Hewan: Ayam

  • BPS Bali catat inflasi Juni 2025 di angka 0,44 persen

    BPS Bali catat inflasi Juni 2025 di angka 0,44 persen

    saya kira 0,44 persen atau di bawah setengah persen juga masih relatif terjaga

    Denpasar (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat angka inflasi pada Juni 2025 secara bulanan berada di angka 0,44 persen.

    “Angka 0,44 persen itu walaupun sedikit tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya, tapi saya kira 0,44 persen atau di bawah setengah persen juga masih relatif terjaga,” kata Kepala BPS Bali Agus Gede Hendrayana Hermawan di Denpasar, Selasa.

    Ia mengakui pada bulan Mei 2025 terjadi deflasi 0,47 persen, namun kondisi deflasi juga bukan hal baik sehingga yang terpenting menjaga inflasi agar terkendali.

    “Kalau deflasi artinya tidak ada insentif bagi faktor produksi, jadi inflasi itu juga bukan sesuatu yang selalu menggambarkan hal negatif, selama inflasi terjaga, tidak ada masalah, ada insentif untuk memproduksi dan harga itu masih bisa dijangkau oleh konsumen,“ ujar Agus Gede.

    Adapun kondisi inflasi dari bulan Mei 2025 ke Juni 2025 mengalami inflasi 0,44 persen, jika dibandingkan Juni 2024 atau inflasi tahunan mencapai 1,71 persen.

    “Kenapa terjadi inflasi di bulan Juni 2025 ini kalau kami lihat dari kelompok pengeluarannya yang dominan menyebabkan terjadinya inflasi itu ada kelompok pengeluaran makanan minuman dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 1,2 persen dan perawatan pribadi dan jasa lainnya itu mengalami inflasi 0,33 persen,” kata dia.

    Lebih lanjut, BPS Bali mendata komoditas-komoditas yang dominan menyebabkan terjadinya inflasi di antaranya harga cabai rawit yang memberikan sumbangan 0,14 persen, tomat 0,08 persen, sawi hijau 0,06 persen, buncis 0,06 persen, dan cabai merah 0,04 persen.

    Meski terjadi inflasi, masih ada sejumlah komoditas yang menekan inflasi membesar atau terjadi deflasi yaitu daging babi memberikan andil 0,07 persen, bawang putih 0,06 persen, daging ayam ras 0,04 persen, jeruk 0,02 persen, dan bensin 0,02 persen.

    Jika dibandingkan secara tahunan, BPS Bali melihat baru kali ini terjadi inflasi di bulan Juni dengan besaran 2,94 persen, dan penyebabnya juga sama yaitu kelompok makanan minuman dan tembakau dengan inflasi sebesar 5,24 persen.

    “Kemudian ada juga kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran dengan angka inflasi 2,31 persen, kemudian perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan angka inflasi 4,91 persen,” ucap Agus Gede.

    Untuk tahunan, inflasi pada Juni 2025 dipengaruhi oleh beberapa komoditas diantaranya beras yang memberi andil 0,21 persen, kopi bubuk 0,19 persen, daging babi 0,15 persen, cabai rawit 0,13 persen dan sawi hijau 0,11 persen.

    Dari sejumlah komoditas penyumbang inflasi ini, tetap ada pula komoditas yang menekannya seperti daging ayam ras yang memberi andil deflasi 0,09 persen, bensin 0,07 persen, cabai merah 0,06 persen, bawang putih 0,05 persen, dan telur ayam ras 0,02 persen.

    Sepanjang Juni 2025 inflasi tahunan paling dalam terjadi di Kabupaten Tabanan dengan 3,38 persen dan terendah di Badung 2,11 persen.

    Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BPS catat  Jateng alami inflasi 2,20 persen pada Juni 2025

    BPS catat Jateng alami inflasi 2,20 persen pada Juni 2025

    Inflasi Juni lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 1,66 persen

    Semarang (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi Jawa Tengah pada Juni 2025 secara tahunan (y-on-y) mencapai 2,20 persen.

    Plt Kepala BPS Jawa Tengah Endang Tri Wahyuningsih di Semarang, Selasa, mengatakan inflasi Juni merupakan yang tertinggi sejak Januari hingga Juni 2025.

