Hewan: Babi

  • Buntut Pakai Minyak Babi, Pemilik Warung Ayam Goreng Widuran Dilaporkan ke Polresta Solo

    Buntut Pakai Minyak Babi, Pemilik Warung Ayam Goreng Widuran Dilaporkan ke Polresta Solo

    GELORA.CO –  Polemik dari Warung Ayam Goreng Widuran semakin memanas usai mendapat sanksi administrasi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dengan penutupan sementara.

    Kini ada warga Kota Solo yang mulai mengadukan terkait polemik tersebut ke kepolisian.

    Mochammad Burhanuddin mendatangi Mapolresta Solo ditemani sejumlah pihak dari berbagai organisasi Islam untuk melakukan pengaduan ke pihak berwenang terkait adanya polemik bahan baku non halal yang digunakan oleh Warung Ayam Goreng Widuran.

    Burhanuddin menerangkan aduan masyarakat ini merupakan bentuk perhatian dirinya sebagai salah satu warga Kota Surakarta agar tidak lagi terjadi insiden serupa kedepannya yang merugikan umat muslim.

    “Kami mempunyai beban moral dan perihatin dengan permasalahan yang terjadi terkait ayam goreng Widuran yang jelas-jelas telah meresahkan umat muslim yang mendorong kami untuk melakukan pelaporan ke jalur hukum,” ungkap Burhanuddin saat ditemui usai melakukan aduan masyarakat (Dumas) di Mapolresta Solo, Senin (26/5/2025).

    Burhanuddin mengungkapkan bahwa penutupan informasi terkait bahan baku nonhalal yang digunakan oleh pengelola Warung Ayam Goreng Widuran tersebut merupakan pelanggaran hukum.

    “Ini ditengarai telah melanggar pasal penipuan dan juga melanggar jaminan produk halal serta perlindungan konsumen,” lanjutnya.

    Burhan dalam aduan masyarakat ini juga melampirkan sejumlah print berita online mengenai vitalnya Warung Ayam Goreng Widuran yang menggunakan bahan baku non halal sebagai lampiran.

    Sementara itu, Humas Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) yang mendampingi Burhanuddin, Endro Sudarsono menerangkan bahwa pihaknya akan membuka posko aduan bagi masyarakat yang merasa tertipu atas apa yang dilakukan oleh pengelola warung makan.

    “Kami sepakat dengan beberapa elemen akan membuat posko pengaduan untuk melindungi korban-korban yang sebelumnya,” pungkanya.

  • 8
                    
                        Ketua MUI: Kasus Ayam Goreng Widuran Rusak Reputasi Kota Solo
                        Nasional

