teluk Youtefa, Jayapura, terdapat Hutan Perempuan yang dikelola khusus oleh perempuan Kampung Enggros. Lelaki dilarang masuk karena hutan ini menjadi tempat para perempuan mencari udang, ikan, dan kerang sebagai mata pencaharian.

    Uniknya, mereka berburu tanpa busana untuk memudahkan pergerakan di air. Hutan ini juga menjadi ruang aman untuk berbagi nasihat dan cerita. Pelanggar aturan dikenakan denda berupa seuntai manik-manik yang nilainya setara Rp50 juta.

    Untuk mencapai lokasi, pengunjung dapat menaiki speedboat dari dermaga Pantai Bebek menuju Kampung Enggros.
    10. Hutan Pelawan, Bangka Belitung
    Selain pantai, Bangka Belitung punya Hutan Pelawan yang dipenuhi pohon pelawan berwarna kemerahan. Jalan setapak di dalam hutan terlihat eksotis karena dominasi warna batangnya yang unik.

    Di sini terdapat jamur pelawan, jenis jamur langka yang bernilai tinggi dan sering digunakan sebagai bahan masakan. Beberapa fauna endemik seperti tarsius dan burung lokal juga bisa ditemui.

    Jakarta: Indonesia dikenal sebagai negara tropis yang menyimpan kekayaan alam melimpah. 
     
    Salah satunya adalah keberadaan hutan-hutan unik yang menawarkan pesona berbeda, mulai dari nuansa magis ala film fantasi hingga hutan sakral yang dijaga secara turun-temurun.
     
    Kalau kamu ingin rehat dari hiruk-pikuk kota, berikut 10 hutan unik di Indonesia lengkap dengan daya tariknya yang bikin kamu pengin segera jalan-jalan seperti yang dirangkum dalam laman bobobox.
    1. De Djawatan Forest, Banyuwangi 
    Berlokasi di Benculuk, Banyuwangi, De Djawatan Forest sempat viral karena suasananya yang mirip hutan dalam film Lord of The Rings. Hamparan pohon trembesi raksasa berusia ratusan tahun berdiri kokoh dengan tajuk menyerupai payung, menciptakan kesan magis dan teduh.

    Pohon-pohon trembesi ini tumbuh di lahan seluas sembilan hektare dan ditutupi lumut serta tanaman menjalar. Saat cahaya matahari menembus sela-sela dahan, pemandangannya semakin dramatis.
     
    Kawasan wisata ini dibuka sejak 2018 dan menyediakan fasilitas seperti penyewaan kuda, delman, ATV, hingga motocross anak.

    2. Hutan Trinil, Lamongan 
    Di Lamongan, ada Hutan Trinil atau Wisata Akar Langit yang dikenal karena keberadaan pohon bunga kupu-kupu (Bauhinia lingua). Satu pohon yang paling mencolok memiliki batang saling melilit membentuk struktur unik berdiameter sekitar 75 cm.
     
    Batang-batang kecil yang menjalar ke berbagai arah membuat pohon ini tampak seperti akar yang tumbuh ke langit itulah asal nama “Akar Langit”. Objek wisata ini resmi dibuka pada September 2017.
    3. Hutan Bambu Keputih, Surabaya
    Kalau Jepang punya Arashiyama Bamboo Grove, maka Surabaya punya Hutan Bambu Keputih. Pohon-pohon bambu berjajar rapi menciptakan suasana teduh dan tenang, cocok untuk healing di tengah kota.
     
    Yang menarik, kawasan ini dulunya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sejak 1980, sebelum dialihfungsikan menjadi ruang terbuka hijau pada 2000-an. Cahaya matahari yang menyusup di antara rumpun bambu juga menambah kesan magis.
    4. Hutan Lumut Singgalang, Sumatera Barat
    Gunung Singgalang bukan hanya terkenal dengan Telaga Dewi, tetapi juga Hutan Lumut yang berada pada jalur pendakian menuju puncak. Pepohonan, akar, hingga bebatuan di sini dipenuhi lumut, menciptakan suasana eksotis layaknya hutan dongeng.
     
    Banyak pendaki menyamakannya dengan hutan di film Lord of The Rings. Untuk mencapai hutan ini, pendaki harus melalui jalur Koto Baru dengan waktu tempuh sekitar 5–6 jam setelah melewati check point Cadas.
     

    5. Hutan Bonsai Fatumnasi, NTT
    Di lereng Gunung Mutis, ada Hutan Bonsai Fatumnasi yang dipenuhi pohon ampupu mini. Meski aslinya pohon ini bisa tumbuh hingga 40 meter, di sini tingginya hanya sekitar 2–5 meter karena kondisi alam yang unik.
     