    “Inflasi Juni lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 1,66 persen,” katanya.

    Ia menuturkan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya memberi andil terbesar terhadap inflasi yang mencapai sebesar 8,14 persen.

    Selain itu, kelompok makanan, minuman dan tembakau juga memberi andil terhadap inflasi sebesar 2,68 persen.

    Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dan berpengaruh terhadap inflasi antara lain emas perhiasan, minyak goreng, kopi bubuk, bahan bakar rumah tangga, beras, serta mobil.

    Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga dan menahan inflasi lebih dalam antara lain daging ayam, bensin, cabai merah dan daun bawang.

    Sementara dari sembilan daerah di Jawa Tengah yang menjadi lokasi pemantauan perkembangan harga komoditas, kata dia, seluruhnya mengalami inflasi.

    Ia menjelaskan inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Rembang yang mencapai 2,67 persen, sementara inflasi terendah di Kabupaten Wonosobo sebesar 1,92 persen.

    Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Harga bawang merah Rp43.231/kg, cabai rawit Rp61.721/kg

    Harga bawang merah Rp43.231/kg, cabai rawit Rp61.721/kg

    Ilustrasi – Pedagang melayani pembeli di Pasar Botania, Batam, Kepulauan Riau. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/aww.

    Bapanas: Harga bawang merah Rp43.231/kg, cabai rawit Rp61.721/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 01 Juli 2025 – 14:39 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga bawang merah tingkat konsumen mencapai Rp43.231 per kilogram (kg) dibandingkan sebelumnya Rp44.81 per kg, sedangkan cabai rawit merah Rp61.721 per kg turun dari sebelumnya Rp63.227 per kg.

    Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Selasa pukul 09.30 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.934 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp15.875 per kg. Lalu, beras medium di harga Rp14.087 per kg turun turun dari hari sebelumnya Rp14.157 per kg.

    Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.023 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp6.198 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.758 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp10.862 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp38.566 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp39.733 per kg. Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp43.108 per kg turun dari sebelumnya Rp43.523 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp42.732 per kg turun dari sebelumnya Rp42.460 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp135.477 per kg naik dari sebelumnya Rp135.257 per kg, daging ayam ras Rp34.904 per kg turun dari sebelumnya Rp35.050 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.295 per kg turun dari sebelumnya 29.348 per kg. Gula konsumsi di harga Rp18.367 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.458 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.634 per liter turun tipis dari sebelumnya Rp20.890 per liter; minyak goreng curah Rp17.431 per liter turun dari sebelumnya Rp17.589 per liter. Minyakita Rp17.527 per liter turun tipis dari sebelumnya Rp17.597 per liter. Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.691 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp9.802 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.775 per kg turun dari sebelumnya Rp13.058 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp41.730 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp40.858 per kg; ikan tongkol 34.482 per kg naik dari sebelumnya Rp33.813 per kg; ikan bandeng Rp34.539 per kg turun dari sebelumnya Rp34.688 per kg. Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.364 per kg turun tipis dibandingkan harga sebelumnya Rp11.774 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp100.599 per kg turun dari sebelumnya Rp105.092 kg; daging kerbau segar lokal Rp138.611 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp140.854 per kg.

    Sumber : Antara

  • BPS Jatim catat harga cabai hingga mobil dorong inflasi 0,43 persen

    BPS Jatim catat harga cabai hingga mobil dorong inflasi 0,43 persen

    Inflasi bulan ke bulan Jawa Timur pada Juni 2025 sebesar 0,43 persen

    Surabaya, Jawa Timur (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat inflasi sebesar 0,43 persen (month-to-month/mtm) pada Juni 2025 karena naiknya harga komoditas mulai dari cabai rawit, beras, bawang merah, tomat, emas perhiasan, telur ayam ras, kacang panjang, cabai merah, daging ayam ras, terong, mobil dan jagung manis.

    “Inflasi bulan ke bulan Jawa Timur pada Juni 2025 sebesar 0,43 persen,” kata Kepala BPS Jawa Timur Zulkipli dalam konferensi pers di Surabaya, Jawa Timur, Selasa.

