Hewan: Ayam

  • Beras SPHP Dinilai Jadi Solusi Terjangkau di Tengah Lonjakan Harga

    Beras SPHP Dinilai Jadi Solusi Terjangkau di Tengah Lonjakan Harga

    Banten: Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dikelola Perum Bulog dinilai berhasil menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen. Beras SPHP dinilai jadi solusi terjangkau di tengah lonjakan harga.

    “Harga beras relatif stabil. Salah satu faktor penentunya adalah intervensi beras SPHP yang berasal dari Bulog. Dengan harga Rp12.500 per kilogram, atau Rp65.000 per kemasan 5 kilogram, konsumen dapat membeli beras dengan kualitas baik dan harga terjangkau,” kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat mengunjungi Pasar Induk Rau, Serang, Rabu 20 Agustus 2025.

    Kunjungan ini dilakukan bersama Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani. Ketiganya memantau langsung harga dan ketersediaan beras di tengah lonjakan harga beras premium yang mencapai 33% dalam beberapa waktu terakhir.

    Target 1,3 Juta Ton Beras SPHP

    Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengungkapkan bahwa pihaknya menargetkan penyaluran 1,3 juta ton beras SPHP hingga akhir tahun 2025.

    “Tanggung jawab kami adalah menyalurkan 1,3 juta ton beras. Stok masih sangat mencukupi, dan masyarakat tidak perlu khawatir. Kami akan menyalurkan maksimal demi kemaslahatan masyarakat,” ujarnya.

    Rizal menambahkan, saat ini Bulog memiliki stok beras mencapai 4,2 juta ton. Dari jumlah tersebut, 1,3 juta ton dialokasikan untuk program SPHP dan 0,3 juta ton untuk bantuan pangan lainnya.

    Program SPHP telah didistribusikan melalui berbagai jalur, mulai dari pedagang pasar tradisional, koperasi desa, TNI-Polri, hingga retail modern seperti Alfamart, Indomaret, dan Hypermart. Proses distribusi dipantau melalui aplikasi Klik SPHP sehingga penyaluran di tingkat pengecer lebih transparan dan terkontrol.

    Sinergi Lintas Instansi Jaga Stabilitas Harga

    Mendagri Tito Karnavian menjelaskan bahwa stabilitas harga beras terjaga berkat sinergi antara Bulog, Bapanas, Pemerintah Kota Serang, dan Pemerintah Provinsi Banten dalam mendistribusikan beras SPHP.

    “Saya ucapkan terima kasih kepada Bulog dan semua pihak yang terlibat dalam menjaga stabilitas harga beras di Banten,” ujarnya.

    Tito menambahkan, berdasarkan data BPS, inflasi tahunan (year-on-year) pada Juli 2025 mencapai 2,37%. Angka ini masih dalam rentang target inflasi 1,5%-3,5% yang ditetapkan pemerintah.

    “Meskipun beberapa komoditas seperti bawang merah, bawang putih, cabai, dan beras berkontribusi terhadap inflasi Juli, namun secara keseluruhan masih terkendali,” jelasnya.

    Pemantauan Komoditas Lainnya

    Tito yang didampingi Wali Kota Serang Budi Rustandi dan Gubernur Banten Andra Soni juga meninjau harga kebutuhan pokok lainnya, seperti daging ayam, bawang, tomat, dan minyak goreng. Hasil tinjauan menunjukkan sebagian besar komoditas pangan masih relatif stabil dengan angka inflasi nasional masih dalam rentang aman di angka 2,37%.

    “Saya mempersilahkan masyarakat untuk membeli beras SPHP. Kualitasnya baik, harganya terjangkau, dan tersedia di banyak titik distribusi,” kata Tito.

    Kemendagri bersama Bapanas dan Bulog akan terus memantau perkembangan harga pangan di seluruh Indonesia melalui sistem monitoring yang terintegrasi. Program SPHP akan terus dievaluasi untuk memastikan efektivitasnya dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan bagi masyarakat.

    Banten: Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dikelola Perum Bulog dinilai berhasil menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen. Beras SPHP dinilai jadi solusi terjangkau di tengah lonjakan harga.
     
