Hewan: Babi

  • Evaluasi Kinerja Pemerintah Perlu Utamakan Metode Expert Judgement daripada Survei Publik

    Evaluasi Kinerja Pemerintah Perlu Utamakan Metode Expert Judgement daripada Survei Publik

    Jember (beritajatim.com) – Kampus dan lembaga penelitian di Indonesia seharusnya menyuburkan kembali studi evaluasi dengan metode sejenis ‘expert judgment’ (penilaian pakar) dalam menilai kinerja pemerintah. Tak cukup hanya mengandalkan survei publik.

    Hal ini dikemukakan Muhammad Iqbal, doktor ilmu komunikasi politik Fakulras Ilmu Sosial dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember, di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu (9/2/2025).

    “Metode expert judgment bukanlah metode baru. Teknik penilaian atas kualitas kebijakan denga metode yang melibatkan kelompok ahli itu sudah lazim digunakan. Ada banyak yang populer dari metode sejenis itu seperti metode delphi dan expert panel rating,” kata Iqbal.

    Metode expert judgement ini berguna untuk merawat akal sehat dan literasi demokrasi bangsa. Menurut Iqbal, potensi dan daya manfaat metode itu sering membersamai terjadinya perubahan sosial, politik dan demokrasi. “Bahkan membersamai kebijakan korporasi serta kedewasaan menyikapi transformasi ekonomi global,” jelasnya.

    Forum Ekonomi Dunia (WEF) dan badan-badan organik PBB juga sering memakai metode expert judgement untuk mengevaluasi dan membenahi sistem tatanan kebijakan dunia.

    Metode ini diperlukan di tengah industri survei dan polling politik kuantitatif yang subur menjamur di era reformasi. Pasalnya, kesuksesan lembaga survei politik untuk merekam dan sekaligus memengaruhi persepsi publik atas realitas atau citra aktor politik, kerap bertabur bias dalam penyelengaraan survei.

    Bias survei politik bisa terjadi antara lain bila sebelum pengumpulan data, publik sudah terkondisikan dengan kebijakan program populis seperti gelontoran bantuan sosial atau uang tunai.

    “Politik gentong babi (pork barrel politics) marak terjadi terkait upaya melambungkan citra aktor politik yang kemudian disusul oleh adanya survei atau polling politik,” kata Iqbal. Ini menyebabkan hasil survei yang dianggap representasi suara publik menjadi bias, sehingga tidak menggambarkan realitas yang sebenar-benarnya.

    Mengapa bias bisa terjadi? Iqbal menyebut, hari ini para pollster dan konsultan politik tidak sekadar menggunakan metode survei sebagai alat ukur ilmiah atas realitas sosial politik semata. “Ini juga sarana mendongkrak posisi tawarnya untuk melambungkan citra para aktor politik,” katanya.

    Berbeda dengan metode kualitatif seperti experts judgement. Menurut Iqbal, dalam metode ini, penilaian atas realitas didasarkan pada sejumlah kriteria yang disepakati oleh responden yang memang memiliki kapasitas serta terikat posisi integritas moral dan etika profesi.

    Salah satu pihak yang layak menjadi informan kunci dalam survei ahli ini adalah para jurnalis. “Mereka diyakini mengedepankan rasionalitas argumen dan kesahihan dokumen yang mempertaruhkan reputasi mereka,” kata Iqbal.

    Hal ini dikarenakan metode experts judgement panel sangat mengandalkan kredibilitas dan kepercayaan yang utuh terhadap para informan kunci dalam survei kualitatif itu.

    Berdasarkan riset yang berjudul Korelasi Literasi Media dan Preferensi Politik dengan Kepercayaan Media yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Remotivi pada 2023 ditemukan fakta, bahwa kepercayaan publik kepada media arus utama cukup tinggi, mencapai 70,2 persen.