    Akar dan batangnya berlekuk-lekuk, tebal, serta diselimuti lumut, menciptakan pemandangan seperti hutan bonsai alami berusia ratusan tahun.
    6. Hutan Harapan, Jambi
    Hutan Harapan sering dijuluki sebagai “hutan terakhir di Sumatera” karena menjadi benteng terakhir keberagaman hayati di tengah maraknya alih fungsi lahan. Luasnya mencapai lebih dari 98 ribu hektare dan menjadi rumah bagi gajah sumatera, harimau sumatera, hingga burung-burung endemik.
     
    Program restorasi dan kehidupan masyarakat adat yang hidup selaras dengan hutan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan maupun peneliti.
    7. Hutan Petungkriyono, Pekalongan
    Berdekatan dengan kawasan Dieng, Hutan Petungkriyono menyuguhkan udara dingin khas pegunungan. Dengan tiket masuk sekitar Rp5.000, pengunjung bisa menikmati hutan pinus yang rimbun, sungai jernih, hingga Curug Bajing yang terkenal indah.
     
    Di sini juga hidup satwa langka seperti lutung jawa. Suara sungai dan kicauan burung membuat suasana semakin syahdu.
    8. Hutan Mycelia Cikole, Bandung
    Terletak di Lembang, Hutan Mycelia Cikole menawarkan pengalaman berbeda. Pohon pinus menjulang tinggi menciptakan suasana teduh, sementara kabut tipis kerap turun menciptakan atmosfer dramatis.
     
    Saat malam tiba, instalasi jamur LED warna-warni menyala indah. Ada pula teknologi video mapping yang menyajikan edukasi tentang spesies jamur dalam bentuk pertunjukan visual.
    9. Hutan Perempuan, Papua
    Di Teluk Youtefa, Jayapura, terdapat Hutan Perempuan yang dikelola khusus oleh perempuan Kampung Enggros. Lelaki dilarang masuk karena hutan ini menjadi tempat para perempuan mencari udang, ikan, dan kerang sebagai mata pencaharian.
     
    Uniknya, mereka berburu tanpa busana untuk memudahkan pergerakan di air. Hutan ini juga menjadi ruang aman untuk berbagi nasihat dan cerita. Pelanggar aturan dikenakan denda berupa seuntai manik-manik yang nilainya setara Rp50 juta.
     
    Untuk mencapai lokasi, pengunjung dapat menaiki speedboat dari dermaga Pantai Bebek menuju Kampung Enggros.
    10. Hutan Pelawan, Bangka Belitung
    Selain pantai, Bangka Belitung punya Hutan Pelawan yang dipenuhi pohon pelawan berwarna kemerahan. Jalan setapak di dalam hutan terlihat eksotis karena dominasi warna batangnya yang unik.
     
    Di sini terdapat jamur pelawan, jenis jamur langka yang bernilai tinggi dan sering digunakan sebagai bahan masakan. Beberapa fauna endemik seperti tarsius dan burung lokal juga bisa ditemui.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (ANN)

  • Kanjuruhan Street Race-34, Wadah Balap Motor saat Operasi Zebra Semeru

    Kanjuruhan Street Race-34, Wadah Balap Motor saat Operasi Zebra Semeru

    Malang (beritajatim.com) – Kepolisian Resor Malang kembali menggelar Kanjuruhan Street Race Episode 34 sebagai ruang penyaluran bakat otomotif generasi muda.

    Kegiatan yang berlangsung di area parkir Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Jumat malam (28/11/2025) ini menjadi bagian dalam rangkaian Operasi Zebra Semeru 2025.

    Acara yang digelar mulai malam hingga dini hari disambut antusias. Tercatat ratusan penonton memadati lokasi, sementara 460 starter ikut ambil bagian dalam ajang balap resmi tersebut.

    Dalam penyelenggaraan kali ini, panitia membuka beragam kelas mulai dari kelas bracket, bebek 4-tak, sport 2-tak, hingga kelas sunmori seperti bebek 2-tak, sport 2-tak, matic Honda, surex, dan FFA (Free For All). Semua kelas dikemas menarik tanpa menghilangkan unsur keselamatan, sesuai regulasi balap yang berlaku.

    Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo P.S., mengatakan bahwa ajang ini merupakan upaya kepolisian memberikan solusi, bukan hanya tindakan penertiban.

    “Polres Malang tidak hanya melakukan razia. Kami menyediakan wadah resmi agar anak muda menyalurkan hobi otomotifnya secara aman dan tidak melakukan balap liar di jalan raya,” ungkap AKBP Danang, saat dikonfirmasi, Sabtu (29/11/2025).

    Danang menegaskan, bahwa keselamatan menjadi prioritas utama dalam penyelenggaraan street race legal ini. Kegiatan berlangsung tertib dan kondusif dengan antusiasme tinggi dari peserta maupun penonton.

    Danang menyebut, event ini merupakan bagian dari dukungan Operasi Zebra Semeru 2025 dalam upaya menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas. Kegiatan ini juga mendorong partisipasi masyarakat dalam mewujudkan budaya tertib berlalu lintas di Kabupaten Malang.