    “Harga beras relatif stabil. Salah satu faktor penentunya adalah intervensi beras SPHP yang berasal dari Bulog. Dengan harga Rp12.500 per kilogram, atau Rp65.000 per kemasan 5 kilogram, konsumen dapat membeli beras dengan kualitas baik dan harga terjangkau,” kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat mengunjungi Pasar Induk Rau, Serang, Rabu 20 Agustus 2025.
     
    Kunjungan ini dilakukan bersama Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani. Ketiganya memantau langsung harga dan ketersediaan beras di tengah lonjakan harga beras premium yang mencapai 33% dalam beberapa waktu terakhir.

    Target 1,3 Juta Ton Beras SPHP
     
    Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengungkapkan bahwa pihaknya menargetkan penyaluran 1,3 juta ton beras SPHP hingga akhir tahun 2025.
     
    “Tanggung jawab kami adalah menyalurkan 1,3 juta ton beras. Stok masih sangat mencukupi, dan masyarakat tidak perlu khawatir. Kami akan menyalurkan maksimal demi kemaslahatan masyarakat,” ujarnya.
     
    Rizal menambahkan, saat ini Bulog memiliki stok beras mencapai 4,2 juta ton. Dari jumlah tersebut, 1,3 juta ton dialokasikan untuk program SPHP dan 0,3 juta ton untuk bantuan pangan lainnya.
     
    Program SPHP telah didistribusikan melalui berbagai jalur, mulai dari pedagang pasar tradisional, koperasi desa, TNI-Polri, hingga retail modern seperti Alfamart, Indomaret, dan Hypermart. Proses distribusi dipantau melalui aplikasi Klik SPHP sehingga penyaluran di tingkat pengecer lebih transparan dan terkontrol.
     
    Sinergi Lintas Instansi Jaga Stabilitas Harga
     
    Mendagri Tito Karnavian menjelaskan bahwa stabilitas harga beras terjaga berkat sinergi antara Bulog, Bapanas, Pemerintah Kota Serang, dan Pemerintah Provinsi Banten dalam mendistribusikan beras SPHP.
     
    “Saya ucapkan terima kasih kepada Bulog dan semua pihak yang terlibat dalam menjaga stabilitas harga beras di Banten,” ujarnya.
     
    Tito menambahkan, berdasarkan data BPS, inflasi tahunan (year-on-year) pada Juli 2025 mencapai 2,37%. Angka ini masih dalam rentang target inflasi 1,5%-3,5% yang ditetapkan pemerintah.
     
    “Meskipun beberapa komoditas seperti bawang merah, bawang putih, cabai, dan beras berkontribusi terhadap inflasi Juli, namun secara keseluruhan masih terkendali,” jelasnya.
     
    Pemantauan Komoditas Lainnya
     
    Tito yang didampingi Wali Kota Serang Budi Rustandi dan Gubernur Banten Andra Soni juga meninjau harga kebutuhan pokok lainnya, seperti daging ayam, bawang, tomat, dan minyak goreng. Hasil tinjauan menunjukkan sebagian besar komoditas pangan masih relatif stabil dengan angka inflasi nasional masih dalam rentang aman di angka 2,37%.
     
    “Saya mempersilahkan masyarakat untuk membeli beras SPHP. Kualitasnya baik, harganya terjangkau, dan tersedia di banyak titik distribusi,” kata Tito.
     
    Kemendagri bersama Bapanas dan Bulog akan terus memantau perkembangan harga pangan di seluruh Indonesia melalui sistem monitoring yang terintegrasi. Program SPHP akan terus dievaluasi untuk memastikan efektivitasnya dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan bagi masyarakat.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (FZN)

  • Kediaman Dirut PT BDS dan Kantor Digeledah Kejari Kabupaten Bandung
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        20 Agustus 2025

    Kediaman Dirut PT BDS dan Kantor Digeledah Kejari Kabupaten Bandung Bandung 20 Agustus 2025