    8 Ketua MUI: Kasus Ayam Goreng Widuran Rusak Reputasi Kota Solo Nasional

    Ketua MUI: Kasus Ayam Goreng Widuran Rusak Reputasi Kota Solo
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Majelis Ulama Indonesia (
    MUI
    ) Bidang Fatwa, Asrorun Ni’am Sholeh, menuturkan bahwa kasus
    Ayam Goreng Widuran
    bisa merusak reputasi
    Kota Solo
    .
    Ni’am mengatakan, reputasi Solo sebagai kota religius dan inklusif akan tercoreng jika kasus tersebut tidak ditindak, baik secara administratif maupun hukum.
    “Kalau tidak dilakukan langkah cepat, bisa merusak Kota Solo yang religius dan inklusif. Kasus Widuran ini contoh pelaku usaha yang culas dan tidak jujur yang bisa merusak reputasi Kota Solo,” kata Ni’am dalam keterangannya, Senin (26/5/2025).
    Selain itu, kata Ni’am, kasus Widuran juga dapat merugikan para pelaku usaha Kota Solo karena berisiko menurunkan kepercayaan publik.
    “Berdampak menurunkan jumlah wisatawan karena rasa tidak aman terhadap menu makanan di Solo,” kata dia.
    Ni’am meminta pemerintah daerah segera melakukan langkah tegas agar kasus ini tidak berdampak buruk bagi Kota Solo.
    “Aparat pemerintah harus melakukan langkah tegas, tidak boleh abai, untuk menanggapi kasus tersebut,” ucapnya.
    Imbas kasus Ayam Goreng Widuran, Ni’am juga mengingatkan para pengusaha restoran untuk patuh pada undang-undang yang mewajibkan
    sertifikat halal
    bagi produk pangan yang diperdagangkan di Indonesia.
    “Pelaku usaha harus patuh pada undang-undang yang mewajibkan sertifikat halal bagi produk pangan yang diperdagangkan di Indonesia. Kalau tidak, ada sanksinya,” tuturnya.
    Guru Besar Ilmu Fikih UIN Jakarta ini menjelaskan bahwa ayam termasuk hewan yang halal untuk dikonsumsi jika disembelih secara benar.
    “Ayam yang disembelih secara benar, tapi jika digoreng dengan minyak babi, maka haram dikonsumsi,” tegasnya.
    Sebelumnya diberitakan, rumah makan Ayam Goreng Widuran yang berdiri sejak 1973 menjadi perbincangan hangat di media sosial.
    Restoran ini diketahui menggunakan bahan nonhalal dalam menu ayam kremes, yang baru diketahui publik usai viral di internet.
    Kekecewaan konsumen mencuat di kolom ulasan Google Review, banyak yang mengaku merasa tertipu karena menyangka seluruh menu yang disajikan adalah halal.
    Bahkan, sebagian pelanggan baru menyadari status nonhalal setelah membaca pemberitaan dan komentar warganet.
    Salah satu karyawan resto tersebut mengonfirmasi bahwa label nonhalal baru dipasang beberapa hari terakhir setelah muncul banyak komplain dari pelanggan.
    Manajemen Ayam Goreng Widuran juga telah menyampaikan permintaan maaf terbuka melalui akun Instagram resmi @ayamgorengwiduransolo.
    Dalam unggahan tersebut, pihak restoran menegaskan bahwa semua cabang kini telah menampilkan label nonhalal secara transparan demi mencegah kesalahpahaman di kemudian hari.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemkot Surakarta harus tindak cepat terkait kasus Ayam Widuran

    Pemkot Surakarta harus tindak cepat terkait kasus Ayam Widuran

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI) Tulus Abadi menilai Dinas Perdagangan setempat harus bertindak cepat untuk menindak restoran Ayam Widuran di Surakarta, Jawa Tengah, yang setelah berpuluh tahun ternyata terungkap tidak halal.

    “Dinas Perdagangan setempat pun harusnya bertindak cepat, untuk memberikan sanksi (pencabutan izin) administratif pada resto tersebut,” kata Tulus, dikutip dari keterangannya di Jakarta, Senin.

    Ia menambahkan, penting bagi regulator setempat seperti Dinas Perdagangan dan Dinas Kesehatan untuk lebih ketat dalam melakukan pengawasan.

    Selain itu, Tulis menilai kasus seperti ini perlu untuk dilihat secara holistik.

    “Fenomena ini menunjukkan adanya persoalan sistemik, khususnya dari aspek pengawasan, baik pengawasan pra pasar (pre-market), maupun pengawasan pascapasar (post-market),” kata dia.

    Tulus menambahkan, kejadian ini juga dapat menjadi bentuk evaluasi terkait pelanggaran produk halal oleh pelaku usaha, yang harus diperketat regulasinya.

    “Tersebab dalam UU tentang Cipta Kerja, masalah sertifikasi halal boleh dilakukan secara self declaration, khususnya untuk pelaku usaha level UKM-UMKM,” kata Tulus.

    “Self declaration sangat berpotensi disalahgunakan oleh sektor usaha, dan karena itu model seperti ini sangat lemah dari sisi perlindungan konsumen, dan publik secara luas, apalagi di era digital economy seperti sekarang ini,” ujarnya menambahkan.

    Lebih lanjut, Tulus mengajak konsumen yang dirugikan atas kasus tersebut, untuk mengadukannya melalui surel resmi FKBI pengaduan@konsumenindonesia.org.

    Sebelumnya, jagad maya diramaikan dengan status nonhalal dari restoran legendaris Ayam Goreng Widuran, yang sudah berdiri sejak tahun 1973.

    Meski dikenal karena menu ayam kampung berbumbu dan kremesan renyahnya, baru diketahui oleh pelanggan bahwa kremesan di Ayam Goreng Widuran menggunakan minyak babi.