    “Semua peserta wajib menggunakan safety gear lengkap dan mengikuti aturan. Semangat kita adalah keselamatan, baik saat Operasi Zebra maupun di luar itu,” pungkas Danang. (yog/ted)

  • Warga Penghuni TPU Kebon Nanas Akan Direlokasi ke Rusun Terdekat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 November 2025

    Warga Penghuni TPU Kebon Nanas Akan Direlokasi ke Rusun Terdekat Megapolitan 29 November 2025

    Warga Penghuni TPU Kebon Nanas Akan Direlokasi ke Rusun Terdekat
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pemerintah Kota Jakarta Timur sedang berupaya mencari rumah susun (rusun) terdekat sebagai hunian alternatif bagi warga yang akan direlokasi dari Taman Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas, Jatinegara, Jakarta Timur.
    “Kita berusaha semaksimal mungkin untuk mencari rusun yang paling dekat dengan lokasi tersebut,” kata Wali Kota
    Jakarta
    Timur Munjirin di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Jumat (28/11/2025).
    Meski pemerintah daerah telah menyiapkan sejumlah rusun, sebagian warga mengeluhkan lokasi rusun yang ditawarkan, seperti Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Pulo Jahe dan Rawa Bebek.
    Keluhan tersebut muncul karena dinilai terlalu jauh dari tempat tinggal dan aktivitas sehari-hari mereka saat ini.
    Menanggapi keluhan tersebut, Munjirin menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya mencari pilihan rumah susun yang paling dekat dengan area
    TPU Kebon Nanas
    agar proses relokasi tidak memberatkan warga.
    “Semua orang pasti ingin yang paling dekat, tapi pemerintah daerah sudah menyiapkan sebaik mungkin,” tegas Munjirin.
    Munjirin memastikan, proses penataan akan terus berjalan dengan mempertimbangkan kebutuhan warga serta kepentingan publik yang lebih luas, terutama terkait kebutuhan lahan pemakaman di Jakarta.
    Sebelumnya, warga yang tinggal di TPU
    Kebon Nanas
    berharap dapat direlokasi ke rusun yang tak jauh dari tempat tinggalnya sekarang.
    “Warga meminta direlokasi ke rusun terdekat. Apabila terjadi relokasi warga pasti minta di rusun yang tidak terlalu jauh,” kata Ketua RW 05 Cipinang Besar Selatan, Hesti Raharjo di Jakarta, Rabu (26/11/2026).
    Warga yang sudah puluhan tahun bermukim di TPU Kebon Nanas tak ingin menempuh perjalanan jauh dari tempat tinggal barunya ke tempat kerja, sekolah ataupun kampus.
    Sedangkan letak kedua rusun milik Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta itu dinilai jauh dari wilayah Kecamatan Jatinegara.
    “Karena terkait dengan lokasi kerja orang tua, kemudian sekolah anak-anak. Tapi kita tidak tahu ke depannya untuk warga RW 05 apakah direlokasi ke rusun yang kosong,” ujar Hesti.
    Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur memang sudah menyatakan akan membantu proses pemindahan sekolah anak-anak warga RW 05 yang terdampak penertiban TPU Kebon Nanas.
    Namun, pihaknya belum mendapatkan informasi lebih lanjut terkait nasib warga yang memiliki pekerjaan di wilayah sekitar Kecamatan Jatinegara bila harus direlokasi ke Cakung.
    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana mengembalikan fungsi lahan di TPU Kebon Nanas dan TPU Kober Rawa Bunga yang sudah puluhan tahun digunakan untuk permukiman warga.
    Lahan yang digunakan warga untuk permukiman itu akan dimanfaatkan untuk membuka petak makam baru sehingga diharapkan dapat mengatasi masalah krisis lahan makam di Jakarta.
    Berdasarkan keterangan warga Kebon Nanas, Pemkot Jakarta Timur telah menyiapkan dua rumah susun sederhana sewa (rusunawa) sebagai lokasi relokasi, yakni Pulo Jahe dan Rawa Bebek.
    Penertiban permukiman warga itu dilakukan mengingat 69 TPU yang merupakan aset Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) DKI Jakarta sudah penuh atau hanya melayani pemakaman dengan metode tumpang.
    Berdasarkan data awal, tercatat 280 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 517 jiwa yang mendirikan bangunan pada lahan TPU Kebon Nanas dan TPU Kober Rawa Bunga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kebingungan Warga TPU Kebon Nanas: Dapat Surat Pengosongan Rumah, tapi Ogah Direlokasi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 November 2025

    Kebingungan Warga TPU Kebon Nanas: Dapat Surat Pengosongan Rumah, tapi Ogah Direlokasi Megapolitan 24 November 2025