    Kediaman Dirut PT BDS dan Kantor Digeledah Kejari Kabupaten Bandung
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Kediaman Direktur Utama (Dirut) PT Bandung Daya Sentosa (BDS) Yanuar Budi Norman telah digeledah tim penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bandung.
    Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Kabupaten Bandung, Wawan Kurniawan, mengatakan penggeledahan di rumah Dirut PT BDS dilakukan pada Kamis (14/8/2025) lalu.
    “Kami juga melakukan penggeledahan di rumah Direktur PT Bandung Daya Sentosa. Di rumah atas nama Saudara Yanuar,” katanya usai penggeledahan kantor PT BDS di Gedung Baznas Center di Jalan Gading Tutuka, Desa Cingcin, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (20/8/2025).
    Tak sampai di situ, guna melengkapi alat bukti terkait dugaan korupsi gagal bayar kepada sejumlah vendor oleh perusahaan pelat merah tersebut, tim penyidik Kejari juga melakukan penggeledahan di kantor PT Multi Sinergi Prima yang berlokasi di Jakarta Utara.
    Perusahaan itu, kata Wawan, diduga terlibat lantaran menjadi pemasok ayam yang dikirim oleh 19 korban.
    “Jadi, 19 vendor yang menjadi korban itu bekerja sama dengan PT BDS dan kemudian mengirimkan ke PT Multi Sinergi Prima. Penggeledahan itu dilakukan hari Rabu minggu lalu,” terangnya.
    Dari sejumlah penyelidikan itu, lanjut Wawan, tim menemukan bukti-bukti pendukung.
    Saat menggeledah di PT Multi Sinergi Prima, penyidik menemukan sejumlah dokumen terkait kegiatan Boneless Ayam Dada ini.
    “Tentunya bukti-bukti pendukung ini berguna untuk penyidik dalam rangkaian untuk membuktikan adanya dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh PT BDS ataupun dari PT Cahaya Progen maupun dari PT MSP,” tutur dia.
    Sebelumnya, selama hampir empat jam, kantor PT Bandung Daya Sentosa (BDS) di Gedung Baznas Center di Jalan Gading Tutuka, Desa Cingcin, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, digeledah tim penyidik dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bandung.
    Pantauan di lapangan, penyidik dari Kejari datang ke kantor BDS pukul 11.30 WIB dengan pengawalan lengkap dari petugas kepolisian.
    Saat didatangi, kantor PT BDS yang berada di lantai tiga Gedung Baznas Center dalam kondisi terkunci.
    Usai berkoordinasi dengan satpam untuk mencari kunci kantor BDS, penyidik sempat mencoba untuk membuka paksa pintu kantor, tetapi upaya itu gagal, lantaran pintu kantor BDS digembok menggunakan rantai di bagian dalam.
    Penggeledahan berlangsung setelah petugas dari PT BDS datang membuka kunci pintu masuk.
    Penggeledahan berlangsung selama empat jam.
    Seluruh ruangan, mulai dari ruangan direktur utama hingga meja staf, diperiksa.
    Berkas-berkas yang disinyalir berkaitan dengan kasus yang tengah menjerat PT BDS dimasukkan ke dalam boks kontainer.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • SPPG 2 Polresta Sidoarjo siap layani 7.363 siswa program MBG

    SPPG 2 Polresta Sidoarjo siap layani 7.363 siswa program MBG

    “Nantinya SPPG 2 Polresta Sidoarjo yang didirikan di Kecamatan Porong, Sidoarjo, ini akan memberi pelayanan terhadap seluruh siswa dari rentang Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA),”

    Sidoarjo, Jawa Timur (ANTARA) – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) 2 Kepolisian Resor Kota (Polresta) Sidoarjo siap melayani kebutuhan gizi 7.363 siswa di wilayah setempat dalam mendukung program strategis nasional Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Kepala Polresta Sidoarjo Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Christian Tobing menyatakan dapur SPPG 2 Polresta Sidoarjo yang diresmikan oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo tersebut akan melayani siswa di 27 sekolah di wilayah sekitar lokasi dapur SPPG.

    “Nantinya SPPG 2 Polresta Sidoarjo yang didirikan di Kecamatan Porong, Sidoarjo, ini akan memberi pelayanan terhadap seluruh siswa dari rentang Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA),” kata Tobing di Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu.

    Menurut Tobing, Polresta Sidoarjo telah menyiapkan dua dapur SPPG demi mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto itu.

