SPPG Cinere Pastikan Kualitas Bahan Baku Grade A Sebelum Diolah Jadi MBG
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cinere memastikan seluruh bahan baku yang digunakan untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berasal dari sumber yang segar (fresh) dan berkualitas tinggi atau grade A sebelum diolah dan disajikan kepada penerima manfaat.
Kepala SPPG Cinere, Afif Maulana Rivai, mengatakan pihaknya menerapkan standar ketat dalam pemilihan bahan baku, baik dari sisi pemasok maupun proses pemeriksaan di lapangan.
“Jadi kita menggunakan bahan fresh yang ada dari petani langsung. Tapi kebetulan di Cinere itu kan petani jauh, jadi kita mengambil langsung dari UMKM atau pedagang sekitar yang memang dia langsung mengambil dari petani,” ujar Afif di Cinere, Depok, Senin (6/10/2025).
Menurut Afif, seluruh bahan baku diolah tanpa disimpan dalam waktu lama.
“Kita menggunakan bahan per hari, tidak ada kita menyimpan bahan baku untuk dipakai lusa atau seminggu,” ujarnya.
“Semua bahan yang kita masak itu disiapkan H-1 untuk digunakan keesokan harinya,” jelasnya.
Afif menambahkan, setiap jenis bahan memiliki pemasok tersendiri, mulai dari sumber protein seperti daging, ayam, telur, hingga sayuran, buah, dan susu.
“Jadi masing-masing bahan ada supplier-nya sendiri. Protein sendiri, sayur-buah sendiri, dan susu sendiri,” katanya.
Sebelum menjalin kerja sama dengan para pemasok, SPPG Cinere melakukan seleksi dan penilaian kualitas untuk memastikan hanya bahan terbaik yang digunakan.
“Sebelum memberikan komitmen dan MOU, kita memastikan barang seperti apa yang kita inginkan di SPPG Cinere. Barang grade A, fresh, dan bagus. Mereka harus mengerti dan berkomitmen dengan itu,” tutur Afif.
Selain itu, SPPG Cinere juga menerapkan proses quality control (QC) terhadap seluruh bahan yang datang sebelum diolah.
“Setelah barang datang, kita QC. Kita pastikan bahan baku itu benar-benar bagus sesuai standar yang kita terapkan,” kata dia.
“Kalau tidak bagus, langsung kita timbang, laporkan, dan ajukan pergantian,” tegasnya.
Afif memastikan, dengan pengawasan berlapis ini, seluruh bahan baku yang diolah di SPPG Cinere merupakan bahan berkualitas grade A, segar, dan layak konsumsi.
“Jadi kita pastikan semua bahan baku yang akan diolah di SPPG Cinere itu bahan baku yang grade A, fresh, dan bagus,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Hewan: Ayam
-
/data/photo/2025/10/06/68e387d3a8142.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
SPPG Cinere Pastikan Kualitas Bahan Baku Grade A Sebelum Diolah Jadi MBG Nasional 6 Oktober 2025
-

Pasar Murah ke-118, Khofifah: Jaga Daya Beli Masyarakat dan Dekatkan Akses Bahan Pokok Terjangkau
Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar Pasar Murah ke-118 tahun 2025 yang dilaksanakan di Rumah Promosi Produk Industri Kecil dan Menengah (IKM), Kabupaten Magetan.
Dalam kesempatan ini, Khofifah mengatakan, Pasar Murah merupakan upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menjaga daya beli masyarakat dan upaya mendekatkan bahan pokok dengan harga terjangkau .
Karena, lanjut Khofifah, pasar murah bukan sekadar sarana menjual bahan pokok dengan harga murah, melainkan bagian dari upaya mewujudkan ekonomi berkeadilan yang berpihak kepada rakyat kecil, sekaligus mendekatkan akses bahan pokok yang terjangkau untuk masyarakat
“Di semua pasar murah Pemprov, harapannya bisa mendekatkan penjangkauan kepada konsumen. Pasar murah ini adalah bagian dari ikhtiar menjaga keterjangkauan dan keseimbangan harga kebutuhan pokok, sekaligus memastikan agar masyarakat terutama yang berpenghasilan menengah ke bawah tetap bisa mengakses bahan pangan dengan harga yang adil dan terjangkau,” ujar Khofifah.
Menurutnya, keadilan ekonomi harus hadir dalam setiap kebijakan, termasuk dalam pengendalian harga. Karena itu, Pemprov Jatim memastikan harga yang ditawarkan dalam pasar murah bukan hanya meringankan masyarakat, tetapi juga memperhatikan keseimbangan antara produsen, distributor, dan pelaku usaha lokal.
“Kami ingin menghadirkan mekanisme harga yang sehat dan berkeadilan. Pemerintah hadir di tengah masyarakat bukan hanya sebagai pengatur, tetapi juga sebagai penjalin sinergi antara produsen, pelaku usaha, dan konsumen agar semua pihak terlindungi,” tuturnya.
Sementara untuk pelaksanaan pasar murah di Magetan, berbagai kebutuhan pokok dijual dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan harga pasar. Beras premium misalnya, dijual seharga Rp14.000 per kilogram atau Rp70.000 per sak, lebih murah dari harga pasar yang mencapai Rp15.166 per kilogram dengan HET Rp14.900. Beras SPHP dijual Rp11.000 per kilogram atau Rp55.000 per sak, di bawah harga pasar Rp13.333 per kilogram dengan HET Rp13.500, dengan total stok mencapai 10 ton.
