Hewan: Babi

  • Lukisan Gua Tertua di Dunia Ditemukan di RI, Usianya 51 Ribu Tahun

    Lukisan Gua Tertua di Dunia Ditemukan di RI, Usianya 51 Ribu Tahun

    Jakarta

    Tim penelitian kerja sama antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Griffith University dan Southern Cross University berhasil membuat suatu penemuan penting terkait lukisan gua di wilayah Sulawesi, Indonesia. Lukisan tersebut diperkirakan merupakan lukisan gua tertua yang pernah ditemukan hingga saat ini.

    Lukisan cadas yang menggambarkan tiga figur menyerupai manusia sedang berinteraksi dengan seekor babi hutan tersebut terletak di gua kapur di Leang Karampuang, Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan.

    Tim penelitian ini diketuai Adhi Agus Oktaviana, ahli seni cadas Indonesia dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang saat ini sedang menjalani program doktoral (PhD) di Griffith Centre for Social and Cultural Research (GCSCR).

    Menurut Oktaviana, penemuan lukisan Leang Karampaung yang telah berumur setidaknya 51.200 tahun yang lalu ini memiliki implikasi penting terkait pemahaman mengenai asal-usul seni paling awal.

    Dalam menentukan umur lukisan gua tersebut, tim penelitian mengaplikasikan metode analisis mutakhir melalui ablasi laser U-series (LA-U-series) untuk mendapatkan pertanggalan akurat pada lapisan tipis kalsium karbonat yang terbentuk di atas seni hias tersebut.

    Hasil analisis menunjukkan bahwa seni hias di bawah lapisan tersebut memiliki pertanggalan paling awal sekitar 51.200 tahun yang lalu. Sehingga hal tersebut membuatnya sebagai gambar hias gua tertua di dunia sekaligus narasi seni paling awal yang pernah ditemukan dan diteliti hingga saat ini.

    “Hasil yang kami peroleh ini sangat mengejutkan karena belum ada karya seni dari zaman Es Eropa yang terkenal yang umurnya mendekati umur lukisan gua Sulawesi ini, walau ada pengecualian pada beberapa temuan kontroversial di Spanyol. Penemuan ini merupakan seni cadas pertama di Indonesia yang umurnya melampaui 50.000 tahun,” kata Oktaviana dalam keterangan yang diterima detikINET.

    Penemuan oleh Oktaviana dan tim Griffith University ini mengindikasikan bahwa lukisan gua yang bersifat naratif merupakan bagian penting dalam budaya seni manusia awal Indonesia pada masa itu.

    “Pada dasarnya manusia sudah memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dalam bentuk cerita sejak lebih dari 51.200 tahun, namun karena kata-kata tidak bisa menjadi fosil batu maka yang tertinggal hanyalah penggambaran dalam bentuk seni. Temuan di Sulawesi ini adalah bukti tertua yang bisa diketahui dari sudut pandang arkeologi,” jela Oktaviana.

    Kepala Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra BRIN,Herry Jogaswara, mengatakan bahwa temuan ini merupakan contoh bagaimana riset arkeologi jangka panjang dan bersifat kolaboratif dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam produksi pengetahuan.

    Selain itu dukungan para pihak dari lembaga riset, perguruan tinggi, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK), dan pemerintah daerah, serta mitra luar negeri menjadikan kegiatan riset berjalan dengan baik.

    Adapun metode analisis LA-U-series sendiri dikembangkan oleh Profesor Maxime Aubert, ahli arkeologi di GCSCR bersama dengan koleganya dari Southern Cross University (SCU) di Lismore, Profesor Renaud Joannes-Boyau, ahli arkeogeokimia dari Geoarchaeology and Archaeometry Research Group (GARG).

    “Kami sebelumnya telah menggunakan metode berbasis uranium untuk mencari umur seni cadas di wilayah Sulawesi dan Kalimantan, namun teknik LA-U-series ini menghasilkan data yang lebih akurat karena mampu mendeteksi umur lapisan kalsium karbonat dengan sangat rinci hingga mendekati masa pembuatan seni hias tersebut. Penemuan ini akan merevolusi metode analisis pertanggalan seni cadas,” ucap Abert.