    Pihak manajemen restoran pun hanya memberikan permintaan maaf, tapi banyak konsumen mengaku merasa dirugikan sebab telah mengonsumsi produk yang tidak sesuai standar, serta dinilai melanggar berbagai produk hukum, khususnya UU Perlindungan Konsumen, UU tentang Pangan, dan UU Jaminan Produk Halal.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Viral di Drakor, Ini Alasan ‘Haenyeo’ Jeju Kuat Menyelam Tanpa Oksigen

    Viral di Drakor, Ini Alasan ‘Haenyeo’ Jeju Kuat Menyelam Tanpa Oksigen

    Jakarta

    Profesi haenyeo belakangan viral karena serial drama hits Korea Selatan ‘When Life Gives You Tangerine’, diperankan Yeom Hye Ra, yang juga baru-baru ini memenangkan penghargaan aktris pendukung terbaik di Baeksang Arts Awards 2025.

    Haenyeo adalah penyelam wanita yang sepanjang hidupnya menghabiskan waktu mengumpulkan bulu babi, abalon, dan makanan laut lainnya dari dasar laut, di Pulau Jeju. Mereka terbiasa menyelam bahkan sampai ke kedalaman 18 meter di bawah permukaan laut, beberapa kali selama empat hingga lima jam setiap hari.

    Para haenyeo juga terbiasa menyelam meski tengah hamil, bahkan sekalipun sudah berusia lanjut. Tanpa bantuan peralatan pernapasan apapun, hanya menggunakan pakaian selam. Para ilmuwan melihat ada yang menarik dari kondisi para haenyeo dan mencoba mencari perbedaannya dengan warga biasa.

    “Menurut kami, selama ribuan tahun, mereka telah melakukan hal matrilineal yang luar biasa ini, di mana mereka belajar dari ibu mereka cara menyelam di usia yang sangat muda. Mereka pergi bersama-sama dalam kelompok-kelompok ini, dan itulah yang mereka lakukan. Mereka menyelam,” kata Melissa Ann Ilardo, seorang ahli genetika dan asisten profesor informatika biomedis di Universitas Utah, dikutip dari CNN, Kamis (8/5/2025).

    “Mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka di bawah air.”

    Ilardo, bersama dengan rekan-rekannya di Korea Selatan, Denmark, dan Amerika Serikat, ingin memahami bagaimana para wanita tersebut berhasil melakukan hal luar biasa ini.

    Secara khusus, para peneliti bertanya-tanya apakah para penyelam memiliki DNA unik yang memungkinkan mereka bertahan hidup tanpa oksigen dalam waktu lama atau apakah kemampuan itu merupakan hasil dari pelatihan seumur hidup atau kombinasi keduanya.

    Hasil penelitian mereka yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Cell Reports pada 2 Mei, mengungkap perbedaan genetik unik yang dimiliki para haenyeo untuk mengatasi stres fisiologis akibat menyelam bebas. Ini adalah penemuan yang suatu hari nanti dapat mengarah pada pengobatan yang lebih baik untuk gangguan tekanan darah, demikian keyakinan para peneliti.

    “Ini adalah pulau yang indah, seperti yang terkadang mereka sebut sebagai Hawaii-nya Korea. Ada garis pantai di mana-mana yang kaya dengan sumber daya yang luar biasa, jadi Anda dapat membayangkan populasi mana pun yang tinggal di tempat seperti itu, tentu saja Anda ingin memanfaatkannya,” kata Ilardo.

    Menyelam telah menjadi bagian dari budaya Jeju selama bertahun-tahun. Tidak jelas kapan kegiatan ini menjadi kegiatan khusus wanita, tetapi teori-teori yang ada mencakup pajak bagi penyelam pria atau kekurangan tenaga pria. Namun, menyelam sangat penting bagi penduduk Jeju untuk bertahan hidup.

    Meski begitu, praktik ini sudah mulai punah. Wanita muda tidak lagi meneruskan tradisi matrilineal ini; kelompok penyelam Haenyeo saat ini berusia rata-rata sekitar 70 tahun, yang mungkin mewakili generasi terakhir, menurut para peneliti.

    Untuk penelitian mereka, Ilardo dan rekan-rekannya merekrut 30 penyelam Haenyeo, 30 wanita non-penyelam dari Jeju, dan 31 wanita dari daratan Korea Selatan. Usia rata-rata peserta adalah 65 tahun. Para peneliti membandingkan detak jantung, tekanan darah, dan ukuran limpa peserta dan mengurutkan genom mereka.

    Analisis tim tersebut mengungkapkan peserta dari Jeju, baik penyelam maupun bukan penyelam, empat kali lebih mungkin memiliki varian genetik yang terkait dengan tekanan darah rendah daripada penduduk Korea daratan.