Komoditas lain seperti gula pasir dijual Rp14.000 per kilogram dari harga pasar Rp16.166 dan HET Rp17.500. MinyaKita dibanderol Rp13.000 per liter, lebih rendah dari harga pasar Rp15.900 dan HET Rp15.700. Telur ayam ras dijual Rp22.000 per pack, lebih murah dari harga pasar Rp27.000 per kilogram dan HET Rp30.000.
Bawang merah dijual Rp28.000 per kilogram dari harga pasar Rp33.666 dan HET Rp41.500, sementara bawang putih dijual Rp24.000 per kilogram dari harga pasar Rp30.000 dan HET Rp38.000. Komoditas lainnya seperti tepung terigu tetap dijual Rp10.000 per kilogram, dan daging ayam ras Rp33.000 per pack dari harga pasar Rp35.333 dengan HET Rp40.000.
Murahnya harga yang dijual di pasar murah ini, kata Khofifah, untuk menciptakan keterjangkauan harga bahan pokok bagi masyarakat.
Karena itu, Pemprov Jatim terus menggelar pasar murah keliling di berbagai daerah untuk mendekatkan akses masyarakat terhadap bahan pokok.
“Kita terus berkeliling ke berbagai daerah di Jawa Timur. Prinsipnya, kami ingin memaksimalkan penjangkauan sedekat mungkin kepada masyarakat supaya sembako benar-benar terjangkau dan stabil,” terangnya.
Khofifah menambahkan, keberhasilan menjaga stabilitas harga di tingkat daerah akan berdampak langsung pada pengendalian inflasi nasional. Pasar murah tidak hanya menjadi kegiatan sosial, tetapi juga strategi jangka panjang dalam menjaga ketahanan ekonomi Jatim.
“Ketahanan harga adalah bagian penting dari ketahanan ekonomi. Dan ketahanan ekonomi yang berkeadilan inilah yang terus kita bangun di Jawa Timur. Inilah bentuk nyata pemerintah hadir, bukan hanya mengawasi, tapi menyeimbangkan,” tegasnya.
Lebih dari sekadar menekan harga, pelaksanaan pasar murah juga menjadi penggerak ekonomi lokal. Di setiap lokasi, Pemprov Jatim menghadirkan produk UMKM sebagai bagian dari ekosistem ekonomi yang saling menguatkan.
“Maka dari itu, kita selalu berseiringkan pasar murah dengan produk UKM dan IKM lokal. Kalau tadi kawan-kawan lihat kulineran Magetan itu top dan keren sekali, kreatif sekali. Yang saat ini dibutuhkan adalah akses pasar termasuk pasar on line,” jelasnya.
Menurutnya, sinergi ini bukan hanya membuka ruang promosi bagi pelaku usaha lokal, tetapi juga memperkuat rantai pasok antar daerah. Melalui pasar murah, masyarakat tidak hanya memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, tetapi juga mengenal ragam produk unggulan daerah yang memiliki potensi pasar lebih luas.
Upaya ini sekaligus menjadi pintu masuk bagi pengembangan jejaring usaha yang nantinya dapat dikolaborasikan dalam berbagai misi dagang antarprovinsi.
“Kita selalu mencari produk UKM mana yang bisa kita bawa ke misi dagang. Kawan-kawan yang ikut misi dagang itu biasanya mengalami pertumbuhan pasar yang kuat sekali, sehingga yang mau ikut itu antri,” jelasnya.
“Semua produk yang akan dibawa dalam misi dagang harus melalui proses kurasi. Nanti tim kurator akan menilai produk apa yang paling sesuai dengan provinsi mitra dagang. Mungkin nanti produk sandal Magetan atau makanan khas yang memiliki daya tahan tertentu,” pungkasnya. [tok/beq]
-

Mentan ajak IWAPI sinergi bantuk ketahanan pangan nasional
Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) bersinergi dalam membentuk ketahanan pangan nasional.
Mentan mengatakan kementeriannya siap memfasilitasi kebutuhan teknis seperti penyediaan bibit perkebunan, hortikultura, serta bantuan untuk peternakan ayam dan kambing demi mendukung ketahanan pangan.
“Saya membayangkan akan ada konsorsium besar organisasi perempuan Indonesia yang bergerak bersama dalam program pangan bergizi, gerakan pangan murah, dan kegiatan swasembada pangan,” kata Mentan seusai menerima kunjungan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) di Jakarta, Senin.
Menurut dia, perempuan memiliki peran strategis dalam menentukan kualitas generasi bangsa melalui pangan sehat dan bergizi.
Melalui program pangan bergizi, yang melibatkan rumah tangga, sekolah, kantor, pesantren, ASN, dan aparat keamanan, masyarakat diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan segar seperti ayam, telur, ikan, susu, sayuran, dan umbi-umbian secara mandiri.
“Potensi pengurangan belanja rumah tangga bisa mencapai Rp1.400 triliun per tahun bila setiap keluarga mampu memproduksi sebagian kebutuhan pangannya sendiri,” kata Amran.
Lebih lanjut, ia mengatakan kemandirian pangan harus dimulai dari rumah tangga, dan peran perempuan menjadi kunci keberhasilan gerakan nasional tersebut.
“Indonesia punya sumber daya luar biasa. Ini pekerjaan besar, dan perempuan adalah garda terdepan. Dari rumah tangga yang produktif akan lahir generasi kuat dan mandiri,” ujar dia.