    Sementara itu, Profesor Joannes-Boyau mengungkapkan teknik inovatif yang sedang dirintis ini memungkinkan timnya untuk membuat “peta” lapisan kalsium karbonat secara rinci. “Kemampuannya membuat kami dapat menentukan sekaligus menghindari area permukaan yang mengalami proses perubahan diagenesis secara alami. Konsekuensinya, penentuan umur seni cadas menjadi lebih mendalam dan bisa dipertanggungjawabkan,” jelas Joannes-Boyau.

    Tim penelitian juga melakukan pertanggalan ulang pada kandungan kalsium karbonat yang melapisi lukisan gua di situs Leang Bulu’ Sipong 4 di Maros Pangkep. Lukisan gua ini menampilkan adegan sosok yang diinterpretasikan sebagai therianthropes (setengah manusia, setengah hewan) yang sedang berburu babi rusa dan anoa.

    Profesor Adam Brumm dari Griffith’s Australian Research Centre for Human Evolution (ARCHE) yang turut serta dalam penelitian ini menyatakan bahwa seni hias gua dari Leang Karampuang dan Leang Bulu’ Sipong 4 memberikan pemahaman baru terhadap signifikansi budaya bercerita dalam kaitannya dengan sejarah seni.

    “Perlu diingat bahwa lukisan cadas tertua yang kami temukan di Sulawesi ini terdiri atas beberapa adegan yang bisa dikenali dengan mudah, yaitu penggambaran interaksi manusia dan hewan yang bisa ditafsirkan bahwa seniman pembuatnya berusaha untuk berkomunikasi secara naratif,” lanjut Brumm.

    Brumm juga menyatakan bahwa ini merupakan sebuah penemuan mutakhir karena pandangan akademis selama ini menunjukkan bahwa lukisan gua figurative awal hanya terdiri atas panel individual tanpa memperlihatkan adegan yang jelas. Kemunculan representasi gambar yang memiliki cerita baru muncul kemudian dalam seni hias Eropa.

    Menanggapi penemuan penting ini, Kepala Pusat Riset (PR) Arkeometri BRIN, Sofwan Noerwidi mengatakan, publikasi ini adalah contoh bahwa kita harus senantiasa mengembangkan teknik dan metode penelitian agar dapat menghasilkan interpretasi hasil penelitian yang semakin tajam.

    “Aplikasi laser ablation yang dikombinasikan dengan pertanggalan U-series menampilkan kronologi lukisan naratif prasejarah muncul lebih awal dari dugaan sebelumnya, yaitu lebih tua dari 50 ribu tahun lalu,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kepala PR Arkeologi Lingkungan, Maritim, dan Budaya Berkelanjutan BRIN, Marlon Ririmasse juga menambahkan hasil ini merupakan refleksi produktivitas kolaborasi riset internasional yang konsisten antara BRIN bersama mitra lembaga nasional (Griffith University), serta kontribusi arkeologi Indonesia dan Australia untuk ilmu pengetahuan.

    Kepala PR Arkeologi Prasejarah dan Sejarah BRIN, Irfan Mahmud berpendapat bahwa publikasi ini sangat bermakna bagi narasi kebudayaan dunia dari berbagai aspek ilmu pengetahuan, dan makin memperkuat nilai penting warisan arkeologi Maros-Pangkep sebagai kawasan yang sangat penting dilindungi dan dimanfaatkan untuk riset, pendidikan, termasuk pariwisata untuk kesejahteraan masyarakat.

    Turut menanggapi penemuan ini Dekan Universitas Hasanuddin, Profesor Akin Duli yang atas nama Pusat Kolaborasi Riset Arkeologi Sulawesi memberikan selamat atas terbitnya tulisan tentang lukisan gua di Sulawesi. “Semoga artikel ini menjadi rujukan bagi para ilmuawan di dunia dan memotivasi kita para arkeolog untuk meningkatkan kajian dan pelestariannya,” imbuhnya.

