Hewan: Ayam

  • Hore! 2 Bayi Mungil Harimau Benggala Lahir, Bandung Zoo Punya Penghuni Baru

    Hore! 2 Bayi Mungil Harimau Benggala Lahir, Bandung Zoo Punya Penghuni Baru

    Liputan6.com, Bandung – Dua ekor anak Harimau Benggala lahir di Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo pada hari Sabtu lalu (12/7/2025). Dengan lahirnya anak Harimau Benggala tersebut menambah koleksi satwa yang ada.

    Menurut juru bicara pengelola Bandung Zoo dari Serikat Pekerja Mandiri Derenten (SPMD) Sulhan Safii, kedua anak Harimau Benggala tersebut berjenis kelamin jantan dari indukan betina Jelita (4,5thn) dan Shah Rukh Khan (2,2thn).

    “Alhamdulillah kita mendapatkan tambahan koleksi dua ekor anak Harimau Benggala. Keduanya dirawat oleh sang induk di dalam kandang malam,” ujar Sulhan dalam siaran medianya ditulis Bandung, Sabtu (23/8/2025).

    Sulhan menerangkan dalam kandang itu keeper menyediakan tempat tidur jerami untuk menambah hangat suhu sekitar. Jerami tersebut diganti setiap tiga hari sekali agar selalu segar dan steril.

    Kedua anak Harimau Benggala ini mulai hari pertama langsung menyusui pada induknya. Mereka dirawat dengan sangat baik oleh sang induk. Pada hari ketujuh, kedua anaknya sudah membuka mata dan mulai merangkak di kandang malam.

    “Seminggu terakhir ini keduanya sudah semakin lincah berjalan. Tim dokter, tim nutrisi dan keeper terus memantau kesehatan dua anakan tersebut,” kata Sulhan.

    Untuk makan induknya yakni Jelita mendapatkan kombinasi daging ayam dan daging sapi. Makanan ini memang diberikan untuk menjaga produksi susu yang merupakan nutrisi utama para bayi harimau.

    Kedua bayi tersebut beserta induknya tetap berada di kandang malam di salah satu kandang di komplek karnivor. Sementara Shah Rukh Khan berada di kandang sebelahnya.

    “Hingga saat ini kedua anak benggala tersebut belum diberikan nama. Rencananya memang akan kita carikan orang tua asuhnya. Tapi itu mungkin nanti, menunggu kondisi yang lebih kondusif”, sebut Sulhan.

     

  • Keracunan Massal Usai Santap Makanan Syukuran di Sukabumi, Ratusan Warga Rasakan Mual dan Pusing

    Keracunan Massal Usai Santap Makanan Syukuran di Sukabumi, Ratusan Warga Rasakan Mual dan Pusing

    Liputan6.com, Sukabumi – Ratusan warga di Kampung Tugu, Desa Tugu Bandung, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, diduga mengalami keracunan makanan setelah menghadiri acara syukuran empat bulanan, Jumat (22/8/2025). 

    Hingga Sabtu malam (23/8/2025), total ada 117 warga dilaporkan mengalami keracunan, dengan gejala utama pusing, mual, muntah, dan diare.

    Kapolsek Kabandungan, AKP M. Damar, membenarkan kejadian keracunan massal tersebut. Menurutnya, korban mulai merasakan gejala beberapa jam setelah menyantap hidangan dalam acara syukuran yang digelar oleh seorang warga bernama Ira.

    “Awalnya, beberapa warga datang ke Puskesmas Kabandungan dengan keluhan yang sama. Data terakhir menyebutkan 117 orang terdampak, dan 35 di antaranya masih dalam penanganan medis di Puskesmas,” ujar AKP Damar, saat dikonfirmasi Sabtu malam (23/8/2025). 

    Untuk memastikan penyebabnya, tim dari Puskesmas Kabandungan dan pihak terkait segera melakukan investigasi. 

    Mereka mengambil sampel dari berbagai hidangan yang disajikan, seperti nasi, ayam bakar, sambal, lalapan, sop buah, dan bolu, untuk diuji di laboratorium. Selain itu, sampel muntah dari salah satu korban juga ikut diambil.

    “Hasil laboratorium belum keluar, jadi kami belum bisa memastikan makanan mana yang menjadi penyebab keracunan. Saat ini, semua sampel sudah kami kirim untuk pemeriksaan lebih lanjut,” jelasnya.