    Kebingungan Warga TPU Kebon Nanas: Dapat Surat Pengosongan Rumah, tapi Ogah Direlokasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sejumlah warga RT 015/RW 002 Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, mengaku bingung setelah menerima surat pengosongan rumah pada 19 November 2025.
    Rumah-rumah mereka itu diketahui berdiri di atas lahan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas.
    Sehari setelah menerima surat tersebut, warga langsung mengikuti sosialisasi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur.
    “Kalau dari RT sendiri sih sudah diinfokan (soal pengosongan rumah). Tanggapan warga, mereka dengan adanya sosialisasi itu ya sudah pasti kaget ya, karena itu tiba-tiba mendadak tanggal 19 (November) dapat surat, tanggal 20-nya ada sosialisasi,” ungkap Ketua RT 015/RW 002, Sumiati, saat dikonfirmasi, Minggu (23/11/2025).
    Sebagai solusi,
    Pemkot Jakarta Timur
    menyiapkan dua Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) untuk relokasi, yakni di Pulo Jahe dan Rawa Bebek.
    Namun sebagian besar warga menolak dengan alasan lokasi kedua rusunawa itu terlalu jauh dan harus membayar sewa bulanan yang dianggap memberatkan.
    “Warga minta sebenarnya tidak mau dipindah ke rusun yang pertama itu kan jauh dan yang kedua juga mereka nanti akan selamanya sewa, bayar tiap bulan,” jelas Sumiati.
    Ia menambahkan, warga justru menginginkan hunian dengan skema DP 0 persen agar bisa mencicil dan memiliki tempat tinggal secara permanen.
    “Menurut mereka kalau yang DP 0 persen walaupun tiap bulan bayar dengan jangka waktu misalnya 15 tahun atau 20 tahun, nanti akan menjadi milik mereka, kalau rusun awal kan mereka akan bayar terus selamanya gitu dan mereka tidak bisa memiliki,” jelasnya.
    Selain masalah biaya dan kepemilikan, warga juga memikirkan nasib anak-anak mereka yang selama ini sekolah di sekitar
    TPU Kebon Nanas
    .
    “Mereka juga pasti punya anak-anak yang sekolah SD, SMP, SMA gitu di sekitaran (TPU Kebon Nanas) tempat tinggal mereka gitu, kalau misalnya dipindah kan udah pasti anak sekolahnya ini gimana,” jelas Sumiati.
    Ia menuturkan, beberapa orangtua merasa resah jika pindah ke rusun yang jauh karena anak-anak mereka harus berangkat pukul 05.00 WIB untuk mengejar jam masuk sekolah pukul 06.30 WIB.
    “Terus juga kalau misalnya jauh kan dipikir juga soal transportasi kalau anak-anak ini berangkat sementara kan mereka jauh, jadi kalau, masuk sekolahnya jam setengah tujuh paling tidak mereka jam lima harus sudah berangkat,” tuturnya.
    Warga berharap Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mendengar keluhan mereka terkait rencana relokasi.
    Sumiati menyebut sebagian besar warga di lingkungannya memilih Pramono pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
    “Iya, memilih dan mereka itu 80 persen atau 90 persen itu memilih Pak Pramono Anung. Nah, kalau dengan adanya penggusuran ini saya harapkan juga sampai ke telinga gubernur ya,”
    Di sisi lain, Ketua RW 002, Muhammad Yusuf, mengatakan warga bingung karena sebagian dari mereka mengaku memiliki bukti legalitas atas lahan yang ditempati meski berada di area makam.
    Ia menyebut beberapa warga membeli lahan tersebut dari yayasan yang dahulu mengelola TPU.
    “Di warga kami ada beberapa yang sudah terjadi transaksi jual beli yang sah pak, atas nama yayasan dan tanda tangan dari ahli waris (makam),” kata Yusuf saat dikonfirmasi, Minggu.
    Menurut dia, pada 2018 warga juga mengikuti program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Beberapa bidang lahan bahkan disebut sudah memiliki Akta Jual Beli (AJB) dan sertifikat.
    “Karena sudah terdaftar di BPN. Pengurusan PTSL teregister 2018, Kasi Pemerintah (Kelurahan) saat itu pun mengiyakan kalau itu bukan lahan Pemda,” ujar Yusuf.
    Sekretaris Kota Jakarta Timur, Eka Darmawan, menegaskan bahwa langkah yang diambil Pemkot Jakarta Timur bukanlah penggusuran, melainkan pengembalian fungsi lahan pemakaman yang selama bertahun-tahun berubah menjadi kawasan hunian padat penduduk.
    “Kami tidak bilang menggusur tapi kita minta dikembalikan. Minta dikembalikan lahan (TPU) yang digunakan mereka,” kata Sekretaris Kota Jakarta Timur, Eka Darmawan, dalam keterangannya pada Jumat (21/11/2025).
    Berdasarkan pendataan, terdapat 280 kepala keluarga atau 517 jiwa yang tinggal di atas dua TPU, yakni Kebon Nanas dan Kober Rawa Bunga.
    Proses pengosongan dilakukan secara berjenjang melalui SP1, SP2, dan SP3, dengan target dua minggu.