    Secara rinci untuk cabai rawit mengalami inflasi sebesar 0,10 persen, beras sebesar 0,06 persen, bawang merah dan tomat masing-masing sebesar 0,04 persen dan telur ayam ras sebesar 0,03 persen.

    Kemudian, kacang panjang dan cabai merah masing-masing mengalami inflasi sebesar 0,02 persen serta daging ayam ras, terong dan jagung manis masing-masing sebesar 0,01 persen.

    Zulkipli menjelaskan harga beras naik lantaran telah berakhirnya masa panen raya padi sedangkan untuk cabai rawit dan cabai merah besar pada Juni kembali ke harga normal setelah turun selama satu hingga dua bulan.

    Untuk harga tomat yang naik diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi di sebagian wilayah sehingga memberikan dampak terhadap pertumbuhan tanaman tomat menjadi rentan terhadap serangan penyakit.

    Selain itu, Zulkipli mengatakan aksi demonstrasi menolak aturan Over Dimension Over Loading (ODOL) di Jatim pada akhir Juni telah menyebabkan terganggunya distribusi beberapa bahan pangan sehingga terdapat keterbatasan stok bahan pangan yang tentunya telah memicu kenaikan harga.

    Dengan terjadinya inflasi pada Juni itu maka inflasi tahun kalender Juni 2025 terhadap Desember 2024 sebesar 1,32 persen (year-to-date/ytd) dan inflasi tahun ke tahun (yoy) Juni 2025 terhadap Juni 2024 sebesar 2,02 persen.

    Sementara dari dari 11 kabupaten/kota keseluruhannya mengalami inflasi dengan yang tertinggi terjadi di Banyuwangi yakni mencapai 0,63 persen sedangkan lainnya seperti Sumenep 0,62 persen, Bojonegoro 0,57 persen, Gresik 0,48 persen.

    Berikutnya Jember 0,48 persen, Kota Kediri 0,46 persen, Kota Malang 0,38 persen, Probolinggo 0,37 persen, Surabaya 0,36 persen, Kota Madiun 0,33 persen, dan Tulungagung 0,3 persen.

    Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Catat, 6 Rekomendasi Tempat Makan Populer di Sanur

    Catat, 6 Rekomendasi Tempat Makan Populer di Sanur

    3. Naughty Nuri’s Warung

    Naughty Nuri’s dikenal sebagai warung makan yang memiliki menu hits sajian iga bakar empuk dan saus barbekyu yang khas. Cabangnya yang berada di Sanur, memiliki suasana santai sehingga sering jadi destinasi favorit wisatawan.

    Selain iga, mereka juga menyajikan berbagai menu daging, burger, dan minuman signature seperti martini. Melansir dari ulasan Google, tempatnya meraih rating 4,8 dari total 3.461 pengguna.

    Lokasinya berada di Jl. Bypass Ngurah Rai No. 77, Sanur, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali dengan jam buka setiap hari pukul 11.00 hingga 22.00 WIB.

    4. Lilla Warung

    Lilla Warung merupakan tempat makan yang menyediakan makanan khas Indonesia dengan daya tarik cita rasa lokal. Rumah makan ini menyediakan menu seperti nasi campur, ayam betutu, dan mie goreng disajikan dalam porsi yang pas dengan harga terjangkau.

    Tempatnya juga dikenal tenang dan nyaman cocok untuk makan malam santai atau makan siang keluarga. Mengutip dari ulasan Google, rating tempatnya sekitar 4,6 dari total 1.496 pengguna.

    Alamat rumah makan ini berada di Jl. Bumi Ayu No. 6, Sanur, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali dengan jam buka setiap hari pukul 07.00 hingga 22.30 WIB.

  • Usai Harga Pokok Produksi, Bapanas Bakal Revisi Harga Acuan Ayam Hidup

    Usai Harga Pokok Produksi, Bapanas Bakal Revisi Harga Acuan Ayam Hidup

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) akan mengkaji ulang harga acuan pembelian (HAP) ayam hidup atau livebird di tingkat produsen. Saat ini, HAP komoditas ini dipatok sebesar Rp25.000 per kilogram (kg) sebagaimana diatur dalam Perbadan No.6/2024.

    Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa menyampaikan, pemerintah sebelumnya telah memberlakukan harga pokok produksi (HPP) livebird di tingkat peternak sebesar Rp18.000 per kg. 