    “Tekanan darah orang pada umumnya meningkat saat menyelam. Tetapi tekanan darah mereka (penduduk Jeju) meningkat lebih sedikit,” jelas Ilardo.

    Para peneliti percaya bahwa sifat tersebut mungkin telah berevolusi untuk menjaga anak yang belum lahir tetap aman karena haenyeo menyelam selama kehamilan, saat tekanan darah tinggi bisa membahayakan janin.

    Tim tersebut juga menemukan peserta Jeju lebih mungkin memiliki variasi genetik dengan toleransi terhadap dingin dan rasa sakit. Namun, para peneliti tidak mengukur kemampuan peserta untuk menahan suhu rendah, jadi mereka tidak dapat mengatakan dengan pasti apakah varian tersebut mungkin penting bagi kemampuan haenyeo untuk menyelam sepanjang tahun.

    “Sepanjang musim dingin mereka menyelam saat turun salju, dan hingga tahun 1980-an, mereka melakukannya dengan kapas tanpa perlindungan sama sekali. Masih banyak lagi yang perlu kita jelajahi dan temukan jawabannya,” kata Ilardo.

    Kehebatan menyelam haenyeo tidak hanya bergantung pada genetika. Studi tersebut juga menemukan bahwa penyelam wanita memiliki detak jantung yang lebih lambat daripada non-penyelam selama pengujian, sebuah faktor yang akan membantu mereka menghemat oksigen selama penyelaman.

    “Itu cukup dramatis. Sebenarnya, detak jantung mereka turun sekitar 50 persen lebih banyak selama penyelaman daripada kontrol (peserta). Kami tahu itu karena latihan, karena itu adalah sesuatu yang hanya kami lihat di Haenyeo,” kata Ilardo.

    Tonton juga “Mengenal Suku Bajo, Penyelam Handal Dari Indonesia” di sini:

  • Viral Video Sopir Truk Memandikan Babi di Pinggir Sawah di Indramayu, Polisi Turun Tangan – Halaman all

    Viral Video Sopir Truk Memandikan Babi di Pinggir Sawah di Indramayu, Polisi Turun Tangan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Indramayu – Sebuah video yang viral di media sosial menunjukkan seorang sopir truk memandikan babi di bahu jalan Jalur Pantura Indramayu, tepatnya di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat.

    Dalam insiden tersebut, sekitar 11 truk yang masing-masing memuat 45 ekor babi berhenti di dekat saluran irigasi.

    Tindakan Warga dan Respon Polisi

    Warga setempat merasa resah akibat tindakan sopir truk tersebut yang menggunakan air dari saluran irigasi untuk memandikan babi.

    Air yang digunakan diperkirakan akan mengalir kembali ke saluran irigasi dan berpotensi mencemari areal persawahan.

    “Sampean tahu gak airnya itu mengalir ke sawah dan itu najis. Sampean paham gak ini babi najis semuanya jadi najis. Sampean ini seenaknya begini,” ujar Jay Kresna, seorang warga, dalam video yang viral.

    Menanggapi keluhan warga, Polres Indramayu melalui Kapolsek Kandanghaur, AKP Surahmat, segera turun tangan.

    “Kita lakukan penertiban, kita undang pengurus ke Polsek. Alhamdulillah sudah beres,” ungkap Kapolsek.

    Polisi meminta agar sopir truk tidak mengulangi perbuatannya.

    (TribunCirebon.com/Handhika Rahman)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Barantin Gagalkan Penyelundupan 2,9 Ton Daging Babi Hutan di Pelabuhan Merak – Page 3

    Barantin Gagalkan Penyelundupan 2,9 Ton Daging Babi Hutan di Pelabuhan Merak – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Karantina Indonesia (Barantin), melalui Balai Karantina Hewan, Ikan Dan Tumbuhan Banten (Karantina Banten), menggagalkan upaya penyelundupan Daging Babi Hutan atau Celeng sebanyak 2,9 ton di Pelabuhan Penyeberangan Merak. Daging tersebut dikirim dari Seputih Raman, Lampung Tengah dengan tujuan Palangkaraya Kalimantan Tengah.

    “Tadi malam kami mendapat informasi dari Karantina Lampung Satuan Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, sekitar pukul 03.47 WIB, ada truck Colt Diesel yang diduga membawa daging Celeng yang tidak dilengkapi sertifikat sanitasi produk hewan dengan modus ditutup dengan muatan dedak atau jagung,” ujar Kepala Karantina Banten, Duma Sari M H., Rabu (07/05/2025).