    (fyk/fyk)

  • Seberapa Sering Ular Piton Telan Manusia, Ini Kata Ilmuwan

    Seberapa Sering Ular Piton Telan Manusia, Ini Kata Ilmuwan

    Jakarta

    Warga di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel), digegerkan penemuan mayat perempuan di dalam perut ular piton sepanjang 5 meter. Sebenarnya, seberapa sering ular piton memangsa manusia? Ilmuwan pun angkat bicara.

    Warga di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel), digegerkan penemuan mayat perempuan di dalam perut ular piton sepanjang 5 meter. Korban diketahui bernama Farida (45). “Iya. Ada warga tewas ditelan ular piton,” kata Kepala Desa Kalempang, Suardi Rosi kepada detikSulsel, Jumat (7/6) pekan lalu.

    Korban ditemukan tewas dalam perut ular piton di Desa Kalempang, Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidrap, Jumat (7/6) sekitar pukul 09.00 Wita. Seberapa sering sebenarnya, ular terutama piton memangsa manusia?

    Ternyata sangat jarang. “Di lingkungan alaminya, sangat-sangat jarang. Bahkan mungkin lebih langka dari luka yang disebabkan oleh ular terhadap orang yang memelihara piton dan boa,” cetus David Penning, asisten profesor biologi di Missouri Southern State University, dilansir dari Live Science, Selasa (11/6/2024).

    Namun serangan fatal ular memang beberapa kali terjadi, apalagi manusia makin sering membabat alam liar. Pertemuan dengan ular lebih sering terjadi di masyarakat adat yang tinggal di hutan hujan bersama ular. Dalam riset di 2011 di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, peneliti memeriksa wawancara dengan 120 Agta Negritos Filipina yang dilakukan tahun 1976.

    Ditemukan bahwa 15 dari 58 (26%) pria dewasa dan 1 dari 62 (2%) Wanita Agta selamat dari serangan ular piton batik. Selain itu, 6 orang meninggal akibat serangan ular piton antara tahun 1934 dan 1973. Ular piton batik (Malayiphton reticulatus) itu adalah jenis yang juga banyak terdapat di Indonesia.

    Di Indonesia sendiri sebelum kasus di Sulawesi beberapa hari silam, pernah ada beberapa tragedi sejenis termasuk di tahun 2018, juga di kawasan Sulawesi. Korban bernama Wa Tiba, 54 tahun, keluar memeriksa kebun di daerah berbatu di Pulau Muna yang terdapat gua dan tebing yang dihuni ular. Di sanalah ular piton sepanjang 7 meter menyerang dan menelannya utuh.

    Piton batik menunggu mangsa datang, sebelum menyerang dengan gigi melengkung dan melilit korban sangat kuat, yang dapat menyebabkan serangan jantung dan kematian. Sebenarnya menurut Brad Moon, profesor biologi di Universitas Louisiana, menelan manusia tidak mudah bagi ular piton, lebih mudah mangsa khas ular, termasuk hewan pengerat, rusa, babi hutan, dan monyet.

    Itu karena ular ini mudah melebarkan rahangnya untuk menelan hewan yang berukuran kecil atau yang secara bertahap bertambah besar dari kepala hingga pantat. Namun sebaliknya, bahu manusia yang berbentuk persegi mungkin menyulitkan piton batik.

    Mengingat hambatan bahu ini, serta ukuran beberapa manusia yang besar, ular piton umumnya tidak menyerang manusia. Namun jika manusianya kecil dan ular pitonnya besar, taruhlah minimal 5 atau 6 meter, ada kemungkinan ular piton mengincar orang.

    (fyk/fay)

  • Pembunuh Paling Keji Kanada Tewas Usai Diserang di Penjara

    Pembunuh Paling Keji Kanada Tewas Usai Diserang di Penjara

    Jakarta

    Seorang pembunuh berantai Kanada, yang divonis penjara seumur hidup pada tahun 2007 karena membunuh enam wanita, meninggal setelah diserang oleh sesama narapidana. Pria berusia 74 tahun itu meninggal pada Jumat (31/5) waktu setempat, atau dua minggu setelah penyerangan.

    Robert Pickton, mantan peternak babi dari Kanada bagian barat, adalah salah satu pembunuh paling keji di negara itu.