    Beberapa korban yang gejalanya ringan sudah diizinkan pulang ke rumah, sementara empat orang korban yang kondisinya cukup parah rencananya akan dirujuk ke RSUD Sekarwangi untuk mendapatkan perawatan intensif.

    Pihak Forkopimcam dan Puskesmas setempat telah mendirikan posko kesehatan di Puskesmas Kabandungan untuk memantau kondisi para korban dan memberikan penanganan medis yang diperlukan.

    “Data korban masih dinamis. Kami bersama-sama ikut membantu penanganan para korban,” terang dia.

     

  • Harga cabai rawit Rp43.405/kg, bawang merah Rp43.872/kg

    Harga cabai rawit Rp43.405/kg, bawang merah Rp43.872/kg

    Komoditas cabai merah keriting yang dijual di Pasar Rau, Serang, Banten, Rabu (20/8/2025). ANTARA/Harianto

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp43.405/kg, bawang merah Rp43.872/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 23 Agustus 2025 – 14:07 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp43.405 per kilogram dibandingkan sebelumnya Rp46.136 per kg, sedangkan bawang merah Rp43.872 per kg turun dari sebelumnya Rp49.212 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Sabtu pukul 10.20 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp15.942 per kg turun dari sebelumnya Rp16.237 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp14.050 per kg turun dari hari sebelumnya Rp14.322 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.549 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.587 per kg. Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.356 per kg turun dari sebelumnya Rp6.556 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.659 per kg turun dari sebelumnya Rp10.774 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp35.603 per kg turun dari hari sebelumnya Rp37.908 per kg. Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp38.011 per kg turun dari sebelumnya Rp40.894 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp39.252 per kg turun dari sebelumnya Rp41.172 per kg.

    Lalu daging sapi murni Rp135.293 per kg naik dari sebelumnya Rp134.761 per kg, daging ayam ras Rp35.036 per kg turun dari sebelumnya Rp35.379 per kg, lalu telur ayam ras Rp28.920 per kg turun dari sebelumnya Rp29.313 per kg. Gula konsumsi di harga Rp17.978 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp18.166 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.222 per liter turun dari sebelumnya Rp20.857 per liter; minyak goreng curah Rp17.303 per liter turun dari sebelumnya Rp17.520 per liter; Minyakita Rp17.256 per liter turun dari sebelumnya Rp17.501 per liter. Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.580 per kg turun dari sebelumnya Rp9.730 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.734 per kg turun dari sebelumnya Rp12.931 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp41.955 per kg naik dari sebelumnya Rp41.636 per kg; ikan tongkol Rp34.615 per kg turun dari sebelumnya Rp34.654 per kg; ikan bandeng Rp33.441 per kg turun dari sebelumnya Rp34.749 per kg. Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.507 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.570 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp105.574 per kg naik dari sebelumnya Rp105.327 kg, daging kerbau segar lokal Rp138.261 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp141.563 per kg.

    Sumber : Antara

  • Harga Pangan Hari Ini (23/8): Beras Kompak Turun, Daging Sapi-Ikan Naik

    Harga Pangan Hari Ini (23/8): Beras Kompak Turun, Daging Sapi-Ikan Naik

    Bisnis.com, JAKARTA — Harga rata-rata nasional komoditas pangan utama yakni beras kompak turun pada akhir pekan ini, Sabtu (23/8/2025). Namun, harga daging sapi murni hingga ragam jenis ikan bergerak naik.

    Berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pukul 09.15 WIB, harga rata-rata beras premium di Tanah Air turun 1,42% menjadi Rp16.006 per kg dibandingkan hari sebelumnya.

    Beras medium juga turun 1,79% ke angka Rp14.065 per kg, sedangkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Perum Bulog turun tipis 0,02% menjadi Rp12.584 per kg.

    Lebih lanjut, jagung peternak tercatat turun 2,72% menjadi Rp6.378 per kg, diikuti kedelai biji kering impor yang turun 0,07% menjadi Rp10.766 per kg, dan bawang merah yang turun 12,31% menjadi Rp43.152 per kg.

    Bawang putih bonggol terpantau turun 5,91% menjadi Rp35.667 per kg. Cabai merah keriting turun 7,36% ke angka Rp37.884 per kg, cabai merah besar melandai 3,79% menuju Rp39.611 per kg, sementara cabai rawit merah lebih murah 3,6% menjadi Rp44.476 per kg.