    Survei Ipsos Global Trustworthiness Index 2024 yang dirilis pada 3 Januari 2025 juga menunjukkan, bahwa tingkat kepercayaan terhadap jurnalis (50 persen) lebih tinggi daripada profesi politisi, pegawai pemerintah, dan polisi.

    Tingkat kepercayaan terhadap jurnalis hanya dikalahkan oleh profesi guru (74 persen), dokter (73 persen), dan ilmuwan (70 persen). [wir]

  • Pria di AS Jadi Pasien Kedua yang Bertahan Hidup usai Cangkok Ginjal Babi

    Pria di AS Jadi Pasien Kedua yang Bertahan Hidup usai Cangkok Ginjal Babi

    Jakarta

    Seorang pria di New Hampshire, Amerika Serikat, menjadi orang kedua yang berhasil hidup usai menerima transplantasi ginjal babi. Ia menjalani prosedur tersebut pada 25 Januari 2025 dan sudah pulih dengan baik.

    “Ketika saya terbangun di ruangan pemulihan, saya seperti menjadi manusia baru,” tutur pria 66 tahun itu, dikutip dari AP News.

    Saat memantau pemulihan Andrews, para dokter di Mass General Brigham mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk melakukan dua transplantasi tambahan dalam studi percontohan mereka. Mereka menggunakan ginjal babi yang telah diubah gennya, dipasok oleh perusahaan bioteknologi eGenesis.

    Kondisi Awal Andrews

    Sebelumnya, Andrews mengalami gagal ginjal dua tahun lalu. Selama itu, ia berjuang melawan kelelahan dan komplikasi akibat dialisis.

    Pria itu sebenarnya masuk dalam daftar penerima transplantasi. Namun, peluangnya untuk mendapatkan donor sangat kecil karena tidak ada kecocokan golongan darah.

    Padahal kala itu kondisi Andrews sudah semakin parah. Bahkan, ia sempat mengalami serangan jantung.

    “Saya telah melihat kematian di depan mata, tetapi saya siap untuk berjuang,” kata Andrews.

    Melihat kesehatannya terus menurun, Andrews bertanya kepada Mass General tentang ketersediaan ginjal babi. Ahli nefrologi transplantasi Mass General, Dr Leonardo Riella, mengatakan kondisi Andrews sudah lemah.

    Ia juga tengah berjuang melawan diabetes, termasuk ulkus kaki diabetik yang penyembuhannya lambat, sehingga rentan menjalani prosedur semcam itu. Sebab, kondisinya harus dipastikan sehat untuk bisa menjadi kandidat penerima ginjal babi.

    Andrews memulai terapi fisik dan kembali enam bulan kemudian, dengan berat badan yang sudah turun sekitar 13 kg. Dengan kondisi tersebut, ia akhirnya memenuhi syarat untuk menjalani transplantasi.

    “Jantung Andrews dalam kondisi baik,” tutur Riella.

    Proses Transplantasi Ginjal Babi

    Andrews merasa gugup menjelang prosedur transplantasinya. Ia pun meminta saran dari satu-satunya orang yang berhasil hidup dengan ginjal babi, yaitu pasien dari NYU Towana Looney.

    Melalui panggilan telepon, keduanya berdoa bersama serta berkomunikasi sebelum dan sesudah prosedur. Andrews mengatakan Looney memintanya untuk tetap kuat.

    Dokter mengatakan ginjal babi yang ada di tubuh Andrews berubah menjadi merah muda. Setelahnya, ginjal dapat memproduksi urine dan mengeluarkan kotoran tanpa tanda-tanda penolakan.

    Andrews menghabiskan seminggu setelah keluar dari rumah sakit di sebuah hotel di Boston untuk pemeriksaan harian, dan diharapkan dapat segera kembali ke New Hampshire.

    Menurut Riella, masih terlalu dini untuk mengetahui bagaimana Andrews bertahan dengan ginjal babi tersebut. Jika menunjukkan tanda-tanda kegagalan, dia masih memenuhi syarat untuk transplantasi dengan ginjal dari manusia.