    Deadline
    -nya untuk pengosongan ini kira tahapannya dalam waktu dua minggu. Kita kasih SP 1, SP 2, dan SP 3 terlebih dahulu,” kata Eka.
    Eka menjelaskan penertiban dilakukan karena kebutuhan lahan pemakaman di DKI Jakarta dalam kondisi kritis, terutama di Jakarta Timur.
    “Karena selama ini kan mereka (warga) menempati lahan, dan belum memahami bahwa kebutuhan lahan (makam) yang ada di Provinsi DKI itu krisis. Terutama di Jakarta Timur,” ujar Eka.
    (Penulis: Febryan Kevin Candra Kurniawan, Ruby Rachmadina)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Penghuni TPU Kebon Nanas Akan Direlokasi ke Rusun Terdekat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 November 2025

    3 Warga TPU Kebon Nanas Kaget Diminta Kosongkan Rumah dalam Dua Minggu Megapolitan

    Warga TPU Kebon Nanas Kaget Diminta Kosongkan Rumah dalam Dua Minggu
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sejumlah warga RT 015/RW 002 Cipinang Besar Selatan, Jatinegara yang menempati Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas kaget diminta mengosongkan rumah dalam dua minggu.
    “Kalau dari RT sendiri sih sudah diinfokan. Tanggapan warga, mereka dengan adanya sosialisasi itu ya sudah pasti kaget ya, karena itu tiba-tiba mendadak tanggal 19 (November) dapat surat, tanggal 20-nya ada sosialisasi,” ucap Ketua RT 015/RW 002 Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Sumiati saat dikonfirmasi, Minggu (23/11/2025).
    Sumiati menjelaskan warga sudah menerima surat dari Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur terkait pengosongan rumah tersebut.
    “Setelah sosialisasi mereka dapat kabar lewat media kalau kasih waktu dua minggu, mereka belum ada persiapan untuk pindah bahasanya,” jelas Sumiati.
    Menurut Sumiati,
    Pemkot Jakarta Timur
    telah menyiapkan dua Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa), yakni Pulo Jahe dan Rawa Bebek, sebagai lokasi relokasi.
    Namun warga tidak mau pindah karena lokasinya terlalu jauh dan membayar sewa.
    “Warga minta sebenarnya tidak mau dipindah ke rusun yang pertama itu kan jauh dan yang kedua juga mereka nanti akan selamanya sewa, bayar tiap bulan,” jelas Sumiati.
    Ia menambahkan, sebagian besar warga bersedia dipindahkan jika ditempatkan di rumah dengan skema down payment (DP) 0 persen.
    “Menurut mereka kalau yang DP 0 persen walaupun tiap bulan bayar dengan jangka waktu misalnya 15 tahun atau 20 tahun, nanti akan menjadi milik mereka, kalau rusun awal kan mereka akan bayar terus selamanya gitu dan mereka tidak bisa memiliki,” jelasnya.
    Pemerintah Kota Jakarta Timur menyiapkan langkah penertiban terhadap permukiman warga yang berdiri di atas Taman Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas dan TPU Kober Rawa Bunga, Jatinegara.
    Langkah ini diambil untuk mengembalikan fungsi asli lahan pemakaman yang selama bertahun-tahun berubah menjadi kawasan hunian padat.
    Pemkot menegaskan bahwa proses yang dilakukan bukan penggusuran, melainkan pengembalian fungsi lahan makam.
    “Kami tidak bilang menggusur tapi kita minta dikembalikan. Minta dikembalikan lahan (TPU) yang digunakan mereka,” kata Sekretaris Kota Jakarta Timur, Eka Darmawan melalui keterangan, Jumat (21/11/2025).
    Berdasarkan pendataan, terdapat 280 kepala keluarga (517 jiwa) yang tinggal dan membangun rumah di atas dua TPU tersebut.
    Pemkot akan memulai sosialisasi sebelum pelaksanaan pengosongan. “Deadline-nya untuk pengosongan ini kira tahapannya dalam waktu dua minggu. Kita kasih SP 1, SP 2, dan SP 3 terlebih dahulu,” kata Eka.
    Eka menjelaskan bahwa kebutuhan lahan pemakaman di DKI Jakarta, khususnya wilayah Jakarta Timur, berada dalam kondisi krisis.
    “Karena selama ini kan mereka (warga) menempati lahan, dan belum memahami bahwa kebutuhan lahan (makam) yang ada di Provinsi DKI itu krisis. Terutama di Jakarta Timur,” ujar Eka.
    Pemukiman di TPU Sejak 1980 Permukiman liar di
    TPU Kebon Nanas
    dan sekitarnya bukanlah fenomena baru. Wilayah ini disebut telah dihuni sejak dekade 1980-an.
    “Tahun 1980-an itu yang tinggal di atas pemakaman itu hanya satu kepala keluarga, tapi mulai banyak yang pindah ketika adanya penggusuran,” kata Sumiati.
    Menurut Sumiati, banyak warga kala itu tinggal di bantaran kali dan lahan yang sempat direncanakan menjadi kantor Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
    “Dulu sebelum ada KLH itu kan lapangan gitu, terus warga itu ada yang tinggal di pinggir kali di belakang kantor KLH tahun 1997 kena gusur gitu,” ungkapnya.
    Warga terdampak penggusuran pada 1997 hanya menerima uang kerohiman sebesar Rp 600.000.
    “Sementara kan uang segitu untuk ngontrak paling juga bertahan beberapa bulan gitu. Akhirnya mereka pindah lah tuh ke atas pemakaman Cina ini tahun 1997,” kata Sumiati.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Atlet Asal Bandung Bangun UMKM Shuttlecock hingga Tembus Pasar India
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        21 November 2025