    Meskipun dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena enam pembunuhan, dia diduga membunuh lebih banyak wanita lainnya.

    Pickton meninggal di Quebec pada hari Jumat “di rumah sakit menyusul cedera akibat penyerangan yang melibatkan seorang narapidana lain pada 19 Mei 2024,” kata Lembaga Pemasyarakatan Kanada dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (1/6/2024).

    Para korbannya dibunuh antara tahun 1997 dan 2001. Polisi Vancouver dikritik pada saat itu karena tidak menganggap serius kasus hilangnya para perempuan tersebut karena banyak dari mereka adalah pekerja seks, pecandu narkoba, atau penduduk asli.

    Pickton ditangkap pada tahun 2002.

    Selama persidangannya yang berlangsung selama 18 bulan, pengadilan mendengar bukti mengerikan tentang bagaimana polisi menemukan kepala dan tangan beberapa wanita yang disimpan dalam ember di peternakan babinya, tulang-belulang di bawah kandang babi, dan DNA serta barang-barang pribadi enam wanita di rumah Pickton.

    (ita/ita)

  • Ular Piton Bisa Jadi Pengganti Daging

    Ular Piton Bisa Jadi Pengganti Daging

    Jakarta

    Sebuah studi baru meneliti kelayakan budidaya ular piton dalam skala komersial dan dampak lingkungan dari budidaya ini dibandingkan dengan peternakan konvensional. Hasilnya cukup menjanjikan.

    Ular-ular ternyata bisa tumbuh dengan cepat, bahkan selama periode puasa. Mereka juga bisa diberi makan protein limbah dari industri daging lainnya.

    “Kemampuan ular piton yang berpuasa untuk mengatur proses metabolisme dan menjaga kondisi tubuh meningkatkan ketahanan pangan di lingkungan yang bergejolak, menunjukkan bahwa budidaya ular piton mungkin menawarkan respons yang fleksibel dan efisien terhadap kerawanan pangan global,” kata ahli herpetologi Daniel Natusch dari Macquarie University di Australia.

    Tim tersebut mengamati dua spesies ular piton yakni Malayopython reticulatus dan Python bivittatus. Ular itu dipelihara di peternakan di Thailand dan Vietnam selama 12 bulan. Mereka menemukan bahwa rasio makanan yang dikonsumsi ular sanca terhadap daging yang dihasilkan (di mana angka yang lebih rendah berarti efisiensi yang lebih besar) adalah 1,2, dibandingkan dengan 1,5 untuk salmon, 2,8 untuk unggas, 6,0 untuk daging babi, dan 10,0 untuk daging sapi.

    Ular dapat berpuasa selama beberapa bulan tanpa kehilangan banyak massa tubuhnya. Ini menjadikannya ideal untuk beternak, apalagi ketika kondisi pasokan makanan dan air makin tidak terjamin.

    “Penelitian kami mengkonfirmasi penelitian sebelumnya bahwa pembiakan dan pemeliharaan ular piton di fasilitas produksi penangkaran untuk perdagangan komersial layak secara biologis dan ekonomis,” tulis para peneliti.

    Kendati demikian, ada beberapa tantangan yang harus diatasi. Pertama, memberi makan ular membutuhkan banyak tenaga kerja dan kita belum memiliki persiapan dalam skala besar untuk beternak ular dengan benar. Kedua, masih jadi pertanyaan apakah kita sebaiknya makan daging ular atau tidak.

    Dengan mempertimbangkan peringatan tersebut, Natusch dan tim mengakui bahwa hal ini mungkin tidak dapat dilakukan untuk sementara waktu. Terlebih lagi, ada faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini seperti misalnya apa rasa daging ular.

    “Persyaratan biologi dan peternakan ular piton masih kurang dipahami dibandingkan dengan banyak taksa endotermik,” ujar para peneliti.

    “Ditambah dengan ketakutan umum manusia terhadap ular, mungkin perlu waktu sebelum potensi pertanian ular piton dapat diwujudkan dalam skala global,” tandasnya. Penelitian ini sudah dipublikasikan di Scientific Reports. Demikian dilansir Science Alert.