    (sao/naf)

  • Pengakuan Lina Mukherjee, Ngaku Diperas Rp 500 Juta Oknum Pengadilan Dalam Kasus Konten Makan Babi

    Pengakuan Lina Mukherjee, Ngaku Diperas Rp 500 Juta Oknum Pengadilan Dalam Kasus Konten Makan Babi

    TRIBUNJATENG.COM – Masih ingat Lina Mukherjee? selebgram yang tersandung kasus penistaan agama karena mengucapkan bismilah ketika membuat konten makan babi.

    Kini kasus Lina Mukherjee masuk babak baru setelah dirinya membuat pernyataan mengejutkan menjadi korban pemerasan hingga Rp 500 juta dalam kasus itu.

    Pengadilan Negeri Palembang pun angkat bicara terkait statmen Lina Mukherjee tersebut meminta bukti.

    Dalam podcast itu Lina menyebut adanya oknum di Pengadilan diduga meminta uang sebagai ‘jasa’ membantu meringankan hukumannya dalam kasus konten makan babi.

    Lina diberi tahu oleh seorang perempuan di Pengadilan Negeri Palembang bahwa ada orang yang siap ‘membantu’ untuk meringankan perkaranya.

    Kemudian ia menyuruh asistennya untuk membawa uang Rp 100 juta, namun ketika menemui oknum Pengadilan tersebut, ia malah dimintai Rp 500 juta.

    Menanggapi hal itu, juru bicara Pengadilan Negeri Palembang Raden Zaenal Arief SH MH meminta Lina Mukherjee untuk membuktikan apa yang diucapkannya.

    Pasalnya, hal tersebut berpotensi bakal menimbulkan fitnah.

    “Pernyataan saudari Lina berpotensi menimbulkan fitnah bagi Pengadilan Negeri Palembang. Sampai saat ini kami tidak tahu apakah yang dia maksud adalah hakim, jaksa, panitera, pegawai PN, atau malah pihak lain. Untuk memberikan kepastian sebut saja namanya,” kata Zaenal, Kamis (6/2/2025).

    Pengadilan Negeri Palembang belum memikirkan soal langkah hukum meski pernyataan Lina Mukherjee berpotensi menimbulkan fitnah.

    “Belum ada upaya hukum, yang kami bisa dalam perkara ini supaya jernih Lina harusnya berani dong menyebutkan nama dengan begitu sudah jelas kami tidak akan menutupi tentang ini,” katanya.

    Lain halnya jika Lina Mukherjee berani menyebutkan nama oknum tersebut, Pengadilan Negeri Palembang akan meresponnya segera.

    “Yang disebutkan Lina hanya seorang perempuan, kecuali disebutkan tentu dari pimpinan akan merespon hal itu membentuk tim internal untuk menyelidiki,” katanya.

    Zaenal menegaskan Pengadilan Negeri Palembang tetap menerima kritik dan saran dari masyarakat dalam memastikan pelayanan prima.

    Ia juga mengimbau Lina Mukherjee untuk melaporkan hal yang ia alami ke pihak terkait seperti Komisi Yudisial dan Badan Pengawasan Mahkamah Agung.

    “Apabila saudari Lina merasa dirugikan dan punya bukti yang kuat kami persilahkan untuk melaporkan hal ini ke Bawas Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial, ” tutupnya. (*)

     

  • Belajar dari Jepang soal Rem Truk Blong: Perusahaan Digeledah, Sopir Diperiksa

    Belajar dari Jepang soal Rem Truk Blong: Perusahaan Digeledah, Sopir Diperiksa

    Jakarta

    Kasus rem truk blong kerap terjadi di Indonesia. Terbaru, terjadi lagi kecelakaan maut di Gerbang Tol (GT) Ciawi semalam gara-gara rem truk blong, sehingga menyebabkan delapan orang meninggal dunia dan 11 orang lainnya luka-luka. Pemerintah Indonesia perlu belajar dari Jepang soal penanganan kasus rem truk blong.