    Daging ayam ras turut termasuk dalam komoditas yang harganya menurun tipis, yakni 0,10% menjadi Rp35.342 per kg. Telur ayam ras pun turun 0,6% menjadi Rp29.137 per kg.

    Sementara itu, gula konsumsi turun 1,08% menjadi Rp17.970, garam konsumsi juga turun 0,67% menjadi Rp11.493 per kg. Tepung terigu curah turun 0,66% menjadi Rp9.666, sementara tepung terigu kemasan turun 1,53% menjadi Rp12.773.

    Minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah masing-masing turun 2,79% dan 1,02% menjadi Rp20.275 dan Rp17.342 per liter, sementara Minyakita turun 1,27% menjadi Rp17.279.

    Komoditas daging kerbau segar lokal turun 2,87% menjadi Rp137.500 per kg, sedangkan daging kerbau beku impor turun tipis 0,15% menjadi Rp105.174. Ikan bandeng juga turun 2,45% menjadi Rp33.897 per kg.

    Di sisi lain, komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain sapi murni yang meningkat 0,33% menjadi Rp135.208 per kg. Ikan kembung naik 0,52% menjadi Rp41.852 per kg, sementara ikan tongkol naik 0,70% ke angka Rp34.895 per kg.

  • Nikmatnya Sego Jagung, Kuliner Legendaris dari Kudus

    Nikmatnya Sego Jagung, Kuliner Legendaris dari Kudus

    Liputan6.com, Kudus – Berkunjung ke Kabupaten Kudus kurang lengkap jika tidak berpetualang rasa dan mencicipi menu kuliner khas dari kota yang luas wilayahnya terkecil di Jawa Tengah ini.

    Selain dikenal sebagai kota destinasi wisata religi bagi umat Islam, dengan keberadaan makam Sunan Kudus dan Sunan Muria, Kudus juga memiliki beragam kuliner unik nan lezat. Sebut saja seperti Soto Kudus, Sate Kerbau, Lentog, hingga Jenang Kudus. Tapi bukan cuma itu, ada satu lagi yang menarik: Sego Jagung khas Pegunungan Muria.

    Menu kuliner legendaris ini bisa ditemukan saat berkunjung di Desa wisata Rahtawu, Kecamatan Gebog Kudus. Bukan hanya lezat di lidah, tapi juga membawa kenangan masa lalu bagi orang yang memakannya.

    Menu legendaris Sego Jagung bisa ditemui di warung makan Griyo Kakung yang ada di Dukuh Semliro, Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog. Atau tepat di bawah pos pendakian puncak 29 Pegunungan Muria Kudus.

    Dari tampilan luar, bentuk rumah lawas dengan latar puncak Gunung Muria, langsung memanjakan mata pengunjung yang datang di tempat makan tersebut.

    Begitu pula saat memasuki ke dalamnya, berbagai ornamen yang mengingatkan rumah jadul menghiasi tiap sudut rumah tersebut.

    Suasana nyaman itu semakin bertambah dengan mencicipi beragam menu kuliner yang telah disediakan. Andalannya adalah sego jagung yang dipadukan dengan manas ati atau sambal lombok sayur atau sayur lompong.

    Untuk lauknya, ada beragam yang dapat dipilih seperti ayam goreng atau ndas manyung. Bahkan yang cukup menarik adalah iwak kali yang sangat cocok dipadukan dengan sego jagung.

    “Kami ingin menyajikan suasana legendaris ala kampung tempo dulu. Selain pilihan menunya, tempat makannya juga disetting sedemikian rupa agar semakin ngangenin,” ujar Agung pemilik usaha warung sego jagung khas Pegunungan Muria.

    Dia menyebut, rumah yang digunakan untuk rumah makan itu memang rumah lawas. Peninggalan turun temurun dari kakeknya.

    “Tiang saka dari kayu dan gebyok kayu bahkan sudah ratusan tahun. Karena saya mewarisi enam generasi dari simbah-simbah. Salah satu rumah tertua yang ada di dukuh Semliro,” tukas Agung.

    Untuk menunya sendiri, Agung menyebut sengaja memilih masakan kampung. Menu itu melengkapi wisatawan yang datang dan ingin merasakan suasana berbeda dari perkotaan.

    “Jadi pas. Melepas penat dengan suasana sejuk Gunung Muria dan ketinggian Desa Rahtawu. Makannya menu kampung yang jarang ada di kota. Bahkan bisa mengingatkan menu-menu tempo dulu yang sudah mulai jarang ada,”  Imbuh Agung.