    Setelah itu, petugas Karantina Banten langsung mengamankan Truk tersebut pukul 04.23 subuh. Ketika dilakukan pemeriksaan di Kantor Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan Merak, petugas menemukan muatan truk berupa media pembawa daging babi celeng beku dengan es batu yang ditutup terpal dan ditimpa dengan muatan biji jagung dan katul/dedak.

    Duma mengatakan, selama masa Idul Adha ini Karantina Banten memperkuat pengawasan keamanan hayati dan menjamin kelancaran lalu lintas pada komoditas hewan yang keluar atau masuk Pulau Jawa, agar tidak menimbulkan dampak yang luas pada sektor Peternakan, Kesehatan masyarakat, sosial ekonomi serta menjamin Keamanan Pangan.

    “Daging celeng ini termasuk kedalam media pembawa yang berbahaya karena bisa terjangkit penyakit Demam Babi Afrika (ASF), serta Penyakit Mulut dan Kuku yang menginfeksi Babi dan Hewan Berkuku Belah lainya tentunya,” jelas Duma.

  • Tuhan kamu di Indonesia, Bukan di sini!

    Tuhan kamu di Indonesia, Bukan di sini!

    GELORA.CO – Punya keinginan untuk merubah kehidupan lewat bekerja menjadi TKW, Maizidah Salas justru menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

    Kejadian yang menimpa Maizidah sudah lewat lebih dari 20 tahun lalu. Ia mengingat pengalaman buruk tersebut saat masih menjadi TKW di Taiwan.

    Dilansir dari laman Suara.com, Salas menjelaskan kronologi dirinya bisa sampai ke Taiwan melalui agensi penyalur kerja di Indonesia.

    Awalnya, ia ditawari untuk bekerja menjadi ART dan juga buruh pabrik.

    Tetapi di saat prosesnya, ia bersama banyak TKW lainnya harus menjalani pelatihan di tempat yang tidak layak selama tiga bulan.

    “Di sana tidur tanpa alas, tanpa selimut, tanpa bantal selama 3 bulan. Alasannya untuk pendidikan. Tapi tidak pernah sekalipun diajarkan cara memasak makanan Taiwan,” jelasnya seperti dikutip Hops.ID pada 5 Mei 2025.

    Tak banyak berpikir, Salas sudah merasa jika dirinya menjadi seorang korban TPPO.

    Setelah selesai menjalani pelatihan, ia diminta untuk menandatangi kontrak kerja di Taiwan.

    Pihak agensi mengatakan jika ia dijanjikan bekerja merawat lansia, tetapi ketika sesampainya di tujuan, Salas dipekerjakan di sebuah restoran.

    Ia disuruh untuk mencuci usus babi, menyemai sayuran dengan waktu kerja hingga 20 jam lamanya.

    Bukan cuma itu, dirinya harus membantu memasak hingga membantu pekerjaan rumah tangga.

    “Saat makan siang itu saya hanya boleh makan yang sisa makan kemarin,” ungkapnya.

    Salas 

    Dirinya makin tak nyaman ketika majikannya melarang untuk beribadah, majikannya menilai Salas malas bekerja jika ia masuk ke kamar.

    Namun sebenarnya ia pergi untuk melakukan salat.

    “Akhirnya ketahuan kalau saya salat di kamar. Mereka bilang, ‘Tuhan kamu di Indonesia, bukan di sini. Saya membayar kamu mahal itu untuk kerja, bukan untuk salat’, gitu,” bebernya.

    Saat bekerja di tempat tersebut, majikannya sering mencari-cari kesalahan Salas.

    Belum lama bekerja, Salas dipecat dengan alasan yang dibuat-buat oleh majikannya.

    Pernah mendapatkan majikan yang baik, tetapi baru tiga bulan pihak agensi menyuruh Salas pulang ke Indonesia.

    “Alasannya majikan lama tidak bisa mengambil pekerja migran asing kalau saya belum dipulangkan, karena saya terikat kontrak 3 tahun,” ungkapnya.***

  • Hasan Nasbi Batal Mundur, Komisi I Minta Istana Evaluasi Pola Komunikasi Publik – Page 3

    Hasan Nasbi Batal Mundur, Komisi I Minta Istana Evaluasi Pola Komunikasi Publik – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKB Syamsu Rizal meminta Istana untuk segera mengevaluasi pola komunikasi publiknya setelah batalnya pengunduran diri Hasan Nasbi dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO).