    Dikutip laman Kyodo News, di Jepang pernah terjadi kecelakaan fatal yang melibatkan sebuah truk dan bus di Hokkaido pada bulan Juni 2023. Hasil penyelidikan menemukan fakta tak ada bekas ban di jalanan, yang mengindikasikan sopir truk tidak menginjak rem atau rem truk mengalami kegagalan fungsi.

    Truk seberat 4 ton itu keluar jalur ke jalur lalu lintas yang berlawanan arah, kemudian menabrak bus secara langsung di tikungan. Akibatnya tiga penumpang bus yang duduk paling depan meninggal. Bus tersebut total membawa 15 penumpang. Sopir truk dan sopir bus juga meninggal, sehingga total korban meninggal sebanyak lima orang.

    Truk tersebut diketahui milik perusahaan peternakan babi, Nippon Clean Farm Ltd. Pihak kepolisian Jepang pun langsung melakukan penyelidikan bahkan menggeledah kantor perusahaan tersebut di Hokkaido. Polisi Jepang menyita dokumen-dokumen perusahaan terkait kondisi kerja karyawannya.

    Tak hanya perusahaannya yang diperiksa, riwayat sopir truk tersebut pun diperiksa. Diketahui pengemudi tersebut berusia 65 tahun bernama Makoto Kajiya. Disebutkan sopir tersebut memiliki pengalaman dan rekam jejak yang bersih.

    Dia mulai bekerja sekitar pukul 6.30 pagi pada hari kecelakaan dan pemeriksaan kendaraan juga dilakukan. Catatan pekerjaan Kajiya pun komplet, selama tiga bulan terakhir tidak menunjukkan bahwa dia bekerja berlebihan, dan perusahaan mengatakan tidak mengetahui adanya masalah kesehatan yang dialami Kajiya.

    Rekaman kamera dasbor menunjukkan truk yang dikendarai Kajiya melintasi garis tengah jalan sebelum menabrak bus. Perusahaan tersebut juga meminta maaf atas kecelakaan fatal itu.

    (lua/rgr)

  • Kebijakan Tarif Trump Ancam Ekspor Impor AS

    Kebijakan Tarif Trump Ancam Ekspor Impor AS

    Kedelai merupakan salah satu produk pertanian utama yang diekspor oleh AS. Pada 2023, nilai ekspor kedelai AS tercatat sebesar US$27,7, meskipun mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2022 yang mencapai US$34,4 miliar.

    Sebagai pasar utama, Tiongkok membeli kedelai AS senilai US$15,1 miliar pada tahun 2023, meskipun angka ini juga mengalami penurunan signifikan dibandingkan dengan US$17,9 miliar pada tahun 2022. Ketegangan perdagangan yang terjadi antara AS dan Tiongkok sejak 2018 turut memengaruhi pasar kedelai, dengan ekspor ke Tiongkok mengalami penurunan yang tajam.

    Jagung juga merupakan salah satu produk pertanian AS yang mengalami penurunan ekspor. Pada 2023, ekspor jagung AS tercatat hanya sebesar US$13,1 miliar, turun dibandingkan dengan US$18,6 miliar pada tahun 2021. Hal ini dipicu oleh persaingan dari pemasok jagung global lainnya. Meksiko tetap menjadi negara tujuan utama ekspor jagung, diikuti oleh Jepang, Kolombia, dan Korea Selatan.

    Gandum AS pada 2023 juga mencatatkan penurunan yang signifikan dalam hal ekspor, dengan nilai ekspor hanya mencapai US$6,1 miliar, turun 27 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tekanan dari pasokan gandum murah dari Rusia menjadi salah satu faktor penyebab penurunan ini. Meskipun ekspor gandum AS menurun, Meksiko, Filipina, dan Tiongkok tetap menjadi pasar utama untuk produk gandum AS.