Kementerian Pertanian (Kementan) bersama IWAPI sepakat memperkuat sinergi dalam menggerakkan peran perempuan sebagai garda terdepan ketahanan pangan nasional.
Kolaborasi itu menekankan pentingnya pemberdayaan perempuan melalui kegiatan pertanian, peternakan, dan urban farming berbasis rumah tangga.
“IWAPI memang sudah sejak lama menjadi mitra strategis Kementan. Sekarang kami fokus pada isu pangan dan akan membuat Gerakan Perempuan Pangan Nasional bersama Kementan,” kata Ketua Umum IWAPI Nita Yud.
Menurut Nita, keberhasilan Kementan dalam menjaga stok dan produksi pangan nasional di bawah kepemimpinan Mentan Amran menjadi bukti nyata bahwa sektor pertanian berada di jalur yang tepat.
“Selama satu tahun terakhir Indonesia tidak melakukan impor beras, dan stok nasional bahkan mencapai 4,2 juta ton, jumlah tertinggi sepanjang sejarah. Ini prestasi luar biasa,” ujar dia.
IWAPI yang memiliki jaringan di 38 provinsi dengan lebih dari 40 ribu anggota perempuan pengusaha, melihat potensi besar perempuan dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Sebagian besar anggotanya telah bergerak di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan pengolahan hasil pangan.
Nita mengatakan IWAPI juga mendukung program pemerintah Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi bagian dari Asta Cita Presiden. Melalui gerakan pangan dari rumah, IWAPI mendorong perempuan untuk memproduksi kebutuhan pangan sendiri, mulai dari sayuran, cabai, hingga peternakan kecil seperti ayam dan kambing.
“Kami ingin menggerakkan para ibu rumah tangga dan perempuan pengusaha agar mandiri secara pangan. Urban farming dan ternak skala rumah tangga akan memberi dampak besar bagi ekonomi keluarga sekaligus mendukung program MBG pemerintah,” kata Nita.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

BPS: Harga telur ayam ras naik di 175 kabupaten/kota
Jakarta (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga telur ayam ras mengalami kenaikan di 175 kabupaten/kota pada minggu pertama Oktober 2025.
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan kenaikan harga untuk komoditas telur ayam ras perlu diwaspadai karena harganya sudah di atas harga acuan penjualan (HAP).
“Yang perlu kita perhatikan adalah harga telur ayam ras. Ini telur ayam ras sudah di atas HAP. Sekarang rata-rata sudah Rp31.178 per kilogram dan jumlah kabupaten/kota, yang mengalami kenaikan harga telur ayam ras naik terus,” ujar Amalia dalam Rapat Pengendalian Inflasi Daerah yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.
Harga rata-rata nasional telur ayam ras tercatat sebesar Rp31.178 per kilogram. Harga tersebut naik 1,19 persen dari HAP di tingkat konsumen yang ditetapkan sebesar Rp30.000.
Kenaikan untuk harga telur ayam ras, lanjut Amalia, terjadi di 175 kabupaten/kota, sedangkan minggu lalu kenaikan berada di 147 kabupaten/kota.
“Saat ini 175 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga telur ayam ras dan harga tertinggi telur ayam ras Rp100.000, harga terendah Rp23.300. Tertinggi ada di Kabupaten Mamberano Tengah, Puncak Jaya, dan Intan Jaya,” kata Amalia.
Selain itu, cabai merah juga mengalami kenaikan di 236 kabupaten/kota.
Amalia menyebut harga rata-rata nasional cabai merah mencapai Rp56.385 per kilogram, sedangkan HAP di tingkat konsumen besar Rp55.000 per kilogram.
Sementara itu, harga daging ayam ras masih mengalami kenaikan di 206 kabupaten/kota. Harga rata-rata nasional untuk daging ayam ras sebesar Rp38.904 per kilogram.
Namun demikian, harga tersebut masih berada di bawah HAP di tingkat konsumen yang ditetapkan sebesar Rp40.000 per kilogram.
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Bedanya Apa dan Dampaknya ke BB?
Jakarta –
Banyak orang tua yang mengeluhkan anaknya susah makan. Ada yang menolak sayur, hanya mau makanan tertentu, atau bahkan menutup mulut rapat-rapat setiap kali disuapi. Situasi ini sering membuat orang tua bingung sekaligus khawatir, terutama ketika berat badan anak tidak kunjung naik sesuai harapan.
Di balik masalah ini, ada dua istilah yang sering muncul, yakni feeding difficulty dan picky eating. Keduanya sama-sama berkaitan dengan tantangan makan pada anak, tetapi sebenarnya memiliki arti dan konsekuensi yang berbeda.
Apa Bedanya Feeding Difficulty dengan Picky Eating?
Dikutip dari UNICEF, istilah feeding difficulties atau kesulitan makan mencakup pengertian yang luas, dengan tingkat keparahan dan kompleksitas yang bisa sangat bervariasi pada setiap anak, tergantung kebutuhan individunya. Kesulitan makan dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti menolak makan, hanya memilih makanan tertentu (selectivity), atau asupan makanan yang sangat sedikit.
Senada, studi yang dipublikasikan di Korean Journal of Pediatrics yang berjudul ‘How to Approach Feeding Difficulties in Young Children’, menjelaskan kesulitan makan (feeding difficulty) adalah istilah ‘payung’ yang mencakup semua masalah makan, tanpa memandang penyebab, tingkat keparahan, maupun konsekuensinya. Istilah ini meliputi berbagai masalah yang memengaruhi proses pemberian makan pada anak.