    Ia menjelaskan dapur SPPG 1 Polresta Sidoarjo yang berlokasi di gedung eks Markas Polresta Sidoarjo di Kecamatan Cemengkalang, Sidoarjo, ini sedang dalam tahap pembangunan.

    Nantinya SPPG 1 Polresta Sidoarjo akan melayani kebutuhan gizi bagi 3.405 siswa di sembilan sekolah di wilayah Sidoarjo.

    Tobing pun memastikan SPPG 2 Polresta Sidoarjo akan segera beroperasi dalam waktu dekat demi membantu pemerintah dalam memenuhi kebutuhan gizi siswa di Sidoarjo.

    Dalam lingkungan dapur SPPG 2 Polresta Sidoarjo tersebut, Tobing menuturkan terdapat pula Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) yang berisikan tanaman-tanaman bergizi dan juga kandang ayam petelur serta kolam ikan lele.

    Ia menyatakan P2B ini dapat membantu pemenuhan kebutuhan dapur SPPG dalam menyiapkan sumber makanan berkualitas bagi siswa.

    Sebagai informasi, dalam kegiatan tersebut Kapolri juga melaksanakan peletakan batu pertama atas pembangunan 13 SPPG Polri di wilayah yurisdiksi Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur.

    Selain itu, Kapolri bersama Wakil Gubernur (Wagub) Jatim Emil Elestianto Dardak, Kepala Polda Jatim Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Nanang Avianto, beserta jajaran juga menyapa warga yang hadir dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) Polda Jatim di rangkaian kegiatan yang sama.

    Program GPM tersebut memberikan akses kepada masyarakat melalui pasar murah yang memungkinkan warga memperoleh barang kebutuhan pokok seperti beras, telur, minyak, gula dan sebagainya dalam harga yang murah.

    Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah/Fahmi Alfian
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Harga cabai rawit Rp39.545/kg, bawang merah Rp46.700/kg

    Harga cabai rawit Rp39.545/kg, bawang merah Rp46.700/kg

    Ilustrasi – Pedagang memilah cabai rawit yang dijual di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (21/5/2024). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp39.545/kg, bawang merah Rp46.700/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 20 Agustus 2025 – 06:31 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp39.545 per kilogram dibandingkan sebelumnya Rp48.147 per kg, sedangkan bawang merah Rp46.700 per kg turun dari sebelumnya Rp51.575 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Rabu pukul 06.15 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.071 per kg turun dari sebelumnya Rp16.247 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp13.667 per kg turun dari hari sebelumnya Rp14.485 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.500 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.627 per kg. Komoditas kedelai biji kering (impor) di harga Rp9.986 per kg turun dari sebelumnya Rp10.755 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp33.200 per kg turun dari hari sebelumnya Rp38.615 per kg. Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp32.727 per kg turun dari sebelumnya Rp42.083 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp30.500 per kg turun dari sebelumnya Rp42.355 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp131.111 per kg turun dari sebelumnya Rp135.243 per kg, daging ayam ras Rp33.143 per kg turun dari sebelumnya Rp35.389 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.299 per kg turun dari sebelumnya Rp29.668 per kg. Gula konsumsi di harga Rp17.893 per kg turun tipis dari sebelumnya tercatat Rp18.303 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp18.040 per liter turun dari sebelumnya Rp20.982 per liter; minyak goreng curah Rp16.067 per liter turun dari sebelumnya Rp17.520 per liter; Minyakita Rp16.255 per liter turun dari sebelumnya Rp17.539 per liter. Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.467 per kg turun dari sebelumnya Rp9.815 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.393 per kg turun dari sebelumnya Rp13.157 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp36.500 per kg turun dari sebelumnya Rp42.238 per kg; ikan tongkol Rp34.00 per kg turun dari sebelumnya Rp34.945 per kg; ikan bandeng Rp37.000 per kg turun dari sebelumnya Rp35.181 per kg. Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp12.000 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.718 per kg.

    Sumber : Antara

  • Cerita dan Pengakuan Ibunda Raya, Bocah 3 Tahun yang Meninggal usai Ditemukan Cacing dalam Tubuh

    Cerita dan Pengakuan Ibunda Raya, Bocah 3 Tahun yang Meninggal usai Ditemukan Cacing dalam Tubuh

    Balita ini menjadi sorotan usai kondisinya terinfeksi cacing parah viral di media sosial. Keadaan kritis Raya dibagikan oleh akun Rumah Teduh, dalam video 9 menit itu terlihat cacing keluar dari hidung dan feses. 