    Daging Sapi adalah produk pertanian lainnya yang cukup signifikan dalam ekspor AS. Pada 2023, AS mengekspor daging sapi dan produk olahannya senilai hampir US$10 miliar. Di tengah harga daging sapi yang tinggi akibat pasokan domestik yang terbatas, ekspor daging sapi AS pada periode Januari-November 2024 tercatat naik 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Korea Selatan, Jepang, dan Tiongkok menjadi tujuan utama ekspor daging sapi AS.

    Daging Babi juga mengalami peningkatan ekspor yang cukup signifikan pada 2023, tercatat hampir US$8,2 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh permintaan yang lebih tinggi terhadap daging babi sebagai alternatif lebih murah untuk daging sapi. Meksiko, Jepang, dan Tiongkok tetap menjadi pasar utama untuk daging babi AS.

  • Impor Tapioka Ditengarai Jadi Biang Kerok Hancurnya Harga Singkong Petani Sukabumi – Halaman all

    Impor Tapioka Ditengarai Jadi Biang Kerok Hancurnya Harga Singkong Petani Sukabumi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Slamet meminta pemerintah serius mengatasi anjloknya harga singkong di berbagai daerah seperti di Provinsi Lampung dan Jawa Barat yang sangat merugikan petani.

    Slamet mengatakan, para petani menghadapi kondisi sulit akibat anjloknya harga singkong.

    Salah satu daerah yang mengalami penurunan harga drastis adalah Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, di mana harga singkong turun hingga di bawah Rp900 per kilogram.

    Slamet menengarai anjloknya harga singkong dipicu oleh impor tapioka, merujuk pada data tahun 2024, dengan volume impor tapioka yang mencapai 267.062 ton.

    Nilainya mencapai 144 juta dolar AS atau sekitar Rp2,2 triliun.

    “Kebijakan impor tapioka ini sangat merugikan petani dalam negeri. Ketika stok singkong lokal terbatas, seharusnya harga di tingkat petani meningkat, bukan malah jatuh.”

    “Ini perlu ditelusuri lebih lanjut agar kebijakan yang ada tidak merugikan petani singkong kita,” ujar Slamet di Jakarta, Sabtu (1/2/2025).

    Selain harga yang anjlok, petani singkong di Sukabumi juga menghadapi permasalahan tingginya biaya operasional.

    Berdasarkan perhitungan petani, biaya operasional untuk menanam singkong mencapai Rp.15 juta per hektare per masa panen.

    Dengan harga jual Rp900 per kilogram dan hasil panen sekitar 17,5 ton per hektare, petani hanya memperoleh pendapatan sekitar Rp15,7 juta per hektare per panen.

    Artinya, pendapatan petani hampir sama dengan biaya produksi, bahkan masih harus dipotong biaya sewa lahan sebesar 10 persen serta biaya angkutan.

    Sebaliknya, jika harga singkong berada di angka Rp1.500 per kilogram, petani dapat memperoleh pendapatan sekitar Rp26 juta per hektare per panen. 

    Dengan harga tersebut, petani masih memiliki keuntungan yang cukup untuk keberlanjutan usahanya.

    Karena itu, Slamet meminta pemerintah segera mengambil langkah-langkah strategis guna melindungi petani singkong dari kerugian yang lebih besar.

    “Petani singkong saat ini semakin terhimpit. Mereka tidak memiliki daya tawar terhadap tengkulak, sementara biaya operasional terus meningkat.”

    “Ini belum termasuk kelangkaan pupuk yang semakin menyulitkan produksi dan ancaman hama babi hutan yang kerap merusak tanaman,” imbuh Slamet.

    Menurut Slamet, pemerintah harus hadir untuk memberikan solusi konkret bagi petani dengan menetapkan harga standar pembelian singkong.”

    “Pemerintah harus melakukan evaluasi terhadap kebijakan impor tapioka dan memastikan adanya regulasi yang berpihak kepada petani.