    Atlet Asal Bandung Bangun UMKM Shuttlecock hingga Tembus Pasar India Bandung 21 November 2025

    Atlet Asal Bandung Bangun UMKM Shuttlecock hingga Tembus Pasar India
    Editor
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Mantan atlet badminton asal Bandung, Duthree Gigih Belatma, mengubah perjalanan kariernya setelah memutuskan meninggalkan profesinya sebagai pelatih badminton di India.
    Keputusan itu justru membawanya pada kesuksesan bisnis
    shuttlecock
    bersama CV GD Feather yang kini menembus pasar internasional.
    “Gaji yang saya terima sebagai pelatih badminton di
    India
    cukup lumayan, tapi bisnis yang saya jalani sebagai sampingan juga mulai membesar. Ini buat saya dilema,” kata Gigih.
    Setelah kontraknya berakhir, ia memilih pulang ke tanah air.
    “Ya, ketika bisnis sudah berjalan baik, dan laba yang diterima meningkat berkali-kali lipat dibandingkan dengan gaji yang diterima sebagai pelatih, ya akhirnya saya putuskan untuk pulang saja,” ujarnya.
    UMKM
    milik Duthree ini sekarang menjadi produsen shuttlecock yang mampu menembus pasar India, negara dengan pertumbuhan badminton tercepat di dunia.
    Banyaknya akademi, klub, dan komunitas badminton di India turut memicu permintaan tinggi akan shuttlecock berkualitas.
    Kuncinya, ada pada kualitas produk yang konsisten dan harga yang kompetitif. Seperti produk yang stabil, tahan lama, dan diproduksi melalui standar ketat mulai dari pemilihan bulu hingga pengujian lintasan dan keseimbangan shuttlecock.
    Sistem produksi efisien juga memungkinkan ekspor reguler dalam jumlah besar. Selain itu mereka menerapkan proses terstruktur mulai dari pemilihan material, kontrol kualitas, dan kemasan aman untuk pengiriman jarak jauh.
    Menurut Gigih, industri shuttlecock di Indonesia tumbuh pesat dengan omzet mencapai triliunan rupiah tiap tahun.
    Namun, tantangan muncul dari pasokan bulu bebek lokal yang dianggap belum memenuhi kualitas industri.
    Ia merujuk data KPPU yang menunjukkan bahwa Jawa Timur, sentra industri shuttlecock nasional, mengimpor hingga 90 persen kebutuhan bulu bebek.
    Gigih menyebut impor bukan sekadar persoalan jumlah.
    “Kualitas bulu bebek lokal dinilai tidak cukup baik sehingga hanya dapat dimanfaatkan untuk kerajinan tangan,” ujarnya.
    Selain menjadi pemasok bahan baku, Gigih kini memproduksi shuttlecock dengan merek Belkhoin dan MP. Pada April lalu, kedua merek itu berhasil menembus pasar Arab Saudi.
    “Secara perdana, di April kemarin kita baru saja mengekspor Belkhoin dan MP ke Arab Saudi. Harapannya tentu produk lokal ini bisa diterima dengan baik, dan mereka melakukan repeat order,” kata Gigih.
    Soal kualitas shuttlecock, ia menegaskan bahwa preferensi pemain sangat subjektif.
    “Tidak ada merek shuttlecock yang bagus atau jelek. Shuttlecock itu seperti halnya merek rokok, cocok-cocokan di mulut masing-masing,” ujar pria yang telah berkecimpung di dunia badminton sejak usia 9 tahun itu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus Pertama, Pria di AS Sakit Terpapar Virus yang Belum Pernah Serang Manusia

    Kasus Pertama, Pria di AS Sakit Terpapar Virus yang Belum Pernah Serang Manusia

    Jakarta

    Untuk pertama kalinya, seorang pria dari negara bagian AS, Washington, terinfeksi jenis flu burung yang sebelumnya hanya terdeteksi pada hewan dan belum pernah dilaporkan pada manusia.

    Pria tersebut dilaporkan sakit parah dan dirawat di rumah sakit dengan gejala berikut:

    demam tinggikebingungangangguan pernapasan.

    Ia dipastikan mengidap H5N5, subtipe flu burung yang dibawa oleh burung liar seperti bebek dan angsa.

    Departemen Kesehatan Negara Washington menggambarkan pasien yang tidak disebutkan namanya itu adalah lansia dan memiliki komorbid atau penyakit penyerta.