    (ask/fyk)

  • Ratusan PKL Sunan Ampel Geruduk Kantor Kecamatan Semampir, Ada Apa?

    Ratusan PKL Sunan Ampel Geruduk Kantor Kecamatan Semampir, Ada Apa?

    Surabaya (beritajatim.com) – Ratusan PKL (Pedagang Kaki Lima) di Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel menggeruduk Kantor Kecamatan Semampir, Surabaya, Kamis (7/3/2024). Kedatangan mereka untuk memprotes upaya penertiban yang dilakukan oleh Satpol PP.

    Para PKL yang berasal dari Jalan KH Mas Mansyur, Jalan Nyamplungan, dan Jalan Pegirian tersebut menolak direlokasi ke bekas RPH Babi Surabaya di Jalan Pegirian. Mereka menilai tempat tersebut tidak layak pakai dan kesulitan mendapat pelanggan.

    “Tempat yang disediakan tidak layak. Bekas kandang babi, kami sebagai muslim kan ya gimana. Di sana juga penataannya dua shift, dan kalau di dalam gedung tidak ada pembeli,” kata Saiful Ahmad, salah satu PKL.

    Badriyah, pedagang jus buah di Jalan KH Mas Mansyur, mengaku sudah mengikuti relokasi, namun lapaknya belum layak. PKL harus mengambil air dari terminal wisata yang jaraknya jauh.

    “Air dan listrik belum menyala. Untuk air, saya harus mengangkut dari musholla terminal ke RPH. Yang didata juga tidak semua, hanya beberapa,” ungkap Badriyah.

    Camat Semampir Surabaya, Yunus, mengatakan pihaknya masih menampung aspirasi PKL untuk disampaikan ke Pemkot Surabaya. Menurutnya, terjadi miskomunikasi antara PKL dan petugas.

    “Kami harus menata kota ini. Nanti kita duduk bareng mencari solusi terbaik. Wajar pedagang menolak, tapi kita harus mencari solusi yang terbaik,” tandas Yunus. [asg/but]

  • Eks PM Inggris Boris Johnson Minta Maaf ke Keluarga Korban Covid-19

    Eks PM Inggris Boris Johnson Minta Maaf ke Keluarga Korban Covid-19

    Jakarta, CNN Indonesia

    Mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meminta maaf kepada keluarga korban Covid-19 yang meninggal selama masa pandemi lalu.

    “Saya sangat menyesal atas rasa sakit dan kehilangan serta penderitaan para korban dan keluarga mereka,” kata Johnson, seperti dikutip Reuters, Rabu (6/12).

    Johnson meminta maaf demikian saat muncul sebagai saksi dalam penyelidikan Covid-19 di Inggris pada Rabu.

    Pada kesempatan itu, dia meminta maaf atas kesalahan yang dia buat selama pandemi dan mengaku bahwa dirinya “sangat meremehkan” risiko yang ditimbulkan Covid-19.

    Johnson merupakan PM Inggris yang menjabat pada 2019 hingga 2022. Ia mengundurkan diri secara memalukan setelah diterpa sejumlah skandal, termasuk laporan bahwa dia dan beberapa pejabat menggelar pesta di Downing Street pada 2020 dan 2021, kala mayoritas penduduk Inggris tengah mengisolasi diri imbas Covid-19.

    Johnson mengaku dirinya bertanggung jawab atas semua keputusan yang ia buat di masa lalu dan memahami kemarahan publik buntut ketidakbecusannya menangani pandemi Covid-19.

    Pada penyelidikan tersebut, banyak kesaksian yang mencuat tentang kegagalan Johnson memerintah Inggris di masa jabatannya. Seperti misalnya, ia yang enggan memberlakukan lockdown dan betapa ‘blunder’nya dia tentang ilmu virus yang hampir membunuhnya itu.

    Johnson mulanya mengatakan dia tidak percaya dengan perkiraan jumlah kematian akibat Covid-19 karena sejumlah ketakutan sebelumnya seperti pandemi flu babi dan penyakit sapi gila.

    Kala pandemi-pandemi itu merebak, masyarakat sangat khawatir dengan jumlah kematian yang diprediksi tinggi. Pada faktanya, jumlah kematian jauh lebih rendah daripada yang diperkirakan.