     

  • Empat Truk Terlibat Kecelakaan Beruntun di Jalur Pantura Brebes, Sopir Tergencet
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        22 Agustus 2025

    Empat Truk Terlibat Kecelakaan Beruntun di Jalur Pantura Brebes, Sopir Tergencet Regional 22 Agustus 2025

    Empat Truk Terlibat Kecelakaan Beruntun di Jalur Pantura Brebes, Sopir Tergencet
    Editor
    BREBES, KOMPAS.com
    – Empat truk terlibat kecelakaan beruntun di jalur Pantura, Desa Bangsri, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Jumat (22/8/2025) sore.
    Kecelakaan ini melibatkan truk pengangkut kaca, daging ayam, mesin, serta satu truk lain yang kabur dari lokasi.
    Salah satu sopir truk pengangkut mesin dikabarkan tergencet badan kendaraan.
    “Sopir saya tergencet truk dan dilarikan ke RS,” ujar kernet truk, Resa Rosadi dilansir dari Tribun Jateng.
    Pantauan di lokasi, petugas Unit Gakkum Satlantas Polres Brebes tengah mengevakuasi kendaraan yang terlibat tabrakan.
    Akibat peristiwa tersebut, arus lalu lintas dari arah timur ke barat mengalami kemacetan.
    Hingga berita ini diturunkan, polisi belum memberikan keterangan resmi terkait kronologi kecelakaan maupun identitas lengkap para pengemudi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengusaha Ayam Potong di Lumajang Kehilangan Pikap yang Baru 10 Bulan Dibeli
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        22 Agustus 2025

    Pengusaha Ayam Potong di Lumajang Kehilangan Pikap yang Baru 10 Bulan Dibeli Surabaya 22 Agustus 2025

    Pengusaha Ayam Potong di Lumajang Kehilangan Pikap yang Baru 10 Bulan Dibeli
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Hilmi (34), warga Desa Kunir Kidul, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kehilangan mobil pikap yang digunakannya untuk mencari nafkah.
    Padahal, mobil pikap jenis L300 dengan nomor polisi N 8112 YK yang biasanya digunakan untuk berjualan ayam potong itu baru dibelinya 10 bulan lalu.
    Hilmi menceritakan, mobilnya hilang saat diparkir di garasi rumah pada Kamis (21/8/2025) dini hari.
    Detik-detik saat mobilnya dicuri terekam kamera CCTV. Dalam rekaman itu, insiden pencurian terjadi sekira pukul 01.30 WIB.
    Terlihat, mobil pikap berjalan mundur keluar dari area tempat parkir dengan pagar terbuka.
    Di belakangnya terlihat seseorang memantau dengan menggunakan kendaraan sepeda motor.
    Sekelompok pelaku lalu membawa kabur mobil pikap berwarna hitam tersebut.
    Hilmi mengaku trauma atas kejadian pencurian tersebut.
    Sebab, mobil yang biasa digunakan untuk mengangkut ayam dalam usaha pemotongan miliknya itu menjadi aset penting untuk kelangsungan usaha.
    “Kalau dibilang trauma ya trauma. Mobil juga terhitung baru, baru saya beli 10 bulan lalu,” kata Hilmi melalui sambungan telepon, Jumat (22/8/2025).
    Menurut Hilmi, sebelum kejadian, mobil sudah dalam kondisi terkunci. Namun, pelaku masih bisa membawa kabur mobil yang terparkir di garasi rumah.
    Bahkan, saat kendaraan hendak dibawa kabur, ia sempat mendengar suara mobil dihidupkan.
    Hilmi pun mencoba mengejar pelaku sampai ke Desa Grati, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang. Sayangnya, upaya pengejaran itu gagal setelah dirinya kehilangan jejak.
    “Sebenarnya saat mobil mau berjalan itu terdengar, saya sempat melakukan pengejaran sampai Grati, tapi akhirnya hilang jejak,” ujarnya.
    Ia mengaku tidak terlalu memperhatikan lingkungan sekitar rumah sebelum kejadian, sehingga tak menyangka ada pelaku yang mengincar mobil barunya.
    Kata Hilmi, kasus pencurian yang dialaminya sudah dilaporkan ke pihak kepolisian dan berharap mobilnya segera ditemukan.
    “Sudah saya laporkan ke polisi. Semoga segera diusut tuntas dan mobil saya bisa kembali,” kata Hilmi.
    Sementara itu, Kasi Humas Polres Lumajang Ipda Untoro Abimanyu ketika dikonfirmasi memastikan polisi masih mendalami kasus pencurian mobil pikap yang terekam CCTV tersebut.
    “Petugas Polsek Kunir sudah ke tempat kejadian perkara. Kami masih menunggu nanti akan kami jelaskan lebih lanjut (perkembangan kasusnya),” kata Untoro singkat.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Harga cabai rawit Rp43.148/kg, bawang merah Rp44.481/kg