    Kendati begitu, dia menyebut bahwa HAP saat ini terlalu tinggi jika HPP berada di level Rp18.000 per kg. Untuk itu, pemerintah berencana untuk mengkaji ulang HAP livebird di tingkat produsen agar harga komoditas ini tidak terus menurun.

    “Kami pun akan melakukan reviu kembali terkait dengan harga acuan [livebird]. Kelihatannya terlalu tinggi harga acuan nya pada posisi HPP Rp18.000,” kata Ketut dalam dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, mengutip Youtube Kemendagri, Senin (30/6/2025).

    Ketut mengungkap bahwa harga livebird di tingkat produsen masih relatif rendah. Tercatat, harga livebird di tingkat produsen secara nasional yakni Rp20.260 per kg atau 18,96% di bawah HAP yang sebesar Rp25.000 per kg.

    Pemerintah bersama pemangku kepentingan terkait sudah melakukan serangkaian diskusi guna membahas upaya mengangkat harga livebird di tingkat produsen. Langkah ini dilakukan untuk menjaga agar harga livebird wajar di tingkat produsen yang juga turut berdampak pada harga di tingkat konsumen.

    “Tatkala harga telur di tingkat produsen juga harus kita antisipasi, jangan sampai para peternak kita malas berproduksi,” ujarnya. 

    Merujuk Panel Harga Bapanas, rerata harga ayam ras pedaging (hidup) per 30 Juni 2025, dari sampel 13 provinsi, tercatat sebesar Rp20.220 per kg atau 19,12% di bawah HAP tingkat produsen.

    Beberapa provinsi dengan harga terendah antara lain Banten Rp19.500 per kg, Sumatera Selatan Rp19.000 per kg, Jawa Tengah Rp18.662 per kg, dan Jawa Timur Rp19.010 per kg.

    Untuk diketahui, per 19 Juni 2025 pemerintah telah memberlakukan HPP livebird di peternak sebesar Rp18.000 per kg untuk semua ukuran. Keputusan ini diambil dalam rapat bersama Kementerian Pertanian (Kementan), Bapanas, dan Satgas Pangan.

    Kebijakan ini diharapkan dapat mengerek harga livebird mendekati HAP di tingkat produsen sebagaimana diatur dalam Perbadan No.6/2024 sebesar Rp25.000 per kg.

    “Jadi pemerintah telah sepakat bersama stakeholder perunggasan untuk meningkatkan HPP livebird agar harga berangsur-angsur mengarah ke HAP tingkat produsen sesuai yang telah ditetapkan dalam Perbadan Pangan No.6/2024 dengan Rp25.000 per kg,” tutur Ketut beberapa waktu lalu. 

  • 3 Terdakwa Pembakaran Kandang Peternakan Ayam di Banten Divonis 1 Tahun
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        30 Juni 2025