Manifestasinya bisa berupa waktu makan yang sangat lama, penolakan makanan, suasana makan yang penuh gangguan dan stres, tidak adanya kemampuan makan mandiri sesuai usia, kebiasaan makan pada malam hari pada bayi dan balita, penggunaan distraksi untuk meningkatkan asupan, menyusu atau minum susu botol yang berkepanjangan pada balita dan anak yang lebih besar, hingga kegagalan dalam mengenalkan tekstur makanan yang lebih lanjut.
Penyebab Feeding Difficulty
Adapun penyebabnya sulit makan pada anak beragam dan multifaktor, mulai dari perilaku hingga kondisi biologis atau medis yang mendasarinya. Beberapa tantangan yang dapat memicu feeding difficulties pada anak antara lain gangguan pemrosesan sensorik, keterikatan (attachment) yang kurang baik, kesulitan mengoordinasikan hisap dan telan, hisapan yang lemah, kebiasaan makan yang sangat selektif, asupan makanan yang terbatas, kondisi tongue tie, hingga gangguan oral-motor yang bisa berujung pada aspirasi dan rasa takut tersedak.
Bahkan sulit makan yang dialami anak bisa disebabkan oleh faktor lingkungan, khususnya keluarga. Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) penyebab yang paling banyak dijumpai adalah pemberian nutrisi yang kurang tepat mengenai komposisi makanan, tekstur maupun tata cara pemberiannya.
Indonesia terdiri dari berbagai macam etnik yang memiliki beragam kultur dan tradisi. Perilaku orang tua memegang peranan paling penting dalam praktik pemberian makan pada anak. Hal ini dipengaruhi oleh latar belakang sosial budaya serta adat istiadat orangtua/keluarga itu sendiri.
Sebagai contoh anak dipaksa meminum jamu-jamuan yang dipercaya dapat menambah nafsu makan, namun justru menimbulkan trauma mendalam pada psikologis anak yang berakibat semakin sulit makan.
Senada, Prof Dr dr Damayanti Rusli Sjarif, SpA(K), pakar nutrisi dan penyakit metabolik anak, paksaan justru bisa memicu trauma makan yang berdampak panjang pada tumbuh kembang anak.
“Kalau dia sudah tidak mau makan, ya sudah stop. Minimal, maksimal lamanya makan itu hanya setengah jam. Sesudah itu stop. Kenapa? Biar anaknya belajar bahwa waktu makan itu nggak sepanjang mau dia, ada waktunya,” ujarnya dalam wawancara dengan detikcom, Kamis (17/9/2025).
Pengertian Picky Eater
Sementara picky eating atau picky eater merupakan istilah yang lebih spesifik. Picky eater berarti anak mau mengonsumsi berbagai jenis makanan baik yang sudah maupun yang belum dikenalnya tapi menolak mengonsumsi dalam jumlah yang cukup.
Selain jumlah yang tidak cukup, picky eater pun berhubungan dengan rasa dan tekstur makanan. Walaupun pilih-pilih makanan, picky eater masih mau mengonsumsi minimal satu macam makanan dari setiap kelompok karbohidrat, protein, sayur/buah dan susu. Misalnya, walaupun anak menolak makan nasi, tapi ia masih mau makan roti atau mi.
Picky eater juga masih merupakan fase normal dalam perkembangan seorang anak, lain halnya dengan selective eater yang mengakibatkan anak berisiko mengalami defisiensi makro atau mikronutrien tertentu.
Penyebab Picky Eater
Menurut studi yang dipublikasikan di Cambridge University Press yang berjudul ‘Picky Eating in Children: Causes and Consequences’, picky eating paling banyak ditemukan pada anak usia sekitar 3 tahun. Faktor yang memprediksi seorang anak akan menjadi picky eater di usia prasekolah dapat muncul pada tiga fase berbeda:
Sebelum dan selama kehamilanFase awal pemberian makan (tahun pertama kehidupan, mencerminkan praktik makan awal)Tahun kedua kehidupan (mencerminkan gaya pengasuhan makan orang tua seiring meningkatnya kemandirian anak).
Faktor-faktor ini juga bisa dikategorikan menjadi tiga kelompok, yakni faktor terkait anak, faktor terkait orang tua/pengasuh, serta faktor interaksi anak-orang tua.
“Studi di Australia menunjukkan bahwa pola makan sehat ibu ketika anak berusia 1 tahun memprediksi konsumsi sayur anak saat berusia 2 tahun. Pada usia 2-4 tahun, pola makan sehat ibu juga terkait dengan rendahnya prevalensi picky eating satu tahun kemudian. Sebaliknya, tekanan dari orang tua agar anak makan justru meningkatkan risiko picky eating, terutama bila disertai kekhawatiran anak terlihat kurus,” demikian kata keterangan studi tersebut.
Dampak Feeding Difficulty dan Picky Eating
Picky eating umum terjadi pada anak kecil dan biasanya berkurang seiring bertambahnya usia, sementara feeding difficulty dapat menetap, yang menyebabkan kekurangan nutrisi, masalah pertumbuhan, dan tantangan psikososial.
Studi yang diterbitkan di Jurnal Ilmiah Kesehatan yang berjudul’ Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Sulit Makan Pada Balita di RW 001 Kelurahan Jatinegara Jakarta Timur’ mengemukakan anak yang sulit makan atau pilih-pilih makanan (picky eater) cenderung mengalami kekurangan berat badan, terutama pada anak di bawah usia lima tahun.