    Badan tersebut mencatat pria ini memang memiliki kawanan unggas domestik campuran di halaman belakang rumahnya, Grays Harbor County, pesisir Pasifik barat daya negara bagian tersebut.

    “Dua unggas tersebut baru-baru ini mati,” lapor Washington Post.

    Pejabat di Washington meyakini kedua kelompok unggas tersebut kemungkinan besar merupakan sumber paparan virus.

    Pria itu masih dirawat di rumah sakit hingga minggu lalu, sementara penyelidikan masih berlanjut. Risiko penularan meluas di publik dinilai relatif rendah, menurut pejabat kesehatan Washington dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS CDC.

    Tidak ada orang lain yang dites saat ini positif H5N5. Tidak ada bukti penularan antarmanusia, meskipun para ahli telah mengakui evolusi virus tidak pernah benar-benar bisa diprediksi.

    H5N1 telah menyebar di AS sejak 2022, menginfeksi burung liar, unggas domestik, sapi perah, dan bahkan, terkadang, manusia. Tercatat 71 kasus flu burung H5 pada manusia di AS sejak 2024.

    Sebagian besar kasus datang dengan gejala ringan, tetapi seorang pasien di Louisiana meninggal dunia pada bulan Januari. Pria itu memelihara ayam di halaman belakang rumah yang telah terpapar virus dari burung liar.

    Tonton juga video “IDAI: Banyak Kasus Pneumonia Anak di RI Disebabkan Influenza”

    (naf/kna)

  • Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Berparuh Bebek

    Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Berparuh Bebek

    Jakarta

    Dua fosil rahang atas kecil yang ditarik dari tambang fosfat di Maroko mengungkap dinosaurus berparuh bebek baru, Taleta taleta. Dinosaurus ini diketahui hidup sekitar 66 juta tahun lalu.

    Temuan tersebut secara resmi dideskripsikan dalam sebuah makalah yang telah melalui peninjauan sejawat. Taleta bergabung dengan daftar pendek pemakan tumbuhan yang bertahan hidup di Afrika Utara menjelang akhir era dinosaurus. Menariknya lagi, penemuan ini menunjukkan evolusi yang pesat di sudut dunia yang jauh dari situs-situs terkenal di Amerika Utara.

    Dipimpin oleh Nicholas R. Longrich, Dosen Senior Biologi Evolusi di Bath University, penelitian berfokus pada evolusi dinosaurus, kepunahannya, dan bagaimana spesies berpindah antarbenua.

    Tulang-tulang yang diawetkan adalah tulang rahang atas yang menopang gigi, dari sisi kanan dan kiri. Baris dan tonjolan gigi mereka berbeda dari spesies di sekitarnya, menunjukkan perbedaan gigitan dan pola makan.

    Dikutip dari Earth.com, Taleta adalah bagian dari lambeosaurine, subkelompok bebek paruh dengan jambul kepala berongga, cabang dari famili bebek paruh. Meskipun jambulnya tidak terawetkan di sini, detail rahangnya menempatkan hewan ini dalam kelompok tersebut.

    Fosil-fosil tersebut berasal dari lapisan teratas fosfat Oulad Abdoun di Maroko. Batuan tersebut membentang dari akhir Zaman Kapur hingga awal Zaman Eosen, sebagaimana ditunjukkan oleh penelitian independen.

    Keluarga Dinosaurus ‘Bebek’

    Penemuan sebelumnya dari wilayah yang sama, Ajnabia odysseus, menunjukkan bahwa burung paruh bebek mencapai Afrika pada akhir Zaman Kapur.

    “Kami melaporkan fosil baru dari fosfat Maastrichtian atas Maroko, yang menunjukkan bahwa hadrosaurid lambeosaurine seperti Ajnabia odysseus mencapai Afrika Utara dan mencapai keanekaragaman tinggi sebagai anggota Gondwana pertama dari kelompok yang pernah dianggap terbatas di Laurasia,” tulis Longrich.

    Spesies kedua, Minqaria bata, mendorong jumlah lebih tinggi dan menunjukkan bahwa bebek paruh kecil tidak sendirian. Taleta termasuk dalam Arenysaurini, garis keturunan lambeosaurina Eropa yang dicirikan oleh kesamaan ciri tengkorak dan gigi. Penemuan tiga spesies berkerabat berdampingan di Maroko memperkuat hubungan dengan Eropa selatan.

    Bersama-sama, desain rahang mereka yang berbeda menunjukkan radiasi adaptif, diversifikasi yang cepat seiring spesies terpecah untuk menggunakan makanan yang berbeda. Ciri-ciri gigi yang halus sering kali menggambarkan apa yang dapat dipotong, diremukkan, atau dikuliti oleh herbivora.

    Cara Taleta Sampai ke Afrika

    Menjelang akhir Zaman Kapur, permukaan laut global naik dan membanjiri dataran rendah. Para ilmuwan menyebutnya permukaan laut eustatik, ketinggian rata-rata lautan global dari waktu ke waktu.