    Petani Singkong Lampung Juga Keluhkan Harga Jatuh

    Jatuhnya harga singkong di tingkat petani juga dikeluhkan para petani di 7 kabupaten di Provinsi Lampung.

    Dikutip dari Tribun Lampung, ribuan petani singkong dari Kabupaten Tulangbawang, Tulangbawang Barat, dan Mesuji menggeruduk tiga pabrik tapioka, Kamis (23/1/2025).

    Mereka menuntut harga singkong sesuai surat edaran yang diterbitkan Pj Gubernur Lampung Samsudin.

    Pj Gubernur Lampung Samsudin sebelumnya telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 7 Tahun 2025 tentang Pembinaan Petani dan Monitoring Harga dan Kualitas Ubi Kayu di Provinsi Lampung, Selasa (14/1/2025) lalu.

    Dalam surat edaran itu disebutkan harga singkong ditetapkan sebesar Rp 1.400 per kilogram dengan rafaksi maksimal 15 persen.

    PROTES HARGA SINGKONG RENDAH – Aksi demo ribuan petani singkong di depan Kantor DPRD Lampung, Senin (13/1/2025). Mereka memprotes rendahnya harga pembelian singkong panenan mereka oleh pabrik tapioka di Lampung. (dok Tribun Lampung/Hurri Agusto)

    Ribuan petani singkong tersebut berunjuk rasa di tiga pabrik tapioka yang ada di Tulangbawang.

    Ketiganya yakni PT Sinar Pematang Mulia, PT Sinar Laut, dan PT Bumi Waras.

    Ribuan petani itu menuntut agar ketiga perusahaan segera menerapkan harga singkong sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) yang disepakati, yaitu Rp 1.400 per kilogram.

    Aksi demo ribuan petani singkong di depan Kantor DPRD Lampung memprotes rendahnya harga pembelian singkong panenan mereka oleh pabrik tapioka di Lampung, Senin (13/1/2025).

    Dari pantauan Tribun Lampung, ribuan petani singkong tersebut datang dari sejumlah penjuru. Petani asal Mesuji melakukan perjalanan dari Simpang Asahan.

    Kemudian mereka melakukan longmars menuju titik kumpul di Lapangan Banjar Dewa, Tulangbawang.

    Para petani kali pertama menyambangi PT SAM. Selanjutnya mereka bergeser ke PT Sinar Laut. Terakhir, mereka berdemo di PT BW.

    Ketua Perkumpulan Petani Ubi Kayu Indonesia (PPUKI) Mesuji Kadek Tike menyampaikan, aksi unjuk rasa ini dilakukan oleh petani singkong yang berasal dari Mesuji, Tulangbawang, dan Tulangbawang Barat.

    “Jumlah massa yang tergabung dari tiga kabupaten ini diperkirakan ada 2.500 sampai 3.000 orang,” ujarnya.

    Sementara Sekretaris PPUKI Tulangbawang Risko Mustaqim mengatakan, pihaknya menuntut harga singkong sesuai SE yang diterbitkan Pj Gubernur Lampung.

    “Jadi hasil kesepakatan antara Pj Gubernur Lampung, pihak perusahaan, dan petani  yang dilakukan pada 23 Desember 2024 lalu tidak ditaati oleh perusahaan,” kata Risko.

    Menurut dia, demo dilakukan sebagai bentuk kekecewaan petani karena perusahaan tidak menaati SE tersebut.

    Dia menegaskan, sampai saat ini harga singkong yang ditetapkan perusahaan tidak sesuai dengan kesepakatan.

    Risko menyebutkan, harga singkong yang diberlakukan perusahaan cukup fluktuatif.

    Ada yang membeli singkong di harga Rp 1.100 per kg dengan rafaksi 15-18 persen. Pabrik tapioka lainnya menetapkan harga Rp 1.300-Rp 1.400 per kg. Tetapi rafaksinya di angka 35-38 persen.

    Padahal, kata dia, harga singkong sudah ditetapkan di angka Rp 1.400 per kg dengan rafaksi maksimal 15 persen. 