    Johnson juga mengaku cuma membaca sekilas risalah kelompok penasihat ilmiah pada beberapa kesempatan, di mana di situ sebetulnya sudah disimpulkan bahwa pandemi Covid-19 akan menyebabkan dampak yang memaksa penduduk melakukan lock down.

    (blq/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Yang Perlu Anda Ketahui tentang Wabah Virus Nipah di India

    Yang Perlu Anda Ketahui tentang Wabah Virus Nipah di India

    Jakarta

    Virus Nipah yang mematikan kembali meruyak di negara bagian Kerala, India. Sedikitnya dua orang meninggal akibat infeksi virus mematikan ini. Seluruhnya lima orang dinyatakan positif terinfeksi Nipah, lebih 700 tercatat sebagai orang yang melakukan kontak dengan pengidap dan 77 orang dinyatakan masuk kategori risiko tinggi

    Wabah virus Nipah pada tahun 2018 silam telah merenggut 10 nyawa di negara bagian Kerala, India, termasuk seorang perawat berusia 31 tahun yang merawat pasien terinfeksi. Pemicunya diduga air minum dai sebuah sumur yang tercemar bangkai kelelawar pemakan buah.

    Mengapa virus Nipah sangat berbahaya?

    Virus Nipah secara agresif menyerang dan memicu inflamasi otak. Infeksnya dapat mengakibatkan peradangan otak, yang disebut ensefalitis. Menurut US Centers for Disease Control and Prevention, masa inkubasinya berkisar antara lima hingga 14 hari, dengan tanda-tanda infeksi pertama muncul setelah tiga hingga 14 hari.

    Gejala awal termasuk demam, muntah dan sakit kepala parah. Beberapa pasien mengalami sindrom pernapasan akut. Gejala awal ini diikuti oleh disorientasi, mengantuk dan kebingungan mental. Dalam satu hingga dua hari penyakit dapat menyebabkan koma dan kematian. Virus Nipah memiliki tingkat kematian atau fatalitas hingga 70 persen

    Virus Nipah tergolong penyakit yang baru muncul yang dapat ditularkan dari inangnya kelelawar pemakan buah ke hewan lain dan manusia. Nama virus diambil dari Sungai Nipah, desa di Malaysia tempat pertama kali virus diidentifikasi pada tahun 1998. Wabah virus pada babi yang kemudian menginfeksi manusia, menyebabkan sekitar 300 orang terinfeksi dan lebih dari 100 orang tewas dalam waktu satu tahun. Dalam upaya untuk menghentikan wabah itu, jutaan ternak babi dimusnahkan sehingga menyebabkan kerugian luar biasa bagi Malaysia pada saat itu.

    Cara penularan virus Nipah

    Pada tahun 2004, wabah virus Nipah di Bangladesh terjadi gara-gara orang minum nira sadapan pohon kurma. Penelitian menyangkut wabah ini mengungkapkan bahwa buah di pohon tersebut telah terkontaminasi dengan air liur dan air kencing kelelawar.

    Wabah di Kerala diperkirakan disebabkan oleh kelelawar mati yang ditemukan dalam sumur di rumah keluarga di desa Changaroth. Infeksi dilaporkan menyebar di antara anggota keluarga dan ditularkan kepada orang lain yang melakukan kontak dengan anggota keluarga yang terinfeksi.

    Pilihan perawatan yang sudah ada

    Sampai saat ini, tidak ada vaksin yang bisa melawan virus Nipah, baik pada manusia maupun hewan. Satu-satunya tindakan medis adalah perawatan suportif dan intensif. Orang yang terinfeksi dimasukkan ke karantina untuk mencegah penyebaran penyakit. Karena penyakit ini dapat ditularkan dari orang ke orang, kini diberlakukan protokol pengendalian infeksi rutin.

    dari berbagai sumber (vlz/as)

    (ita/ita)

  • Ginjal Babi Berfungsi pada Otak Manusia yang Sudah Mati

    Ginjal Babi Berfungsi pada Otak Manusia yang Sudah Mati

    Anda sedang membaca Dunia Hari Ini, agar bisa mudah mengikuti perkembangan dunia.