    Afrika Barat Laut terletak di tepi teluk Atlantik yang luas dengan pulau-pulau yang tersebar dan paparan dangkal. Geografi seperti itu mungkin menantang dinosaurus, tetapi seiring waktu, penyeberangan singkat di atas air dapat menumpuk, seperti yang dirangkum dalam tinjauan umum.

    Penyebaran dari Iberia ke Afrika Utara sesuai dengan silsilah keluarga yang dibangun dari burung paruh bebek Maroko. Setelah beberapa pionir tiba, isolasi dan habitat pesisir yang beragam dapat dengan cepat memecah populasi.

    Para ahli biologi mempelajari pola-pola ini sebagai biogeografi, ilmu yang mempelajari di mana spesies hidup dan mengapa. Catatan Maroko menambahkan data dari wilayah yang dulunya memiliki lebih sedikit fosil dinosaurus dibandingkan Eropa dan Amerika Utara.

    Hidup Tepat Sebelum Kepunahan

    Taleta hidup di akhir Zaman Kapur, di Maastricht, tahap terakhir sebelum tumbukan asteroid yang mengakhiri zaman dinosaurus. Waktu itu membuat kehadirannya sangat menarik karena sebagian besar lambeosaurine di tempat lain telah menurun.

    Kelangsungan hidupnya mengisyaratkan bahwa wilayah-wilayah terpencil seperti Afrika Utara mungkin berfungsi sebagai tempat perlindungan beberapa garis keturunan yang bertahan sedikit lebih lama daripada di Amerika Utara atau Asia.

    Usia fosil dari lapisan Maroko cocok dengan lapisan yang hanya beberapa ratus ribu tahun lebih tua dari batas tumbukan. Hal ini menempatkan Taleta dan kerabatnya di antara spesies bebek paruh terakhir yang diketahui di Bumi, hidup berdampingan dengan ekosistem yang berubah dengan cepat dan garis pantai yang menyusut.

    Kegigihan mereka menunjukkan bagaimana bahkan di dunia yang runtuh, evolusi terus bereksperimen dengan bentuk-bentuk baru hingga saat-saat terakhir.

    Taleta menunjukkan bahwa evolusi menjelang akhir Zaman Kapur bersifat lokal dan tidak merata. Meskipun beberapa wilayah memiliki lebih sedikit lambeosaurin, wilayah lain, seperti Maroko, memiliki beberapa spesies yang berkerabat dekat.

    (rns/rns)

  • Sudah 5,4 Juta Sepeda Motor Terjual di RI Tahun Ini, Honda Laku Segini Banyak

    Sudah 5,4 Juta Sepeda Motor Terjual di RI Tahun Ini, Honda Laku Segini Banyak

    Jakarta

    PT Astra Honda Motor (AHM) masih mendominasi penjualan sepeda motor di Indonesia. Pangsa pasar penjualan Honda di Indonesia lebih dari 75 persen.

    “Yang penting bagaimana kita bisa terus meningkatkan atau memenuhi kebutuhan konsumen,” kata General Manager Corporate Communication PT AHM(Astra Honda Motor) Ahmad Muhibbuddin di Garut, Jawa Barat, belum lama ini.

    Penjualan sepeda motor Honda naik tipis dibandingkan periode yang lalu. AHM sudah mencatatkan penjualan 4,2 juta sepanjang Januari-Oktober 2025.

    “Kita tumbuh 0,08 persen. Artinya dalam kondisi yang challenging ini kita bisa naik tipis sudah Alhamdulillah,” tambah Muhib.

    Berdasarkan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia, penjualan sepanjang Januari-Oktober 2025 tembus 5.427.253 unit. Ada tren kenaikan 4,09 persen pada Oktober 2025, angka itu tertinggi sepanjang tahun ini.

    Penjualan per Oktober naik dibandingkan September yang menyentuh 567.173 unit. Jika melirik data 10 bulan tahun ini, Oktober menjadi bulan terbaik penjualan sepeda motor yang mencapai 590.362 unit. Titik penjualan paling kecil terjadi pada April dengan capaian 406.691 unit.

    Dengan tambahan 590.362 unit, maka penjualan motor di Indonesia selama 2025 sudah mencapai 5.427.253 unit. Perlu diketahui hanya terdapat lima merek yang tergabung dalam data AISI, yakni Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki dan TVS. Sehingga, merek-merek di luar itu tak tergabung dalam keanggotaan.

    Sayangnya dalam data terbaru yang ditampilkan AISI tidak memaparkan segmentasi pasar motor bebek, matic, dan sport. Segmen motor skutik masih mendominasi penjualan sepeda motor di Indonesia dengan pangsa pasar di atas 90 persen.

    Model motor Honda yang terlaris masih dipegang Honda BeAT, Scoopy, dan Vario Series.

    AISI sejak awal tahun memasang target penjualan 6,4-6,7 juta unit setahun. Menurutnya, secara pergerakan pasar, kondisinya masih mirip-mirip tahun lalu.

    (riar/din)