    Dalam video itu juga disebut jika Raya tinggal bersama kedua orang tua yang mengalami gangguan kejiwaan (ODGJ). Sehingga lepas dari pengasuhan. 

    Meskipun kondisi Raya sudah lama mengkhawatirkan, Endah mengakui bahwa putrinya belum pernah dibawa ke rumah sakit atau puskesmas. Perawatan yang dilakukan selama ini bersifat tradisional.  

    “Belum pernah ke rumah sakit, belum pernah ke puskesmas. Biasanya saya hanya memandikannya dengan air hangat dan daun singkong. Iya, secara tradisional,” ungkapnya. 

    Kondisi kian memburuk, Raya pun akhirnya dibawa ke salah satu rumah sakit di Sukabumi menggunakan ambulans. 

    Namun, Endah masih belum tahu pasti penyakit apa yang diderita putrinya. “Belum tahu kalau ada penyakit dalamnya,” ucapnya. 

    Tak lama kemudian, sebuah temuan mengejutkan terungkap. Tim dokter mendiagnosis Raya menderita cacingan parah. 

    “Banyak cacing, cacingnya ada yang ukurannya sekilo. Berarti sudah besar di dalam perut,” kata Endah. 

    Dia tidak tahu pasti penyebab cacing bersarang dalam tubuh anaknya. Apakah dari makanan atau faktor lain. Endah menegaskan bahwa mereka tidak memelihara hewan peliharaan di rumah, bahkan ayam sekali pun. 

  • Sidak Pasar Rau, Mendagri sebut harga bahan pokok di Serang stabil

    Sidak Pasar Rau, Mendagri sebut harga bahan pokok di Serang stabil

    Serang (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyatakan harga sejumlah bahan pokok (bapok) di Kota Serang, Banten, relatif stabil dan terkendali setelah melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Rau.

    “Kita pagi ini melaksanakan kunjungan mendadak untuk mengecek harga-harga di Pasar Rau, yang merupakan salah satu barometer harga di Kota Serang,” kata Mendagri Tito Karnavian di Serang, Banten, Rabu.

    Berdasarkan hasil pantauannya, harga komoditas yang sebelumnya kerap menjadi pemicu inflasi seperti bawang merah kini stabil di kisaran Rp30.000 hingga Rp35.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga berbagai jenis cabai yang rata-rata berada di angka Rp35.000 per kilogram.

    “Dulu bawang merah pernah sampai Rp60.000-Rp70.000, cabai juga dulu pernah Rp100.000, sekarang stabil,” ujarnya.

    Tito juga menyoroti stabilitas harga beras yang menurutnya sangat terbantu oleh intervensi program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog. Beras SPHP yang dijual Rp12.000 per kilogram dinilai efektif menahan kenaikan harga di pasaran.

    “Ini yang membuat harganya stabil. Jadi, saya terima kasih banyak kepada Badan Pangan Nasional dengan Bulog, kerjanya hebat,” puji Mendagri.

    Meskipun sebagian besar harga komoditas stabil, Tito menemukan keluhan dari pedagang mengenai kurangnya pasokan minyak goreng kemasan rakyat, Minyakita.

    “Harga Minyakita stabil, tapi keluhannya adalah suplai kepada mereka jumlahnya kurang,” jelasnya.

    Terkait temuan tersebut, Mendagri menegaskan akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan yang berwenang mengatur kuota Kewajiban Pasar Domestik (DMO) dan distribusi minyak goreng nasional.

    Sementara itu, harga daging ayam juga terpantau relatif stabil, sedangkan harga tomat mengalami penurunan dari Rp20.000 menjadi sekitar Rp10.000 per kilogram.

    Pewarta: Desi Purnama Sari
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Amarah Dedi Mulyadi di Balik Dukanya Terhadap Raya, Bocah yang Meninggal dengan Tubuh Penuh Cacing – Page 3

    Amarah Dedi Mulyadi di Balik Dukanya Terhadap Raya, Bocah yang Meninggal dengan Tubuh Penuh Cacing – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Raya, seorang bocah berusia tiga tahun di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, meninggal dunia karena infeksi cacing gelang.