    3 Terdakwa Pembakaran Kandang Peternakan Ayam di Banten Divonis 1 Tahun Regional 30 Juni 2025

    3 Terdakwa Pembakaran Kandang Peternakan Ayam di Banten Divonis 1 Tahun
    Tim Redaksi
    SERANG, KOMPAS.com
    – Pengadilan Negeri Serang memvonis 1 tahun penjara kepada tiga terdakwa kasus perusakan dan pembakaran peternakan ayam milik PT Sinar Ternak Sejahtera (STS) di Desa Curuggong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang,
    Banten
    .
    Ketiga terdakwa, yakni Didi, Nasir, dan Usup, dinilai bersalah sebagaimana Pasal 170 Ayat (1) KUHPidana tentang pengeroyokan terhadap penjaga kandang ayam.
    “Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Didi, Nasir, dan Usup dengan pidana penjara masing-masing 1 tahun, dikurangi selama terdakwa dalam tahanan,” kata hakim yang diketuai Diah Astuti Miftafiatun saat membacakan putusan, Senin (30/6/2025).
    Sebelum memberikan hukuman, hakim mempertimbangkan hal yang memberatkan, yakni para terdakwa melakukan penolakan terhadap proses hukum.
    Perbuatan terdakwa dan kelompoknya menempatkan diri di atas hukum.
    Kemudian, terdakwa menjadi penuntut, penghukum, dan pengeksekusi, mendelegasikan perjuangan
    aktivis lingkungan
    .
    Hal ini mencoreng citra aktivis pecinta lingkungan dan bergeser dari memperjuangkan lingkungan menjadi penghancur.
    “Hal yang meringankan, terdakwa berterus terang, tidak mengelak dan berbelit-belit, serta menyesali perbuatannya,” kata Diah.
    Vonis tersebut lebih ringan dari penuntutan JPU yang dibacakan pada Jumat, 11 April 2025, yang meminta ketiganya dihukum 1 tahun 3 bulan penjara.
    Menanggapi putusan hakim, terdakwa maupun JPU Kejati Banten belum menanggapi putusan majelis hakim dan mengaku masih pikir-pikir.
    Untuk diketahui, selain tiga terdakwa, masih ada sekitar 10 terdakwa lain yang masih dalam proses persidangan dan belum divonis.
    Akibat perbuatan perusakan dan penganiayaan oleh semua terdakwa, PT STS mengalami kerugian yang ditimbulkan dalam insiden ini diperkirakan mencapai Rp 11.937.952.468.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 8
                    
                        Tom Lembong Ungkap Perintah Jokowi untuk Kendalikan Harga Gula
                        Nasional

    8 Tom Lembong Ungkap Perintah Jokowi untuk Kendalikan Harga Gula Nasional

    Tom Lembong Ungkap Perintah Jokowi untuk Kendalikan Harga Gula
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Perdagangan (Mendag) 2015-2016, Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong menyebut, pihaknya menerima perintah langsung dari Presiden RI Ke-7,
    Joko Widodo
    (Jokowi) untuk mengendalikan harga gula.
    Keterangan itu Tom Lembong sampaikan saat diperiksa sebagai saksi mahkota dalam sidang dugaan korupsi importasi gula tahun 2015-2016 di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Senin (30/6/2025).
    Adapun Tom Lembong diperiksa untuk terdakwa eks Direktur Pengembangan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PT PPI), Charles Sitorus.
    Pada persidangan tersebut, Ketua Majelis Hakim, Dennie Arsan Fatrika meminta Tom Lembong menjelaskan latar belakang sehingga akhirnya muncul kebijakan memerintahkan PT PPI untuk melakukan operasi pasar.
    “Saat saya pertama kali ditunjuk dan mulai menjabat sebagai Menteri Perdagangan, semua harga pangan, mulai dari beras sampai gula, sampai daging sapi, sampai jagung dan ayam dan telur mengalami gejolak harga,” ujar Tom Lembong.
    Menurutnya, selaku menteri yang membidangi perekonomian, pihaknya mendapat perintah dari Presiden Jokowi untuk mengendalikan harga barang-barang pokok.
    “Kami kemudian menindaklanjuti perintah Presiden agar pemerintah segera menindak, mengambil tindakan yang diperlukan untuk meredam gejolak harga-harga tersebut,” ujar Tom Lembong.
    Mendengar ini, Hakim Dennie memastikan Tom Lembong menerima perintah dari presiden.
    Ia pun meminta Tom Lembong menjelaskan bagaimana perintah tersebut disampaikan.
    Tom Lembong lalu menjelaskan, Presiden Jokowi menyampaikan perintah itu dalam sidang kabinet atau pertemuan bilateral di Istana.
    “Kadang-kadang juga di Istana Bogor dan juga melalui atasan langsung saya yaitu Menko Perekonomian (Darmin Nasution),” tutur Tom Lembong.
    Ia mengaku memahami, Jokowi saat itu meminta agar jajarannya mengambil semua tindakan yang sesuai dengan hukum untuk mengendalikan gejolak harga barang dan bahan pokok dalam negeri.
    Jokowi memberikan perhatian pada persoalan ini karena mendengar langsung harga komoditas yang mahal di pasaran dari masyarakat saat ia blusukan.
    “Jadi beliau menceritakan kepada saya, beliau mendengar langsung keluhan keresahan masyarakat. Dan beliau juga lazimnya suka menelepon langsung para menteri melalui ajudan beliau,” tutur Tom Lembong.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4 Jenis Nasi Timur Tengah yang Populer di Indonesia

    4 Jenis Nasi Timur Tengah yang Populer di Indonesia

    3. Nasi Kabsah

    Nasi kabsah merupakan hidangan berbahan dasar beras basmati. Hidangan ini memiliki ciri khas rasa rempah sedang dengan campuran tomat dan penggunaan jeruk nipis yang dikeringkan.