“Jika kebiasaan pilih-pilih makanan tidak segera diatasi, maka anak dapat mengembangkan
selera terhadap makanan tertentu dan mungkin tidak mendapatkan nutrisi yang cukup,sehingga dapat mempengaruhi status gizi mereka,” demikian bunyi studi tersebut.Begitu juga studi yang diterbitkan di Frontiers dengan judul ‘The influence of family in children’s feeding difficulties: an integrative review’ menjelaskan kesulitan makan (feeding difficulties) tidak hanya terjadi pada anak yang sehat, tetapi juga sering ditemukan pada anak dengan kondisi medis tertentu.
Sebagai contoh, anak dengan atresia esofagus kerap mengalami tantangan makan yang signifikan, yang berdampak pada pertumbuhan dan asupan nutrisi. Demikian pula, anak dengan cerebral palsy sering menghadapi masalah seperti makanan keluar dari mulut, tersedak, dan muntah, yang berhubungan dengan defisit tinggi-berat badan serta kebutuhan intervensi seperti gastrostomi.
Sementara itu, anak dengan down syndrome memiliki defisit motorik dan kognitif yang memengaruhi kemampuan mengunyah dan menelan, sehingga membutuhkan adaptasi diet serta dukungan khusus untuk mencegah komplikasi gizi.
“Dalam semua kasus tersebut, intervensi yang dipersonalisasi, termasuk terapi wicara, bimbingan gastroenterologi, dan panduan nutrisi, sangat penting untuk mengoptimalkan asupan kalori, mencegah malnutrisi, serta meningkatkan kualitas hidup,” tutur studi tersebut.
IDAI juga mengatakan sulit makan berkepanjangan berakibat menurunnya asupan kalori yang dibutuhkan sehingga dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Dampak sulit makan pada awalnya berpengaruh terhadap berat badan (tetap/dapat turun) kemudian akan memengaruhi tinggi badan serta status gizi. Pemeriksaan status gizi dilakukan dengan pengukuran antropometri meliputi berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala.
Dilakukan pula pemeriksaan fisik lainnya yakni masalah gigi geligi, mulut, kemampuan menelan atau bila terdapat gangguan neurologis yang mungkin dapat mengganggu proses makan. Berbagai hal yang mengganggu proses makan ini harus dideteksi sedini mungkin dan segera diatasi sesuai penyebab yang mendasarinya.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019, anak-anak berusia antara 1-3 tahun harus mengonsumsi sumber energi sekitar 1350 kkal per hari. Jumlah tersebut sesuai dengan kebutuhan usia dan tingkat aktivitas fisiknya.
IDAI mengatakan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi anak yang mengalami kesulitan makan, salah satunya menerapkan feeding rules. Dengan menerapkan feeding rules pada anak-anak, maka mereka akan memperoleh nutrisi yang dibutuhkannya selama masa tumbuh kembang dengan cukup. Kecukupan nutrisi ini ditandai antara lain dengan berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala yang normal.
Ketiga hal ini, berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala, juga merupakan indikator tumbuh kembang yang perlu dikenali. Memahami ketiga indikator tersebut dapat membantu deteksi dini jika terjadi gangguan pada tumbuh kembang anak.
Penerapan feeding rules menurut IDAI dilakukan dengan mengatur jadwal makan, menciptakan kenyamanan suasana, dan menerapkan prosedur makan yang tepat.
1. Jadwal Makan
Jadwal makanan utama dan makanan selingan (snack) yang teraturPemberian makan sebaiknya tidak lebih dari 30 menitPemberian ASI atau susu hanya 2-3 kali sehariJangan menawarkan camilan yang lain saat makan kecuali minum
2. Lingkungan yang Nyaman
Lingkungan yang menyenangkan (tidak boleh ada paksaan untuk makan)Siapkan serbet untuk alas makan agar tidak berantakanTidak ada distraksi (mainan, televisi, perangkat permainan elektronik) saat makanJangan memberikan makanan sebagai hadiah
3. Prosedur Makan
Berikan makanan dalam porsi kecilBerikan makanan utama dulu, baru diakhiri dengan minumDorong anak untuk makan sendiriBila anak menunjukkan tanda tidak mau makan (mengatupkan mulut, memalingkan kepala, menangis), tawarkan kembali makanan secara netral, yaitu tanpa membujuk ataupun memaksaBila setelah 10-15 menit anak tetap tidak mau makan, akhiri proses makanHanya boleh membersihkan mulut anak jika makan sudah selesai
Di samping pengaturan jadwal, IDAI juga menyarankan untuk melakukan responsive feeding karena saat pemberian makan bukan hanya makanan yang diberikan, tetapi juga pembelajaran dan kasih sayang. Orangtua harus peka terhadap bahasa tubuh anak-kenali tanda lapar dan kenyang.
Perlu diketahui oleh para orangtua bahwa anaklah yang menentukan jumlah makanan yang dibutuhkannya. Lakukan kontak mata dan berbicaralah dengan anak. Motivasi anak untuk mencoba makan sendiri, damping anak selama proses makan berlangsung. Anak dapat diajak makan bersama keluarga sehingga dia belajar bagaimana seharusnya makan dengan mencontoh orang di sekitarnya.
Senada, Prof Damayanti mengatakan, aturan makan atau feeding rules serta responsive feeding sebaiknya diterapkan sejak dini. Bahkan sejak masa menyusui pun sebenarnya sudah ada aturan makan.
Dengan begitu, anak akan terbiasa makan sesuai jadwal dan lebih mandiri dalam menentukan kapan dirinya sudah cukup makan.