    Kabar ini pun terdengar oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Dibalik rasa dukanya, dia menyimpan rasa geram karena banyak yang abai akan kondisi Raya.

    “Saya menyampaikan prihatin dan rasa kecewa yang mendalam, serta permohonan maaf atas meninggalnya seorang balita berusia 3 tahun, dan dalam tubuhnya dipenuhi cacing,” kata dia seperti dikutip dalam akun Instagramnya @dedimulyadi71, Rabu (20/8/2025).

    Dedi Mulyadi mengaku sudah berkomunikasi dengan dokter yang menangani jenazah Raya, yang disebutnya balita tersebut meninggal dunia karena cacingan.

    “Ibunya mengalami gangguan kejiwaan atau ODGJ, dia sering dirawat oleh neneknya, dan bapaknya mengalami penyakit paru-paru,TBC. Dan dia sejak balita terbiasa di kolong rumah itu bersatu dengan ayam dan kotoran. Sehingga dimungkinkan dia seringkali, tangannya tidak pernah dicuci, mulutnya kemasukan cacingan, sehingga menimbulkan cacingan yang akut,” ungkap dia.

    Melihat kondisi keluarga dan korban inilah yang membuat Politikus Gerindra itu geram, khususnya ke aparatur desa Cianaga tersebut.

     

  • Kemendagri minta Pemda dukung Perum Bulog pada Program SPHP

    Kemendagri minta Pemda dukung Perum Bulog pada Program SPHP

    Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang dirangkaikan dengan Pembahasan Evaluasi Dukungan Pemerintah Daerah dalam Program Tiga Juta Rumah. Rapat tersebut berlangsung di Ruang Sidang Utama (RSU) Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Selasa (19/8/2025).. Foto: Kemendagri

    Kemendagri minta Pemda dukung Perum Bulog pada Program SPHP
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Selasa, 19 Agustus 2025 – 19:51 WIB

    Elshinta.com – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk mendukung upaya Perusahaan Umum (Perum) Bulog dalam merealisasikan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Dengan begitu, upaya stabilisasi harga beras di daerah diharapkan berjalan lebih efektif.

    Hal itu disampaikan Tomsi saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang dirangkaikan dengan Pembahasan Evaluasi Dukungan Pemerintah Daerah dalam Program Tiga Juta Rumah. Rapat tersebut berlangsung di Ruang Sidang Utama (RSU) Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Selasa (19/8/2025).

    “Bulog tidak bisa sendiri Bapak-Ibu sekalian yang hadir, narasumber. Semua teman-teman yang hadir di daerah untuk segera memasifkan ini, bantu untuk memasifkan penjualan beras SPHP ini supaya harganya bisa segera turun,” ujar Tomsi.

    Selain itu, Tomsi mengingatkan, saat ini pemerintah telah menyediakan stok beras yang cukup bagi masyarakat. Hal itu perlu didukung dengan distribusi yang cepat dan optimal, lantaran kualitas beras kerap kali tidak bisa bertahan lama. Ia mengimbau Pemda untuk mengundang Bulog di daerah masing-masing agar pasokan beras dapat segera disalurkan kepada masyarakat.

    Diharapkan daerah untuk mewaspadai kenaikan sejumlah harga komoditas, seperti bawang merah, cabai merah, telur ayam, hingga minyak goreng. Khusus mengenai minyak goreng, ia mendorong Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mengoptimalkan persediaan MinyaKita.

    Menurutnya, jika ketersediaan minyak telah terpenuhi dengan baik, proses distribusinya akan dapat direalisasikan secara maksimal. Tomsi menyebut dirinya bersama para pihak terkait siap apabila diundang oleh Kemendag guna membahas kebijakan tersebut secara teknis.

    “Sesuai dengan penyampaian Bapak Presiden kemarin bahwa kita sebagai negara terbesar yang memiliki kebun kelapa sawit, nah tinggal dimohon dari [Kementerian] Perdagangan untuk bisa membantu itu. Kami juga bersedia kalau diundang,” pungkasnya.