    Harga cabai rawit Rp43.148/kg, bawang merah Rp44.481/kg

    Cabai merah keriting yang dijual pedagang di Pasar Rau, Serang, Banten. ANTARA/Harianto

    Bapanas: Harga cabai rawit Rp43.148/kg, bawang merah Rp44.481/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 22 Agustus 2025 – 12:35 WIB

    Elshinta.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah tingkat konsumen Rp43.148 per kilogram dibandingkan sebelumnya Rp46.835 per kg, sedangkan bawang merah Rp44.481 per kg turun dari sebelumnya Rp50.032 per kg. Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Jumat pukul 09.05 WIB, harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium di harga Rp16.334 per kg naik dari sebelumnya Rp16.089 per kg.

    Lalu, beras medium di harga Rp14.033 per kg turun dari hari sebelumnya Rp14.320 per kg; beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.547 per kg turun tipis dari sebelumnya Rp12.591 per kg. Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.188 per kg turun dari sebelumnya Rp6.524 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.618 per kg turun dari sebelumnya Rp10.895 per kg.

    Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp35.937 per kg turun dari hari sebelumnya Rp38.109 per kg. Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp36.854 per kg turun dari sebelumnya Rp40.783 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp36.639 per kg turun dari sebelumnya Rp41.493 per kg.

    Lalu, daging sapi murni Rp133.136 per kg naik dari sebelumnya Rp135.276 per kg, daging ayam ras Rp35.203 per kg naik tipis dari sebelumnya Rp35.122 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.238 per kg turun dari sebelumnya Rp29.361 per kg. Gula konsumsi di harga Rp17.965 per kg turun dari sebelumnya tercatat Rp18.192 per kg.

    Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.387 per liter turun dari sebelumnya Rp20.771 per liter; minyak goreng curah Rp17.199 per liter turun dari sebelumnya Rp17.564 per liter; Minyakita Rp17.284 per liter turun dari sebelumnya Rp17.522 per liter. Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.531 per kg turun dari sebelumnya Rp9.750 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.454 per kg turun dari sebelumnya Rp12.928 per kg.

    Komoditas ikan kembung di harga Rp41.911 per kg naik dari sebelumnya Rp41.729 per kg; ikan tongkol Rp34.720 per kg naik dari sebelumnya Rp34.579 per kg; ikan bandeng Rp35.096 per kg naik dari sebelumnya Rp34.561 per kg. Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.452 per kg turun dari hari sebelumnya Rp11.651 per kg.

    Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp102.944 per kg turun dari sebelumnya Rp105.676 kg, daging kerbau segar lokal Rp138.696 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp141.722 per kg.

    Sumber : Antara

  • 9
                    
                        Tetangga Ungkap Ortu Raya Bocah Sukabumi yang Tubuhnya Dipenuhi Cacing Kerap Ditegur karena Anak Main di Kolong Rumah
                        Bandung

    9 Tetangga Ungkap Ortu Raya Bocah Sukabumi yang Tubuhnya Dipenuhi Cacing Kerap Ditegur karena Anak Main di Kolong Rumah Bandung