“Menerapkan feeding rules mengajari anak bertanggung jawab dengan kecukupan jumlah makanannya dalam waktu 30 menit. Jika dia hanya makan sedikit pengasuhnya tidak akan memberikan diluar jam makan, meskipun dia memaksa dengan tantrum cukup diberitahu jadwal makan berikutnya tanpa harus marah-marah,” ucap Prof Damayanti.
Dengan pola makan yang konsisten dan penuh responsivitas, anak akan belajar disiplin tanpa merasa tertekan. Sebaliknya, paksaan justru berisiko menimbulkan trauma yang membuat anak semakin sulit makan, bahkan menolak makanan tertentu di kemudian hari.
Hal ini juga didukung oleh studi yang dipublikasikan di International Conference on Public Health (ICPH) yang berjudul ‘Relationship Between Basic Feeding Rule Applied by Parents and Eating Difficulties of Children Under Five Years of Age in Kediri, East Java’. Kesimpulan dari studi tersebut mengatakan, aturan pemberian makan dasar atau feeding rules yang kurang dari orang tua meningkatkan kejadian kesulitan pada anak balita.
Orang tua juga perlu memerhatikan nutrisi pada anak saat menerapkan feeding rules. Menurut Prof Damayanti, protein hewani adalah nutrisi yang wajib ada dalam menu makan anak sehari-hari.
“Harus protein hewani. Kenapa? Karena asam amino esensialnya lengkap. Asam amino esensial itu nggak bisa diproduksi badan kita sendiri,” jelasnya.
Dibandingkan protein nabati, protein hewani lebih mudah diserap tubuh sekaligus kaya mikronutrien penting, mulai dari zat besi, vitamin D, omega-3, hingga zinc. Semua zat ini berperan dalam mendukung fungsi otak, sistem imun, serta pertumbuhan sel dan organ tubuh.
Anak yang kekurangan asupan protein hewani berisiko mengalami hambatan pertumbuhan, bahkan stunting. Kondisi ini dapat berdampak jangka panjang, mulai dari gangguan kognitif hingga masalah perkembangan fisik.
Bukan cuma daging sapi atau ayam, protein hewani juga bisa diperoleh dari berbagai sumber makanan sehari-hari. Susu dan produk olahannya dapat menjadi pilihan, sementara telur dikenal sebagai sumber protein lengkap yang praktis. Ikan pun penting, terutama ikan laut yang kaya omega-3.
Dengan memberi prioritas pada protein hewani dan sumber mikronutrien, anak bisa tumbuh sehat, cerdas, dan mencapai potensi maksimalnya.
Waktu emas pertumbuhan Si Kecil hanya terjadi sekali, & tak bisa terulang kembali. Jangan biarkan Gerakan Tutup Mulut (GTM) menghalangi tumbuh kembangnya. Setiap pilihan apapun, kapanpun – terasa seperti momen penentu yang akan membentuk masa depan Si Kecil. Yuk Moms kita ubah Gerakan Tutup Mulut (GTM) menjadi Gerakan Tumbuh Maximal karena pilihan terbaik Bunda hari ini, menentukan masa depan Si Kecil esok hari.
Kini GTM bukan lagi drama, tapi #GerakanTumbuhMaximal #KarenaWaktuTakBisaKembali!
(suc/suc)
-

Bapanas: Harga cabai rawit Rp45.558/kg, bawang merah Rp38.036/kg
Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah turun menjadi Rp45.558 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp46.221 per kg, sedangkan bawang merah Rp38.036 per kg, harga yang sama di hari sebelumnya.
Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Senin pukul 10.10 WIB harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional beras premium di harga Rp16.133 per kg naik dari sebelumnya Rp15.941 per kg.
Kemudian beras medium turun menjadi Rp13.975 per kg naik dari sebelumnya Rp13.817 per kg, beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.486 per kg turun dari sebelumnya Rp12.531 per kg.
Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.557 per kg turun dari sebelumnya Rp6.657 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.690 per kg turun dari sebelumnya Rp10.694 per kg.
Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp37.122 per kg turun dari hari sebelumnya Rp37.148 per kg.
Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp57.911per kg turun dari sebelumnya Rp58.292 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp48.999 per kg turun dari sebelumnya Rp50.301 per kg.
Lalu daging sapi murni Rp134.568 per kg turun dari sebelumnya Rp134.931 per kg, daging ayam ras Rp38.709 per kg naik dari sebelumnya Rp38.123 per kg, lalu telur ayam ras Rp30.216 per kg naik dari sebelumnya Rp29.996 per kg.
Sementara itu, gula konsumsi di harga Rp18.134 per kg naik dari sebelumnya Rp18.045 per kg.
Kemudian, minyak goreng kemasan Rp21.128 per liter naik dari sebelumnya Rp20.885 per liter; minyak goreng curah Rp17.377 per liter turun dari sebelumnya Rp17.496 per liter; Minyakita Rp17.400 per liter turun dari sebelumnya Rp17.457 per liter.
Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.933 per kg naik dari sebelumnya Rp9.755 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp13.106 per kg turun dari sebelumnya Rp12.983 per kg.
Komoditas ikan kembung di harga Rp42.559 per kg naik dari sebelumnya Rp41.310 per kg; ikan tongkol Rp35.420 per kg naik dari sebelumnya Rp34.216 per kg; ikan bandeng Rp36.039 per kg naik dari sebelumnya Rp34.460 per kg.
Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.538 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp11.615 per kg.
Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp104.464 per kg turun dari sebelumnya Rp104.955 kg, daging kerbau segar lokal Rp140.000 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp142.826 per kg.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Tanggal Muda, Pengunjung Padati Transmart Full Day Sale di Mal Kokas
Jakarta, CNBC Indonesia – Pusat perbelanjaan diketahui menjadi salah satu tempat tujuan rekreasi masyarakat ketika tanggal muda, atau baru mendapat gaji. Salah satu tempat yang dikunjungi adalah Transmart.
Bagaimana tidak, para pengunjung bisa mendapat berbagai potongan harga dan promo menarik dari Transmart Full Day Sale (FDS). Transmart Full Day Sale digelar di seluruh gerai Transmart se-Indonesia, mulai dari toko buka hingga tutup pukul 22.00.
Menurut Budicokro, Manajer di Transmart Mal Kota Kasablanka (Kokas), pengunjng banyak mengerubungi tenant makanan Jepang Oishiwa di Transmart Kokas. Selain menikmati sajian sushi dan lainnya, pengunjung juga sibuk berbelanja.
“Sebagaimana terlihat di foto, tempat makanan ramai, juga di bagian penjualan elektronik,” ungkap Budi kepada CNBC Indonesia, Minggu, (5/10/2025).
Selain elektronik, Transmart Full Day Sale juga menawarkan diskon bagi bahan makanan segar, seperti daging ayam hingga buah-buahan. Untuk diketahui, hari inil ayam broiler per ekor di Transmart Full Day Sale untuk wilayah Jabodetabek dibanderol dengan harga Rp 29.520/ekor.
Selain itu, khusus wilayah Jabodetabek, pelanggan bisa mendapatkan anggur Red Globe dengan harga spesial Rp5.200 per 100 gram, dari harga normal Rp6.500.
Diskon besar-besaran dari Transmart ini berlaku bagi para pelanggan yang menggunakan Allo Bank atau kartu kredit Bank Mega, kartu kredit Bank Mega Syariah, kartu kredit Bank Syariah Indonesia, dan kartu kredit Bank Mandiri.
…(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
-

Ekonom nilai tudingan MBG sebabkan kenaikan harga ayam tidak berdasar
Jakarta (ANTARA) – Ekonom EVIDENT Institute Rinatania Anggraeni Fajriani menilai tudingan bahwa program makan bergizi gratis (MBG) menjadi penyebab kenaikan harga daging ayam tidak berdasar secara logika ekonomi.
Menurutnya, faktor utama yang mendorong naiknya harga ayam justru berasal dari peningkatan biaya pakan yang diikuti sejumlah faktor struktural lain di sektor peternakan.
“Sulit menyimpulkan MBG sebagai satu-satunya pendorong utama kenaikan harga daging ayam nasional tanpa faktor lain yang lebih besar,” ujar Rinatania dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Sebelumnya, lembaga riset Center of Economic and Law Studies (CELIOS) menuding bahwa dapur umum MBG mendorong harga daging ayam naik dan menyingkirkan pedagang kecil.
Menanggapi hal ini, Rinatania menjelaskan skala permintaan daging ayam dari program MBG masih terlalu kecil untuk mengguncang harga pangan nasional.
Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), kebutuhan daging ayam untuk MBG pada 2025 diperkirakan mencapai sekitar 70 ribu ton, sementara total proyeksi produksi nasional mencapai 3,8 juta ton.
Artinya, serapan MBG terhadap produksi nasional kurang lebih hanya 1,8 persen.
Menurut Rinatania, komponen biaya pakan merupakan penentu utama harga pokok produksi (HPP) ayam ras pedaging.
Biaya bahan baku pakan, terutama jagung dan bungkil kedelai adalah komponen biaya terbesar dalam budidaya ayam ras pedaging.
Berbagai kajian akademik menunjukkan, kenaikan harga jagung secara signifikan menaikkan biaya produksi, menekan margin peternak, dan akhirnya mendorong kenaikan harga daging ayam.
“Menyalahkan MBG dan mengabaikan siklus harga pakan ibarat menyalahkan barista atas kenaikan harga kopi di coffee shop ketika harga biji kopi dunia sedang naik,” ujarnya.
Selain faktor pakan, ia menyebut sejumlah penyebab lain seperti volatilitas harga akibat musim, sarana produksi ternak (sapronak), biaya logistik, penyakit unggas, serta panjangnya rantai distribusi turut memengaruhi fluktuasi harga daging ayam di pasar domestik.
Rinatania menilai kritik terhadap MBG seharusnya diarahkan pada aspek implementasi, bukan pada keberadaan programnya.
Meski demikian, ia sependapat dengan kajian CELIOS bahwa pengadaan bahan pangan untuk MBG perlu dirancang agar tidak hanya menguntungkan pedagang besar, tetapi juga membuka akses bagi koperasi, UMKM, dan pasar lokal.
“Tetapi, menghentikan MBG adalah solusi mudah yang tidak solutif. Alih-alih, MBG dapat level the playing field dengan membuka akses supply SPPG (satuan pelayanan pemenuhan gizi) kepada koperasi, UMKM, dan pasar lokal. Dengan desain inklusif, MBG justru dapat berkontribusi terhadap kestabilan permintaan pasar, mengurangi volatilitas harga, dan memperkuat ekosistem pangan nasional,” terangnya.
Ia menegaskan mahalnya daging ayam bukanlah persoalan baru karena biaya pakan, logistik, dan faktor musiman telah lama menjadi faktor dominan.