    Syamsu Rizal mengatakan, keputusan seorang pejabat strategis seperti Kepala PCO yang sempat mengundurkan diri, tidak bisa dianggap enteng. Menurutnya, ada masalah serius dengan tim komunikasi Istana.

    “Khususnya, terkait pernyataan Hasan Nasbi yang merespon pengiriman kepala babi ke kantor Tempo yang menimbulkan kontroversi. Komentar Hasan Nasbi dinilai tidak memiliki empati, karena meminta Tempo memasak kepala babi yang dikirim oleh orang yang tidak dikenal,” kata Syamsu Rizal dalam keterangannya, Rabu (7/5/2025).

    Padahal, lanjutnya, pengiriman kepala babi merupakan bentuk teror kepada media. Tindakan itu masalah serius yang perlu disikapi secara bijak. Juru bicara Istana yang mewakili institusi resmi negara seharusnya menyampaikan statemen secara bijak.

    “Bukan malah meminta kepala babi untuk dimasak. Komentar itu bukan mencerminkan juru bicara kepresidenan yang profesional,” ujarnya.

    Syamsu Rizal menyatakan, seorang juru bicara harus paham bahwa dirinya mewakili institusi negara, bukan mewakili diri sendiri. Jadi, ketika menyampaikan pernyataan kepada media harus betul-betul diatur dan dipertimbangkan secara matang.

    “Jangan ada sentimen pribadi ketika menyampaikan keterangan resmi, karena dia bukan juru bicara tim sukses pasangan calon,” ungkapnya.

    Dalam masalah kepala babi yang dikirim ke Tempo, lanjutnya, seharusnya jubir istana menyampaikan pernyataan sesuai konteks masalah yang terjadi. Yaitu, terkait pengiriman kepala babi yang menjadi ancaman bagi media.

    “Sebenarnya itu masalah komunikasi yang sangat dasar. Jubir istana seharusnya sudah mengatahui bagaimana menghadapi media,” jelasnya.

  • Lokasi Warp Trotter di Area Herta Space Station di Honkai Star Rail

    Lokasi Warp Trotter di Area Herta Space Station di Honkai Star Rail

    JABAR EKSPRES – Berikut ini adalah lokasi mengenai keberadaan Warp Trotter di area Herta Space Station, yang bisa kamu cari.

    Warp Trotter, merupakan musuh di Honkai Star Rail sejenis makhluk mirip babi kecil berwarna cerah. Musuh ini akan memberikan 60 Stellar Jade setelah berhasil mengalahkannya.

    Namun, Warp Trotter termasuk makhluk langka dan tidak muncul kembali. Setiap lokasi hanya memiliki satu Warp Trotter yang muncul satu kali saja.

    Di Herta Space Station, terdapat beberapa Warp Trotter yang tersebar di beberapa zona, yaitu Base Zone, Storage Zone, Supply Zone, dan Seclusion Zone. Bagi yang ingin mencarinya, mari simak di sini!

    Lokasi Warp Trotter di Herta Space Station

    1. Base ZoneLokasi Warp Trotter di Base Zone (SUMBER FOTO: Hoyolab)

    Warp Trotter pertama bisa ditemukan di koridor utara dekat waypoint Reception Center. Lokasinya berada di percabangan koridor kiri yang menuju ke ruang kendaraan di ujung lorong.

    Di sini, pemain harus cepat dalam mengambil tindakan. Jika terlalu lama, Warp Trotter akan segera kabur dan menghilang.

    BACA JUGA: Simak Cara Mengalahkan Warp Trotter, Babi Kecil di Honkai Star Rail

    BACA JUGA: 10 Rekomendasi HP Gaming Termurah untuk Main Honkai Star Rail 2025

    2. Storage Zone (Lantai 1)Lokasi Warp Trotter di Storage Zone (SUMBER FOTO: Hoyolab)

    Warp Trotter kedua berada di lantai pertama Storage Zone, tepatnya di sebuah ruangan selatan dari space anchor “Outside the Control Center”. Untuk mencapai Warp Trotter, berjalanlah ke arah selatan dari waypoint.

    Lokasi ini juga menyimpan 14 peti harta karun, terdiri dari sembilan Basic Treasures, empat Bountiful Treasures, dan satu Precious Treasure.