     

  • Cerita Lengkap Saiful ‘Naik’ Babi Terobos Banjir 1,5 Meter di Jakbar

    Cerita Lengkap Saiful ‘Naik’ Babi Terobos Banjir 1,5 Meter di Jakbar

    Jakarta

    Viral video memperlihatkan seorang pria menunggangi babi sambil menerobos banjir di Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar). Pria bernama Saiful Bahri itu menceritakan aksi yang sebenarnya sedang menyelamatkan babi di rumah potong hewan (RPH) Kapuk, Jakbar.

    Dalam video yang dilihat detikcom, Sabtu (1/2/2025), pria yang disebut menunggangi babi sambil menerobos banjir itu mengenakan celana pendek warna merah. Dia tampak bertelanjang dada.

    Lokasi peristiwa ini terjadi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Babi Kapuk, Jalan Peternakan II No 1, Cengkareng, Jakarta Barat. Pria itu tampak menunggangi babi saat menerobos banjir.

    Dia juga terlihat menarik kuping babi tersebut. Pria itu terlihat mengarahkan babi itu ke suatu tempat di RPH tersebut.

    RPH Dilanda Banjir

    Saiful merupakan penggiring babi di RPH tersebut. Dia mengatakan peristiwa viral itu terjadi pada Rabu (29/1) saat RPH dilanda banjir.

    “Tinggi sampai hampir dada, begini nih, 1,5 meterlah, segini nih,” kata Saiful Bahri saat ditemui di RPH Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (1/2/2025).

    Saiful mengatakan babi itu dievakuasi dari kandang yang terendam banjir ke tempat karantina yang tak kebanjiran. Dia mengatakan, jika babi tak dipindahkan, akan mati karena terendam banjir.

    “Kalau kita nggak tolong itu babi, itu akan mati karena kebanjiran. Jadi kita orang pindahin ke atas (ke tempat karantina),” ujarnya.

    Tak Niat Menyakiti Hewan

    Babi di RPH Kapuk, Cengkareng ( Mulia Budi/detikcom)

    Dia mengatakan aksi dirinya yang menunggangi babi itu hanya bercanda bersama rekannya yang lain untuk menambah semangat saat memindahkan babi. Dia membantah aksi menunggangi babi itu merupakan penyiksaan.

    “Kemarin kita sambil bercanda saja sih, bercanda itu ya, biar kita semangat memindahkan babi itu,” kata Saiful.

    “Tidak menyiksa, kalau menyiksa itu beda. Dipukulin atau di-gimanain gitu, ditendang-tendang, tidak itu mah. Itu kita ngelihat kekuatan babi ibaratnya kalau dinaikin manusia, dia kuat atau nggak kan. Kalau kuat, berarti dia ibaratnya sehat,” tambahnya.

    Dia mengatakan total ada 27 ekor babi yang dievakuasi saat banjir pada Rabu (29/1). Dia menegaskan aksinya itu murni untuk menyelamatkan babi dari kebanjiran.

    “Menyelamatkan dari kebanjiran itu. Bukannya kita itu ibarat menyiksa babi, nggak ada, nggak ada,” ucapnya.

    Lebih lanjut, Saiful mengatakan babi di RPH Kapuk bukan untuk dipelihara. Dia mengatakan semua babi di RPH itu merupakan babi khusus untuk pemotongan.

    “Sini kan namanya hewan di sini, babi itu kan khusus untuk pemotongan. Bukannya untuk dipelihara di sini, jadi kalau untuk dipeliharanya di daerah kota lah macam di Jawa, di Bali, itu peternakannya. Jadi di sini khusus untuk pemotongan doang,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 2

    (mib/aik)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Viral Pria ‘Naik’ Babi Terobos Banjir di Jakbar, Begini Cerita Warga

    Viral Pria ‘Naik’ Babi Terobos Banjir di Jakbar, Begini Cerita Warga

    Jakarta

    Sebuah video memperlihatkan aksi pria menunggangi babi sambil menerobos banjir di Cengkareng, Jakarta Barat. Warga menceritakan peristiwa tersebut.