    Nasi kabsah biasanya disajikan dengan lauk daging kambing atau ayam, kemudian dilengkapi topping kismis, acar, dan potongan bawang. Hidangan ini berasal dari Arab Saudi dan telah dikenal di Indonesia. Nasi kabsah banyak dijumpai di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Palembang.

    4. Nasi Bukhari

    Nasi bukhari merupakan hidangan berbahan dasar beras basmati. Hidangan ini memiliki ciri khas campuran pasta tomat dan parutan wortel dengan rasa rempah yang ringan.

    Nasi bukhari biasanya disajikan dengan lauk daging ayam atau daging kambing, kemudian dilengkapi topping kismis, kacang pinus, dan almond yang menambah tekstur dan kelezatan. Hidangan ini berasal dari Arab Saudi dan telah menjadi bagian dari kuliner Indonesia. Nasi bukhari populer di beberapa daerah, terutama saat menjelang Hari Raya Idul Fitri dan di daerah dengan komunitas Arab atau keturunan Arab seperti Banjarnegara, Jakarta, dan Jember.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Jathilan, Ketika Kuda Menari Hingga Arwah Menyelinap di Panggung Budaya Yogyakarta

    Jathilan, Ketika Kuda Menari Hingga Arwah Menyelinap di Panggung Budaya Yogyakarta

    Liputan6.com, Jakarta – Di balik hiruk-pikuk kota Yogyakarta yang dikenal sebagai pusat seni dan budaya Jawa, tersimpan sebuah kesenian tradisional yang bukan hanya memukau mata tetapi juga mengguncang jiwa penontonnya.

    Jathilan lebih dari sekadar pertunjukan tari biasa, Jathilan adalah perwujudan dari semangat mistik, kekuatan supranatural, serta warisan budaya yang sarat akan makna dan simbolisme.

    Tarian ini menggunakan properti berupa kuda tiruan yang terbuat dari anyaman bambu, yang disebut kuda lumping, dan dimainkan oleh para penari yang menirukan gerakan kuda dengan irama musik gamelan yang menghentak dan penuh dinamika. Meski tampak sederhana di permukaan, Jathilan menyimpan lapisan-lapisan makna yang lebih dalam, mulai dari semangat keprajuritan, pengorbanan, hingga percampuran antara dunia manusia dan dunia gaib.

    Penonton tidak hanya disuguhi gerakan-gerakan lincah dan atraktif, tetapi juga diselimuti atmosfer magis, apalagi ketika penari mengalami kesurupan atau trance, yang menjadi ciri khas tak terpisahkan dari pertunjukan ini.

    Jathilan sangat populer di wilayah Yogyakarta dan sering kali ditampilkan dalam berbagai acara, baik yang bersifat sakral seperti upacara adat, bersih desa, hingga acara hiburan rakyat atau festival budaya.

    Dalam pertunjukan Jathilan, penonton akan melihat barisan penari laki-laki maupun perempuan yang menari dengan membawa kuda lumping di bawah terik matahari atau sorotan lampu malam, mengikuti irama kendang, gong, kenong, dan suling yang berpadu menciptakan suasana yang meriah sekaligus menegangkan.

    Namun momen yang paling dinanti-nanti adalah ketika beberapa penari mulai menunjukkan tanda-tanda kesurupan. Mereka menari dengan mata nanar, tubuh gemetar, dan mulut mengucapkan kata-kata yang tidak dapat dimengerti.

    Dalam kondisi ini, mereka sering kali melakukan hal-hal yang di luar batas kewajaran, seperti makan pecahan kaca, mengunyah bunga, bahkan memakan ayam hidup sebuah fenomena yang bagi masyarakat awam tampak mengerikan, namun justru diyakini sebagai bukti kehadiran kekuatan supranatural yang merasuki tubuh sang penari.