    3. Supply Zone (Lantai 2)Lokasi Warp Trotter di Supply Zone (SUMBER FOTO: Hoyolab)

    Di lantai dua Supply Zone, Warp Trotter dapat ditemukan di salah satu dari dua ruangan yang terletak di tenggara space anchor “Space Parts Warehouse”, dekat dermaga Astral Express. Lokasi ini juga terkait dengan misi sampingan “Sensitive Beings”.

  • Hasan Nasbi Tetap Pimpin PCO, Mengingat Kembali Alasannya Mundur

    Hasan Nasbi Tetap Pimpin PCO, Mengingat Kembali Alasannya Mundur

    Hasan Nasbi Tetap Pimpin PCO, Mengingat Kembali Alasannya Mundur
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Secara mengejutkan
    Hasan Nasbi
    mengikuti sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (5/5/2025).
    Ia mengaku diperintah Presiden
    Prabowo Subianto
    untuk tetap memimpin Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO).
    “Sejauh ini saya diperintahkan untuk tetap lanjut memimpin PCO,” ujar Hasan, kepada wartawan, Selasa (6/5/2025).
    Soal apakah pengunduran dirinya ditolak oleh Presiden Prabowo Subianto, ia meminta hal itu lebih baik ditanyakan kepada Mensesneg Prasetyo Hadi.
    “Mungkin soal ini lebih baik dikonfirmasi ke Pak Mensesneg ya,” kata Hasan Nasbi.
    Dalam sidang kabinet paripurna pada Senin (5/5/2025), Hasan Nasbi tampak duduk di sebelah Menteri Kependudukan Wihaji, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol, dan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid.
    Hasan tampak mengenakan kemeja putih, sama seperti jajaran Kabinet Merah Putih lainnya.
    Sementara itu pada Selasa (29/4/2025), Hasan Nasbi mengaku telah mengajukan surat pengunduran dirinya pada Senin (21/4/2025).
    Ia menjelaskan, ada satu hal yang sudah tidak bisa diatasi dan muncul permasalahan di luar kemampuannya dalam memimpin PCO.
    “Kesimpulan saya sudah sangat matang bahwa sudah saatnya menepi ke luar lapangan dan duduk di kursi penonton. Memberikan kesempatan kepada figur yang lebih baik untuk menggantikan posisi bermain di lapangan,” ujar Hasan Nasbi, Selasa (29/4/2025).
    Hasan Nasbi mengatakan, langkah mundur dari posisi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan didasarkan pada keputusan yang matang.
    Ia menegaskan bahwa keinginan mundur bukanlah keputusan yang tiba-tiba dan tidak dilakukan secara emosional.
    “Ini rasanya adalah jalan terbaik yang dipikirkan dalam suasana yang amat tenang dan demi kebaikan komunikasi pemerintah pada masa yang akan datang,” ujar Hasan.
    Hasan juga mengucapkan terima kasih kepada Prabowo karena telah memberikan kepercayaan kepadanya sebagai anggota Kabinet Merah Putih. Bagi Hasan, kepercayaan itu merupakan sebuah kehormatan dan kebanggaan.
    “Tapi, saya juga harus meminta maaf kepada beliau jika selama memberikan pelayanan kepada presiden masih jauh dari apa yang beliau harapkan,” tutur Hasan.
    Hasan Nasbi juga mengaku akan membantu proses transisi kepemimpinan di Kantor Komunikasi Kepresidenan jika dibutuhkan.
    Setelah tidak lagi bertugas di lingkup Istana, Hasan Nasbi menyampaikan, aktivitasnya tidak akan jauh dari dunia politik dan pemerintahan.
    “Jadi sampai di sini perjalanan saya di kantor PCO dan kita tentu akan tetap sering bertemu di lain kesempatan. Sebab mungkin meskipun sebagai penonton,” ujar Hasan.
    Selama menjabat sebagai Kepala PCO, Hasan Nasbi tersandung kontroversi kepala babi yang mendapatkan sorotan langsung dari Prabowo.
    Hasan Nasbi merespon teror kepala babi yang dikirimkan ke Redaksi Tempo dan memintanya untuk dimasak saja.
    Setelah disorot Prabowo, isu
    Hasan Nasbi mundur
    dari posisi Kepala PCO menguat pada pertengahan April 2025. Hingga pada akhirnya pada Selasa (29/4/2025), Hasan Nasbi menyatakan resmi mengundurkan diri dari Kabinet Merah Putih.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.