    Penulis: Sri Lestari/Ter

    Sumber : Radio Elshinta

  • 8 Tebak Gambar untuk Adu Kecerdasan Otak, Siapa yang Bisa Jawab?

    8 Tebak Gambar untuk Adu Kecerdasan Otak, Siapa yang Bisa Jawab?

    Jakarta

    Memeriksa kecerdasan, ketelitian, dan fokus tidak harus dengan cara yang pusing kok, tapi juga bisa dengan cara bermain tebak gambar. Hanya dengan melihat potongan gambar tertentu, kita ditantang untuk mencari jawaban atau mencari apa yang salah dalam sebuah gambar.

    Berikut ini beberapa tebak gambar yang bisa dicoba untuk memeriksa kemampuanmu.

    Tebak Gambar untuk Tes Fokus!

    Coba jawab beberapa soal tebak gambar yang ada di bawah ini. Buktikan ketelitian dan fokusmu masih tajam!

    1. Sarapan adalah salah satu waktu makan penting sebelum memulai hari! Tapi sebentar, sepertinya ada yang aneh dari gambar ini. Tapi, apa ya?

    Kira-kira apa yang salah dari gambar ini? Foto: DetikHealth

    2. Pemandangan yang indah bukan? Coba, cari kupu-kupu dari gambar di bawah ini!

    Temukan gambar kupu-kupu yang ada di dalam artikel ini! Foto: Tasya Kania Azzahra/detikHealth

    3. Siang-siang paling enak memang bersantai di bawah pohon. Apakah kamu menemukan iguana?

    Ada iguana di dalam gambar ini, tapi ada di mana ya? Foto: detikHealth/Tasya Kania Azzahra

    4. Tampak seperti ayam jago pada umumnya di sebuah peternakan, tapi ternyata ada dua hal yang aneh!

    Coba lihat, apa yang salah dari gambar ayam berkokok ini? Foto: detikHealth/Tasya Kania Azzahra

    5. Sekarang harus lebih teliti lagi. Apakah bisa menemukan huruf ‘O’ di antara barisan huruf ‘Q’ ini?Coba cari di mana huruf ‘O’. Foto: detikHealth/Tasya Kania Azzahra

    6. Coba sekarang jawab, kira-kira selanjutnya bakal ada bangun datar apa?

    Apa bangun datar selanjutnya? Foto: Tasya Kania

    7. Kira-kira angka berapa yang harus diisi angka berapa pada bagian ‘tanda tanya’?

    Angka berapa yang harus diisi dari bagian ‘tanda tanya’? Foto: detikHealth/Tasya Kania Azzahra

    8. Coba tebak, gelas mana yang memiliki air paling banyak?

    Kira-kira mana gelas yang airnya paling banyak? Foto: DetikHealth

    Jawaban Tebak Gambar

    Nggak terlalu sulit kan ya? Coba cek jawaban kamu sudah benar atau belum di bawah ini.

    1. Aneh banget, masa ada susu almond tapi kemasannya memasang wajah sapi.

    Ketemu kan jawabannya? Foto: DetikHealth

    2. Wah, kupu-kupunya hinggap di salah satu daun di danau. Berhasil ketemu kan?

    Kupu-kupunya hingga di daun di atas danau. Foto: Tasya Kania Azzahra/detikHealth

    3. Ternyata, iguana memang jago sembunyi ya! Apakah tadi ketemu?

    Iguananya ada di pojokan! Foto: detikHealth/Tasya Kania Azzahra

    4. Kaki ayamnya memiliki selaput seperti kaki bebek dan bayangan bangunannya juga tidak sesuai.

    Aneh banget ya! Foto: detikHealth/Tasya Kania Azzahra

    5. Ternyata ada dua huruf ‘O’ yang tersembunyi di dalam gambar.Ada dua huruf ‘O’ yang tersembunyi. Foto: detikHealth/Tasya Kania Azzahra