    Kami sudah merangkum berita-berita utama yang terjadi dalam 24 jam terakhir.

    Untuk edisi Jumat, 15 September, kita awali dari Amerika Serikat.

    Ginjal babi bekerja pada orang yang otaknya mati

    Sejumlah dokter dan perawat berbaris di lorong rumah sakit NYU Langone Health, untuk merayakan pencapaian mereka selama dua bulan terakhir yang bersejarah: Ginjal babi bekerja secara normal di dalam tubuh orang yang otaknya mati.

    Eksperimen ini berakhir Rabu kemarin, ketika para dokter ahli bedah mengangkat ginjal babi dan mengembalikan jenazah Maurice “Mo” Miller yang dikembalikan ke keluarganya untuk dikremasi.

    Ini menandai ginjal babi merupakan hasil rekayasa genetika yang paling lama berfungsi di dalam tubuh manusia, meski dalam kondisi sudah meninggal.

    Eksperimen ini memberikan harapan untuk dapat menguji pemakaian ginjal babi pada orang hidup.

    PBB menyerukan penyelidikan atas banjir Libya

    Muncul desakan yang semakin kuat di Libya untuk segera menyelidiki bencana banjir yang melanda kota Derna.

    Organisasi Red Crescent di Libya mengatakan jumlah korban tewas telah mencapai menjadi sedikitnya 10.000 orang, sementara sekitar 20.000 orang masih dinyatakan hilang.

    Direktur dari lembaga International Organisation for Migration milik PBB, Tauhid Pasha, mengatakan saat ini pihaknya sedang mencari rute tercepat untuk pengiriman bantuan ke Derna.

    Sweter mendiang Putri Diana laku dilelang

    Sweter dengan motif domba milik Putri Diana laku terjual di rumah lelang Sotherby dengan harga US$S1,4 juta.

    Sweter merah tersebut dikenakan Diana Spencer saat menonton pertandingan polo dengan Pangeran Charles di tahun 1981.

    Dalam pelelangan sweter tersebut, barang lain yang dijual adalah surat Istana Buckingham kepada toko Warm and Wonderful yang menjelaskan kalau sweter tersebut rusak dan meminta perbaikan atau diganti, yang kemudian dilakukan toko tersebut pada tahun 1983.

    Ini adalah bagian dari pelelangan Fashion Icons, yang juga melelang gaun malam karya Murray Arbeid milik Putri Diana dari tahun 1985 dan gaun rancangan Alexander McQueen milik Kate Winslet, yang dipakai saat ia dinominasikan di acara Academy Awards tahun 1998 untuk film-nya Titanic.

    Karya seni dari museum disita

    Tiga karya seni yang diyakini dicuri selama Holocaust dari seorang kolektor seni Yahudi disita dari museum di tiga negara bagian berbeda.

    Karya seniman ekspresionis Austria, Egon Schiele, yang sebelumnya dimiliki oleh Fritz Grünbaum, seorang pemain kabaret dan penulis lagu yang meninggal di kamp konsentrasi Dachau pada tahun 1941.

    Karya seni tersebut disita dari Art Institute of Chicago, Carnegie Museums of Pittsburgh dan Allen Memorial Art Museum di Oberlin College di Ohio.

    Surat perintah yang dikeluarkan oleh kantor Kejaksaan Distrik Manhattan, Alvin Bragg, menyatakan ada alasan yang masuk akal untuk menguatkan bahwa ketiga karya seni tersebut adalah hasil curian.

    Perkembangan dari pemogokan Hollywood

    Para eksekutif di perusahaan studio Hollywood mengatakan diskusi untuk menghentikan pemogokan para penulis naskah televisi dan akan dilanjutkan minggu depan.

    Aliansi Produser Film dan Televisi mengatakan mereka telah menghubungi Writers Guild of America, dan kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan negosiasi.

    Para penulis melakukan aksi mogok selama empat setengah bulan karena berbagai masalah, seperti gaji, keamanan kerja, dan pengaturan penggunaan kecerdasan buatan atau AI.

    Para aktor sempat bergabung dengan mereka dua bulan lalu.