Karena itu, menurut dia, analisis publik tidak boleh berhenti pada narasi sederhana bahwa MBG menyebabkan kenaikan harga.
“Jika analisis publik berhenti pada narasi sederhana ‘MBG bikin harga naik’ kita justru gagal melihat urgensi perbaikan mendasar untuk meningkatkan ketahanan pangan Indonesia,” sebutnya.
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Bapanas: Harga cabai rawit Rp44.267/kg, bawang merah Rp37.403/kg
harga beras di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium Rp15.868 per kg turun dari sebelumnya Rp15.974 per kg
Jakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit merah turun menjadi Rp44.267 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp46.136 per kg, begitu pun bawang merah turun menjadi Rp37.403 dari sebelumnya Rp38.004 per kg.
Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas di Jakarta, Minggu pukul 10.10 WIB harga pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional beras premium di harga Rp15.868 per kg turun dari sebelumnya Rp15.974 per kg.
Kemudian beras medium turun menjadi Rp13.702 per kg turun dari sebelumnya Rp13.831 per kg, beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) Rp12.466 per kg turun dari sebelumnya Rp12.536 per kg.
Komoditas jagung Tk peternak tercatat Rp6.998 per kg naik dari sebelumnya Rp6.685 per kg; kedelai biji kering (impor) di harga Rp10.643 per kg turun dari sebelumnya Rp10.713 per kg.
Berikutnya bawang putih bonggol di harga Rp36.430 per kg turun dari hari sebelumnya Rp37.188 per kg.
Selanjutnya, komoditas cabai merah keriting di harga Rp54.557 per kg turun dari sebelumnya Rp57.424 per kg; lalu cabai merah besar di harga Rp47.682 per kg turun dari sebelumnya Rp49.585 per kg.
Lalu daging sapi murni Rp134.826 per kg turun dari sebelumnya Rp134.910 per kg, daging ayam ras Rp37.788 per kg turun dari sebelumnya Rp38.098 per kg, lalu telur ayam ras Rp29.944 per kg turun dari sebelumnya Rp29.951 per kg.
Sementara itu, gula konsumsi di harga Rp17.943 per kg turun dari sebelumnya Rp18.046 per kg.
Kemudian, minyak goreng kemasan Rp20.870 per liter turun dari sebelumnya Rp20.928 per liter; minyak goreng curah Rp17.393 per liter turun dari sebelumnya Rp17.512 per liter; Minyakita Rp17.235 per liter turun dari sebelumnya Rp17.456 per liter.
Selanjutnya, tepung terigu curah Rp9.687 per kg turun dari sebelumnya Rp9.762 per kg; lalu tepung terigu kemasan Rp12.785 per kg turun dari sebelumnya Rp132.977 per kg.
Komoditas ikan kembung di harga Rp40.949 per kg turun dari sebelumnya Rp41.596 per kg; ikan tongkol Rp33.803 per kg turun dari sebelumnya Rp34.430 per kg; ikan bandeng Rp33.342 per kg turun dari sebelumnya Rp35.020 per kg.
Selanjutnya, garam konsumsi di harga Rp11.390 per kg turun tipis dari hari sebelumnya Rp11.603 per kg.
Sementara itu, daging kerbau beku (impor) di harga Rp101.836 per kg turun dari sebelumnya Rp105.397 kg, daging kerbau segar lokal Rp139.762 per kg turun dari sebelumnya mencapai Rp141.531 per kg.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Polres Malang Amankan Barang Bukti Sabung Ayam Usai Laporan Warga Melalui Call Center 110
Malang (beritajatim.com) – Laporan dari warga melalui layanan Call Center 110 Polri berhasil menggiring aparat kepolisian Polres Malang untuk merespons cepat adanya aktivitas perjudian sabung ayam di Dusun Singkil, Desa Kalirejo, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, Sabtu sore (4/10/2025).
Menurut informasi yang diterima, pelaku perjudian tersebut tengah berlangsung di kawasan tersebut, dan petugas dari Polsek Kalipare segera bergerak menuju lokasi untuk menangani aduan itu.
Kapolsek Kalipare, AKP Basuki Iriyanto, bersama Unit Reskrim langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) sekitar pukul 18.00 WIB. Sayangnya, setibanya di lokasi, mereka mendapati bahwa aktivitas sabung ayam sudah berhenti dan para pelaku diduga telah melarikan diri. Meski demikian, petugas tidak kehilangan jejak dan tetap melakukan penyisiran di sekitar lokasi.
Dari hasil pemeriksaan di lokasi, petugas berhasil menemukan tiga buah kurungan ayam yang terbuat dari bambu, serta sebuah buku catatan yang diduga digunakan untuk mencatat rekap taruhan dari kegiatan sabung ayam. Barang bukti yang ditemukan langsung diamankan oleh aparat untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
Kasi Humas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, mengungkapkan bahwa tindakan cepat ini menunjukkan komitmen Polres Malang dalam memberantas perjudian ilegal di wilayahnya. “Kami akan terus memantau dan menindaklanjuti laporan masyarakat terkait aktivitas perjudian,” jelas Bambang.
Dengan kejadian ini, Polres Malang kembali menegaskan keseriusannya dalam menangani berbagai bentuk kejahatan, termasuk perjudian sabung ayam yang sangat meresahkan masyarakat. Proses penyelidikan akan dilakukan secara mendalam untuk mengungkap pelaku yang terlibat dalam praktik ilegal ini. [yog/suf]