    6. Jawabannya adalah segitiga. Semakin ke kanan, satu sisinya akan menghilang.

    Segiempat jika dikurangi satu sisinya akan berbentuk segitiga. Foto: Tasya Kania

    7. Mulai pusing? Jawabannya adalah ‘3’.

    Apakah bisa menjawabnya? Foto: detikHealth/Tasya Kania Azzahra

    8. Jawabannya adalah paperclip karena benda ini memiliki massa yang paling ringan.

    Nggak susah kan menjawabnya? Foto: DetikHealth

    Halaman 2 dari 4

    (avk/up)

  • Ibu Gangguan Jiwa dan Ayah TBC, Bocah 4 Tahun Meninggal Tubuhnya Penuh Cacing, Bertelur Sampai Otak

    Ibu Gangguan Jiwa dan Ayah TBC, Bocah 4 Tahun Meninggal Tubuhnya Penuh Cacing, Bertelur Sampai Otak

    GELORA.CO –  Kasus kesehatan memprihatinkan terjadi di Sukabumi, Jawa Barat. Seorang bocah usia 4 tahun meninggal dunia dengan tubuh yang dipenuhi oleh cacing.

    Bocah tersebut mengidap cacingan akut, bahkan cacing yang bersarang di tubuhnya sudah bertelur sampai ke otak.

    Peristiwa ini menimpa anak bernama Raya (4) di Desa Cinaga, Kecamatan Kabandunga, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

    Ia meninggal dunia setelah sempat koma dan beberapa hari menjalani perawatan di rumah sakit.

    Kisah Raya ini juga dibagikan oleh akun instagram @rumah_teduh_sahabat_iin. 

    Raya yang masih sangat kecil seringkali berada di kolong rumah bersama dengan ayam dan kotoran. Diduga, tubuhnya digerogoti ribuan cacing pita karena lingkungan yang tidak bersih.

    Ibu Raya, mengalami gangguan jiwa. Sementara ayahnya, mengidap penyakit TBC, yaitu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis.

    TBC alias Tuberkulosisatau sering juga disebut TB dan paling sering menyerang paru-paru.

    Ribuan cacing pita, bersarang dalam tubuh mungil Raya. Entah sudah berapa lama, dalam video yang dibagikan oleh Instagram @rumah_teduh_sahabat_iin, disebutkan berdasar hasil CT Scan telur cacing tersebut sudah sampai di otak.

    Cacing juga sampai keluar dari hidung, mulut, serta kemaluan bocah malang tersebut.

    “Setiap membayangkan, seumur hidupnya yang hanya 4 tahun itu, tubuhnya di gerogoti cacing dalam tubuhnya. Menyerap oksigen dan nutrisi yang sudah pas-pasan di tubuhnya… Remuk rasanya hati ini… Semoga Allah ampuni negeri ini, para pemimpin negeri ini, dan mengampuni kami saudara seimannya yg sangat terlambat membantunya…,” tulis caption dalam video yang dibagikan itu.

    Berdasar narasi dalam video, Raya sudah tidak sadarkan diri sejak dijenguk tim relawan tanggal 13 Juli 2025.

    Bocah tersebut lalu dibawa ke IGD rumah sakit untuk mendapat pertolongan.

    Akan tetapi Raya yang tinggal dengan keluarga penuh keterbatasan rupanya tak memiliki identitas.

    Sehingga saat dibawa ke rumah sakit Raya tak memiliki BPJS Kesehatan.

    “Dikasih waktu 3×24 jam (oleh rumah sakit) untuk urus identitas Raya. Dari hari pertama Raya masuk picu, relawan betul-betul di uji. Relawan di oper-oper dari satu dinas ke dinas lain untuk dapat bantuan BPJS subsidi,” ungkap penjelasan dalam video yang dibagikan @@rumah_teduh_sahabat_iin. 

    “Dari Dinsos Kota ke Dinsos Kabupaten, sampai juga ke Dinkes Kabupaten dan diarahkan lagi ke Kabid Limjamsos dioper lagi ke Dinkes. Kemudian dapat jawaban Dinkes Kabupaten tidak punya anggaran dan mou dengan RSUD Kota, mereka memberikan solusi agar Raya yang sudah berhari-hari dalam keadaan koma dipindahkan aja ke rumah sakit Kabupaten Jampang,” katanya.

    Setelah menjalani perawatan selama 9 hari, Raya akhirnya meninggal dunia pada 22 Juli 2025.