    Dalam video yang dilihat detikcom, Sabtu (1/2/2025), pria yang disebut menunggangi babi sambil menerobos banjir itu mengenakan celana pendek warna merah. Dia tampak telanjang dada.

    Lokasi peristiwa ini disebut terjadi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Babi Kapuk, Jalan Peternakan II No 1, Cengkareng, Jakarta Barat. Pria itu tampak menunggangi babi saat menerobos banjir.

    Dia juga terlihat menarik kuping babi tersebut. Pria itu terlihat mengarahkan babi itu ke suatu tempat di RPH tersebut.

    Salah satu warga mengatakan peristiwa itu terjadi pada Rabu (29/1) lalu. Dia mengatakan pria dalam video viral itu hendak menyelamatkan babi saat banjir.

    “Benar kejadiannya di sini, itu mau nyelematin babinya karena banjir. Tapi lebih detailnya nanti nanya yang bersangkutan aja, namanya Pak Saiful,” kata salah seorang warga saat ditemui di RPH Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat.

    (mib/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Viral Video Warga Jakbar Naik Babi Terobos Banjir Megapolitan 30 Januari 2025

    Viral Video Warga Jakbar Naik Babi Terobos Banjir

    Megapolitan

    30 Januari 2025

  • 7
                    
                        Klarifikasi Saiful Bahri soal Video Naik Babi: Kupingnya Ditarik Supaya Tidak Mati
                        Megapolitan

    7 Klarifikasi Saiful Bahri soal Video Naik Babi: Kupingnya Ditarik Supaya Tidak Mati Megapolitan

    Klarifikasi Saiful Bahri soal Video Naik Babi: Kupingnya Ditarik Supaya Tidak Mati
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Saiful Bahri
    (43), pria yang menjadi viral di media sosial karena menunggangi
    babi
    , ternyata melakukannya untuk menyelamatkan hewan-hewan tersebut.
    Video yang menunjukkan aksinya diambil pada Rabu (29/1/2025) siang, ketika hujan deras melanda Rumah Pemotongan Hewan
    Babi
    (RPHB) Kapuk, Jakarta Barat.
    RPHB tersebut memiliki dua kandang. Salah satunya sebagai tempat berkumpulnya babi sebelum dipotong.
    Lokasi kandang lainnya berada di tempat yang lebih rendah adalah kandang terakhir sebelum babi-babi itu dipotong.
    Saiful menjelaskan, kondisi
    banjir
    di area tersebut sangat mengkhawatirkan.
    “Kemarin mah banjir di sini. (Babi) dibawa dari bawah, kan banjir. Dia kalau kami enggak
    amanin
    , dia pasti kan kelelep (tenggelam), mati,” ucap Saiful saat ditemui di Kapuk, Kamis (30/1/2025).
    “Jadi kami
    pindahin
    ke (kandang) atas
    lah
    cari aman,” ujarnya 
    Selama proses pemindahan, Saiful mengaku sempat terlihat seolah-olah menaiki salah satu babi.
    Namun, ia menegaskan, kakinya tidak benar-benar terangkat dari tanah.  Saiful berujar, tidak membebankan berat badannya pada babi tersebut.
    “Di situ lah kami naik babi. Enggak
    dinaikin
    , kaki masih nyentuh tanah. Kami tarik kupingnya ke atas kan jangan sampai itu air masuk ke kuping, kalau masuk, mati,” tambahnya.
    Proses penyelamatan babi-babi itu memakan waktu sekitar 1,5 jam, di mana Saiful dan sekitar 10 temannya bekerja sama untuk mengamankan hewan-hewan tersebut ke kandang atas.
    Berkat usaha mereka, babi-babi tersebut berhasil selamat dari banjir yang melanda RPHB.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.