    Tetangga Ungkap Ortu Raya Bocah Sukabumi yang Tubuhnya Dipenuhi Cacing Kerap Ditegur karena Anak Main di Kolong Rumah
    Tim Redaksi
    SUKABUMI, KOMPAS.com
    – Kepala Dusun 03 Lemah Duhur, Arif Rahman, mengungkap bahwa saudara dan tetangga sudah sering menegur orangtua Raya yang terbiasa membiarkan anaknya bermain di kolong rumah.
    Rumah panggung yang ditempati keluarga itu kerap dilalui ayam-ayam peliharaan yang berkeliaran. Tak jarang, anak dari pasangan Udin dan Endah tersebut ikut bermain bersama hewan itu.
    “Bibi hingga nenek Raya suka melarang orangtuanya membiarkan Raya bermain sembarangan di tanah, apalagi (kondisi tanah dipenuhi) dengan kotoran ayam dan sebagainya,” kata Arif saat ditemui
    Kompas.com
    di rumah orangtua Raya, Kamis (21/8/2025) pagi.
    Arif menyebutkan, saat orangtua Raya diminta agar tidak membiarkan anaknya bermain di tanah, mereka sering menyangkal dan cenderung abai.
    “Tapi dengan keterbelakangan orangtuanya tidak menggubris larangan tersebut, malah menegur balik kepada yang melarang,” jelas Arif.
    Ia menambahkan, kedua orangtua Raya memang memiliki keterbelakangan mental. Meski begitu, Udin sebagai kepala keluarga masih berusaha menafkahi keluarganya.
    “Keseharian keluarga Raya sama dengan warga lainnya dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan. Kedua orangtuanya mengalami sedikit keterbelakangan mental. Di balik keterbelakangan mental ini Pak Udin masih bisa menafkahi keluarganya menjadi buruh harian lepas,” kata Arif.
    “Semisal ada tetangga yang menyuruh apa pun pekerjaannya lalu dikasih uang, sehingga sedikit demi sedikit memiliki kemampuan untuk menafkahi keluarganya dengan segala keterbatasannya,” tutup Arif.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Stop BABS dan jaga sanitasi cegah infeksi cacing pada tubuh

    Stop BABS dan jaga sanitasi cegah infeksi cacing pada tubuh

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Penyakit Menular WHO Kantor Regional Asia Tenggara 2018-2020 Prof. Tjandra Yoga Aditama mengingatkan masyarakat agar berhenti buang air besar sembarangan dan menjaga sanitasi guna mencegah infeksi cacing pada tubuh.

    “Sanitasi dijaga dan Stop BABS (buang air besar sembarangan) jadi aspek penting kesehatan masyarakat, termasuk mencegah kecacingan,” kata Tjandra saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Merujuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dia mengatakan penyakit akibat cacing adalah infeksi yang disebabkan oleh berbagai jenis parasit cacing, seperti cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura) dan cacing tambang yang dapat berupa Necator americanus dan Ancylostoma duodenale, serta Strongyloides stercoralis.

    Infeksi pada tubuh manusia, sambung dia, terjadi akibat penularan melalui telur cacing yang terdapat pada tinja, kemudian mengkontaminasi tanah, terutama di daerah yang buruk sanitasinya.

    “Telur cacing tersebut dapat tertelan oleh anak-anak yang bermain di tanah yang terkontaminasi, lalu memasukkan tangan mereka ke dalam mulut tanpa mencucinya. Tentu saja ada cara penularan lain, seperti melalui air yang tercemar,” jelas Tjandra.

    Salah satu bagian tubuh yang dapat mengalami akibat buruk dari infeksi cacing itu adalah paru-paru. Namun infeksi tersebut secara umum lebih sering terjadi pada saluran pencernaan.

    Jika infeksi itu menyerang paru-paru, maka ada berbagai kemungkinan gejala, seperti batuk, sesak napas dan suara mengi. Pada kondisi lebih berat, dapat terjadi nyeri dada, batuk darah bahkan batuk keluar cacing.

    Apabila seorang anak terkena infeksi cacing, maka harus ditangani dengan konsumsi obat cacing secara berkala, penyuluhan kesehatan, dan perbaikan sanitasi.

    “Kalau sudah terjadi penyakit, maka sebenarnya sudah tersedia obat yang aman dan efektif untuk mengobatinya,” ujar Tjandra.

    Sementara itu, terkait BABS, per Juli 2025 tercatat sekitar 850 kepala keluarga (KK) dari sembilan kelurahan di Jakarta masih menerapkan perilaku tersebut.

    Tjandra menegaskan penanganan BABS harus menjadi salah satu prioritas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, misalnya dengan membantu membangun fasilitas mandi cuci kakus (MCK) dan tangki septik komunal di lahan yang tersedia.

    “Jadi caranya akan tergantung dari masalah di lapangan yang mungkin berbeda-beda satu dengan lainnya, tapi jelas perlu jadi prioritas penanganan,” ucap Tjandra.

    Sebelumnya, Raya (4), bocah asal Kampung Padangenyang, Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dunia dengan kondisi tubuh dipenuhi cacing.

    Dia diketahui tinggal di rumah bilik panggung dengan bagian bawahnya yang dipenuhi kotoran ayam sehingga diduga menjadi sumber infeksi cacing.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.